PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN INOVASI PRODUK TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KECAMATAN LAPANG
KABUPATEN ACEH UTARA Proposal Skripsi
Diajukan Oleh:
NISA KHAIRUNI 201941106
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
LHOKSEUMAWE 2022 M / 1443 H
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Dialah Tuhan yang telah menurunkan agama melalui wahyu yang disampaikan kepada Rasul pilihannya, Nabi Muhammmad SWA. Zat yang mengutus Rasulullah SAW. Melalui agama ini terbentangluas jalan lurus yang dapat mengantarkan manusia kepada kehidupan bahagia dunia dan akhirat. Selanjutnya Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Hamba dan utusannya tercinta sosok yang paling utama di seluruh makhluk.
Dengan izin Allah SWT serta bantuan semua pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini demi mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe dengan judul: Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara’’.
Penyususnan proposal skripsi ini bukanlah hasil usaha dari penulis semata, namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga semuanya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Danial, S.Ag, M.Ag selaku Rektor IAIN Lhokseumawe.
2. Dr. Muhktasar, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe.
3. Dr. Malahayatie, S.HI., M.A selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokswumawe.
4. Seluruh Staf Pengajar Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokswumawe.
5. Teristimewa kepada ayah dan ibu yang mendukung saya, anggota keluarga yang telah membimbing dan membiayai hidup saya dari kecil hingga dewasa, sehingga dapat menyelesaikan skripsi dan saya dapat merasakan nikmatnya dunia Pendidikan hingga saat ini.
i
6. Seluruh mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang telah bersedia membantu mengisi koesioner penelitian ini.
7. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2019 dan teman-teman Unit Jurusan Ekonomi Syariah Tahun Angkatan 2019 yang telah berjuang bersama serta memberikan semangat untuk penulis agar dapat menyelesaikan skripsi.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan serta bantuan selama penyususnan tugas akhir ini.
Penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan Proposal Skripsi ini. Dengan segala ketulusan hati, penulis berharap semoga Proposal Skripsi ini dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan umumnya, pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (IAIN) Lhokseumawe, semoga bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kepada siapa saja yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.
Demikian penulisan Proposal Skripsi ini, yang mana penulis dapat sajikan.
Adapun kesalahan dalam penulisan penyusunan dan penyebutan nama dan gelar dalam penyusunan Proposal Skripsi ini, penulis mengucapkan beribu-ribu kata maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak khususnya para dosen serta jajarannya.
Lhokseumawe, 17 November 2022 Penulis
NISA KHAIRUNI NIM: 201941106
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 9
C. Tujuan Penelitian ... 9
D. Manfaat Penelitian ... 10
E. Kajian Terdahulu ... 11
BAB II LANDASAN TEORI A. Penggunaan Media Sosial ... 19
1. Pengertian Media Sosial ... 19
2. Macam-Macam Media Sosial ... 20
3. Jenis Komunikasi Media Sosial ... 22
4. Alat Media Sosial...26
5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Orang Menggunakan Media Sosial...26
6. Indikator Media Sosial ... 27
B. Inovasi Produk ... 29
1. Pengertian Inovasi Produk ... 29
2. Jenis Inovasi Produk...30
3. Proses Inovasi ... 31
4. Karakteristik Inovasi Produk ... 31
5. Ciri-Ciri Invasi Produk...33
6. Penggolongan Inovasi Produk ... 33
7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Inovasi Produk ... 34
7. Indikator Inovasi Produk...35
D. Perkembangan Usaha...37
1. Pengertian Perkembangan Usaha ... 37 iii
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Usaha ... 39
3. Indikator Perkembangan Usaha ... 40
E. UMKM...41
1. Pengertian UMKM ... 41
2. Klasifikasi UMKM ... 46
3. Usaha Mikro Keci dan Menengah (UMKM) dalam perspektif Islam Dalam Perekonomian Syariah...46
4. Potensi dan Kontribusi UMKM Terhadap Pendapatan...48
F. Hubungan Antar Variabel...52
G. Kerangka berfikir...55
H. Hipotesis...55
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 56
B. Lokasi Penelitian ... 56
C. Sumber Data ... 57
D. Teknik Pengumpulan Data...57
1. Koesioner...59
2. Dokumentasi ... 59
3. Skala Likert ... 60
E. Populasi dan Sampel Penelitian...60
F. Operasional Variabel ... 61
G. Instrumen Penelitian...62
H. Metode Analisis dan Rancangan Pengujian Hipotesis ... 62
1. Uji validitas dan reabilitas...63
2. Pengujian persyaratan analisis...63
3. Hipotesis Statistik...64
4. Koefisien Determinasi (R-Square)...67
5. Analisis Regresi Linear Berganda...68
DAFTAR PUSTAKA ... 69
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi suatu daerah atau negara pada dasarnya merupakan interaksi dari berbagai kelompok variabel, antara lain sumber daya manusia, sumber daya alam, modal, dan teknologi. Adanya pengaruh positif pertumbuhan penduduk terhadap pembangunan ekonomi di mana kondisi dan kemajuan penduduk sangat erat terkait berkembangnya usaha ekonomi. Berdasarkan kemajuan zaman, pembangunan ekonomi berperan penting dalam meningkatkan pendapatan ekonomi daerah termasuk dalam mensejahterakan rakyat. Salah satu pengembangan yang dapat mempengaruhi beberapa aspek seperti ekonomi, sosial, dan budaya adalah perkembangan UMKM.1
Keberadaan UMKM di Aceh telah memberikan arti yang sangat penting dalam menyediakan sumber mata pencaharian masyarakat. Dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran di Aceh, khususnya pasca habisnya minyak dan gas dan lemahnya pertumbuhan industri telah menjadikan UMKM sebagai penyedia alternatif lapangan perkerjaan di Aceh. Kendati pemerintah secara nyata memberikan dukungan terhadap UMKM di Aceh, namun kontribusi optimal UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh bergantung pada produktivitas UMKM dan pengusaha itu sendiri.2
1 Abdul Halim, “Pengaruh Pertuumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Mamuju”, Jurnal Ilmiah Ekonomi Pembangunan, Vol 1, No 2, (2020): 20-23. http://stiemmamuju.e-journal.id/GJIEP/article/view/39
2 T. Sultan Mulia Nurrahman Dan Fikriah, Analisis Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (Umkm) Sektor Perdagangan Di Kota Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Mahasiswa (Jim) Ekonomi PembangunanFakultas Ekonomi Dan Bisnis Unsyiah, Vol.2, No.2 Mei (2017), http://jim.unsyiah.ac.id
1
2
Dalam hal mendapatkan hasil pemasaran yang efektif seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin hebat, saat ini penggunaan internet sudah merajalela untuk memasarkan suatu produk. Suatu usaha yang melakukan pemasaran produk baik barang atau jasa dengan menggunakan internet dapat disebut juga E- marketing. melalui media sosial para pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah dapat menerapkan promosi yang menarik supaya bisnis yang dijalankan dapat berkembang.
Pemasaran dengan strategi promosi melalui internet khususnya dengan menggunakan media sosial dapat meningkatkan omset penjualan secara umum tanpa memikirkan biaya pemasaran yang mahal. Konsumen juga lebih mudah untuk mencari informasi yang mereka inginkan secara cepat, detail dan tanpa harus bertatap muka secara langsung.3
Teknologi informasi dan media sosial yang digunakan saat ini membuat manusia tidak lagi mempermasalahkan jarak, ruang, dan waktu untuk melakukan kegiatan sehari-hari termasuk dalam hal berbelanja ataupun sekedar memesan makanan. Banyaknya manfaat penggunaan media sosial dalam mengembangkan usaha merupakan salah satu faktor pendorong yang kuat untuk terus memanfaatkan media sosial dalam mengembangkan usahanya, meningkatkan penjualan produk, melakukan komunikasi dengan konsumen, serta menambah jaringan pasar yang lebih luas lagi bagi UMKM yang dijalankan akan berkembang.4
3 Purwidiantoro Moch Hari Dkk,“Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Penggunaan Media Sosial Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)”, dalam Jurnal, EKA CIDA Vol. 1 No. 1, Maret 2016.
