• Tidak ada hasil yang ditemukan

15178/2009 PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG (2)(3)(4)SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini karya saya sendiri

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "15178/2009 PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG (2)(3)(4)SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini karya saya sendiri"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

Dalam penyusunan laporan akhir ini, penulis menyadari bahwa penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan laporan akhir ini tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Hasan Maksum MT, selaku dosen pembimbing yang mengarahkan dan memberikan masukan baik moral maupun material kepada penulis dalam penyelesaian laporan proyek akhir ini. Juga kepada semua pihak yang telah membantu demi kelancaran tugas akhir ini dan penulisan laporan ini.

Penulis sangat menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan akhir ini.

Latar Belakang

Tuas persneling transmisi Mitsubishi L-300 menggunakan tipe linkage, sehingga posisi tuas persneling lebih fleksibel, menjauhi transmisi, namun membutuhkan perawatan ekstra pada setiap linkage (sambungan). Untuk itu, berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk membuat proyek wisuda yang berjudul “Pembuatan Simulator Transmisi 5 Kecepatan (G50) Mitsubishi L-300”.

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Tugas Akhir

Manfaat Tugas Akhir

Pengertian Transmisi

Agar roda gigi dapat berputar dengan baik maka alur gigi dibuat sama antara gigi poros penggerak dan gigi poros penggerak. Hal ini juga berfungsi agar sambungan yang terjadi lebih lembut dan terhindar dari keausan, memperjelas kebutuhan momen seperti gambar di bawah ini, mengubah momen yang dihasilkan mobil sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan). Semakin besar roda transmisi maka semakin kuat kendaraan mengangkat beban, namun putaran yang dihasilkan akan semakin kecil, dan sebaliknya semakin kecil diameter roda transmisi maka tenaga yang dihasilkan akan semakin sedikit, namun putaran semakin cepat, sehingga gigi transmisi diameter berbanding terbalik dengan kecepatan putar yang dihasilkan dan berbanding lurus dengan torsi yang dihasilkan.

Untuk menjelaskan perlunya momen yang baik dalam pergerakan kendaraan maju dan mundur dapat dilihat pada gambar di bawah ini. saat kendaraan berjalan mundur, hanya butuh waktu sebentar saja untuk menggerakkan mobil dan tidak diperlukan kecepatan tinggi.

Gambar 3. Kendaraan Berjalan di Permukaan  Datar    ( Pustekkom Depdiknas 2008 Panduan Transmisi Manual)
Gambar 3. Kendaraan Berjalan di Permukaan Datar ( Pustekkom Depdiknas 2008 Panduan Transmisi Manual)

Macam-Macam Transmisi

Transmisi tipe constant mesh merupakan salah satu jenis transmisi manual, dimana cara kerja perpindahan gigi memerlukan bantuan sliding clutch, sehingga transmisi tenaganya dari input shaft ke output shaft, transmisi constant mesh antara input dan roda gigi keluaran selalu berhubungan, tetapi roda gigi keluaran poros tidak sama dengan poros keluaran transmisi, daya akan ditransfer ke poros keluaran melalui mekanisme kopling geser. Transmisi tipe Syncromesh dapat menyeimbangkan putaran antara roda gigi penggerak (input) dan roda gigi penggerak (output). Synchromeh terdiri dari berbagai komponen yang menjadi satu (satuan) yang dapat menyeimbangkan putaran antara gigi input dan output transmisi. girboks manual Pustekkom Depdiknas 2008 Mekanisme syncromesh (nav assy) berfungsi menghubungkan dan mentransfer putaran poros masukan ke poros keluaran melalui roda gigi pencacah dan roda gigi percepatan.

Countershaft: poros ini terhubung dan meneruskan putaran poros masukan ke poros keluaran melalui roda gigi reduksi dan roda gigi percepatan. Roda gigi utama : yaitu roda gigi percepatan yang terdapat pada poros keluaran yang berfungsi untuk menambah atau mengurangi torsi atau kecepatan kendaraan. Pada saat posisi netral mekanisme synchromesh tidak terhubung dengan salah satu spur gear, maka tidak terjadi perpindahan daya dari spur gear ke mekanisme synchromesh yang artinya poros keluaran tidak berputar (bebas). Pedoman Transmisi Pustekkom Depdiknas 2008) b.

Jika sleeve hub digerakkan ke arah spur gear, maka akan terjadi pengereman sehingga kecepatan spur gear berangsur-angsur berkurang dan bila sudah sesuai (sinkron) akan langsung terhubung antara spur gear dan mekanisme syncmesh. Pada akhir langkah pengereman akan terjadi hubungan antara spur gear dengan mekanisme syncromesh, pada saat ini tenaga dari spur gear dapat dihubungkan ke poros keluaran gearbox melalui mekanisme syncromesh. Planetary Gear: Ini bertindak sebagai penerus daya ke konverter torsi, di mana roda gigi planet terdiri dari tiga roda gigi; ring gear, pinion, sun gear dan planet carrier.

