• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM JURUSAN DAKWAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM JURUSAN DAKWAH "

Copied!
108
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Apakah corak keibubapaan bagi anak-anak dalam kisah Luqman Al-Hakim, terdapat dalam Qs.

Batasan Masalah

Tujuan

Manfaat Penelitian

Kajian Terhadap Penelitian Terdahulu

Agama Islam Negeri Surakarta oleh Nur Anita Palupi, ia melakukan penelitian pada tahun 2019 dengan judul, “Nilai-nilai bimbingan anak dalam Alquran Luqman ayat 13-19.” Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan penelitian kepustakaan. Selidiki ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan teknik komunikasi konseling.” Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi yang bersifat hermeneutik dengan jenis penelitian berupa studi kepustakaan. Gaya pengasuhan yang digunakan di Roudhotul Pesantren Al-Qur’an yang diterapkan tidak terlepas dari pola dasar pengasuhan Islami.

Sistematika Penulisan

Kemudian pada bab ini juga penulis uraikan tentang analisis nilai-nilai Bimbingan dan Konseling Islam dalam kisah Luqman Al-Hakim, serta model Bimbingan dan Konseling serta bentuk pendidikan Luqman terhadap anak-anaknya yang terdapat dalam surah Luqman. ayat. 13-19.

LANDASAN TEORI

Pengertian Pola Asuh

Oleh karena itu, pola asuh merupakan upaya orang tua untuk membentuk pola perilaku yang diterapkan pada anak dalam pengasuhan dan bimbingannya dari waktu ke waktu, sejak lahir hingga remaja.23 Gaya pengasuhan orang tua merupakan salah satu faktor penentu bagi anak. Orang tua dituntut untuk mengetahui cara membesarkan anak yang baik dan benar agar dapat menghasilkan anak yang menjadi individu yang berkualitas, sehat jasmani, rohani, cerdas, akhlak, bertakwa kepada Allah dan Rasul-Nya serta taat kepada orang tua. 23 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh dan Komunikasi dalam Keluarga Upaya Membangun Citra untuk Membentuk Kepribadian Anak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014).

Aspek-aspek Pola Asuh

Pengendalian (Supervisi) : ditandai dengan orang tua menerapkan metode disiplin kepada anak yang dilakukan secara konsisten. Komunikasi (communication): ditandai dengan orang tua memberikan penjelasan kepada anak tentang standar atau aturan serta penghargaan atau hukuman yang diberikan kepada anak. 31 Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh dan Komunikasi dalam Keluarga Upaya Membangun Citra untuk Membentuk Kepribadian Anak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014).

Jenis-jenis Pola Asuh

Fungsi hadiah dan hukuman yang diberikan orang tua disini berguna sebagai penguat untuk menjaga kemandirian yang telah dicapai anak. Adanya komunikasi timbal balik yang baik antara orang tua dan anak menjadikan proses komunikasi saling terbuka dan membantu anak belajar memahami nilai-nilai atau pesan-pesan yang disampaikan orang tua, yang nantinya akan menjadi petunjuk atau prinsip kepada anak. Teknik hukuman dalam pola asuh otoriter adalah hukuman yang berat, seperti hukuman fisik karena tidak memenuhi standar.

Dalam pola asuh ini, tidak ada pujian atau rasa syukur jika anak mampu tampil sesuai standar yang ditetapkan orang tua. Perilaku pengasuhan otoritatif meliputi hal-hal berikut:35 1) Anak harus mengikuti peraturan orang tua dan tidak boleh . untuk mengklaim. Perilaku orang tua yang demokratis meliputi hal-hal sebagai berikut:38 1) Menetapkan aturan dan disiplin dengan memperhatikan keadaan, perasaan dan pendapat anak serta memberikan alasan yang dapat diterima, dimengerti dan dipahami oleh anak.

Menghadapi keinginan orang tua yang dianggap luhur dan mulia, hendaknya anak tetap diberikan ruang berpikir dan memilih, bahkan mengambil sikap tidak setuju dan mengingkari. Orang tua hanya berhak memberikan penawaran dan pertimbangan dengan segala alasan dan argumentasinya, namun sebaliknya membiarkan anak memilih alternatif dan menentukan sikapnya. Biasanya pola asuh seperti ini tidak mengarahkan anak pada pola perilaku yang disetujui secara sosial dan tidak menggunakan hukuman.

Perilaku orang tua yang permisif antara lain meliputi:41 1) Membiarkan anak bertindak sendiri tanpa pengawasan dan . bimbing dia.

