• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ... - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ... - Repository UMA"

Copied!
96
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu langkah kebijakan pemerintah adalah dengan melakukan pengukuran dan tera ulang terhadap alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya melalui Balai Metrologi bagi para pedagang di pasar tradisional termasuk di wilayah hukum Kabupaten Langkat. Salah satu instrumen UTTP yang digunakan dalam transaksi niaga di pasar tradisional di Kabupaten Langkat adalah timbangan meja.

Perumusan Masalah

Untuk menekan penipuan yang dilakukan oleh pedagang pasar, perlu mendapat perhatian khusus dari instansi terkait, dalam hal ini Balai Metrologi dibantu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Langkat. Apa saja kendala dan upaya mengatasinya dalam hal perlindungan konsumen pada Unit Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Langkat.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Keaslian Penelitian

Alat ukur, takaran, timbangan dan/atau perlengkapan untuk keperluan selain yang ditentukan atau berdasarkan undang-undang ini; Pelanggaran yang paling sering terjadi dan cenderung tidak mengurangi jumlah pelanggaran adalah penggunaan timbangan dan peralatan yang tidak sesuai dengan UU No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal.

Kerangka Teori dan Kerangka Konsep

  • Kerangka Teori
  • Kerangka Konsep

Metode Penelitian

  • Spesifikasi Penelitian
  • Metode Pendekatan
  • Lokasi dan Waktu Penelitian
  • Alat Pengumpulan Data
  • Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data
  • Analisis Data

Dasar pemikiran UUPK menyatakan bahwa instrumen hukum yang melindungi konsumen tidak dimaksudkan untuk menghancurkan upaya pelaku usaha, namun justru sebaliknya, karena perlindungan konsumen dapat mendorong iklim usaha yang sehat, serta terciptanya perusahaan yang tangguh dalam menghadapi permasalahan. persaingan dengan menyediakan barang dan/atau jasa yang bermutu. Pembagian sistem hukum ke dalam ketiga komponen tersebut merupakan analisis terhadap berfungsinya sistem hukum atau sistem hukum yang berlaku saat ini dalam kajian hukum dan masyarakat. Mengenai budaya hukum, menurut Roger Cotterell, konsep budaya hukum menjelaskan beragamnya gagasan tentang hukum yang ada pada masyarakat yang berbeda-beda dan kedudukannya dalam tatanan sosial.

Dengan demikian, perbedaan budaya hukum dapat menjelaskan sebagian besar perbedaan cara lembaga hukum yang sama dapat beroperasi di masyarakat yang berbeda.18. Undang-undang emansipatoris menunjukkan sifat demokratis dan egaliter, yaitu undang-undang yang memperhatikan upaya. Karena perkembangan semangat hukum erat kaitannya dengan visi pembentuk undang-undang, maka gambaran mengenai peran pembentuk undang-undang menjadi penting dalam konteks membangun hukum yang demokratis.

Hakikat arah kebijakan nasional menuju pembangunan hukum adalah adanya keseimbangan antara pendekatan kesejahteraan dan pendekatan keamanan. Prinsip dari teori ini adalah hukum yang baik adalah hukum yang sesuai dengan hukum yang ada dalam masyarakat. Bahan hukum primer adalah bahan hukum yang mengikat, terdiri atas norma-norma atau asas-asas dasar, yaitu: Undang-undang No.

Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer, misalnya rancangan undang-undang, hasil penelitian hukum, dan hasil karya ilmiah kalangan hukum.

Tinjauan Umum Tentang Perlindungan Konsumen

Sedangkan yang dimaksud dengan pelaku usaha menurut pasal 1 Undang-Undang Perlindungan Konsumen adalah orang perseorangan atau badan. Dalam ketentuan Pasal 2 Undang-Undang Perlindungan Konsumen ditentukan bahwa perlindungan konsumen didasarkan pada manfaat, keadilan, keseimbangan, keamanan dan keselamatan konsumen serta kepastian hukum. Asas manfaat dimaksudkan untuk mengamanatkan bahwa segala upaya penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan konsumen dan pelaku usaha secara keseluruhan.

