• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

N/A
N/A
kusumo suryanto

Academic year: 2024

Membagikan "PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan, Mata Pelajaran Perakitan Komputer Kelas

X Paket Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan Di SMK Negeri 1 Gondang, Nganjuk

Oleh :

DEDY SUPIYONO, S.Kom

NIP. 19770721 200903 1 003

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

1. Judul Penelitian : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan, Mata Pelajaran Perakitan Komputer Kelas X Paket Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Gondang, Nganjuk

2. Identitas Peneliti

Nama Guru : DEDY SUPIYONO, S.Kom

N I P : 19770721 200903 1 003

NUPTK : 4053755656200003

Tempat / Tgl Lahir : NGANJUK, 21 Juli 1977 Pangkat/Jab./Gol. : Penata Muda Tk. III.b

TMT Guru : 17 Juli 2000

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat Rumah : RT/RW. 003/007 Dsn. Templek, Kel. Sukomoro, Nganjuk

3. Lama Penelitian : 1,5 bulan / dari bulan Oktober sampai bulan November.

Nganjuk, 01 Desember 2015

Mengetahui Peneliti

Kepala UPTD SMK N 1 Gondang

Drs. KOESTIYO HADI, M.MPd DEDY SUPIYONO, S.Kom

NIP. 19581109 198203 1 014 NIP. 19770721 200903 1 003

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, doa kepada kedua orang tua tersayang, istri dan kedua putriku. Peneliti berharap proposal penelitian ini, dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak, khususnya dalam bidang pendidikan.

Proposal penelitian ini disusun untuk menjelaskan tentang upaya Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Dan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan, Mata Pelajaran Perakitan Komputer Kelas X Paket Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Gondang, Nganjuk, tahun pelajaran 2015/2016 Semester I.

Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak menghadapi kesulitan baik dalam penyusunan maupun dalam pengumpulan data. Tetapi semua itu dapat peneliti atasi. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang telah membantu, terutama :

1. Bapak Drs. KOESTIYO HADI, M.MPd sebagai Kepala SMK N 1 Gondang, Nganjuk yang telah memberikan bantuan dorongan dan semangat dalam membuat PTK ini.

2. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Daerah Kabupaten Nganjuk yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

3. Bapak Staf Waka SMK N 1 Gondang, Nganjuk yang menjadi inspirasi.

4. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Peneliti mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kelengkapan proposal penelitian ini. Akhir kata semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca umumnya.

Nganjuk, Oktober 2015 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Definisi Operasional Variabel ... 4

F. Kerangka Teoritis ... 4

G. Metode Penelitian... 7

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(6)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Deskripsikan masalah yang ditemui di kelas

Kurikulum yang dikembangkan saat ini di sekolah, dituntut untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan anak yang harus memiliki kecakapan berpikir dan belajar. Kecakapan-kecakapan tersebut diantaranya adalah kecakapan memecahkan masalah (problem solving), berpikir kritis (critical thingking), kolaborasi, dan kecakapan berkomunikasi. Semua kecakapan ini bisa dimiliki oleh siswa apabila guru mampu mengembangkan rencana pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan yang menantang siswa untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah. Kegiatan yang mendorong siswa untuk mencoba berkali-kali dan berkomunikasi harus tampak dalam setiap rencana pembelajaran yang dibuatnya.

Deskripsikan bukti adanya masalah tersebut (dari mana masalah itu diketahui) Berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan untuk melihat kesiapan siswa dalam memahami prosedur pengujian hasil perakitan, ternyata ketercapaian kompetensi dasar jauh dari nilai yang diharapkan. Kompetensi tersebut tidak dapat dicapai karena ada beberapa faktor dari dalam diri siswa yaitu keinginan dalam mencoba dan faktor luar antara lain sarana dan prasarana atau media pembelajaran yang kurang memadai serta referensi buku dan sarana pendukung lainnya.

Karena itu perlu adanya suatu formulasi yang membawa siswa pada tingkat kreatifitas yang lebih. Dengan waktu yang cukup, sesuai dengan waktu yang digunakan untuk satu konsep bahasan, juga penggunaan media dan model yang tidak terlalu sulit dapat mempermudah siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Model pembelajaran yang dimaksud adalah model Problem Based Learning, yang selanjutnya disebut pembelajaran berbasis masalah.

(7)

Deskripsikan akar penyebab masalah

Problem Based Learning (PBL) adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki ketrampilan untuk memecahkan masalah (Kamdi, 2007: 77).

PBL atau pembelajaran berbasis masalah sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran.

