• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, KOMISARIS INDEPENDEN, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Selama Tahun Periode 2017 Hingga 2020 di Bursa Efek Indonesia)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, KOMISARIS INDEPENDEN, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Empiris pada Perusahaan Yang Tergabung Dalam Indeks LQ45 Selama Tahun Periode 2017 Hingga 2020 di Bursa Efek Indonesia)"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leverage, profitabilitas, komisaris independen, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan pembaharuan dari penelitian sebelumnya yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Umur Perusahaan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) Disclosure” yang dilakukan oleh Devi Andrayani. Beberapa penelitian sebelumnya tentang pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan oleh (Herdi & NR, 2020;.

LABA, DIREKTUR INDEPENDENT, USIA PERUSAHAAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (Studi Empiris Terhadap Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan Laporan Corporate Social Responsibility yang Dipublikasikan Tahun 20202022). Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap leverage, profitabilitas, dewan komisaris, umur perusahaan dan ukuran perusahaan.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup Penelitian

Sistematika Penulisan

TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

  • Teori Agensi
  • Teori Pemangku Kepentingan
  • Teori Legitimasi

Corporate Social Responsibility (CSR)

Leverage

Profitabilitas

Komisaris Independen

Umur Perusahaan

Ukuran Perusahaan

Penelitian Terdahulu

Pengembangan Hipotesis

  • Leverage Terhadap Nilai Pengungkapan Corporate Social
  • Profitabilitas Terhadap Nilai Pengungkapan Corporate Social
  • Komisaris Independen Terhadap Nilai Pengungkapan Corporate Social
  • Umur Perusahaan Terhadap Nilai Pengungkapan Corporate Social
  • Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Pengungkapan Corporate Social

Kerangka Penelitian

METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks LQ45 dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020, hal ini dikarenakan indeks LQ45 merupakan kumpulan dari 45 saham dengan nilai perusahaan yang baik, dengan reputasi tersebut diharapkan perusahaan-perusahaan tersebut dapat mampu mempertahankan peringkat keuangan dan sosial yang baik di mata pemegang saham lainnya dengan menerapkan CSR sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan, karena adanya peran masyarakat sebagai pemegang saham yang turut serta dalam keberhasilan suatu perusahaan sehingga muncul timbal balik dalam bentuk pemenuhan tanggung jawab tersebut. Alasan dipilihnya periode 2017 hingga 2020 karena diharapkan dapat mewakili kondisi terkini dan dapat menjelaskan faktor-faktor yang dapat mendorong pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan dengan mata uang rupiah secara terus menerus selama 4 tahun terakhir mulai dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2020.

Variabel Dependen

Variabel Independen

  • Leverage
  • Profitabilitas
  • Komisaris Independen
  • Umur Perusahaan
  • Ukuran Perusahaan

Direktur pengawas independen adalah anggota dewan pengawas yang berasal dari luar perusahaan dan tidak memiliki hubungan keluarga atau hubungan bisnis yang baik dengan perusahaan. Keberadaan komisaris independen merupakan salah satu penunjang untuk melakukan kegiatan, pengambilan keputusan dan pengawasan secara objektif maupun netral untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Selain profitabilitas, investasi pemegang saham dan kepercayaan konsumen merupakan beberapa faktor pendukung bagi perusahaan untuk bertahan dalam bisnisnya karena dianggap sebagai produk dan informasi yang baik serta tanggung jawab.

Hal ini ditunjukkan dengan total penjualan, total aset, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aset.

Analisis Data Deskriptif

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinearitas
  • Uji Heteroskedisitas
  • Uji Autokorelasi

Dalam model regresi yang baik dapat diketahui dengan memperoleh nilai Variance Inflation Factor (VIF) ≤ 10. Uji ini memeriksa apakah terdapat varian yang tidak sama dari residual antara satu pengaman dengan pengaman lainnya dalam model regresi. Dalam penelitian ini digunakan uji Glejser dengan meregresikan nilai absolut residual dengan variabel bebas.