Metode Pola Asuh

Dalam psikologi perkembangan anak, metode model anak terbukti efektif dalam praktiknya dalam membesarkan anak. Orang tua hendaknya menjadi figur hidup yang mencerminkan sifat perilaku yang dituntutnya dan membiasakan anak-anaknya untuk berpegang pada akhlak yang mulia. Metode nasehat atau dialog merupakan metode yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai keimanan pada anak. Nasehat memegang peranan yang sangat penting dalam menjelaskan kepada anak konsep mengenalkan anak pada prinsip dasar keimanan.

Penanaman nilai-nilai keyakinan, sikap dan perilaku melalui metode reward dan punishment hendaknya diberikan kepada anak.

Konsep Tentang Orang tua dan Anak

  • Pengertian Orang tua
  • Peran dan Fungsi Orang tua Dalam Keluarga
  • Pengertian Anak

Menurut Ahmad Tafsir, dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Agama dalam Keluarga beliau menyatakan sebagai berikut: “Orang tua adalah orang yang menjadi teladan dan teladan bagi anaknya. buku lainnya, Ilmu Pendidikan Islam, Zakiah Daradjat mengatakan, “Orang tua adalah pendidik terpenting dan pertama bagi anaknya, karena merekalah anak pertama yang dididik.”48.

Orang tua mempunyai peran yang sangat penting dalam melindungi dan merawat anggota keluarganya. Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa orang tua bertanggung jawab menjaga keluarga dari api neraka. Hal ini tentunya dapat dilakukan oleh orang tua dalam hal pengasuhan, pengarahan, pengasuhan dan pendidikan terhadap anaknya, khususnya masalah agama dalam keluarga.

Dalam kaitannya dengan pola asuh anak, orang tua harus berperan sebagai pembimbing dan motivator bagi anaknya dalam segala hal yang berkaitan dengan pola asuh anaknya. Menurut Rasulullah SAW, fungsi dan peran orang tua mampu membentuk arah dan keimanan anaknya. Karena naluri inilah orang tua merasakan kasih sayang terhadap anaknya, sehingga sama-sama merasa bertanggung jawab secara moral dalam menjaga, mengawasi, melindungi dan membimbing keturunannya.

Ibu bapa sebagai pemberi kasih sayang, kasih sayang ini bermula dari ibu kepada anak.

METODE PENELITIAN

  • Penjelasan Judul
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data
  • Teknik Keabsahan Data

Pola asuh orang tua menjadi salah satu faktor penentu anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik atau tidak. Dari beberapa penjelasan istilah-istilah di atas terlihat bahwa judul penelitian ini mengacu pada pola asuh orang tua terhadap anak dalam cerita Luqman Al-Hakim QS. Dalam hal ini untuk merangkum dan memilih pokok-pokok pokok dari sumber-sumber penelitian yang dikumpulkan penulis sesuai dengan rumusan dan batasan masalah penelitian yaitu tentang Nilai-Nilai Bimbingan dan Konseling Islami serta Bentuk Pendidikan Orang Tua Terhadap Anak di Lingkungan Kisah Luqman Al-Hakim terdapat dalam surah Luqman ayat 13-19.

Kesimpulan yang diambil merupakan temuan-temuan yang belum pernah ada sebelumnya sehingga menyatu pada titik fokus penelitian ini, yaitu gaya pengasuhan anak dalam kisah Luqman Al-Hakim yang terdapat dalam Surat Luqman ayat 13-19. Penulis akan menganalisis lebih dalam mengenai pendidikan orang tua versus anak dalam kisah Luqman Al-Hakim QS. Berbakti kepada orang tua adalah nasehat Luqman selanjutnya, setelah sebelumnya menjelaskan tugas kita untuk mempersatukan Allah SWT.

Namun kebanyakan saat ini masih ada anak yang belum memahami bagaimana cara berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Kesetiaan kepada orang tua adalah nasehat Luqman selanjutnya, setelah sebelumnya menjelaskan kewajiban kita kepada kita. Anak juga akan merasakan kasih sayang yang besar jika orang tuanya merawatnya dengan lembut dan hangat.

Orang tua dengan pola asuh seperti ini adalah orang yang rasional, selalu mendasarkan tindakannya pada rasio atau pemikiran.

