• Tidak ada hasil yang ditemukan

17.2400.033 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "17.2400.033 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sebaliknya penjual atau pelaku usaha berhak menerima pembayaran dari pembeli atau konsumen atas barang yang dijualnya. Dan terkadang kualitas barang yang dipesan, kualitas bahan dan ukuran tidak sesuai dengan deskripsi gambar di toko online.

Rumusan Masalah

Dalam hal ini, baik transaksi e-commerce maupun jual beli tradisional tidak dilarang sesuai dengan firman Allah dalam QS. Majalah IAIN Padangsidimpuan Dasopang Nur Sania dengan judul Jual Beli Online Perspektif Hukum Islam. Bai' as-salam adalah akad jual beli dengan pelunasan pembayaran di muka sedangkan barang diserahkan belakangan.

Apalagi jika dilihat dari segi waktu, proses transaksi jual beli menggunakan internet juga lebih cepat. Syarat jual beli online di warung (e-commerce) sama saja dengan jual beli langsung bukan online. Jadi pembeli yang sudah membuat kontrak penjualan di hi tentunya tidak perlu khawatir untuk mencari barang langka tersebut.

Riba al-nasiah adalah keterlambatan penyerahan salah satu dari dua barang yang dipertukarkan dalam jual beli barang sejenis ribawi. 84Muhammad Syamsuddin, Unsur Spekulasi Halal-Haram Dalam Jual Beli Sistem COD, (Aswaja NU Center: Jawa Timur, 2020), hal.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Defenisi Istilah

Tinjauan Penelitian Relevan

Landasan Teoritis

Metode Penelitian

E-COMMERCE

Pengertian E-Commerce Dalam Ekonomi Syariah

Salami termasuk dalam kategori jual beli yang sah apabila memenuhi syarat sahnya jual beli secara umum. Dimejuddin Juani telah mengatakan dalam bukunya Pengantar Fiqh Muamalah bahwa ba’i salam adalah akad penjualan barang pesanan antara pembeli (Muslim) dan penjual (Muslim ilaih). Malikijah memberikan pengertian salam adalah jual beli dimana modal (harga) dibayar terlebih dahulu, sedangkan barang diserahkan sesudahnya.

Dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ulama mazhab ini, dapat disimpulkan bahwa salam adalah suatu bentuk jual beli dimana uang sebagai harga barangnya. Oleh karena itu dasar hukum jual beli online sama dengan jual beli dan akad As-Salam yang diperbolehkan dalam Islam. Dalam jual beli baik online maupun offline, ada yang legal dan ada pula yang ilegal.

Bentuk Transaksi E-Commerce Dalam Ekonomi Syariah

Akad/perjanjian dalam Islam mengenai transaksi jual beli ada beberapa seperti : bai’ as-salam, bai’ al-istisna dan bai’ muajjal38. Bai’ al-istisna adalah akad dimana pembeli memberikan perintah atau perintah kepada pembeli dan akan membayar upah atau harga barang jika pesanan telah dilakukan. Ditinjau dari ketersediaan barang pada saat bertransaksi, bentuk bai’ al-istisna mempunyai persamaan dengan bai’ as-salam, yaitu barang tersebut tidak tersedia secara konkrit.

Namun dari segi pembayaran terdapat perbedaan pada kedua jenis akad tersebut, bai’es-salam mengharuskan pembayaran segera dilakukan, sedangkan bai’ al-istisna dapat ditunda atau dipercepat sesuai kesepakatan antara penjual dan pembeli. Bai' mujajal adalah akad dimana pembeli dan penjual sepakat untuk menunda pembayaran. Sama halnya dengan transaksi konvensional, e-commerce dan bai'as-salam mempunyai unsur atau pilar yang menyebabkan terjadinya transaksi.

Cara Bertransaksi E-Commerce Dalam Ekonomi Syariah

Pembeli dapat menanyakan segala sesuatu tentang barang yang akan dibeli, tentang ketersediaan barang dan variasi barangnya. Seorang penjual dapat menawarkan produknya dengan uraian produk yang jujur, dan juga mempunyai kewajiban untuk menjual barang yang hanya diperbolehkan oleh undang-undang, dia tidak diperbolehkan menjual barang cacat atau barang yang dilarang oleh undang-undang karena akan merugikan konsumen. . Pembiayaan ini umumnya dilakukan pada pembiayaan barang-barang yang belum ada, seperti pembelian barang-barang pertanian.

