• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosiding Konferensi Nasional Promosi Kesehatan ke-7

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Prosiding Konferensi Nasional Promosi Kesehatan ke-7"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

Prosiding Konferensi Nasional 7 Promosi Kesehatan: Promosi Kesehatan dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.—Jakarta: Kemenkes RI. ISBN 2018. Prosiding Konferensi Nasional 7 Promosi Kesehatan Tahun 2017 Promosi Kesehatan dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan All rights reserved. Promosi kesehatan melalui pemberdayaan masyarakat untuk pencegahan penyakit tidak menular (Studi di pedesaan di Yogyakarta).

Inovasi promosi kesehatan dalam upaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta lingkungan pedesaan yang sehat. Promosi kesehatan rumah sakit Media dan praktik kebersihan tangan dalam pencegahan infeksi rumah sakit di RSUD dr.

PROMOSI KESEHATAN DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA

PENINGKATAN GIZI

Perilaku pencarian pelayanan persalinan

Komunikasi interpersonal dari teman, keluarga dan tenaga kesehatan merupakan faktor terpenting bagi ibu hamil untuk mengambil keputusan tentang tempat melahirkan (10). Rata-rata waktu yang diperlukan sebuah keluarga di pedesaan Bangladesh untuk mengambil keputusan mencari perawatan kesehatan adalah 72 menit.

Sikap ibu hamil terhadap persalinan di fasilitas kesehatan

Norma subjektif ibu hamil terhadap persalinan di fasilitas kesehatan

Kontrol perilaku ibu hamil terhadap persalinan di fasilitas kesehatan

Intensi untuk menggunakan fasilitas kesehatan

Kebutuhan terhadap fasilitas kesehatan

Pengetahuan tentang kehamilan risiko tinggi

PENGEMBANGAN TEKNIS BERKELANJUTAN BERDASARKAN PELATIHAN PROMOSI KESEHATAN BAGI PUSKESMAS DI PROVINSI JAWA BARAT. Cakupan pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas tidak terdokumentasi dengan baik, tidak ada perbedaan yang signifikan cakupan promosi kesehatan sebelum dan sesudah pelatihan. Tujuan umum penelitian adalah merumuskan model pengembangan teknis berkelanjutan berbasis evaluasi pelatihan promosi kesehatan bagi petugas puskesmas di Provinsi Jawa Barat.

Hasil analisis menjadi bahan untuk mengidentifikasi model bimbingan teknis promosi kesehatan berkelanjutan bagi petugas Puskesmas. Bantuan teknis langsung (kunjungan ke Puskesmas) dari Unit Promosi Kesehatan Kabupaten/Provinsi setelah pelatihan, diharapkan dapat berperan dalam pendampingan dan bimbingan teknis pelayanan promosi kesehatan di Puskesmas.

Tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan promosi kesehatan berdasarkan asal kabupaten

TATA CARA KONSERENSI NASIONAL PROMOSI KESEHATAN KE-7 1) Tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah penyuluhan promosi kesehatan berdasarkan daerah asal.

Tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah pelatihan promosi kesehatan berdasarkan tingkat pendidikan

Perbedaan Peningkatan Pengetahuan Peserta antar Kabupaten

Perbedaan peningkatan pengetahuan peserta antar tingkat pendidikan

Berdasarkan diskusi dengan Unit Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, terpilihlah Puskesmas Panongan dan Margajaya di Kabupaten Majalengka serta Puskesmas Terisi dan Kandanghaur di Kabupaten Indramayu.

Implementasi Promosi Kesehatan di Puskesmas Pasca Pelatihan

Implementasi Promosi Kesehatan mendukung KIA dan Gizi

Model pembinaan teknis promkes berkelanjutan bagi petugas Puskesmas

Hingga saat ini limbah kulit durian dibuang di tempat pembuangan sampah yang memerlukan pengangkutan khusus secara berkala. Selain itu, pemanfaatan limbah kulit durian dalam makanan olahan, antara lain pengental makanan dan manisan. Selain itu juga dapat mengatasi masalah limbah kulit durian yang selama ini tidak dimanfaatkan atau dikelola.

Berdasarkan hal tersebut, Anda bisa memanfaatkan pembuatan keripik durian sebagai camilan sehat dan bergizi. Untuk mengurangi jumlah limbah kulit durian dan upaya pengayaan produk olahan pangan yang sehat dan bergizi, sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi industri rumah tangga.