4 Rohmadi Arif, Tips Produktif Ber-Sosial Media, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo), 2016.
Hal ini berdasarkan hasil Observasi yang peneliti ajukan secara acak ke pemilik UMKM menunjukkan hasil yang cukup merisaukan tentang pengetahuan media sosial dan inovasi produk terhadap perkembangan usaha. Pertanyaan yang diajukan kepada pemilik UMKM adalah Apakah mereka telah mengembangkan umkm-nya? dan apa mereka sudah menggunakan media sosial dan inovasi roduk untuk perkembangan usaha? atau sudah memulai atau menjalankan usaha dengan menggunakan media sosial dan inovasi produk?
Sebagian besar dari 25 pemilik UMKM, yang telah mengembangkan usahanya yaitu 25 pemilik UMKM dan yang sudah menggunakan media sosial dan inovasi produk untuk perkembangan usaha yaitu 5 pemilik UMKM, sedangkan yang tidak menggunakan yaitu 20 pemilik UMKM dan yang sudah memulai atau menjalankan usaha dengan menggunakan media sosial dan inovasi produk yaitu 6 pemilik UMKM, sedangkan yang belum memulai atau menjalankan yaitu 19 pemilik UMKM.5
Namun demikian semakin banyaknya UMKM yang telah berkembang, namun tidak semua dapat bertahan lama khususnyan UMKM di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara. Karena banyak juga para pelaku usaha yang tidak berkembang disebabkan oleh faktor kurang bisa mengembangkan penggunaan media sosial terhadap produk-produk yang akan dipasarkan. Penggunaan media sosial dalam mengembangkan UMKM merupakan salah satu faktor pendorong yang kuat bagi UMKM untuk terus memanfaatkan media sosial dalam rangka mengembangkan
5 Dari hasil observasi dengan Pemilik UMKM Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara. 14-22 Januari 2023.
usahanya, meningkatkan penjualan produk, melakukan komunikasi dengan konsumen, serta mengembangkan jaringan pasar yang lebih luas lagi.6
Selain strategi pemasaran dengan penggunaan media sosial, hal penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan oleh para pelaku usaha juga adalah meningkatkan inovasi pada produknya, dengan menambah inovasi produk maka akan membuat konsumen lebih tertarik pada produknya, perlunya menambah ide-ide yang kreatif dan inovatif pada produk penting dilakukan oleh setiap pelaku usaha agar dapat memperbanyak konsumen. Hal ini juga perlu untuk diketahui bagi para pelaku usaha lainnya yang sudah memiliki usaha namun belum melakukan inovasi dan ide-ide kreatif dalam usahanya tersebut. Inovasi produk dapat menyebabkan produksi lebih mudah dan bisa mengembangakan dan meningkatkan volume penjualan.7
Inovasi produk adalah salah satu hal penting yang harus dilakukan oleh suatu usaha di era persaingan yang sangat ketat. Wirausaha diharapkan memiliki inovasi menarik serta menguasai informasi dari berbagai hal. Selain itu wirausaha harus memiliki keahlian dan skill yang berbeda untuk menciptakan produk yang dapat memenuhi keinginan pasar. Perubahan pasar yang dinamis menuntut seorang wirausaha untuk melakukan inovasi terhadap produknya agar taetap dapat mengikuti keinginan konsumen.8
6 Irfan, Efektivitas Penggunaan Media Sosial Twitter Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Strike! Courier Di Samarinda. 2(2), (2014): 28-38
7 Elwisam, Rahayu Lestari,Penerapan Strategi Pemasaran,Inovasi Produk Kreatif dan Orientasi Kinerja Pemasaran UMKM, Jurnal Riset manajemen dan Bisnis,Vol 4,No.2.
8 Nabella & Winarso, Pengaruh Inovasi Produk, Kualitas Sumber Daya Manusia, Jaringan Usaha dan Karakteristik Wirausaha Terhadap Perkembangan UMKM Batik, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, (2019): 1–28.
Inovasi produk yang sesuai dengan keinginan pasar akan berdampak terhadap meningkatnya penjualan produk dan dapat meningkatkan omset penjualan pada perusahaan. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan dalam melakukan inovasi terhadap produknya misalnya dengan memikirkan perihal harga, kebaruan produk, keunikan produk bahkan nilai produk itu sendiri. 9
Kecamatan Lapang merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi dan daya saing yang kuat. Perkembangan dan pertumbuhan produk-produk unggulan tidak terlepas dari strategi pemasaran yang dijalankan oleh para pelaku usaha.
Semuanya dilaksanakan dengan satu tekad dan semangat agar pertumbuhan produk- produk dapat terus berkembang secara sehat dan kuat sehingga mampu memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat perekonomian. Inovasi produk merupakan hasil dari pengembangan produk baru oleh suatu perusahaan atau industri, baik yang sudah ada maupun belum. Dari produk lama yang telah mencapai titik jenuh di pasaran, diperlukan sebuah inovasi untuk mengganti produk lama tersebut.
Pengembangan produk sangat krusial demi keberlangsungan bisnis, terutama dalam membentuk loyalitas para konsumen.
Menurut Drucker, sebuah perusahaan memiliki dua tujuan yang penting, yang pertama menciptakan nilai pelanggan, dan yang kedua adalah inovasi. Tanpa inovasi, produk suatu perusahaan dapat tenggelam dalam persaingan dengan produk-produk
9 Jurnal Kolaboratif Sains, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial , Struktur Modal , dan Lingkungan Bisnis Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di Kota Palu The Influence of the Use of Social Media , Capital Structure , and Business Environment on the Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs ) in Palu City” 04, no. November 2021 (2022): 586–599.
lain yang semakin memenuhi pasar. Selain itu, pihak lain konsumen juga semakin kritis terhadap apa yang mereka terima dan harapkan dari sebuah produk. Adapun fenomena yang terjadi saat ini yaitu minimnya Inovasi pada desain dan jenis produk yang diciptakan pada UMKM di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara. Dengan adanya kekurangan tersebut menyatakan bahwa minimnya Inovasi Produk yang diciptakan oleh pelaku usaha menjadi kendala kurangnya minat konsumen untuk membeli produk tersebut sehingga Pengembangkan UMKM menjadi tidak maksimal.
Dalam literatur, pemasaran sering dianggap sebagai salah satu kendala yang kritis bagi perkembangan usaha. jika pelaku usaha tidak melakukan perbaikan yang cukup di semua aspek-aspek yang terkait dengan pemasaran seperti kualitas produk dan kegiatan promosi maka sulit bagi pelaku usaha untuk dapat turut berpartisipasi dalam era perdagangan bebas. Mengenai masalah yang dihadapi pelaku usaha, menunjukkan bahwa ada beberapa masalah utama yang dihadapi kelompok industri dalam perkembangan usaha.
Jika ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan konsumen, perusahaan tidak hanya akan kehilangan kepercayaan konsumen namun juga berpotensi ditinggalkan konsumen. Dengan kata lain, kepuasan yang diterima konsumen akan membuat konsumen melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.
