PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apakah motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui produktivitas kerja di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar? Apakah disiplin berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui produktivitas kerja di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar?
Tujuan Penelitian
7 Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai melalui produktivitas kerja di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Manfaat Penelitian
KAJIAN PUSTAKA
Motivasi
- Pengertian Motivasi
- Prinsip-Prinsip Motivasi
- Jenis-Jenis Motivasi
- Peran Motivasi Kerja dalam Organisasi
- Indikator Motivasi Kerja
Pemimpin yang memberikan wewenang atau wewenang kepada pegawai untuk mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya setiap saat akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. e) Prinsip memperhatikan. Individu seperti ini menunjukkan ciri-ciri umum seperti penerimaan, rasa ingin tahu, kehormatan, keinginan untuk sukses.Penelitian telah menunjukkan bahwa pujian meningkatkan motivasi intrinsik, seperti halnya umpan balik positif dari karyawan.
Kedisiplinan
- Pengertian Kedisiplinan
- Jenis-Jenis Kedisiplinan
- Pendekatan Disiplin Kerja
- Tujuan dan Manfaat Disiplin Kerja dalam Organisasi
- Indikator Kedisiplinan
Diketahui banyak variabel yang berhubungan secara signifikan terhadap kinerja pegawai, namun salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap kinerja adalah disiplin kerja. Disiplin preventif merupakan upaya menggerakkan pegawai agar mengikuti dan menghormati peraturan kerja yang ditetapkan organisasi. Tujuan umum dari disiplin kerja adalah kelangsungan organisasi sesuai dengan motif organisasi a) Bagi karyawan, kepatuhan terhadap semua peraturan dan kebijakan ketenagakerjaan.
Disiplin kerja bagi pegawai merupakan suatu keharusan yang penerapannya bersifat luas, sehingga banyak organisasi melakukan penelitian yang menghasilkan rekomendasi bagi pengelolaan pegawai. Kehadiran merupakan indikator paling mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan pegawai yang memiliki disiplin kerja rendah biasanya selalu terlambat masuk kerja. Pegawai yang menaati peraturan kerja kemungkinan besar tidak akan melanggar prosedur kerja yang telah ditetapkan dan akan selalu mengikuti peraturan kerja yang diberlakukan dalam organisasi.
Hal ini merupakan bentuk tindakan yang tidak disiplin, sehingga bekerja secara etis merupakan salah satu bentuk disiplin kerja pegawai.
Produktivitas Kerja
- Pengertian Produktivitas Kerja
- Sumber Informasi Untuk Mengetahui Masalah
- Sasaran Kinerja Pegawai
- Indikator Kinerja Pegawai
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Menurut Suwatno & Yuniarsiah (2017), kinerja pegawai merupakan kinerja individu dalam suatu organisasi. Kinerja pegawai juga dapat dilihat sebagai perbandingan hasil kerja yang dicapai pegawai dengan standar yang ditentukan.
Menurut Pabundu dalam (Busro, 2018) menyatakan bahwa kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang dimaknai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan definisi para ahli yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh seorang pegawai yang dibandingkan dengan standar yang berlaku dalam organisasi. Lingkungan kerja memegang peranan penting dalam memaksimalkan aktivitas kerja para karyawan, yang kemudian akan berdampak pada kinerja karyawan secara keseluruhan.
Pegawai yang mempunyai sikap dan nilai positif cenderung memiliki sikap profesional dalam bekerja dan selalu mengutamakan hasil kerja yang berkualitas.
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
Hipotesis Penelitian
Kepuasan kerja Tingkat imbalan Keterampilan Keterampilan cinta Kreativitas individu Sumber: Busro (2018). X1) Keluarga dan Budaya Konsep Diri Pengakuan dan Pencapaian Kondisi Kondisi. Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui produktivitas kerja di Kecamatan Bontoharu Kabupaten Kepulauan Selayar.
Definisi Operasional Variabel
Begitu pula jika motivasi kerja mengalami penurunan sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai sebesar 22,7%. Begitu pula dengan penurunan Disiplin sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 34,9%. Begitu pula jika terjadi penurunan produktivitas sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai sebesar 42,7%.
