• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL MAGANG INDUSTRI MANAJEMEN PERKANDANGAN SAPI POTONG DI PT KARIYANA GITA UTAMA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT

N/A
N/A
TAFDHILA FITRA S.

Academic year: 2023

Membagikan "PROPOSAL MAGANG INDUSTRI MANAJEMEN PERKANDANGAN SAPI POTONG DI PT KARIYANA GITA UTAMA CICURUG SUKABUMI JAWA BARAT"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL MAGANG INDUSTRI

MANAJEMEN PERKANDANGAN SAPI POTONG DI PT KARIYANA GITA UTAMA CICURUG

SUKABUMI JAWA BARAT

TAFDHILA FITRA S

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN TERNAK

SEKOLAH VOKASI INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2023

(2)
(3)
(4)

Judul Proposal : Manajemen Perkandangan Sapi Potong di PT Kariyana Gita Utama Cicurug Sukabumi Jawa Barat

Nama : Tafdhila Fitra S

NIM : J1309201009

Disetujui oleh

Diketahui oleh Pembimbing 1

Fitriani Eka Puji Lestari, S.Pt., M.Si

Pembimbing 2

Fariz Am Kurniawan, S.Pt., M.Si

Ketua Program Studi

Fariz Am Kurniawan, S.Pt., M.Si NPI.201910198602051001

(5)
(6)
(7)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Proposal Magang Industri yang berjudul Manajemen Perkandangan Sapi Potong di PT Kariyana Gita Utama Cicurug Sukabumi Jawa Barat. Proposal ini berisi tentang kegiatan Magang yang dilakukan selama 3 bulan di PT Kariyana Gita Utama Cicurug Sukabumi Jawa Barat.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitriani Eka Puji Lestari, S.Pt., M.Si selaku dosem pembimbing dan Bapak Fariz Am Kurniawan S.Pt., M.Si selaku dosen pebimbing sekaligus Ketua Program Studi yang telah membantu dan memberikan pengarahan dalam pembuatan proposal ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak PT Kariyana Gita Utama yang telah memberikan izin untuk diadakannya Kegiatan Magang Industri.

Rencana kegiatan ini dibuat untuk memudahkan penulis serta pihak yang lain dalam terselenggaranya Magang Industri. Penulis menyadari bahwa rencana kegiatan ini masih jauh dari kata sempurna dan kekurangan kemampuan penulis.

Semoga rencana kegiatan penulis yang diajukan bisa menjadi bahan pertimbangan bagi Bapak/Ibu untuk menyetujui kegiatan yang akan penulis laksanakan.

Bogor, Juli 2023 Tafdhila Fitra S

(8)
(9)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN iv

I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan 1

II TINJAUAN PUSTAKA 2

2.1 Sapi Potong 2

2.1.1 Bangsa Sapi 2

2.1.2 Sapi Brahman Cross 2

2.2 Manajemen Pemeliharaan 3

2.3 Perkandangan 3

2.3.1 Arah Kandang 3

2.3.2 Kontruksi Kandang 3

2.3.3 Kerangka Kandang 4

2.3.4 Tipe Kandang 4

2.3.5 Atap kandang 4

2.3.6 Lantai Kandang 5

2.3.7 Tempat Pakan dan Minum (Palungan) 5

2.3.8 Lorong Kandang 6

III METODE 7

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 7

3.2 Metode Pelaksanaan 7

3.3 Keadaan Umum Perusahaan 7

3.4 Sarana dan Prasarana 7

3.5 Perkandangan 7

3.6 Pemeliharaan 8

3.7 Pemasaran 8

DAFTAR PUSTAKA 9

LAMPIRAN 11

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Matriks Kegiatan Magang Industri 12

2 Tata Tertib Pelaksanaan Magang Industri 12

(11)

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Permasalahan yang sedang terjadi di Kabupaten Semarang yakni proyek kandang sapi Pemkot senilai Rp. 3.6 miliyar dihentikan sementara. Hal ini dikarenakan proyek pembangunan kandang sapi belum mengantongi IMB dan dokumen Amdal, selain itu mendapat penolakan dari warga sekitar dikarenakan berdekatan dengan pemukiman warga (Fakhruddin 2022). Persyaratan mendirikan kandang sapi potong yang baik adalah pemilihan lokasi kandang yang jauh dari pemukiman, tata letak kandang,mendapatkan izin dokumen Amdal, struktur kandang, material kandang, peralatan kandang, dan mendapatkan izin mendirikan bangunan (IMB), sehingga usaha sapi potong berjalan dengan lancar serta dapat meningkatkan produktivitas sapi potong.