Umumnya jenis kendaraan bertransmisi otomatis tiga percepatan menggunakan dua pasang roda gigi planetary, dan kendaraan bertransmisi otomatis empat percepatan menggunakan tiga pasang roda gigi planetary. Sistem kontrol hidrolik: berfungsi untuk secara otomatis memindahkan dan menghubungkan roda gigi input, output dan stasioner dari roda gigi planet dan pembawa planet sesuai dengan kondisi mengemudi kendaraan (kecepatan kendaraan, bukaan throttle, beban dan lain-lain).

Gambar  7. Transmisi tipe Sincromesh
Gambar 7. Transmisi tipe Sincromesh

CARA KERJA TRANSMISI MANUAL

  • Saat Posisi Netral (N)
  • Saat Posisi 1
  • Saat Posisi 2
  • Saat Posisi 3
  • Saat Posisi 4
  • Saat Posisi 5
  • Saat Posisi R

Tuas pemindah terletak di gigi II, batang pemindah mendorong hati penggerak untuk menggerakkan garpu selektor sehingga unit syncromesh bersentuhan dengan gigi no. 2. Posisi 2 memutar poros keluaran lebih cepat dari posisi 1, sehingga putaran balik poros dapat dikurangi dan diteruskan ke poros keluaran. Tuas pemindah ditempatkan di gigi III sehingga garpu selektor gigi akan mengaktifkan unit sinkronisasi untuk merujuk ke gigi tahap 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang lebih cepat daripada posisi 2 sehingga putaran countershaft dapat dikurangi dan diteruskan ke poros keluaran. Tuas persneling ditempatkan pada gigi IV, batang persneling mendorong lever penggerak untuk menggerakkan garpu persneling.

Shift fork agar unit sinkronisasi berhubungan dengan gear level No. 4. Posisi 4 putaran poros keluaran lebih cepat dari posisi 3, sehingga putaran countershaft dapat dikurangi dan diteruskan ke poros keluaran. Tuas persneling dipindahkan ke gigi V, batang persneling mendorong tuas penggerak untuk menggerakkan garpu persneling. sehingga unit sinkronisasi berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada gigi kelima memiliki kecepatan paling tinggi, namun momen yang ditimbulkan pada poros keluaran paling kecil, sehingga putaran poros masukan sama dengan putaran keluaran batang. Roda gigi ideal (gigi perantara) dipasang di antara roda gigi R dan roda gigi pembanding yang menyebabkan poros masukan berputar berlawanan arah dengan poros keluaran.

Gambar 14. Pada Posisi 1
Gambar 14. Pada Posisi 1

PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI

Gearbox lantai, tuas pemindah dipasang di lantai kendaraan dan terhubung ke gearbox melalui poros dan kabel baja.

Prinsip kerja Transmisi

Ketika kedua roda gigi digabungkan seperti gambar di bawah ini, arah putaran poros masukan (A: sisi penggerak dengan poros masukan) akan berubah arah pada poros keluaran (B: sisi poros baling-baling. Dua pasang roda gigi pada transmisi digabungkan seperti terlihat pada gambar di bawah ini, untuk mendapatkan putaran poros keluaran searah dengan poros masukan.Mesin tidak dapat berputar berlawanan arah karena keadaan yang terbatas maka dipasang roda gigi pemalas (idle gear) diantara roda gigi A dan B untuk merubah arah putaran, sehingga mobil dapat berjalan mundur.

Roda gigi tingkat berputar relatif bebas terhadap poros keluaran sementara rakitan syncromesh terhubung dengan poros keluaran. Poros dan gigi bantu berfungsi meneruskan putaran dari input gear ke level gear. Jumlah roda gigi bantu sama dengan jumlah roda gigi level, tetapi diameternya berbanding terbalik dengan roda gigi level.

Roda gigi pacu/pacu sering digunakan pada kotak roda gigi dengan jaring geser yang dipasang sebagai roda gigi ideal (rotasi mundur). Roda gigi heliks (bevel) sering digunakan dalam transmisi roda gigi tetap (start konstan dan sinkronisasi). Bentuk giginya miring ganda relatif terhadap poros, digunakan untuk roda gigi tetap atau tidak dapat digeser (jaring konstan dan jaring sinkron.

Bentuk gigi lurus atau miring terhadap poros, digunakan untuk roda gigi yang tidak tetap pada posisi titik sumbunya (Constant mesh). Pustekkom Depdiknas 2008 Transmisi manual).

