PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN PLASTIK
DALAM UPAYA MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN PENGRAJIN (STUDI PADA MASYARAKAT DUSUN PERENDEKAN UTARA DESA
GIRI SASAK KECAMATAN KURIPAN)
Oleh
MAILA KHULAIDAH NIM: 160.203.177
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
ii
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN PLASTIK
DALAM UPAYA MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN PENGRAJIN (STUDI PADA MASYARAKAT DUSUN PERENDEKAN UTARA DESA
GIRI SASAK KECAMATAN KURIPAN)
Skripsi
Ditujukan Kepada Universitas Islam Negeri Mataram Untuk Melengkapi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana
Ekonomi Syari’ah
Oleh
MAILA KHULAIDAH NIM: 160.203.177
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2020
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh : Maila Khulaidah, NIM : 160.203.177 dengan judul ”Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di munaqasyah-kan.
Disetujui pada tanggal : 20 April 2020 Di bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Moh. Salahudin, M.Ag Muh. Johari, M.SI
NIP: 197608061999031002 NIP: 198501272018011001
iv
NOTA DINAS PEMBIMBING
Mataram, 20 April 2020 Hal : Munaqasyah
Kepada Yth,
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di-
Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai dengan arahan dan masukan pembimbing dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi:
Nama : Maila Khulaidah NIM : 160.203.177 Jurusan : Ekonomi Syari’ah
Judul Skripsi : Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)
Telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang Munaqasyah Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram. Oleh karena itu, kami berharap agar Skripsi ini dapat segera di Munaqasyah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Moh. Salahudin, M.Ag Muh. Johari, M.SI NIP: 197608061999031002 NIP: 1
vi
vii
ِ ا
ِ ن
ِ م
ِ ع
ِ لا
ِ ع
ِ ر ِ س
ِ ي
ِ س
ِ را
ِِ
ِ فِ ا ٦
ِ ذا
ِ ف
ِ ر
ِ غ
ِ ت
ِ فا
ِ ن
ِ ص
ِ ب
ِِ
٦
)
viii
Ku PERSEMBAHKAN Skripsiku Untuk :
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu menemani, mendoakan, dan memberikan dukungan kepadaku, sehingga diriku dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Kakak-kakakku dan adikku yang telah membantuku selama ini dan kalian adalah penyemangat bagiku untuk terus mengerjakan skripsi ini.
3. Bapak Abdullah Musthafa (Dosen Wali) yang telah memberikan bimbingan dan didikan kepadaku dari awal masuk kuliah (Semester 1) sampai akhir semester (Semester 8) ini. Saya ucapkan terimakasih banyak.
4. Untuk sahabat seperjuanganku Hetty Handayani, Miazatun Nada, Laylis Fiana, dan Wartini. Kalian adalah sahabat terbaik yang aku miliki, yang selalu membantu dan memotivasi dari awal sampai saat ini. Serta teman-teman kelas E Ekonomi Syari’ah angkatan 2016, terimakasih untuk kebahagiaan dan kekonyolan yang sudah kalian berikan selama duduk di bangku perkuliahan.
5. Untuk orang tersayangku “Dia” yang selalu dan tidak pernah bosan untuk selalu memberikan motivasi dan semangat untuk terus selalu berjuang dan menggapai kesuksesan. Terimakasih banyak sudah menjadi bagian dari hidupku dan selalu memberikan do’a dan dukungan sampai saat ini.
6. Terkhusus sahabat ALTOVERANDER-16 Generation Nurul Hakim yang telah mendukung dan mendoakan ku. Sukses terus buat kalian semua, semoga kita bisa wisuda bareng di Tahun 2020 ini.
7. Dan Almamaterku tercinta.
ix
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
2. Bapak Dr. Ahmad Amir Aziz, M.Ag sealaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
3. Bapak Dr. Muh. Salahudin, M.Ag sebagai Pembimbing I dan Bapak Muh.
Johari, M.SI sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta koreksi yang mendetail secara terus-menerus di tengah kesibukannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
x
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)” dan dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Akhir pada Jurusan Ekonomi Syari’ah di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
2. Bapak Dr. Ahmad Amir Aziz, M.Ag sealaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
3. Bapak Dr. Muh. Salahudin, M.Ag sebagai Pembimbing I dan Bapak Muh.
Johari, M.SI sebagai Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta koreksi yang mendetail secara terus-menerus di tengah kesibukannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
4. Bapak H. Bahrur Rasyid, M.M selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
xi
5. Kedua orang tuaku Ayahanda “Ahmad Zaenal Musthafa” dan Ibunda
“Mariyatun” yang telah sabar mendidik, memotivasi, dan memberikan support kepada anaknya. Dan juga Kakak dan Adikku yang telah memberikan dukungan serta do’a.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan pembaca pada umumnya. Dan semoga kebaikan semua pihak yang telah membantu penyusunan ini mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Amiin ya Rabbal “Alamin...
