Anisa NurFadila Skripsi yang berjudul : “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Audio Visual Terhadap Keterampilan Mendengarkan Cerita Anak Kelas V SDN 79 Kota Bengkulu. Rumusan Masalah Dalam Penelitian Ini Adalah Bagaimana Penggunaan Media Animasi Audio Visual keterampilan menyimak cerita anak kelas V SDN 79 Kota Bengkulu terpengaruh.
Latar Belakang
Menurut Ovo Ziauich, anak-anak akan lebih mudah menghafal Al-Qur'an dengan menggunakan konten audio visual karena memiliki gaya menghafal yang lebih baik. Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Animasi Audio Visual Terhadap Keterampilan Mendengarkan Cerita Anak Siswa Kelas V SDN 79 Kota Bengkulu”.
Identifikasi Masalah
Jenis media ini kemungkinannya lebih baik karena mencakup kedua jenis media tersebut, yaitu media audio dan visual.9 Keuntungan menggunakan media animasi audiovisual adalah anak melihat langsung perubahan dari data numerik ke data gambar, dan terletak pada nada suara. dan intonasi komunikator terdengar oleh penerima pesan. , sehingga jika komunikator mampu menyampaikan pesan dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami serta nada dan gaya suara yang baik, maka khalayak penerima pesan akan mudah tertarik dan informasi yang diterima akan asli. 10.
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh penggunaan media animasi audiovisual terhadap keterampilan menyimak anak di SDN 79 Kota Bengkulu.
Tujuan Penelitian
Dapat meningkatkan contoh nyata keterampilan menyimak dengan menggunakan media animasi audiovisual. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti itu sendiri karena penelitian ini akan menambah wawasan dan pengetahuannya.
BAB II
Kajian Teori
Kegiatan ini dilakukan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan melalui penggunaan media audiovisual. Audiovisual gerak adalah media yang dapat menampilkan unsur-unsur bunyi dan gambar bergerak, seperti: film bersuara, kaset video, televisi, telepon genggam, dan komputer.
Faktor Pengaruh Menyimak
Faktor pengalaman dalam perhubungan kita adalah hasil daripada pertumbuhan, perkembangan dan pengalaman kita sendiri, dan kekurangan atau ketiadaan minat nampaknya adalah hasil daripada kekurangan atau tiada pengalaman dalam bidang yang kita pelajari. Sikap antagonis, pandangan yang bertentangan dan permusuhan timbul daripada pengalaman yang tidak menyenangkan.
Kemampuan Menyimak Siswa Sekolah Dasar
- Cerita Anak
Cerita anak merupakan cerita yang menjadikan anak sebagai subjek yang dapat menjadi pusat perhatian. Dari beberapa pendapat dapat kita simpulkan bahwa dongeng untuk anak adalah sebuah karya sastra yang memberikan gambaran tentang kehidupan manusia, lingkungan dan binatang, dalam hal ini tokoh anak sebagai subjek utama dalam cerita 39.
Kajian Penelitian Terdahulu
Kerangka Berpikir
Hipotesis Penelitian
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Tempat dan Waktu Penelitian
Oleh karena itu populasi adalah seluruh objek yang menjadi sasaran penelitian dan akan diambil sampel dari populasi tersebut. Populasi diartikan sebagai banyaknya satuan yang karakteristik atau cirinya akan diteliti 42 Disini peneliti menggunakan siswa Sekolah Dasar Negeri 79 Kota Bengkulu sebagai populasi penelitian yang terdiri dari 2 kelas. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan ciri-ciri populasi, sampel dapat diartikan sebagai gambaran dari himpunan apa pun yang menjadi bagian dari suatu populasi. 43 Untuk menentukan sampel peneliti menggunakan total sampling yaitu semua sampel diambil karena ada kurang dari 100 subjek, tetapi jika lebih dari 100 subjek. .
Untuk memilih kelas yang homogen, setelah memilih kelas yang homogen, dilakukan pengundian untuk menentukan apakah akan memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol. Secara random sampling, SDN 79 Kota Bengkulu terpilih kelas VA (kontrol) yaitu 18 orang, sedangkan kelas VB (eksperimen) yaitu 18 orang.