Deskripsikan alternatif tindakan dan pilihan tindakan untuk mengatasi masalah Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, di samping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBL dapat memberikan pengalaman yang kaya pada siswa. Dengan kata lain, penggunaan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari. Pada akhirnya siswa akan dapat memahami dan menyajikan prosedur pengujian hasil perakitan.

Dalam upaya peningkatan kreatifitas dan kualitas pembelajaran Perakitan Komputer utamanya kompetensi dasar Prosedur pengujian hasil perakitan. Kegiatan mengajar menggunakan hal yang tidak beroriantasi pada ”Bagaimana saya belajar (Teacher Centered Learning)” tetapi lebih kepada ”bagaimana saya membelajarkan siswa”.

Sehingga dianggap penting untuk dilakukan penelitian tindakan kelas tentang

“Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Sebagai Upaya Meningkatkan Kompetensi Prosedur pengujian hasil perakitan pada mata pelajaran Perakitan Komputer Kelas X TKJ di SMK NEGERI 1 GONDANG”

(8)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah implementasi model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa pada kompetensi Prosedur Pengujian Hasil Perakitan pada Mata Pelajaran Perakitan Komputer ?

2. Apakah ada perubahan hasil belajar siswa menguji hasil perakitan dengan penggunaan Model Problem Based Learning ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan diadakannya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah :

1. Guru dapat menerapkan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan siswa dalam menguji hasil perakitan komputer.

2. Melalui pembelajaran Problem Based Learning, siswa mampu kreatifitas dan meningkatkan hasil belajar pada kompetensi Prosedur Pengujian hasil perakitan komputer.

D. Manfaat Penelitian Bagi siswa

1. Menumbuhkan kreativitas dan hasil belajar siswa dalam prosedur pengujian hasil perakitan komputer.

2. Meningkatkan pemahaman dalam Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan komputer.

Bagi Guru

1. Proses belajar mengajar mengarah pada student centered Learning bukan Teaching Centered Learning.

2. Menambah wawasan guru dalam menggunakan model problem based learning.

3. Mengetahui kemampuan belajar siswa di kelas.

Bagi Peneliti lain

Dapat meningkatkan kualitas khususnya pembelajaran memahami dan menyajikan Prosedur hasil perakitan komputer, dan dapat digunakan sebagai referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

(9)

E. Definisi Operasional Variabel Variabel Bebas

1. Model Pembelajaran 2. Motivasi

Variabel Terikat

Model pembelajaran Problem Based Learning sebagai strategi untuk pemecahan masalah yang signifikan, yang disandarkan pada situasi keadaan yang nyata dan memberikan sumber-sumber, menunjukkan atau memandu dan memberikan petunjuk pada pembelajar untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pemecahan masalah.

F. Kerangka Teoritis

Deskripsikan Konsep, Prinsip, dan prosedur yang akan ditingkatkan dan dengan cara apa ditingkatkan.

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

Problem-Based Learning (PBL) merupakan salah satu metode pembelajaran dimana Authentic Assesment (penilaian nyata) dapat diterapkan secara komprehensif.

Keuntungan dari pembelajaran Problem -Based Learning yakni, memberikan fokus yang menarik bagi siswa dalam menyusun pemecahan masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan permasalahan yang kontekstual melalui penerapan ceramah dan penggabungan penelitian sehingga siswa akan senantiasa aktif menyusun konsep yang akhirnya dimemorikan dalam kognitifnya di dalam pembelajaran yang bermakna.

Strategi pembelajaran Problem-Based Learning, merupakan bagian dari metode pembelajaran inquiri yang di dalamnya terdapat juga unsur kooperatif. Agar belajar dapat bermakna secara signifikan diperlukan adanya inisiatif yang datang dari pihak siswa itu sendiri, dan ia harus sepenuhnya terlibat. Hal ini akan dapat terjadi dengan apa yang disebut belajar eksperimental (experimential learning). (Soekamto dan Winataputra, 1996 : 35).

Menurut Hamzah (2004: http://www.udel.edu/pbl/) Problem-Based

(10)

a. Problem Posing

Merupakan suatu proses memunculkan masalah, dan juga suatu langkah untuk memecahkan masalah yang lebih rumit dari sebelumnya. Proses ini dapat dimunculkan dari situasi, siswa atau juga oleh guru.

b. Problem Solving

Merupakan pemecahan masalah. Dalam problem solving ini meliputi dua aspek yaitu masalah untuk menemukan (problem to find) dan masalah membuktikan (problem to prove).

Karakteristik Pendekatan Problem Based Learning (PBL)

Karakteristik dalam metode Problem Based Leaning ini antara lain:

1. Pemunculan masalah dari siswa atau situasi masalah dari guru.

2. Pengajuan pertanyaan masalah atau soal yang berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Penyelidikan authentic atau penyelidikan dalam rangka melakukan reinvention (pengulangan pernyataan masalah).

