Laporan Proyek
Percepatan Pembangunan
Berkelanjutan di Papua dan Papua Barat
November – Desember 2018
Laporan ditujukan ke The Partnership for Governance Reform Penanggung Jawab Pelaksana
Program Leny Veronika
Telepon dan email [email protected] Tanggal mulai proyek Juni 2018 Tanggal akhir proyek April 2019
Periode pelaporan November – Desember 2018
Informasi Proyek
Judul Proyek Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat
Periode Proyek November – Desember 2018 Total Dana Seluruh
Project
Rp 8.344.100.000
Total Dana – 2st instalment
Rp. 2.399.154.750 Jumlah dana terserap
sampai dengan Desember 2018
Rp 4.202.707.320,03
Sisa Dana 2st installment Rp. 985.261.724,32 Total Serapan Dana 2st
installment
Rp 1.413.893.025,68 Mitra Pelaksana Yayasan EcoNusa
A. Capaian Target Proyek
Tujuan Umum Proyek – Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan di Provinsi Papua dan Papua Barat
Pada periode dua bulan ini, November-Desember 2018, dukungan Kemitraan untuk memastikan pembangunan berkelanjutan Papua mendapatkan perhatian dan komitmen global dilakukan lewat dukungan partisipasi EcoNusa di COP-24 Polandia, 2018. Selain itu, kegiatan-kegiatan pendampingan di tingkat masyarakat dilakukan bersama dengan mitra lokal untuk mendukung pembangunan kapasitas masyarakat dalam mengelola hutan agar tetap lestari dan memberikan manfaat penghidupan secara maksimal.
Hasil/Dampak jangka Panjang - Membangun kondisi yang memberdayakan untuk menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel
Indikator 1. Tersedianya tiga (3) Surat Keputusan yang mendukung transparasi dan akuntabilitas informasi
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya
Indikator 2. Tersedianya rencana aksi multi-pihak yang melibatkan masyarakat asli Papua yang dipromosikan menjadi MoU multipihak 2019- 2023
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – masih terus berlangsung-
Output 1. Menguatnya Komitmen Para Pihak untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Indikator 1.1 Mendukung 10 Delegasi Papua Barat mengikuti OTTF 2018 Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – selesai -
Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim dalam Pertemuan para Pihak
Sejumlah enam orang dari staff EcoNusa (3 orang), peserta sekolah Eco-Diplomacy (1 orang), dan wartawan media nasional (2 orang) mengikuti Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim dalam Pertemuan para Pihak (United Nations Framework Convention on Climate Change Conference of Parties/UNFCCC COP) ke- 24 di Katowice, Polandia, pada 13–14 Desember 2018
Pada kesempatan ini, partisipan banyak memberikan informasi kepada peserta COP24 mengenai pentingnya keberadaan hutan di Tanah Papua sebagai bagian dari upaya mitigasi dan adaptasi iklim. Tanah Papua merupakan rumah bagi sepertiga hutan yang tersisa di Indonesia, tempat tinggal keanekaragaman hayati dan juga sumber kehidupan bagi masyarakat adat. Karena itu, upaya perlindungan hutan di Indonesia perlu difokuskan di Tanah Papua. Melalui COP24 diharapkan adanya dukungan global untuk bersama-sama berkontribusi mencegah pemanasan global dengan menjaga hutan yang masih ada termasuk hutan yang ada di Tanah Papua. Menjaga dan melindungi hutan di Tanah Papua bukan hanya berkontribusi besar dalam upaya mencapai target NDC Indonesia, lebih dari itu, hal ini berarti menghormati dan melindungi hak dan ruang hidup masyarakat adat Papua.
Ada 4 (empat) komitmen yang tertuang dalam Deklarasi Manokwari yang menjadi bagian dari climate actions dan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) dimana upaya untuk menghentikan deforestasi merupakan tujuan dari SDGs di tahun 2020. Keempat komitmen tersebut antara lain (1) penyusunan kembali Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Papua dan Papua Barat yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan, (2) komitmen untuk melindungi hak dan memperkuat posisi masyarakat adat, (3) komitmen untuk penegakan hukum dalam pengelolaan sumber daya alam yang tidak sesuai dengan pembangunan berkelanjutan dan (4) komitmen untuk pengelolaan sumber daya alam dengan mekanisme insentif.
