PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Apa saja kendala dalam meningkatkan kesadaran beragama pada siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang? Bagaimana pendekatan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Teoritis
- Pendekatan dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
- Profil Guru Pendidikan Agama Islam
- Kesadaran Beragama
Dalam konteks pembelajaran, pendekatan dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa untuk menunjang efisiensi dan efektivitas dalam suatu proses pembelajaran tertentu. 5 Artinya guru adalah orang yang berpengalaman, sehingga mudah menjalankan perannya dalam membimbing siswa. Guru merupakan sosok manusia yang menduduki posisi sumber daya dan memegang peranan penting dalam pendidikan.6 Oleh karena itu guru merupakan sosok yang ditiru oleh siswa.
Dengan demikian, guru pendidikan agama Islam adalah orang yang mempunyai kemampuan dalam menjalankan tugasnya dengan membimbing peserta didik dalam mengembangkan sifat keagamaan agar peserta didik lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan guru dalam pendidikan agama Islam mencakup segala cara yang diterapkan oleh seorang pendidik atau guru kepada peserta didik dalam upaya mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Pemuda Rosdakarya, 2006), hal. 11. peserta didik mempunyai potensi kognitif, afektif dan psikomotorik melalui ajaran agama Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadits serta mampu menanamkan nilai-nilai Islam melalui proses pendidikan dan menjadikan pembelajaran tersebut menjadi pembentukan kepribadian yang berkualitas sesuai syariat Islam.
Pembiasaan pendidikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik secara individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan emosional merupakan upaya yang dilakukan pendidik untuk mengubah perasaan dan emosi peserta didik dengan meyakini ajaran Islam dan mampu merasakan mana yang baik dan mana yang buruk. Pendekatan eksperiensial adalah pemberian pengalaman keagamaan kepada peserta didik guna membentuk nilai-nilai keagamaan baik secara individu maupun kelompok.
Syaiful Bachri Djamrah menjelaskan bahwa pengalaman adalah guru tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh setiap orang.16 Pengalaman yang dialami siswa saat ini akan mempengaruhi sikap dan perilakunya di kemudian hari karena setiap pengalaman memerlukan sesuatu yang telah dialami dan dapat berubah. . sikap, dan kualitas pengalaman masa depan anak. Dengan demikian tidak mudah untuk menjadi guru agama Islam yang profesional, seorang guru harus mempunyai persyaratan khusus dan harus mengetahui seluk beluk teori pendidikan. Adil berarti perlakuan yang sama, tidak membeda-bedakan siswa satu dengan siswa lainnya.
Oleh sebab itu, tugas guru dalam pendidikan agama Islam sangatlah berat dan mulia, serta dipertanggungjawabkan kepada Allah SWT.
Tinjauan Konseptual
Uraian kali ini tentang Pendekatan Guru Agama Islam Dalam Meningkatkan Kesadaran Beragama Siswa Di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu. Begitu pula dengan kesadaran beragama di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu yang pengalaman keagamaan siswanya berbeda-beda. Hasil wawancara terhadap beberapa pendidik agama Islam terkait kendala-kendala yang ditemui dalam membangun kesadaran beragama peserta didik.
Untuk meningkatkan kesadaran beragama siswa, guru pendidikan agama Islam melakukan ritual, baik di dalam maupun di luar kelas. Ketika guru pendidikan agama Islam mengajar di kelas, mereka selalu mengajarkan siswanya untuk berbicara sopan. Guru pendidikan agama Islam juga membiasakan sebelum memulai mengajar siswa diminta melakukan tadarus.
Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa guru pendidikan agama Islam sangat menganjurkan siswanya untuk melaksanakan shalat zuhur berjamaah. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa guru pendidikan agama Islam juga memberikan teladan atau contoh perilaku keagamaan kepada siswanya. Ada tiga kendala guru agama Islam dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang, yaitu kurangnya kesadaran siswa.
Lingkungan menjadi salah satu kendala yang dihadapi guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan kesadaran beragama peserta didik. Pendekatan guru pendidikan agama Islam dalam menumbuhkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu ada empat pendekatan. Judul Penelitian: Pendekatan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Kesadaran Beragama Siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang INSTRUMEN PENELITIAN.
Melakukan wawancara kepada kami dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: Pendekatan Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membangun Kesadaran Beragama Siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Bagan Karangka Pikir
Pendekatan dan Jenis Peneltian
Lokasi dan Waktu Peneltian
Fokus Penelitian
Untuk memfokuskan pembahasan dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan yang dibahas dan memfokuskan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang ingin dijawab yaitu pada keadaan kesadaran beragama siswa bagaimana dan apa saja kendala dalam mendorong siswa. kesadaran beragama dan bagaimana pendekatan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran beragama? Siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Jenis dan Sumber Data
Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumen atau catatan harian dan foto yang mampu memberikan gambaran tentang pendekatan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data
Teknik dokumentasi merupakan suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data sehingga dapat menghasilkan catatan-catatan penting berkaitan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang lengkap, valid dan tidak menghakimi. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang tersedia dalam catatan dokumen.9 Bentuk data yang diperoleh misalnya dalam bentuk tertulis berupa catatan harian, riwayat hidup, biografi, dan sebagainya.
