• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROYEK SOSIAL: UNIT INKUBATOR DAN PRODUKSI BUAH MELON PREMIUM BERBASIS URBAN SMART FARMING DALAM USAHA PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA PETANI MILENIAL PERKOTAAN

N/A
N/A
Rendi Prayoga

Academic year: 2024

Membagikan "PROPOSAL PROYEK SOSIAL: UNIT INKUBATOR DAN PRODUKSI BUAH MELON PREMIUM BERBASIS URBAN SMART FARMING DALAM USAHA PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA PETANI MILENIAL PERKOTAAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROYEK SOSIAL PFmuda

TOBOPONIK: UNIT INKUBATOR DAN PRODUKSI BUAH MELON PREMIUM BERBASIS URBAN SMART FARMING DALAM USAHA PEMBERDAYAAN GENERASI

MUDA PETANI MILENIAL PERKOTAAN

NAMA TIM PENGUSUL : 1. Yusuf Kurniawan, S.Pt., M.Si (Ketua) 2. Dwi Handoko, S.P (Anggota) 3. Oktavian, S.P (Anggota) 4. Abdurrahman Nashih Rasyid, S.Pd (Anggota) 5. Indrawan Jaya Putra, S.Ak (Anggota)

Kompetisi Proyek Sosial Program PFmuda Pertamina Foundation

2022

(2)

(maksimal: 1 halaman) Profil Peserta PFmuda 2022

1 Nama Ketua Pengusul Yusuf Kurniawan, S.Pt., M.Si.

2 Nama Kelompok Toboponik

3 Tempat/Tgl Lahir Ogan Lima,16 April 1992 4 Pendidikan Terakhir S2

5 Pekerjaan Wiraswasta

6 Tlp dan Alamat Email Tlp 085278657199 Email toboponik@gmail.com

7 Alamat Rumah/ Domisili Perumahan Griya Azzahra, Bentiring Permai RT 22, Bentiring Permai, Kecamatan Muarabangkahulu, Kota Bengkulu 8 Organisasi yang diikuti/

pernah diikuti (jika ada)

Pramuka, BEM KBM Universitas Bengkulu, Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University

9 Pengalaman Pengerjaan Proyek Sosial

Kepala Inkubator Bisnis Sumbawa Technopark 10 Pernah ikut lomba

(sejenis PFmuda)

Juara Terbaik Pertama Program Wirausaha Muda Pertanian, Polbangtan Medan tahun 2022 Utusan dari Universitas Bengkulu (non dana).

Proyek Sosial Yang diajukan ke Kompetisi Proyek Sosial PFmuda 2022 Judul Proyek Sosial

(lengkap)

TOBOPONIK: Unit inkubator dan produksi buah melon premium berbasis urban smart farming dalam usaha pemberdayaan generasi muda petani milenial perkotaan

Judul Proyek Sosial (singkat 6 kata)

Produksi Melon Urban Smart Farming Milenial Kategori Isu Sosial

(Yaitu isu sosial bidang? 12) (pilih salah satu)

1. Kemiskinan

2. Pendidikan/ Pelatihan 3. Kesehatan

4. Penanganan Covid-19 5. Lingkungan

6. Energi

7. Teknologi/ Aplikasi/ Platform 8. Disabilitas/ kebutuhan khusus 9. Kewirausahaan/ ekonomi 10. Pariwisata & seni-budaya 11. Masyarakat terisolir/ adat

12. Lainnya, Pemberdayaan Ekonomi Pemuda di wilayah Urban

Lokasi Proyek Kota Bengkulu

Nilai Yg diusulkan Rp. 99.656.000,- Lama Proyek: 180/6 (Hari/ Bulan) Anggota Tim Pengusul

(jika ada)

1. Dwi Handoko, S.P 2. Oktavian, S.P

3. Abdurrahman Nashih Rasyid, S.Pd

4. Indrawan Jaya Putra, S.Ak

Mentor/ Pembimbing (jika ada)

Nama: Agustin Zarkani, Ph.D Tlp. 087776103806

Pekerjaan : Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu Produk/ Hasil Dari

Proyek Sosial berupa?