Dalam pemeliharaan ternak sapi potong, agar sapi dapat berproduksi secara maksimal dalam pemeliharaannya perlu memperhatikan salah satu aspek sistem perkandangan. Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu peternakan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa sistem perkandangan yang baik sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha temak sapi potong.Kandang yang baik harus memenuhi pesyaratan-persyaratan, seperti nyaman dan sehat bagi ternak, kandang yang dibangun harus bisa menunjang peternak baik dari segi ekonomis maupun segi kemudahan dalam pelayanan, mudah dibersihkan, pertukaran udara yang sempurna, bahan mudah di dapat dan murah.

PT. Kariyana Gita Utama adalah perusahaan pelopor penggemukan sapi potong Indonesia sejak tahun 1984 dan menjadi lokasi yang akan dijadikan sebagai pelaksanaan magang industri. Harapan penulis setelah berakhirnya Magang Industri ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan sehingga dapat memberikan masukan terhadap peternak mengenai permasalahan yang ditemukan di peternakan.

1.2 Tujuan

Tujuan pelaksanaan magang industri adalah menambah pengetahuan, wawasan, dan keterampilan mahasiswa di bidang peternakan, khususnya manajemen perkandangan sapi potong. Selain itu, dapat menjadi sarana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan kompetensi yang didapatkan selama kuliah, melatih untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dilapangan secara langsung, serta memberikan pengalaman budaya kerja di bidang peternakan.

(12)

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sapi Potong

Sapi potong merupakan ternak yang dibudidayakan dengan tujuan utama untuk menghasilkan daging. Budidaya ternak sapi potong sudah dikenal secara luas oleh masyarakat. Jangka waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan harga daging yang relatif tinggi memotivasi para peternak untuk tetap bersemangat dalam mengembangkan budidaya ternak sapi potong. Bangsa ternak sapi potong yang dibudidayakan beraneka ragam meliputi sapi Peranakan Ongole, Brahman Cross, Limousin Cross, Simental Cross, Sumba Ongole, dan lain-lain (Afrizal 2020).

2.1.1 Bangsa Sapi

Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Bangsa sapi potong yang ada di Indonesia antara lain bangsa Sapi Bali, Madura, Jawa, Peranakan Ongole, Pesisir, Hissar, dan Sapi hasil persilangan (Brahman Cross, Brahman Angus, Simmental Peranakan Ongole, dan Limousin Peranakan Ongole). Pada perkembangannya dari asal sapi tersebut dikenal tiga kelompok nenek moyang hasil penjinakan, yaitu : Bos taurus, adalah jenis sapi yang menjadi sapi potong dan perah di Eropa. Golongan sapi ini kini telah tersebar diseluruh dunia, termasuk Indonesia. Bos indicus atau Sapi Zebu, yang banyak dikembangkan di Asia terutama India. Golongan sapi ini merupakan sumber asli bangsa-bangsa sapi di Indonesia.Bos sondaicus adalah sumber kelompok sapi asli bangsa-bangsa sapi di Indonesia. Sapi yang banyak dikenal saat ini merupakan keturunan banteng (Bos bibos), dikenal dengan nama sapi Bali, sapi Madura, sapi Jawa, sapi Sumatera, dan sapi lokal lainnya (Pratama 2022).

