OPTIMALISASI PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) CENTRAL GUNA MENUNJANG KENYAMANAN
PENUMPANG DI KAPAL
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
ZAHARA WIJAYA RM NIT : 21.14.024/PK
PROGRAM DIPLOMA III
PROGRAM STUDI PERMESINAN KAPAL POLITEKNIK PELAYARAN SORONG
TAHUN 2023
OPTIMALISASI PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) CENTRAL GUNA MENUNJANG KENYAMANAN
PENUMPANG DI KAPAL
PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Untuk Menyusun Karya Tulis Ilmiah Program Studi Diploma III Permesinan Kapal
Politeknik Pelayaran Sorong
Disusun oleh :
ZAHARA WIJAYA RM NIT : 21.14.024/PK
PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III POLITEKNIK PELAYARAN SORONG
TAHUN 2023
PERNYATAAN ORISINILITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Zahara Wijaya RM
NIT : 21.14.024
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah terapan yang berjudul
“Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang Di Kapal “ adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.
Sorong, 10 Juli 2023
Yang menyatakan,
Zahara Wijaya RM NIT. 21.14.024/PK
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
OPTIMALISASI PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) CENTRAL GUNA MENUNJANG KENYAMANAN
PENUMPANG DI KAPAL
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh :
Zahara Wijaya RM NIT : 21.14.024/PK
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti Seminar Proposal Penelitian Program Studi Diploma III Permesinan Kapal
Politeknik Pelayaran Sorong
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Siswanto,S.T.,M.M Abu Sofyan,S.Pd.,M.Pd NIP.19840129 201012 1 003
Sorong,10 Juli 2023 Mengetahui,
Ketua Program Studi Permesinan Kapal
Carles Y.A. Nalle, S.Si, T.,M.M.
NIP. 19770414 200912 1 003
HALAMAN PENGESAHAN
OPTIMALISASI PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) CENTRAL GUNA MENUNJANG KENYAMANAN
PENUMPANG DI KAPAL
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun oleh : Zahara Wijaya RM NIT : 21.14.024/PK
Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Melanjutkan Penelitian Karya Ilmiah Terapan Program Studi Diploma III Permesinan Kapal
Politeknik Pelayaran Sorong
Penguji 1 Penguji 2
Carles Y.A. Nalle, S.Si, T.,M.M. Julianty Siska Tandibua Batong, M.Pd NIP.19770414 200912 1 003
Sorong, 10 Juli 2023 Mengetahui,
Ketua Program Studi Permesinan Kapal
Carles Y.A. Nalle, S.Si, T.,M.M.
NIP. 19770414 200912 1 003
vi
PERSEMBAHAN
Karya Ilmiah Terapan ini saya persembahkan untuk :
1. Ibunda Oseu Roswiati dan ayahanda Epul Saepuloh yang tercinta;
2. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Pelayaran Sorong yang selalu memberikanyang terbaik bagi Taruna/i, terutama Bapak Siswanto, S.T.,M.M dan Bapak Abu Sofyan, S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing saya.
Terima kasih karena telah memberikan bimbingan,semangat, dan doa sehingga karya ilmiah terapan ini dapat diselesaikan.
3. Guru-guruku sejak taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi;
4. Almamater Bumi Saoka Politeknik Pelayaran Sorong.
5. Teman-teman yang berada di Garut yang telah membantu dalam proses pembuatan karya ilmiah terapan hingga akhir.
MOTO
“Anda mungkin bisa menunda, tapi waktu tidak akan menunggu.”
-Benjamin Franklin
“Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat.Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.“
-Fiersa Besari
“Barang siapa yang keluar untuk menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang. “
-HR.Tirmidzi
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena atas karunianya Karya Ilmiah Terapan (KIT) dengan judul Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang Di Kapal ini dapat terselesaikan dengan baik. KTI ini dilaksanakan karena ketertarikan kami terhadap masalah yang sering diabaikan dan menjadi salah satu faktor penghambat terwujudnya kinerja anak buah kapal.
Pada kesempatan ini disampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga KIT ini dapat terselesaikan, antara lain kepada:
1. Yth. Bapak Dodik Widarbowo, M.T., M.Mar. selaku Direktur Politeknik Pelayaran Sorong
2. Yth. Bapak Carles Y.A Nalle, S.SiT., M.M. selaku Ketua Program Studi Permesinan Kapal Politeknik Pelayaran Sorong serta selaku dosen pembimbing 1
3. Yth. Bapak Siswanto, S.T.,M.M. selaku dosen pembimbing I.
4. Yth. Bapak Abu Sofyan, S.Pd.,M.Pd. selaku dosen pembimbing II.
5. Yth. Orang tua penulis, Bapak Epul Saepuloh dan Ibu Mimirawati tersayang yang telah memberikan dukungan yang tak terhingga kepada penulis.
6. Yth. Bapak dan Ibu Dosen Politeknik Pelayaran Sorong yang telah memberikan ilmu kepada taruna selama menempuh pendidikan di Politeknik Pelayaran Sorong.
7. Seluruh civitas Akademik Politeknik Pelayaran Sorong
8. Teman-teman XV seperjuangan yang juga selalu memberikan motivasi baik berupa pendapat motivasi dan hal-hal lainnya dalam rangka pembuatan karya ilmiah ini.
Demikian, semoga Karya Ilmiah Terapan ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah wawasan.