Inkubator bisnis /Obyek wisata baru/ UKM Baru/ Alat bantu/ teknologi tepat guna/

Manfaat Proyek bagi Masyarakat

Sebagai inkubator bisnis dan inisiasi pembentukan agroeduturism produksi melon premium sebagai pemberdayaan generasi muda di bidang pertanian milenial di wilayah urban

(3)

Judul Proyek Sosial

TOBOPONIK: UNIT INKUBATOR DAN PRODUKSI BUAH MELON PREMIUM BERBASIS URBAN SMART FARMING DALAM USAHA PEMBERDAYAAN GENERASI MUDA

PETANI MILENIAL PERKOTAAN

Bab-1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduknya bekerja pada bidang pertanian. Hingga saat ini negara kita masih memiliki lahan pertanian yang luas dengan sumber daya alam yang beraneka ragam dan berlimpah.

Negara agraris pertanian mempunyai peranan penting baik di sektor pemenuhan kebutuhan pokok, maupun sebagai pendongkrak sektor sosial, sektor perekonomian dan perdagangan. Akan tetapi kondisi perkembangan masa depan pertanian kita saat ini sangatlah mengkawatirkan. Kementerian pertanian tahun 2021 melaporkan bahwa petani muda di Indonesia yang berusia 20-39 tahun hanya berjumlah 27 juta orang atau 8 % dari jumlah total petani yakni 33,4 juta orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa generasi muda belum banyak yang tertarik untuk menggeluti usaha sektor pertanian. Hasil Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) penduduk usia muda mencapai 18,03% pada Februari 2021. Angka itu mengalami kenaikan 1,72% dibandingkan Februari 2020.

Sementara itu berdasarkan daerah tempat tinggal, TPT kelompok usia muda daerah perkotaan lebih tinggi dari pada perdesaan. Pada Februari 2021, TPT usia muda perkotaan mencapai 20,66% sementara perdesaan 14,47%. Sebagai informasi, Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menyatakan bahwa TPT usia muda Indonesia pada 2020 menjadi yang tertinggi di ASEAN karena sudah menyentuh 20%. Sementara negara ASEAN lain seperti Filipina, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Malaysia masih berada di bawah 15%.

Beberapa faktor yang turut mempengaruhi rendahnya minat pemuda untuk menekuni bidang pertanian diantaranya umur yang masih muda, pendidikan yang semakin tinggi, jarak tinggal yang semakin dekat dengan pusat kota, kepemilikan lahan yang terbatas atau bahkan tidak ada, jumlah keluarga yang semakin banyak, dan besaran penghasilan anak muda di luar usaha pertanian yang lebih tinggi (Nugroho dkk, 2017). Upaya pemerintah untuk meningkatkan minat generasi muda untuk terjun di bidang pertanian diantaranya menjadikan penokohan wirausahawan di bidang pertanian yang inspiratif serta pemberian insentif untuk anak muda yang mau bekerja di bidang pertanian (Salamah dkk, 2021).

Pertanian urban merupakan suatu kegiatan budidaya pertanian yang dilaksanakan pada daerah yang memiliki keterbatasan lahan seperti di wilayah perkotaan. Salah satu pertanian urban yang diterapkan adalah pertanian sistem hidroponik yang mana pengaplikasian aqua culture sebagai alternatif pertanian yang lebih efisien tanpa media tanah (Taufik dan Nurdian, 2020).