PEMBAHASAN

Asbabun Nuzul

Sedangkan Asbabun Nuzul secara terminologis adalah peristiwa di balik turunnya ayat atau surah pada saat proses peluruhan Al-Qur'an.76 Menurut Al-Zarqoni, Asbabun Nuzul adalah peristiwa yang terjadi sebelum turunnya ayat. Sedangkan menurut Subhi Sholeh Asbabun-Nuzul, peristiwa yang diliputi oleh sebuah ayat, baik yang terjadi pada waktu 23 tahun maupun yang terjadi sebelum atau sesudahnya. Surah Luqman merupakan surah ke 31 dalam Al-Qur'an dan termasuk dalam kelompok Surah Makkiyah, kecuali ayat 28, 29 dan ayat 30 adalah Madaniyah.

Disebut Surat Luqman demikian karena pada hakikatnya ayat-ayat tersebut berisi nasehat, bimbingan dan pendidikan Luqman kepada anak-anaknya. Pada mulanya anak dan istri Luqman adalah musyrik,78 namun ia selalu berusaha memberikan bimbingan dan pendidikan kepada anak dan istrinya hingga keduanya percaya dan menerima ajaran Tauhid yang diajarkan Luqman. Nasehat Luqman kepada anaknya terdiri dari 6 ayat, dan di dalam 6 ayat tersebut tersimpan dasar-dasar pendidikan dan bimbingan, yang tidak akan berubah selama manusia masih hidup di dunia ini.

Adapun mengenai alasan diturunkannya ayat 13-19 Surat Luqman, sejauh penelusuran yang dilakukan penulis tidak menemukan alasan apapun dibalik turunnya ayat tersebut, namun pihak mufasir menyatakan bahwa turunnya ayat 13 dan 14 sampai pada persoalan Sa'ad bin Malik, seorang laki-laki yang sangat berbakti dan menghormati ibunya. Ketika dia memeluk Islam, ibunya berkata, “Wahai Sa’ad, mengapa kamu tega meninggalkan agamamu yang lama dan memeluk agama yang baru, wahai anakku. Maka Sa’ad berkata, “Wahai ibu, bukankah aku harus memeluknya?” agama baru tidak akan membawa celaka, dan aku tidak akan meninggalkannya.”

Sa’ad berkata, “Wahai ibu, seandainya aku mempunyai seribu jiwa lalu mereka mati satu demi satu, niscaya aku tetap tidak akan meninggalkan iman.

Munasabah

Inilah landasan hidup pertama yang hendaknya orang tua ajarkan kepada putra-putrinya. Segala kebaikan yang orang tua lakukan terhadap anaknya tidak mengharapkan apapun dari anaknya. Dalam Al-Qur'an dan Hadits, masalah ketaatan kepada orang tua selalu dikaitkan dengan keimanan kepada Allah, sedangkan masalah kemaksiatan kepada keduanya selalu dikaitkan dengan perbuatan syirik terhadapnya.

Banyak faktor yang menyebabkan hal ini, antara lain kurang efektifnya pola asuh yang diberikan orang tua kepada anaknya serta kurangnya perhatian dan pemahaman kasih sayang terhadap kedua orang tuanya. Anak harus mendengarkan dan menaati kedua orang tuanya dalam apapun perintahnya, sampai orang tua memerintahkan kemaksiatan. Akhlak dan budi pekerti merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam pergaulan dengan sesama manusia, khususnya dengan orang tua.

Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak berkorelasi dengan rendahnya keterlibatan anak dalam perilaku melanggar aturan. Tak lama kemudian, dua orang wanita memandang Luqman dengan heran dan berkata, “Wahai orang tua yang sombong. Luqman menjelaskan, hendaknya anak mendengarkan dan menaati kedua orang tuanya dalam segala hal yang diperintahkan selama orang tuanya tidak memerintahkan kemaksiatan.

Ibu bapa memberi peluang kepada anak untuk menyatakan pendapatnya apabila peraturan itu dianggap tidak sesuai.

Tafsir Qur’an Surah Luqman Ayat 13-19

Pola Asuh Orang Tua Pada Kisah Luqman yang Terkandung

  • Warmth (Kehangatan)
  • Control (Pengawasan)
  • Communication (Komunikasi)

Jenis Pola Asuh yang Dilakukan Oleh Luqman Al-Hakim

PENUTUP

Saran

Orang tua dapat memanfaatkan pendidikan Luqman untuk membesarkan anaknya menjadi individu yang mandiri, rasional, cerdas baik secara emosional, spiritual, dan sosial.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Bilamana upaya restrukturisasi yang dilakukan oleh bank syariah tidak dapat memulihkan kembali pembiayaan Pada pada kategori lancar maka ada