Sorong, 10 Juli 2023 Penulis
Zahara Wijaya RM
DAFTAR ISI
PROPOSAL PENELITIAN ... i
PROPOSAL PENELITIAN ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...v
PERSEMBAHAN ... vi
MOTO ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL ... xi
BAB I PENDAHULUAN ...1
A.Latar Belakang ...1
B.Rumusan Masalah ...4
C.Batasan Masalah ...4
D.Tujuan Penelitian...5
E.Manfaat Penelitian...5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...6
A.Pengertian AC central ...6
B.Fungsi AC central...6
C.Cara Kerja AC central ...7
D.Bagian dan Sistem AC central ...7
E.Merawat dan Memperbaiki Mesin Pendingin AC central ...12
F. Review penelitian sebelumnya ...15
G.Kerangka Penelitian ...16
BAB III METODE PENELITIAN ...17
A.Rancangan Karya Ilmiah Terapan ...17
B.Tempat dan Waktu Penelitian ...17
C.Subjek dan Objek Penelitian ...17
D.Teknik Pengumpulan Data ...18
E.Metode Analisa ...18
DAFTAR PUSTAKA ...21
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kompresor ... 8
Gambar 1.2 Kondensor ... 8
Gambar 1.3 Katup ekspansi ... 9
Gambar 1.4 Evaporator... 9
Gambar 1.5 Oil Separator ... 10
Gambar 1.6 Blower ... 11
Gambar 1.7 Motor Listrik ... 11
Gambar 1.8 Kerangka Penelitian ... 16
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indikator Wawancara Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central
Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal ... 20 Table 1.2 Lembar Observasi Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna
Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal ... 20 Table 1.3 Indikator wawancara Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central
Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal. ... 24
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapal adalah kendaran transportasi laut pengangkut penumpang dan barang yang berlayar antar pulau,negara dan benua.Kapal Penumpang adalah kapal yang dibangun khusus untuk mengangkut penumpang lebih dari dua belas orang. Jenis ini dibangun dengan banyak geladak dimana pada masing-masing geladak tersebut dibangun kamar-kamar sebagai kabin bagi para penumpang yang bepergian dengan kapal laut tersebut (Saputra : 2018).Pelayaran akan dapat mencapai tujuannya dengan sukses, tepat waktu, aman dan selamat apabila seluruh prasarana dan komponen pendukung yang ada tercukupi dengan baik. Komponen-komponen pendukung tersebut dapat berupa prasarana yang langsung berhubungan dengan alat operasional bongkar muat, navigasi, permesinan dan juga dapat berupa penunjang kenyamanan penumpang di kapal. Salah satu penunjang yang sangat penting dan berhubungan dengan kenyaman adalah kualitas suhu, kuantitas suhu, dan sirkulasi udara pada ruangan akomodasi kapal. Suhu dan sirkulasi udara itu harus tetap berkualitas meskipun kapal berada di daerah yang sedang mengalami musim panas atau musim dingin.
Apabila suhu udara nyaman dan sejuk, maka penumpang di kapal akan merasa nyaman dan sejahtera sehingga para penumpang pun bisa menikmati perjalanannya selama di ata kapal . Agar suhu dan udara tersebut tetap berkualitas dalam ruangan akomodasi, maka diperlukan alat yang mendukungnya. Perlu memiliki mesin pendingin yaitu AC central. Penggunaan Air Conditioner (AC) diatas kapal sering kali kurang maksimal, hal ini disebabkan oleh suhu yang dihasilkan Air Conditioner(AC) kurang dingin. Terdapat faktor-faktor yang menyebabkan AC bekerja kurang optimal salah satunya sistem perawatan berencana kurang diperhatikan.
Padatnya jadwal kerja di kapal, maka sistem pendingin udara dalam perawatan terencananya sering dilalaikan atau tidak mengikuti perawatan sesuai jam kerja yang telah ditentukan dalam Planned Maintenance System (PMS). Hal tersebut sering menyebabkan ganguan pada operasional sistem pendingin udara tersebut. Terutama dalam mengejar target jadwal operasional kapal sebagaimana
ditetapkan oleh manajemen. Sudah barang tentu semua ABK sibuk dengan tanggung jawabnya masing-masing, hal ini berakibat perawatan yang harus dilaksanakan pada sistem pendingin udara menjadi terabaikan. Kurang disiplinnya ABK dalam melakukan perawatan berkala bisa disebabkan karena terlalu lama bekerja atau dalam rentan waktu bertahun-tahun yang bekerja di kapal itu saja yang menyebabkan semangat kerjanya mulai menurun. Sehingga, dapat mengabaikan peraturan atau etika yang ditetapkan dalam melakukan perawatan berkala khususnya terhadap mesin pendingin udara (AC) sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dalam PMS karena sudah jenuh melakukannya (Nur Sukmanadjati : 2022) AC central akan bekerja kurang optimal apabila PMS tidak terlaksana dengan baik atau dilalaikan.