Toboponik adalah sebuah unit inkubator dan usaha bidang pertanian buah melon sistem hidroponik berbasiskan urban smart farming di dalam perkotaan yang dijalankan oleh para alumni Universitas Bengkulu multi disiplin sebagai kelompok petani muda Bengkulu. Toboponik didirikan pada tanggal 9 Juni 2021 dengan semangat ingin berkontribusi dalam memajukan pertanian di Bengkulu melalui sentuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pertanian di Bengkulu umumnya masih dilakukan secara konvensional dan masih mengutamakan kuantitas hasil dari pada kualitas. Melon premium yang dibudidayakan dengan sistem hidroponik ini merupakan salah satu komoditas pertanian yang dapat memiliki nilai jual yang tinggi dan sangat mungkin untuk dikembangkan di dalam perkotaan dengan lahan yang terbatas. Harga melon premium hidroponik dapat mencapai 4 sampai 5 kali lipat dari harga melon

(4)

konvensional. Bahkan di Negara Jepang buah melon yang dibudidayakan dengan teknologi tinggi dapat bernilai jutaan rupiah per buahnya.

Toboponik mengusung konsep produksi buah melon parsel premium dengan menyasar 3 kelompok pasar yakni; pasar ekonomi kelas atas, pasar buah parsel eksklusif, dan pasar agrowisata. Dengan konsep yang sudah dijalankan, saat ini Toboponik sudah delapan (8) kali melaksanakan panen dan kesemuanya dapat diserap pasar dan bahkan masih kurang akibat tingginya permintaan pasar akan buah premium. Ini mengindikasikan produk melon parsel Toboponik memiliki prospek dan potensi yang besar kedepannya.

Kerjasama kemitraan dalam pengembangan pertanian dapat meningkatkan efisiensi sekaligus kesempatan berusaha dan pendapatan secara bersama (Zaelani dan Achmad, 2008). Oleh karena itu, dalam upaya untuk meningkatkan skala usaha dan sekaligus ingin mengajak generasi muda untuk mau terlibat mengembangkan usaha sektor pertanian, Toboponik melalui kegiatan PF Muda 2022 Pertamina ingin mengajukan program kemitraan Toboponik dengan konsep inkubasi bisnis. Melalui konsep inkubasi bisnis, toboponik dapat merangkul generasi muda untuk mau dan mampu menjalankan usaha pertanian urban dengan baik dengan pendampingan yang intensif. Pada akhirnya diharapkan program kemitraan dengan konsep inkubasi bisnis akan turut mengatasi permasalahan sosial di tengah masyarakat, khususnya untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka (TPT) usia muda yang ada di Kota Bengkulu.

B. Rumusan Masalah

Program inkubator usaha dan kemitraan Toboponik melalui urban smart farming dapat menarik minat dan pemberdayaan generasi muda produktif di wilayah urban untuk berusaha dengan penerapan teknologi terkini di bidang pertanian. Adanya potensi strategis wilayah Kota Bengkulu sebagai pusat pemerintahan dan juga salah satu daerah tujuan wisata nasional dapat menjadikan tren pertanian ini sebagai peluang usaha baru yang berpotensial di masa depan.

C. Tujuan & Manfaat Proyek Sosial Tujuan dari proyek ini adalah untuk:

a) Memotivasi generasi muda untuk menekuni bidang urban smart farming.

b) Membentuk petani muda baru melalui skema kemitraan (pemberdayaan).

c) Terbentuknya komunitas petani muda milenial di Kota Bengkulu terkhusus petani buah melon premium.

d) Membentuk agroeduturism baru.

Manfaat proyek ini adalah berkurangnya tingkat pengangguran terbuka usia muda, khususnya di Kota Bengkulu serta sarana objek wisata baru (smart farming dan buah sehat).

Bab-2

METODE PELAKSANAAN

A. Lokasi Proyek

Lokasi proyek berada berada di 5 lokasi yang berada di dalam Kota Bengkulu. Titik lokasi akan menyesuaikan hasil seleksi mitra.

