PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan zakat profesi oleh BAZNAS Provinsi Bengkulu pada ASN berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
Berdasarkan isi dan tujuan penelitian di atas, kami berharap penelitian ini dapat menghasilkan nilai-nilai fungsional, baik teoritis maupun praktis. Secara teoritis penelitian ini bersifat ilmiah dan diharapkan dapat memberikan pemahaman masyarakat tentang praktik zakat profesi di kalangan ASN. Selain itu, kami berharap dapat menambah wawasan pembaca serta menyempurnakan penulisan penelitian ini agar proses review tetap berjalan dan mencapai hasil yang terbaik.
Secara praktis, penelitian ini dimaksudkan sebagai syarat memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar sarjana hukum (SH) di Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah, Institut Agama Islam Negeri Bengkulu.
Penelitian Terdahulu
13Wiwid Sugiatro, Penerapan Zakat Profesi Dalam Perspektif Hukum Islam, (Skripsi: Lampung: UIN Raden Fatah Lampung, 2018), hal. Tanjungan, Desa Tanjungan, Kecamatan Pematang Sawah, Kabupaten Tanggamus, adapun yang penulis kaji adalah penerapan zakat profesi oleh Aparatur Sipil Negara di Badan Amil Zakat Provinsi Bengkulu, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. 14Mifta Akhul Amri, Penerapan Zakat Profesi (Studi Tentang Analisis Penerapan Zakat Profesi ASN Di Baznas Kabupaten Banyumas Perspektif Sosiologi Hukum Islam), (Skripsi, Jawa Tengah: IAIN Purwokerto, 2019), h.
Persamaan peneliti dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah sama-sama membahas tentang zakat profesi, namun yang membedakan adalah penelitian terdahulu membahas mengenai analisis pelaksanaan zakat profesi aparatur sipil negara dari perspektif sosiologi hukum Islam, sedangkan penelitian sebelumnya membahas tentang analisis pelaksanaan zakat profesi bagi aparatur sipil negara dari sudut pandang sosiologi hukum Islam. Penulis mengkaji pelaksanaan zakat profesi dengan halaman. Tesis Siti Saniyah yang berjudul “Pelaksanaan Zakat Profesi Pegawai Negeri Sipil (Studi Kasus Di SD Negeri 2 Rejo Katon Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur)” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Metro, 2019. Tesis ini membahas tentang implementasi profesi pegawai negeri zakat (studi kasus di SD Negeri 2 Rejo Katon, Kecamatan Raman Utara, Kabupaten Lampung Timur).
15Siti Saniyah, Implementasi Zakat Profesi PNS (Studi Kasus Di SD Negeri 2 Rejo Katon Kec. Terdapat persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu sama-sama membahas tentang zakat profesi, namun yang membedakan adalah penelitian terdahulu membahas mengenai pelaksanaan zakat profesi ASN di SD Negeri 2 Rejo Katon Kecamatan Raman Utara Kabupaten Lampung Timur, adapun yang penulis kaji adalah pelaksanaan zakat profesi oleh aparatur sipil negara di BAZNAS provinsi Bengkulu berdasarkan undang-undang nomor 23 tahun 2011 tentang Manajemen Zakat.
Metode Penelitian
Lokasi penelitian berada di BAZNAS Provinsi Bengkulu selama satu bulan yaitu tanggal 2 Maret sampai dengan 2 April 2021. Peneliti mengambil lokasi penelitian karena berdasarkan pengamatan sebelumnya bahwa BAZNAS Provinsi Bengkulu merupakan lembaga atau lembaga yang membawahi penanganan zakat. khususnya zakat profesi pada masing-masing instansi baik yang ada di Provinsi Bengkulu dan ASN pada khususnya dan alasannya karena di Provinsi Bengkulu hanya terdapat satu BAZNAS Provinsi. Informan kunci adalah orang yang paling mengetahui informasi mengenai objek yang diteliti atau data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber pertama.