Begitu pula jika terjadi penurunan motivasi kerja sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai sebesar 22,7%. Begitu pula jika terjadi penurunan Disiplin sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai sebesar 34,9%. e) Pengaruh langsung variabel produktivitas terhadap kinerja pegawai (Z. Sebaliknya apabila terjadi penurunan motivasi kerja sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan kinerja pegawai sebesar 22,7%.
Begitu pula dengan penurunan Disiplin sebesar 1 maka akan berdampak pada penurunan Kinerja Pegawai sebesar 34,9%.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Populasi dan Sampel
Jenis dan Sumber Data
Sedangkan sumber sekunder diperoleh dari pengumpulan data penelitian berupa data yang sudah ada (diolah sebelumnya) dari Desa Bontobangun Kabupaten Kepulauan Selayar yang digunakan sebagai pelengkap penelitian ini.
Teknik Pengumpulan Data
Instrumen Penelitian
- Uji Validitas
- Uji Reliabilitas
Skala Pengukuran Variabel
Teknik Analisis Data
- Uji Asumsi Klasik
- Analisis Jalur
- Sobel Test
- Uji Parsial (Uji T)
- Koefisien Determinasi (R 2 )
Besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dapat dilihat pada nilai standardized coefisien (Beta) sebesar 0,227 atau sebesar 22,7% yang berarti setiap peningkatan motivasi kerja sebesar 1 maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 22,7%. Besarnya pengaruh produktivitas terhadap kinerja pegawai dapat dilihat pada nilai standardized coefisien (Beta) sebesar 0,427 atau sebesar 42,7% yang berarti setiap peningkatan produktivitas sebesar 1 maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 42,7%. Besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dapat dilihat pada nilai standardized coefisien (Beta) sebesar 0,227 atau sebesar 22,7% yang berarti setiap peningkatan motivasi kerja sebesar 1 maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 22,7%.
Besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dilihat dari nilai standardized coefisien (beta) sebesar 0,227 atau 22,7% yang berarti setiap peningkatan motivasi kerja sebesar 1 maka kinerja pegawai meningkat sebesar 22,7% akan meningkat. . Kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Besarnya pengaruh disiplin terhadap kinerja pegawai dilihat dari nilai standardized coefisien (beta) sebesar 0,349 atau 34,9% yang berarti setiap kenaikan disiplin sebesar 1 maka kinerja pegawai sebesar 34,9% akan meningkat.
Pengaruh tidak langsung variabel motivasi kerja. X1) dengan variabel Kinerja Karyawan (Y) melalui variabel Produktivitas (Z) dengan persamaan jalur sebagai berikut.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Secara administratif Kabupaten Kepulauan Selayar terbagi menjadi 11 kecamatan, 5 kecamatan berada di wilayah kepulauan dan 6 kecamatan lainnya berada di daratan Pulau Selayar. Secara topografis, fisiografi Kabupaten Kepulauan Selayar bervariasi, terbagi dalam 3 satuan morfologi, yaitu berupa satuan morfologi daratan aluvial pantai, satuan morfologi berbukit dan bergelombang, serta satuan morfologi berbukit dengan kemiringan terjal. Satuan morfologi daratan aluvial pesisir menempati sebidang tanah sempit di wilayah pesisir Pulau Selayar, yang terbentuk oleh endapan pasir, pantai liat, kerikil lepas, dan lapisan tipis batugamping koral.
Sedangkan satuan morfologi bukit bergelombang dan satuan morfologi bukit terjal dengan ketinggian 356 -657 meter dpl berada di antara puncak Gunung Bontoharu (435 m), Gunung Bontosikuyu (607 m). Satuan morfologi ini ditempati oleh endapan vulkanik berupa breksi, lava, konglomerat, tufa dengan batuan sedimen laut perantara. Bontoharu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Kecamatan ini terbagi menjadi 6 desa, 2 kelurahan yaitu Kelurahan Bontobangun, Kelurahan Putabangun, Desa Bontolebang, Desa Bontosunggu, Desa Bontoborusu, Desa Kalepadang, Desa Bontotangnga dan Desa Kahu-kahu.