Mataram, 20 April 2020
Maila Khulaidah NIM: 160.203.177
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... v
HALAMAN PENGESAHAN ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xii
ABSTRAK ... xv
BAB I : PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ... 6
E. Telaah Pustaka ... 7
F. Landasan Teori ... 11
1. Kewirausahaan ... 11
2. Kewirausahaan dan Perkembangan Ekonomi ... 12
3. Kewirausahaan dan Ekonomi Rakyat ... 14
4. Kesejahteraan Melalui Entrepreneurship ... 19
G. Metodologi Penelitian ... 25
xiii
1. Pendekatan Penelitian ... 25
2. Kehadiran Peneliti ... 27
3. Lokasi Penelitian ... 28
4. Sumber Data ... 28
5. Teknik Pengumpulan Data ... 30
6. Teknik Analisis Data ... 33
7. Validitas Data ... 34
H. Sistematika Pembahasan ... 36
BAB II : KREATIVITAS KERAJINAN TANGAN MASYARAKAT DESA GIRI SASAK ... 39
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian... 39
1. Sejarah Desa Giri Sasak ... 39
2. Letak Geografis Desa Giri Sasak ... 40
3. Keadaan Ekonomi Penduduk Desa Giri Sasak ... 42
B. Kreativitas Kerajinan Tangan Masyarakat Desa Giri Sasak ... 42
1. Sejarah Berdirinya Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Desa Giri Sasak ... 42
2. Profil Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan ... 45
3. Peran Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak ... 55
BAB III : MASA DEPAN KREATIVITAS MASYARAKAT DESA GIRI SASAK ... 63
A. Kesiapan SDM dan SDA Dalam Melakukan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Desa Giri Sasak ... 63
B. Prospek Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan ... 64
xiv
C. Pendukung dan Penghambat Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik
di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak ... 69
BAB IV : PENUTUP ... 75
A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 82
xv
PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA KERAJINAN TANGAN ANYAMAN PLASTIK
DALAM UPAYA MENGURANGI TINGKAT KEMISKINAN PENGRAJIN (STUDI PADA MASYARAKAT DUSUN PERENDEKAN UTARA DESA
GIRI SASAK KECAMATAN KURIPAN)
ABSTRAK
Penelitian ini terkait dengan kegiatan kewirausahaan masyarakat yang berbasis pada kegiatan ekonomi rakyat. Penelitian dilakukan di unit Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan. Adapun fokus penelitian ini adalah bagaimana prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin, serta apa faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi oleh para pengrajin dalam menjalankan usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak. Dalam mengembangkan usahanya, para pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak melihat dari tiga aspek, yaitu dari segi omset, dari segi resiko, dan dari segi peluang. Implikasi dari ketiga aspek tersebut ialah berkurangnya tingkat kemiskinan pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, beberapa karya tulis, buku buku ekonomi yang berkaitan dengan fokus penelitian, observasi, dan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan pada teknik wawancara, peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas yang dimana peneliti bebas menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu dengan cara tatap muka dan tanya jawab secara langsung dengan pihak informan atau subyek untuk memperoleh data.
Dalam praktiknya, prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak secara umum memang menunjukkan hasil yang signifikan. Sehingga dapat mengurangi tingkat kemiskinan para pengrajin. Hal ini dilihat dari data yang didapatkan dari hasil wawancara langsung dengan para pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
Kata Kunci: Prospek, Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik, Kemiskinan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pada hakikatnya dalam diri setiap insan telah tertanam jiwa wirausaha yang berarti memiliki kreativitas dan mempunyai tujuan tertentu, serta berusaha untuk mencapai keberhasilan dalam hidupnya.1 Merintis usaha merupakan pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan oleh siapapun, yang terpenting adalah keyakinan, kemampuan kepribadian, dan kesempatan merupakan elemen yang harus diperkuat untuk menjadi wirausaha.2
Usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang.3 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peranan yang strategis dalam membangun ekonomi nasional.4 Menurut keputusan Presiden RI No. 99 Tahun 1998 menyatakan bahwa Usaha Kecil adalah
“kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.5
1 Yuyus Suryana, Kewirausahaan (Pendekatan Karakteristik Wirausaha Sukses), (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011) hlm.2.
2 M. Nawawi Zuhrinal, Kewirausahaan Islam, (Medan: FEBI UIN-SU Press, 2015) hlm.49.
3 M. Tohar, Kiat Sukses Berwirausaha, (Yogyakarta: Kanicius, 2000) hlm.1.
4 Mutmainnah, “Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah Dengan Memanfaatkan Website (Studi Kasus Bu Kus Catering.Com Kota Mataram)”, (Skripsi: UIN Mataram, 2018) hlm.21.
5 http://peraturan.bpk.go.id (Akses 18 November 2019 pukul 17.43 WITA).
2
Usaha kecil yang berkembang pada saat ini yaitu usaha kerajinan tangan anyaman plastik. Sebuah hasil kerajinan tangan yang berawal dari skill seorang remaja yang tinggal di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak yang kemudian dikembangkan dengan masyarakat di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak saat terjadinya gempa Tahun 2018. Dan kemudian digeluti oleh masyarakat di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak hingga saat ini, sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan untuk meningkatkan kesejahteraan para pengrajin khususnya dalam bidang perekonomian.6
Masih banyak kendala yang dihadapi pengrajin dalam memasarkan produk kerajinan tangan tersebut. Bahkan masyarakat yang berada di Desa Giri Sasak secara keseluruhan masih banyak yang belum mengetahui terkait adanya masyarakat di Dusun Perendekan Utara yang memproduksi kerajinan tangan anyaman plastik tersebut. Akan tetapi, untuk saat ini hasil dari produk kerajinan tangan anyaman plastik tersebut sudah di pasarkan hingga ke luar daerah.7 Permasalahan pokok yang pada saat ini menghambat perkembangan industri kecil khususnya di daerah pedesaan adalah pemasaran untuk menyalurkan hasil kerajinan tangan tersebut dari produsen ke konsumen merupakan suatu masalah, karena kurangnya informasi pasar terkait dengan pola permintaan konsumen.8
Secara khusus “produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah suatu barang atau jasa”. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi bisa diartikan dengan “pengubahan bahan-bahan dari
6 Inaq Roaini, Observasi, Giri Sasak 24 September 2019.
7Inaq Muna’ah, Observasi, Giri Sasak 24 September 2019.
8 Zulkarnain, Kewirausahaan Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dan Penduduk Miskin, (Jakarta: Adicita, 2006) hlm.12.
