• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Program Studi : Ekonomi Pembangunan "

Copied!
72
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Identifikasi Masalah

Batasan Dan Rumusan masala Masalah

Tujuan Penlitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Uraian Teoritis

  • Teori Pembangunan Klasik
  • Teori Adam Smith
  • Teori David Ricardo
  • Teori Robert Malthus…
  • Teori Karlmarx

Proses akumulasi modal, Smith mengatakan bahwa akumulasi modal harus dilakukan bukan pembagian kerja, karena pemupukan stok dalam bentuk komoditas harus terlebih dahulu terjadi. Teori bersifat dinamis karena melihat pengaruh perubahan berbagai variabel terhadap pembangunan ekonomi seperti jumlah penduduk, upah, sewa dan keuntungan.

Teori Pembangunan Neo-Klasik

  • Teori Robert Sollow…

Jika jam kerja dikurangi dari enam menjadi empat, surplus akan meningkat dari empat menjadi enam. Menurut teori ini, tingkat bunga dan tingkat pendapatan akan menentukan tingginya tingkat tabungan.Pada tingkat teknis tertentu, tingkat bunga akan menentukan investasi, jika peluang investasi meningkat (misalnya karena kemajuan teknologi), dan peningkatan permintaan investasi akan meningkatkan tingkat bunga, yang meningkatkan jumlah tabungan. Kenaikan harga dan suku bunga membatasi investasi pada proyek-proyek dengan tingkat keuntungan tertinggi dan pada akhirnya permintaan investasi menurun, sehingga suku bunga dan harga barang modal kembali turun.

Jika tingkat bunga sangat rendah sehingga tidak ada yang mau menabung.Jika ini terjadi, akumulasi modal berakhir dan perekonomian mengalami keadaan statis.Agar tidak mengalami hal ini, kondisi kesempatan kerja penuh harus dipertahankan dengan mengadakan proyek pekerjaan umum.

Teori Pertumbuhan

  • Teori Rostow
  • Harrod Domar

Orang lebih suka tinggal di kota, upah riil naik, pekerja terorganisir untuk keamanan sosial dan ekonomi yang lebih besar. Teorinya mengkaji persyaratan pertumbuhan yang stabil, yaitu pertumbuhan yang selalu menghasilkan pemanfaatan penuh aset modal. Teori ini memberikan peran kunci pada investasi dalam proses pertumbuhan ekonomi, terutama berkaitan dengan sifat ganda investasi, yaitu: penciptaan pendapatan/peningkatan permintaan efektif masyarakat.

Jadi meskipun kapasitas produktif meningkat, pendapatan nasional baru akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi akan terjadi jika pengeluaran pemerintah meningkat dari periode sebelumnya. Pada tahap awal, perekonomian telah mencapai tingkat kesempatan kerja penuh dan barang modal yang tersedia di masyarakat dimanfaatkan sepenuhnya. Besarnya tabungan pemerintah sebanding dengan besarnya pendapatan nasional dan keadaan ini berarti fungsi tabungan dimulai dari titik 0.

I = ΔK Namun, karena jumlah persediaan modal K berhubungan langsung dengan jumlah pendapatan nasional atau output Y, seperti ditunjukkan dalam rasio output modal k, maka. Dengan demikian, kita dapat mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi akan secara langsung atau "positif" berbanding lurus dengan rasio tabungan (yaitu, semakin banyak GNP disimpan dan diinvestasikan, semakin besar pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan) dan "negatif". atau berbanding terbalik dengan rasio modal dan produksi ekonomi (yaitu, semakin tinggi koefisien produksi modal nasional atau k, semakin rendah tingkat pertumbuhan ekonomi). Hambatan penerapan teori ini di negara berkembang adalah kesempatan terbatas untuk pembentukan modal baru.

Produk Domestik Bruto

Secara umum, ada beberapa indikator yang akan dibahas terkait pendapatan di Kabupaten Karo akibat erupsi Gunung Sinabung. Data dan informasi tentang pendapatan daerah Kabupaten Karo dan respon masyarakat terhadap erupsi Gunung Sinabung. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu, Sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.

Di Kabupaten Karo seperti halnya daerah lainnya, terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pendapatan per kapita tersebut dapat memberikan pendapatan rata-rata bagi penduduk suatu daerah yaitu wilayah Kabupaten Karo. Saat terjadi letusan Gunung Sinabung yang melanda Kabupaten Karo, pendapatan per kapita rata-rata Kabupaten Karo meningkat sehingga rata-rata Kabupaten Karo menjadi petani.

Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan rata-rata penduduk Kabupaten Karo mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2013 terus meningkat sehingga menambah pendapatan daerah otonom di Kabupaten Karo. Hal ini dikarenakan Kabupaten Karo mengalami bencana alam pada tahun 2010 yaitu meletusnya Gunung Sinabung sehingga jumlah tamu hotel berkurang.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2017 menyiapkan dana 109 Miliar untuk membangun infrastruktur pendukung menghadapi erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo. Jumlah nilai struktur ekonomi Kabupaten Karo dan PDRB terus mengalami peningkatan yang baik, meskipun erupsi Gunung Sinabung terus berlangsung.

Tabel 2-1 Penelitian Terdahulu  No  Nama peneliti dan
Tabel 2-1 Penelitian Terdahulu No Nama peneliti dan

Produk Domestik Regional Bruto

Bencana Alam

Bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh suatu peristiwa atau rangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh alam, antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor (Pasal 1 UU RI No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana). adalah proses dimana magma yang berada di dalam perut bumi mencapai permukaan bumi berupa material padat, lahar dan abu vulkanik, material cair berupa lava dan material panas berupa awan gas. Gas-gas tersebut antara lain karbon monoksida (Co), karbon dioksida (Co2), hidrogen sulfida (H2s), sulfur dioksida (So2) dan nitrogen (No2) yang berbahaya bagi manusia.

Lava adalah magma cair dengan suhu tinggi yang mengalir dari kedalaman bumi ke permukaan melalui kawah. Lahar adalah lahar yang bercampur dengan batu, air dan material lainnya. Lava sangat berbahaya di lereng gunung berapi.

Dampak Letusan Gunung Berapi

Berbagai bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi mendorong munculnya mikroba seperti infeksi saluran pernapasan, batuk, penyakit kulit, dll.

Pengurangan Resiko Bencana

Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pemantauan risiko bencana dan sistem peringatan dini yang berfungsi sebagai “alarm” darurat ketika bencana alam terjadi secara tiba-tiba. Untuk itu, penting dilakukan upaya pengurangan risiko bencana dengan melibatkan anak usia sekolah agar anak dalam situasi bencana memahami apa yang perlu dilakukan. Sikap dan tanggapan yang dilandasi pengenalan dan pemahaman yang baik akan mampu mengurangi risiko bencana.

Risiko bencana dapat diartikan sebagai besarnya kerugian yang dapat terjadi (kehilangan nyawa manusia, luka-luka, kerusakan harta benda dan terganggunya kegiatan ekonomi) yang disebabkan oleh suatu fenomena tertentu 10 Risiko bencana bergantung pada besarnya kemungkinan kejadian tertentu dan besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh masing-masing peristiwa tersebut. Kurangnya sosialisasi tentang bencana, baik melalui penyuluhan, pelatihan maupun keahlian khusus, yang sangat dibutuhkan dalam upaya pengurangan risiko bencana. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa risiko bencana dapat diartikan sebagai kemungkinan terjadinya bencana yang meningkatkan kerentanan masyarakat.

Menurut United Nations-International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR), PRB adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembelajaran untuk memberdayakan peserta didik dalam upaya mengurangi risiko bencana dan membangun budaya aman, dan tahan bencana. 11 PRB diwujudkan dengan mengembangkan motivasi, keterampilan dan pengetahuan untuk bertindak dan berpartisipasi dalam usahanya. Pengurangan risiko bencana terkait pendidikan harus menjadi program prioritas di bidang pendidikan yang diwujudkan dalam pendidikan pengurangan risiko di sekolah/madrasah. Berdasarkan definisi yang dikeluarkan oleh UN-ISDR, jelaslah bagaimana seharusnya proses pembelajaran pendidikan pengurangan risiko bencana yang mencakup cakupan materi yang luas dari pendidikan PRB.