B. Waktu atau Jadwal Pelaksanaan

Proyek akan dilaksanakan selama 6 bulan dengan rincian sebagai berikut

(5)

Tabel 1. Waktu dan jadwal pelaksanaan proyek

Kegiatan Juni Juli Agst Sep Okt Nov

Sosialisiasi, seleksi, dan penetapan mitra

Penyiapan infrastruktur di masing- masing mitra dan pelatihan produksi Proses produksi dan pendampingan hingga pasca panen

Evaluasi

C. Alat dan Bahan (termasuk teknologi jika ada) Peralatan:

• 4 unit Greenhouse mini kapasitas 100 polybag tanam beserta sistem irigasi tetes

• Alat ukur TDS meter, pH meter, Refractometer

• Alat dan instalasi Smart farming Bahan:

• Bibit melon (5 varietas), Pupuk AB Mix, Kemasan parcel melon D. Pelaksana Proyek (termasuk pelibatan masyarakat / lembaga, jika ada)

Proyek ini akan dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dengan kontribusi sebagai berikut:

a) Kelompok usaha toboponik (binaan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu) sebagai pelaksana utama (mitra induk program dan pelaksana program inkubasi ke mitra).

b) Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu (FP UNIB) sebagai pendamping program. FP UNIB akan membantu dalam tahap seleksi dan pendampingan (monitoring dan evaluasi).

c) PT Tobo Agriculture Group bertindak sebagai konsultan dan pelaksana konstruksi dan sistem greenhouse.

d) PT Gebay sebagai media partner.

e) Unsur pemerintah kelurahan yang akan terlibat dalam proses sosialisasi, verifikasi calon mitra, dan publikasi program kegiatan.

E. Gambar Design Proyek/ Bagan/ Alur Proyek

•pendaftaran

•seleksi

•kontrak

Seleksi mitra

•pengenalan sistem

•pelatihan produksi

•pelatihan pascapanen

Pelatihan

•penyerbukan

•pengendalian hama

•pengontrolan nutrisi,

pasca panen.

Produksi

•promosi

•manajemen pesanan dan pendistribusian ke konsumen

Pemasaran

Toboponik

Pendampingan FP UNIB Gambar 1. Alur Proyek

Mitra Toboponik

(6)

Bab-3

RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan) Tabel 2. Rincian kegiatan

No Kegiatan Uraian PIC Waktu

1 Seleksi calon mitra

a. Persiapan tools

Kriteria:

✓ Usia 15 – 30 tahun

✓ Berdomisili di Kota Bengkulu

✓ Memiliki lahan (milik sendiri atau kontrak) yang dapat dijadikan tempat produksi (minimal 100 m2)

✓ Bersedia menjalankan program sekurang-kurangnya 1 tahun

✓ Dapat meluangkan waktu harian untuk menjalankan program Tim Juri:

Perwakilan FP UNIB dan Toboponik

Toboponik Juni

b. Sosialisas i

Sosialisasi dilakasanakan secara terbuka melalui Gebay.co.id, perangkat kelurahan, dan jaringan mahasiswa dan alumni FP UNIB.

Toboponik Juni

c. Pendaftar an

Pendaftaran dilakukan secara online dengan menyertakan dokumen pendukung sebagai berikut:

• Biodata diri

• KK / KTP / surat domisili

• Surat keterangan kepemilikan lahan, atau surat keterangan sewa

• Essai motivasi mengikuti program kemitraan

Toboponik Juni

d. Seleksi tahap 1

Seleksi berkas Tim Juri Juni

e. Seleksi tahap 2

Wawancara dan presentasi Tim Juri Juni 2 Kontrak

Kerjasama

Peserta yang dinyatakan lolos seleksi menandatangani kontrak Kerjasama kemitraan dengan toboponik.

Toboponik Juni

3 Pelatihan Mitra diwajibkan mengikuti pelatihan produksi dan pascapanen di kebun induk toboponik.

Toboponik Juli

4 Persiapan infrastruktur

Infrastruktur yang disipakan meliputi bangunan greenhouse ukuran 5x8m dan sistem irigasi tetes / hidroponik substrat untuk 100 titik tanam melon.

PT Tobo Agriculture Group

Juli

5 Tahap produksi

Tahap produksi meliputi penyemaian benih, penanaman bibit, penyerbukan, pengendalian hama dan gulma, pengontrolan nutrisi, dan panen.

Mitra Agustus -

Oktober 6 Pasca panen Pasca panen meliputi pembersihan /

pencucian buah, penimbangan

Mitra Oktober 7 Pengemasan Pengemasan meliputi pemasangan Toboponik Oktober

(7)

dan

Pemasaran

hangtag label dan pengemasan dengan kotak parcel.

