• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH FAKULTAS SYARIAH "

Copied!
100
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

6 Rustam, “Pemanfaatan Benda Gadai oleh Pegadaian Dalam Perspektif Hukum Islam”, (Jurnal Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar, 2011). Hendra Irawan dan Nurma Destiana dengan judul Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Penyelenggaraan Barang Gadai (Studi Kasus Lelang di Pegadaian Syariah di Kota Metro)10. 10 Hendra Irawan dan Nurma Destiana, Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Pelaksanaan Penjualan Barang Gadai (Studi Kasus Lelang Pada Pegadaian Syariah Kota Metro), (Jurnal Ilmiah IAIN Metro, 2020).

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perspektif Hukum Ekonomi Islam terhadap pelaksanaan penjualan barang gadai di Pegadaian Syariah di Kota Metro. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan penjualan barang gadai pada Pegadaian Syariah Kota Metro sudah sesuai dengan Hukum Ekonomi Syariah, ada pula yang belum.

Metode Penelitian

Data diperoleh melalui dokumen, publikasi yang sudah dalam bentuk jadi atau data berupa literatur. Salah satu cara pengumpulan data yang paling penting untuk menilai situasi sosial sebagai subjek penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik observasi partisipan. Yang diamati dalam penelitian ini adalah kondisi informan penelitian dan gambaran wilayah penelitian.

Informan wawancara dalam penelitian ini adalah pemilik sawah dan penerima gadai sebanyak 6 orang dan informan kepala desa sebanyak 3 orang, sehingga total informan sebanyak 9 orang. Dimana mengekstraksi dan menafsirkan data yang ada dan secara umum mendeskripsikan subjek yang diselidiki dengan cara memeriksa dan menganalisis suatu data yang ada.

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Pengertian Akad

Jadi secara umum akad adalah segala sesuatu yang dikehendaki dan dilakukan atas kehendak seseorang, atau kehendak dua orang atau lebih yang mengakibatkan perubahan status hukum objek akad (makud alayh). Persekutuan antara ijab dan kabul dengan cara yang dibenarkan oleh syariah yang mengenakan akibat hukum terhadap objeknya.” Melihat kepada maksud di atas, dapat disimpulkan bahawa perjanjian antara kedua belah pihak ditandai dengan ijab dan qobul yang menimbulkan akibat undang-undang baru.

Ijab qobul adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh kedua belah pihak dan dapat dikatakan sah jika sesuai dengan syariat.

Dasar Hukum Akad

Prinsip kebebasan ini bertujuan untuk menjamin bahwa klausul-klausul dalam kontrak yang dibuat oleh para pihak tidak menimbulkan kezaliman, paksaan/tekanan (al-ikrah) dan penipuan pada salah satu pihak dalam kontrak. Oleh karena itu, ketika membuat suatu kontrak atau perjanjian, masing-masing pihak dapat menyampaikan klausul tentang hak dan kewajibannya atas dasar persamaan lainnya. Keadilan dalam Islam adalah menempatkan sesuatu hanya pada tempatnya dan memberikan sesuatu hanya kepada yang berhak serta memperlakukan sesuatu sesuai dengan kedudukannya.

Transaksi yang dilakukan tidak dapat dikatakan terdapat unsur kesediaan antar pelaku jika terdapat tekanan/pemaksaan, penipuan dan kebohongan. Apabila salah satu pihak merasa dirugikan karena pihak lain tidak berdasarkan asas kejujuran dan kebenaran dalam membuat perjanjian, maka dapat menghentikan proses perjanjian. Hakikat maslahah dalam Islam adalah segala bentuk kebaikan dan kemaslahatan, yang mempunyai dimensi integral duniawi dan spiritual, material dan spiritual, serta individual dan kolektif.

Dengan asas kepercayaan, masing-masing pihak harus mempunyai itikad baik dalam berhubungan dengan pihak lain, dan salah satu pihak tidak boleh memanfaatkan ketidaktahuan pasangannya. 25/DSN/MUI/III/2002 tentang rahn disebutkan bahwa pemeliharaan dan penyimpanan marhun pada dasarnya adalah kewajiban rahin, tetapi murtahin dapat melakukannya, sedangkan biaya dan pemeliharaan stok tetap menjadi kewajiban rahin. Dalam fatwa lainnya yaitu Fatwa DSN-MUI No.26/DSN/III/2002 tentang rahn emas disebutkan bahwa biaya dan penitipan barang (marhun) ditanggung oleh pegadaian (rahin).