Partisipan terlibat dalam diskusi-diskusi intesif seputar::
Inisiatif regional untuk aksi iklim dan tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia
Aksi iklim kaum muda termasuk peningkatan kapasitas kaum muda lewat penelitian, tulisan, dll
Kepemimpinan masyarakat adat
Peran strategis pemuda dan perempuan dan aksi iklim dan pembangunan berkelanjutan
Hak asasi manusia dan tanggung jawab pemerintah
Kesetaraan dan keadilan iklim
Pendanaan iklim yang responsive gender
Kemitraan ASEAN untuk kontribusi nasional (NDC)
Pertanian, pangan, enerji dan perubahan sistemik untuk mencapai kesepakatan Paris
Aksi trasidional masyarakat
Sektor kehutanan swasta dalam mitigasi perubahan iklim
Gambut dan perubahan iklm
Pembangunan rendah karbon dalam sektor kelautan, berikut perlindungan polusi kelautan
Ekowisata
Aksi pengurangan limbah plastic
Kontribusi Indonesia pada konservasi bakau di tingkat global
Indikator 1.2 Dukungan pendanaan langsung untuk Konferensi ICBE (150,000 USD)
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – selesai -
Indikator 1.3 Tersedianya rencana aksi, rencana kerja, dan tema relevan yang didiskusikan dalam ICBE 2018
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – masih terus berlangsung -
Indikator 1.4 Sejumlah 60 masyarakat adat berpartisipasi dalam menyusun raperdasus
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – selesai -
Meningkatkan kapasitas dan menyusun minimal tiga (3) cerita sukses tentang penghidupan masyarakat dan hutan sebagai bagian dari target ICBE
Berikut adalah gambaran umum dan perkembangan terkait proyek cerita sukses pengelolaan hutan untuk penghidupan masyarakat di 4 kabupaten:
1. Pengelolaan dan perlindungan hutan bakau di BIntuni
Selama ini masyarakat di wilayah Bintuni telah melakukan pengelolaan dan perlindungan bakau. Dengan proyek ini, masyarakat didukung lewat pembentukan kelompok-kelompok perempuan agar pengelolaan dan perlindungan bakau lebih terorganisir. Pertemuan-pertemuan kelompok digelar secara rutin untuk membahas rencana-rencana kelompok.
Telah terbentuk lima komunitas nelayan lokal (Maiteva, Neromote, Orose, Kereru dan Magote) yang memiliki mata pencaharian di sekitar Kawasan bakau. Kelima kelompok telah menerima dukungan untuk pembelian alat tangkap kepiting, jaring ikan dan pancing untuk mendukung kebutuhan mata pencahariannya. Seluruh kelompok juga telah bekerjasama untuk membangun ekowisata di Distrik Babo.
Kelompok Maiteva telah berhasil membangun lokasi pengamatan burung di dalam ekosistem mangrove melalui pembangunan bridging (jembatan). Kelompok Neromote telah menjalin komunikasi dengan pihak PT BUMWI untuk membangun ekowisata pengelolaan mangrove secara berkelanjutan oleh Pihak Perusahaan.
Kelompok Magote, Orose dan Kereru juga ikut mendukung pengembangan ekowisata
seperti membantu membuat home stay untuk wisatawan, menyediakan masakan berbasis ikan laut dan pembibitan bakau untuk penanaman ulang (reboisasi)
2. Pengelolaan ekowisata berbasis hutan untuk penghidupan masyarakat di Raja Ampat
Proyek ini mendukung salah satu asosiasi homestay yang pernah mendapatkan penghargaan untuk pengelolaan homestay berbasis masyarakat adat. Proyek ini memberikan dukungan kepada asosiasi lewat peningkatan kapasitas pengelolaan ekowisata berbasis hutan yang memperhatikan lingkungan. Asosiasi ini mendapatkan dukungan yang sangat terbatas, terutama dalam kerja-kerjanya mendukung regio-regio yang sulit di jangkau di Kawasan Raja Ampat. Pembuatan homestay menggunakan bahan dasar pohon hutan sagu. Selama ini perlindungan dan pengelolaan hutan sagu belum sepenuhnya melibatkan seluruh komponen masyarakat. Dalam proyek ini, masyarakat melakukan pengelolaan lingkungan di sekitar Kawasan homestay dan melakukan penanaman pohon hutan sagu.