Variabel dan Indikator Penelitian 1. Definisi Konsep Variabel
Alasan pengambilan kelas V untuk melakukan penelitian adalah pemilihan kelas dilakukan secara acak (random) dan kelas VA (kontrol) dan VB (eksperimen), masing-masing kelas mempunyai kualitas yang sama. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan menyimak cerita anak siswa kelas V SD Negri 79 Kota Bengkulu.
Teknik Pengumpulan Data
Pembelajaran tanpa menggunakan media audiovisual akan dibandingkan setelah memberikan perlakuan pembelajaran menggunakan media audiovisual pada kelas sampel dalam bentuk post-test. Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes berupa soal materi pembelajaran bahasa Indonesia. Tes yang diberikan berupa soal pre-test untuk dua kelas tes dan soal post-test untuk dua kelas tes.
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis fenomena-fenomena yang diteliti. Observasi sebagai suatu teknik pengumpulan data mempunyai ciri-ciri yang khas dibandingkan dengan teknik lainnya karena penggunaan teknik observasi sangat bergantung pada situasi dimana observasi itu dilakukan45 dan observasi dilakukan dengan cara mengamati lingkungan, pembelajaran baik fisik maupun non fisik. . Dalam melakukan dokumentasi dalam penelitian, peneliti meneliti objek tertulis seperti buku dan dokumentasi yang berkaitan dengan objek yang akan diteliti.
Instrumen Penelitian
Uji Coba Instrumen 1. Uji validitas
Dengan kata lain, jika siswa diberikan tes yang sama pada waktu yang berbeda, maka setiap siswa dalam kelompoknya akan diberikan tes yang sama. Walaupun terlihat hasil tes pada tes kedua lebih baik, namun tes yang digunakan karena adanya peningkatan yang dialami siswa dapat dikatakan mempunyai reliabilitas yang tinggi.50.
Teknik Analisis Data
Jika hitung x2 ≤ x2 tabel maka distribusi datanya normal, jika hitung x2 ≥ x2 tabel maka distribusi datanya tidak normal a. Jika hitung tabel F ≥ F maka tidak homogen. Jika F hitung ≤ tabel F maka homogen b. Rumus “tes” berikut digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini. 52 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Litbang, hal. S1)2 = Varians keterampilan mendengarkan cerita media audio visual siswa kelas IV B. S2)2 = Varians keterampilan mendengarkan cerita siswa kelas V A.
Jika thitung < Tabel I dengan df atau db = (N1 + N2) – 2 dengan taraf signifikansi 5%, maka ha ditolak dan ho diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil penelitian ini. Sedangkan untuk thitung > ttabel dengan df atau db = (N1 + N2) -2 dengan taraf signifikansi 5% ha diterima dan ho ditolak yang berarti hasil penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan.
BAB IV
Profil SDN 79 Kota Bengkulu
Keadaan sarana dan prasarana SDN 79 Kota Bengkulu
Struktur organisasi SDN 79 Kota Bengkulu Kepala Sekolah
Hasil Penelitian
Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pada kelas VA: 0 siswa pada kelompok tinggi/tinggi (0%), 18 siswa pada kelompok sedang/sedang (100%) dan 0 siswa pada kelompok bawah/rendah (0%). ). Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa pada kelas VB: kelompok tinggi/tinggi sebanyak 3 orang (16%), kelompok menengah/sedang sebanyak 12 orang (66%), dan kelompok bawah/bawah sebanyak 3 orang ( 16%). Dalam variabel
Penentuan panjang kelas Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠. Distribusi frekuensi standar skor variabel Penentuan panjang kelas Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠. Distribusi frekuensi standar skor untuk variabel Y. Setelah dilakukan tabulasi dan penskoran contoh soal, dalam hal ini media audio, dilakukan prosedur sebagai berikut. Berdasarkan hasil perhitungan posttest uji normalitas media audiovisual animasi – kemampuan menyimak cerita anak (variabel
Uji Hipotesis Data
Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada taraf signifikansi 𝛼 = 1,02 dan dknumerator = na–1 dan dkdenominator = nb–1. jika Fhitung≤Ftabel maka kedua kelompok data mempunyai varian yang sama atau homogen. Dibandingkan dengan nilai Ftabel untuk 𝛼 = 0,05 dan dknumerator = 17 dan dkdenominator = 17 maka nilai Ftabel = 2,23. Berdasarkan tabel diatas maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data ke dalam rumus menghitung uji “t”, dimana langkah awal adalah mencari mean dari x – dan y. Mencari varian variabel X dan Y. a) Mencari varian mendengarkan cerita anak kelas VB yang menggunakan keterampilan audiovisual saat mendengarkan cerita anak (variabel X).