Pemasaran meliputi promosi, manajemen pemesanan dan pengantaran ke konsumen.

8 Evaluasi dan rekomendasi

Mitra memberikan laporan kegiatan produksi, kendala, dan produktifitas hasil panen yang kemudian akan dievaluasi dan diberikan rekomendasi oleh toboponik dan pendamping FP UNIB

Toboponik dan FP UNIB

Novem ber

B. Hasil Proyek Sosial (bentuk akhir / fungsi atau manfaat proyek social) Bentuk akhir proyek sosial yang dijalankan yaitu:

a) Lahirnya petani muda baru yang produktif yang dapat menjadi pemicu minat generasi muda secara luas untuk mau terjun di bidang pertanian, khususnya pertanian urban dengan pemanfaatan teknologi smart farming.

b) Termanfaatkannya lahan yang semula tidak produktif menjadi lahan yang produktif sebagai agroeduturism.

c) Toboponik sebagai kelompok petani muda yang terus berkembang lebih besar bersama-sama dengan mitra dalam memenuhi produksi buah melon premium yang lebih sehat.

d) Terbentuknya komunitas petani muda di Kota Bengkulu.

C. Penerima manfaat (pemanfaat langsung dan pemanfaat tidak langsung) a) Penerima manfaat langsung

• Petani muda yang menjadi mitra

Mitra memperoleh bantuan sarana produksi, pendampingan produksi, dan pasar yang jelas.

• Toboponik

Melalui proyek sosial kemitraan ini, toboponik dapat meningkatkan kapasitas produksi dan availability produk melon parsel sehingga lebih memudahkan toboponik dalam memperluas pasar ke jaringan pasar modern.

b) Pemanfaat tidak langsung

• Masyarakat sekitar lokasi proyek, khususnya generasi muda.

• Pemerintah Kota Bengkulu

• Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

D. Lain-Lain

Kegiatan ini dapat dimanfaatkan oleh para mahasiswa untuk melakukan penelitian tugas akhir serta para siswa untuk sarana pembelajaran luar sekolah tentang pertanian dan teknologinya.

E. Bisnis Model Canvas (BMC) Toboponik

(8)

Gambar 2. BMC Toboponik

Bab-4

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan Tabel 3. Rencana Anggaran Biaya Kegiatan

No Rincian Biaya Qt

Satuan

/ S HS

Qt x HS (Rp) A Seleksi Calon Mitra

1 Spanduk publikasi dan kegiatan 5 buah

120.000

600.000

2 Konsumsi panitia 10 kotak

25.000

250.000

3 Transportasi Juri 3 orang

250.000

750.000

SUBTOTAL

1.600.000 B Pelatihan Produksi di Greenhouse Induk Toboponik

1 Spanduk kegiatan pelatihan 1 buah

120.000

120.000 2

konsumsi panitia dan peserta (7

kali) 140 kotak

25.000

3.500.000

3 Transportasi Trainer 7 kali

250.000

1.750.000

SUBTOTAL

5.370.000

C

Sarana Produksi Mitra (4 unit greenhouse mini kapasitas 100 titik tanam/unit)

1 Plastik UV 216 m2

15.000

3.240.000

(9)

