• Tidak ada hasil yang ditemukan

proposal al-islam dan kemuhammadiyahan (paik) - SIMAKIP

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "proposal al-islam dan kemuhammadiyahan (paik) - SIMAKIP"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

Internal audit atau disebut juga Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) pada perbankan syariah diperlukan untuk memastikan bahwa bisnis berjalan sesuai dengan ketentuan perbankan serta standar operasional yang dimiliki oleh masing-masing bank. Berdasarkan International Standards of Professional Practice for Internal Auditing (Standar), internal auditing memiliki peran penasehat dan penjamin. Oleh karena itu, audit internal harus memiliki kompetensi, profesional, independen dan obyektif dalam menjalankan perannya.Sebagai salah satu peran pengamanan, audit internal dapat mengungkapkan kecurangan.

Alhamdulillahirabbil'alamin, berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami sebagai tim proposal berhasil menyelesaikan proposal ini. Pd sebagai Kepala Puslitbang yang tidak pernah berhenti memotivasi, memimpin dan mendukung tim untuk menghasilkan karya terbaik. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Nuryadi Wijiharjono, SE., M.M, selaku Ketua Fakultas yang turut serta mendukung tim.

Rakan-rakan pensyarah dan pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang sentiasa menyokong pasukan dan sentiasa bersemangat menyiapkan proposal. Akhir kata, kami berharap semoga Allah Subhanehuwata'ala membalas segala budi baik semua pihak yang telah membantu kami dalam menyiapkan cadangan ini.

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Urgensi Penelitian
  • Luaran Penelitian

Jenis penipuan ini paling canggih karena berkaitan dengan dunia maya dan hanya dilakukan oleh pihak yang memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh pihak lain. Berbagai modus yang sedang tren saat ini yaitu malware (sinkronisasi token, sistem di bank baik-baik saja, namun yang diserang adalah perangkat media komunikasi yang sering digunakan oleh pengguna), phishing (upaya mencuri informasi nasabah berupa pulsa user ID dan password) dan diskimming (tindakan pencurian data nasabah dengan menggunakan alat perekam data, 201en5ita). Berhasil atau tidaknya pelaksanaan kegiatan perusahaan tergantung pada sikap manajemen puncak serta kegiatan audit internal (Yusriwarti, 2017).

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka bahan-bahan tersebut menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya yang berjudul “Peran Satuan Kerja Audit Intern Dalam Mendeteksi Fraud Pada Perbankan Syariah”. Berdasarkan latar belakang di atas, inilah inti dari rumusan masalah dan penelitian yang telah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian, yaitu bagaimana peran Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dalam mendeteksi kecurangan di perbankan syariah. Berdasarkan latar belakang diatas, inilah inti dari rumusan masalah dan penelitian yang telah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan penelitian yaitu: mengetahui, yaitu bagaimana peran Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dalam mendeteksi kecurangan di perbankan syariah.

Selain itu, diharapkan dapat bermanfaat untuk proses pembelajaran dan studi lanjut khususnya terkait dengan ilmu auditing, manajemen dan perbankan syariah.

Gambar 1. Industry of Victim Organization
Gambar 1. Industry of Victim Organization

KAJIAN PUSTAKA

  • Pengertian Internal Audit
  • Peran Satuan Kerja Audit Internal dalam Mendeteksi Fraud di Perbankan Berdasarkan model piagam aktivitas audit internal yang di terbitkan oleh IIA
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pemikiran

Aktivitas audit internal harus bebas dari campur tangan elemen mana pun dalam organisasi, termasuk dalam hal pemilihan audit, ruang lingkup, prosedur, frekuensi, waktu, atau konten laporan yang memungkinkan independensi dan objektivitas dapat dipertahankan. Peran satuan kerja audit internal dalam deteksi kecurangan di perbankan Berdasarkan model piagam aktivitas audit internal yang dikeluarkan oleh IIA Berdasarkan model piagam aktivitas audit internal yang dikeluarkan oleh IIA pada tahun 2013, disebutkan bahwa aktivitas audit internal ditentukan oleh Direksi, Komite Audit atau tingkatan tertinggi dalam perusahaan (selanjutnya disebut Direksi). Audit internal dilakukan di berbagai lingkungan hukum dan budaya, untuk organisasi dengan tujuan, ukuran, kompleksitas dan struktur yang berbeda, dan oleh berbagai pihak, baik di dalam maupun di luar organisasi.