2.1.2 Sapi Brahman Cross

Sapi Brahman Cross merupakan sapi yang telah diseleksi dan ditingkatkan mutu genetiknya di Amerika Serikat dan Australia. Sapi bakalan Brahman Cross impor yang dipelihara dan di gemukkan di Indonesia banyak berasal dari Australia. Ciri khas yang membedakan sapi Brahman Cross dengan bangsa yang lain ialah ukuran tubuh besar, dengan kedalaman tubuh sedang, warna abu-abu muda, tetapi ada pula yang merah atau hitam. Warna pada jantan lebih gelap dari pada yang betina. Kepalanya panjang, telinganya bergantung, ukuran tanduk sedang, lebar, dan besar. Ukuran punuk pada jantan lebih besar dari pada yang betina (Atmaja et al. 2014). Sapi ini merupakan jenis sapi potong terbaik di daerah tropis. Walaupun tumbuh dan berkembang di negeri empat musim namun mampu beradaptasi dengan baik di lingkungan yang baru, tahan terhadap panas dan gigitan caplak. Potensi kenaikan bobot badan harian 0,8 - 1,2 kg/hari, lama penggemukan sekitar 3 - 4 bulan dengan bobot bakalan sekitar 250 - 300 kg, persentase karkas 45% - 55% (Zazulie et al. 2015).

(13)

3

2.2 Manajemen Pemeliharaan

Manajemen pemeliharaan merupakan tata cara yang umum digunakan para peternak dalam memelihara sapi potong (Aisah 2020). Pertumbuhan dan perkembangan sapi potong yang baik dapat dilihat dari sistem pemeliharaan yang sesuai dengan kebutuhan sapi potong. Menurut (Tantri 2013), sistem pemeliharaan sapi dapat dilakukan secara intensif dan ekstensif. Sistem pemeliharaan intensif yaitu ternak dikandangkan selamanya, sementara sistem pemeliharaan ekstensif menggembalakan ternak full baik siang maupun malam hari. hal yang harus di perhatikan dalam pemeliharaan ternak harus disesuaikan dengan usia ternak , kondisi lingkungan, dan pengelolaan lingkungan harus mempertimbangkan kebutuhan ternak.

2.3 Perkandangan

Perkandangan merupakan suatu kesatuan antara kandang tempat ternak bernaung dengan bangunan-bangunan lainnya pendukung produksi (Handy dan Lestari 2017). Kandang yang dibangun bukan saja sekedar melindungi ternak dari hujan, panas, dingin dan angin kencang atau melindungi dari pencuri dan hewan pemangsa, tetapi kandang dibangun harus memenuhi persyaratan kandang yang baik (Zaenal dan Khairil 2020). Beberapa persyaratan yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan kandang sapi potong, secara teknis bernilai ekonomis, tidak berdampak negatif terhadap kesehatan ternak dan lingkungan sekitarnya, serta dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan.

2.3.1 Arah Kandang

Arah kandang sangat berkaitan erat dengan tipe kandang. Pada tipe kandang tunggal, kandang dapat dibangun mengahadap ke timur. Sedangkan pada kandang ganda, kandang dibangun dengan posisi membujur ke arah utara selatan. Kedua hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa sinar matahari pada pagi hari dapat masuk ke dalam area kandang secara baik. Sinar matahari pagi berfungsi sebagai disinfektan alami sebagai pembasmi dan penghambat perkembangbiakan bakteri yang merugikan ternak (Alif 2017).

2.3.2 Kontruksi Kandang

Konstruksi kandang tidak boleh rapuh (kuat), tidak sulit dalam melakukan pembersihan kandang, memiliki putaran udara yang baik, tidak lembab, memiliki tempat untuk menampung kotoran serta saluran air harus baik/lancar.

Bangunan yang dibangun harus memiliki kekuatan untuk menahan getaran dari aktivitas hewan ternak, karena terkadang ketika sapi stress akan beraktifitas tidak wajar, serta bisa menjaga ternak dari tindakan yang tidak diinginkan seperti pencurian. Ketika kandang memiliki tempat yang efektif maka akan meringankan pekerjaan peternak dalam pemberian minum serta makanan setiap harinya (Jaya 2022).

(14)

4

2.3.3 Kerangka Kandang

Bahan yang digunakan untuk kerangka kandang, harus cukup kuat, pada bangunan yang memiliki bentang kuda-kuda panjang, sebaiknya menggunakan kerangka yang kuat untuk menopang beban berat dapat berupa bambu, kayu, beton, dan pipa besi. Kandang sederhana dapat mengkombinasikan antara bambu dan kayu. Untuk kandang yang dibangun di dekat pantai dapat digunakan bahan yang tidak mudah rusak bila terkena uap air asin, yaitu dapat menggunakan bahan dari bambu atau kayu (Teguh 2017).