3
sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen”.9 Dalam QS. Al- Hadid ayat 25 dicantumkan, bahwa Allah SWT telah menyediakan berbagai alat untuk manusia, sama halnya dengan sumber daya alam yang mana di dalamnya terdapat banyak manfaat untuk membangun, bercocok tanam dan membuat kerajinan dalam bentuk apapun, agar dapat dipergunakan dengan sebaik mungkin sehingga dapat mendatangkan kesejahteraan.10
Kemiskinan adalah situasi serba kekurangan yang terjadi bukan karena dikehendaki, melainkan karena tidak dapat dihindari dengan kekuatan yang ada padanya. Kemiskinan adalah apabila pendapatan suatu komunitas berada di bawah satu garis kemiskinan tertentu.11 Dan untuk menunjang semua itu sudah sewajarnya dalam hal ini usaha kecil dan menengah (UKM) bisa mendongkrak kemiskinan masyarakat menegah kebawah. Sehingga kemajuan yang mampu dicapai pada akhirnya akan memberikan kemanfaatan bagi kesejahteraan dan mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat sekitarnya.12
Hasil observasi pertama yang peneliti lakukan di tempat pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan, bahwa:
“Dalam membuat kerajinan tangan anyaman plastik ini, kendala yang dihadapi pada saat ini adalah pemasaran. Kami belum pernah memasarkan hasil kerajinan tangan kami ini melalui media sosial. Usaha ini kami geluti sebagai usaha sampingan, karena kalau cuma mengandalkan hasil pertanian otomatis tidak akan cukup untuk kebutuhan hidup. Apalagi sekarang musim kemarau, sembari mengisi kekosongan
9 Abdul Aziz, Ekonomi Islam (Analisis Mikro dan Makro), (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008) hlm.56.
10 https://tafsirweb.com (Akses 10 Oktober 2019 pukul 20.26 WITA).
11 Ali Khomsan. dkk, Indikator Kemiskinan dan Mengklasifikasi Orang Miskin, (Jakarta:
Fakultas Ekologi Manusia IPB, 2015) hlm.2.
12 Ruslan Abdul Ghofur Noor, Konsep Distribusi Dalam Ekonomi Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2013) hlm.68.
4
di rumah. Beliau juga menjelaskan, hasil dari kerajinan ini akan cukup kalau untuk anak 1 dan masih kecil (belum sekolah).”13
Dari observasi pada kunjungan pertama peneliti, usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak memiliki gambaran dan peluang yang sangat besar dan berdampak positif untuk mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin khususnya pada saat musim kemarau, walaupun masih memiliki kendala dalam hal pemasaran. Banyak diantara masyarakat di Desa Giri Sasak khususnya di Dusun Perendekan Utara yang beralih profesi dari petani menjadi pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik demi menunjang perekonomian.14
Sesuai latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti secara detail terkait usaha kecil dan menengah (UKM) yang ada di Desa Giri Sasak tersebut dan meneliti lebih jauh lagi terkait prospek dari usaha tersebut untuk kedepannya dalam bentuk karya ilmiah yang berjudul “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak ?
13 Inaq Roaini, Observasi, Giri Sasak 24 September 2019.
14 Ibid., Observasi, Giri Sasak 24 September 2019.
5
2. Apa faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh para pengrajin dalam menjalankan usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh para pengrajin dalam menjalankan usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
2. Manfaat Penelitian
Setiap diadakannya suatu Penelitian, pasti mempunyai manfaat sehingga bisa dinikmati hasil akhirnya. Dengan diadakannya penelitian ini, maka diharapkan dapat memberikan manfaat untuk berbagai pihak antara lain:
a. Secara Teoritis
1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan terkait ekonomi islam dari berbagai aspek kehidupan, khususnya terkait pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
6
2) Dan dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi untuk penelitian di masa yang akan datang, terutama yang berkaitan dengan prospek pengembangan usaha kerajinan tangan.
b. Secara Praktis
1) Diharapkan dapat berguna bagi masyarakat luas, khususnya bagi para pengrajin kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
2) Bisa dijadikan sebagai pedoman oleh mahasiswa/mahasiswi yang ingin mencoba manjadi seorang pengusaha, dan khususnya bagi pengusaha-pengusaha lain dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat di sekitarnya.
3) Bisa dijadikan sebagai acuan oleh pengrajin anyaman plastik yang lain dalam mengembangkan usahanya.
4) Pedoman bagi peneliti-peneliti yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang dengan tema yang sama.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
Ketika berbicara tentang ruang lingkup dan setting penelitian, sangat erat kaitannya dengan batasan-batasan penelitian dan tempat lokasi dimana peneliti bisa mendapatkan informasi yang akan dijadikan objek penelitian.
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah terfokus pada permasalahan yang terkait dengan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Kabupaten
7
Lombok Barat. Berdasarkan pokok pembahasan diatas peneliti membatasi penelitian mengenai beberapa masalah, Pertama: Bagaimana prospek pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak. Kedua, Apa faktor-faktor pendorong dan penghambat yang dihadapi oleh para pengrajin dalam menjalankan usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
2. Setting Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini berlangsung selama dua bulan, yakni dari bulan Desember - Januari. Adapun alasan peneliti memilih lokasi ini adalah karena usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak ini belum pernah dijadikan sebagai objek penelitian oleh orang lain.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka merupakan salah satu penelusuran terhadap karya-karya atau studi terdahulu yang terkait, yang fungsinya agar terhindar dari Duplikasi, plagiasi, dan replika serta menjamin keaslian dan keabsahan penelitian yang dilakukan.
Peneliti mencantumkan beberapa hasil penelitian yang relevan dengan judul yang diangkat untuk mempertegas keaslian terhadap masalah yang akan diangkat dan akan diteliti, diantaranya :
8
1. Muhammad Syaipudin dengan judul “Prospek Pengembangan Usaha Reklame Dalam Membangun Perekonomian Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Reklame di Kecamatan Pekanbaru Kota)”.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.