Kasus sengketa waralaba yang berdimensi internasional, dimana yang bertindak sebagai pemberi waralaba (franchisee) adalah pelaku usaha asing, sedangkan yang bertindak sebagai penerima waralaba (franchisee) adalah pelaku usaha Indonesia atau sebaliknya, merupakan contoh dari prediksi tersebut. 55 Dari segi perlindungan konsumen Perselisihan ini dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen, misalnya produk waralaba yang dimaksud sudah tidak tersedia lagi, harga produk menjadi lebih mahal, atau bahkan tidak tersedianya fasilitas purna jual bagi konsumen. Dalam ketentuan ini perlindungan konsumen yang dimaksud belum konkrit, antara niat dan tindakan yang tidak konsisten dan konsisten. Menghadapi perdagangan bebas, Indonesia memerlukan sejumlah undang-undang penting, seperti UU Hak Kekayaan Intelektual, UU Antimonopoli, UU Perlindungan Pengusaha Kecil, dan UU Perlindungan Konsumen.

Kejelasan asas dan tujuan perlindungan konsumen, hak-hak konsumen, norma perlindungan konsumen dan penyelesaian sengketa konsumen yang terkandung dalam peraturan perundang-undangan perlindungan konsumen kita masih perlu dibuktikan secara praktek oleh seluruh perangkat hukum di Indonesia. Perlindungan konsumen dalam penerapan timbangan Saat ini penggunaan alat timbang dalam kegiatan jual beli/.

Perlindungan Konsumen dalam Pelaksanaan Tera Ulang

Berdasarkan uraian permasalahan yang telah penulis jelaskan di atas, maka penulis ingin mengetahui implementasi perlindungan konsumen dalam penggunaan alat dan perlengkapan timbang di Pasar Baru Stabat. Pelaksanaan hak dan kewajiban pelaku usaha/pedagang pengguna alat dan perlengkapan timbang di Pasar Baru Kota Stabat. Penggunaan timbangan dan peralatan oleh pelaku usaha atau pedagang di Pasar Baru Stabat sering terjadi.

Penggunaan timbangan dan peralatan yang belum dilakukan pengujian ulang akan dan/atau merugikan konsumen. Penggunaan timbangan dan peralatan yang tidak ditimbang kembali mengakibatkan berat yang seharusnya diterima oleh konsumen atau pembeli mungkin tidak sesuai dengan yang seharusnya. Pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha atau pedagang dalam penggunaan timbangan dan peralatan mempunyai konsekuensi bagi konsumen.

Pengaturan dan pengawasan penggunaan alat dan perlengkapan timbang menjadi tanggung jawab dan wewenang Badan Metrologi. Apabila terjadi pelanggaran terkait penggunaan alat dan perlengkapan timbang, akan dilakukan penindakan langsung oleh Badan Metrologi.

PELAKSANAAN TERA ULANG TIMBANGAN PADA

Pengertian dan Peran Metrologi

Sesuai dengan perkembangan organisasi internasional dan regional yang mengembangkan kerjasama kegiatan metrologi di tingkat internasional dan regional yang dapat dikelompokkan menjadi kerjasama pengelolaan standar pengukuran nasional yang diselenggarakan oleh BIPM, kerjasama harmonisasi peraturan hukum metrologi oleh OIML dan kerjasama dalam harmonisasi. kompetensi laboratorium kalibrasi melalui akreditasi sebagai salah satu bidang kerjasama ILAC, maka berikut penjelasan ruang lingkup kegiatannya berdasarkan ruang lingkup kegiatan organisasi internasional tersebut. Ruang lingkup kegiatan metrologi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu metrologi legal, metrologi industri, dan metrologi ilmiah. Metrologi legal bukanlah suatu disiplin ilmu dalam metrologi, melainkan penerapan ilmu metrologi untuk memperoleh ketertelusuran dan rujukan yang tepat serta dapat diterapkan pada kuantitas apa pun yang terlibat dalam kegiatan metrologi.

