• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis) DALAM DILUTER SUSU KUNING TELUR FRUKTOSA TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA AYAM GAOK PADA PENYIMPANAN SUHU 5oC

N/A
N/A
3129@ Nashihah

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH EKSTRAK DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis) DALAM DILUTER SUSU KUNING TELUR FRUKTOSA TERHADAP MOTILITAS DAN VIABILITAS SPERMATOZOA AYAM GAOK PADA PENYIMPANAN SUHU 5oC"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

  • Latar Belakang
  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penelitian
  • Manfaat Penelitian
    • Manfaat Teoritis
    • Manfaat Praktis
  • Landasan Teori
  • Hipotesis

Spermatozoa ayam yang diencerkan dan disimpan pada suhu dingin 5oC akan menurunkan persentase motilitas dan viabilitas individu karena terjadi penurunan suhu dari 37oC pada saat penyimpanan sperma menjadi disimpan pada suhu 5oC. EGCG merupakan kelompok katekin yang paling dominan pada teh hijau dan memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Aktivitas antioksidan turunan katekin adalah epigallocationchin gallate (EGCG) yang dianggap sebagai senyawa bioaktif paling menjanjikan dalam teh hijau karena aktivitas antioksidannya yang kuat (Silva et al., 2019).

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui pengaruh penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) pada encer susu kuning fruktosa terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa ayam gaok bila disimpan pada suhu 5oC. Apakah penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) pada susu kuning telur fruktosa yang diencerkan dapat mempertahankan motilitas spermatozoa ayam gaok pada suhu penyimpanan 5oC? Apakah penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) pada susu kuning fruktosa yang diencerkan dapat mempertahankan viabilitas spermatozoa ayam gaok pada suhu penyimpanan 5oC?

Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam susu kuning telur fruktosa yang diencerkan terhadap motilitas sperma ayam gaok bila disimpan pada suhu 5oC. Mengetahui berapa lama motilitas spermatozoa ayam gaok dapat bertahan dengan persentase ≥ 40% pada suhu penyimpanan 5oC. Untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam susu kuning telur fruktosa yang diencerkan terhadap viabilitas sperma ayam gaok pada suhu penyimpanan 5oC.

Mengetahui berapa lama viabilitas sperma ayam gaok dapat bertahan dengan persentase ≥ 45% pada suhu penyimpanan 5oC. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam susu encer fruktosa-kuning telur terhadap motilitas dan viabilitas spermatozoa gaok hen bila disimpan pada suhu 5oC. Memberikan informasi kepada inseminator dan peternak tentang pengaruh ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) dalam susu yang diencerkan dengan kuning telur fruktosa sebagai alternatif pengencer sperma terhadap kualitas spermatozoa ayam gaok yang diukur dari motilitas dan viabilitas sperma.

Daun teh hijau (Camellia sinensis) sebagai tanaman herbal dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas antioksidan alami yang kuat, yang diperoleh melalui pengolahan daunnya. Kandungan antioksidan pada daun teh hijau (Camellia sinensis) berperan sebagai penangkal aktivitas radikal bebas terhadap kerusakan membran sel sperma yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesuburan, serta berperan sebagai sumber energi untuk menjaga motilitas sperma. Katekin pada teh hijau mempunyai kemampuan 100 kali lebih efektif dalam menetralkan radikal bebas dibandingkan vitamin C dan 25 kali lebih kuat dibandingkan vitamin E (Towaha dan Balittri, 2013).

Penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) pada susu kuning telur fruktosa encer dapat mempertahankan motilitas sperma ayam gaok pada suhu penyimpanan 5oC. Penambahan ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis) pada larutan kuning telur fruktosa dapat mempertahankan viabilitas sperma ayam gaok pada suhu penyimpanan 5oC.