Wa’ad pelanggan untuk membeli barang dengan harga dan waktu pengiriman yang disepakati. Temukan produsen yang mampu memasok barang yang bersangkutan (sesuai batas waktu yang disepakati dengan harga lebih murah). Begitu pula B mengirimkan barang rusak yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disepakati, A tetap wajib mengirimkan barang kepada C sesuai spesifikasi yang disepakati bersama.

Gambar 2.1 Cara Transaksi E-Commerce
Gambar 2.1 Cara Transaksi E-Commerce

SYARAT DAN TUJUAN E-COMMERCE

Syarat E-Commerce Dalam Ekonomi Syariah

Menurut ulama Hanafiyah, kerelaan kedua-dua pihaklah yang menjalinkan hubungan jual beli.58 Sahnya akad salam menyebabkan penjual mempunyai hak untuk memperoleh modal (ra'sul mal) dan kewajipan itu perlu menyampaikan. barangan tersebut. kepada pembeli. Pembeli selanjutnya mempunyai hak untuk memiliki barang yang dibeli mengikut spesifikasi yang dipersetujui antara penjual dan pembeli dan wajib membayar kepada penjual. Membeli-belah di perkhidmatan e-dagang dengan aplikasi akad salam, maka jaminan barangan yang dibeli adalah selamat.

Namun berbeda dengan ulama Syafi’iyah yang menyatakan bahwa dalam jual beli salam diperbolehkannya perpindahan barang pada saat akad, karena adanya kesepakatan bersama antara penjual dan pembeli. Pasalnya, jika barang yang dibeli diperbolehkan untuk diserahkan di kemudian hari, maka penyerahan pada saat berakhirnya akad juga diperbolehkan, sehingga kemungkinan terjadinya penipuan dapat dihindari. Apabila barang yang dibeli secara Islam tidak sesuai dengan akad, maka barang yang dibeli dapat dikembalikan kepada penjual.

Tujuan E-Commerce Dalam Ekonomi Syariah

Harganya lebih murah mengingat biaya membuat website di Internet lebih murah dibandingkan membuka toko di tempat berbeda. Jual beli dengan demikian juga mampu mendorong saling membantu antara keduanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengenai hikmah jual beli pada pokoknya yaitu 63 Allah SWT menghendaki jual beli sebagai rezeki dan kebebasan bagi hamba-hamba-Nya, karena semua manusia mempunyai kebutuhan pribadi baik sandang, pangan, dan papan. ini tidak akan pernah berakhir selama manusia masih hidup. .

Dalam hubungan ini, tidak ada yang lebih sempurna dari saling tukar-menukar, dimana seseorang memberikan apa yang dimilikinya kemudian mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari orang lain sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Pembeli (biasanya) mendapatkan keuntungan berupa: Pertama, jaminan mendapatkan barang sesuai dengan kebutuhannya dan pada waktu yang diinginkannya. Karena dia juga mendapatkan barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli saat dia membutuhkan barang tersebut.

Cara Memperoleh Keuntungan Dari E-Commerce

Namun, mereka menawarkan fitur khusus yang hanya dapat dinikmati oleh pedagang yang merupakan anggota berbayar. Perusahaan e-niaga dapat menawarkan keanggotaan toko resmi. Keanggotaan Toko Resmi umumnya hanya ditawarkan kepada penjual yang memiliki merek resmi dan menjual barang asli. Penjual yang merupakan toko resmi dapat mencantumkan produknya di halaman eksklusif. Keanggotaan toko resmi juga biasanya menjadi jaminan bahwa suatu toko menawarkan pengalaman berbelanja yang aman dan nyaman.

Mereka mungkin juga menawarkan lokakarya berbayar bagi penjual yang ingin belajar tentang strategi penjualan untuk meningkatkan penjualan. Menyiapkan layanan pengiriman Anda sendiri juga dapat menjadi cara bagi bisnis e-commerce untuk menghasilkan pendapatan. Akad salam ini diperbolehkan dalam syariat Islam karena mempunyai hikmah69 dan manfaat70 yang besar dimana kebutuhan manusia berada di dalamnya.

Pembayaran Secara Elektronik

Uang elektronik (e-money) mempunyai karakteristik yang berbeda dengan pembayaran elektronik yang sudah ada sebelumnya, seperti phone banking, internet banking, kartu kredit dan kartu debit, karena setiap pembayaran yang dilakukan dengan e-money tidak selalu memerlukan proses persetujuan dan tidak berhubungan langsung. ke rekening nasabah di bank ( pada saat pembayaran, rekening nasabah di bank tidak didebet) karena e-money merupakan suatu produk (stored value) yang di dalamnya terdapat nilai tertentu (monetary value). terdaftar dalam metode pembayaran yang digunakan (prabayar). 75. Faktor lain yang menjadi alasan kehalalan uang elektronik adalah karena kebutuhan manusia terhadap uang elektronik dan pertimbangan banyaknya manfaat yang terdapat di dalamnya. Misalnya, ketika pemegang kartu E-Money Syariah melakukan pengembalian/penukaran nilai moneter elektronik dengan nilai tunai kepada penerbit, maka penerbit harus memenuhi hak tagih tepat waktu tanpa menunda pembayaran.