Informan atau informan dalam penelitian ini adalah kepala Baznas Provinsi Bengkulu yaitu Bapak. Bunafi, SP dan Bagian Eksploitasi yaitu Bpk. Ari Candra, S.I.Kom. Sumber sekunder adalah semua publikasi tentang hukum yang merupakan dokumen tidak resmi.20 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen resmi, buku-buku yang berkaitan dengan objek penelitian, hasil penelitian berupa laporan, disertasi, tesis dan ketentuan hukum-undangan. Bahan hukum sekunder berupa buku-buku dan tulisan ilmiah hukum yang berkaitan dengan pokok bahasan penelitian ini. 21.
Atau merupakan proses validasi informasi atau informasi yang diperoleh dengan teknik lain sebelumnya. Dalam hal ini yang diwawancara/informan dalam penelitian ini adalah Kepala Baznas Provinsi Bengkulu yaitu Bapak. Bunafi, SP dan Bagian Pemanfaatan masing-masing Bpk. Ari Candra, S.I.Com. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yaitu menganalisis data yang telah dikumpulkan kemudian mendeskripsikannya kemudian menyimpulkannya dengan metode atau cara berpikir induktif yaitu menarik kesimpulan dan fakta yang kemudian ditarik suatu kesimpulan umum.
Sistematika Penulisan
Dokumen merupakan suatu metode pengumpulan data kualitatif dengan sejumlah besar fakta dan data yang disimpan dalam bentuk material berupa dokumentasi.25 Analisis dokumen lebih menitikberatkan pada bukti-bukti konkrit. Dalam hal ini merupakan fakta umum mengenai kinerja zakat profesi aparatur sipil negara berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Studi Kasus BAZNAS Provinsi Bengkulu). Kemudian untuk mengevaluasi, penulis menggunakan cara berpikir deduktif yaitu menarik kesimpulan yang menyimpang dari fakta yang bersifat umum, kemudian mengambil kesimpulan yang bersifat khusus.
Dalam hal ini beberapa teori atau ketentuan umum yang digunakan sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2011, kemudian penulis mencoba menganalisis dan merumuskan lebih tepat tujuan pembahasannya. Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini, secara umum penulis akan menguraikan setiap bab yang meliputi beberapa sub bab, sebagai berikut. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, penerapan penelitian, penelitian terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab ini membahas tentang teori penerapan zakat profesi bagi aparatur sipil negara berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Yakni tentang pengertian zakat profesi, fungsi zakat, dasar hukum zakat profesi, nishab zakat profesi, dan sistem penghitungan zakat profesi. Bab ini berisi tentang gambaran umum subjek penelitian yaitu penjelasan tentang sejarah gambaran umum subjek penelitian yaitu penjelasan tentang sejarah dan letak geografis BAZNAS Provinsi Bengkulu, visi misi dan tujuan Baznas Provinsi Bengkulu dan struktural Baznas Provinsi Bengkulu.
Pada bab ini peneliti akan menguraikan secara sistematis hasil analisis penerapan zakat profesi pada aparatur sipil negara berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Studi Kasus Baznas Provinsi Bengkulu). Pada bab ini penulis menyampaikan kesimpulan dan saran mengenai bagaimana pelaksanaan zakat profesi bagi aparatur sipil negara berdasarkan UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
KAJIAN TEORI
Pengertian Zakat
Pengertian Zakat Profesi
Landasan Zakat Profesi
Tujuan dan Fungsi Zakat Profesi
Objek Zakat Profesi
Penghitungan Zakat Profesi
Aparatul Sipil (ASN)
- Pengertian Aparatul Sipil (ASN)
 - Jenis Pengawai Aparatul Sipil
 - Fungsi Pengawai Aparatul Sipil
 - Penggajian dan Tunjangan Pengawai Aparatul Sipil
 
Badan Amil Zakat (BAZNAS)
- Pengertian BAZNAS
 - Tugas BAZNAS
 - Organisasi Pengelolaan BAZNAS
 
Zakat Profesi Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Visi Misi dan Tujuan BAZNAS Provinsi Bengkulu
BASNAZ Provinsi Bengkulu merupakan salah satu badan resmi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan zakat, dan keberadaannya diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 1999. BAZNAS Provinsi Bengkulu dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Agama No. 118 Tahun 2014 tentang Pembentukan Badan Amil Zakat Nasional Provinsi, 14 Juli 2014.
