• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERENCANAAN DAN PUSAT KERAJINAN

N/A
N/A
diatmika putra

Academic year: 2023

Membagikan "PROPOSAL PERENCANAAN DAN PUSAT KERAJINAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR SEMINAR PROPOSAL

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN PATUNG BATU DI DESA PEKEN, MARGA, TABANAN

Diajukan Oleh Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Seminar Proposal

Disusun Oleh:

I NYOMAN DIATMIKA PUTRA NIM : 202062122016

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS WARMADEWA SEPTEMBER 2023

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR SEMINAR PROPOSAL

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN PATUNG BATU DI DESA PEKEN, MARGA, TABANAN

Diajukan Oleh Untuk Memenuhi Persyaratan Mengikuti Seminar Proposal

Disusun Oleh:

I NYOMAN DIATMIKA PUTRA NIM : 202062122016 Telah Diujikan Pada

Hari/Tanggal : ………/……….2023

Disetujui oleh

Mengetahui Program Studi Arsitektu

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS WARMADEWA SEPTEMBER 2023

Pembimbing

( Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT. IPU. ASEAN. Eng) NIK : 230700247

Ketua

I Nyoman Gede Maha Putra.S.T.,M.Sc.,Ph.D.

NIP : 1977093002005011001

Sekretaris

A.A.Gede Raka Gunawarman,S.T.,M.T.

NIK : 230700322 Penguji

(……….)

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Tabanan merupakan salah satu kawasan di Bali yang cukup kaya akan seni patungnya. Tepatnya di Desa peken dan desa kukuh, Kecamatan Marga. Remaja, orang dewasa dan bahkan anak-anak mulai belajar mematung untuk membantu usaha keluarganya. Berbagai macam karya patung yang dihasilkan oleh seniman patung desa ini berupa patung batu dan beton yang menggunakan teknik yang beragam. (Putra et al., 2014)

Awal atau pusat awal pengrajin di daerah desa belayu (sebelum pemekaran). Masyarakat desa belayu yang awalnya merupakan tukang ukir kayu yang memiliki inisiatif untuk belajar menjadi pemahat patung untuk mencari pendapatan tambahan. Dan lama kelamaan banyak yang berminat menjadi pemahat pada saat itu. Setelah beberapa orang merasa bisa atau sudah ahli merekapun membuat kerajinan di rumah sendiri (home made) sampai saat ini. Dengan jumlah 10 toko atau art shop yang ada di Desa Peken dan Desa Kukuh

di desa peken ini sendiri terdapat 4 pengrajin patung dan di desa kukuh terdapat 7 pengrajin patung batu dengan teknik cor. Dari semua pengrajin ini memiliki 1 guru atau sumber yang sama yaitu di desa batannyuh. Rata-rata teknik yang digunakan untuk membuat patung dengan teknik cor dengan finishing ukiran dipahat.

Dari beberapa survey yang saya lakukan permintaan atau peminat patung batu di desa peken dan kukuh ini sangat tinggi. dari kerterangan pemahat dan owner di toko patung ini permintaan untuk patung perbulannya 10 sampai 20 patung dan pertahun kurang lebih 200 pesanan patung batu. Dengan pesanan yang paling sering dibuat yaitu patung berbentuk dewa dewi, dan raksasa.

(4)

Pembuatan patung dengan teknik cor memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah dalam mencetak patung lebih cepat dibandingkan dengan pembuatan patung batu menggunakan teknik konvensional. Selain menggunakan teknik yang mempunyai daya produksi yang sangat cepat, teknik cor ini juga memanfaatkan limbah Batu Padas yang sudah tidak terpakai sehingga menghemat biaya produksi Limbah Batu dari pembuatan rumah adat Bali maupun pura. Dan dapat diolah kembali menjadi serbuk Batu Padas sehingga dapat digunakan sebagai bahan utama patung ini. Selain itu, selama proses pencetakan patung ini dapat dikerjakan oleh orang yang memang bukan pematung.(Putra et al., 2014)

Gambar 1.1

Pemahat patung di desa peken dan desa Kukuh (Sumber : Foto Pribadi )