Kasus 1 terjadinya perubahan suhu di ruang akomodasi di kapal MV. Ansar 16 pada saat kapal beroperasi di perairan UAE pada Tanggal 29 February 2017, sistem pendingin udara di atas kapal menunjukan tanda-tanda bahwa kinerja dari pada sistem pendingin udara kurang optimal, hal tersebut terlihat saat semua ABK merasa tidak nyaman berada di dalam ruang kamar mereka disebabkan suhu didalam ruangan meningkat hingga 35ºc. Padahal kondisi yang nyaman secara teoritis bersuhu 22ºc hingga 26ºc. Kemudian diadakan 25 pemeriksaan terhadap sistem pendingin udara tersebut. Dan dari hasil pemeriksaan ternyata benar bahwa sistem pendingin udara bekerja tidak optimal. Hal ini karena disebabkan adanya gangguan tekanan pada sisi tekanan tinggi yang melebihi batas tekanan kerja normal kompressor. Pada kondisi seperti ini, tekanan akan terus naik sehingga pada saat mencapai tekanan pengaman yang telah di tetapkan yaitu 22 kg/cm2 , alat pengaman pada tekanan tinggi akan memutuskan hubungan listrik ke motor penggerak kompressor. Kompressor akan bekerja start dan dalam beberapa saat kemudian stop lagi, sehingga zat pendingin yang dikompressikan kedalam sistem tidak normal, hal ini menyebabkan suhu di dalam ruangan tidak tercapai sesuai dengan apa yang diinginkan (Yuddy : 2018)
Kasus 2 menurunnya tekana hisap dari AC pada kapal ST.EKAPUTRA terjadi hal tidak tercapainya suhu pada tiap ruangan akomodasi dengan set point yang telah di tentukan Hal itu terjadi pada saat kapal melakukan suatu pelayaran ke kota Oita(Japan) tanggal 22 April 2013 jam 20.30 waktu setempat ketika saat itu
3
temperatur di ruangan akomodasi mencapai 27°𝐶dan terdapat alarm dari ruang kamar mesin,setelah dilakukan pemeriksaan di dapati bahwa air conditioner compressor sudah dalam keadaan tidak beroperasi dan terdapat alarm menurunnya tekanan hisap dari Air Conditioner Compressor. Saat di jalankan kembali Air Conditioner Compressor tersebut kembali tekanan hisap menurun sehingga Air Conditioner Compressor kembali tidak beroperasi. Dengan keadaan tersebut maka masinis langsung melaporkan kepada Kepala Kamar Mesin (KKM). Mengetahui hal tersebut maka KKM memberikan instruksi kepada masinis 3 untuk melakukan pengecekan pada instalasi pendingin udara untuk mengetahui penyebab dari masalah pada instalasi tersebut. Setelah itu masinis tiga mengambil tindakan untuk melakukan pumping down pada sistem dengan cara mengumpulkan cairan freon di condensor, lalu melakukan pengecekanpada instalasi pendingin udara dan pengecekan di sistem kelistrikan pada instalasi pendingin udara (Atmanegara : 2014)
Kasus 3 terdapatnya bunga es pada pipa evaporator pada tanggal 17 Februari 2020, kapal MV C.UTOPIA melakukan pelayaran dari Singapore menuju Afrika, ketika itu penulis bersama Masinis III sedang bersantai di ruangan recreation room bersama awak kapal yang lainnya,tiba – tiba hawa di ruangan recreation room menjadi sedikit panas, hal itu diperlihatkan dengan thermometer ruangan yang ada pada ruangan recreation room terjadinya kenaikan suhu pada udara dimana suhu yang normalnya 27°C naik menjadi 30°C. Setelah itu penulis dan Masinis III melakukan pengecekan terhadap mesin pendingin dan ternyata terdapat bunga es pada pipa evaporator. Terdapatnya bunga es pada pipa evaporator berpengaruh pada penyerapan panas yang kurang maksimal akibat es yang menutupi pipa evaporator dimana terdapat freon didalamnya (Fazrin : 2021)
Dari studi kasus di atas penulis menarik kesimpulan bahwa perawatan pada mesin pendingin terkhusus nya AC central di kapal sangatlah penting ,oleh karena itu perawatan yang optimal haruslah di lakukan secara berkala supaya ketahanan dan ke stabilan suhu tetap terjaga .
Perawatan sendiri menurut (H.Ninny Siregar & Sirmas Munthe 2019 :88) adalah suatu fungsi dalam suatu aktivitas produksi dalam suatu industri, hal ini karena dalam suatu industri mempunyai peralatan atau fasilitas yang
penggunaannya secara berkelanjutan terus-menerus untuk dapat mempergunakan peralatan tersebut, diantara kegiatan yang dilakukan seperti inspeksi pengecekan, lubrikasi, perbaikan serta penggantian komponen. Kegiatan tersebut dalam perusahaan merupakan peranan bagian manajemen perawatan yang dibentuk dari organisasi perusahaan. Beberapa tujuan dan fungsi perawatan adalah mampu memenuhi kebutuhan sesuai rencana produksi, menjaga kualitas produksi, membantu mengurangi biaya modal pemakaian yang diinvestasikan sesuai kebijakan sehingga tercapainya keuntungan return of investment dan menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan pekerja.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik mengangkat permasalahan tersebut dan menuangkannya dalam bentuk karya ilmiah dengan judul
“Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjamg Kenyamanan Penumpang di kapal ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat di rumuskan sebagai berikut :
1. Apa faktor penyebab AC central bekerja kurang optimal ?
2. Apa dampak yang akan terjadi apabila AC central tidak bekerja dengan optimal?
3. Bagaimana upaya agar AC central bekerja dengan optimal?
C. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, Penulis menganggap perlunya mengambil batasan-batasan dengan maksud agar tidak terjadi penyimpangan dalam pembahasan yaitu pada:
1. Faktor penyebab AC central bekerja kurang optimal.
2. Dampak yang akan terjadi apabila AC central tidak bekerja dengan optimal
3. Upaya agar AC central bekerja dengan optimal
5
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kinerja AC di atas kapal kurang optimal.
2. Untuk mengetahui dampak apabila AC di atas kapal bekerja kurang optimal khusunya kepada penumpang.
3. Untuk mengetahui upaya apa yang harus di lakukan agar AC bekerja denga optimal.
E. Manfaat Penelitian
Tambahan wawasan yang sangat berguna bagi penulis dan para pembaca.
Manfaat yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah Sebagai berikut.
1) Teoritis
Secara teortis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat guna memberikan sumbangan pikiran bagi para pembaca untuk menambah wawasan mengenai perawatan AC central di atas kapal.
2) Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu untuk kontribusi bagi para pembaca khususnya para Masinis dan juga taruna Politeknik Pelayaran Sorong untuk memberikan masukan dan saran dalam optimalisasi perawatan AC central guna menunjang kenyamanan penumpang di kapal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian AC central
AC central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau tempat dan didistribusikan secara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara (ducting AC). AC jenis ini banyak digunakan di gedung-gedung besar seperti pusat perbelanjaan, perkantoran, hotel, restoran, serta rumah sakit.
(Kurniawan,2014)
Refrigerant (media pendingin) pada sistem kompresi tersebut bekerja pada dua fasa yaitu cair dan uap. Refrigrant di uapkan kemudian diembunkan, sedangkan pengkompresian terjadi pada fasa uap, sehingga sistem ini disebut “Vapor Compression System”.Untuk mendapatkan penguapan diperlukan gas (udara) yang mencapai temperatur tertentu (panas). Setelah udara tersebut panas diubah agar kehilangan panas, sehingga terjadi penguapan. Disaat adanya penguapan, maka timbullah suhu di dalam temperatur rendah.(Isnanto,2013)
B. Fungsi AC central
Menurut (Safarudin,2019) Adapun fungsi dari AC central adalah untuk mengkondisikan udara dalam arti untuk memperoleh temperatus udara yang diinginkan sejuk atau dingin dan nyaman bagi tubuh selain itu juga dapat meningkatkan kualitas udara dan dapat mengurangi gejala asma dan alergi. AC sangat banyak digunakan pada wilayah yang beriklim tropis dengan temperature udara yang relatife tinggi (panas) seperti di Indonesia.
Begitupun fungsi AC central di kapal dimana sangat membantu dalam menghilangkan suhu panas di dalam kapal khususnya memberikan kenyamanan bagi penumpang di kapal yang sedang menikmati perjalanannya di ruang akomodasi.
7
C. Cara Kerja AC central
Menurut Rofiq (2019 : 5-6) Pemakaian AC central di kapal menggunakan media pendingin yaitu Freon R-134a. Adapun prosesnya yaitu kompresor menghisap gas freon dari evaporator yang mempunyai tekanan rendah dan dikeluarkan dari kompresor dengan tekanan tinggi. Freon yang keluar dari kompresor masih berupa gas dengan suhu tinggi, dan kemudian mengalir melalui pemisah (oil separator) karena berat jenis gas freon lebih ringan, maka minyak yang terbawa selalu berada di bawah, yang kemudian mengalir kembali ke dalam carter kompresor. Adanya minyak ikut di dalam peredaran disebabkan pelumasan pada kompresor seperti, pada bantalan-bantalan, ring dengan torak/cilinder.
Freon yang telah dipisahkan dari minyak dialirkan menuju kondensor, dan selanjutnya gas freon di dalam kondensor didinginkan dengan menggunakan air laut, agar gas freon berubah freon cair yang kemudian ditampung di dalam penampung (receiver) yang selanjutnya dialirkan ke katup ekspansi yang sebelumnya melalui pengering (dehydrator) dan melewati solenoid valve diteruskan ke katup ekspansi dan freon cair masuk ke evaporator. Dari katup ekspansi ke evaporator, karena evaporator mempunyai volume pipa yang lebih besar. Freon tersebut mengalami pengembangan volume dan penurunan tekanan.
Di dalam evaporator, freon diuapkan kembali dengan mengambil panas yang berada di sekitar evaporator (dalam ruangan dingin) dimana evaporator ditempatkan. Setelah freon berubah menjadi gas, kemudian dihisap kembali oleh evaporator dan proses berjalan seperti semula.
D. Bagian dan Sistem AC central
1. Kompresor
Kompresor adalah suatu alat mekanis dan bertugas untuk menghisap uap refrigerant dari evaporator. Kemudian menekannya (mengkompres) dan dengan demikian suhu dan tekanan uap tersebut menjadi lebih tinggi. Tugas kompresor adalah mempertahankan perbedaan tekanan dalam sitem. Kompresor atau pompa hisap-tekan berfungsi mengalirkan refrigerant ke seluruh sistem pendingin. Sistem kerjanya adalah dengan mengubah tekanan sehingga berpindah dari sisi bertekanan
tinggi ke sisi bertekanan lebih rendah. Semakin tinggi temperatur yang dipompakan semakin besar tenaga yang dikeluarkan oleh kompresor. Kompresor merupakan jantung dari sitem refrigerasi. Pada saat yang sama kompresor menghisap uap refrigerant yang bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
Gambar 1.1. Kompresor Sumber: otodriver.com
Kebanyakan kompresor yang dipakai saat ini adalah jenis torak. Ketika torak bergerak turun dalam silinder, katup hisap terbuka dan uap refrigerant masuk dari saluran hisap ke dalam silinder. Pada saat torak bergerak ke atas, tekanan uap di dalam silinder meningkat dan katup hisap menutup, sedangkan katup tekan akan terbuka dan uap refrigerant akan keluar dari silinder melalui saluran tekan menuju ke kondensor.
2. Kondensor
Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/
mendinginkan gas yang bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi dari discharge kompresor menjadi cairan refrigerant yang masih bersuhu dan bertekanan tinggi dengan media air laut.
Gambar 1.2. Kondensor Sumber: ruang mesin.com
9
3. Katup Ekspansi
Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin.
Gambar 1.3. Katup ekspansi Sumber : gridoto.com
Merupakan koil-koil pendingin yang berfungsi menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator/pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent.