Visi dan Misi
Struktur Organisasi
Deskriptif Responden
Dari karakteristik responden diatas terlihat bahwa sebanyak 3 responden berusia antara 31-35 tahun, sebanyak 11 responden berusia antara 36-40 tahun, sebanyak 13 responden berusia antara 41-45 tahun. tua, sebanyak 6 responden berumur antara 46 sampai 50 tahun, sebanyak 15 responden berumur diatas 50 tahun. Diketahui sebagian besar responden berusia di atas 50 tahun, hal ini ditemukan di Desa Putabangun karena merupakan pegawai lama (tidak pernah diganti). Berdasarkan hasil pemeringkatan responden diketahui sebagian besar PTT adalah perempuan karena sebagian besar PTT adalah perempuan, selain itu PTT banyak yang merujuk pada Kecamatan Bontobangun dan Putabangun.
Berdasarkan data tersebut diketahui mayoritas responden berstatus PTT, hal ini dikarenakan belum adanya pengangkatan menjadi PNS di Kabupaten Selayar sejak tahun 2014.
Deskriptif Variabel Penelitian
Berdasarkan statistik deskriptif variabel penelitian pada tabel di atas diketahui nilai minimum yang dihasilkan variabel motivasi kerja sebesar 19, nilai maksimum sebesar 30 dan nilai mean sebesar 25,33. Nilai mean yang dihasilkan masing-masing variabel mengarah pada nilai maksimal, sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner penelitian dapat dikategorikan sebagai alat pengumpulan data yang baik.
Uji Instrumen Penelitian
Hasil uji validitas pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa seluruh nilai r hitung dari item pernyataan pada angket penelitian yang terdiri dari variabel motivasi kerja, disiplin, produktivitas dan kinerja pegawai adalah lebih besar (>) r tabel (0,297). Untuk mengukur reliabel atau tidaknya kuesioner penelitian, peneliti harus membandingkan nilai Cronbach’s alpha dengan nilai cut-off (0,6). Jika nilai Cronbach’s Alpha yang dihasilkan > 0,6 maka dapat dikatakan variabel-variabel dalam kuesioner penelitian reliabel sebagai alat pengumpulan data.
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel di atas diketahui nilai Cronbach’s alpha setiap variabel penelitian > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam kuesioner penelitian reliabel sebagai alat pengumpulan data.
Uji Asumsi Klasik
Nilai sebesar 0,148 berarti besarnya pengaruh tidak langsung variabel motivasi kerja terhadap variabel Kinerja Pegawai melalui variabel Produktivitas adalah sebesar 0,148 atau 14,8%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai. Nilai sebesar 0,148 berarti besarnya pengaruh tidak langsung variabel motivasi kerja terhadap variabel Kinerja Pegawai melalui variabel Produktivitas adalah sebesar 0,148 atau 14,8%.
Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai melalui produktivitas kerja. Produktivitas kerja yang tinggi berdasarkan faktor motivasi kerja pegawai akan berdampak pada kinerja pegawai untuk berkontribusi pada Kecamatan Bontobangun dan Putabangun. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa kedisiplinan mampu mempengaruhi kinerja pegawai melalui produktivitas kerja.
Produktivitas kerja yang tinggi berdasarkan faktor disiplin kerja pegawai akan berdampak pada kinerja pegawai untuk berkontribusi pada Kecamatan Bontobangun dan Putabangun. Pengaruh disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua.
Analisis Jalur
Pembahasan
- Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
- Pengaruh Kedisiplinan Terhadap
- Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Selain itu, tingkat motivasi yang tinggi menyebabkan tingkat turnover karyawan menjadi rendah dan mempengaruhi kinerja karyawan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi dan kompetensi mempunyai pengaruh positif dan signifikan secara parsial dan simultan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Kuddy (2017) dengan judul Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Papua.
Penelitian lain yang juga sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Astutik, (2017 dengan judul Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Jombang. Secara individual kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan. dampaknya terhadap kinerja karyawan.Penelitian lain sebaiknya menggunakan pendekatan yang berbeda untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin terhadap produktivitas dan kinerja karyawan.
Dampak Pengembangan Karir dan Kompetensi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Serta Implikasinya Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Wilayah Sumatera Selatan.