• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Proses asesmen.

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "1. Proses asesmen."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Assesment Process Deepening

Pendalaman dan kesamaan proses asesmen (Interview)

Jum’at, 19 Desember 2014

(3)
(4)

1. Proses asesmen.

2. Pra-asesmen.

3. Interview/wawancara.

4. Review hasil pra-asesmen dan asesmen.

5. Rekomendasi asesmen.

6. Tatacara asesmen/interview 2 asesor.

Daftar Isi

(5)

1. PROSES ASESMEN

BENCH MARK

ASESOR

PERANGK AT

BUK TI

PRA ASEM

EN

PORT FOLIO

SKILL KNOWLED

GE ATITUDE

INTERVIE W

Q & A

ACUAN, STANDAR,

DLL

--- -

HASIL ASESME

N

R

K

BK STOP

LANJUT PL

I II III IV V VI

K o m i t e S e r t i f i k a s i

(6)

1.

Pembukaan asesmen awal.

2.

Mengecek asesmen mandiri.

3.

Mengumpulkan alat bukti yang berkualitas.

4.

Mengindentifikasi bukti berkualitas.

5.

Membantu asesi mengumpulkan bukti.

6.

Mengevaluasi apakah bukti-bukti sudah cukup atau belum.

7.

Menentukan apakah asesmen dapat dilanjutkan atau stop.

2. Pra-asesmen

(7)

Menjelaskan proses asesmen dan menjamin asesi mengerti proses asesmen;

Memotivasi asesi dengan pertanyaan- pertanyaan atau statement lainnya.

Menetapkan apakah calon asesi mempunyai kebutuhan akan dukungan khusus;

Memastikan jika ada kesenjangan yang masih dibutuhkan asesi;

Menjelaskan proses banding.

Memastikan bilamana ada penyesuaian yang wajar seperti bahasa dan kondisi phisik lainnya.

2.1 Pembukaan asesmen awal

(8)

a. Kandidat dibimbing dalam mengumpulkan bukti mereka untuk mendukung pengakuan terhadap kompetensi saat ini .

b. Komunikasi yang sesuai dan keterampilan antar perorangan digunakan untuk mengembangkan hubungan yang profesional dengan kandidat yang mencerminkan kepekaan terhadap perbedaan individu dan memungkinkan adanya umpan balik (feedback) dua arah .

c. Keputusan-keputusan mengenai penyesuaian yang wajar, bila ada, dibuat dengan kandidat, berdasarkan kebutuhan dan karakteristik kandidat.

d. Penyesuaian-penyesuaian yang wajar harus mempertahankan integritas standar kompetensi yang relevan dan memungkinkan prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan yang berhubungan dengan bukti diterapkan secara seimbang.

e. Dukungan dari spesialis diperoleh, bila ada, sesuai dengan rencana asesmen .

f. Risiko kesehatan dan keselamatan kerja apa pun terhadap orang atau alat ditanggulangi segera.

2.2 Mendukung kandidat

(9)

Asesmen mandiri merupakan suatu proses cepat, nyaman, bentuk bukti biaya hemat, dan merupakan suatu model yang baik dalam mengumpul kan informasi tentang pembelajaran formal dan informal calon asesi. Suatu asesmen mandiri terstruktur akan menanyakan asesi, apakah asesi berpengalaman dalam tugas tertentu dan apakah asesi pernah mengikuti tugas serupa dalam konteks lain.

Asesmen mandiri merupakan bukti yang kurang kuat dibandingkan dengan tipe bukti asesmen lainnya sehingga harus berisikan pertanyaan yang merefleksikan rincian dan aplikasi keseluruhan dari satu unit, termasuk elemen- elemennya, kriteria unjuk kerja, ketrampilan yang dibutuhkan, batasan pernyataan, panduan asesmen dan ketrampilan yang dapat dipekerjakan.