Sementara, jika produk tersebut tidak dapat memenuhi ekspektasi konsumen, atau mengecewakan, maka konsumen tidak akan melakukan pembelian ulang terhadap produk tersebut.10
10 Pengaruh Inovasi dan Produk Terhadap, “Pendahuluan” X, no. I (n.d.): 689–696.
Menurut Nainggolan, keunggulan bersaing merupakan suatu posisi yang harus dicapai bila ingin bertahan dalam persaingan ketat para pelaku usaha. Ketika persaingan dalam industri meningkat, rata-rata profitabilitas perusahaan yang bersaing di industri menurun. Dari aspek pemasaran, komponen produk yang dihasilkan industri menjadi unsur yang penting untuk diperhatikan oleh pelaku usaha.
Mereka yang mampu menyajikan produk yang lebih unggul melalui inovasi baru dapat memperoleh peluang yang besar untuk mendapatkan perhatian dari konsumen.11
Masalah-masalah ini bisa dikatakan umum yang dihadapi oleh pengusaha, terutama mereka yang berlokasi di daerah pedalaman yang relatif terisolasi dari pusat administrasi pemerintah dan kegiatan ekonomi dan keuangan. Masalah-masalah tersebut khususnya dalam penelitian ini adalah penggunaan media sosial yang saat ini untuk melakukan pemasaran melalui media sosial memang harus dilakukan keseriusan dalam memanfaatkannya.12
Untuk mengembangkan bisnis dengan media sosial para pedagang UMKM di Keacamatan Lapang masih belum maksimal dalam pemanfaatan media sosial sebagai contohnya penggunaan media sosial yang digunakan oleh salah satu pedagang UMKM di Kecamatan Lapang hanya satu atau dua jenis media saja sehingga untuk pemasaran online kurang maksimal dan disusul kemudian dengan inovasi produk dalam
11 Bahtiar Herman dan Mursalim Nohong, “Pengaruh Jaringan Usaha , Inovasi Produk , dan Persaingan Usaha Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM )” 19, no. I (2022): 1-19.
12 Purwidiantoro, Kristanto, & Hadi, Pengaruh Penggunaan Media Sosial Terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM). AMIK Cipta Darma Surakarta, 1(1), (2016): 30-39.
pemasaran sebagai masalah kedua yang dihadapi oleh sebagian besar dari pengusaha yang masuk di dalam sampel survei.13
Ada banyak Faktor-Faktor yang mempengaruhi perkembangan usaha menurut Yully Christiana et al., inovasi produk penting semakin baik inovasi produk yang dilakukan maka akan mendorong perkembangan usaha yang semakin tinggi.14 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti Pengembangan Usaha sangat penting diketahui oleh pengusaha. Dalam setiap kegiatan mengembangkan usaha akan selalu dihadapi masalah atau resiko dalam mengembangkan usaha. Oleh karena itu keberanian untuk mengambil resiko dan memperhatikan lingkungan atau pemasaran yang sedang berkembang serta kemampuan untuk melihat peluang yang menguntungkan penting dimiliki oleh pengusaha yang ingin mengembangkan usahanya.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka penulis membatasi penelitian mengenai Penggunaan Media Sosial dan Inovasi Produk terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara.
Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara’’.
13 Jurnal Kolaboratif Sains, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial, Struktur Modal, dan Lingkungan Bisnis Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di Kota Palu The Influence of the Use of Social Media, Capital Structure, and Business Environment on the Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs ) in Palu City” 04, no. November 2021 (2022):
586–599.
14 Y. Christiana, Pradhanawati, & Hidayat, Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Pembinaan Usaha Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha (Studi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Batik Di Sentra Pesindon Kota Pekalongan). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis S1 Undip, 3(4), (2014):
384-393.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah maka penulis merumuskan masalah yaitu:
1. Apakah Penggunaan Media Sosial berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara?
2. Apakah Inovasi Produk berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara?
3. Apakah Penggunaan Media Sosial dan Inovasi Produk berpengaruh secara simultan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui Penggunaan Media Sosial berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara.
2. Untuk mengetahui Inovasi Produk berpengaruh terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara.
3. Untuk mengetahui Penggunaan Media Sosial dan Inovasi Produk berpengaruh secara simultan terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis
Hasil Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan memberikan tambahan wawasan, ilmu pengetahuan dan manfaat dalam bidang pendidikan khususnya dalam bidang Ekonomi Syariah, terutama dalam hal mengembangan usahanya melalui penggunaan media sosial dan inovasi produk. Secara umum semua pihak yang membaca penelitian ini, sehingga dapat dijadikan panduan bagi penelitian berikutnya yang dalam ruang lingkup yang sama yang berkaitan dengan yang diteliti yaitu tentang Pengaruh Penggunaan media sosial dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang.
2. Secara Praktis
1) Bagi Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe
Manfaat penelitian ini untuk menambah daftar referensi di perpustakaan kampus serta sebagai bahan perbandingan dengan peneliti lain di kemudian hari. Diharapkan juga dapat memberikan pengetahuan kepada mahasiswa akan kesamaan teori yang didapat di kampus dengan penerapan yang sebenarnya.
2) Bagi Mahasiswa
Sebagai informasi bagi mahasiswa Ekonomi Syariah dan menambahah wawasan tentang minat wirausaha dengan menerapkan Penggunaan media sosial dan Inovasi Produk yang bisa digunakan untuk meningkatkan perkembangan UMKM sehingga mampu mengatasi permasalahan ekonomi saat ini.
E. Kajian Terdahulu
Pencantuman penelitian-penelitian terdahulu bertujuan untuk perbandingan dan pedoman agar terhindar dari kesamaan penelitian yang akan dilakukan, yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Elwisam dan Rahayu Lestari (2019) dengan judul: ‘’Penerapan Strategi Pemasaran, Inovasi Produk Kreatif Dan Orientasi Pasar Untuk Meningkatkan Kinerja Pemasaran UMKM’’. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada pengusaha mikro dan kecil di Tangerang Selatan-Banten. Jumlah Sampel 65 responden. Metode Analisis: Teknik deskriptif dan analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Inovasi produk kreatif yang dilakukan para UMKM berpengaruh positif terhadap pengembangan usaha.
(b) Orientasi pasar yang dilakukan para UMKM tidak berpengaruh terhadap pengembangan usaha. (c) Strategi pemasaran yang dilakukan para UMKM berpengaruh positif terhadap pengembangan usaha. (d) Pengembangan usaha yang dilakukan para UMKM berpengaruh terhadap kinerja pemasaran.15
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas variabel tentang penggunaan media sosial, itu yang menjadi perbedaannya, sedangkan persamaannya yaitu sama- sama menggunakan variabel inovasi produk dan perkembangan usaha.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Juliana (2019) dengan judul: ’’Pengaruh Inovasi Dan Pengambilan Risiko Terhadap Perkembangan Wirausaha Muda Dalam
15 Rahayu Lestari, “DAN ORIENTASI PASAR UNTUK MENINGKATKAN KINERJA” 4 (2019).
Bidang Kuliner Di Wilayah Binong Tangerang’’. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada bidang kuliner wilayah Binong Tangerang. Jumlah Sampel 50 responden.
Metode Analisis: Teknik deskriptif dan analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Hipotesis pertama menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi terhadap perkembangan wirausaha muda dalam bidang kuliner yang berada di wilayah Binong Tangerang.