Pelatihan pembuatan keripik kulit durian

Kandungan nutrisi kulit durian yang baik seperti karbohidrat dan serat merupakan potensi yang baik untuk digunakan dalam pangan sebagai upaya peningkatan gizi dan kualitas pangan. Selain itu di Jalan Binjai juga terdapat industri rumahan yang memproduksi aneka keripik seperti keripik ubi jalar, keripik bawang, keripik talas, keripik ubi jalar. Keberadaan keripik kulit durian merupakan salah satu upaya pengembangan produk baru bagi industri rumah tangga yang berpotensi meningkatkan pemasaran dan pendapatan para pelaku industri rumah tangga.

Jika penerimaan masyarakat terhadap kulit durian baik, maka jumlah limbah kulit durian yang selama ini sangat besar khususnya di kota Medan dapat dikurangi sehingga tidak menimbulkan masalah lingkungan dan masalah sosial ekonomi lainnya. masalah. Tim pengabdi telah memberikan pelatihan pembuatan kulit durian tentang buah durian dan pemanfaatannya, limbah buah durian, pemanfaatan kulit durian, nilai gizi buah durian dan kulit durian.

Pelaksanaan pembuatan keripik kulit durian

Setelah itu, potongan kulit durian yang telah disedot digoreng dengan minyak panas dan ditiriskan dengan oil cutter. Kemudian keripik kulit durian dikemas dalam wadah plastik yang baik agar tidak dingin dan kualitas produk terjamin.

Evaluasi kegiatan

Pertimbangan untuk diajukan sebagai produk yang berpotensi mempunyai hak paten

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik kader posyandu saat ini ditinjau dari tingkat pengetahuan dan partisipasi dalam pelaksanaan posyandu dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan strategi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencapaian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Arungkeke Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih jauh tentang reaksi perempuan yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga di Kabupaten Buleleng Provinsi Bali.

Penelitian ini menunjukkan bahwa reaksi korban KDRT berupa reaksi emosional (malu, takut, pasrah, diam, bersalah, takut, mengalah, stres dan depresi), reaksi kognitif (keluhan psikosomatis dan perasaan tidak berdaya). dan konsekuensi kesehatan mental seperti stres, depresi, berkepanjangan dan keinginan bunuh diri. Dampak terhadap kesehatan jiwa dalam penelitian ini adalah informan mengalami stres dan depresi yang berkepanjangan serta memiliki keinginan untuk bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis informasi peran bidan dalam memberikan sosialisasi tentang IMD dan membantu praktik IMD di Puskesmas Halmahera Kota Semarang.

Berdasarkan latar belakang tersebut, permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah peran bidan dalam pelaksanaan IMD, baik dalam memberikan informasi kepada ibu maupun dalam pelaksanaan IMD yang dilakukan oleh bidan saat membantu persalinan di Puskesmas Halmahera. Pusat di Semarang. Kota. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis informasi tentang peran bidan dalam memberikan sosialisasi tentang IMD dan menganalisis informasi tentang peran bidan dalam membantu pelaksanaan IMD di Puskesmas Halmahera Semarang. Maksud dari jumlah tenaga dalam penelitian ini adalah jumlah bidan yang memberikan pelayanan kebidanan di puskesmas.

Jumlah staf atau bidan pada penelitian ini sudah cukup untuk memberikan pelayanan yang baik dan menguntungkan kepada pasien. Dukungan tenaga kesehatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah motivasi dan pendampingan yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain (dokter dan perawat) dalam praktik IMD. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi ibu hamil terhadap sikap dan keterampilan bidan dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tanarawa Kabupaten Sikka.

Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui persepsi ibu hamil tentang sikap dan keterampilan bidan dalam memberikan asuhan antenatal di Puskesmas Tanarawa Kabupaten Sikka. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi ibu hamil terhadap sikap dan keterampilan bidan dalam memberikan asuhan antenatal di Puskesmas Tanarawa Kabupaten Sikka.

Gambar 1. Penyebab Gizi Buruk di Wilayah Cakung Barat
Gambar 1. Penyebab Gizi Buruk di Wilayah Cakung Barat

Variabel Sikap

Keterampilan bidan dalam pelayanan antenatal menurut pedoman sederhana Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2009) Semua jenis pelayanan tersebut merupakan paket pelayanan antenatal yang bermutu, apabila dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur, tetapi Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa belum semua dilaksanakan.Penelitian yang sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Mardiyaningsih, dkk di Puskesmas Getasan-Semarang tahun 2012 yang menyatakan bahwa sikap petugas yang ramah dalam memberikan pelayanan dan tanggap terhadap keluhan pasien akan mempengaruhi kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan antenatal.