Kandang dapat dibuat dengan kerangka dari bahan besi, besi beton, kayu, maupun bambu, kelebihan menggunakan bahan besi dan besi beton yaitu kerangka kandang menjadi lebih kuat dan tidak mudah rusak dan kekurangan menggunakan bahan besi dan besi beton adalah lebih lama dalam proses pembangunan dan bahan tidak mudah dicari, sedangkan kelebihan menggunakan bahan kayu dan bambu adalah bahan mudah dicari dan lebih cepat dalam proses pembuatan dan untuk kekurangan menggunakan bahan kayu dan bambu yaitu bahan mudah rapuh dan mudah patah apabila tertabrak oleh sapi (Jaya 2022).

2.3.4 Tipe Kandang

Tipe kandang berdasarkan bentuk dan fungsinya terdiri atas kandang individu dan kandang kelompok/koloni. Kandang individu atau kandang tunggal, merupakan model kandang satu ternak satu kandang. Pada bagian depan ternak merupakan tempat palungan (tempat pakan dan air minum), sedangkan bagian belakang adalah selokan pembuangan kotoran. Sekat pemisah pada kandang tipe ini lebih diutamakan pada bagian depan ternak mulai palungan sampai bagian badan ternak atau mulai palungan sampai batas pinggul ternak Tinggi sekat pemisah sekitar 1 m atau setinggi badan sapi. Sapi di kandang individu diikat dengan tali tampar pada lantai depan guna menghindari perkelahian sesamanya Luas kandang individu disesuaikan dengan ukuran tubuh sapi yaitu sekitar panjang 2,5 meter dan lebar 1,5 meter. Kelebihan kandang individu dibanding kandang kelompok yaitu : sapi lebih tenang dan tidak mudah stress, pemberian pakan dapat terkontrol sesuai dengan kebutuhan ternak, menghindari persaingan pakan dan keributan dalam kandang. Kandang kelompok atau dikenal dengan koloni/komunal merupakan model kandang dalam suatu ruangan kandang ditempatkan lebih dari 1 ekor hewan ternak secara bebas tanpa diikat. Kapasitas tampung ternak dalam satu kandang model ini adalah sekitar per ekor 5–6 m. Keunggulan model kandang kelompok dibanding kandang individu adalah efisiensi dalam penggunaan tenaga kerja, pembersihan kotoran kandang, memandikan sapi, deteksi birahi dan perkawinan alami (Manix 2019)

2.3.5 Atap kandang

Atap merupakan struktur bangunaan bagian atas yang berfungsi sebagai penutup bangunan untuk melindungi struktur yang ada di bawahnya. Atap kandang dapat dibuat dari bahan yang murah seperti atap alang-alang, daun kelapa, genteng atau menggunakan seng dan asbes. Atap yang berasal dari daun kelapa dan alang-alang perlu lebih miring berkisar 30% sehingga air hujan yang jatuh dapat segera mengalir sedangkan atap seng dan asbes kemiringan minimal

(15)

5

15% untuk menjamin air hujan dapat mengalir dengan baik. Kemiringan atap untuk bahan genting adalah 30 - 45 %. Bentuk dan model atap kandang hendaknya menghasilkan sirkulasi udara yang baik di dalam kandang, sehingga kondisi lingkungan dalam kandang memberikan kenyamanan ternak. (Andi 2015).

Berdasarkan bentuk atap kandang, beberapa model atap untuk sapi adalah atap monitor, semi monitor, shade dan gable. Model atap untuk daerah dataran tinggi hendaknya menggunakan shade atau gable sedangkan untuk dataran rendah adalah monitor atau semi monitor. Model atap monitor, semi monitor dan gable model kandang yang mempunyai atap dua bidang , sedangkan shade mempunyai atap satu bidang (Manix 2019).

2.3.6 Lantai Kandang

Lantai kandang adalah batas bangunan kandang bagian bawah, yang berfungsi sebagai tempat berpijak atau berbaring bagi sapi sepanjang waktu.