2.3 Verifikasi Asesmen mandiri

(10)

a. Menjelaskan langkah-langkah proses asesmen.

b. Menjelaskan standar asesmen (dan tipe bukti yang diperlukan sesuai standar);

c. Menjelaskan aturan bukti yang harus dipenuhi proses asesmen;

d. Menjelaskan metode dan perangkat asesmen (dan bagaimana metode dan perangkat akan digunakan).

e. Memberikan peluang asesmen awal dan mandiri terhadap standar;

f. Membantu calon asesi mengidentifikasi dan mengumpulkan bukti; dan

g. Membantu calon asesi mengkompilasi suatu bukti portofolio

2.4

Membantu Calon Asesi Mengumpulkan

Bukti

(11)

Menetapka n peluang mengump ulkan bukti

bermutu Menetapka

n peluang mengump ulkan bukti

bermutu

Menggu nakan metode asesme

n Menggu

nakan metode asesme

n

2.5 Mengumpulkan Bukti Berkualitas

(12)

a. Rencana asesmen dijadikan panduan dalam melaksanakan asesmen dan metode serta alat asesmen digunakan untuk mengumpulkan, menyusun dan mendokumentasikan bukti dalam format yang sesuai untuk menentukan kompetensi.

b. Prinsip-prinsip asesmen dan aturan-aturan bukti diterapkan dalam mengumpulkan bukti yang berkualitas.

c. Pengumpulan bukti pada saat praasesmen dan interview digali sebanyak mungkin.

d. Kesempatan untuk kegiatan-kegiatan asesmen terpadu diidentifikasi dan teknik/alat alat asesmen dimodifikasi, bila perlu .

e. Kebijakan dan prosedur sistem asesmen yang diidentifikasi dan persyaratan organisasi/hukum/etika untuk asesmen dibahas.

f. Bukti-bukti kunci diindentifikasikan dan bandingkan dengan standar kompetensi yang digunakan dalam asesmen.

g. Bukti-bukti pendukung lainnya dikumpulkan dari suatu acuan dan kemudian dikaitkan dengan standar yang digunakan dalam asesmen.

2.6 Mengumpulkan bukti yang

berkualitas

(13)

Kata kerja Jenis bukti metode Perangkat

Mengetahui Tambahan Wawancara Lembar pertanyaan

Memahami Tambahan Wawancara Lembar pertanyaan

Melaksanakan Tidak langsung Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan

Memantau Tidak langsung

Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan

Menerapkan Tidak langsung

Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan

Menganalisa Tidak langsung

Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan

Sintesa Tidak langsung

Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan Mengevaluasi Tidak langsung

Tambahan Verfikasi portfolio

Wawancara Daft verifikasi bukti Lembar pertanyaan

2.7 Tasoknomi sbg dasar penentuan

metode dan penggalian bukti

(14)

Level I: 4 unit

kompetensi Level II :4 unit

kompetensi Level IV : 7 unit

kompetensi Level V : 4 unit kompetensi

Mengenal dan memahami risiko kredit

Mengenal dan memahami risiko kredit

Menetapkan criteria-kriteria yang dipakai dalam

pemantauan

Menentukan skala prioritas

penanganan risiko

Memahami sifat- sifat risiko dan

menentukan faktor risiko kredit

Memahami sifat- sifat risiko dan

menentukan faktor risiko kredit

Melakukan analisis terhadap risiko pasar

Menetapkan

langkah-langkah pengendalian dan mitigasi

Mencatat risiko

pasar Mencatat risiko

pasar Melaporkan hasil

pemantauan

Menetapkan dan menyarankan alternative- alternatif solusi Menyusun

pedoman untuk melakukan

pengukuran risiko pasar

Menyusun

pedoman untuk melakukan

pengukuran risiko pasar

Mengevaluasi ekposure risiko

Menerapkan pengendalian internal

2.8 Komparisi kedalaman elemen kompetensi

bidang manajemen risiko

(15)