Peningkatan kapasitas untuk pengelolaan homestay yang lebih lestari dan memperhatikan lingkungan serta mengikuti standar-standar penginapan yang sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh pemerintah.
3. Pengelolaan hasil hutan dan laut oleh masyarakat di Kaimana
Proyek ini mendukung praktek pengelolaan pertanian hutan dan laut oleh kelompok- kelompok tani dan nelayan di Kecamatan Buruway, Kaimana. Pengembangan ekonomi ini dilakukan untuk memproteksi sekaligus mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan dan bermanfaat secara ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Tujuan peningkatan kapasitas dan dukungan kepada masyarakat di wilayah ini dilakukan untuk (1) menstimulasi hadirnya inovasi kreatif dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara lestari, (2) membangun kemandirian ekonomi yang berbasis konservasi dan berkesinambungan, (3) membangun pola pikir masyarakat demi terwujudnya kemandirian ekonominya, (4) meningkatkan semangat, ketrampilan dalam mengelolah pertanian dan perikanan yang berdaya saing.
Masyarakat yang selama ini bergantung dan memanfaatkan hasil hutan terutama untuk mengambil kayu, saat ini tidak mendapatkan keuntungan yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya karena semakin jarangnya kayu yang dapat diolah untuk keperluan komersil. Masyarakat lebih pada bekerja untuk mengambil kayu bakar dan mencari sayuran di hutan seperti tanaman sayur-sayuran dan jamur-jamuran. Proyek ini mendukung masyarakat yang menyadari pentingnya untuk mengubah cara pandang masyarakat dalam melihat permasalahan terkait pengelolaan mata pencaharian mereka. Masyarakat bersepakat untuk melakukan pengembangan usaha tani dan nelayan dengan cara menyiapkan lahan dan menanam sayur-sayuran yang produktif dan mengembangkan koperasi kecil nelayan untuk menampung hasil tangkapan ikan nelayan. Seluruh hasil tangkapan masyarakat dibeli dan ditampung di penampungan ikan yang dibentuk dan selanjutnya di distribusikan ke pembeli di kota, ke tempat-tempat yang telah memiliki kesepatan kerja sama untuk pembelian hasil tampungan ikan dari masyarakat Edor
Seminar Peneliti Muda
Telah dilaporkan pada periode sebelumnya – selesai -
Output 2. Interaksi dan komunikasi diantara pemangku kepentingan meningkat signifikan
Indikator 2.1 Tersedianya 20 produk komunikasi (artikel) dari berbagai pertemuan
11 artikel telah dilaporkan sebelumnya. Terlampir dibawah 24 link artikel selama periode berjalan.
Indikator 2.2 Terselenggaranya 6 pertemuan multipihak (media gathering) Perwakilan EcoNusa di COP24 mewakili Pemerintah Papua Barat untuk menjadi pembicara di salah satu sesi di Pavilion Indonesia yakni di sesi Regional Initiatives on Climate Actions and SDGs in Indonesia. Pertemuan multi pihak ini menjadi salah satu kesempatan yang strategis dalam menyuarakan dan mensosialisasikan program pembangunan berkelanjutan yang menjadi komitmen Papua. Materi Deklarasi Manokwari yang dihasilkan dalam Konferensi ICBE menjadi referensi utama dalam penyampaian kontribusi dan inisiatif Papua dalam aksi iklim di Indonesia. Pada kesempatan ini, EcoNusa juga berkolaborasi dengan mitra-mitra nasional lainnya yang turut serta dalam acara ini untuk menyusun pers release bersama-sama dari forum Indonesia.