Uang elektronik pada dasarnya digunakan sebagai alat pembayaran eceran/mikro, untuk menghindari israf (pengeluaran berlebihan) dalam konsumsi, pembatasan jumlah uang elektronik dan batasan maksimal nilai total transaksi uang elektronik dalam jangka waktu tertentu. Tidak digunakan untuk transaksi benda haram dan maksiat, uang elektronik sebagai alat pembayaran sesuai prinsip syariah, uang elektronik tidak boleh digunakan untuk membayar transaksi benda haram dan maksiat yaitu barang atau fasilitas yang tidak boleh digunakan atau digunakan sesuai hukum Islam. Akad yang terjalin antara penerbit dan pemegang uang elektronik syariah dimana nilai nominal uang elektronik tersebut dititipkan dan dapat digunakan.

Pembayaran Melalui COD (Cash On Delivery)

Sesuai pengalaman pembeli saat membeli barang secara online dari penjual yang berdomisili tetap di Jakarta dan melakukan transaksi COD di Pinrang. Menurut pengalaman pembeli saat membeli piyama karena kurang hati-hati saat COD ternyata pembeli kurang nyaman memakainya karena bahan kain yang digunakan tidak sesuai dengan yang tertera di deskripsi. Mencoba menghubungi penjual namun tidak mau bertanggung jawab karena pembeli tidak hati-hati saat mengecek pesanan. 83 Pembeli juga mengalami hal seperti ini saat membeli produk kosmetik, saat terlihat COD barang masih bagus tapi setelah 2 hari pemakaian terlihat kulit wajah menjadi kemerahan.

Seperti yang dialami pembeli pada saat membeli pemutih, menurut keterangan penjual barang tersebut masih bisa digunakan dan masih berfungsi dengan baik, artinya syarat yang disampaikan penjual menyatakan bahwa pemutih tersebut aman untuk digunakan setiap saat. Namun diperbolehkannya akad utang barang ini juga dibatasi oleh ketentuan dalil tegas nash yang melarang jual beli sesuatu yang tidak dapat dijamin untung dan ruginya. 85Muhammad Syamsuddin, Unsur Spekulasi Halal-Haram dalam Jual Beli Sistem COD, (Aswaja NU Center: Jawa Timur, 2020), hal. 60. al-irfaq), merupakan perbuatan yang rawan kerugian, sehingga haram karena mengandung unsur gharar dan dlarar.

Keamanan E-Commerce Dalam Melakukan Transaksi

Alasan utama yang mendasari tingginya risiko keamanan dalam transaksi e-commerce adalah ditemukannya banyak kelemahan dalam peraturan perundang-undangan, sistem e-commerce itu sendiri, tetapi juga dalam teknologi dan internet. Masih banyak pihak yang meragukan keamanan e-commerce. perdagangan, bahkan di media massa banyak sekali pemberitaan mengenai peretasan sistem keamanan internet. Berikut ini adalah aspek sistem keamanan yang perlu diperhatikan pada setiap elemen yang terlibat dalam transaksi e-commerce. Diharapkan bagi semua pihak yang ingin mengutarakan atau mengutarakan pendapat agar dapat mengemukakan argumentasi dan alasan yang lebih kuat, khususnya para ulama yang sepakat dengan konsep e-commerce dalam ekonomi Islam.

Fadhli, Ashabul. Tinjauan Hukum Islam tentang Penerapan Akad As-Salam dalam Transaksi E-Commerce. Jurnal Mazahib Pemikiran Hukum Islam, (2016). Masdurohatun, Anis. Tantangan ekonomi Islam menghadapi masa depan Indonesia di era globalisasi. Jurnal Dinamika Hukum Vol 11, (2011). Mintarsih. Perlindungan Konsumen bagi Pemegang Uang Elektronik (E-Money) terkait dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Jurnal Wawasan Hukum. Penuh.

Gambar

Gambar 2.1 Cara Transaksi E-Commerce
Gambar 2.2 Skema Salam Fiqih
Gambar 2.3 Skema Salam Paralel

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah produk kartu kredit yang dikeluarkan oleh Bank Syariah Indonesia yaitu Hasanah Card sudah sesuai