• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi: Hukum Keluarga

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Program Studi: Hukum Keluarga"

Copied!
209
0
0

Teks penuh

Perkawinan berulang ibu hamil akibat zina di kalangan masyarakat metro utara menunjukkan adanya permasalahan hukum dan sosial yang mengancam tujuan dan keluhuran lembaga perkawinan. Sumber data survei ini adalah seluruh masyarakat yang dapat mewakili masyarakat Metro Utara Utara.

هِناَم ْر ِحِب

هِنا َوَأ

ل َجْعَت ْسا

Identifikasi dan Batasan Masalah

Pandangan para fuqaha tentang masalah pernikahan bagi wanita hamil karena zina berbeda, karena merupakan bagian dari ketidakpastian hukum di masyarakat yang membutuhkan penyatuan hukum. Implikasi perkawinan ibu hamil akibat zina yang terjadi terhadap efektifitas hukum, paradigma masyarakat dan upaya penanggulangannya.

Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka yang akan dibahas dalam penelitian ini hanya akan dibatasi pada permasalahan pada poin (b), (c) dan poin (d), dimana poin-poin tersebut relevan dengan dampak dan efektifitas upaya penanggulangannya. Maraknya kasus pernikahan ibu hamil akibat zina yang terjadi di Kabupaten Metro Utara.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian

Menganalisis implikasi perkawinan ibu hamil akibat zina di Kabupaten Metro Utara dalam perspektif sosial budaya masyarakat. Menganalisis efektivitas hukum dalam rangka fungsi hukum sebagai alat kontrol sosial dalam kaitannya dengan upaya penanganan perkawinan ibu hamil akibat zina yang terjadi di Kecamatan Metro Utara.

Tinjauan Pustaka

Penelitian lain sedang dilakukan oleh Muafan (Mahasiswa Pascasarjana STAIN Jurai Siwo Metro) dengan judul penelitian Perkawinan Ibu Hamil Akibat Zina di Desa Melinting dan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur. 14 Muafan, Pernikahan Wanita Hamil Karena Zina di Melinting dan Bandar Sribawono Kabupaten Lampung Timur, STAIN Jurai Siwo Metro, Proposal Disertasi, 2016.

Kerangka Pikir

Oleh karena itu, pasal ini jelas melegitimasi sahnya menikahi wanita hamil akibat zina. Kondisi demikian dapat dilihat dalam banyak kasus perkawinan wanita hamil karena zina, yang dirayakan seperti perkawinan biasa lainnya tanpa ada kesan sungkan atau malu.

Pernikahan dalam Perspektif Hukum Islam 1. Pengertian Pernikahan

Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam setiap rukun nikah di atas adalah sebagai berikut : .. syarat mempelai pria adalah : 19 a) Jelas orangnya. Dasar perkawinan adalah persetujuan laki-laki dan perempuan serta persetujuan mereka untuk berkeluarga.

Pernikahan Menurut Adat Jawa

Dimana ijab yang diberikan harus diperhitungkan secara matang, hal ini menyangkut adat Jawa yang menghitung hari lahir atau weton bagi kedua mempelai. Hal ini dapat dipahami bahwa tindakan dan ucapan orang Jawa diwujudkan dalam simbol-simbol.

Pernikahan Wanita Hamil Karena Zina Menurut Fuqaha

Mengenai hukum perkawinan wanita hamil karena zina, para fuqaha umumnya terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah para Fuqaha yang beranggapan bahwa boleh menikah dengan wanita hamil karena zina, sedangkan golongan yang lain berpendapat tidak boleh. Artinya: “Wanita yang hamil karena zina tidak mengetahuinya, bahkan dia boleh menikah dengannya, tetapi dia tidak boleh bersetubuh sampai rahimnya lahir.”