Model regresi harus memiliki nilai signifikansi lebih dari 5% yang berarti tidak terjadi homoskedastisitas atau heteroskedastisitas. Untuk menelusuri ada atau tidaknya korelasi pada periode t dan t-1 dilakukan uji autokorelasi yang menggunakan data pengamatan pada periode berturut-turut (time series).

Uji Hipotesis

  • Analisis Regresi Berganda
  • Koefisien Determinan
  • Uji Goodness of Fit (F)
  • Uji Statistik (t)

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Herdi & NR, 2020) dan (Yani & Suputra, 2020) yang juga memberikan hasil negatif terhadap leverage pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pernyataan hipotesis 2 penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa komisaris independen memiliki pengaruh besar terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan yaitu.

Pernyataan hipotesis 4 dalam penelitian ini menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Andrayani, 2016) dan (Yassim et al., 2020) yang juga memberikan hasil positif tentang pengaruh usia perusahaan terhadap pengungkapan CSR. Hasil penelitian ini mengkonfirmasi penelitian yang dilakukan (Nurmas Ruroh & Wahjuni Latifah, 2018) dan (Purba & Candradewi, 2019), yang juga memberikan hasil positif mengenai ukuran perusahaan terhadap nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.

Variabel profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan, artinya semakin besar profitabilitas maka semakin besar pula nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Memberikan jawaban dan pengetahuan baru tentang pengaruh leverage, profitabilitas, direktur independen, umur perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Ukuran Komite Audit terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2018).

Pengaruh Dewan Komisaris dan Komite Audit terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure (Studi Empiris Perusahaan High-Profile di Bursa Efek Indonesia).

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Objek Penelitian

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan-perusahaan yang secara berurutan masuk dalam indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2017 hingga tahun 2020. 3 Perusahaan yang tidak konsisten dalam pelaporan keuangan dan penggunaan mata uang rupiah tahun 2017-2020.

Teknik Analisis Data

  • Analisis Statistik Deskriptif
  • Hasil Uji Asumsi Klasik
    • Uji Normalitas
    • Uji Multikolinearitas
    • Uji Heteroskedastisitas
    • Uji Autokorelasi

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat nilai minimal variabel CSR (Corporate Social Responsibility) sebesar yang diperoleh PT. Kemudian pada Tabel 4.2 terlihat bahwa nilai minimum variabel profitabilitas yang diukur dengan Return on Equity adalah sebesar yang diperoleh PT. Variabel umur perusahaan memiliki nilai minimal 18 dan maksimal 125, artinya perusahaan sampel yang paling muda berusia 18 tahun yaitu PT.

Tujuan dari uji hipotesis klasik adalah untuk mengetahui apakah data yang diperoleh layak digunakan dalam penelitian atau tidak. Selain itu, uji hipotesis klasik dapat digunakan untuk mengurangi bias atau varians yang mungkin ada pada data. Uji hipotesis klasik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, uji multikolinearitas menunjukkan hasil kurang dari 10 pada nilai variance inflation factor (VIF) untuk semua variabel independen yaitu 1,168 untuk leverage, 1,731 untuk profitabilitas, kemudian 1,131 untuk komisaris independen, kemudian pada umur perusahaan. perusahaan yaitu 1.066 dan. Dalam uji hipotesis klasik kali ini, tujuan dari uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara residual satu pengamatan dengan pengamatan lainnya dalam model regresi. Berdasarkan tabel 4.5 dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada model regresi penelitian ini sehingga dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut, karena nilai signifikansi yang ditunjukkan menunjukkan angka diatas 5% (0,05).

Dapat dilihat pada tabel 4.6 bahwa hasil uji Durbin Watson pada uji autokorelasi menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan bebas dari autokorelasi dengan nilai 1,857 karena nilainya terletak antara -2 dan +2.

Uji Hipotesis

  • Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
  • Koefisien Determinan
  • Pengujian Hipotesis (Uji F)
  • Pengujian Hipotesis (Uji t)

Analisis linear berganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel independen yaitu leverage, profitabilitas, proksi independen, umur perusahaan dan ukuran perusahaan. Nilai konstanta yang diperoleh dari persamaan ini adalah -1,265 yang berarti nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan menjadi.