Berakhirnya Akad

Sedangkan dari jalur gadai, apabila perjanjian gadai dibatalkan maka perjanjian gadai tidak serta merta berakhir, karena kontrak gadai dari jalur gadai bersifat mengikat. Menurut ijma. Para ulama, jika utangnya tetap meskipun sedikit, maka perjanjian gadai belum berakhir, sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu al-Mundzir. Hal ini sama dengan hak untuk memegang barang yang diperjualbelikan, karena gadai merupakan jaminan atas seluruh bagian yang lebih kecil dari utang.

Jika penerima gadaian mengemukakan syarat, dia berkata, sebagai contoh: "Apabila saya telah melunaskan sebahagian daripada hutang, saya bebas daripada ikatan kontrak gadaian mengikut jumlah hutang yang telah saya bayar," maka gadaian itu. kontrak adalah terbatal di sisi undang-undang kerana terdapat syarat yang tidak produktif kepada kontrak gadai janji. Jika digadaikan kepada dua orang pengikrar, maka salah seorang daripada mereka melepaskan kewajipan penggadai, maka hanya dilepaskan gadai itu bagi pihaknya. Kerana bilangan kontrak yang banyak mengakibatkan sejumlah besar pihak yang mengikat kontrak, walaupun wakil mereka adalah orang yang sama.

Apabila barang yang dimiliki atau orang yang berhak memiliki barang tersebut banyak maka utangnya juga harus semakin besar. Berbeda dengan jual beli karena yang diperhatikan dalam jual beli adalah banyaknya wakil dan satu-satunya wakil karena jual beli merupakan akad yang memuat bawahan. Oleh karena itu fokusnya adalah pada orang yang bersentuhan langsung dengan kontrak, bukan pada kontrak hipotek.

Seperti halnya benda yang dicagarkan itu berupa jus anggur, kemudian air anggur itu bertukar menjadi arak apabila berada di tangan penggadai, maka dengan sendirinya hak milik pemberi gadaian terhadap benda yang dicagarkan itu dan terbatallah akad gadaian yang sah. Kerana barang yang dicagarkan menjadi barang yang dilarang dan tiada tindakan dibenarkan untuk diambil berhubung dengan barang yang dicagarkan. Akibatnya, hak milik dalam barang yang digadai itu terbatal dan akad nikah itu terbatal, seperti binatang yang digadai kemudian mati23.

Konsep Tentang gadai

  • Pengertian Gadai
  • Dasar Hukum Gadai
  • Rukun dan Syarat Gadai
  • Pengambilan Manfaat Barang Gadai
  • Pandangan Ulama Mengenai Rukun Gadai
  • Pengalihan Gadai
  • Penghentian Gadai

Kecamatan Tebat Karai

  • Profil Kecamatan
  • Letak Geografis
  • Kependudukan

Jumhur fuqaha berpendapat bahawa murtahin tidak boleh mengambil manfaat dari barang yang digadai, walaupun rahin membenarkannya, kerana ini termasuk dalam hutang yang menarik manfaat, maka jika digunakan termasuk riba. Nabi bersabda: “Sesiapa yang mendapat manfaat maka termasuk dalam riba” (riwayat Harits bin Abi Usamah). Menurut Imam Ahmad, Ishak, al-Laits dan al-Hasan, sekiranya janji itu berupa kenderaan yang boleh digunakan atau binatang ternakan yang boleh diambil.

Maka yang dibenarkan di sini ialah memelihara barang gadaian dalam simpanannya. Memanfaatkan barang gadaian tidak sama dengan Qiradh yang menguntungkan dan sebarang bentuk Qiradh yang menguntungkan adalah riba. Orang yang menunggang dan mengambil susu wajib makan” (HR Bukhari, Tirmidzi dan Ibnu Majjah).

Segala manfaat gadaian adalah untuk rahin (pegadai), anak-anak binatang yang digadai termasuk dalam gadaian termasuk anak, bulu, buah-buahan dan susu, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Dia berhak memilikinya. saham dan wajib membayarnya”. Jika penghutang memberi makan barang gadaian dengan terlebih dahulu meminta izin kepada hakim dengan syarat pemiutang tidak hadir dan tidak bersetuju, maka ini bermakna hutang itu dianggap sebagai hutang kepada penghutang (yang memberi makan barang gadaian). " .Menurut Malik, hamba mukatab (hamba yang cuba memerdekakan diri dengan membayar ansuran) dan orang yang mendapat izin boleh mengangkat.

Para fuqaha bersepakat bahawa antara syarat ikrar ialah ikrar ikrar iaitu benda yang diikrarkan mestilah berada di tangan penerima gadaian. Orang yang hartanya dirampas menganggap harta itu sebagai gadaian di tangan perampas, sebelum dia menerima harta itu. Walau bagaimanapun, jika penghutang tidak mahu membayar balik pinjaman, dia mesti memberi kebenaran kepada penerima gadaian untuk menjual barang yang dicagarkan.