Memperhatikan pandangan Syafi'i, seorang wanita menjadi hamil akibat hubungan laki-laki-perempuan di luar nikah. Jika dia menikah dengan pria, kehamilannya tidak akan mempengaruhi pernikahannya. Namun jika memperhatikan pendapat Abu Hanifah, meskipun wanita hamil boleh menikah dengan laki-laki, namun dilarang melakukan hubungan suami istri. Sedangkan menurut Maliki dan Imam Ahmad bin Hanbal, tidak boleh menikahi wanita hamil karena zina dengan laki-laki lain hingga melahirkan rahimnya.

Pernikahan Wanita Hamil Karena Zina Menurut Perundang-undangan di Indonesia

Anak yang lahir di luar nikah memiliki hubungan keluarga hanya dengan ibunya dan keluarga ibunya. Anak dari perempuan yang tidak menikah secara sah dengan laki-laki yang menghamilinya. Anak dari perempuan yang kehamilannya merupakan hasil perkosaan oleh satu laki-laki atau lebih.

Seorang anak yang lahir dari seorang wanita yang kehamilannya disebabkan oleh seseorang yang secara keliru mempercayai bahwa dia bukanlah suaminya. Anak yang lahir dari wanita yang kehamilannya merupakan hasil perkawinan tidak sah, seperti perkawinan saudara kandung atau menyusui. Kesalahpahaman terhadap putusan Mahkamah Konstitusi no. 46/PUU-VIII/2010 khususnya tentang frasa “anak luar kawin” menimbulkan perdebatan panjang.

Realitas Hukum dalam Konfigurasi Sosio Kultural 1. Sosio Kultural dan Keberfungsian Hukum

Beberapa teks dari dua sumber utama hukum Islam bersifat qath'i dan beberapa bersifat dhanni. Perbedaan hukum Islam dengan hukum sekuler adalah bahwa sumber hukum Islam yang utama adalah Al-Quran dan Hadits Nabi yang keduanya merupakan wahyu dari Allah SWT. Hal ini tampak dalam perjalanan hukum Islam dalam hal-hal yang memiliki landasan dasar.

Hubungan antara hukum Islam dan perubahan sosial telah diaktualisasikan dalam realitas sejarah perkembangan hukum Islam. Selain menjadi bagian dari keistimewaan risalah-risalah Islam, hal ini menunjukkan dari sudut pandang formulasi hukum bahwa hukum Islam sangat penting. Produk hukum Islam berupa fikih yang merupakan kajian ilmiah untuk memenuhi kebutuhan hukum masyarakat, tentu saja memerlukan kesesuaian dengan perkembangan masyarakat itu sendiri.

Dengan demikian, perubahan hukum atau pembaharuan merupakan bagian dari keniscayaan yang mencerminkan dinamika hukum Islam. Dalam aspek sosial budaya, hukum Islam merupakan hukum yang bersumber dan berakar pada budaya masyarakat Indonesia, oleh karena itu hukum Islam tergolong hukum yang hidup dalam masyarakat (living law).

Jenis dan Sifat Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Dengan demikian, penelitian dalam tesis ini akan menganalisis data terkait perkawinan ibu hamil akibat zina yang terjadi di Kabupaten Metro Utara, dampak dan upaya penanggulangannya dalam perspektif sosial budaya masyarakat. Pentingnya hal tersebut terlihat dari peran dan posisi narasumber di masyarakat Kecamatan Metro Utara terkait dengan permasalahan tersebut serta pertimbangan peneliti terhadap kedalaman informan. Berdasarkan data yang diperoleh dalam Focus Group Discussion (FGD) yaitu focus group discussion kemudian dipilih informan berdasarkan kedalaman peneliti terhadap informan.