Gambar 1.4. Evaporator Sumber :momobil.id
Perawatan yang dilakukan terhadap evaporator adalah sebagai berikut :
a. Pada permukaan koil-koil evaporator juga terkadang banyak debu (kotoran) terutama pada bagian pinggir atas dan pinggir bawah sebab sebagian debu ada yang terhisap tidak melewati filter udara. Oleh karena itu, kotoran tersebut juga perlu dibersihkan.
b. Dalam pembersihannya harus dilaksanakan dengan hati-hati, agar rusuk-rusuk yang terbuat dari aluminium tidak rusak (bengkok). Maka lakukanlah membersihkannya dengan sikat khusus yang menyerupai sisir atau menggunakan sikat gigi bekas. Setelah itu semprotlah dengan udara bertekanan.
c. Setelah dilakukan pembersihan pada rusuk-rusuk evaporator, saringan pembuangan air juga harus diperhatikan agar tidak tersumbat oleh kotoran- kotoran.
4. Oil Separator
Pada media mesin pendingin oil separator dipakai untuk menampung gas freon panas dari hasil kompresi yang masih bercampur dengan minyak lumas. Pada alat ini difungsikan untuk memisahkan antara gas freon dengan minyak lumas sehingga gas freon mengalir ke dalam kondensor dan minyak lumas kembali ke carter kompresor. Perhatikan gambar berikut :
Gambar 1.5. Oil Separator Sumber : refrihvac.blogspot.com 5. Blower AC
Pada sistem ac central blower ini berfungsi untuk menghembuskan udara ke arah evaporator, kemudian udara yang dihembuskan oleh blower ini akan melewati
11
evaporator. Apabila AC dalam keadaan normal, maka udara yang melewati ini panasnya akan diserap oleh freon sehingga suhunya akan dingin dan keluar menuju ruang akomondasi.
Gambar 1.6. Blower
Sumber: kampung halamancomforttn.net 6. Motor Listrik
Motor Listrik pada sistim rangkaian AC central berfungsi untuk menggerakan blower yang ada di depan evaporator bertujuan untuk meniup udara agar melewati evaporator. Berikut gambar motor listrik:
Gambar 1.7. Motor Listrik Sumber : umuraj.blogspot.com
Udara yang dialirkan pada umumnya adalah yang dikeluarkan dari ruangan- ruangan dikapal dan juga udara bersih, sedangkan jumlahnya dapat diatur dengan perantara klep-klep yang dapat dibuka dan ditutup. Udara ini selanjutnya melalui sebuah saringan, pendingin udara, pemanas udara,dan pembasah udara. (Faruq ,2022)
E. Merawat dan Memperbaiki Mesin Pendingin AC central
Kenyamanan di atas kapal adalah prioritas utama yang harus di dapatkan terutama bagi penumpang di kapal. Penggunaan AC ini contoh nya yang dapat memberikan kesejukkan sehingga penumpang dapat menikmati perjalanannya.Agar kesejukkan yang diberikan AC terus terjaga maka harus di lakukan pengawasan secara faktor internal dan eksternal.Untuk faktor internal berhubungan dengan jumlah jam kerjanya dan faktor eksternal berhubungan dengan perawatan yang harus di dapatkan agar AC dapat bekerja dengan optimal.
Menurut (Sebayang,2019) Apabila Air Conditioner (AC) ingin bekerja optimal sehingga kualitas kesejukannya maksimal. Pastikan seluruh komponen AC selalu dalam perawatan. AC yang bersih menjadikan seluruh sistem kerjanya berjalan lancar. Tak ada lagi hambatan sirkulasi udara. Kerja komponen Service AC, seperti kompresor, tak lagi berat. AC pun bisa bertahan lama. Maka Service AC berkala wajib dilakukan. Ada dua proses pembersihan AC, yaitu “Kecil” dilakukan untuk unit bagian dalam (indoor), misalnya filter dan penutup AC, dan yang “Besar”
mencakup komponen Indoor (evaporatornya) dan bagian luar (outdoor).
Pembersihan kecil atau AC Service bisa dilakukan sesering mungkin, misalnya dua minggu. Pembersihan besar cukup dilakukan tiga bulan sekali. Berikut proses pembersihan AC berskala besar, yang dikerjakan 3 (tiga) bulan sekali
1. Mempersiapkan perawatan mesin
a. Semua proses perawatan dan perbaikan dilaksanakan sesuai prosedur dan SOP (standart operasional prosedure) yang ditentukan
b. Selalu bersifat koordinatif dengan pimpinan agar menghasilkan pekerjaan seefisien mungkin.
c. Jadual perawatan, jadual peralatan dan pemeriksaan spesifikasi alat disiapkan agar efektif sesuai kebutuhan.
d. Kelengkapan bahan yang akan dipakai : bahan cairan pembersih, lap pembersih ; bila perlu kompresor udara,diperiksa dan diurutkan sesuai prosedur perawatan.