(b) Hipotesis kedua menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara pengambilan resiko terhadap perkembangan wirausaha muda dalam bidang kuliner yang berada di wilayah Binong Tangerang.16
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas variabel tentang media sosial, dan penggunaan media sosial, itu yang menjadi perbedaannya, sedangkan persamaannya yaitu sama-sama menggunakan variabel inovasi produk dan perkembangan usaha.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Marisa Nurmali dan Elizabeth Haloho (2020) dengan judul: ‘’Pengaruh Inovasi Produk Dan Media Sosial Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Café Rilek’s Medan’’. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada café rilrk’s medan. Jumlah Sampel 80 responden. Metode Analisis: Analisis regreasi linier. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Inovasi Produk
16 Lailatus Sa dan Amir Mahmud, “Economic Education Analysis Journal” 8, no. 1 (2019): 18–
32.
berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing pada Café Rilek’s Medan (nilai probabilitas t hitung (2,893) > t tabel (1,664) level of significant (0,005) <
(0,005). (b) Pemasaran Media Sosial berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing pada Café Rilek’s Medan (nilai probabilitas t hitung (3,831) > t tabel (1,664) level of significant (0,05) < (0,000). (c) Inovasi Produk dan Pemasaran Media Sosial secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada café rilek’s medan (nilai probabilitas F_hitung (27,290) > F_tabel (3,97) level of signifikan (0,000) < (0,05).17
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas variabel tentang perkembangan usaha, itu yang menjadi perbedaannya, sedangkan persamaannya yaitu sama- sama menggunakan variabel penggunaan media sosial dan inovasi produk.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Yuliantoko (2021) dengan judul: ‘’Pengaruh Inovasi Produk, Modal Usaha, Dan Strategi Pemasaran Terhadap Perkembangan Usaha (Studi Empiris UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan Bandongan)’’.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan Bandongan. Jumlah Sampel 75 UMKM. Metode Analisis: Teknik deskriptif verifikatif dan analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Variabel inovasi produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha (Studi Empiris UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan
17 Marisa Nurmali et al., “PENGARUH INOVASI PRODUK DAN MEDIA SOSIAL TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA CAFÉ RILEK ’ S MEDA N” 5 (2020): 62–72.
Bandongan). (b) Variabel modal usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha (Studi Empiris UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan Bandongan). (c) Variabel strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap perkembangan usaha (Studi Empiris UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan Bandongan).18
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas tentang variabel inovasi produk, itu yang menjadi perbedaannya, sedangkan persamaannya yaitu sama-sama menggunakan variabel penggunaan media sosial dan perkembangan usaha.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Dini Rosyada dan Besse Virda (2021) dengan judul: ‘’Pengaruh Penggunaan Media Sosial, Struktur Modal, dan Lingkungan Bisnis Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Palu’’.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada Usaha Kecil Kenengah (UKM) di Kota Palu.
Metode Analisis: Teknik deskriptif verifikatif dan analisis Regresi Linear.
Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Variabel penggunaan media sosial secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha kecil menengah Kota Palu. (b) Variabel struktur modal secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pengembangan usaha kecil menengah (UKM) Kota Palu. (c) variabel lingkungan bisnis secara parsial berpengaruh positif dan signifikan
18 Sains, “Pengaruh Penggunaan Media Sosial , Struktur Modal , dan Lingkungan Bisnis Terhadap Pengembangan Usaha Kecil Menengah ( UKM ) di Kota Palu The Influence of the Use of Social Media , Capital Structure , and Business Environment on the Development of Small and Medium Enterprises ( SMEs ) in Palu City.”
terhadap pengembangan usaha kecil menengah Kota Palu. (d) variabel penggunaan media sosial, struktur modal dan lingkungan bisnis secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan usaha kecil menengah (UKM).19
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas tentang variabel penggunaan media sosial, itu yang menjadi perbedaannya. Sedangkan persamaannya yaitu sama- sama menggunakan variabel inovasi produk dan perkembangan usaha.
6. Penelitian yang dilakukan oleh Huda Ghalib (2021) dengan judul: ‘’Pengaruh Inovasi Produk, Merek Dan Motivasi Terhadap Keberlangsungan Usaha Cafe Coffee Di Kota Medan’’. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada Usaha Coffee Di Kota Medan. Jumlah Sampel 120 pengunjung. Metode Analisis: Analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) secara parsial variabel inovasi produk merek Cafe Coffe berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha. (b) secara parsial Cafe Coffee berpengaruh signifikan terhadap variabel keberlangsungan usaha. (c) secara parsial merek berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha. (d) secara simultan variabel inovasi produk di Cafe Coffe, merek Cafe Coffee dan motivasi usaha pemilik Cafe Coffee berpengaruh signifikan terhadap keberlangsungan usaha Cafe Coffe.20
19 Pengaruh Inovasi Produk dan Modal Usaha, “PERKEMBANGAN USAHA ( Studi Empiris UMKM di Kecamatan Kaliangkrik dan Bandongan ) SKRIPSI” (2021): 1–57.
20 Vol No Juli, Puspa Satrianny, dan Nico Fernando, “JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 5 No. 3 Juli 2021” 5, no. 3 (2021).
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas tentang variabel penggunaan media sosial dan perkembangan usaha, itu yang menjadi perbedaannya. Sedangkan persamaannya yaitu sama-sama menggunakan variabel inovasi produk.
7. Penelitian yang dilakukan oleh Indah Azzahra (2021) dengan judul: ‘’Pengaruh Penggunaan Media Sosial Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha (Studi Kasus Pada Usaha Dimsum Kecamatan Medan Johor)’’. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian Pada Usaha Dimsum Kecamatan Medan Johor. Jumlah Sampel dalam penelitian ini 50 responden. Metode Analisis data yang digunakan: Teknik deskriptif dan uji persyaratn analisis, uji T, uji F, uji determinasi square, analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Secara parsial variabel penggunaan media sosial berpengaruh terhadap terhadap variabel perkembangan usaha pada Usaha Dimsum di Kecamatan Medan Johor. (b) Secara parsial variabel inovasi produk terhadap variabel perkembangan pada Usaha Dimsum di Kecamatan Medan Johor. (c) Secara simultan terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel penggunaan media sosial dan inovasi produk terhadap variabel perkembangan Usaha Dimsum di Kecamatan Medan Johor.21 Namun, dalam penelitian ini lokasi penelitian pada pengusaha mikro dan kecil di Tangerang Selatan-Banten tahun 2021, itu yang menjadi perbedaannya, sedangkan
21 Erwani Yusuf dan Riyanto Efendi, “Understanding Student Entrepreneurial Interests that are influenced by Income Expectations , Entrepreneurship Education , and Self Efficacy,”
International Journal of Multicultural and Multireligious, no. March (2019): 572–580.
persamaannya yaitu sama-sama menggunakan variabel penggunaan media sosial, inovasi produk dan perkembangan usaha.
8. Penelitian yang dilakukan oleh Bahtiar Herman dan Mursalim Nohong (2022) dengan judul: ‘’Pengaruh Jaringan Usaha, Inovasi Produk, dan Persaingan Usaha Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)’’.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: Jenis penelitian yang bersifat kuantitatif. Lokasi Penelitian pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Sidenreng Rappang. Jumlah Sampel 40 UMKM. Metode Analisis:
Analisis Regresi Linear. Adapun hasil penelitian menyimpulkan bahwa: (a) Jaringan usaha mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perkembangan umkm dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.322 dan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05 yaitu 0.004. (b) Inovasi produk mempunyai pengaruh yang positif terhadap perkembangan umkm dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.431 dan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05 yaitu 0.000. (c) Persaingan usaha mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap perkembangan umkm dengan nilai koefisien regresi sebesar 0.207 dan nilai signifikansi lebih rendah dari 0,05 yaitu 0.024.22
Namun, dalam penelitian ini tidak membahas variabel tentang pengunaan media sosial, dan perkembangan usaha itu yang menjadi perbedaannya, sedang persamaannya yaitu sama-sama menggunakan variabel inovasi produk.
22 Herman dan Nohong, “Pengaruh Jaringan Usaha , Inovasi Produk , dan Persaingan Usaha Terhadap Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah ( UMKM ).”