Hasil liputan
No Media Publicati on Type
Title Publishe
d Date
Link Liputan COP24
1 Tempo Online COP24, Sektor Industri Diminta Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca
4 Des 2018 https://bit.ly/
2rk6fTp 2 Tempo Online Aktivis Lingkungan di COP 24:
Hutan Tropis Rem Suhu Bumi 5 Des 2018 https://bit.ly/
2RQlEXp 3 Tempo Online COP 24, Masyarakat Adat
Berperan Penting dalam Tekan Emisi
5 Des 2018 https://bit.ly/
2RVoD0M 4 Kumparanne
ws Online Indonesia Pamerkan Peran Masyarakat Adat Kurangi Emisi Karbon di COP24
5 Des 2018 https://bit.ly/
2EbGcpg 5 Kumparanne
ws Online COP24: Hutan Hujan adalah Kunci Kurangi Pemanasan Global
06 Des
2018 https://bit.ly/
2QqOpwY 6 antaranews Online Tujuan Kesepakatan Paris
Terancam Gagal Akibat Deforestasi
6 Des 2018 https://bit.ly/
2SBaOV7) 7 Nusantarane
ws. Online Deforestasi Ancam
Kesepakatan Paris Gagal Mencapai Tujuan
7 Des 2018 https://bit.ly/
2QoEM22 8. nusanews Online Kesepakatan Paris Terancam
Gagal Akibat Banyaknya Deforestasi
6 Des
r2018 https://bit.ly/
2Gbz66N 9. Akurat.co.id Online Kesepakatan Paris Terancam
Gagal Akibat Banyaknya Deforestasi
6 Des 2018 https://bit.ly/
2C1Nla6 10. Kumparan.co
m Online Saat Anak Papua Ikut
Kampanyekan Pentingnya Hutan di COP24 Polandia
9 Des 2018 https://bit.ly/
2C2EmWj 11. Kumparan.co
m Online Ribuan Warga Dunia Demo
Masalah Perubahan Iklim di COP24 Polandia
8 Des 2018 https://bit.ly/
2Pt5UYg 12. Kumparan.co
m Online Tiru Polandia, Indonesia Ingin Ubah Tambang Jadi Tempat Wisata
8 Des 2018 https://bit.ly/
2RPoagv 13 Kumparan.co
m Online COP24, Indonesia dan Inggris Jalin Kerja sama di Bidang Lingkungan
8 Des 2018 https://bit.ly/
2G8iwoh 14. Kumparan.co
m Online Meliput Konferensi Iklim PBB
di Tengah Hawa Dingin 8 Des 2018 https://bit.ly/
2B6WkFp
Polandia 15. Kumparanne
ws Online Katowice, Pusat Industri yang Kini Jadi Kota Terhijau di Polandia
8 Des 2018 https://bit.ly/
2L9eta5 16. kumparanne
ws Online Komitmen Pemda Sangat
Dibutuhkan Untuk Kurangi Emosi Karbon
7 Des 2018 https://bit.ly/
2EcLAs4) 17 Kumparan.co
m Online Video: Saat Poco Poco dan Maumere Goyang COP24 di Polandia
6 Des 2018 https://bit.ly/
2Ebp4Qp
18 Kumparan.co
m Online ASEAN Dukung kesepakatan
Paris untuk Atasi perubahan Iklim
6 Des 2018 https://bit.ly/
2RPVSCx 14 Kumparan.co
m Online RI Dorong Transparansi Kerangka Kerja Perjanjian Paris di COP24
5 Des 2018 https://bit.ly/
2UCpbKL 15 Kumparan.co
m Online Saat Milenial dari Seluruh Dunia Serukan Masalah Iklim di COP24
4 Des 2018 https://bit.ly/
2B9csGo 16 Kumparan.co
m Online Indonesia Bawa Contoh
Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di COP24
4 Des 2018 https://bit.ly/
2SFpBhj 17 Kumparan.co
m Online Kurangi Emisi Karbon, RI Naikkan Penanaman Pohon Jadi 10 Kali Lipat
4 Des 2018 https://bit.ly/
2C2yQTw 18 Kumparan.co
m Online PBB Pastikan COP24
Rampungkan Program Kerja Perjanjian Iklim Paris
4 Des 2018 https://bit.ly/
2EeZDgL 19 Kumparan.co
m Online Arnold Schwarzenegger Sebut Trump Gila Tak Setujui Perjanjian Paris
4 Des 2018 https://bit.ly/
2L7XXqX 20 Kumparan.co
m Online Indonesia Dorong Perjanjian Perubahan Iklim Paris Segera Dilaksanakan
4 Des 2018 https://bit.ly/
2B8oLTn 21 Kumparan.co
m Online Konferensi Iklim PBB Kembali Digelar, Fokus Tekan
Pemanasan Global
3 Des 2018 https://bit.ly/
2SDKzx5 22 Sindonews. Online Jaga Hutan Alam Papua, Pintu
Terakhir Ekosistem Hijau Indonesia
7 Des 2018 https://bit.ly/
2QqMuZc 23 Law-
justice.co Online Menjaga Hutan Alam Papua, pintu Terakhir Ekosistem Hijau Indonesia
7 Des 2018 https://bit.ly/
2LbXkMX 24 Jambi.antara
news Online Tujuan Kesepakatan Paris terancam Gagal Akibat Deforestasi
6 Des 2018 https://bit.ly/
2C2D8u7)
B. Laporan Keuangan Proyek
Laporan keuangan disajikan pada file terpisah yang menjadi bagian dari laporan project.
