• Tidak ada hasil yang ditemukan

program studi sarjana keperawatan program sarjana

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "program studi sarjana keperawatan program sarjana"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS ILMU KSEHETAN UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2022

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU POSTPARTUM SELAMA PANDEMI COVID-19 DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN ASI

EKSKLUSIF PADA BULAN PERTAMA

Ellyna Putri Yulianti1), Ns. Martina Ekacahyaningtyas., M.Kep.2), Ns. Yunita Wulandari., M.Kep.3)

1) Mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada Surakarta,

2) 3) Dosen Prodi Keperawatan Program Sarjana Universitas Kusuma Husada Surakarta

ellynaputriyulianti@gmail.com

ABSTRAK

Terjadinya pandemi Covid-19 membuat ibu postpartum mengalami kecemasan, sehingga berdampak pada pengeluaran ASI. Ibu yang cemas akan sedikit mengeluarkan ASI dibandingkan ibu yang tidak cemas. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kortisol membuat terhambatnya hormon oksitoksin sehingga ASI menjadi terhambat .Maka akan mempengaruhi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bulan pertama dan menggantikan dengan susu formula sehingga dapat mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama.

Penelitian ini menggunakan survei analitik dengan rancangan Retrospektif,. Besar sampel berjumlah 50 responden menggunakan metode total sampling. Instrument menggunakan kuisioner the perinatal anxiety screening scale (PASS) untuk menilai tingkat kecemasan ibu postpartum dan cek list keberhasilan ASI eksklusif pada bulan pertama untuk menilai keberhasilan pemberian ASI ekslusif pada bulan pertama.

Hasil analisis data diperoleh dengan menggunakan Uji Spearman’s rho bahwa nilai signifikan (p) value yaitu 0,000 yang berarti bahwa p<0,05 yang artinya ada hubungan tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama, dengan nilai r 0,618 dengan kekuatan hubungan kuat. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah ibu postpartum dapat meningkatkan mekanisme koping untuk mengurangi kecemasan agar pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama berhasil.

Kata Kunci : Kecemasan, Postpartum, Keberhasilan ASI eksklusif, Pandemi Covid-19 Daftar Pustaka : 15 (2013 – 2021)

(2)

NURSING STUDY PROGRAM OF UNDERGRADUATE PROGRAM FACULTY OF HEALTH SCIENCES UNIVERSITY OF KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2022

THE RELATIONSHIP BETWEEN POSTPARTUM MOTHERS’ ANXIETY LEVELS DURING THE COVID-19 PANDEMIC AND THE SUCCESS OF

EXCLUSIVE BREASTFEEDING IN THE FIRST MONTH

Ellyna Putri Yulianti1), Ns. Martina Ekacahyaningtyas., M.Kep.2), Ns. Yunita Wulandari., M.Kep.3)

1) Student of Nursing Study Program at Kusuma Husada University Surakarta,

2)3) Lecture of Nursing Study Program at Kusuma Husada University Surakarta ellynaputriyulianti@gmail.com

ABSTRACT

The Covid-19 pandemic causes postpartum mothers experiencing anxiety that affects breast milk production. Anxious mothers will produce less milk than usual because of an increase in Cortisol which inhibits the Oxytocin hormone. Inhibited breastfeeding will affect exclusive breastfeeding in the first month and replace it with baby milk which can affect the success of exclusive breastfeeding in the first month.

The study intended to determine the relationship between postpartum mothers' anxiety levels during the Covid-19 pandemic and the success of exclusive breastfeeding in the first month. It adopted an analytical survey with a retrospective design. The total sampling method obtained 50 respondents. The instrument used the perinatal anxiety screening scale (PASS) questionnaire to assess postpartum maternal anxiety levels and a checklist to evaluate the success of exclusive breastfeeding in the first month.

The analysis of Spearman's rho test revealed a significant value (p) of 0.000 which meant p <0.05. There was a relationship between the anxiety level of postpartum mothers during the Covid-19 pandemic and the success of exclusive breastfeeding in the first month. The R-value of 0.618 indicated a strong relationship. The study recommends post- partum mothers improve coping mechanisms to reduce anxiety and success the exclusive breastfeeding in the first month.