TINJAUAN PUSTAKA

  • Ayam Gaok
    • Klasifikasi
    • Anatomi Alat Reproduksi Jantan
  • Spermatozoa
    • Bagian Kepala Spermatozoa
    • Bagian Leher Spermatozoa
    • Bagian Ekor Spermatozoa
  • Motilitas Spermatozoa
  • Viabilitas Spermatozoa
  • Diluter Susu Kuning Telur Fruktosa
  • Ekstrak Daun Teh Hijau (Camelia sinensis)

Alat reproduksi ayam jantan terdiri atas testis, epididimis, dan duktus deferens yang masing-masing berpasangan, serta lingga yang homolog dengan penis sebagai alat sanggama pada ayam jantan. Panjang wilayah μ tengah dikaitkan dengan pasokan energi yang lebih besar melalui produksi ATP di mitokondria (Cardullo dan Baltz, 1991). Bagian tengah dan ekor spermatozoa berasal dari mitokondria dan sitoskeleton sel yang membuat spermatozoa dapat bergerak.

Motilitas sperma merupakan salah satu kriteria penentu kualitas sperma, terlihat dari banyaknya sperma yang bergerak cepat dan progresif mencapai alat reproduksi wanita untuk melakukan pembuahan. Pergerakan massa mencerminkan kekuatan dan konsentrasi pergerakan sperma, dan penyelidikan gerakan individu didasarkan pada arah pergerakan sperma dan kecepatan sperma (Hardijanto, 2010). Untuk melakukan pergerakan individu dan pergerakan massa, spermatozoa memerlukan energi yang berasal dari pemecahan adenosin trifosfat (ATP) dalam selubung mitokondria melalui reaksi pemecahannya menjadi adenosin difosfat (ADP) dan adenosin monofosfat (AMP).

Viabilitas atau vitalitas sel sperma adalah kemampuan sel sperma untuk bertahan hidup. Viabilitas atau hidup sel sperma merupakan syarat mutlak bagi sel sperma untuk melakukan pembuahan pada sel telur. Viabilitas spermatozoa dihitung dari persentase jumlah spermatozoa hidup dibagi 100 spermatozoa yang diamati. Spermatozoa hidup ditandai dengan kepala putihnya, sedangkan spermatozoa mati akan berwarna merah karena spermatozoa mati mengalami kerusakan pada lapisan lipid dinding spermatozoa, sehingga pewarna eosin negrosin dapat menembus sel spermatozoa. Rusaknya membran spermatozoa akan mengganggu proses metabolisme intraseluler spermatozoa sehingga melemahkan spermatozoa bahkan dapat menyebabkan kematian (Ihsan, 2008).

Fungsi kuning telur sebagai pengencer adalah menjaga keutuhan selaput spermatozoa dan mencegah cold shock karena mengandung lesitin (turunan lipoprotein). Kuning telur juga mengandung glukosa sebagai sumber energi bagi spermatozoa dan beberapa zat protein serta vitamin, larut dalam air dan minyak, mempunyai kekentalan yang bermanfaat bagi spermatozoa (Panduan Praktis Inseminasi Buatan. Suherni Susilowati et al., 2010) . Ekstrak daun teh hijau (Camelia sinensis) mengandung antioksidan seperti vitamin C, vitamin E dan flavonoid yang dapat mencegah kerusakan sperma.

Gambar 2.1. Ayam gaok
Gambar 2.1. Ayam gaok

MATERI DAN METODE PENELITIAN

  • Rancangan Penelitian
  • Sampel dan Besar Sampel
  • Variabel yang diamati
  • Definisi Operasional Variabel
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Materi dan Bahan Penelitian
    • Hewan Coba
    • Bahan Penelitian
    • Alat Penelitian
  • Prosedur Penelitian
    • Pembuatan Diluter Susu Kuning Telur Fruktosa
    • Penampungan Semen Ayam Gaok
    • Pemeriksaan Semen Ayam Gaok Sebelum Perlakuan
    • Perlakuan pada Semen Ayam Gaok
    • Pemeriksaan Mikroskopis Semen Ayam Gaok
    • Penyimpanan pada Suhu 5 o C
    • Pemeriksaan Mikroskopis Semen Ayam gaok Setiap 2 Jam
  • Analisa Data
  • Diagram Alir Penelitian

Motilitas spermatozoa merupakan penilaian terhadap gerak aktif progresif spermatozoa tanpa adanya gerakan melingkar, melingkar, dan mundur. Viabilitas spermatozoa merupakan penilaian hidup matinya sel sperma dengan melihat apakah sel sperma terwarnai atau tidak oleh cairan eosin negrosin. Ayam gaok yang digunakan adalah ayam gaok jantan berumur 1-2 tahun dengan berat badan ± 2 kg.