Dari penelitian ini dihasilkan beberapa temuan bahwa usaha reklame yang dijalani oleh pengusaha di Kecamatan Pekanbaru Kota berprospek baik untuk dikembangkan dan dipertahankan untuk masa mendatang selain itu usaha ini merupakan kegiatan yang dijalani dengan beberapa faktor pendorong, yaitu:
faktor kesukaan, kelayakan pasar, adanya teknologi dan memiliki prospek yang baik untuk masa yang akan datang. Meskipun usaha ini berjalan dengan baik namun menghadapi beberapa kendala yaitu seperti, keterbatasan modal, kurangnya tenaga yang terampil secara profesional, dan adanya persaingan yang tidak sehat sehingga dapat menjatuhkan harga dan keterbatasan wawasan bisnis dalam pengembangan usahanya.15
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan relevansi yang sama dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi prospek pengembangan usaha. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian.
Penelitian tersebut terfokus pada “Prospek Pengembangan Usaha Reklame Dalam Membangun Perekonomian Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam di Pekanbaru Kota”.16 Sedangkan penelitianan yang peneliti lakukan yaitu, “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik
15 Muhammad Syaipudin, “Prospek Pengembangan Usaha Reklame Dalam Membangun Perekonomian Masyarakat Menurut Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Usaha Reklame di Kecamatan Pekanbaru Kota)”, (Skripsi: UIN Sunan Syarif Kasim Riau, 2011) hlm.3.
16 Ibid., hlm.3.
9
Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”. 2. Levi Martin Hadiyanti dengan judul “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec.
Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”.
Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif. Dalam skripsi ini pengembangan industri genteng di Desa Pujorahayu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu produksi, bahan baku, teknologi, sumber daya manusia dan permodalan, serta pemasaran. Dengan beberapa upaya pengembangan meliputi peningkatan akses asset produktif, peningkatan akses pasar dan pelatihan. Dengan berkembangnya usaha maka berpengaruh terhadap tingkat kesejahteraan pengrajin, menghasilkan peningkatan pendapatan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan perumahan.17
Dalam skripsinya Levi Martin Hadiyanti terfokus pada “Analisis
Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”.18Sedangkan peneliti “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan
17Levi Martin Hadiyanti, “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”, (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2017) hlm.3.
18 Ibid., hlm.3.
10
Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”.
3. Abdul Hafiz dengan judul “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab. Lombok Barat”, Prodi Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Mataram Tahun 2017. Dalam skripsinya Abdul Hafiz membahas tentang bagaimana agar usaha kerupuk dapat mengembangkan hasil usahanya.
Metode yang digunakan dalam skripsi ini yaitu menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Dalam skripsi ini dihasilkan bahwa prospek usaha kerupuk dalam mengembangkan usahanya ada dua kesimpulan, yang pertama prospek usaha kerupuk dilihat dari peluang pasar bisa dikatakan sangat menjanjikan. Tetapi bila dilihat dari sisi yang lain prospek pengembangan usaha kerupuk yang ada di Desa Gelogor, bahwa prospek pengembangan usahanya mengalami penurunan semenjak ada larangan penggunaan sode yang biasa digunakan oleh produsen kerupuk, kemudian diganti dengan sode baru yang berasal dari pemerintah yang mengakibatkan pendapatan dari hasil penjualan kerupuk tersebut sedikit menurun.19
Mencermati penelitian tersebut, peneliti menemukan relevansi yang sama dengan penelitian ini, yaitu sama-sama meneliti dari segi prospek pengembangan usaha. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitian.
19 Abdul Hafiz, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab.
Lombok Barat”, (Skripsi: UIN Mataram, 2017) hlm.15.
11
Penelitian tersebut fokus pada “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab. Lombok Barat”.20 Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu “Prospek Pengembangan Usaha
Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”.
F. Landasan Teori 1. Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah padanan kata dari entrepreneurship dalam bahasa Inggris, yang merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Pengertian ini mengandung maksud bahwa seorang wirausahawan adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain, atau mampu menciptakan sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.21
Dalam definisi ini ditekankan bahwa seorang wirausaha adalah orang yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk memanfaatkan peluang tersebut. Pengertian wirausaha di sini menekankan pada setiap orang yang memulai suatu bisnis yang baru. Sedangkan proses kewirausahaan meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.22
20 Ibid., hlm.15.
21 Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014) hlm.2-3.
22 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2005) hlm.22.
12
Jadi, wirausaha itu mengarah kepada orang yang melakukan usaha atau kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilinya. Adapun kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melakukan usaha atau kegiatan.23
2. Kewirausahaan dan Perkembangan Ekonomi
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah salah satu cara untuk mengembangkan perekonomian masyarakat. Semakin berkembang usaha yang digeluti, maka perekonomian masyarakat semakin meningkat.
Pengembangan usaha adalah tugas dan proses persiapan analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan, dan pemantauan pelaksanaan peluang usaha, tetapi tidak termasuk keputusan tentang strategi dan impelementasi dari peluang pertumbuhan usaha.24
Dalam mengembangkan usaha terdapat beberapa unsur penting, diantaranya yaitu :
a. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal)
1) Adanya niat dari si pengusaha/ wirausaha untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar.
2) Mengetahui teknik memproduksi barang.
23 Muhammad Anwar, Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014) hlm.9-10.
24 Levi Martin Hadiyanti, “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”, (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2017) hlm.34.
13
3) Membuat anggaran yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pemasukan dan pengeluaran produk.25
b. Unsur yang berasal dari luar (pihak eksternal) 1) Mengikuti perkembangan informasi.
2) Mendapatkan dana tidak hanya dari dalam seperti meminjam dari luar.
3) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik/ kondusif untuk usaha.