e. Perkakas bongkar pasang dan alat ukur yang diperlukan dan diperiksa agar
13
dapat bekerja dengan baik dan aman
2. Merawat (mencuci) mesin AC central bagian luar (outdoor unit) Alat bantu yang dibutuhkan tangga segi tiga ; washer pump ; compressor, tool set; air; detergen/
chemical, kuas; plastik. Setelah semua peralatan disiapkan maka dilakukanlah perawatan dengan urutan
a. Siapkan alat bantu dilokasi pekerjaan b. Matikan power listrik unit bersangkutan
c. Buka penutup dan kumpulkan baut-bautnya disebuah tempat khusus
d. Bersihkan debu-debu yang menempel pada rangkaian elektronik gunakan kwas dan tiup dengan compressor perlahan-lahan
e. Setelah rangkaian elektronik bersih kemudian tutup dengan plastic untuk melindungi percikan api pada saat proses pencucian
f. Basahi kisi-kisi kondensor dari sisi luar maupun dalam dengan menggunakan washer pump
g. Berikan chemical/detergen dengan menggunakan kuas / spray gun atau pompa hingga merata
h. Diamkan selama 5 sampai 10 menit
i. Bilaslah dengan air bersih semprot kisi-kisi dari sisi luar maupun dalam hingga bahan detergen/chemical benar-benar bersih
j. Bersihkan daun fan dengan menggunakan lap basah kemudian diulang dengan lap yang kering
k. Setelah selesai proses pencucian unit, lanjutkan pembersihan lantai sekitarnya agar sisa-sisa kotoran menjadi bersih sehingga pada saat lantai kering tidak menjadi sumber kotoran (debu)
l. Setelah kering/aman dari percikan api lepas kembali plastik pelindung rangkaian elektroniknya
m. Periksa kembali rangkaian kontrolnya jangan sampai ada hubungan singkat atau benda –benda asing
n. Pasang kembali penutup seperti kondisi semula o. Hidupkan kembali power listrik
p. Lakukan pengetesan selama 10 menit
3. Merawat (mencuci) mesin AC central bagian dalam (indoor unit) Alat bantu yang dibutuhkan tangga segi tiga; washer pump ,compressor, tool set, air, detergen / chemical, Kuas; plastik pelindung. Setelah peralatan disiapkan maka dilakukanlah perwatan mesin AC bagian dalam dengan urutan sebagai berikut a. Siapkan alat bantu dilokasi pekerjaan
b. Matikan power listrik unit bersangkutan
c. Amankan peralatan disekitar indoor unit dengan cara menutup dengan plastik d. Buka penutup dan kumpulkan baut-bautnya disatu tempat, kemudian pasang cerobong plastik untuk mengarahkan air kedalam bak penampung air kotor 9 e. Bersihkan debu yang menempel pada rangkaian elektronik gunakan kwas dan
tiup dengan kompresor perlahan-lahan
f. Setelah rangkaian elektronik bersih kemudian tutup dengan plastik untuk melindungi percikan air pada saat disemprot
g. Basahi kisi-kisi evaporator dengan menggunakan washer pump h. Semprot dengan chemical terlebih dahulu
i. Diamkan selama 10 sampai 15 menit
j. Bilaslah dengan air bersih, semprot dari sisi luar maupun dalam hingga bahan chemical / detergen benar-benar bersih
k. Bersihkan pula daun fan, semprot dengan bahan chemical kemudian bilas dengan air bersih
l. Bersihkan bak penampung air kondensasi didalam indoor unit semprot saluran air dengan kompresor sampai kotoran terbawa keluar
m. Setelah selesai proses pencucian lanjutkan pembersihan lokasi dan rapikan plastik pengaman, kembalikan seperti semula
15
n. Setelah kering / aman dari percikan air lepas kembali plastik pelindung rangkaian elektronik
o. Periksa kembali rangkaian elektronik jangan sampai ada hubungan singkat atau benda asing
p. Pasang kembali penutup seperti kondisi semula, dan hidupkan powernya q. Lakukan pengetesan selama kurang lebih 10 menit.
F. Review penelitian sebelumnya
Beberapa penelitian hanya menganalisa sebagian parameter dari hasil kurang nya perawatan dari masinis III dan ABK di karenakan kelalaian yang sering menghiraukan AC central. (Akbar:2022) Pada operasional dilapangan mesin pendingin yang ada di atas kapal tidak selalu bekerja dengan maksimal. Bila hal ini terjadi secara terus-menerus sangat merugikan sekali pada seluruh awak kapal maupun perusahaan. Kurang maksimalnya kerja mesin pendingin dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor internal seperti jumlah jam kerja mesin, keausan dan juga perubahan struktur material. Untuk faktor eksternalnya hal ini sangat terkait sekali dengan kecakapan masinis dalam merawat dan mengatasi setiap setiap gangguan dan kerusakan yang terjadi.
Padatnya jadwal operasional kapal sehingga perawatan sering diabaikan dan tidak sesuai dengan jam kerja yang ditentukan PMS merupakan hal yang terlihat sepele tetapi dapat sangat berdampak besar terhadap keberlangsungan kinerja permesinan di atas kapal. (Halomoan : 2022)
Selain kurangnya pengetahuan mengenai aturan yang berlaku dalam melakukan perawatan agar sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan dalam perawatan berencana juga menjadi salah satu faktor penunjang kedisiplinan karena ABK yang baru pertama kali bekerja dikapal, yang pada sebelumnya ABK tersebut tidak terbiasa melaksanakan sistem perawatan berencana, sehungga si ABK tersebut terbiasa dengan cara kerja yang lama. Hal tersebut tentu saja membuat perawatan berencana khususnya dalam perawatan terhadap sistem pendingin udara menjadi tidak efisien.(Homba : 2022)
G. Kerangka Penelitian
Sesuai dengan judul proposal yang di ambil maka susunan kerangka pikir adalah sebagai berikut :
Faktor
Upaya
Solusi
Hasil
Gambar 1.8 Kerangka Penelitian Faktor kurang optimalnya kinerja AC di
kapal
Upaya yang harus dilakukan agar AC bekerja dengan optimal
Melakukan perawatan AC secara teratur
Air Conditioner bekerja dengan optimal PERAWATAN AIR CONDITIONER (AC) CENTRAL GUNA MENUNJANG
KENYAMANAN PENUMPANG DI KAPAL
17
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Karya Ilmiah Terapan
Jenis Rancangan Karya Ilmiah Terapan yang di ambil penulis adalah penelitian kualitatif .Menurut (Ramdhan,2021) Metode penelitian kualitatif adalah penelitian bersifat deskriptif. Proses dan makna lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.