2 insecnet 336 m2

12.000

4.032.000 3 penjepit plastik dan insectnet 376 m

25.000

9.400.000 4 baut baja ringan (1cm) 1560 buah

200

312.000

5 Jasa pasang dan alat 152 m2

20.000

3.040.000 6 pipa GI medium 1,25 inch 88 batang

182.500

16.060.000 7 Pipa GI medium 1 inch 40 batang

155.000

6.200.000

8 jasa lengkung pipa 20 batang

125.000

2.500.000

9 besi beton 8mm 8 buah

55.000

440.000 10 besi kotak galvanis 4x4 8 batang

120.000

960.000

11 baut 8cm 176 buah

3.000

528.000

12 Pegangan pintu 8 pasang

35.000

280.000

13 engsel pintu 4 pasang

35.000

140.000

14 semen 8 karung

60.000

480.000

15 pasir 4 kubik

200.000

800.000

16 batu koral 4 kubik

200.000

800.000

17 pematangan lahan 160 m2

20.000

3.200.000

18 kabel NY 2x1,5 80 m

10.000

800.000

19 terminal 2 lubang 8 buah

20.000

160.000

20 colokan 12 buah

10.000

120.000

21 isolaso kabel 4 roll

15.000

60.000

22 kabeltis (panjang > 25cm) 4 bks

25.000

100.000 23 Jasa pasang instalasi 4 set

150.000

600.000

24 pipa 1/2 inch 24 batang

25.000

600.000

25 L pipa 1/2 inch 80 buah

3.000

240.000 26 L drat dalam 1/2 inch 16 buah

5.000

80.000

27 T pipa 1/2 inch 16 buah

4.000

64.000

28 stop kran 1/2 inch 8 buah

25.000

200.000

(10)

29 kran air drat luar 1/2 inch 8 buah

25.000

200.000

30 lem pipa 4 kaleng

50.000

200.000

31 Mesin pompa air 4 unit

200.000

800.000 32 bak nutrisi / gentong air 4 unit

250.000

1.000.000

33 pipa 1/2 4 batang

25.000

100.000

34 filter sprayer 4 buah

10.000

40.000

35 valve selang 13mm 4 buah

10.000

40.000

36 conektor selang 13mm 4 buah

10.000

40.000

37 T conektor selang 13mm 4 buah

15.000

60.000

38 conektor drat dalam 13mm 12 buah

15.000

180.000

39 sok drat 1/2 ke 1/2 12 buah

5.000

60.000

40 conektor T male 1/2 ke 13mm 12 buah

15.000

180.000

41 keran air 4 buah

25.000

100.000

42 polybag (40x40) 200 buah

1.500

300.000 43 Fermentor EM4 + molases 4 botol

60.000

240.000

44 tali rambat (2mm) 1200 m

1.500

1.800.000

45 kawat rambat 32 gulung

50.000

1.600.000

46 jarum keras 24 buah

25.000

600.000

47 timer digital 4 buah

120.000

480.000

48 Stik drip 400 buah

1.000

400.000

49 Selang PE primer 140 m

6.500

910.000

50 Selang PE sekunder 200 m

1.500

300.000

51 drip tape conektor 16 buah

15.000

240.000

52 Tee conektor 5mm 200 buah

1.000

200.000 53 cocopeat / sekam bakar 200 polybag

15.000

3.000.000

54 TDS dan PH meter 4 buah

150.000

600.000

55 gelas ukur 4 buah

20.000

80.000

(11)

56 ember nutrisi 8 buah

30.000

240.000

57 sprayer 5 liter 4 buah

60.000

240.000

58 gunting 4 buah

15.000

60.000

59 Jasa pembangunan dan istalasi 160 m2

135.000

21.600.000

SUBTOTAL

91.326.000 D Praktek Produksi

1 benih melon 4 pack

140.000

560.000

2 nutrisi (AB Mix) 10 kg

90.000

900.000

3 bahan sterilisasi 4 paket

50.000

200.000

SUBTOTAL

1.660.000

TOTAL A - D

99.956.000

B. Rekapitulasi Anggaran:

1. Anggaran yang diajukan ke PFmuda : Rp 99.656.000,- 2. Swadaya/ bantuan pihak lain : Rp. 0,- 3. Bantuan dari Toboponik : Rp. 3.000.000,-

4. Dll : Rp. 0,-

Total Kebutuhan Anggaran Rp. 102.656.000,-

Bab-5

KEBERLANJUTAN PROYEK SOSIAL

A. Gambaran Keberlanjutan Proyek Sosial

Proyek sosial ini akan terus berlanjut mengingat sistem pertanian dengan menggunakan teknologi ini mampu menghasilkan produksi buah melon secara optimal dengan kualitas di atas rata-rata melon konvensional. Rumah produksi yang dibuat nantinya memiliki ketahan hingga 4-5 tahun masa pakai sehingga biaya produksi akan lebih rendah pada tahun berikutnya. Menginat kebutuhan konsumen terhadap buah melon di Kota Bengkulu sangatlah tinggi yaitu mencapai 4 ton perhari sehingga jaminan serapan pasar dapat lebih terjamin.