4) Harga dan kualitas, sebagai unsur strategi yang paling umum ditemui.26
Pada umumnya, masalah yang banyak dihadapi oleh industri kecil menyangkut soal manajemen, modal dan mutu, disamping soal pemasaran.
Salah satu pemecahannya adalah keterkaitan dengan perusahaan besar, baik industri maupun perdagangan. Sementara itu, bantuan unit pelayanan teknis, antara lain meliputi : pengolahan dan analisis data, desain dan rekayasa produk tertentu, penerapan tekhnologi modern, bantuan peralatan atau mesin produk, pembinaan manajemen, dan pembinaan serta pelatihan tenaga kerja.27
Selain memperhatikan teknik dalam mengembangkan usaha. Perlu juga memperhatikan prospek usaha tersebut untuk kedepannya. Prospek dalam
25 Levi Martin Hadiyanti, “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”, (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2017) hlm.34.
26 Ibid., hlm.35.
27 Pandji Anoraga, Pengantar Bisnis (Pengelolaan Dalam Era Globalisasi), (Jakarta:
Rineka Cipta, 2011) hlm.464.
14
kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai harapan atau peluang.28 Peluang untuk memasuki dunia wirausaha dapat dilakukan melalui berbagai kesempatan atau peluang yang terlihat oleh seseorang. Akan tetapi mungkin kesempatan atau peluang tersebut tidak terlihat oleh orang lain. Karena peluang dan kesempatan untuk memulai sebuah usaha sangat tergantung kepada persepsi dan pengalaman seseorang.29
Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh usaha/perusahaan yang akan datang baik itu kecenderungan untuk meningkatkan atau bisa juga kecenderungan untuk menutup.
3. Kewirausahaan dan Ekonomi Rakyat
Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat.30 Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang dilakukan oleh rakyat kebanyakan yang secara swadaya mengelola sumber daya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya disebut sebagai usaha kecil dan menengah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian, peternakan, kerajinan, makanan, dll. UKM merupakan langkah awal dari pewujudan kewirausahaan yang akan dibentuk. Yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Ekonomi kerakyatan menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
28 Wahyu M. Hum, Suzana dan Ernawarti Waridah, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Bandung: Ruang Kata, 2013) hlm.492.
29 Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, (Bandung:
Alfabeta, 2012) hlm.51.
30 http://www.hestanto.web.id (Akses 09 November 2019 pukul 11.02 WITA).
15 a. Mubyarto
Ekonomi kerakyatan adalah ekonomi yang demokratis yang bertujuan untuk kesejahteraan rakyat kecil.31
b. Zulkarnain
Ekonomi kerakyatan adalah suatu sistem ekonomi yang harus dianut sesuai falsafah negara kita yang menyangkut dua aspek, yaitu keadilan dan demokrasi ekonomi, serta keberpihakan kepada ekonomi rakyat.32
c. A. Simarmata
Ekonomi kerakyatan yaitu sistem ekonomi dimana produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua, serta dibawah pemilikan anggota- anggota masyarakat. Dengan demikian salah satu pilar dari demokrasi ekonomi itu adalah keikutsertaan semua orang dalam kegiatan produksi.33
Pemahaman tentang ekonomi rakyat dapat dipandang dari dua pendekatan yaitu: Pertama, pendekatan kegiatan ekonomi dari pelaku ekonomi berskala kecil, yang disebut perekonomian rakyat. Berdasarkan pendekatan ini, pemberdayaan ekonomi rakyat yang dimaksudkan adalah pemberdayaan pelaku ekonomi skala kecil. Kedua, pendekatan sistem ekonomi, yaitu demokrasi ekonomi atau sistem pembangunan yang demokratis. Berdasarkan pendekatan yang kedua ini, bahwa ekonomi rakyat adalah sistem ekonomi yang
31 Mubyarto, Reformasi Sistem Ekonomi, (Yogyakarta: Aditya Media, 1999) hlm.81.
32 Zulkarnain, Kewirausahaan (Strategi Pemberdayaan Usaha Kecil Menengah dan Penduduk Miskin), (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2006) hlm.98.
33 A. Simarmata, Reformasi Ekonomi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1998) hlm.117.
16
mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan dimana seluruh lapisan tersebut tanpa terkecuali sebagai penggerak pembangunan. Dan pendekatan kedua ini sering disebut sebagai ekonomi kerakyatan atau sistem ekonomi kerakyatan.34
Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa ekonomi kerakyatan adalah perkembangan ekonomi kelompok masyarakat yang mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan yang berkaitan dengan aspek keadilan, demokrasi ekonomi, keberpihakan pada ekonomi rakyat yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil dan mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dalam proses pembangunan, serta berperilaku adil bagi seluruh masyarakat dengan tujuan untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan atau mayoritas masyarakat.
Melalui ketetapan MPR No VI/MPR/1999 mengenai ekonomi kerakyatan, disebutkan bahwa misi ekonomi kerakyatan adalah
“memberdayakan semua kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah, dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi pasar yang adil, berbasis pada sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang produktif, mandiri, maju, dan berdaya saing”.35 Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai faktor-faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi.36
34 Fachri Yasin, Usaha Kecil dan Koperasi Berwawasan Ekonomi Kerakyatan, (Pekanbaru: Unri Press, 2002) hlm.2-3.
35 Sarbini Sumawinata, Politik Ekonomi Kerakyatan, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004) hlm.7.
36 Kasmir, Kewirausahaan, Ed. Revisi (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2012) hlm.280.
17
a. Faktor- Faktor Pendorong Keberhasilan Kewirausahaan
Keberhasilan dalam berwirausaha ditentukan oleh tiga faktor, yaitu sebagai berikut :
1) Kemampuan dan kemauan. Orang yang tidak memiliki kemampuan, tetapi banyak kemauan dan orang yang memiliki kemauan, tetapi tidak memiliki kemampuan, keduanya tidak akan menjadi wirausaha yang sukses. Sebaliknya, orang yang memiliki kemauan dilengkapi dengan kemampuan akan menjadi orang sukses. Kemauan saja tidak cukup bila tidak dilengkapi dengan kemampuan.