1. Metode deskriptif kualitatif akan lebih mudah menyesuaikan bila dalam penelitian ini kenyataannya ganda.
2. Metode deskriptif kualitatif menyajikan secara langsung hubungan antara peneliti dengan objek peneliti.
3. Metode deskriptif kualitatif lebih peka serta dapat menyesuaikan diri dengan banyak pengaruh terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
Terdapat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif jauh lebih subyektif daripada penelitian atau survei kuantitatif dan menggunakan metode sangat berbeda dari mengumpulkan informasi, terutama individu, dalam menggunakan wawancara secara mendalam.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama penulis melaksanakan praktek laut selama 12 bulan diatas kapal,yang terhitung dari bulan Agustus 2023 s/d Agustus 2024.
C. Subjek dan Objek Penelitian a. Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah Masinis III selaku yang bertanggung jawab terhadap perawatannya.
b. Obyek Penelitian
Adapun obyek penelitian dalam tulisan ini adalah AC central.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan penyusunan proposal ini, penulis menggunakan cara atau metode yang ada yaitu:
1. Metode lapangan (Field Research) Yaitu penulis melakukan pemeriksaan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil observasi atau pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dimana penulis akan melaksanakan Praktek Laut (PRALA).
a. Metode observasi
Metode observasi yang penulis lakukan adalah secara langsung, dimana dalam metode ini penulis akan mengambil data pada saat terjun langsung dalam melakukan perbaikan dan perawatan AC Central
b. Metode wawancara (interview)
Dengan metode ini penulis akan mengadakan wawancara langsung kepada para masinis di atas kapal khususnya terhadap masinis III yang bertanggung jawab langsung terhadap AC Central.
c. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengabadikan kegiatan yang sedang berlangsung dengan media gambar sebagai bukti pasti bahwa kegiatan yang diteliti benar-benar terjadi dan dapat memperkuat landasan penulis.
2. Metode kepustakaan ( Liberary Research) Yaitu dengan cara membaca dan mempelajari literature atau buku-buku referensi yang terkait dengan masalah yang dibahas,khususnya landasan teori yang akan digunakan dan mebahas masalah yang diteliti.
E. Metode Analisa
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode penelitian deskriptif kualitatif menurut Sugiyono (2018 : 15 ) adalah metode penelitian yang berlandaskan filsafat post positivisme yang biasa digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, di mana peneliti
19
berperan sebagai instrumen kunci dan melakukan melukiskan suatu keadaan secara objektif atau berdasarkan fakta-fakta yang tampak.
Miles & Huberman (2014) menyebutkan bahwa teknik analisis data dalam peneltian kualitatif meliputi :
a. Pengumpulan Data
Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis. Langkah ini melibatkan transkrip wawancara, menscanning materi, mengetik data lapangan atau memilah-milah dan menyusun data tersebut kedalam jenis-jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
b. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tak perlu dan mengorganisasikan data-data yang telah di reduksi memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan menjadi tema.
c. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data merupakan analisis dalam bentuk matrik, network, cart, atau grafis. Pada penelitian kualitatif, penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, tabel, bagan dan hubungan antar kategori. Melalui penyajian data tersebut, maka data
terorganisasikan, dan tersusun sehingga akan semakin mudah dipahami.
d. Penarikan Kesimpulan (Conclusion Drawing/Verivication)
Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung tahap pengumpulan berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.
Tabel 1.1 Indikator Wawancara Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal
Variabel Indikator Aspek yang di
nilai Nomor Item
AC central AC central
Perawatan dan
kinerja AC 1,2,3,4 dan 5
Kompresor 6,7 dan 8
Kondensor 9,10 dan 11 Katup ekspansi 12,13 dan 14
Evaporator 15,16 dan 17 Oil saparator 18,19 dan 20 Blower ac 21,22 dan 23 Motor listrik 24,25 dan 26
Table 1.2 Lembar Observasi Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal
No Butir Observasi Assesment
Ya Tidak
1 Masinis jaga melakukan pengecekkan ke dalam AC room
2 Masinis jaga menganalisa apakah suhu yang di hasilkan sudah sesuai
3
Masinis jaga yang bertanggung jawab mencari apakah ada komponen- komponen yang tidak berfungsi dengan normal
4 Masinis jaga membersihkan
komponen-komponen secara teratur 5
Masinis jaga melakukan perawatan terhadap komponen-komponen AC central
21
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, S. (2020). Pengoperasian dan Perawatan Mesin Pendingin untuk Meningkatkan Ketahanan Bahan Makanan di kapal MV.Ultra Exellence PT.KSM Indonesia Jakarta. Semarang: Universitas Maritim AMNI (UNIMAR AMNI) Semarang.
Arif, F. (2019). Pengoperasian dan Perawatan Mesin Pendingin untuk Menjaga Kenyamanan Ruang Akomodasi di kapal SS Barakuda PT.Galangan Citra Bahari Tegal. Semarang: Universitas Maritim AMNI (UNIMAR AMNI) Semarang.
Atmanegara,B.(2014). Optimalisasi Perawatan Air Conditioner Guna Menstabilkan Temperatur di Ruang Akomodasi Pada Kapal ST.Ekaputra.
Jakarta : STIP Jakarta.
Fazrin, R.B. (2021). Analisis Kerusakan Yang Terjadi Pada Mesin Pendingin Ruang Akomodasi Yang Dapat Menimbulkan Perubahan Suhu di Atas Kapal MV C.Utopia . Jakarta: STIP Jakarta.