Focus Group Discussion (FGD) merupakan proses pengumpulan data atau informasi mengenai suatu masalah tertentu melalui diskusi kelompok.6 FGD dilakukan terhadap tujuh kelompok ibu PKH (Proram Keluarga Harapan) di Kabupaten Metro Utara dengan peserta sebanyak 92 orang. Pengumpulan data informan dilakukan dengan menggunakan wawancara intensif, yaitu wawancara mendalam dari satu informan yang bergulir kepada informan lain yang memenuhi kriteria hingga mencapai titik jenuh. Dan kejenuhan yang dimaksud adalah terjadinya replikasi atau pengulangan variasi informasi sehingga mengalami titik jenuh informasi (informasi yang diberikan oleh narasumber sama dengan yang diberikan oleh informan sebelumnya).

Teknik Pengumpulan Data

Namun untuk mendukung penjelasan dalam penelitian ini, bahan pustaka juga digunakan sebagai data sekunder. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, Ikhtisar Hukum Islam, buku-buku atau kitab-kitab yang relevan dengan penelitian ini. Dalam penelitian ini jenis observasi yang digunakan adalah observasi partisipan, peneliti terlibat dalam kegiatan objek yang diamati sebagai sumber data penelitian.

Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur yang termasuk dalam kategori wawancara mendalam dengan tujuan untuk menemukan permasalahan yang lebih terbuka, dimana narasumber dimintai pemikiran dan gagasannya. Teknik wawancara terstruktur adalah metode wawancara dengan daftar pertanyaan yang telah disiapkan oleh pewawancara. Pada prinsipnya teknik wawancara adalah teknik dimana peneliti dan informan bertemu muka dalam wawancara yang dilakukan. Dengan kata lain, dalam wawancara mendalam terjadi diskusi terfokus antara peneliti dan informan mengenai masalah yang diteliti.

Teknik Penjamin Keabsahan Data

Sedangkan triangulasi teknis dalam hal ini berarti peneliti menguji keabsahan data dengan memvalidasi informasi dengan teknik pengumpulan data yang berbeda. Triangulasi data melalui triangulasi teknis dalam penelitian ini adalah menguji keabsahan informasi dari dua media yaitu forum diskusi kelompok dan wawancara personal.

Teknik Analisis Data

Memfokuskan analisis mendalam pada isu-isu kunci yang relevan dan dapat menjawab masalah yang teridentifikasi. Dengan demikian, berdasarkan identifikasi permasalahan fakta ibu hamil menikah karena zina di masyarakat Metro Utara, maka peneliti menggali informasi yang relevan dengan permasalahan tersebut dalam kaitannya dengan paradigma sosial, faktor penyebab, pola perilaku sosial atau aspek budaya. . seperti adat perilaku, menganalisis data-data yang terklasifikasi berdasarkan signifikansi yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan tentang dampak dan upaya mengatasi masalah perkawinan bagi ibu hamil akibat zina.

Temuan Umum Penelitian

Sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Metro Utara berupa sawah irigasi teknis seluas 738,97 ha, dan 14 ha merupakan lahan tadah hujan. Dalam pembangunan bidang kesehatan masyarakat, Kecamatan Metro Utara memiliki 5 pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas/Puskeskel), 7 poliklinik, 35 tenaga kesehatan, dokter atau bidan dan 32 pusat pelayanan terpadu (Posyandu). 7Fasilitas yang ada ini mencerminkan upaya pengembangan sumber daya manusia Kabupaten Metro Utara.

Setting sosial di Kecamatan Metro Utara di setiap kecamatannya umumnya identik satu sama lain. Tradisi seperti ini masih banyak dilakukan oleh masyarakat Kecamatan Metro Utara di setiap desa. Karakter masyarakat agraris tradisionalis dengan budaya gotong royong memberikan pola sosial masyarakat Kabupaten Metro Utara yang memiliki kohesi sosial yang cukup kuat.

Temuan Khusus Penelitian

Perkawinan ibu hamil akibat zina yang terjadi pada remaja dapat diindikasikan dengan perubahan fisik yang terlibat. Terkait pelaksanaan perkawinan ibu hamil akibat zina di Kabupaten Metro Utara juga menjadi isu yang menarik. Degradasi pemahaman ini antara lain banyaknya kasus ibu hamil yang menikah karena zina di masyarakat.