3. Menghasilkan produk, karya atau penyelesaian masalah. Kerja sama (berpasangan, kelompok kecil atau kelompok besar sesuai dengan pilihan guru dan siswa).

Uraian tersebut di atas merupakan proses yang harus dilakukan guru dalam rangka membentuk suatu metode PBL dalam kelas. Penjelasan langkah berikut akan dapat membantu memahami uraian di atas.

Langkah/Tahapan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Langkah dalam pembelajaran PBL dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini, guru melakukan studi pendahuluan baik terhadap materi yang akan disampaikan maupun studi untuk penerapan metode yang akan diterapkan.

Apakah materi sesuai dengan metode atau tidak. Tindakan berikutnya adalah menentukan tujuan instruksional dari penyampaian materi tersebut, sehingga jelas acuan atau indikatornya yang akan diraih. Dan tahap berikutnya adalah membentuk kelompok, dalam teknik pengelompokan ini siswa yang berkemampuan dan jenis kelaminnya berbeda disatukan dalam satu tim kecil yang terdiri dari lima hingga enam anggota. Sesuai dengan pendapat Slavin (1995: 9) bahwa jumlah sampai lima orang, menurut Manning (1992 : 69) terdiri dari empat sampai lima orang, sedangkan Maltby (1995: 410) anggota setiap kelompok bisa berkisar tiga sampai delapan orang. Menurut Percivall dan

(11)

Ellington (1988: 79), bahwa jumlah yang ideal untuk satu kelompok sebaiknya berkisar antara empat hingga enam orang. Kemudian setelah guru menyajikan teori utama atau topik kompetensi dasar, siswa diharapkan memunculkan permasalahan.

2. Tahap Pemunculan Masalah

Permasalahan dapat dimunculkan dari diri siswa maupun dari guru atau dapat juga dari kenyataan hidup. Dalam penelitian ini sangat mungkin bahwa permasalahan sehari-hari khususnya topik interaksi sosial banyak menimbulkan permasalahan yang dapat diambil.

3. Tahap Investigasi dan Inquiri Masalah

Siswa diharapkan dapat berinvestigasi atau inquiri dalam kehidupan nyata terkait dengan topik yang dibahas yaitu interaksi sosial. Setelah siswa menemukan masalah dalam kehidupannya, dalam kelompok mereka akan beradu argumentasi untuk dapat merencanakan strategi dan sekaligus pelaksanaan untuk memecahkan masalah tersebut.

4. Presentasi Hasil

Presentasi hasil merupakan tahap terakhir untuk mengecek hasil karya atau produk dari investigasi dan inquiri dalam rangka memecahkan masalah yang timbul dalam kelompok masing-masing. Presentasi dilakukan di depan kelas sehingga kelompok siswa yang lain dapat ikut mengevaluasi produk yang dihasilkan. Di sisi lain presentasi ini bagi guru adalah merupakan sarana untuk penilaian afektif dan psikomotorik dengan memantau keterurutan dan kelancaran kelompok siswa dalam berkomunikasi antar kelompok maupun dalam kelompok baik lisan maupun tulisan.

Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan berjudul Aplikasi Pendekatan Problem-Based Learning (PBL) Dapat Meningkatkan Pembelajaran Sosiologi pada Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011, memberikan kesimpulan meningkatkan kecakapan dan hasil belajar siswa.

(12)

Kerangka Pikir

Sebelum penelitian tindakan kelas ini penulis laksanakan, penulis sebagai guru menerapkan pembelajaran dengan pendekatan tradisional, yakni menggunakan metode ceramah, mencatat, lalu memberikan kesempatan siswa untuk belajar dan ujian.

Kompetensi Dasar Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan diajarkan kelas X (sepuluh) di semester ganjil dengan alokasi waktu 8 jp x 45 menit.

Pembelajaran dengan model problem based learning dimulai dengan mengidentifikasi masalah dalam prosedur pengujian hasil perakitan komputer, bahwa siswa harus bisa melakukan pengujian dengan benar karena akan berhubungan dengan keterampilan dan hasil belajar.

Pengajuan Hipotesis Tindakan

Model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) pada pembelajaran Kompetensi Dasar Memahami dan menyajikan prosedur pengujian hasil perakitan pada Teknik Komputer Jaringan dapat meningkatkan kreativitas dan keterampilan proses dan prestasi belajar siswa.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka rancangan penelitian yang dipergunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan salah satu pendekatan dalam penelitian yang berbasis kelas untuk melakukan pemecahan berbagai permasalahan yang digunakan dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan.