B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan

Sumber dana untuk operasional keberlanjutan proyek sosial ini didapatkan dari penjulan produksi buah melon premium yang dihasilkan. Selain itu tambahan dana juga didapakan dari hasil pelatihan dan kunjungan edukasi masyarakat luas di sentral produksi tersebut. Pihak pemerintah dan swasta juga akan dilibatkan dalam memberikan bantuan alat-alat produksi, akses tambahan fasilitas rumah produksi dan pemasaran produk serta update teknologi.

C. Pelaksana Pasca Proyek

Setelah enam bulan pelaksanaan proyek sosial ini, pelaksanaan kegiatan selanjutnya akan dilaksanakan secara mandiri oleh tim Toboponik serta tim mitra

(12)

yang telah dibentuk. Para petani muda akan dilibatkan untuk terus menjalankan usahanya dengan pola kemitraan sehingga hambatan produksi dan pemasaran akan lebih mudah teratasi.

.

Bab-6

KESIMPULAN & PENUTUP

A. Ukuran Keberhasilan Proyek

1) Terbentuknya minimal satu kelompok petani muda baru yang produktif dan kontinyu dalam produksi buah melon premium dengan pemanfaatan teknologi urban smart farming.

2) Termanfaatkannya minimal satu lahan yang semula tidak produktif menjadi lahan yang produktif sebagai agroeduturism dan percontohan smart urban farming.

3) Toboponik menjadi inkubator bisnis dan sentra produksi melon premium di Kota Bengkulu dalam memenuhi produksi buah melon premium yang sehat dan ramah lingkungan secara berkesinambungan.

4) Toboponik menjadi ikon komunitas pertanian milenial di Bengkulu yang produksinya dapat diserap oleh para market mitra.

B. Penutup

Peran serta generasi milenial pertanian berbasis teknologi kekinian sangat diperlukan sebagai pemicu semangat bersama dalam peningkatan produksi pertanian di negara kita. Proyek sosial Toboponik ini diharapkan dapat menjembatani peran nyata para alumni, mahasiswa, generasi muda dan juga para akademisi di perguruan tinggi dalam menginisiasi terbentuknya layanan inkubator bisnis serta praktek produksi buah melon premium berbasis teknologi terkini urban smart farming.

Melihat adanya peran penting yang cukup besar dan nyata bagi generasi muda dari proyek sosial yang akan dijalankan nantinya, maka program Pertamina Foundation menjadi solusi tepat bagi kami untuk merealisasi ide-ide besar tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Arvianti Y.A., Masyhuri, Waluyati L.R., Darwanto D.H. (2019). Gambaran Krisi Petani Muda di Indonesia. Agriekonomika. Vo. 8. No. 2.

Nugroho C. P., Aprilia A., Mutisari R. (2017). Faktor Penyebab Generasi Muda di daerah Urban Enggan Tertarik di Sektor Pertanian. Prosiding Seminar Nasional Pembangunan Pertanian II. Malang.

Salamah U., Saputra R. E., Saputro W. A. (2021). Kontribusi Generasi Muda Dalam Pertanian Indonesia. Science Innovation and Technology (SINTECH). Vol. 1. No. 2:

23-31.

Taufik R. F., Nurdian Y. (2020). Inisiasi Pengembangan Pertanian Urban untuk Penguatan Ketahanan Pangan pada Era Pandemi di Jatiroto. Jurnal Qardhul Hasan. Vo. 6. No.

2: 114-120

Zaelani, Achmad (2008). Manfaat Kemitraan Agribisnis Bagi Petani Mitra. Repository IPB.

http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/1441.

Referensi

Dokumen terkait