Halomoan, L.R. (2022). Optimalisasi Perawatan Sistem Pendingin Udara (Central Air Conditioner) untuk Mempertahankan Suhu Ruangan pada MT. Marine Protector. Jakarta: STIP Jakarta.
Homba, R.H. (2022). Optimalisasi Perawatan Mesin Pendingin Ruangan untuk Menjaga Kenyamanan Suhu Akomodasi di Kapal Tangguh Mangiwang. Jakarta: STIP Jakarta.
Ir.Najamudin, M (2014). Siklus dasar dan konsep teknik pendingin pada sistem kerja mesin pendingin (refrigerator) .www.slideshare.net : https://www.slideshare.net/najamudinalantaputra/siklus-dasar-dan-konsep- teknik- pendingin-pada-sistem-kerja-mesin-pendingin-refrigerator-oleh-ir- najamudin-mt Diakses pada tanggal 13 Juni 2023.
Kurniawan, A. (2005). Optimalisasi . lemhannas.go.id:
http://lib.lemhannas.go.id/public/media/catalog/0010-
011600000000149/swf/4173/files/basic-html/page7.html Diakses pada
tanggal 6 Juni 2023.
Kurniawan, A. (2014). AC Central . academia:
https://www.academia.edu/23317310/AC_Central Diakses pada tanggal 30 Juni 2023.
Miles, M. H.(2014) Qualitative Data Analysis A Methods A Sourcebook, Edition 3 USA : Sage Publication Terjemahan Tjetje Rohindi Rohidi. Jakarta : UI- Press.
Nurrohman, B. (2017). Optimalisasi Pelayanan E-KTP Guna Meningkatkan Validitas Data Kependudukan di Kecamatan Majasari Kabupaten Pandeglang. Jurnal Kapemda-Kajian Administrasi dan Pemerintahan Daerah, 99-100
Qosthori, F. B. (2022). Optimalisasi Perawatan Air Conditioner Guna Menjaga Suhu Udara di Ruang Akomodasi Pada Kapal MT. Ratu Ruwaidah.
Semarang: PIP Semarang.
Ramdhan,S.Pd.,M.M, D. (2021). Metode penelitian . google:
https://books.google.co.id/
Diakses pada tanggal 20 Juni 2023
Rofiq, R. (2020). Perawatan dan Perbaikan AC Central untuk Meningkatkan Kenyamanan Ruang Akomodasi di MV. Meratus Kalabahi Surabaya.
Semarang: AMNI Semarang.
Safarudin, A. (2019). Perawatan dan Pengoperasian AC Central Guna untuk Meningkatkan Kenyamanan Ruang Akomodasi di Kapal KN.Sar Sadewa Surabaya. Semarang: AMNI Semarang.
Saputra, B. (2018). Proses Operasional Kapal Penumpang di Pelabuhan Tanjung Emas pada PT. PELNI Cabang Semarang. Semarang: AMNI Semarang.
23
Sebayang, M. D. (2019). Perawatan Air Conditioner (AC) Sentral. Tekinfo Jurnal Penelitian Teknik dan Informatika, 15-16
Siregar, H. N., & Munthe, S. (2019). Analisa Perawatan Mesin Digester dengan Metode Reliabity Contered Maintenance pada PTPN II Pagar Merbau.
JIME (Journal of Industrial and Manufacture Engineering), 88.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sukmanadjati, N. (2022). Optimalisasi perawatan Mesin Pendingin Ruangan untuk Mempertahankan Suhu dalam Ruangan di Kapal Latih Politeknik Pelayaran Sorong. JPB : Jurnal Patria Bahari,7
Suryadi, A. F. (2016). Optimalisasi Kerja Mesin Pendingin Ruangan di Kapal MV.
SMS Pinang. Jakarta: STIP Jakarta.
Table 1.3 Indikator wawancara Optimalisasi Perawatan Air Conditioner (AC) Central Guna Menunjang Kenyamanan Penumpang di Kapal.
NO Pertanyaan
1 Faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja AC ? 2 Mengapa penurunan kinerja AC dapat terjadi? ?
3 Upaya apa saja yang harus dilakukan agar AC bekerja dengan optimal?
4 Setiap berapa bulan sekali AC di lakukan perawatan?
5 Jenis perawatan apa saja yang di lakukan?
6 Apa penyebab kerusakan kompresor pada ac central?
7 Apa yang terjadi jika kompresor tidak berfungsi dengan normal?
8 Bagaimana cara perawatan kompresor?
9 Apa penyebab kerusakan kondensor pada ac central?
10 Apa yang terjadi jika kondensor tidak berfungsi dengan normal?
11 Bagaimana cara perawatan kondensor?
12 Apa penyebab kerusakan katup ekspansi pada ac central?
13 Apa yang terjadi jika katup ekspansi tidak berfungsi dengan normal?
14 Bagaimana cara perawatan katup ekspansi?
15 Apa penyebab kerusakan evaporator pada ac central?
16 Apa yang terjadi jika evaporator tidak berfungsi dengan normal?
17 Bagaimana cara perawatan evaporator?
18 Apa penyebab kerusakan oil saparator pada ac central?
19 Apa yang terjadi jika oil saparator tidak berfungsi dengan normal?
20 Bagaimana cara perawatan uil saparator?
21 Apa penyebab kerusakan blower ac pada ac central?
22 Apa yang terjadi jika blower ac tidak berfungsi dengan normal?
23 Bagaimana cara perawatan blower ac?
24 Apa penyebab kerusakan motor listrik pada ac central?
25 Apa yang terjadi jika motor listrik tidak berfungsi dengan normal?
26 Bagaimana cara perawatan motor listrik?