Berdasarkan penelitian diatas menurut penulis penelitian diatas berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Adapun perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian penulis lakukan yaitu: pertama, tahun pengamatan penelitian, sampel yang digunakan di penelitian ini pada Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kecamatan Lapang Kabupaten Aceh Utara berjumlah 78 pelaku usaha. Kedua, jenis penelitian kuantitatif dan pendekatannya asosiatif-kausal.
Ketiga, variabel independen yang penulis gunakan yaitu Penggunaan Media Sosial dan Inovasi Produk. Sedangkan variabel dependen yaitu Perkembangan Usaha.
Keempat, Teknik analisis data yang penulis gunakan yaitu Uji validitas dan reabilitas, Pengujian persyaratan analisis, hipotesis statistic, Koefisien Determinasi (R-Square), Analisis Regresi Linear Berganda.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Penggunaan Media Sosial 1. Pengertian Media Sosial
Menurut Kaplan dan Haenlein dalam jurnalnya Doni Junni Priansa mendefinisikan media sosial sebagai sekelompok aplikasi berbasis Internet yang dibangun di atas fondasi ideologi dan teknologi, dan yang memungkinkan pembuatan dan penggunaan perubahan konten buatan pengguna. Media sosial didasarkan pada platform seluler dan berbasis web. Demikian pula Fischer dan Reuber menemukan bahwa komunikasi suatu usaha melalui media sosial dapat digunakan untuk mengurangi ketidakpastian audiens. Media sosial dapat menjangkau orang-orang dari berbagai usia dan dapat dilokalkan di banyak bagian dunia. Komunikasi media sosial mudah dipahami, sering kali gratis, dan terus tersedia untuk audiens.23
Menurut Rulli Nasrullah, media sosial merupakan medium di internet yang memungkinkan penggunanya mempresentasikan dirinya, berinteraksi, bekerjasama, saling berbagi informasi, dan membentuk ikatan sosial.24 Media sosial adalah kelompok dari aplikasi yang berbasiskan internet yang dibangun atas dasar ideologi dan teknologi web versi 2.0 yang memungkinkan terciptanya website yang interaktif.
23 Sara Fraccastoro, Mika Gabrielsson, dan Sylvie Chetty, “Social Media Firm Specific Advantages as Enablers of Network Embeddedness of International Entrepreneurial Ventures,”
Journal of World Business 56, no. 3 (2021): 101164, https://doi.org/10.1016/j.jwb.2020.101164.
24 Rulli Nasrullah, Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosioteknologi, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media), 2015.
19
20
Adapun pengertian media sosial yang menunjukkan dampak media sosial terhadap pengusaha. Menurut Shabbir “Bahwa media sosial memiliki dampak yang positif pada pengusaha kecil dan pengusaha sangat termotivasi untuk menggunakan platform ini karena adanya keuntungan tersendiri bagi pengguna untuk memasarkan produknya demi menciptakan anggaran minimum bahkan gratis di sebagian besar situs web media sosial dan juga dapat mempermudah interaksi dengan para konsumen”.25
Pada penelitian ini yang dimaksud dengan penggunaan media sosial ialah suatu kemudahan bagi pelaku usaha untuk dapat memasarkan, interaksi, serta transaksi menjadi lebih mudah dan luas lagi. dan senantiasa mengikuti arus perubahan yang bisa menjadi suatu hambatan yang tidak dapat diprediksi.26
Berdasarkan penjelasaan diatas bahwa media sosial yang dimiliki seseorang dapat bermanfaat lebih dari sekedar berkomunikasi untuk membagikan informasi saja. Platform konten foto dan video (YouTube, Instagram), platform komunikasi (WhatsApp, Telegram), dan situs bisnis dan jejaring sosial (Facebook).27
2. Macam-Macam Media Sosial
Menurut Puntoadi berdasarkan fungsinya macam-macam media sosial adalah sebagai berikut:
25 Rohmadi Arif, Tips Produktif Ber-Sosial Media, (Jakarta: PT.Elex Media Komputindo), 2016.
26 Shabbir, Measuring Patients’ healthcare service quality perceptions, satisfaction, and loyality in public and private sector hospital in Pakistan. International Journal Of Quality and Reliability Managenent 33 (5). 2016.
27 Ismail Bozkurt dan Bipin Chaurasia, “Attitudes of Neurosurgeons Toward Social Media: A Multi-Institutional Study,” World Neurosurgery 147 (2021): e396–e404, https://doi.org/10.1016/j.wneu.2020.12.067.
a. Bookmarking dan Content Sharing
b. Menawarkan peluang untuk membagikan link dan tag yang menjadi minat.
c. Melalui situs ini orang membuat berbagai konten menarik serta dipublikasi kepada orang lain. Contoh situs ini adalah youtube.
d. Media Jejaring Sosial (Sosial Networking): Aktivitas yang menggunakan fitur yang disediakan oleh situs tertentu untuk menjalin hubungan dan berinteraksi dengan sesama. Contoh situs ini adalah: Facebook.
e. Creating opinion Media sosial ini menawarkan sarana untuk berbagi pendapat denagn orang lain diseluruh dunia.28
3. Jenis Komunikasi Media Sosial
a. Komunikasi dari Mulut ke Mulut adalah proses penyampaian informasi dari satu orang ke orang lain dan berperan besar dalam pengambilan keputusan konsumen. Dalam situasi komersial, WOM terdiri dari konsumen yang memiliki sikap yang sama. Pendapat, atau reaksi tentang bisnis, produk, atau layanan kepada orang lain. Fungsi berdasarkan jejaring sosial, orang mengandalkan keluarga, teman, dan orang lain di jejaring sosial mereka.
b. Grup Referensi adalah individu atau gabungan individu, baik nyata maupun imajiner, dan individu yang melihat dirinya memiliki kemiripan dengan individu lain dilihat melalui aspek evaluasi.
28 Puntoadi Dannis, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, (Jakarta: PT. Alex Komputindo), 2011.
c. Agen Sosialisasi adalah Rekan Interaksi dengan teman merupakan tindakan mendasar manusia yang muncul dari kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan psiko-sosiologi. Literatur sosialisasi konsumen menunjukkan bahwa teman sebaya adalah agen utama sosialisasi.29
c. Alat Media Sosial
a. Whatshap adalah sebagai media perpesanan online. Yang mana anda tidak akan membutuhkan pulsa untuk menggunakannya, melainkan berdasarkan penggunaan kuota internet. fitur pada Whatsapp yang cukup menarik, sebagai salah satu platform untuk perpesanan online. Selain itu WhatsApp mampu mengirim dan menerima teks pesan, foto, file, gambar, dan audio pada pengguna lainnya. Whatsapp juga sudah didukung dengan fitur video call, yang membolehkan untuk menelepon sambil bertatap muka.
b. Facebook adalah yang didirikan oleh Mark Zuckerberg pada Februari 2004 untuk Universitas Harvard dan tersebar di seluruh dunia. Didirikan dengan nama “Situs The facebook, situs ini pertama kali tersedia untuk universitas lain di negara bagian Boston dan kemudian ke Kanada dan universitas AS lainnya. Facebook adalah jaringan sosial yang bertujuan untuk memungkinkan berkomunikasi dengan orang lain dan bertukar informasi.
29 Bion Aldo dan S Syarief, “The Analysis of Communication between Friends on Social Media towards Purchase Intension ( A Study Case of Companies in Entrepreneurship Project of President University , Bekasi , Indonesia ),” Procedia - Social and Behavioral Sciences 169, no.