Fungsi, Tugas BAZNAS Provinsi Bengkulu
Menetapkan pedoman kebijakan umum Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu bersama komite pemantau dan lembaga pelaksana. Penerbitan Fatwa Syariah, baik diwajibkan maupun tidak terkait dengan UU Zakat, harus diikuti oleh pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Bengkulu. Mengawasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh lembaga pelaksana yang meliputi pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
Melaksanakan operasional pengelolaan zakat sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Struktural BAZNAS Provinsi Bengkulu
Penerapan Zakat Profesi BAZNAS Provinsi Bengkulu berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Administrasi Zakat. Berdasarkan apa yang peneliti dapatkan di lapangan melalui wawancara dengan salah satu pegawai Baznas Provinsi Bengkulu. Dalam pelaksanaannya, Baznas Provinsi Bengkulu melakukan pengelolaan dalam dua tahap yaitu UPZ dan UPZ menyalurkannya ke BAZNAS.
Penghimpunan dana zakat profesional di BAZNAS Provinsi Bengkulu dilakukan melalui pengumpulan langsung oleh BAZNAS bagi muzakki dan juga dicapai melalui UPZ (Unit Pengelola Zakat) di setiap kecamatan, masjid atau lembaga yang dibentuk oleh BAZNAS UPZ. Dalam penerapan zakat profesi bagi ASN yang akan dilakukan BAZNAS Provinsi Bengkulu dengan beberapa cara. Dalam praktiknya, BAZNAS Provinsi Bengkulu terus berupaya lebih keras dalam pengumpulan zakat ASN, seperti sosialisasi melalui berbagai cara: melalui media cetak, elektronik, maupun melalui kebijakan pemerintah daerah.
PNS di Provinsi Bengkulu menyetorkan zakatnya sebesar 2,5% ke BAZNAS, seperti yang disampaikan oleh Bapak Rama Doni, S.E.I. Selain itu, pemungutan zakat profesi di Provinsi Bengkulu didasarkan pada gaji menurut struktur gaji, yaitu pada gaji kotor tanpa dikurangi kebutuhan tetap. Penerapan zakat profesi aparatur sipil negara di Provinsi Bengkulu merupakan suatu hal yang baik untuk diterapkan. Saya sangat setuju dan menyambut baik penerapan zakat profesi ini, kenapa.
Berdasarkan hasil wawancara diatas terlihat bahwa BAZNAS Provinsi Bengkulu dalam menghimpun dana zakat kurang berjalan dengan baik. Untuk meningkatkan penghimpunan dana zakat, BAZNAS Provinsi Bengkulu melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan instansi dan media cetak untuk berupaya menghimpun dana zakat untuk kesejahteraan mustahik. Dilihat dari pengamatan penulis terhadap pelaksanaan penghimpunan dana zakat di BAZNAS Provinsi Bengkulu dalam penghimpunan dana zakat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Provinsi Bengkulu, BANZAS menanggapinya dengan serius, dilihat dari selalunya mereka melakukan sosialisasi dengan berbagai cara, dan juga bekerjasama dengan instansi yang ada di Provinsi Bengkulu.
Namun untuk meningkatkan dana zakat yang terkumpul, hal yang perlu dilakukan BAZNAS Provinsi Bengkulu adalah meningkatkan hubungan BAZNAS dengan muzaki, melakukan edukasi kepada muzaki dalam bentuk kampanye zakat nasional yang dilakukan secara terus menerus. Penerapan Zakat Profesi ASN Provinsi Bengkulu oleh Bznas Provinsi Bengkulu adalah melakukan sosialisasi dan kerjasama dengan instansi terkait melalui surat imbauan zakat. Zakat penghasilan atau zakat profesi di provinsi Bengkulu dilakukan dengan cara memotong gaji pegawai yang dilakukan setiap bulan oleh bendahara.
Faktor penghambat BAZNAS Provinsi Bengkulu dalam melaksanakan zakat ASN di Provinsi Bengkulu adalah kurangnya sumber daya manusia yang berperan dalam pengumpulan zakat dan kendala lain yang dihadapi adalah masih adanya sebagian ASN yang belum mampu membayar zakat karena gajinya. Implementasi Zakat Profesi PNS (Studi Kasus di SD Negeri 2 Rejo Katon Kecamatan Raman Utara Kabupaten Timu Lampung).