Keywords: Anxiety, Postpartum, The Success of exclusive breastfeeding, Covid-19 pandemic.

Bibliography: 15 (2013-2021)

(3)

PENDAHULUAN

ASI yang tidak lancar merupakan kendala pemberian ASI terutama pada periode awal setelah melahirkan dikarenakan ibu yang kelelahan akibat proses persalinan, takut mobilisasi, terlebih ibu pasca persalinan Section Caesaria (SC) yang masih terpasang infus dan kateter sehingga malas menyusui. Ibu cenderung memikirkan diri sendiri dan merasa berat merawat bayinya (Amalia, 2016). Pandemi covid19 merupakan peristiwa atau kejadian menyebarnya virus covid-19 yang terjadi diseluruh dunia yang pertama kali ditemukan di Wuhan. Pada Bulan Juli 2021 mencatat sebanyak ibu hamil terkonfirmasi positif covid-19 mencapai 35.099 orang sedangkan bayi usia 0-6 bulan sebanyak 24.591 bayi.

Kecemasan pada ibu nifas harus menjadi perhatian. Berdasarkan hasil penelitian Diki Retno Yuliani (2020) bahwa 87%

ibu nifas mengalami kecemasan ringan- sedang selama pandemi covid-19.

Adapun beberapa alasan yang menyebabkan ibu nifas mengalami kecemasan selama pandemi covid-19 diantaranya metode perlindungan covid19, pesan di media sosial, keselamatan bayi dari infeksi setelah dilahirkan, pengaruh covid-19 pada janin serta keamanan menyusui

(Nanjundaswamy et al, 2020). Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ray, dkk (2022) yang dilakukan di 20 provinsi di Indonesia bahwa selama pandemi covid-

19 prevalensi ASI mengalami peningkatan sebesar 89% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan dengan adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga membuat ibu memiliki banyak waktu untuk kontak dengan bayi dan mengurangi akses ibu untuk membeli susu formula. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti

melalui wawancara pada ibu postpartum di Desa Mranggen wilayah kerja Puskesmas Polokarto kepada 5 ibu postpartum. Hasil yang didapatkan dari 5 ibu mengatakan selama pandemi covid19 mengalami cemas khawatir jika keluar dari rumah untuk melakukan pemeriksaan di bidan atau puskesmas.

Hal ini dikarenakan takut dirinya dan bayinya terpapar virus covid-19 sehingga dikarantina. Beberapa ibu juga mengatakan ASI nya yang keluar sedikit dikarenakan cemas dengan keadaan bayinya. Berdasarkan latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah pada penelitian ini apakah ada hubungan tingkat kecemasan ibu post partum selama pandemi Covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama di Puskesmas Polokarto dan Puskesmas Mojolaban khususnya ibu post partum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama. Pandemi Covid-19 menyebabkan pembatasan pada layanan rutin, baik secara akses maupun kualitas, termasuk pembatasan dalam pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Hal tersebut menjadi permasalahan secara psikologis bagi ibu hamil dan ibu nifas yang dapat menimbulkan kecemasan (Direktorat Kesehatan Keluarga, 2020). Kecemasan selama pandemi Covid-19 mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi, dengan menggunakan pendekatan Retrospekif.

Dalam rancangan penelitian ini untuk mengetahui apakah berhasil atau tidaknya

(4)

dalam keberhasilan pemberian ASI ekslusif pada bulan pertama melalui kunjungan rumah yaitu ibu yang menyusui yang mempunyai bayi >30 hari dengan maksmial 40 hari. Lokasi penelitian ini di bidan desa wilayah kerja Puskesmas Polokarto dan Puskesmas Mojolaban. Populasi pada penelitian ini adalah ibu postpartum yang mempunyai bayi usia >30 hari dengan maksimal 40 hari pada bulan pertama. Tekhnik sampling pada penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah 50 responden.