Dengan demikian thitung>ttabel (4,580 > 2,018) yang berarti hipotesis kerja (Ha) diterima dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa kelas V yang diajar menggunakan media animasi audiovisual – kemampuan anak mendengarkan suatu cerita lebih baik dibandingkan siswa yang pembelajaran dengan keterampilan menyimak cerita anak di SDN 79 Kota Bengkulu. Sementara itu ditolak Ho, keterampilan menyimak cerita siswa kelas V yang diajar dengan keterampilan menyimak cerita anak tidak seefektif siswa yang diajar menggunakan media animasi audio visual, keterampilan menyimak cerita anak di SDN 79, Kota Bengkulu.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pada aspek persiapan, guru menyiapkan media animasi audio visual berupa peningkatan keterampilan mendengarkan cerita anak. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan media animasi audiovisual terhadap keterampilan menyimak cerita anak kelas V SDN 79 Kota Bengkulu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh penggunaan media animasi audiovisual terhadap keterampilan menyimak cerita siswa kelas V SDN 79 Kota Bengkulu.
Artinya dengan menggunakan media animasi audiovisual, pendengaran anak terhadap cerita didasarkan pada materi cerita anak tentang semut dan beruang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh penggunaan media animasi audiovisual terhadap keterampilan menyimak cerita anak kelas V SDN 79 Kota Bengkulu. Berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa penggunaan media animasi audiovisual berpengaruh terhadap kemampuan mendengarkan cerita anak kelas V SDN 79 kota Bengkulu.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Siswa Kelas 4 dengan Model Demonstrasi Didukung Pembelajaran Meddia Vidio di SDN 01 Sumber Sari Kota Malang,” Jurnal Ilmiah Pendidikan, Vol. Mana, Lira Hayu Afdetis dan Yusandra, Titiyek Hujita, 2017, “Perkembangan RKPS dan SAP dalam mengikuti pembelajaran memperhitungkan pendekatan kontekstual dalam belajar mengajar,” Jurnal Tata Bahasa, Vol. Omi, 2017, “Penggunaan Metode Bercerita Dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Menyimak Cerita Rakyat Siswa Kelas V SDN Penyengkiran 3 Kabupaten Sumedang,” Jurnal MPD, Vol.
Pembelajaran IPA SMP Negeri 1 Pacitan,” Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran Vol.02 No.02. “Penggunaan Media Audiovisual untuk Meningkatkan Keterampilan Mendengarkan Siswa pada Tema Karakter di Sekolah Dasar,” Jurnal JPGSD, Vol. Wibowo, Muhammad Arif, 2016, “Penerapan Strategi Pendekatan Guideline Listening Thinking dalam Mengajarkan Keterampilan Mendengarkan pada Siswa Sekolah Dasar,” Jurnal Sains Guru “COPE” Vol.
Gamabr 1.4 Siswa Memabaca Kembali Materi Cerita Anak
- Standar Kompetensi
- Kompetensi Dasar
- Indikator Pembelajaran
- Tujuan Pembelajaran
- Pendekatan dan Metode Pembelajaran
- Kegiatan Pembelajaran
- Media dan Sumber Belajar
- Penilaian
Benarkah yang dikatakan beruang bahwa sumber daya di danau semakin sedikit karena terus-menerus ditempati oleh semut? Kepedulian apa yang dilakukan kelinci terhadap semut ketika mengetahui beruang ingin mencakar semut yang ingin mengambil air? Setelah mendengarkan penjelasan guru dan dongeng, siswa dapat dengan tepat mengidentifikasi tokoh dan tokoh dalam dongeng tersebut.
Setelah mendengarkan penjelasan guru dan cerita, siswa dapat mengidentifikasi tema cerita dalam cerita yang bagus. Guru mewujudkan persepsi tersebut dengan menanyakan kepada anak tentang cerita sebagai awal komunikasi guru sebelum melaksanakan pembelajaran dasar.
NIM. 1711240003 Mengetahui
NIP. 196608151986042003