Lantai kandang digunakan sapi untuk berdiri dan berbaring selama sapi berada didalamnya. Lantai kandang harus kuat, tahan lama, tidak licin dan tidak terlalu kasar, mudah dibersihkan dan mampu menopang beban yang ada diatasnya.Lantai kandang dapat berupa tanah yang dikeraskan, beton, pasir semen dan kayu yang kedap air (Manix 2019).

Kelebihan lantai kandang dari tanah adalah proses pembuatan lebihh mudah, tidak banyak mengeluarkan biaya dan untuk kekurangan lantai kandang adalah kesulitan dalam membersihkan feses dan kandang menjadi becek akibat urin yang menggenang. Kelebihan lantai kandang semen mudah dalam proses pembersihan feses dan urin langsung menuju ketempat pembuangan sedangkan kekurangannya adalah proses pembuatan yang lama dan memerlukan biaya yang cukup banyak (Jaya 2022).

Tingkat kemiringan lantai kandang sangat penting untuk menjaga drainase kandang, tingkat kemiringan lantai tidak boleh lebih dari 5% artinya perbedaan tinggi antara lantai depan dengan lantai belakang pada setiap Panjang lantai per meter tidak boleh lebih dari 5 cm (Nurhayati et al. 2015)

2.3.7 Tempat Pakan dan Minum (Palungan)

Tempat pakan atau yang biasa disebut palungan berada di depan ternak, terbuat dari kayu atau semen dasarnya rapat sehingga pakan yang diberikan tidak tercecer atau terbuang dengan ukuran mengikuti lebar kandang. Kandang individu yang mempunyai lebar kandang sebesar 1,5 meter, maka panjang tempat pakan berkisar antara 90 – 100 cm dan tempat minum berkisar 50 – 60 cm. Sedangkan lebar palungan adalah 50 cm, dan tinggi bagian luar 60 cm dan bagian dalam 40 cm. Ukuran palungan untuk kandang kelompok adalah mengikuti panjang kandang, dengan proporsi tempat minum yang lebih kecil dari tempat pakan, untuk tempat minum sendiri menggunakan bahan semen, harus tidak bocor, mudah dibersihkan dan cukup untuk keperluan ternak sapi (Manix 2019).

(16)

6

Kelebihan menggunakan bahan semen untuk pembuatan tempat pakan dan minum ternak sapi yaitu semen bersifat padat tidak mudah bocor dan dapat bertahan lama, untuk kekurangan menggunakan bahan semen yaitu proses pembuatan yang cukup lama dan biaya pembuatan tempat pakan dan minum menjadi lebih mahal (Jaya 2022).

2.3.8 Lorong Kandang

Menurut (Krishadi R 2013), lorong kandang, pada kandang dua baris lorong kandang merupakan sekat antara baris satu dengan lainnya yang berfungsi untuk memudahkan pengelolaan seperti pemberian pakan, minum dan pembuangan kotoran. Lebar lorong disesuaikan dengan kebutuhan dan model kandang, umumnya berkisar 1,2-1,5 meter (Khoiruloh 2021).

(17)

III METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Magang Industri akan dilaksanakan selama 3 bulan, dimulai pada tanggal 14 Agustus 2023 sampai dengan 05 November 2023. Lokasi magang bertempat di peternakan sapi potong PT Kariyana Gita Utama, Jl. Raya Sukabumi No. Km 28, Nyangkowek, Kec. Cicurug, Kab. Sukabumi, Jawa Barat.

3.2 Metode Pelaksanaan

Metode pelaksanaan yang akan dilakukan selama magang industri adalah sebagai berikut. Berpartisipasi aktif di peternakan, mahasiswa mengikuti kegiatan yang telah diarahkan oleh pihak peternak dengan jadwal dan kegiatan yang telah ditetapkan, selain itu pengumpulan data yang dibutuhkan untuk pembuatan laporan pada akhir kegiatan magang industri.

Metode pengambilan dan pengumpulan data terdiri dari dua metode yaitu data primer dan data skunder. Pengambilan data primer dilakukan dengan mencatat lansung kegiatan yang dilakukan selama magang. Data skunder dilakukan dengan melakukan wawancara langsung terhadap pihak peternakan dan mengambil data milik perusahaan tersebut.