Kriteria inklusi yaitu ibu postpartum yang menyusui yang mempunyai bayi

>30 hari dengan maksmial 40 hari pada bulan pertama dan tidak terpapar dari virus covid-19. Alat pada penelitian ini adalah kuisioner The Perinatal Anxiety Screening Scale (PASS) dan cek list keberhasilan pemberian ASI esklusif pada bulan pertama. Penelitian ini menggunakan uji statistik spearman rank.

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Univariat

a. Usia

Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 1berikut ini :

Klasifikasi Umur

(Th) Frekuensi Presentasi

<20 th 3 6

20-35 th 41 82

>35 th 6 12

Jumlah 50 100

Menunjukan bahwa usia ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Polokarto dan Puskesmas Mojolaban Sebagian besar adalah berusia 20-35 tahun sebanyak 41 orang (82%), sedangkan yang terendah adalah berusia <20 tahun sebanyak 3 orang (6%). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Nirmala et al.,

2017), usia yang mendukung untuk proses kehamilan, persalinan dan menyusui adalah 20-35 tahun. Usia yang disebut sebagai masa reproduksi sehat, cukup matang secara fisik, mental dan psikologis dalam menghadapi kehamilan, persalinan serta pemberian ASI.

Penelitian ini sesuai dengan Saraha (2020) bahwa frekuensi umur terbanyak ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif sebanyak 47 responden (94%). Menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa umur ibu berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif.

Peneliti berasumsi responden yang usia muda lebih mudah mengalami kecemasan selama pandemi Covid19.

Hal ini disebabkan kurangnya pengalaman, kurangnya pengetahuan terkait Covid-19 dan ASI. Oleh karena itu ibu yang cemas akan mempengaruhi kelancaran produksi ASI sehingga berpengaruh terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama

b. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada berikut ini :

Klasifikasi

Pendidikan Frekuensi Presentasi (%)

SMP 17 34

SMA 26 52

D3 3 6

S1 4 8

Jumlah 50 100

Menunjukan pendidikan ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Polokarto dan Puskesmas Mojolaban Sebagian besar adalah pendidikan SMA sebanyak 26 orang (%), sedangkan yang terendah adalah D3 sebanyak 3 orang (6%).

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ampu

(5)

(2018), bahwa ada hubungan yang signifikan tingkat pendidikan dengan pemberian ASI Ekslusif. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan lebih mudah menerima informasi terkait pentingnya ASI eksklusif yang diberikan oleh tenaga kesehatan sehingga ibu akan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan (Ampu, 2018).

Adapun selain dari pendidikan ibu menjadi faktor yang penting dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif, terdapat faktor lainya yang menyebabkan kegagalan pemberian ASI disebabkan karena kondisi bayi dan kondisi ibu. Selain itu penyebab kegagalan menyusui adalah karena inisiasi yang terhambat, ibu belum berpengalaman, tidak ada dukungan, faktor sosial budaya, dan perilaku (Umami, W., 2015).

c. Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat berikut ini :

Klasifikasi Presentasi

Frekuensi

Pekerjaan (%)

Bekerja 15 30

Tidak bekerja 35 70

Jumlah 50 100

Menunjukan pekerjaan ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Polokarto dan Puskesmas Mojolaban Sebagian besar adalah ibu yang tidak bekerja sebanyak 35 orang (70%), sedangkan ibu yang bekerja sebanyak 15 orang (30%).

Peneliti berasumsi responden yang mempunyai kesibukan bekerja diluar rumah, lebih sedikit mempunyai waktu menyusui anaknya sehingga digantikan dengan susu formula.

Sedangkan ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga akan mempunyai banyak waktu untuk menyusui anaknya pada bulan pertama sehingga terdapat faktor kemungkinan ibu berhasil dalam memberikan ASI eksklusif pada bulan pertama. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Warsini (2015) ibu yang bekerja sebagai IRT memiliki keberhasilan dalam memproduksi atau memberikan ASI eksklusif. Berbeda dengan ibu yang bekerja diluar rumah.