Meskipun sebagian besar responden menilai masih ada aspek yang perlu diperbaiki terkait sikap bidan dalam pelayanan antenatal, 25% responden menyatakan pelayanan yang diterima sudah baik. Bidan desa juga selalu siap memberikan pelayanan seperti pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan jika diperlukan, serta mengutamakan keselamatan ibu terutama dalam situasi darurat. Dalam pengambilan keputusan, bidan memberikan kesempatan kepada keluarga untuk menyampaikan kebutuhan dan kekhawatirannya terkait masalah kesehatan ibu hamil dan bersama-sama mencari solusi untuk mengatasi masalah tersebut melalui pertemuan Program Perencanaan Kelahiran dan Pencegahan Komplikasi (P4K).

Dalam pertemuan dengan keluarga responden, kader posyandu atau dukun bayi yang mendampingi responden akan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan penolong persalinan, tempat ibu akan melahirkan, sumber biaya persalinan terkait, dan calon pendonor darah jika diperlukan. Hal ini sejalan dengan kebijakan teknis penatalaksanaan kehamilan, dimana bidan tidak hanya mengupayakan kehamilan yang normal dan sehat, tetapi juga mempersiapkan ibu dan keluarga menghadapi persalinan dengan aman dan selamat, siap melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pemberian ASI eksklusif serta mempersiapkan ibu dan suami menjadi orang tua yang baik, terutama bagi ibu hamil yang baru pertama kali hamil (Saifudin et al, 2002). Persepsi ibu hamil terhadap sikap bidan dalam memberikan asuhan antenatal, hasil penelitian menyatakan cukup, namun dalam wawancara sebagian besar responden mengeluhkan sikap bidan khususnya dalam pengarahan konseling dirasakan demikian. tidak memuaskan.

Hal ini terlihat pada saat melakukan tanya jawab mengenai keluhan dan kebutuhan ibu hamil, bidan kurang ramah dan kurang konsentrasi. Melihat perbedaan persepsi responden terhadap sikap bidan dalam pelayanan antenatal di atas, maka bidan masih perlu mengetahui beberapa aspek mengenai sikap dalam pelayanan antenatal seperti tidak membuat ibu menunggu lama pelayanan dan aspek penyuluhan yang menekankan empati.

Variabel Keterampilan

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pegandan Semarang. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa pengetahuan tentang ASI eksklusif (p=0,05) dan sikap terhadap ASI eksklusif (p=0,000) berhubungan signifikan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Berdasarkan hasil uji chi square diketahui dua variabel yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p≤0,05) yaitu pengetahuan (p=0,05) dan sikap (p=0,000).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan perilaku pemberian ASI eksklusif, sejalan dengan penelitian Dewi Wulandari (2012) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan keterampilan bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif didukung oleh penelitian Dewi Wulandari (2012) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara bidan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paparan informasi ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara fasilitas penunjang ASI dengan pemberian ASI eksklusif didukung oleh hasil penelitian Budiyanto (2015) yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan fasilitas penunjang dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif adalah sikap terhadap pemberian ASI eksklusif dengan nilai OR terbesar sebesar 7,299. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI Eksklusif Di Wilayah Kerja I Puskesmas Denpasar Timur Tahun 2016”.

Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif 6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok Tahun 2011. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Tengaran Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012. Hubungan ketersediaan fasilitas pendukung dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu yang bekerja sebagai tenaga kesehatan.

Promosi Kesehatan sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Tidak Menular

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor

UPTD. Kesehatan Kecamatan Ciampea

Akses informasi dinilai belum merata karena pendekatan keluarga belum disosialisasikan di Kabupaten Ciampea yang merupakan salah satu dari 9 provinsi terpilih untuk melaksanakan program tersebut. Perilaku hidup bersih dan sehat serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya pada keluarga di Muara Bungo Provinsi Jambi tahun 2002. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tatanan rumah tangga PHBS di Desa Iwul Kecamatan Parung Kabupaten Bogor.

Gambar

Gambar 1. Penyebab Gizi Buruk di Wilayah Cakung Barat
Gambar 2. Aktivitas Pelaksanaan Warung Gizi di Wilayah Cakung Barat
Tabel 1. Karakterisitik responden
Gambar 1. Pengetahuan kader
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan pada peserta jaminan kesehatan nasional di wilayah kerja puskesmas payakabung..