2) Tekad yang kuat dan kerja keras. Orang yang tidak memiliki tekad yang kuat, tetapi memiliki kemauan untuk bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras, tetapi tidak memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak akan pernah berhasil.
3) Kesempatan dan peluang. Ada solusi ada peluang, sebaliknya tidak ada solusi tidak akan ada peluang. Peluang ada jika kita menciptakan peluang itu sendiri, bukan mencari-cari atau menunggu peluang yang datang kepada kita.37
b. Faktor-Faktor Penghambat Kewirausahaan
Keberhasilan atau kegagalan berwirausaha sangat bergantung pada kemampuan pribadi wirausahawan itu sendiri. Ada beberapa faktor
37 Manajemen-ekonomi-dessy.blogspot.com (Akses 08 Maret 2020 pukul 19.49 WITA).
18
yang menyebabkan wirausahawan gagal dalam menjalankan usaha barunya, yaitu :
1) Tidak kompeten dalam hal manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
2) Kurang berpengalaman, baik dalam kemampuan teknik, mengkoordinasikan, dan mengelola sumber daya.
3) Kurang dalam mengendalikan keuangan. Agar suatu usaha dapat berjalan dengan baik, faktor paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas, mengatur pemasukan dan pengeluaran secara cermat. Sehingga tidak sampai kehabisan stok untuk modal usaha.
4) Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis merupakan faktor yang menentukan keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan sukar beroperasi karena kurang efisien.
5) Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan terjadinya kegagalan lebih besar.38
38 Ibid., (Aksese 08 Maret 2020 pukul 19.49 WITA)
19 4. Kesejahteraan Melalui Entrepreneurship
Kesejahteraan merupakan titik ukur bagi suatu masyarakat telah berada pada kondisi sejahtera. Kesejahteraan dapat diartikan persamaan hidup yang setingkat lebih dari kehidupan. Seseorang akan merasa hidupnya sejahtera apabila ia merasa senang, tidak kurang suatu apapun dalam batas yang mungkin dicapainya, ia terlepas dari kemiskinan serta bahaya yang mangancam.39
Beberapa studi menggunakan istilah Welfare State atau kesejahteraan sebagai padan kata. Menurut kamus online Merriam-Webster Dictionary, kata
‘welfare’ diartikan sebagai ‘the state of being happy, healty, or successful’
dalam terjemahan bebas, kata ‘welfare’, mengandung beberapa makna, yakni keadaan bahagia, sehat, atau sukses. Dalam salah satu studi, Andersen mengungkapkan bahwa walfare state merupakan institusi negara dimana kekuasaan yang dimilikinya (dalam hal kebijakan ekonomi dan politik) ditujukan untuk:40
a. Memastikan setiap warga negara beserta keluarganya memperoleh pendapatan minimum sesuai dengan standar kelayakan.
b. Memberikan layanan sosial bagi setiap permasalahan yang dialami warga negara (baik dikarenakan sakit, tua, atau menganggur), serta kondisi lain semisal krisis ekonomi.
39 Mita Noveria, Pertumbuhan Penduduk dan Kesejahteraan, (Jakarta: LIPI Pers, 2011) hlm.22.
40 Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2012) hlm.64.
20
c. Memastikan setiap warga negara mendapat hak-haknya tanpa memandang perbedaan status, kelas ekonomi, dan perbedaan lainnya.41
Menurut Undang-Undang No 11 Tahun 2009 pasal 1 tentang Kesejahteraan Sosial, “kesejahteraan adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosial”.
Kesejahteraan dapat dilihat dari pemerataan pendapatan, pendidikan yang mudah dijangkau, dan kualitas kesehatan yang semakin meningkat dan merata.
Pemerataan pendapatan berhubungan dengan adanya lapangan pekerjaaan, peluang dan kondisi usaha, dan faktor ekonomi lainnya. Kesempatan kerja dan kesempatan berwirausaha diperlukan agar masyarakat mampu memutar roda perekonomian yang pada akhirnya mampu meningkatkan jumlah pendapatan yang diterima.42
Work Health Organization mengartikan kualitas hidup sebagai sebuah persepsi individu terhadap kehidupannya di masyarakat dalam konteks budaya dan sistem nilai yang ada dan terkait dengan tujuan, harapan, standard, dan juga perhatian terhadap kehidupan. Konsep ini memberikan makna yang lebih luas karena dipengaruhi oleh kondisi fisik, individu, psikologis, tingkat kemandirian, dan hubungan sosial individu dengan lingkungannya.43
41 Ibid., hlm.64.
42 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, (Bandung: PT. Refika Pratama, 2015) hlm.86.
43 Adi Fahrudin, Pengantar Kesejahteraan Sosial, (Bandung: Refika Aditama, 2012) hlm.44.
21
Menurut Rambe dalam buku Euis Sunarti, kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material, maupun spiritual ysng meliputi rasa keselematan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan setiap warga negara untuk mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, rumah tangga, serta masyarakat.44
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), kesejahteraan adalah suatu kondisi dimana kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut terpenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) seseorang dapat dikatakan sejahtera, apabila terpenuhinya kebutuhan dasar dan dipersentasikan berdasarkan (GK) Garis Kemiskinan yaitu sebesar Rp.