Ayam gaok yang digunakan adalah ayam jantan dewasa berumur 1-2 tahun dengan berat badan ± 2 kg. Alat yang digunakan untuk beternak ayam gaok antara lain kandang, wadah makanan dan minuman, masker, sarung tangan dan alat pembersih kandang. Alat yang digunakan untuk mengambil sperma ayam gaok antara lain tabung Eppendorf berukuran dua milimeter dan kertas tisu.

Pengambilan Semne dilakukan dengan metode pemijatan pada bagian punggung hingga pangkal ekor ayam gaok jantan. Kajian motilitas sebelum disimpan pada suhu 5oC dilakukan dengan cara mengambil satu tetes campuran pengencer dan sperma ayam dari masing-masing perlakuan, diteteskan pada kaca objek, kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diamati berapa banyak spermatozoa yang bergerak secara bertahap (moving). maju) menggunakan mikroskop, pembesaran 400 kali (Suprayogi dkk, 2018). Pengecekan viabilitas sebelum disimpan pada suhu 5oC dilakukan dengan cara meneteskan semen segar pada gelas objek, menambahkan eosin negrosine, diaduk hingga homogen, dan dibuat apusan yang cepat kering di atas api.

Semen ayam gaok kemudian disimpan dalam lemari es dingin bersuhu 5oC untuk pengamatan rutin. Kajian motilitas setelah penyimpanan pada suhu 5oC dilakukan dengan menggunakan pergerakan individu spermatozoa. Caranya dengan mengambil satu tetes campuran pengencer dan sperma ayam dari setiap perlakuan, kemudian diteteskan ke kaca objek mikroskop kemudian ditutup dengan kaca penutup dan diamati berapa jumlah spermatozoa yang bergerak progresif (maju) menggunakan mikroskop dengan pembesaran. sebanyak 400 kali. Pengecekan viabilitas setelah penyimpanan pada suhu 5oC dilakukan dengan cara meneteskan semen segar pada gelas objek, menambahkan eosin negrosine hingga homogen dan membuat apusan yang cepat kering di atas api.

Persentase spermatozoa mati dan hidup masih dihitung dengan 3 kali ulangan dan dihitung 100 spermatozoa pada setiap perhitungan. Penilaian viabilitas sperma adalah sebagai berikut: sperma hidup yang kepalanya transparan atau berwarna bening. Ketika spermatozoa mati, membran plasmanya membesar dan akhirnya pewarna masuk ke dalam sel dan kepalanya tampak kemerahan (Suprayogi dkk, 2018).

Periksa motilitas dan viabilitas spermatozoa ayam Gaok setelah penyimpanan pada suhu setiap 2 jam hingga viabilitas mencapai ≥ 45% dan motilitas mencapai ≥ 40%. Motilitas dan viabilitas spermatozoa domba Sapudi pada konsentrasi ion perak (Ag+) yang berbeda dalam pelarut kuning telur dengan air kelapa sitrat [Jurnal].

Gambar

Gambar 2.1. Ayam gaok
Gambar 1.2  Struktur sel spermaozoa ayam:

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini jauh lebih lama dibandingkan dengan proses penyembuhan luka pada kelompok II dan kelompok III, dimana diberikan pengobatan berupa povidone iodine 10% salep membutuhkan waktu 9,3

Although schools of nursing are focused on the scholarship and science of nursing as top priorities, and graduate degrees in nursing have become more common, doctoral-prepared nursing