Tabel 1. Kombinasi roda gigi
Tabel 1. Kombinasi roda gigi

PEMBAHASANPEMBAHASAN

Menentukan Gejala dan Kerusakan pada Transmisi Manual

  • Gigi Loncat dari
  • Suara Berisik yang
  • Gigi mundur

Transmisi biasanya menggunakan oli pelumas dengan kekentalan SAE 80 atau SAE 90, akan tetapi bila menggunakan oli pelumas untuk transmisi maka perlu dilakukan pengecekan manual pada masing-masing produk kendaraan, karena kemungkinan terdapat perbedaan, setiap 1500 km sebaiknya dicek nomornya .

Melakukan perbaikan pada Transmisi Manual

Prosedur Pengerjaan Simulator

  • Langkah Pembongkaran
  • Modifikasi
  • Merakit Kembali

Dalam proses pemotongan ini diperlukan kesabaran dan ketelitian karena pemotongan ini menggunakan gerinda yang dapat mengakibatkan terpotongnya komponen lainnya. Proses pemotongan terlebih dahulu ditandai garis mana yang akan dipotong untuk memudahkan pekerja, disini terdapat 3 bagian pemotongan yaitu: di bagian depan, tengah dan belakang. Untuk proses pemotongan ini digunakan 2 buah alat agar hasilnya lebih bagus dan halus yaitu : Menggunakan gerinda dan menggunakan gergaji besi.

Pada tuas perpindahan gigi, coloum shift indirect controller (remote control) awalnya dimodifikasi menjadi tipe Floor Shift dengan pengontrol tidak langsung juga, namun diubah dari bawah kemudi menjadi di atas lantai. Posisi nomor tuas ini diubah sesuai dengan input gigi pada transmisi, karena pada awalnya tuas transmisi ini menggunakan dudukan di bawah setir untuk diubah menjadi di atas lantai, sehingga perlu dilakukan perubahan letak nomor. Dudukan ini dibuat agar penempatan sabuk pemindah gigi dapat bekerja dengan baik sesuai fungsinya, berikut penambahan plat besi dan siku yang terhubung langsung dengan transmisi.

Pasang kembali bagian komponen transmisi sesuai dengan buku petunjuk atau nomor seri yang berseberangan dengan langkah pembongkaran perhatikan petunjuk berikut.. hal yang perlu diperhatikan sebelum memasang bagian transmisi. Saat mengencangkan mur poros keluaran, gunakan alat khusus dan kencangkan hingga mencapai torsi 4,5-7,5 kgm, menambah atau melepas tali, tempat ketukan atau ketukan mur dapat diubah sehingga memungkinkan untuk digunakan kembali . Pasang poros masukan ke rakitan poros keluaran dan ke dalam kotak transmisi dengan rakitan roda gigi penghitung.

Setelah dilakukan pengecekan ulang dan koreksi terhadap kesalahan yang mungkin terjadi, pasang main drive gear assy dengan cara mendorong ke dalam, kemudian masukkan dan pasang counter gear assy, ​​pasang snap ring pada main drive gear bearing sebagai pengunci, batas standar 0-0, 06 mm. Pasang bantalan belakang yang berlawanan dan kencangkan mur pengunci countershaft ke torsi yang benar. Pemasangan gigi mundur merupakan tahapan yang proses pemasangannya hampir selesai dan cukup mudah karena seharusnya hanya ada sedikit komponen pada gigi persneling, namun Anda juga perlu berhati-hati agar gigi sinkronisasi masuk ke dalam braketnya.

Gambar 36. melepas cover depan dan oil seal (M-Step L-300)  1). Conter gear dan snap ring.
Gambar 36. melepas cover depan dan oil seal (M-Step L-300) 1). Conter gear dan snap ring.

Hasil Proses Pembuatan, Konstruksi, dan Modifikasi

Proses pembuatannya meliputi pengumpulan ide, saran sebagai masukan dan referensi dalam pembuatan simulator ini. Kebutuhan pembelian untuk tahap finishing antara lain: amplas, kuas, tiner super, cat besi, cat bodi, alat-alat yang dibutuhkan dalam proses produksi dari awal sampai akhir: ring span dan set kunci pas, obeng, tang, T-wrench, circle, gerinda tangan , las listrik, tang mata-mata dan sikat pena .

Kesimpulan

Saran

Pradnya Pramita Anonymous Sistem transmisi manual. http://id.wikipedia.org/wiki/Transmisi_manual), diakses 25 Mei 2012 Toyota Astra Motor.

Gambar

Gambar 3. Kendaraan Berjalan di Permukaan  Datar    ( Pustekkom Depdiknas 2008 Panduan Transmisi Manual)
Gambar 4. Kendaraan Berjalan Mundur
Gambar  7. Transmisi tipe Sincromesh
Gambar  8. Mekanisme sincromesh
+7

Referensi

Dokumen terkait