2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Gondang, Nganjuk tanggal 19 Oktober 2015 sampai dengan 30 Nopember 2015.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa Kelas X TKJ SMK Negeri 1 Gondang, pada semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 35 siswa, terdiri dari 10 siswa perempuan dan 25 siswa laki-laki.

(13)

4. Prosedur Tindakan (Persiklus) a. Fase Perencanaan

1. Mengidentifikasi masalah yang muncul dari silabus, RPP dan praktikum siswa yang diberikan sebelumnya.

2. Siswa diberi permasalahan yang tidak jauh tingkat kesulitannya dengan pembahasan sebelumnya.

b. Fase Tindakan dan Operasi

1. Guru melakukan langkah-langkah sesuai perencanaan Silabus dan RPP.

2. Guru dan siswa melakukan pengamatan terhadap setiap langkah- langkah kegiatan sesuai rencana dan alokasi waktu yang telah ditentukan.

3. Pada penyelesaian suatu masalah pada perakitan komputer akan muncul eror atau tidak berjalan, siswa yang berhasil dan guru menjelaskan pada siswa lainnya dan menguji ulang perakitan dan analisis kesalahan.

4. Melakukan Test performa dengan mengecek hasil perakitan komputer.

c. Fase Refleksi

1. Secara kolaboratif peneliti dan guru rekan sejawat menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan

2. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indikator pengamatan, dan indikator soal evaluasi. Membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasar hasil analisis pencapaian indikator-indikator tersebut.

5. Teknik Pengumpulan Data

1. Lembar Observasi: Untuk mendata aktivitas kelas pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

2. Instrumen Penilaian Rubrik, Kinerja dan Proyek: Untuk mendata hasil belajar

(14)

3. Data tentang keterkaitan antara perencanaan dengan pelaksanaan didapat dari rencana pembelajaran dan observasi.

6. Instrumen

Instrumen pengumpulan data yang dipergunakan sebagai bahan penilaian terhadap aktivitas proses dan hasil belajar siswa adalah menggunakan instrument pengumpulan data yang telah dipersiapkan, seperti (1) lembar observasi (pengamatan) dan lembar penilaian tes keterampilan menulis teks berbentuk project Works atau jobsheet.

7. Teknik Analisis data

Analisis yang digunakan sesuai dengan metode dan jenis data yang dikumpulkan.

Pada PTK data yang dikumpulkan dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.

Dalam PTK tidak digunakan uji statistik, tetapi dengan cara deskriptif. Data kuantitatif menggunakan analisis deskriptif komparatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2. Data kualitatif hasil pengamatan maupun wawancara menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus.

8. Indikator Keberhasilan

1. Meningkatnya kompetensi siswa dalam Memahami dan Menyajikan Prosedur Pengujian Hasil Perakitan sesuai jobsheet yang telah disiapkan.

2. Meningkatnya rata-rata nilai kreativitas dan keterampilan siswa menjadi 75%.

3. Meningkatnya rata-rata nilai hasil tes dari 75 menjadi 85.

(15)

9. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Oktober Nopember

1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal 

2 Analisis Pokok Bahasan dan Media 3 Pendesainan media pembelajaran yang

digunakan 4 Pelaksanaan PTK

5 Evaluasi Hasil Belajar Siswa 6 Evaluasi Proses Pembelajaran 7 Analisis hasil evaluasi 8 Penyusunan Laporan

H. DAFTAR PUSTAKA

Asmawi Zainul 2001. Alternative Assesment Applied Approach Mengajar di Perguruan Tinggi. Buku 2.09, Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas.

Badan PSDM Pendidikan & Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Kemendikbud, 2013, Modul PLPG, Teknik Komputer dan Informatika, Universitas Negeri Surabaya

Hamzah, Upu. 2004. Makalah Workshop Metode-Metode Pembelajaran Problem Based-Learning. Sulawesi Selatan: Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan. http://www.eudel.edu/pbl

Purnomo, 2010, Membangun virtual PC dengan Virtual Box, Andi Offset, Yogyakarta Rahmaniharto, Rangga (2011), Aplikasi Pendekatan Problem-Based Learning (PBL)

Dapat Meningkatkan Pembelajaran Sosiologi pada Kelas XII Madrasah Aliyah Negeri 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2010/2011, Jurnal Universitas Sebelas Maret Salatiga.

Safari. 2004. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Dirken Dikdasmen Rirektorat Tenaga Kependidikan.

Sutarno. 2002. Pembelajaran Efektif: Upaya Peningkatan Kualitas Lulusan Menuju Penyediaan Sumber Daya Insani yang Unggul. Pidato Pengukuhan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret. Salatiga: Sebelas Maret University Press.

Referensi

Dokumen terkait