August 2014 (2015): 31–42, http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.01.283.
c. Instagram
Instagram merupakan saluran media sosial yang secara aktif memproduksi dan mengelola konten. Didirikan pada Oktober 2010 oleh Kevin Systrom dan Mike. Instagram, alat media sosial berbasis foto dan video, memungkinkan mengekspresikan membuat konten sendiri. Penggunaan
#Hashtag: Konsep hashtag, terus mempertahankan tempatnya dengan dalam menjangkau audiens target dengan cara tercepat dengan mengidentifikasi masalah bahwa foto yang kami bagikan di instagram relevan dan memungkinkan merek untuk menerima lebih banyak suka dan pengikut.30
d. Youtube
Tiga pengusaha Amerika Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim mendirikan Youtube untuk hiburan. Organisasi virtual menggunakan pemasaran viral untuk diingat konsumen melalui youtube dan memposisikan merek mereka di digital. Grup, komunitas, dan perpesanan;
Ini adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan aktivitas promosi.31
e. Twitter
Twitter adalah sebuah situs web yang dimiliki dan dioperasikan oleh twitter.inc dan merupakan salah satu layanan jejaring sosial dan microblog
30 Merve Genç dan Burcu Öksüz, “A Fact or an Illusion: Effective Social Media usage of Female Entrepreneurs,” Procedia - Social and Behavioral Sciences 195 (2015): 293–300, http://dx.doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.06.345.
31 Yagmur Sacide Bahcecika et al., “ScienceDirect ScienceDirect ScienceDirect A Review of Digital Brand Positioning Strategies of Internet Entrepreneurship in,” Procedia Computer Science 158 (2019): 513–522, https://doi.org/10.1016/j.procs.2019.09.083.
daring yang memungkinkan para penggunanya untuk mengirim, menerima dan membaca pesan berbasis teks yang jumlah karakternya mencapai 140 karakter, yang dikenal dengan sebutan kicauan (tweet).
f. Tik Tok
Tiktok menjadi platform yang begitu digemari pada saat ini. Media sosial Tiktok ini memberikan sarana sebagai konten yang bervariasi dari segi video challenge, dan berbagai kreativitas lainnya. Karena banyaknya peminat aplikasi ini, maka Tiktok juga memberikan peluang untuk sarana promosi
g. Shopee
Shopee merupakan aplikasi mobile marketplace yang dalam transaksinya menyediakan kemudahan dalam melakukan transaksi jual beli bagi
konsumen. Shopee pertama kali didirikan oleh Forrest Li tahun 2009 di Singapura. Shopee berkantor pusat di Singapura dibawah SEA group yang sebelumnya dikenal sebagai Garena. sejak saat peluncuran pertama kali pada tahun 2015 di Singapura shopee semakin memperluas
jangkauannya keberbagai Negara seperti Malaysia, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina hingga pada tahun 2019 shopee berhasil memasuki Negara Brasil.
h. Lazada
Lazada merupakan perusahaan online yang berbasis IT dengan menawarkan berbagai macam produk mulai dari elektronik, buku, bermacam-macam perlengkapan mulai dari kecantikan, rumah tangga,
olahraga, traveling dan lainnya. Pembelanjaan hanya dapat dilakukan dengan mengakses website
atau aplikasi yang telah disediakan. Lazada group didirikan oleh Rocket Internet dan Pierre Poignant pada tahun 2012, dan dimiliki oleh Alibaba Group. Lazada group mulai beroperasi memperkenalkan aplikasinya keberbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Singapura.
i. Tokopedia
Tokopedia merupakan perusahaan teknologi Indonesia dengan misi mencapai pemerataan ekonomi secara digital. Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 6 Februari 2009. Sejak resmi diluncurkan, PT Tokopedia berhasil salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang sangat pesat.
Pada tahun 2016, Tokopedia menghadirkan produk teknologi finansial.
j. Bukalapak
Bukalapak merupakan perusahaan e-commerce yang berasal dari Indonesia. Bukalapak pertama kali didirikan pada tanggal 10 Januari 2010 oleh tiga orang yang berasal dari Indonesia yaitu Achmad Zaky, Nugroho Herucahyono dan Fajrin Rasyid di sebuah rumah kos semasa mereka berkuliah di Institut Teknologi Bandung. Pertama kali bukalapak diperkenalkan yaitu sebagai toko daring dimana memungkinkan para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) untuk merambah ke dunia maya.32
32 Siti Karlina, Nobelson dan Yuliniar, “Analisis Perbandingan Strategi Pemasaran Pada Toko Online (Studi Pada Shopee, Bukalapak, Lazada, Dan Tokopedia)” 1, no. 1 (2020): 701–713.
k. LINE
LINE difungsikan dengan menggunakan jaringan internet sehingga pengguna line dapat melakukan aktiviats seperti mengirim pesan teks, mengirim gambar, video, pesan suara dan lain lain.
4. Karakteristik Media Sosial
Media sosial memiliki karakteristik khusus yang tidak dimiliki oleh media lain.
Menurut Nasrullah, adapun karakteristik media sosial adalah sebagai berikut:
a. Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa ke berbagai banyak orang, contohnya pesan yang disampaikan melalui internet.
b. Pesan yang disampaikan bebas tanpa harus melalui gatekeeper.
c. Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat dibanding media lainnya.
d. Penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.33
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Media Sosial
Faktor-faktor yang dapat Mempengaruhi penggunaan Media Sosial, adalah sebagai berikut:
a. Blog, pesan instan, dan halaman jejaring sosial semuanya menyediakan alat komunikasi yang membuat proses sosialisasi menjadi mudah dan nyaman.
Misalnya, dalam komunitas virtual, anggota baru dapat dengan mudah bersosialisasi dengan kelompok virtual melalui komunikasi elektronik dan
33 Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, Sosioteknologi, Cek. Kedua, Bandung: Simbiosa Rekatama Media), 2015.
dengan cepat mempelajari pengetahuan dan keterampilan terkait melalui interaksi mereka dengan anggota lain
b. Semakin banyak konsumen yang mengunjungi halaman media sosial untuk berkomunikasi dengan orang lain dan menemukan informasi untuk membantu mereka membuat keputusan yang tepat.
c. Media sosial memudahkan edukasi yang berfungsi sebagai perantara sosial dan menyajikan informasi serta evaluasi bisnis ekstensif secara cepat dan efektif.34
6. Indikator Media Sosial
Media sosial menggunakan tiga indikator menurut Kurniawan dan Harti dalam jurnalnya Ruohan Lia and Ayoung Suhb yaitu:
a. Sarana komunikasi, dari hasil penelitian membuktikan bahwa seseorang lebih mudah berkomunikasi melalui akun media sosial serta lebih mudah bersosialisasi dengan banyak teman di media sosial;
b. Akses, menjelaskan bahwa mengakses media sosial tidak memerlukan biaya yang banyak dan dapat memanfaatkan wifi secara gratis sehingga memudahkan bagi mahasiswa untuk mengakses tentang bisnis;
c. Kekuatan argument, didefinisikan sebagai sejauh mana penerima pesan memandang argumen itu meyakinkan dalam mendukung posisinya.