Uji Keabsahan Data
Teknik Analisis Data
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan memperoleh informasi dari berbagai sumber tertulis atau dokumen yang tersedia bagi responden. Kemudian, data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif dengan pendekatan penelitian kualitatif, kemudian dilakukan pengolahan data dan dilakukan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Reduksi data yang dimaksud adalah suatu proses seleksi, dengan fokus pada penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi kasar, yang diperoleh dari catatan-catatan yang dilakukan di lapangan.
Reduksi juga merupakan proses merangkum, memilih hal yang pokok, memusatkan perhatian pada hal yang penting, mencari tema dan pola.10 Pertama, data yang diperoleh di lapangan dipilah-pilah, yaitu yang sesuai dengan fokus penelitian. Dalam pelaksanaannya, seluruh data yang ada di lapangan dicatat dan dianalisis, direduksi, diseleksi dan dipusatkan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya kemudian disusun secara sistematis. Penyajian data merupakan kumpulan informasi terstruktur yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan.
11 Data yang disajikan dalam penelitian ini berbentuk deskripsi naratif dan dapat diselingi gambar, skema, matriks, tabel, rumus dan lain sebagainya. Hal ini disesuaikan dengan jenis data yang dikumpulkan dalam proses pengumpulan data, baik dari hasil observasi partisipan, wawancara mendalam maupun studi dokumentasi. Penyajian data yang dimaksudkan adalah dengan memilah data sesuai dengan kebutuhan peneliti mengenai pendekatan guru pendidikan agama Islam untuk meningkatkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang. Artinya data yang diseleksi sedemikian rupa kemudian diseleksi lagi, tentang data apa yang sesuai diperlukan untuk penulisan laporan penelitian.
Dalam menarik kesimpulan, penulis menyajikan data hasil observasi, dokumentasi dan wawancara terhadap guru pendidikan agama Islam, dimana data yang disimpulkan penulis bertujuan untuk menerima jawaban dan uraian permasalahan pada bab I, baik untuk rumusan masalah. dan juga untuk tujuan penelitian mengenai pendekatan guru pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hambatan Guru PAI dalam Pembinaan Kesadaran Beragama
Pendekatan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan
Salah satu pendekatan yang dilakukan guru agama Islam adalah pendekatan pembiasaan, seperti membiasakan siswa mengucapkan salam dan bersikap sopan kepada orang lain. Di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu hanya mempunyai satu musala yang tidak dapat menampung seluruh siswa dalam waktu bersamaan, oleh karena itu telah dibuat jadwal. Hal ini bertujuan agar siswa terbiasa beribadah baik di sekolah maupun di rumah.
Langkah nyata yang dilakukan UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu untuk meningkatkan kesadaran beragama siswa adalah dengan mengadakan program baru yaitu berupa shalat dhuha yang dijadwalkan setiap kelas, program ini diawasi langsung oleh guru pendidikan agama Islam dalam pelaksanaannya. Guru pendidikan agama Islam melaksanakan program baru ini dengan tujuan agar selain membiasakan siswanya dalam melaksanakan shalat wajib, guru pendidikan agama Islam juga ingin membiasakan siswanya dalam melaksanakan shalat wajib. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa dalam rangka meningkatkan kesadaran beragama siswa, guru pendidikan agama Islam mengadakan program baru yaitu Sholat Dhuha yang bertujuan untuk membiasakan siswa dan terlebih lagi dapat membuat otak lebih segar sebelumnya. kegiatan proses pembelajaran.
Pendekatan pembiasaan ini bertujuan untuk membiasakan siswa dalam melakukan hal positif khususnya untuk meningkatkan kesadaran keimanan siswa di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu. Sebab menurut guru pendidikan agama Islam, sistem ceramah sangat sering digunakan dan terkadang siswa merasa bosan. Namun saat ini pembelajaran online berarti guru pendidikan agama Islam hanya mengirimkan video ke kelompok yang kemudian dirangkum oleh siswa.
Selain itu, guru agama Islam di UPT SMP Negeri 1 Mattiro Bulu selalu mengingatkan siswanya bahwa Rasulullah adalah teladan yang sangat baik untuk diikuti siswa. Pendekatan eksperiensial adalah guru pendidikan agama Islam memberikan pengalaman keagamaan kepada siswa dalam rangka menanamkan nilai-nilai agama.
PENUTUP
Saran
Oleh karena itu, sekolah diharapkan lebih mengembangkan program kegiatan yang dapat mendukung pembentukan pendidikan dan karakter yang maju, khususnya dalam meningkatkan kesadaran beragama siswa. Bagi guru hendaknya guru lebih tegas terhadap siswanya dan hendaknya menjadi role model atau panutan bagi siswanya dalam bertingkah laku, beraktivitas sehari-hari dan kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah. Siswa lebih mampu mengatur dan memanfaatkan waktunya guna membangun kesadaran beragama dan menjadi manusia yang lebih baik serta meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Mewujudkan siswa SMP Negeri 1 Mattiro Bulu yang unggul dalam prestasi kompetitif, agama, budi pekerti dan pengetahuan lingkungan.