390.979.45
Pendataan Keluarga berdasarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh data dasar kependudukan dan keluarga dalam rangka prodram pembangunan dan pengentasan kemiskinan. Data kemiskinan dilakukan lewat pentahapan keluarga sejahtera menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1992 dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu :46
44 Euis Sunarti, Indikator Keluarga Sejahtera Dan Pengembangan, Evaluasi Dan Keberlanjutan, (Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, 2005), ISBN 978-602-8665- 05-6 hlm.15.
45 Badan Pusat Statistik, Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Lombok Barat.
46 Ali Khomsan, dkk, Indikator Kemiskinan dan Mengklasifikasi Orang Miskin, (Jakarta:
Fakultas Ekologi Manusia IPB, 2015) hlm.2.
22 a. Keluarga Pra Sejahtera (Sangat Miskin)
Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu indikator tahapan keluarga Sejahtera I.47Secara operasional mereka tampak tidak mampu memenuhi salah satu indikator berikut ini:
1) Menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya.
2) Makan minimal dua kali sehari.
3) Pakaian lebih dari satu pasang.
4) Sebagian besar laintai rumahnya tidak dari tanah.
5) Jika sakit dibawa ke sarana kesehatan.48 b. Keluarga Sejahtera I
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum secara minimal tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial dan psikologis seperti kebutuhan pendidikan, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal, dan pekerjaan yang menjamin kehidupan yang layak.49 Secara operasional mereka tampak tidak mampu memenuhi salah satu indikator sebagai berikut:
1) Menjalankan ibadah secara teratur.
2) Minimal seminggu sekali makan daging/ telur/ ikan.
3) Minimal memiliki baju baru sekali dalam setahun.
47 Ibid., hlm. 14.
48 Prijono Tjiptoherijanto, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997) hlm.113.
49 Levi Martin Hadiyanti, “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”, (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2017) hlm.59.
23
4) Luas lantai rumah rata-rata 8 M2 per anggota keluarga.
5) Tidak ada anggota keluarga yang berusia 10-60 tahun yang buta huruf.
6) Salah satu anggota keluarga memiliki penghasilan tetap.50 c. Keluarga Sejahtera II
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar dan kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum memenuhi keseluruhan kebutuhan perkembangannya, seperti kebutuhan untuk peningkatan pengetahuan agama, interaksi dengan anggota keluarga dan lingkungannya, serta akses kebutuhan memperoleh informasi.51
d. Keluarga Sejahtera III
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memenuhi kebutuhan aktualisasi diri, seperti sumbangan (kontribusi) secara teratur kepada masyarakat.52
e. Keluarga Sejahtera III Plus
Yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh keburtuhannya, yaitu kebutuhan dasar, sosial psikologis, pengembangan,
50 Prijono Tjiptoherijanto, Prospek Perekonomian Indonesia Dalam Rangka Globalisasi, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 1997) hlm.114.
51 Levi Martin Hadiyanti, “Analisis Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Genteng Dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Pengrajin Perspektif Ekonomi Islam (Studi Pada Mayarakat Desa Pujorahayu Kec. Negeri Katon Kab. Pesawaran Lampung)”, (Skripsi: UIN Raden Intan Lampung, 2017) hlm.59.
52 Ibid., hlm.59.
24
serta aktualisasi diri, terutama dalam memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.53
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan proses kegiatan yang terorganisasi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga terpenuhinya kebutuhan dasar dan menjadikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu program pemerintah dalam menangani masalah-masalah ekonomi bagi masyarakat miskin dapat membawa kemandirian dan pendapatan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka.
Kesejahteraan melalui entrepreneurship dapat terbentuk dengan berawal dari sebuah usaha kecil yang berangsur-angsur dikembangkan dan kemudian dikelola menjadi usaha besar. Secara tidak langsung keberadaan UKM di daerah perdesaan juga bisa menyerap tenaga kerja yang berasal dari masyarakat sekitar, sehingga dengan keberadaan UKM tersebut bisa memberikan pendapatan tambahan dan bisa membantu ekonomi masyarakat khususnya dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan. Apabila usaha mereka lebih baik, maka kondisi keuangan mereka akan meningkat dan dapat dipastikan juga berkurangnya tingkat kemisinan masyarakat, khususnya masyarakat para pelaku UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di daerah pedesaan tersebut.54
53Zaenal Tanjung, “Peranan Dinas Sosial Dalam Meningkatkan kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Ditinjau Dalam Perspektif Ekonomi Islam”, (Skripsi: IAIN Raden Intan Lampung, 2016) hlm.42.
54 Faturocman, Kesejahteraan Masyarakat, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012) hlm.103.
25 G. Metodologi Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menemukan atau menggali sesuatu yang telah ada, untuk kemudian diuji dan menemukan kebenarannya yang masih diragukan. Penelitian pada dasarnya merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.55
Untuk melakukan suatu penelitian yang benar dan tepat, maka diperlukan sebuah metode penelitian yang tersusun secara sistematis. Ini sebagai bentuk usaha agar data yang diperoleh akan valid, sehingga penelitian ini layak dan bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya oleh peneliti.56
1. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang berisi gambaran tentang latar pengamatan, orang, tindakan, pembicaraan.57 Karena penelitian kualitatif deskriptif ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena dari sudut perspektif partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta memberikan data, pemikiran, dan persepsi. Pemahaman diperoleh melalui analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan melalui penguraian tentang
55 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014) hlm.8.
56 http://repository.umy.ac.id (Akses 10 Oktober 2019 pukul 12.03 WITA).
57 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011) hlm.211.