3.3 Keadaan Umum Perusahaan

Pengumpulan data dan informasi mengenai keadaan umum perusahaan meliputi sejarah dan perkembangan perusahaan, lokasi dan tata letak, struktur organisasi dan ketenagakerjaan. Data dan informasi tersebut dapat dilakukan dengan cara wawancara maupun mencari data yang berasal dari media internet.

3.4 Sarana dan Prasarana

Pengumpulan data dan informasi mengenai sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang pelakasanaan kegiatan pemeliharaan sapi potong meliputi luas lahan dan penggunaannya, jumlah dan bangsa sapi, sistem perkandangan, sumber air dan listrik, peralatan produksi dan transportasi.

3.5 Perkandangan

Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan mengenai perkandangan meliputi tata letak dan lokasi, konturksi dan bahan, perlengkapan, jenis serta kapasitas. Data tata letak dan lokasi yang harus diamati meliputi letak dan lokasi kandang pemeliharaan, kantor, mess pegawai, gudang pakan dan lain-lain. Data kontruksi dan bahan kandang yang harus diamati antara lain tipe dan ukuran kandang, arah, lantai, kerangka, dinding dan tipe atap. Data perlengkapan meliputi tempat pakan, selokan, lorong, gang way, cattle yard, cattle crush, dan tempat penampung kotoran. Dari data tersebut menjelaskan ukuran dan bahan yang digunakan. Selain itu untuk memperoleh data kapasitan dan kepadatan kandang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut.:

(18)

8

Kapasitas Kandang = 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑎𝑟𝑒𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝑚2) 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑒𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘

Kepadatan Kandang = 𝑙𝑢𝑎𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 (𝑚2) 𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑘 (𝑒𝑘𝑜𝑟)

Data dan informasi tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan secara langsung dan wawancara pada perusahaan.

3.6 Pemeliharaan

Pengumpulan data dan informasi mengenai pemeliharaan yang dibutuhkan seperti persiapan kandang, penangan sapi yang baru datang, proses pemeliharaan dan evaluasi Pemeliharaan meliputi bobot pertambahan harian sapi. Data dan informasi tersebut diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung, melakukan wawancara pada perusahaan, serta mencari data melalui media internet.

3.7 Pemasaran

Pengumpulan data dan informasi mengenai pemasaran yang dibutuhkan meliputi bentuk produk jenis ternak yang dijual, jumlah produk yang dijual, harga dan rantai tataniaga konsumen yang membeli produk dari perusahaan. Data dan informasi tersebut dapat diperoleh dengan melakukan pengamatan secara langsung maupun dengan wawancara pada perusahaan.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Afrizal MA. 2020. Manajemen Pemberian Pakan Sapi Potong Di PT Tunas Jaya Raya Abadi Nganjuk - Jawa Timur. [Tugas Akhir]. Jawa Barat: Peternakan, Politeknik Negeri Jember.

Aisah A, Haris MI. 2020. Pengaruh Manajemen Pemeliharaan Terhadap Penerimaan Peternakan Sapi Potong Rakyat Di Kutai Barat. Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis, 3(2), 58-63.

Alif SM. 2017. Kiat Sukses Penggemukan Sapi Potong. Bio Genesis. [bibliografi].

Yogyakarta (ID). Penebar Swandaya. Bibliografi: Ed ke-1 147-148.

Andi I. 2015. Gambaran Sanitasi Kandang Ternak Sapi Dengan Kualitas Air Sumur Gali Di Desa Pendem Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. [Skripsi].

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Atmaja, Tamim Adi, Surahmanto. 2014. Manajemen Pemberian Pakan dan Evaluasi Kecukupan Nutrien Sapi Potong Brahman Cross di PT Lembu Jantan Perkasa Serang Banten. [Tugas Akhir]. (Dectoral dissertation, Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip).

Fakhruddin M. 2022. Proyek Kandang Sapi Pemkot Senilai Rp 3,6 Miliar Dihentikan Semantara. [Internet]. [Diakses pada 19 Juli 2023]. Tersedia dari:

https://rejogja.republika.co.id/berita/rm4a4s327/proyek-kandang-sapi- pemkot-senilai-rp-36-miliar-dihentikan-semantara.