Jenis bukti Standar Tkt I kom Tkt II kom Tkt IV Tkt V

Pedoman/Kebijakan Kredit Ya/tdk Ya/tdk Ya/tdk ya

Laporan portfolio unit/divisi kredit tidak tidak Ya/tdk tidak

Analisa kredit/proposal kredit tidak tidak tidak tidak

Perjanjian kredit tidak tidak tidak tidak

Laporan Risk profile bank tidak tidak Ya/tdk ya

Laporan profile risiko hukum tidak tidak Ya/tdk tidak

Annual report/laporan tahunan ya ya Ya/tdk ya

Laporan aktivitas unit/divisi tidak tidak Ya/tdk tidak

Pedoman/Kebijakan manajemen risiko Ya/tdk Ya/tdk Ya/tidak ya

Rencana bisnis bank ya ya Ya/tidak ya

Rencana bisnis suatu unit/divisi tidak tidak Ya/Tidak Tidak

Standar operating prosesdur tidak tidak Ya/tdk Tidak

Laporan tingkat kesehatan bank ya ya Ya/tidak Ya

2.9 Bukti portfolio hasil kerja yg relevan

(16)

1. Mampu mengelola komisaris yang ada dibawahnya.

2. Mampu memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank.

3. Mampu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank.

4. Mampu memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi bank.

5. Mampu mengarahkan, memantau & mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis bank.

6. Mampu memastikan bahwa direksi bank telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas bank.

7. Mampu memberitahukan kepada otoritas hasil temuan tentang pelanggaran peraturan perundang-undangan bidang keuangan dan perbankan dan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan bank.

8. Mampu membentuk komite audit, komite pemantauan risiko dan remunerasi dan nominasi dan memastikan komite-komite tersebut dapat menjalankan tugasnya secara efektif.

2.10.a Tugas dan tanggung jawab komisaris utama

(17)

1. Mampu memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha bank.

2. Mampu melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi bank.

3. Mampu memberikan nasehat kepada Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab Direksi bank.

4. Mampu mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijaksanaan strategis bank.

5. Mampu memastikan bahwa direksi bank telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Otoritas bank.

6. Mampu memberitahukan kepada otoritas hasil temuan tentang pelanggaran peraturan perundang-undangan bidang keuangan dan perbankan dan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan bank.

7. Mampu membentuk komite audit, komite pemantauan risiko dan remunerasi dan nominasi dan memastikan komite-komite tersebut dapat menjalankan tugasnya secara efektif.

2.10.b Tugas dan tanggung jawab komisaris bank

(18)

1. Mampu mengelola bank dengan prinsip kehati-hatian.

2. Mampu mengelola direksi yang ada dibawahnya.

3. Dapat melakasanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank.

4. Mampu menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan otoritas bank.

5. Mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

6. Mampu mengelola aset dengan kualitas yang sehat.

7. Mampu mengelola dalam penghimpunan dana dan menjaga likuiditas secara optimal.

8. Mampu mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bank.

9. Mampu mengelola SDM dalam mencapai visi dan misi bank.

10. Mampu berkomunikasi baik internal maupun eksternal.

11. Mampu mengelola pelayanan bank yang excellent.

12. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan baik internal maupun eksternal.

2.10.c Tugas dan tanggung jawab direktur utama

(19)

Direktur Bank

1. Mampu mengelola bank dengan prinsip kehati-hatian.

2. Dapat melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank.

3. Mampu menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal dan hasil pengawasan otoritas bank.

4. Mampu menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu.

5. Mampu mengelola aset dengan kualitas yang sehat.

6. Mampu pengelola dalam penghimpunan dana dan menjaga likuiditas secara optimal.

7. Mampu mengindentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko bank.

8. Mampu mengelola SDM dalam mencapai visi dn misi bank.

9. Mampu berkomunikasi baik internal maupun eksternal.

10. Mampu mengelola pelayanan bank yang excellent.

11. Mengetahui dan mentaati semua ketentuan baik internal maupun eksternal.

12. Mampu mengelola bidang/usaha/bisnis/kegiatan yang dibawahi.

2.10.d Tugas dan tanggung jawab direktur bank

(20)

1.