Begitu pula bagi lembaga penelitian, diperlukan kegiatan metrologi dalam proses penelitian dan prototyping untuk menjamin produk penelitian dapat diterima atau dibeli pasar, sehingga dalam hal ini tidak perlu keterlibatan langsung pemerintah sebagai penengah. menjamin kualitas produk penelitian. keadilan transaksi antara peneliti dan pembeli produk penelitian. Untuk memastikan pengukuran yang dilakukan memiliki tingkat kebenaran yang sesuai, pemerintah harus mengembangkan sistem pengakuan kompetensi bagi pihak yang melakukan kegiatan metrologi. Kegiatan metrologi legal dan kegiatan metrologi lainnya pada dasarnya merupakan penerapan metrologi yang tujuan utamanya adalah menciptakan keyakinan terhadap hasil pengukuran dengan menciptakan rantai keterlacakan pada acuan yang sama.

Metrologi merupakan ilmu interdisipliner yang dapat mengintegrasikan berbagai cabang ilmu, oleh karena itu perlu dikembangkan ilmu pengetahuan tentang pengukuran untuk menunjang seluruh aspek kegiatan metrologi. Selain itu, karena kebutuhan kegiatan metrologi mencakup berbagai negara, maka diperlukan teori pengukuran yang koheren dan disepakati secara internasional, sehingga penerapannya di berbagai wilayah oleh negara-negara transaksi yang berbeda dapat saling dipercaya.

Pengertian Tera dan Tera Ulang

Kalibrasi ulang adalah pemberian tanda pada magasin dengan tanda tera sah atau tanda tera batal, atau pemberian keterangan tertulis yang memuat tanda tera sah atau tanda tera batal, yang dilakukan oleh pegawai yang berhak berdasarkan pengujian yang dilakukan. pada alat ukur, takaran, timbangan dan perlengkapan yang diberi tanda 80 Apabila alat ukur tersebut memenuhi persyaratan tertentu, maka pegawai yang berwenang akan menandai alat ukur tersebut dengan tanda yang sah. Sebaliknya, apabila alat ukur tersebut tidak memenuhi persyaratan tertentu, maka pegawai yang berwenang akan menandai alat ukur tersebut dengan teramark yang tidak sah.Jenis dan bentuk teramark diatur dalam Peraturan Menteri, dan untuk teramark tahun 2013 diatur dalam Menteri Perdagangan. Peraturan Nomor 69/M-DAG/PER/10/2012 tentang Rambu Tera. Tanda sah adalah cap yang dibubuhkan dan/atau dipasang pada UTTP setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai yang berwenang dengan hasil yang memenuhi ketentuan.

Tanda tidak sah adalah stempel yang telah dibubuhkan dan/atau ditempelkan pada UTTP setelah dilakukan pemeriksaan dan pengujian oleh pegawai yang berwenang, namun hasilnya tidak sesuai dengan ketentuan. Pernyataan tertulis pengganti Fungsi tanda batal adalah untuk memeriksa apakah UTTP tidak memenuhi syarat dan tidak boleh digunakan. Tanda jaminan adalah stempel yang dipasang dan/atau dipasang pada bagian tertentu UTTP yang dapat mengubah sifat pengukuran UTTP.

Tanda daerah adalah tanda yang dipakai pertama kali (pertama) dan berfungsi agar dapat diketahui kedudukan atau letaknya pada saat pertama kali dicetak. Merek dagang karyawan adalah merek dagang yang digunakan pada saat melakukan perbuatan (pertama) dan tujuannya adalah agar diketahui oleh pemegang hak yang pertama kali melakukan perbuatan itu.

Alat Timbang dan Jenis-Jenisnya

Biasanya, timbangan jenis ini menggunakan indikator berbentuk jarum untuk menunjukkan besar kecilnya massa yang ditimbang. Timbangan duduk, yaitu timbangan tempat benda ditimbang sambil duduk, atau biasa disebut timbangan platform. Timbangan meja yaitu timbangan yang biasa digunakan pada meja dan sebagian besar timbangan meja tersebut merupakan timbangan digital.