Handy WYB, Lestari C 2017. Manajemen Penggemukan Sapi (Brahman Cross) Heifer Di PT. Karya Anugerah Rumpin, Desa Cibodas, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. [Tugas Akhir]. (Doctoral dissertation, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip).

Jaya M. 2022. Kontruksi Kandang Penggemukan Sapi Potong Di Pt Indo Prima Beef Ii Desa Lempuyang Bandar Lampung Tengah. [Tugas Akhir]. (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri Lampung).

Khoiruloh R. 2021. Kontruksi Kandang Penggemukan Sapi Potong Di Pt. Indo Prima Beef Ii Desa Lempuyang Bandar Lampung Tengah. [Tugas Akhir]. (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri Lampung).

Krishadi R. 2013. Kandang Sapi Potong Yang Baik. [Internet]. [Diakses Pada 22

Juni 2023]. Tersedia dari:

Http://Niayulianti.Blogspot.Com/2014/06/Kandang-Sapi-Potong-Yang Baik.Html.

Manix EM. 2019. Merancang Bangun Kandang Ternak Sapi Potong. [Bahan Ajar].

Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sdm Pertanian Balai Besar Pelatihan Peternakan. Kupang. Nusa Tenggagara Timur.

Nurhayati N , Hidayati NA, Afriyansyah B. 2017. Kajian Kesejahteraan Sapi Pada Beberapa Peternakan Di Kota Pangkalpinang. Ekotonia: Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 2(1), 42-48.

Pratama R. 2022. Saluran Rantai Pasok dan Produksi Sapi Potong di PT Indo Prima Beef Ii. [Tugas Akhir]. (Doctoral Dissertation, Politeknik Negeri Lampung).

(20)

10

Tantri N, Setyawati TR, Khotimah S. 2013. Prevalensi dan Intensitas Telur Cacing Parasit Pada Feses Sapi (Bos sp.) Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Pontianak Kalimantan Barat. Jurnal Protobiont, 2(2).102-106.

Teguh P. 2017. Pusat Pelatihan Peternakan Sapi Potong Di Kabupaten Karanganyar. [Skripsi]. Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Zaenal HM, Khairil M. 2020. Sistem Manajemen Kandang Pada Peternakan Sapi Bali Di Cv Enhal Farm. Jurnal Peternakan Lokal, 2(1), 15-19.

Zajulie MI, Nasich M, Susilawati T, Kuswati K. 2015. Distribusi Komponen Karkas Sapi Brahman Cross (BX) Hasil Penggemukan Pada Umur Pemotongan Yang Berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science), 25(1), 24-34.

.

(21)

LAMPIRAN

(22)

12

1 Matriks Kegiatan Magang Industri

Kegiatan Juni Juli Agustus September Oktober November

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pembuatan Proposal

Pelaksanaan Magang Konsultasi dengan Pembimbing

Lapang Penyusunan

Laporan Magang

2 Tata Tertib Pelaksanaan Magang Industri

Tata tertib pelaksanaan magang industri disusun sebagai pedoman mahasiswa untuk dapat berbuat, bertindak, dan berperilaku baik demi kelancaran pelaksanaan dan keberhasilan kegiatan Magang Industri. Berikut tata tertib yang harus dipatuhi selama kegiatan magang di lokasi:

1. Menaati peraturan perusahaan yang berlaku, seperti jam kerja, keselamatan, dan disiplin kerja.

2. Berpakaian sopan dan sesuai dengan yang ditentukan perusahaan.

3. Melaksanakan kegaiatan sesuai dengan yang ditugaskan.

4. Tidak diperkenankan untuk mengambil tanpa izin data-data pribadi milik perusahaan.

5. Meminta izin kepada pimpinan/kepala bagian jika berhalangan hadir atau bermaksud untuk meninggalkan tempat magang.

6. Tidak menggunakan, mengambil barang/benda atau merusak tanpa seizin pihak perusahaan

7. Mempersiapkan Perlengkapan dan Peralatan yang akan digunkan saat magang.

Referensi

Dokumen terkait