Hal ini disebabkan karena habis melahirkan dan masih harus menyusui anaknya tetapi harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan selesai. Sehingga waktu yang dimiliki untuk merawat bayi dan frekuensi menyusui akan berkurang.

d. IMD (Inisasi Menyusui Dini) Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan IMD dapat dilihat berikut ini :

Klasifikasi

Frekuensi Presentasi

Ya 33 66

Tidak 17 34

Jumlah 50 100

Menunjukan sebagian besar responden berhasil melaksanakan IMD sebanyak 33 orang (66%).

Adapun Sebagian kecil responden tidak berhasil melaksanakan IMD sebanyak 17 orang (34%). Penelitian ini sejalan di Puskesmas Wara Barat Kota Palopo (2019), bahwa ada hubungan IMD dengan keberhasilan ASI eksklusif di Puskesmas Wara Barat Kota Palopo. Diketahui bahwa 35 responden Sebagian besar mendapatkan perlakukan IMD sebanyak 21 responden (65%).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan yang dilakukan di Puskesmas

(6)

Wara Barat Kota Palopo (2019), bahwa IMD bukan satu satunya faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif, masih terdapat faktor kemungkinan lainya yang sangat mempengaruhi keberhasilan ASI eksklusif yaitu individu, budaya dan juga sosial ekonomi (Erlani et al,

2020)

e. Metode Persalinan

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan metode persalinan dapat dilihat pada berikut ini :

Klasifikasi Frekuensi Presentasi

Spontan 31 62

SC 19 38

Jumlah 50 100

Menujukan sebagian besar responden dengan metode persalinan normal/spontan sebanyak 31 orang (62%). Adapun Sebagian kecil responden dengan metode persalinan SC sebanyak 19 orang (38%).

Peneliti berasumsi bahwa ibu dengan persalinan pervagina/normal mempunyai peluang keberhasilan dalam memberikan ASI secara eksklusif pada bulan pertama.

Penelitian ini sejalan dengan Amir aswita dkk (2018) bahwa ada hubungan bermakna antara proses persalinan dengan pemberian ASI pada bayi neonatal di RSIA Pertiwi Makasar. Hal ini disebabkan karena responden dengan proses persalinan Sectio Caesarea (SC) tidak melaksanakan IMD dimana IMD merupakan kunci keberhasilan menyusui.

f. Paritas

Berdasarkan hasil penelitian karakteristik responden berdasarkan paritas dapat dilihat menunjukan mayoritas pada ibu multipara (>2 anak) dan minoritas pada ibu primipara.

Klasifikasi Frekuensi Presentasi

Primipara 23 46

Multipara 27 54

Jumlah 50 100

Menunjukan Sebagian besar responden dengan paritas multipara sebanyak 23 orang (46%). Adapun Sebagian kecil responden dengan paritas primipara sebanyak 23 orang (46%). Menurut hasil penelitian Pri hastuti (2021), dalam mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI ibu harus berusaha mencar informasi pemberian ASI bagi ibu primipara yaitu salah satu cara melalui pengalaman orang lain dalam memberikan ASI eksklusif salah satunya kepada ibu multipara yang lebih berpengalaman dengan anak sebelumnya dalam menyusui anaknya.

Hasil penelitian ini tidak sejalan yang dilakukan oleh Pri hastuti (2021), bahwa tidak selamanya paritas mempengaruhi dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Terdapat faktor lainya yaitu manajemen dirinya. Manajemen diri ibu yang positif berhubungan dengan sikap dan emosi yang positif, manajemen diri ibu yang kuat dengan fokus pada diri sendiri dan pada anak dalam proses menyusui sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilan ASI

eksklusif (Candra et al., 2021) e. Tingkat kecemasan ibu postpartum

selama pandemi covid-19

Sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan-sedang sebanyak 27 orang (54%). Adapun sebagian kecil responden mengalami tidak ada gejala sebanyak 8 orang (16%).

Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Diki Retno Yuliani (2020) bahwa selama pandemi covid-19 ibu nifas mengalami kecemasan dengan kategori ringan-sedang. Adapun faktor penyebab ibu nifas mengalami

(7)

kecemasan selama pandemi diantaranya keselamtan bayi dari infeksi setelah dilahirkan, pengaruh covid-19 pada janin dan keamanan menyusui (Nanjundaswamy et al 2020). Menurut asusmi peneliti bahwa responden mengalami kecemasan selama pandemi Covid-19 diantaranya takut bayi nya terpapar virus Covid19, takut melakukan kunjungan ke pelayanan kesehatan, kesulitan merawat bayinya selama pandemi Covid-19, gelisah bila anaknya mengalami demam batuk pilek. Hal inilah yang membuat ibu postpartum mengalami kecemasan sehingga akan berpengaruh terhadap kelancaran produksi ASI ibu yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama.

f. Keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama

Menunjukan Sebagian besar responden berhasil memberikan ASI eksklusif pada bulan pertama sebanyak 28 orang (56%) dan tidak bisa memberikan ASI eksklusif pada bulan pertama sebanyak 22 orang (44%).

Menurut Qadir et al (2013) bahwa rendahnya keberhasilan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya yaitu:

ibu, umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan keluarga.

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan Qadir et al (2013) bahwa terdapat faktor lainya yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif diantaranya pekerjaan, pengetahuan, motivasi diri, dukungan keluarga, perilaku IMD ibu, dan dukuingan tenaga kesehatan.

g. Analis Bivariat Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada bulan pertama dengan kekuatan hubungan

kuat yaitu 0,618 dengan p value 0,00 yang artinya Ha ditolak dan Ha diterima.

VARIABEL rHitung ρValue Hubungan

tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama

0,618 0,000

Bahwa nilai signifikan (p) value yaitu 0,000 yang berarti bahwa p<0,05 menggunakan Uji Spearman’s rho sehingga Ha diiterima dan H0 ditolak, ini berarti ada korelasi atau hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama, dengan nilai koefisien korelasi 0,618 dengan kekuatan hubungan kuat.

Bahwa ibu postpartum di Wilayah Kerja Puskemas Polokarto dan Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban mengalami kecemasan sehingga mempengaruhi pemberian ASI secara eksklusif pada bayinya. Tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskemas Polokarto dan Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban sangat dipengaruhi oleh dukungan orang terdekat, tenaga kesehatan atau bidan, pengalaman ibu pada anak sebelumnya, ibu yang melahirkan anak pertama.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sulastri dkk (2016) Bahwa semakin ibu mengalami kecemasan maka semakin kecil kemungkinan pemberian ASI eksklusif. Menurut peneliti dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Polokarto dan Wilayah Kerja Puskesmas Mojolaban mengalami kecemasan dalam kategori ringan-sedang bahkan berat sehingga

(8)

mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI secara eksklusif pada bulan pertama, dikarenakan terhambatnya proses pengeluaran ASI dan ibu menambahkan ASI dengan susu formula.

KESIMPULAN

Bahwa nilai signifikan (p) value yaitu 0,00 yang berarti bahwa p<0,05 artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan ibu postpartum selama pandemi covid-19 dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama. Dengan koefisien korelasi 0,618 yang artinya kekuatan antar variabel kuat. Ibu postpartum dapat meningkatkan mekanisme koping untuk mengurangi kecemasan agar pemberian ASI eksklusif pada bulan pertama berhasil.

SARAN

Diharapkan bagi ibu-ibu postpartum yang mempunyai bayi usia 0-40 hari atau ibu yang menyusui dapat mengurangi kecemasan selama pandemi Covid-19 boleh dengan alternative tindakan relaksasi musik klasik dan meningkatkan mekanisme koping sehingga ASI nya lancar dan berhasil memberikan ASI secara eksklusif pada bulan pertama. Adapun untuk peneliti selanjutnya dapat Peneliti selanjutnya dapat melanjutkan dengan menggunakan penerapan tekhnik non farmakologi hypnobreastfeeding untuk mengurangi tingkat kecemasan pada ibu postpartum selama pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, R. (2016). Hubungan Stres dengan Kelancaran ASI pada Ibu Menyusui Pascapersalinan di RSI A.