0,323 merupakan hasil koefisien variabel leverage pada persamaan di atas yang berarti pengungkapan Corporate Social Responsibility akan turun sebesar 0,323 satuan jika variabel independen lainnya konstan jika variabel leverage naik sebesar satu satuan. Koefisien variabel profitabilitas sebesar 0,198 yang berarti jika variabel profitabilitas meningkat sebesar satu satuan maka akan terjadi peningkatan nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility sebesar 0,198 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya konstan. Pada persamaan tersebut nilai koefisien variabel komisaris independen sebesar 0,402 yang berarti bahwa nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility akan meningkat sebesar 0,402 satuan jika variabel komisaris independen meningkat sebesar satu satuan jika variabel independen lainnya tetap.

Untuk variabel umur perusahaan nilai koefisiennya sebesar -0,479 yang berarti bahwa pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan akan terjadi. Koefisien variabel ukuran perusahaan sebesar 0,223 yang berarti jika variabel ukuran perusahaan meningkat sebesar satu satuan maka nilai pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan meningkat sebesar 0,223 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya tetap. Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai R2 terkoreksi sebesar 45,7% atau 0,457 yang berarti Corporate Social Responsibility sebagai variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu leverage, profitabilitas, direktur pengawas independen, umur perusahaan dan ukuran perusahaan sebesar 45,7 %.

Jadi berdasarkan tabel 9, kesimpulan yang dapat ditarik adalah nilai F signifikan dan model regresi yang digunakan dalam penelitian sudah sesuai karena nilainya 0,000.

Pembahasan

  • Hasil Pengujian Hipotesis 1
  • Hasil Pengujian Hipotesis 2
  • Hasil Pengujian Hipotesis 3
  • Hasil Pengujian Hipotesis 4
  • Hasil Pengujian Hipotesis 5

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Nurmas Ruroh & Wahjuni Latifah, 2018), (Herdi & NR, 2020) dan (Akbar et al., 2019) yang juga memberikan hasil positif terhadap profitabilitas ketika mengungkapkan Corporate Social Responsibility. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh (Akbar et al., 2019) dan (Zahra et al., 2016) yang juga memberikan hasil positif tentang pengaruh komisaris independen terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility. Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ukuran perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility yang artinya semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula nilainya.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris pengaruh leverage, profitabilitas, komisaris independen, umur perusahaan, dan ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan yang secara konsisten masuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia selama periode tersebut. periode . Tahun 2017 hingga 2020. Variabel leverage berpengaruh negatif terhadap nilai pengungkapan CSR, artinya semakin besar leverage maka nilai pengungkapan CSR semakin kecil. Variabel komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai pengungkapan CSR, yang berarti semakin banyak anggota dewan komisaris akan meningkatkan nilai pengungkapan CSR.

Variabel umur perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility, artinya semakin tua usia perusahaan maka akan semakin tinggi nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility. Variabel ukuran perusahaan berpengaruh terhadap nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility, artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar pula nilai pengungkapan Corporate Social Responsibility. Tanggung jawab sosial perusahaan dalam industri minyak Meksiko: Analisis dampak sosial sebagai alat untuk pembangunan lokal.

Pengaruh Komisaris Independen dan Komite Audit terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Perusahaan Pertambangan di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

Untuk penelitian yang akan datang diharapkan dapat memilih dan menggunakan sampel perusahaan yang lebih luas seperti Islamic Index 70 atau Compass Index 100 agar dapat menggunakan sampel yang lebih banyak sehingga hasilnya lebih akurat dan menggeneralisasikan suatu penelitian. Diharapkan pada penelitian selanjutnya akan dipilih perusahaan-perusahaan pada sektor yang sama sehingga dapat mewakili hasil yang lebih akurat pada sektor atau industri tertentu.

Implikasi

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, LEVERAGE, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL PENGARUH ROA, EPS DAN

Berdasarkan hasil analisa data mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility, leverage, likuiditas, ukuran perusahaan dan komisaris independen terhadap agresivitas