Dari banyaknya permintaan yang ditrerima oleh pengrajin patung di desa peken fasilitas yang ada kurang untuk meletakan dan memajang patung yang mereka buat. Permasalahan tersebut disebabkan karena hasil kerajinan patung belum memiliki pasar khusus yang dapat memajangkan hasil-hasil kerajinan mereka. Suatu tempat untuk memamerkan atau memajang hasil kerajinan patung Desa Peken dan desa kukuh begitu kurang, selain itu kurangnya infrastruktur yang bisa mewadahi pengrajin yang memiliki potensi namun tidak memiliki tempat atau lahan untuk

(5)

memamerkan produk mereka. Dikarenakan hasil kerajinan masih dipajang di rumah masing masing atau sering disebut home industri atau art shop.

Sebagai upaya untuk menjual hasil karya seni kerajinan patung batu, hanya beberapa pengerajin patung batu di Desa Peken dan desa kukuh yang memiliki cukup modal dapat mendirikan art shop atau menyewa kios kecil sebagai tempat untuk memajang dan menjual hasil karyanya, khususnya masyarakat di Desa Peken dan Kukuh. Sementara itu pengerajin yang tidak memiliki tempat untuk memamerkan hasil kerajinannya akan mengalami permasalahan dan kesulitan di dalam pemasarannya.

Dengan demikian pembuatan pusat kerajinan patung batu ini diperlukan untuk memfasilitasi para pengerajin sebagai wadah memamerkan hasil kerajinan patung batu. Dan dapat mengangkat kembali perekonomian masyarakat setempat yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pariwisata dan kesenian serta mengurangi tumbuhnya kios-kios yang dibangun pada telajakan yang dapat mengurangi keindahan koridor jalan dan mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh kendaraan yang parkir ataupun berhenti di bahu jalan.

1.2 Tujuan dan Sasaran 1.2.1 Tujuan

Tujuan dari Pusat Kerajinan Patung Batu ini adalah membuat konsep perencanaan dan perancangan Pusat Kerajinan Patung yang berfungsi sebagai sarana rekreasi, edukasi, dan pusat pemasaran kerajinan patung batu di Desa Peken dan Desa Kukuh, sehingga mampu meningkatkan penghasilan pengerajin tersebut, selain itu sebagai saran pengembangan dan melestarikan kerajinan yang ada di Desa Peken dengan penekanan terhadapa patung batu bebahan campuran serbuk batu padas.

1.2.2 Sasaran

(6)

1. Peningkatan ekonomi masyarakat

2. Menentukan program ruang dan tapak yang sesuai untuk Pusat Kerajinan Patung Batu.

3. Menentukan konsep dan tema untuk pusat kerajinan patung batu 1.3 Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.3.1 Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa identifikasi rumusan masalah yang dapat dirumuskan, antara lain sebagai berikut :

1. Pengrajin yang memiliki modal sedikit untuk mendirikan art shop akan mengalami permasalahan dan kesulitan dalam memperkenalkan dan memasarkan hasil kerajinannya.

2. Kendaraan yang parkir di samping jalan yang ingin melihat patung menyebabkan kemacetan.

1.3.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan, antara lain sebagai berikut :

1. Bagaimana spesifikasi perencanaan untuk sebuah Pusat Kerajinan Patung Batu di Desa Peken ?

2. Bagaimana program ruang dan tapak yang sesuai dengan pusat kerajinan patung batu di Desa Peken ?

1.4 Batasan-Batasan 1.4.1 Batasan fungsi

Batas fungsi dibagi 3 yaitu : 1. Fungsi Utama

(7)

Sebagai pusat kerajinan yang mengedukasi, memamerkan dan dapat mengembangkan kegiatan kebudayaan dengan adanya workshop dan pameran

2. Fungsi penunjang

Fungsi penunjang merupakan hal-hal yang bersifat mendukung fasilitas utama.

Fungsi penunjang yaitu adanya fasilitas untuk dilakukanya jual beli berupa ruang purchasing, retaurant.

3. Fungsi service

Fasilitas service bersifat pelayanan dan bertanggung jawab terhadap masalah kebersihan, kenyaman, keamanan, teknis, maupun perawatan pada pusat kerajinan ini.

