PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Penelitian Terdahulu
Rumusan masalah dalam penelitian ini ada dua, yaitu: Bagaimana mekanisme penentuan harga jual kerajinan marmer di UD. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan mekanisme penentuan harga jual kerajinan marmer di UD. Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, sama-sama menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen serta ingin mengetahui mekanisme penetapan harga.13.
Rumusan masalahnya ada satu yaitu bagaimana mekanisme penetapan harga di restoran Rama ditinjau dari etika bisnis Islam. 15Elvan Firmansyah, “Mekanisme penetapan harga pada Restoran Rama dilihat dari etika bisnis Islam”, skripsi (Jurusan Ekonomi Islam Institut Agama Islam (IAIN) Metro, 2018). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme pasar dan cara penentuan harga menurut pemikiran Ibnu Taimiyah.
Sedangkan peneliti akan melakukan mekanisme penentuan harga menurut perspektif etika bisnis Islam, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi. Sedangkan peneliti akan melakukan mekanisme penentuan harga menurut perspektif etika bisnis Islam, dengan menggunakan metode wawancara dan observasi.
Metode Penelitian
- Jenis dan Pendekatan Penelitian
- Waktu dan Lokasi Penelitian
- Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
- Teknik Analisis Data
Fitur utama dari tinjauan ini adalah serangkaian kesimpulan yang dapat ditindaklanjuti, dengan implikasi teoretis dan metodologis terhadap penelitian strategi penetapan harga. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data pertama pada lokasi atau objek penelitian dan diperoleh melalui wawancara dan observasi terhadap pemilik toko dan kepala cabang. Sumber data sekunder Data sekunder. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah observasi tidak terstruktur, yaitu observasi yang dilakukan tanpa pedoman observasi, sehingga peneliti mengembangkan observasinya.
Dalam hal ini peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap kegiatan yang sedang berlangsung dengan melakukan survei lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam kegiatan jual beli serta mekanisme penetapan harga yang digunakan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang digunakan terhadap data yang tidak dapat dikuantifikasi seperti bahan pustaka, dokumen dan lain sebagainya. Jumlah data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak sehingga harus dicatat secara cermat dan rinci.
Dengan demikian, data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan memudahkan penulis dalam mengumpulkan data dan mencarinya bila diperlukan. Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan di awal, namun mungkin juga tidak, karena seperti yang telah dikemukakan, permasalahan dalam penelitian kualitatif bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian tersebut berada di lapangan.
KAJIAN TEORI
Pengertian Jual Beli
Dasar Hukum Jual Beli
Makna ayat ini dapat diartikan sebagai lanjutan ayat sebelumnya untuk membantah protes para rentenir sekaligus menegaskan bahwa Allah membedakan antara jual beli dan riba.
Rukun Jual Beli
Mekanisme Penetapan Harga
- Pengertian Mekanisme Harga
- Mekanisme Dalam Menentukan Harga
- Kurva Permintaan dan Penawaran
Mekanisme penetapan harga merupakan suatu metode pertimbangan yang digunakan untuk menentukan bagaimana suatu produk atau barang yang dijual dapat dipasarkan melalui interaksi supply dan demand serta dapat bersaing dengan toko atau merchant lain. Penjelasan di atas menjelaskan mekanisme penetapan harga sebagai suatu cara yang digunakan perusahaan untuk memberikan nilai suatu produk atau jasa dengan terlebih dahulu menghitung semua jenis biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu keuntungan. Markup menentukan tingkat harga dengan menunjukkan biaya produksi barang yang bersangkutan.
Target-Return Pricing adalah harga jual suatu produk yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan atas sejumlah modal yang ditanam. Dalam hal ini, perusahaan menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan atas modal yang diinvestasikan. Perusahaan mendasarkan harga mereka pada harga rata-rata yang ditawarkan pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaan.
Hal ini juga berlaku bagi pedagang pasar, biasanya pedagang menggunakan harga pasar yang ada agar lebih adil antar pedagang lainnya, namun ada juga pedagang lain yang menggunakan harga sendiri. Harga jual didasarkan pada harga produk pesaing dimana perusahaan melakukan penambahan atau perbaikan pada unit untuk meningkatkan kepuasan pembelian. Pada kurva di atas dapat dijelaskan bahwa jika harga suatu produk turun maka permintaannya akan meningkat, sedangkan jika harga naik maka permintaannya meningkat.
Jadi pada saat harga tinggi, sebagian masyarakat tidak dapat mengaktualisasikan permintaannya, sehingga kenaikan harga suatu barang menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut menurun13. Bentuknya mengecil dari kiri atas ke kanan bawah, mencerminkan hukum permintaan yaitu hubungan berbanding terbalik antara harga dan jumlah yang diminta. Bentuk kurva penawaran seperti ini karena terdapat korelasi positif antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan, yaitu semakin tinggi harga maka jumlah yang ditawarkan semakin besar15.
Teori Harga
- Pengertian Harga
- Landasan Hukum Penetapan Harga
- Tujuan Penetapan Harga Dalam Islam
- Faktor-faktor Penetapan Harga
- Konsep Penetapan Harga Pandangan Pakar Muslim
Jadi harga mempengaruhi total pendapatan dan total biaya, sehingga pada akhirnya menentukan harga yang dibutuhkan konsumen. Menurut Ibnu Taymiyyah, jika semua transaksi sesuai maka kenaikan harga yang terjadi adalah kehendak Allah SWT. Hadits di atas dijadikan dalil pelarangan penetapan harga dan bahwa hal tersebut (penetapan harga) adalah suatu kezaliman (yakni penguasa memerintahkan para penghuni pasar untuk tidak menjual barangnya kecuali pada harga tersebut, kemudian melarangnya menaikkan atau menurunkan harga tersebut. harga..