34 Aldo dan Syarief, “The Analysis of Communication between Friends on Social Media towards Purchase Intension ( A Study Case of Companies in Entrepreneurship Project of President University , Bekasi , Indonesia ).”
kekuatan argumen secara positif mempengaruhi minat berwirausaha, terutama di bawah platform online.
d. Interaktivitas, Seseorang yang merasakan interaktivitas tingkat tinggi pada suatu media lebih mempertimbangkan informasi untuk menimbulkan kepercayaan. sehingga akan lebih mudah bersosialisasi bagi pengguna di media sosial.
e. Pemanfaatan, menjelaskan bahwa seseorang memanfaatkan media sosial untuk sarana entertaiment serta mengetahui berita terkini tentang kewirausahaan.35
Menurut Myfield dalam jurnalnya Komang Sumerta, Ni Komang Redianingsih, I Made Baji Pranawa dan Desak Nyoman Tri Indahyani yang menyatakan ada enam indikator dari sebuah social media yaitu: 1) Partisipasi, Media sosial mendorong untuk melakukan pemilihan, berkomentar, dan berbagi informasi lainnya. 2) Keterbukaan, sosial media terbuka untuk umpan balik dan partisipasi. 3) Percakapan, Komunikasi yang terjalin antara dua arah bahkan lebih. 4) Komunikasi, Sosial media memberi peluang komunitas terbentuk dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif. 5) Saling Terhubung, Hampir semua sosial media berhasil pada saling terhubung, membuat link situs.36
35 Ruohan Lia dan Ayoung Suhb, “ScienceDirect Faktor yang Mempengaruhi Kredibilitas Informasi di Platform Media Sosial : Bukti dari Halaman Facebook” 72 (2015): 314-328.
36 Fakultas Ekonomi, Universitas Ngurah, dan Rai Denpasar, ISSN : 2337-3067 PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMAN PERGURUAN TINGGI DI KOTA DENPASAR
PENDAHULUAN Di era digitalisasi saat ini mungkin apa pun bisa dikaitkan dengan inte, vol. 7, 2020.
B. Inovasi Produk
1. Pengertian Inovasi Produk
Menurut Y. Christiana et al, Inovasi produk adalah inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produk baru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil atau kegunaannya.37
Namun Kotler dan Keller dalam Dharmati Djharuddin, Farhan Djufri, Andi Ismail, Mabrur dan St. Hardiyanti, Inovasi produk adalah produk atau jasa yang dipersepsikan oleh konsumen sebagai produk atau jasa baru. Secarasederhana, inovasi produk dapat di artikan sebagai terobosan yang terkaitan dengan produk-produk baru.38 Inovasi produk adalah menciptakan produk baru yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga muncul minat beli terhadap produk tersebut. Inovasi poduk harus bisa menciptakan keunggulan kompetetif yang berkelanjutan dalam perubahan lingkungan yang cepat dan menuju pasar global.
Keberhasilan inovasi produk membutuhkan kesesuaian antara proses dan lingkungan yang mendukung. Seorang pengusaha mengaplikasikan gagasan baru dan kreatif untuk memperkenalkan adanya inovasi dalam sebuah produk atau layanan untuk memperoleh hasil produk dengan lebih efisien melui jalur inovatif.39
37 Y. Christiana, Pradhanawati, & Hidayat, Pengaruh Kompetensi Wirausaha, Pembinaan Usaha Dan Inovasi Produk Terhadap Perkembangan Usaha (Studi Pada Usaha Kecil Dan Menengah Batik Di Sentra Pesindon Kota Pekalongan). Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis S1 Undip, 3(4), (2014):
384-393.
38 Dharmati Djaharuddin, Farhan Djufri, Andi Ismail, Mabrur, Hardiyanti, Pengaruh Inovasi Produk dan Brand Image Terhadap Minat Beli Konsumen Tupperware Pada PT. Dian Nugraha Sakti Di Makassar, Jurnal Ilmiah Bongaya (Manajemen & Akuntansi) No. XXI, ISSN: 1907-5480, 2017.
39 Kalil & Aenurohman, Dampak Kreativitas dan Inovasi Produk Terhadap Kinerja UKM di Kota Semarang. Jurnal Penelitian Humaniora, 21(1), , (2020): 69–77.
Menurut Myers & Marquis dalam Kotler inovasi produk adalah hasil dari berbagai macam proses yang digabungkan dan saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Dengan dilakukannya inovasi produk, diharapkan dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Hal tersebut didukung oleh Kotabe dalam tamamudin yang menunjukan bahwa peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan keputusan pembelian konsumen. Menurut Business Dictionary inovasi produk bukan hanya merupakan sebuah pengembangan produk, namun inovasi produk juga dapat berupa pengenalan produk baru, mengonsep ulang dalam rangka meningkatkan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. 40
2. Jenis-Jenis Inovasi Produk
Menurut Hubeis, inovasi merupakan pengetahuan produk baru yang selalu dipadukan dengan hal baru untuk membentuk metode produksi yang tidak diketahui.
Inovasi produk terbagi dua yaitu :
a. Inovasi Produk Baru, yaitu produk radikal.
b. Inovasi Pengembangan Produk, yaitu produk bertahap. Inovasi yang sukses adalah inovasi yang sederhana dan terfokus. Inovasi harus terarah secara spesifik, jelas dan memiliki desain yang dapat diterapkan. inovasi dapat menciptakan pelanggan dan pasar yang baru bagi pengusaha.41
40 Fatimah Imas Hasnatika dan Ida Nurnida, “Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada UKM Kota Serang”, Jurnal, Vol. 4, Tahun 2018.
41 Hubeis, Manajemen Kreativitas dan Inovasi Dalam Bisnis, (Jakarta: PT. Hecca Mitra Utama), 2012.
3. Proses Inovasi
Proses inovasi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh individu atau organisasi, mulai dari sadar atau tau adanya inovasi sampai menerapkan inovasi, inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai proses yang siklus dan berlangsung terus menerus. Proses inovasi terdiri dari:
a. Mengeluarkan ide, meliputi pembentukan rancangan teknis dan desain.
b. Resolusi masalah, yaitu meliputi mengambil keputusan dan memecah ide kedalam komponen yang lebih kecil, membagi alternative masalah, dan menilai desain alternatif menggunakan kriteria yang telah dipaparkan dalam tahap pertama proses yang menciptakan penemuan dalam proses inovasi adalah adopsi dan implementasi. Proses inovasi adalah sebagai berikut:
1) Inisiasi, yaitu kegiatan ini keputusan untuk mengadopsi inovasi.
2) Pengembangan, yaitu kegiatan yang meliputi desain dan pengembangan produk dan perencanaan proses inovasi dalam fase inovasi jadi fase ini meliputi mengeluarkan ide dan pemecahan masalah.
3) Implementasi, yaitu kegiatan yang meliputi penerapan desain inovasi yang telah dibuat sebelumnya dalam fase pegembangan.42
4. Karakteristik Inovasi Produk
Karakteristik inovasi terhadap mempengaruhi kesediaan masyarakat dalam mengadopsinya atau menggunakan suatu produk. Menurut Nugroho J Setiadi, adapun
42 Sukmadi, Inovasi Dan Kewirausahaan, (Bandung:Humaniora Utama Pers, 2016), h.38-40.
karakteristik inovasi produk, adalah sebagai berikut:
a. Keuntungan Relatif (Relative Advantage) Pertanyaan terpenting untuk diajukan dalam mengevaluasi keberhasilan potensial dari suatu produk baru yaitu apakah produk baru tersebut akan menawarkan keunggulan yang lebih besar dibandingkan produk yang akan digantikan?.
b. Kesesuaian (Compability): apakah kesesuaian merajuk pada tingkat dimana produk konsisten nilai yang sudah ada dan pengalaman masa lalu dari calon adopter?.
c. Kekomplekan (Complexity) Tingkat dimana inovasi dirasa sulit untuk dimengerti dan digunakan. Apakah semakin komplek produk yang dihasilkan maka akan semakin sulit produk tersebut diterima oleh masyarakat?.
d. Ketercobaan (Triability) Tingkat dimana suatu inovasi dapat dicoba terlebih dahulu atau harus terikat untuk menggunakannya. Apakah suatu inovasi yang diuji cobakan pada keadaan sesungguhnya pada umumnya lebih cepat di adopsi.
e. Keterlihatan (Observalbility) Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, maka semakin besar kemungkinan inovasi di adopsi oleh seseorang atau sekelompok orang. Apakah Keterlihatan dan kemudahan komunikasi mencerminkan tingkat hasil pemakaian produk baru terlihat oleh teman?.43
43 Nugroho J Setiadi, Perilaku Konsumen, Cetakan 4, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group), 2010.
5. Ciri-Ciri Inovasi Produk
Inovasi mempunyai 4 (empat) ciri yaitu:
a. Memiliki kekhasan artinya suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide, program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan.