C. Tantangan
Beberapa tantantan yang dihadapi proyek pada periode ini adalah:
Kegiatan yang dilakukan selama November–Desember 2018 lebih banyak pada melanjutkan pendampingan dan peningkatan kapasitas mitra-mitra untuk cerita sukses pengelolaan hutan di empat kabupaten. Hampir seluruh Desember 2018 digunakan untuk persiapan dan penyelenggaraan perencanaan strategis lima
tahunan EcoNusa yang didukung langsung Kemitraan sehingga monitoring proyek lewat kunjungan lapangan baru dapat dilakukan pada awal Januari 2019.
D. Pembelajaran
Untuk membangun sebuah kelompok-kelompok yang solid di komunitas dibutuhkan sinergisitas anggota di dalam kelompok. Perlu ada kesepakatan awal bersama untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok memiliki tujuan yang sama. Selain itu, komitmen staff dan kemampuan adaptasi dalam kerja-kerja pendampingan mitra dan masyarakat menjadi hal krusial yang perlu diperhatikan.
E. Rencana Aktivitas Proyek
Rencana Tindak Lanjut Waktu Status
Monitoring kunjungan ke kabupaten Jan-April 2019 Sudah dilakukan 2x ke Raja Ampat, 2x
Kaimana, 1x Halmahera, 1x Bintuni
Pendampingan dan peningkatan kapasitas komunitas untuk pengelolaan hutan
Jan – April 2019
Sedang berjalan
Media Trip Jan – April
2019 Jakarta Media Gathering Jan – April
2019
Sudah berlangsung 1 kali
Dokumentasi praktek baik pengelolaan hutan masyarakat
Maret – April 2019
Jakarta Media Gathering
Desember 2018 – Mei 2019
Melanjutkan series Diskusi Lingkar Papua
F. Usulan Penyesuaian
Saat ini sedang ditinjau kebutuhan untuk perpanjangan tanpa penambahan biaya (no-cost extension)
G. Matriks Monitoring Perkembangan Program
Uraian Indikator Targ
et Perkembangan Terhadap Target Quarter I
Juni-Sept Quarter II
Okt-Des Quarter III
Jan-Mar Quarter IV Apr-Jun
Act % Act % Act % Act %
1 2 3 4 5 6 7
Outcome: Membangun kondisi yang memberdayakan untuk menyelenggarakan
pemerintahan yang bersih, efektif, dan akuntabel
Tersedianya tiga (3) Surat Keputusan yang mendukung transparasi dan akuntabilitas informasi
3
1 (Deklar
asi Manok-
wari)
33% 0 0
Tersedianya rencana aksi multi-pihak yang melibatkan masyarakat asli Papua yang dipromosikan menjadi MoU multipihak 2019-2023
1 1 (MoU
Tanah Papua)
100
% 0 0
Output 1
Menguatnya komitmen para pihak untuk mendukung pembangunan berkelanjutan
Mendukung 10 Delegasi Papua Barat mengikuti OTTF 2018
10 20 200
%
5 50%
Dukungan pendanaan langsung untuk Konferensi ICBE
1 1 100
% 0 0
Tersedianya rencana aksi, rencana kerja, dan tema relevan yang didiskusikan dalam ICBE 2018
N/A 8
rencan a pokja
100
% 0 0
Sejumlah 60 masyarakat adat berpartisipasi dalam menyusun raperdasus
60 34 51% 0 0
Output 2
Meningkatkan komunikasi dan interaksi dengan para
stakeholders
20 produk komunikasi (artikel) dari pertemuan- pertemuan
20 11
7 OTFF 4 SPM
55% 24 COP -24
120
%
Terselenggaranya 6 1 16% 1 16%
Uraian Indikator Targ
et Perkembangan Terhadap Target Quarter I
Juni-Sept Quarter II
Okt-Des Quarter III
Jan-Mar Quarter IV Apr-Jun
Act % Act % Act % Act %
pertemuan multipihak (media gathering)