Pencapaian tujuan ini dicapai dengan menentukan tingkat harga, yang memperhitungkan total pendapatan penjualan dan total biaya. Perusahaan mendapatkan keuntungan dari pembeli yang bersedia membayar harga lebih tinggi dibandingkan pembeli lain karena barang yang ditawarkan menawarkan nilai lebih tinggi kepada mereka. Jadi dalam hal ini perusahaan menetapkan harga yang tinggi karena ingin mengambil keuntungan dari sekelompok besar pembeli yang bersedia membayar harga tinggi karena produk perusahaan mempunyai nilai sekarang yang tinggi bagi mereka.
Penghargaan dengan tujuan ini biasanya ditemukan pada perusahaan yang mungkin berada dalam kesulitan keuangan atau perusahaan yang melihat masa depan mereka suram atau tidak pasti. Dalam hal ini, perusahaan dapat menetapkan harga yang rendah terhadap suatu produk yang populer untuk menarik pembeli sebanyak-banyaknya (loss leader pricing) dengan harapan pembeli selanjutnya akan tertarik untuk membeli produk lain. Di sisi lain, perusahaan juga dapat menetapkan harga yang tinggi terhadap produknya untuk memberikan kesan bahwa produk tersebut merupakan produk berkualitas tinggi (prestise pricing).
Dalam suatu bisnis, seorang manajer harus memperhatikan faktor-faktor penetapan harga, sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga; 26. Pembeli mungkin bersedia membayar premi (garansi, layanan) atau bahkan mengorbankan sebagian manfaat suatu produk demi harga yang lebih rendah. Penentuan harga suatu produk seringkali berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan.
Biaya merupakan faktor dasar dalam menentukan harga dasar, karena tingkat harga yang tidak dapat menutupi biaya akan mengakibatkan kerugian. Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa harga yang setara adalah harga yang dibentuk oleh kekuatan pasar yang bertindak bebas, yaitu pertemuan antara kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Ibnu Khaldun memang mengapresiasi harga-harga yang terjadi di pasar bebas, namun ia tidak mengusulkan usulan kebijakan pemerintah dalam pengelolaan harga.
Etika Bisnis Islam
- Pengertian Etika Bisnis Islam
Toko Alisa merupakan salah satu toko kertas yang ada di Kota Bengkulu yang berada di Jl. Pemilik toko Alisa, Tn. Pendris, merupakan seorang wirausaha yang berhasil memanfaatkan perkembangan kebutuhan masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Toko Alisa didirikan pada tahun 1994 dan seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk kota Bengkulu.
Toko Alisa mendasarkan harganya pada harga rata-rata yang ditawarkan pesaing dan kurang memperhatikan biaya dan permintaan. Menurut Pak. Penjelasan Pendris inilah yang menyebabkan toko Alisa bisa menawarkan harga murah namun tetap untung. Sejauh ini belum ada konsumen yang merasa dirugikan dan mengeluhkan mekanisme penetapan harga di toko Alisa.
Jenis alat tulis yang tersedia di toko Alisa sangat beragam, dengan harga dan model yang berbeda-beda tercantum pada tabel di bawah ini. Peneliti mengambil beberapa jenis barang dan harga yang ada di toko Alisa. Dari tabel 4.I dapat disimpulkan bahwa harga yang ada di toko Alisa terbagi menjadi 3 yaitu harga grosir, harga eceran dan harga pembeli umum. Karena toko Alisa merupakan toko grosir, rata-rata pembeli membeli dalam jumlah banyak, pembeli yang membeli kotak akan mendapatkan harga lebih murah dibandingkan yang membeli satuan.
Enotheisme dari toko Alisa adalah ketika sistem distribusi harga diterapkan di toko Alisa, tidak ada konsumen yang mengeluh karena merasa dirugikan dengan mekanisme harga yang digunakan dan pernyataan pemilik bahwa sudah cukup. Berdasarkan hasil penelitian Alisa Store, konsep keseimbangan yang diterapkan di Alisa Store adalah keadilan dalam kejelasan harga sesuai volume pembelian, jika ada konsumen yang membeli untuk dijual kembali maka akan diberikan harga yang murah, berbeda dengan pelanggan yang mereka belanjakan. Hasil penelitian Alisa Paper Shop menunjukkan bahwa merupakan tanggung jawab penjual bahwa Alisa Shop tidak menetapkan harga atau menjual barang yang dilarang oleh negara atau agama Islam.
Hasil wawancara dengan pemilik mengenai mekanisme penetapan harga pada toko Alisa menunjukkan bahwa pemilik dan karyawan sudah melayani dengan ramah dan sopan sehingga konsumen merasa nyaman dan senang saat berbelanja. Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa mekanisme penetapan harga di toko Alisa sudah sesuai dengan prinsip etika bisnis Islam. Alisa tidak membebani pihak manapun, toko Alisa tetap mendapatkan keuntungan dari keuntungan yang didapat walaupun kecil.
Selain itu, toko Alisa menganut etika bisnis seperti kesatuan (tawhid), keseimbangan, tanggung jawab, kehendak bebas dan Ihsan. Mekanisme penetapan harga yang diterapkan di toko Alice memuat prinsip dasar etika bisnis Islam yaitu kesatuan (tawhid), keseimbangan, tanggung jawab, kehendak bebas dan Ihsan.