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan, dalam arti suatu inovasi harus memiliki karakteristik sebagai sebuah karya dan buah pemikiran yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan.
c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana, dalam arti bahwa suatu inovasi dilakukan melalui suatu proses yang yang tidak tergesa- gesa, namun keinovasian dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan direncanakan terlebih dahulu.
d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan, program inovasi yang dilakukan harus memiliki arah yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.44
6. Penggolongan Inovasi Produk
Menurut Fandi Tjiptono dan Gregorius Chandra secara garis besar, aktivitas pengembangan produk baru bisa menghasilkan 6 macam tipe produk baru, yaitu:
a. Produk baru bagi dunia adalah produk-produk yang menciptakan pasar yang sama sekali baru dan membentuk siklus hidup produk baru.
44 Rika Devi Kurniasari, Skripsi.“Pengaruh Inovasi Produk, Kreativitas Produk, dan Kualitas Produk Terhadap Keunggulan Bersaing”, (Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta, (2018): 32- 33.
b. Lini produk baru adalah produk-produk yang baru bagi perusahaan, namun diluncurkan bagi pasar yang sudah ada.
c. Perluasan lini adalah produk baru yang memungkinkan perusahaan memperluas pasar yang dilayani dengan menawarkan manfaat yang berbeda.
d. Penyempurnaan produk yang telah ada adalah produk yang biasanya dirancang untuk menggantikan penawaran produk yang sudah ada.
e. Repositioning adalah pengembangan teknis yang memungkinkan suatu produk menawarkan aplikasi baru dan melayani kebutuhan yang baru.
f. Pengurangan biaya adalah versi dari produk yang ada yang dapat memberikan kinerja setara pada tingkat harga yang lebih murah.45
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Inovasi Produk
Menurut Keeh dan Ping, memiliki faktor inovasi produk sebagai berikut:
a. Konsumen saat ini lebih pintar dan menurut pemenuhan kebutuhan.
Harapan dalam pemenuhan kebutuhan mengharap lebih dalam hal kualitas, pembaruan, dan harga.
b. Efek perubahan lingkungan terhadap siklus hidup produk semakin pendek.
c. Inovasi bisa mengahasilkan pertumbuhan lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan menciptakan posisi korporat yang lebih baik. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bersaing dipasar. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan, keinginan, dan permintaan pelanggan selalu berubah.
45 Tjiptono Fandy Dan Gregorius Chandra, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta: Andi), 2017.
d. Tekhnologi berubah cepat seiring adanya produk baru, proses dan layanan baru dari pesaing, dan ini mendorong usaha untuk bersaing dan sukses.
e. Dengan pasar dan tekhnologi yang berubah sangat cepat, ide yang bagus dapat semakin mudah ditiru, dan ini membutuhkan metode penggunaan produk, proses yang baru dan lebih baik, dan layanan yang cepat.46
8. Indikator Inovasi Produk
Menurut Kotler Amstrong dalam jurnalnya Andri Setiawan Tjiang dan Dhyah Harjanti ada tiga indicator inovasi produk inovasi produk, yaitu:
a. Kualitas produk
Kemampuan suatu produk dalam melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, kehandalan, dan ketelitian yang dihasilkan. Daya tahan yang dimaksud mencerminkan umur ekonomis dari produk tersebut, sedangkan kehandalan merupakan konsistensi dari kinerja yang dihasilkan suatu produk dari satu pembelian ke pembelian berikutnya. Kualitas produk berarti kualitas kesesuaian, yaitu bebas dari kecacatan kualitas dan kekonsistenan dalam memberikan kualitas tinggi.
b. Varian produk
Sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan yang lain, atau antara produk yang dimiliki dengan produk pesaing. Fitur produk merupakan
46 Dody Fahmeyzan,Siti Soraya,Desventri Emty, uji normalitas data omzet bulanan pelaku ekonomi mikro desa senggiggi dengan menggunakan skewnees dan kurtosis, Jurnal Varian, Vol.2.No.1, Oktober 2018.
sarana kompetitif untuk membedakan produk satu dengan produk-produk pesaing seperti yang dikemukakan oleh Kotler dan Armstrong yaitu fitur adalah alat untuk bersaing yang membedakan produk suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Fitur produk identik dengan sifat dan sesuatu yang unik, khas, dan istimewa yang tidak dimiliki oleh produk lainnya biasanya karakteristik yang melekat dalam suatu produk merupakan hasil pengembangan dari penyempurnaan secara terus menerus.
c. Gaya dan desain produk
Cara lain dalam menambaha nilai bagi pelanggan, gaya hanya menjelaskan penampilan produk tertentu, sedangkan desain memiliki konsep yang lebih dari gaya. Desain berkontribusi tidak hanya pada penampilan, namun juga pada kegunaan produk. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian memotong biaya produksi, dan memberikan keunggulan bersaing. Desain memiliki konsep yang lebih luas daripada gaya. Desain selain mempertimbangkan faktor penampilan, juga bertujuan memperbaiki kinerja produk, mengurangi biaya produksi, dan menambah keunggulan bersaing. Menurut Kotler dan Armstrong mengartikan desain atau rancangan adalah totalitas keistimewaan yang mempengaruhi penampilan fungsi produk dari segi kebutuhan pelanggan.47
47 Andri Setiawan Tjiang dan Dhyah Harjanti, “Hubungan Faktor Individual Entrepreneur dengan Inovasi Produk pada Usaha Mikro dan Kecil di Jawa Timur”, Jurnal Agora, Vol.1,No.3,2013, hal. 2, dalam https://media.neliti.com, diakses 18 Januari 2023.
Inovasi produk berkaitan dengan peluncuran produk. Salah satu bentuk dari inovasi produk adalah adanya produk baru. Adapun beberapa indikator inovasi produk menurut Haryono, Tulus dan Marniyati, adalah sebagai berikut:
a. Produk Benar-Benar Baru: Produk baru sebagai hasil dari inovasi yang menciptakan pasar baru.
b. Penyempurnaan Sebagai Revisi Terhadap Produk Yang Sudah Ada: Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan sesuatu yang dianggap dapat menyempurnakan produk atau yang dinilai menambah nilai manfaat produk.
c. Lini Produk Baru: Produk baru yang memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar yang sebelumnya telah ada.
d. Tambahan Dari Lini Produk Yang Telah Ada: Tambahan pada lini produk yang telah ada, misalnya memberi ukuran baru untuk produk yang telah ada.
e. Respotioning biaya: Produk baru yang menghasilkan manfaat yang sama pada tingkat biaya yang lebih rendah.48
C. Perkembangan Usaha
1. Pengertian Perkembangan Usaha
Mnurut Anoraga Pandji, perkembangan usaha adalah cara bagaimana seorang wirausaha mengelolah usahanya berdasarkan motivasi dan kreativitas.49 Menurut Nurwahida, Perkembangan usaha adalah suatu bentuk usaha kepada usaha itu sendiri
48 Haryono, Tulus dan Marniyati, Pengaruh Market Orientation, Inovasi Produk, Dan Kualitas Produk Terhadap Kinerja Bisnis Dalam Menciptakan Keunggulan Bersaing. 7, (2017): 51-68.
49 Anoraga Pandji, Pengantar Bisnis Dalam Era Globalisasi, (Jakarta: Rineka Cipta), 2017.