Sekiranya penggadai telah menjual harta gadaian dan ternyata ada faedahnya berbanding dengan apa yang perlu dibayar oleh penggadai, maka kelebihan itu hendaklah diberikan kepada penggadai. Sebaliknya, walaupun harta gadaian telah dijual dan ternyata hutang penggadai masih belum dijelaskan, penggadai tetap mempunyai kewajipan untuk membayar kekurangan tersebut.

Profil Wilayah Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap

Pelaksanaan sistem gadaian dilaksanakan oleh kedua belah pihak antara pemilik padi dan penerima gadai, yang dimulai dengan kesimpulan perjanjian antara penerima dan pemiutang gadai berdasarkan luas tanah yang akan digadaikan. dalam proses melaksanakan sistem gadai janji. Sistem perlaksanaan gadaian dibuat atas persetujuan dua pihak iaitu antara pemilik sawah dan penerima gadaian. Setelah perjanjian dibuat surat perjanjian antara kedua belah pihak dalam proses ini, dapat diketahui bahwa ia sesuai dengan ketentuan hukum ekonomi syariah.

Terma dan syarat yang mesti dipenuhi oleh kedua-dua pihak ialah kewujudan sawah yang akan tergadai;. Dalam penyelesaian penggadai di Kecamatan Tebat Karai antara penggadai dan penggadai, beberapa bentuk penyelesaian dilakukan antaranya oleh keluarga, terdapat penyelesaian mengenai pemindahan penggadai, dan ada juga pengembalian kepada perjanjian asal. Bagi ibu Yuri pula, dia menyelesaikan penamatan pinjaman gadai janji dengan Encik Khatam dengan memberi masa tambahan untuk menyelesaikan penamatan kontrak gadai janji.

Berdasarkan praktek, sistem penyelenggaraan gadai di kecamatan Tebat Karai sudah sesuai dengan hukum ekonomi syariah, hal ini dikarenakan pelaksanaan sistem gadai sudah tepat dan memenuhi syarat putusnya akad, dimana yang terjadi pada areal gadai tersebut. akad gadai diakhiri berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Dalam akad pengikatan, suatu akad dapat dianggap putus apabila kedua belah pihak sepakat untuk mengakhiri akad gadai, seperti yang terjadi di Kecamatan Tebat Karai, dimana proses pengakhiran akad gadai dilakukan karena adanya kepentingan penerima gadai. Oleh karena itu, pengakhiran perjanjian gadai dalam hal ini dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, yaitu dengan hubungan kekerabatan dalam Islam. Cara ini merupakan salah satu cara yang halal karena melahirkan kesepakatan kedua belah pihak terhadap ketentuan Asas Konsensual (Mabda'ar-Radha'iyah).

Pengakhiran akad gadai dengan cara mengembalikan kepada perjanjian semula yang mana terikat pada syarat-syarat dan akibat-akibat dari perjanjian semula, yang berakhir setelah waktu yang ditentukan. Penyelesaian putusnya akad gadai di Kelurahan Tebat Karai diselesaikan dengan beberapa cara, yaitu dilakukan pengaturan di keluragan untuk pengalihan penerima gadai, dan juga dilakukan pengembalian terhadap perjanjian semula. Kajian Hukum Ekonomi Syariah Pada Penyelesaian Pemutusan Akad Gadai Di Kecamatan Tebat Karai. Bahwa pelaksanaan gadai di kecamatan Tebat Karai sudah sesuai dengan hukum ekonomi syariah, hal ini disebabkan karena pelaksanaan sistem gadai sudah sejalan atau telah memenuhi syarat hukum. dasar pemutusan akad, yang terjadi di lapangan, pegadaian mampir untuk musyawarah untuk mencapai kesepakatan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pelanggan yang melaksanakan sistem ikrar dinasihatkan supaya mematuhi panduan undang-undang perdagangan Islam.

Gambar 1. Wawancara dengan bapak Sulaiman
Gambar 1. Wawancara dengan bapak Sulaiman

Gambar

Gambar 1. Wawancara dengan bapak Sulaiman
Gambar 3. Wawancara dengan bapak Gando
Gambar 5. Wawancara dengan Lurah Tebat Karai
Gambar 6. Wawancara dengan ibu Yuri

Referensi

Dokumen terkait

1) Pre-Activity : The teacher started the meeting by greeting the students and praying, checked the students’ attendance list and did the apperception by playing a