Pembukaan dan menanyakan kesiapan asesi untuk interview.

2.

Mengiapkan Q & A yang sudah disediakan.

3.

Melaksanakan interview

4.

Mencatat hasil interview.

5.

Mengecek kesesuaian jawaban asesi dengan guidance jawaban yang telah disediakan.

6.

Mereview hasil pra-asesmen dan interview.

3. Interview/Wawancara

(21)

a.

Mereview kembali hasil pra asesmen dan interview.

b.

Batasan-batasan dalam memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berkualitas diidentifikasi dari hasil pra asesmen dan interview.

c.

Bukti yang dikumpulkan diperiksa dan dievaluasi untuk memastikan bahwa bukti tersebut mencerminkan bukti yang diperlukan untuk memperlihatkan kompetensi dan yang mencakup seluruh bagian komponen standar kompetensi dan dimensi kompetensi (dimana standar kompetensi merupakan tolok ukur bagi asesmen)

d.

Mengevaluasi dokumentasi terkait lainnya yang sesuai dengan aturan- aturan bukti asesmen digunakan untuk menyimpulkan apakah kompetensi telah diperlihatkan, berdasarkan bukti yang ada.

e.

Mengevaluasi hasil jawaban asesi dalam interview dengan guidance jawaban yang diharapkan.

f.

Siapkan keputusan asesmen dan rencana tindak lanjut serta umpan balik (feedback) yang jelas dan membangun.

4. Review hasil pra-asesmen dan

asesmen

(22)

Identifikasi batasan dalam menghasilkan dan mengevaluasi

bukti bermutu

Identifikasi batasan dalam menghasilkan dan mengevaluasi

bukti bermutu

Menguji dan mengevaluasi bukti bermutu (sesuai dg acuan)

Menguji dan mengevaluasi bukti bermutu (sesuai dg acuan)

Mempertimbangkan dan menetapkan apakah kompetensi telah

didemonstrasikan

Mempertimbangkan dan menetapkan apakah kompetensi telah

didemonstrasikan

Memberi umpan balik yang jelas dan konstruktif kepada asesi Memberi umpan balik yang jelas

dan konstruktif kepada asesi

4.1 Membuat rekomendasi asesmen

(23)

1.

Menyampaikan hasil asesmen secara bijaksana dengan memberikan feed back yang konstruktif.

2.

Keputusan asesmen dapat berupa :

a.

Kompeten (K) bilamana hasil asesmen (pra- asesmen dan interview) sudah memenuhi standar.

b.

Belum Kompeten (BK) bilamana hasil asesmen belum memenuhi standar.

c.

Penilaian Lanjut (PL) bilamana masih ada gap yang masih perlu untuk keyakinan dari asesor.

5. Penyampain hasil asesmen

(24)

1.

Sejak akhir November 2015 se-orang peserta/ asesi di interview oleh 2 orang asesor.

2.

Setiap asesor mempunyai hak dan kewajiban yang sama sebagai asesor.

3.

Setiap asesor diberikan lembar interview dan menuliskan hasil jawaban peserta/asesi.

4.

Pada akhir interview harus menyampaikan rekomedasinya masing-masing secara independens.

5.

Bilamana rekomendasi 2 asesor tidak sama/berbeda maka diambil rekomendasi terendah umpamanya K dan BK maka menjadi BK , bilamana K dan PL maka menjadi PL dan bilamana BK dan PL menjadi BK.

6. Tata tertib pelaksanaan interview 2

asesor

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Leuwijamang sebagai TNGH adalah salah satu tempat ekowisata alam memiliki karakter sebagai berikut: pertama, kondisi kepemilikan yang bersifat common property

The results of the study stated that the two theories of content marketing have a significant effect on customer engagement and purchase intentions as well as the customer