Meskipun perbedaan dapat memengaruhi praktik audit internal di lingkungan mana pun, kepatuhan terhadap standar sangat penting untuk memenuhi tanggung jawab audit internal dan aktivitas audit internal. Semua individu auditor internal bertanggung jawab untuk mematuhi standar tanggung jawab individu atas objektivitas, profesionalisme (keahlian), uji tuntas profesional, dan standar kinerja dan akuntabilitas pekerjaan (IIA, Standar Internasional untuk Praktik Profesional Audit Internal (Standar), 2016). Auditor internal harus memiliki uraian tugas tertulis sehingga mereka jelas tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab mereka.

Hasil: Audit report delay memiliki hubungan negatif dengan tipe auditor (Big 4), financial firm, profitabilitas dan size. Hasil: Audit report backlog di Indonesia dan Malaysia secara simultan dipengaruhi oleh firm size, profitabilitas, firm profit and loss, dan debt-to-equity ratio.

Tabel 1 Tabel Penelitian Terdahulu  No.  Judul, Penulis,
Tabel 1 Tabel Penelitian Terdahulu No. Judul, Penulis,

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • PEMBAHASAN

UMUM

Penerapan GCG pada bank syariah diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah, pertumbuhan industri jasa keuangan syariah dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan akan selalu terjaga, dan keberhasilan industri jasa keuangan syariah dalam penerapan GCG akan menempatkan lembaga keuangan syariah sejajar dengan lembaga keuangan internasional lainnya. Sejumlah alat dasar yang diperlukan untuk membangun GCG di bank syariah meliputi: sistem pengendalian internal, manajemen risiko, transparansi bank, sistem akuntansi, pemurnian dan audit Islam, dan audit eksternal. Kegiatan perbankan yang pada umumnya melibatkan uang dalam jumlah yang sangat besar dapat menimbulkan risiko yang tinggi yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian bagi bank.

Mandiri di sini berarti pelaksanaan tugas berlangsung secara obyektif dan bebas dari tekanan dan kepentingan pihak manapun. Tugas independen ini dilakukan oleh seorang akuntan, akuntan bertujuan untuk menentukan apakah kegiatan yang diaudit telah sesuai dengan kondisi, peraturan dan undang-undang tertentu. Fokus pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan secara menyeluruh terhadap fungsi SPIN (Sistem Pengendalian Intern) yang meliputi: aspek organisasi, kecukupan sumber daya manusia, praktek perbankan yang sehat dan unsur-unsur SPI lainnya.

Hasil dari auditor ini berupa evaluasi/ilustrasi terhadap situasi yang ada di lapangan dan praktik sehari-hari yang terjadi dalam operasional bank. Auditor juga memberikan masukan kepada manajemen dalam hal perlunya perbaikan, penyempurnaan, koreksi, baik dari segi sumber daya manusia, sistem prosedural maupun aspek manajerial.

Bank Syariah 1. Bank Muamalat

  • Bank Panin Syariah
  • Bank BCA Syariah
  • Bank Mega Syariah
  • Maybank Syariah
  • Bank BNI Syariah
  • Bank BRI Syariah
  • Bank Syariah Mandiri
  • Bank Bukopin Syariah
  • BTPN Syariah
  • Bank Victoria Syariah

Keterlibatan pihak independen di luar anggota Komite Audit diperlukan untuk membantu pelaksanaan tugasnya (bila diperlukan). SKAI menyusun rencana audit internal setiap tahun dan rencana tersebut dievaluasi oleh Komite Audit dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Secara umum Komite Audit Bank Mega Syariah telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut.