Timbangan hitung yaitu timbangan hitung yang biasanya digunakan untuk menimbang suatu barang dalam jumlah tertentu, sehingga barang tersebut dapat berupa timbangan satuan, misalnya saja timbangan hitung yang sering digunakan untuk menimbang baut, mur, sparepart mobil, dan lain-lain. Timbangan platform yaitu timbangan yang mempunyai tingkat presisi lebih tinggi dibandingkan timbangan lantai, timbangan platform merupakan solusi penimbangan di berbagai industri baik retail maupun manufaktur. Timbangan hewan/hewan yaitu jenis timbangan yang digunakan untuk menimbang hewan baik sapi, kerbau, kambing dan sejenisnya.

Timbangan emas, yaitu jenis timbangan yang memiliki ketelitian tinggi untuk mengukur berat emas (logam mulia).

Tera Ulang Timbangan Pada Unit Metrologi Dinas

86 Pasal 1 Angka 17 Pasal 10 Peraturan Daerah Kabupaten Langkat Nomor 4 Tahun 2018 tentang Pembalasan Atas Pelayanan Tera/Re-Tera. 90 Pasal 3 Peraturan Bupati Langkat Nomor 40 Tahun 2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Legal di Kabupaten Langkat. Sebab, masih sedikit pasar di Kabupaten Langkat yang menerapkan sistem penggelaran tera dan re-tera.

Penerapan tera dan re-tera untuk mencegah penipuan yang dilakukan pedagang dan menjamin perlindungan konsumen.92. 91 Pasal 4 Peraturan Bupati Langkat no. 40 Tahun 2017 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Metrologi Wajib di Kabupaten Langkat. Pelaksanaan tera ulang berat di Unit Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Wilayah Langkat (Disperindag) masih berdasarkan Undang-undang No. 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Statuta, Peraturan Daerah Daerah Langkat No.

40 Tahun 2017 tentang Pembentukan Badan Hukum Penyelenggaraan Teknis Metrologi di Kabupaten Langkat, pelaksanaan tera ulang di Pasar Baru Stabat sejauh ini baru dilakukan pada tahun 2017, tera ulang bagi pedagang yang menggunakan timbangan dilakukan setiap satu kali. enam bulan. Sebab, masih sedikit pasar di Kabupaten Langkat yang menerapkan sistem pemberlakuan tera dan re-terra.

Tabel  tersebut  memperlihatkan  bahwa  dalam  era  desentralisasi  atau  otonomi  daerah  terjadi  pembagian  urusan  pemerintahan  bidang  metrologi  legal  kepada  3  (tiga)  strata  pemerintahan,  yaitu  pemerintah  pusat,  pemerintahan  provinsi,  dan
Tabel tersebut memperlihatkan bahwa dalam era desentralisasi atau otonomi daerah terjadi pembagian urusan pemerintahan bidang metrologi legal kepada 3 (tiga) strata pemerintahan, yaitu pemerintah pusat, pemerintahan provinsi, dan

KENDALA DAN UPAYA PENANGGULANGAN DALAM

Penegakan Hukum Metrologi Legal

Permasalahan Penyelenggaraan Kegiatan Metrologi Legal

Gambar

Tabel  tersebut  memperlihatkan  bahwa  dalam  era  desentralisasi  atau  otonomi  daerah  terjadi  pembagian  urusan  pemerintahan  bidang  metrologi  legal  kepada  3  (tiga)  strata  pemerintahan,  yaitu  pemerintah  pusat,  pemerintahan  provinsi,  dan

Referensi

Dokumen terkait

Preliminary Study on the Yield Components and Physiological Characteristics of Cotton Transplants in the Field by Using Floating Nursing Seedling in Water-bed

5.2.2 Theme 2: Teaching and learning practice The reflection of the experiences of being students again prompted many issues regarding teaching and learning practice such as a safe