1.4.2 Batasan lokasi

Adapun batasan lokasi perencanaan dan perancangan pusat kerajinan ini adalah dari batas utara Br. Umadinwang, sampai timur batas Desa peken, dan Batas timur Desa Kukuh, Marga, Tabanan.

1.4.3 Batasan waktu

Adapun jangka waktu bergantung pada kebutuhan saat ini yang diperkirakan untuk 20 (duapuluh ) tahun yang akan datang, dengan pertimbangan bangunan mengalami beberapa renovasi baik dari struktur maupun bahan material yang sudah tidak enak dilihat.

1.4.4 Lingkup layanan

Lingkup pelayanan pusat kerajinan patung batu ini adalah wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara yang memiliki tujuan untuk berkunjung untuk membeli maupun melihat kerajinan patung.

1.4.5 Batasan perencanaan

(8)

Batasan perencanaan pada Pusat Kerajinan ini adalah kegiatan yang menyangkut dengan penataan ruang secara makro dari suatu bangunan yang akan direncanakan, yang berhubungan dengan site, dan segenap kegiatan pengelolaannya, zonning, entrance pada site, sistem dan pola massa, bentuk massa, orientasi massa, sirkulasi, ruang luar pada site, dan utilitas

1.4.6 Batasan perancangan

Batasan perancangan merupakan suatu kegiatan yang menyangkut dengan perancangan bangunan pada site berupa zoning bangunan, sirkulasi bangunan, tampilan bangunan, bentuk bangunan dan struktur bangunan.

1.5 Originalitas

a) Judul : Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung Berbahan Batu Padas Putih di Desa Singapadu

Penulis : I Gst. Ngr. A. Bagus Dwi Permana Tahun : 2018

Instansi : Universitas Warmadewa.

Isi : Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung Berbahan Batu Padas Putih di Desa Singapadu bertujuan untuk rekreasi, edukasi, dan pusat pemasaran kerajinan patung batu padas putih di Desa Singapadu yang berada di permukiman pengerajin patung batu sehingga mampu meningkatkan penghasilan pengerajin tersebut, selain itu sebagai saran pengembangan dan melestarikan kerajinan yang ada di Desa Singapadu dengan penekanan terhadapa patung batu bebahan batu padas putih.

(9)

b) Judul : Perencanaan dan Perancangan Ruang Pamer dan Pusat Produksi Patung dan Ukiran di Desa Singapadu Kaler, Gianyar, Bali

Penulis : I Kadek Surya Cipta, I Wayan Runa, Ni Wayan Nurwarsih Tahun : 2022

Instansi : jurnal ilmiah Universitas Warmadewa.

Isi : Perencanaan dan Perancangan Ruang Pamer dan Pusat Produksi Patung dan Ukiran di Desa Singapadu Kaler, Gianyar, Bali bertujuan uintuk mewadahi masyarakat berkerajinan dan meningkatkan kembali eksistensi seni kerajinan patung baik dari segi pemasaran maupun regenerasi pengerajin dengan menyediakan fasilitas untuk mempromosikan dan menjual hasil karya seni patung dan ukiran di Desa Singapadu Kaler.

c) Judul : Pengaruh Tenaga Kerja, Modal Dan Bahan Baku Terhadap Produksi Industri Kerajinan Patung Kayu Di Kecamatan Tegallalang

Penulis : I Made Agustina, I Nengah Kartika Tahun : 2017

Instansi : Universitaas Udayana.

Isi : bertujuan untuk menganalisis pengaruh tenaga kerja, modal dan bahan baku terhadap produksi industri kerajinan patung di Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar dengan teknik analisis regresi Cobb-Douglas linier berganda.

d) Judul : Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung Berbahan Batu Padas Putih di Desa Singapadu

Penulis : I Gst. Ngr. A. Bagus Dwi Permana Tahun : 2018

(10)

Instansi : Universitas Warmadewa.

Isi : Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung Berbahan Batu Padas Putih di Desa Singapadu bertujuan untuk rekreasi, edukasi, dan pusat pemasaran kerajinan patung batu padas putih di Desa Singapadu yang berada di permukiman pengerajin patung batu sehingga mampu meningkatkan penghasilan pengerajin tersebut, selain itu sebagai saran pengembangan dan melestarikan kerajinan yang ada di Desa Singapadu dengan penekanan terhadapa patung batu bebahan batu padas putih.