Komite Audit juga memberikan nasihat tentang penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Pengawas. Salah satu tugas Komite Audit adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas terkait pengelolaan organisasi internal Bank. Dewan Pengawas berpendapat bahwa Komite Audit telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik di tahun 2018.

Fungsi audit internal dilakukan oleh Internal Audit Division (IAD), suatu unit setingkat departemen yang bertanggung jawab langsung kepada CEO dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Pemantauan pemantauan temuan audit sesuai dengan instruksi direksi dan/atau komite audit. Pemimpin Grup IAG diangkat dan diberhentikan langsung oleh CEO dengan persetujuan Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit dan selanjutnya melapor kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Komite Audit memberikan nasihat tentang penunjukan akuntan publik dan kantor akuntan publik kepada Dewan Pengawas. Audit internal bertanggung jawab kepada Chief Executive Officer dan secara fungsional kepada Dewan Pengawas melalui Komite Audit. SKAI bertanggung jawab langsung kepada Chief Executive Officer dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Chief Executive Officer dan Dewan Pengawas dengan tembusan kepada Komite Audit dan Direktur Kepatuhan.

Susunan, komposisi, keahlian dan independensi anggota Komite Audit Bank telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Gambar 5.  Struktur Organisasi SKAI Bank Muamalat
Gambar 5. Struktur Organisasi SKAI Bank Muamalat

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

SARAN

Selain itu Internal Audit atau disebut juga dengan Internal Audit Unit (IATU) pada perbankan syariah diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan Peraturan Perbankan serta standar operasional yang dimiliki oleh masing-masing bank. Berdasarkan International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing, audit internal memiliki peran penasehat dan penjamin. Selain itu Internal Audit atau Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) di perbankan syariah diperlukan untuk memastikan bahwa perusahaan berfungsi sesuai dengan peraturan Bank dan standar operasi yang dimiliki oleh masing-masing bank.

Berdasarkan standar praktik profesional internasional untuk audit internal, audit internal memiliki peran penasehat dan penjamin. Oleh karena itu, audit internal harus memiliki keterampilan, profesional, independen dan obyektif dalam menjalankan perannya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank syariah dan badan usaha syariah, termasuk kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Data sekunder dimaksud berupa laporan pelaksanaan GCG pada perbankan syariah yang diperoleh dari OJK. Secara umum, perbankan syariah di Indonesia telah mengembangkan perangkat untuk mengendalikan bisnis internalnya. Hal ini juga berlaku bagi direksi yang dilengkapi dengan audit internal (SKAI = Satuan Kerja Audit Internal) untuk menjaga agar perusahaan tetap berjalan dan membantunya agar selalu on track.

Secara garis besar, perbankan syariah di Indonesia telah membekali diri dengan hal-hal sebagai berikut (√ = Ya). Peran satuan kerja audit intern dalam mendeteksi kecurangan pada perbankan syariah di Indonesia secara garis besar dapat dilihat pada tabel berikut. Audit internal melakukan audit operasional serta audit keuangan dan mencakup audit reguler dan audit khusus.

Audit internal melakukan analisis dan memberikan rekomendasi melalui pemberian jasa assurance dan konsultasi untuk mengawasi jalannya bisnis agar tetap berada dalam koridor pengendalian internal yang efektif dan efisien. Untuk melindungi dari berbagai kemungkinan kecurangan, perbankan syariah telah membentuk komite audit yang mengawasi audit internal, yang salah satu tugasnya adalah mencegah terjadinya kecurangan. Upaya mendorong dilakukan bank syariah dengan melakukan audit rutin yang dilanjutkan dengan rapat untuk mengevaluasi temuan dan memfinalisasi temuan, termasuk pelibatan audit eksternal.

Gambar

Gambar 1. Industry of Victim Organization
Tabel 1 Tabel Penelitian Terdahulu  No.  Judul, Penulis,
Gambar 3 Kerangka Pemikiran  H.  Hipotesis Penelitian
Gambar 4.  Roadmap Penelitian Tahap Penelitian yang sudah Dilaksanakan
+7

Referensi

Dokumen terkait