Yani Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 9(1), 12-16.

Ampu, M. N. (2018). Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Di Puskesmas Neomuti Tahun 2018.

Intelektif : Jurnal Ekonomi, Sosial &

Humaniora, 2(12), 9–19.

Asi, P., Menyusui, I. B. U., & Rumah, D.

I. (2020). Pengaruh Kecemasan Pandemi Covid-19 Terhadap. 9(1), 82–89.

Candra, D., Wati, A., & Nuzuliana, R.

(2021). Manajemen Laktasi Ibu yang Menyusui ASI Eksklusif.

Journal of

Midwifery and…, 5(1), 20-28 .https://journal.umbjm.ac.id/index.p hp/midwiferyandreproduction/articl e/view/786

Direktorat Kesehatan Keluarga (2020)

‘Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas, dan Bayi Baru Lahir Di Era Pandemi COVID-19’, pp. 9–12.

Available at:

http://www.kesga.kemkes.go.id/ima g es/pedoman/Pedoman bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan BBL di Era Pandemi COVID 19.pdf Erlani, N. K.A. T., Seriani, L., &

Ariastuti, L. P. (2020). Perilaku Pemberian ASI Eksklusif pada Wanita Pekerja Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

Jurnal Medika Udayana, 9(6), 70- 78. https://ok

Nanjundaswamy, M. H. et al. (2020)

‘COVID-19-related anxiety and concerns expressed by pregnant and postpartum women—a survey among obstetricians’, Archives of women’s mental health. Springer, pp. 1–4.

Nirmala, S.A., Astuti, S., & Kalembha, P.

(2017). Pissn 2477-3441 Eissn 2447345X Gambaran sikap ibu hamil yang bekerja mengenai pemberian ASI eksklusif di PT Changsin reksa jaya garut the description of the pregnant working mother’s attitude toward the implementation of the exclusive breastfeeding at. 3(02), 7481.

(9)

Qadir, F. et al. (2013) ‘The association of marital relationship and perceived social support with mental health of women in Pakistan’, BMC Public Health, 13(1). doi: 10.1186/14712458- 131150.

Ray Wagiu Basrowi, Francoise Cardoso, Erika Wasito, Tonny Sundjaya, Mikhael Yosia. (2021). The Indonesian Journal of Community and Occupational Medicine.

Implementation and Preliminary Assesment of Workplace Post-Natal and Breastfeeding Support for Working Mothers. Edisi 3 jilid 1 Hal 162-173.

Saraha, R. H. (2020). Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan

Keberhasilan ASI Eksklusif. Jurnal Kesehatan Poltekkes Kemenkes Ri Pangkalpinang, 8(1), 27.

https://doi.org/10.32922/jkp.v8i1.1 28.

Sulastri, Wiwin and Sugiyanto, S.

(2016). Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Dengan Pemberian Asi Pada Masa

Nifas Di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta Tahun 2016. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah

Yogyakarta, 1–8.

http://digilib.unisayogya.ac.id/id/ep rint/2166.

Umami, W., dan A.M. (2015). Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian ASI. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 7(4), 1720-1730.

Warsini. (2015). Hubungan Antara Jenis Persalinan, Tingkat Pendidikan, Tingkat Pendapatan Dan Status Bekerja Ibu Dengan Keberhasilan

ASI Eksklusif 6 (Enam) Bulan Di Kecamatan Baki Kabupaten

Sukoharjo. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020).

Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemi Covid19 Di Kecamatan Baturraden.

Jurnal Sains Kebidanan, 2(2), 11–

14.https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2 .6487

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi saat ini menunjukkan bahwa pembelajaran daring yang dilakukan di rumah dengan pendampingan orang tua memiliki beberapa kendala atau beban yang dialami orang tua, seperti