Judul : Perencanaan dan Perancangan Pusat Kerajinan Patung Berbahan Batu Padas Putih di Desa Singapadu

Penulis : I Gst. Ngr. A. Bagus Dwi Permana Tahun : 2018

Instransi : universitas warmadewa

Perbedaan : - material kerajinan patung batu - Desain yang dgunakan berbeda - Permasalahan yang didapat - Model dan jenis patung

- Pada judul ini ruang utama lebih ke galeri

(11)

Persamaan : - Pusat kerajinan patung

- Ingin memfasilitasi para pengrajin patung - Dapat melakukan jual beli

- Memiliki kegiatan edukasi -

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memahami lebih jelas tentang penelitian ini, maka materi yang tertera pada laporan ini dikelompokan menjadi beberapa sub bab dengan penyampaian sebagai berikut:

1) BAB I Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang, tujuan dan sasaran, identifikasi dan rumusan masalah, batasan batasan, originalitas, sistematika penulisan.

(12)

Data lapangan

Untuk jumlah toko atau pengrajin di desa peken adalah 3 pengrajin dan desa kukuh 7 pengrajin

Dengan rata rata pengrajin menggunakan material serbuk batu padas serta ada beberapa pengrajin yang menggunakan material batu paras karangasem..

5 dari 11 pengrajin yang saya temui masih menggunakan metode pahat.

Untuk awal atau pusat awal pengrajin di daerah desa belayu (sebelum pemekaran). Masyarakat desa belayu yang awalnya merupakan tukang ukir yang memiliki inisiatif untuk belajar menjadi pemahat patung untuk mencari pendapatan tambahan. Dan lama kelamaan banyak yang berminat menjadi pemahat pada saat itu. Setelah beberapa orang merasa bisa atau sudah ahli merekapun membuat kerajinan di rumah sendiri (art shop) sampai saat ini.

(13)

Namun menurut bapak made dari usaha kerajinan patung di desa peken minat para anak muda di bidang kerajinan patung ini kurang diminati. Beliau juga berkata mungkin 2 generasi lagi usaha yang dijalankan olehnya akan terputus.

1. Sri Wahyuni Ukir

Menggunakan metode cor

2. Ghina ukir

Menggunakan teknik cor dan pahatan

3. Yudi nadi ukir

Menggunakan teknik cor dan pahatan

(14)

4. Jeni nadi ukir

Menggunakan teknik cor dan pahatan

5. Khepung jaya

Menggunakan teknik cor dan pahatan

(15)

6. Ud. Jayak

Menggunakan teknik pahat

7. Ud. Wiresa

Menggunakan teknik cor dan pahatan

(16)

8. Eka jaya ukir

Menggunakan teknik pahat

9. Kerajinan patung dan ukiran batu buk anggi Menggunakan teknik cor dan pahatan

10. Kerajinan patung dan ukiran batu bapak made Menggunakan teknik cor dan pahatan

(17)

Rujukan Awal

Arifudin, M., Sholeha, F. Z., & Umami, L. F. (2021). Planning (Perencanaan) Dalam Manajemen Pendidikan Islam. MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam, 2(02), 146–160.

https://doi.org/10.21154/maalim.v2i2.3720

Bintaro, R., & Daldjoeni, N. (2018). Interaksi Desa-Kota. Rineka, 4(1), 6.

Kuddus, M. (2019). No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関 する共分散構造分析Title. 2(2).

Putra, I. M. D., Ardana, I., & ... (2014). Seni Patung Padas Cor Di Ud. Eka Jaya Ukir, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan. Jurnal Pendidikan Seni ….

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPSP/article/view/4298%0Ahttps://ejournal.undik sha.ac.id/index.php/JJPSP/article/viewFile/4298/3323

Yogyakarta, U. N. (2011). Kajian Teori Seni Patung. 131–132.

Zainun, 1999. (2018). Zainun, 1999 ) 2.2. Zainun, 2, 5–17.

(18)

Referensi

Dokumen terkait

2.4 The Relationship between the Sequence of Information, Sequential Presentation, and Self-Review The belief-adjustment model proposed by Hogarth & Einhorn 1992 predicts that when