Implikasi Peristiwa Perkawinan Ibu Hamil Akibat Perzinaan Dalam Perspektif Sosial Budaya Masyarakat Kecamatan Metro Utara. Realitas kasus perkawinan ibu hamil akibat zina yang terjadi berulang kali atau terus terjadi di Indonesia. Perkawinan ibu hamil akibat zina menjadi batu sandungan dalam upaya pemajuan syariat Islam di masyarakat kabupaten metro Utara.

Pendidikan implikasi hukum perkawinan bagi ibu hamil akibat zina dan masalah zina. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga telah memahami potensi yang memungkinkan kasus ibu hamil menikah karena zina.

Pembahasan

Namun, persepsi masyarakat terhadap perkawinan ibu hamil akibat zina juga tidak sepenuhnya terkait dengan aspek hukum saja. Perkawinan ibu hamil akibat zina tidak lepas dari pengaruh luar seperti lingkungan. Pernikahan wanita hamil karena perzinahan berulang yang terjadi pada orang-orang terdekatnya dapat menjadi acuan perilaku orang lain.

Dengan kata lain, persepsi budaya masyarakat lebih toleran menganggap perkawinan ibu hamil sebagai akibat zina dalam kasus ini. Sikap toleran ini sangat bertolak belakang dengan implikasi menikahi wanita hamil akibat zina. Dengan kata lain, perkawinan ibu hamil akibat zina merupakan masalah umum yang membutuhkan peran aktif semua pihak.

Kesimpulan

Implikasi

Saran

Gotong royong masyarakat Kabupaten Metro Utara merupakan modal penting dalam menghadapi perkawinan ibu hamil akibat zina yang terus bermunculan. Abdul Rahman Al Jaziri, Al Fikh 'Ala Mazhabil Arba'ah Juz IV, Egypt: Maktabah al Tihariyah, 1979. Al-Ghazali Imam Abu Hamid Muhammad, Ihya Ulum ad-Din, Volume 2, Beirut- Lebanon: Dar al-Fikr, tt.

Al-San'ani, Abdurrahman Al-Kahlani, Subulu Al-Salam, Kitab Nikah, Jilid II, Beirut: Dar al-Fikr, tt. An-Nawawi, Abu Zekariya Muhyiddin Bin Syaraf, Al-Majhmu' Syarah Al-Muhadzab Juz 17, Beirut: Dar Al-Fikr, 2005. Direktorat Pembinaan Peradilan Agama, Direktorat Jenderal Pembinaan Lembaga Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Indonesia, Kompendium Hukum Islam di Indonesia, (Jakarta: t.p, 1991.

Referensi

Dokumen terkait

Perlu penguatan komitmen dalam keterlibatan dan kemitraan pihak pihak terkait (satuan pendidikan, orangtua, masyarakat/organisasi mitra) dalam pelaksanaan dikkel dengan

Secara praktis , penelitian ini dapat menjadi masukan untuk Pemerintah Daerah pada umumnya dan Desa Kramatlaban pada khususnya selaku pihak yang berwenang

telah ditandatangani oleh Pihak-pihak yang berwenang dan yang berhak berdasarkan kedudukan dan jabatan masing-masing dan oleh karenanya terhitung sejak tanggal tersebut,

Perlu penguatan komitmen dalam keterlibatan dan kemitraan pihak pihak terkait (satuan pendidikan, orangtua, masyarakat/organisasi mitra) dalam pelaksanaan dikkel dengan

Tidak hanya itu, pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru tidak ada koordinasi dengan pihak instansi lain seperti halnya dinas pasar Kota

Aparat penegak hukum di sini meliputi polisi sebagai penyidik, jaksa sebagai penuntut, dan hakim sebagai pihak yang menyidangkan dan memutuskan perkara. Dalam kaitan

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus

Khusus mengenai batasan usia diatur dalam Pasal 7 ayat 1 Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 menyatakan, “perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19