Penelitian Terdahulu

Kerangka Konseptual

METODE PENELITIAN

Pendekatan Penelitian

Obyek wisata di Kabupaten Karo berupa panorama indah di kawasan pegunungan, air terjun, sumber air panas dan budaya yang unik. Kabupaten Karo dikenal sebagai daerah penghasil buah dan bunga dan mata pencaharian utama penduduknya adalah pertanian pangan, hortikultura dan perkebunan rakyat. Potensi sumber daya mineral dan pertambangan di Kabupaten Karo dinilai cukup potensial namun masih memerlukan penyelidikan lapangan. Meski meningkat 60,2% pada 2011, tahun ini karena intensitas erupsi Gunung Sinabung menurun, sehingga tidak berdampak langsung pada sektor pertanian. Namun, pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi di sektor ini kembali mengalami penurunan sebesar 58,4%.

Di sektor ini, erupsi Gunung Sinabung tidak berdampak langsung pada perekonomian. Hal ini menunjukkan bahwa sektor perhotelan pada tahun tersebut mengalami penurunan karena adanya kekhawatiran wisatawan yang ingin menginap di hotel-hotel yang berada di wilayah Kabupaten Karo. Dari tabel di atas terlihat bahwa pendapatan per kapita Kabupaten Karo pada tahun 2015 lebih meningkat dibandingkan tahun 2005.

Jumlah tamu hotel di Kabupaten Karo mengalami peningkatan yang cukup besar pada tahun 2015 yaitu sebesar 269.627, namun pada tahun 2010 mengalami penurunan yang sangat drastis dibandingkan tahun-tahun sebelum dan sesudahnya. Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo mengalami peningkatan yang sangat besar pada tahun 2013 sebesar 383.197 orang/orang, namun pada tahun 2005 kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo mengalami penurunan dibandingkan tahun 2013 yaitu sebesar 227.328 orang/orang. Pada tahun 2013 mengalami penurunan karena wisatawan hanya melakukan perjalanan harian atau pulang kampung dan juga terkena dampak erupsi Gunung Sinabung yang aktif kembali.

Selain itu, dampak letusan Gunung Sinabung juga mempengaruhi perkembangan dan peningkatan status sosial ekonomi di Kabupaten Karo karena membantu dan mengubah kehidupan masyarakat di daerah tersebut menjadi lebih sejahtera dan sejahtera. Namun pasca erupsi Gunung Sinabung, jumlah kunjungan wisatawan pada tahun 2014 mengalami penurunan yang secara langsung akan berdampak pada pendapatan dari sektor pariwisata.

Tabel 4.2: Kelembaban udara dan curah hujan Tahun 2015
Tabel 4.2: Kelembaban udara dan curah hujan Tahun 2015

Definisi Operasional

Lokasi dan Waktu Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Teknik Pengumpulan Data

Metode Analisis

Jika dilihat dari grafik, laju pertumbuhan berfluktuasi setiap tahunnya. Pada tahun 2005, laju pertumbuhan meningkat paling besar, dan pada tahun berikutnya mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga titik terendah yaitu pada tahun 2010. Laju pertumbuhan kembali meningkat pada tahun 2011, namun kembali menurun pada tahun-tahun berikutnya.

Berikut ini adalah grafik batang persentase layanan lain yang menunjukkan tingkat pertumbuhan setiap tahun, dari tahun 2005 hingga 2015. Grafik ini menunjukkan bahwa tingkat persentase tidak banyak berubah setiap tahunnya, meskipun kita dapat melihat bahwa grafik tersebut meningkat dari tahun ke tahun. ke tahun, yang pada tahun 2015 merupakan nilai persentase tertinggi dari sektor jasa lainnya. Pendidikan: Pemerintah memberikan beasiswa RP karena banyak kepala keluarga yang merasakan dampak erupsi Gunung Sinabung, yang mengakibatkan terhambatnya biaya sekolah anggota keluarganya.

Dari dampak erupsi Gunung Sinabung yang saya kaji, dapat disimpulkan bahwa yang terjadi berdampak positif bagi masyarakat Kabupaten Karo, terutama yang berdampak pada isu-isu terkait perubahan ekonomi karena telah mengubah kehidupan masyarakat. di daerah yang terkena wabah di daerah, bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Gambar

Tabel 2-1 Penelitian Terdahulu  No  Nama peneliti dan
Tabel 3-1 Defenisi oprasional
Tabel 4.2: Kelembaban udara dan curah hujan Tahun 2015
Tabel 4.3: Struktur Ekonomi Dan Nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstant Kabupaten  Karo Thn.2005 – 2015
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun definisi konsep yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya, kesiapan masyarakat dalam memanfaatkan TIK dalam penelitian ini adalah adalah kemampuan yang