26
situasi-situasi dan peristiwa-peristiwa. Pemaknaan partisipan melalui perasaan, keyakinan, ide-ide, pemikiran, serta kegiatan dan partisipan.58
Pada metode deskriptif ini, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari naskah hasil wawancara, catatan lapangan, foto, video, dokumen pribadi, catatan atau memo.59
Adapun dalam penelitian ini berusaha memberikan informasi tentang bagaimana prospek pengembangan usaha kerajinana tangan anyaman plastik yang ada di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kec. Kuripan. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang digunakan oleh peneliti, tentu akan lebih mendorong peneliti untuk lebih kreatif dan lebih aktif dalam mengumpulkan data dari informasi di lapangan, karena peneliti akan dapat menggambarkan kronologis yang akan mendukung keabsahan data yang diperoleh dari lokasi penelitian.60
Adapun alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, antara lain:
a. Dengan menggunakan metode kualitatif, peneliti lebih mudah bila berhadapan dengan realita atau fakta yang ada di lapangan.
58 Abdul Hafiz, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab.
Lombok Barat”, (Skripsi: UIN Mataram, 2017) hlm.35.
59 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011) hlm.11.
60 Abdul Hafiz, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab.
Lombok Barat”, (Skripsi: UIN Mataram, 2017) hlm.21.
27
b. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, peneliti akan lebih mudah jika penelitian ini terkait dengan fenomena yang ada dalam masyarakat, sehingga usaha untuk memahami pokok bahasan akan lebih mudah.
c. Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu secara mendalam.
d. Akan membuat hubungan peneliti dengan responden menjadi lebih dekat, sehingga memungkinkan untuk memudahkan peneliti untuk memperoleh data.61
2. Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di lokasi penelitian ini sangat penting, karena peneliti berperan sebagai instrumen utama dalam penelitian ini. Peran ini dilakukan melalui proses pengumpulan data dan interpretasi data. Jadi, sangatlah tidak mungkin untuk melakukan penelitian, apabila peneliti tidak terjun langsung pada objek yang diteliti. Konsekuensinya, peneliti harus terlibat secara langsung dalam setiap tahap kegiatan penelitian dan harus berada langsung dalam setting penelitian yang dipilih.62
Tujuan utama peneliti hadir di lokasi penelitian yaitu agar mendapatkan data sesuai dengan yang diinginkan yaitu di lokasi produksi kerajinan tangan anyaman plastik di Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak.
61 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011) hlm.11.
62 Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif (Teori dan Praktik), (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2014) hlm.91.
28 3. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berada di lokasi Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan Kabupaten Lombok Barat. Peneliti memilih lokasi ini dengan alasan sebagai berikut:
a. Bisnis atau usaha khususnya di bidang kerajinan tangan ini mempunyai peluang yang sangat besar untuk tumbuh dan berkembang di Desa Giri Sasak.
b. Sebagai sentral bisnis atau usaha, hanya terdapat persaingan diantara pelaku usaha di Desa Giri Sasak.
c. Usaha ini baru berkembang 1 tahun lalu, sehingga sangat unik untuk diteliti tentang prospek pengembangan usaha untuk kedepannya.
d. Karena belum pernah ada yang melakukan penelitian di Desa Giri Sasak khususnya yang berkaitan dengan usaha kerajinan tangan anyaman plastik.63
4. Sumber Data
Adapun data-data yang akan disajikan sebagai sumber data adalah sebagai berikut:
63 Abdul Hafiz, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab.
Lombok Barat”, (Skripsi: UIN Mataram, 2017) hlm.37.
29 a. Sumber Primer
Sumber primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber pertama. Teknik atau cara mengumpulkan data primer yaitu dengan cara wawancara personal.64
Data primer dalam penelitian ini berasal dari para pengrajin usaha kerajinan tangan anyaman plastik di Desa Giri Sasak. Dalam hal ini terkait masalah yang akan diteliti tentang “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan).”
b. Sumber Sekunder
Sumber sekunder yaitu sumber data yang diperoleh dari buku literatur-literatur yang berkaitan dengan fokus penelitian tentang “Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin (Studi Pada Masyarakat Dusun Perendekan Utara Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan)”. Sumber tertulis dapat berupa sumber buku, internet, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi, serta dokumen-dokumen lainnya yang dibuktikan untuk kesempurnaan data yang diteliti.65 Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah
64 Muhamad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam (Pendekatan Kuantitatif), (Depok:
Rajawali Pers, 2017) hlm.103-106.
65 Lexy J.Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011) hlm.159.
30
tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.66
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.67
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan terhadap terhadap suatu objek yang diteliti baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang harus dikumpulkan dalam penelitian68
Observasi yang peneliti lakukan yaitu mengamati yang bertujuan untuk menemukan data secara langsung pada lokasi usaha kerajinan tangan anyaman plastik, yang diamati pada saat penelitian yaitu mengenai permasalah penelitian dari pengembangan usaha kerajinan tangan anyaman plastik, dan penghasilan yang didapatkan dari kerajinan tangan
66 Abdul Hafiz, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Prospek Pengembangan Usaha Kerupuk Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Desa Gelogor Kec. Kediri Kab.
Lombok Barat”, (Skripsi: UIN Mataram, 2017) hlm.38-39.
67 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung: Alfabeta, 2012) hlm.308.
68Djam’an Satori dan Aan Komariah, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung, 2014) hlm.105
31
anyaman plastik tersebut dalam upaya mengurangi tingkat kemiskinan pengrajin.
Dalam hal ini metode observasi yang digunakan oleh peneliti adalah observasi non partisipan, dimana peneliti hanya akan memantau dan mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait Prospek Pengembangan Usaha Kerajinan Tangan Anyaman Plastik Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kemiskinan Pengrajin.
b. Wawancara (Interview)
Wawancara adalah sebuah percakapan antara dua orang atau lebih yang pertanyaannya diajukan oleh peneliti kepada subjek atau sekelompok subjek (orang yang diteliti) untuk dijawab.69
Tujuan wawancara ialah untuk mengetahui apa yang terkandung dalam pikiran dan hati orang lain, bagaiman pandangan tentang dunia, yaitu hal-hal yang tidak dapat kita ketahui melalui observasi.70
Menurut Esterbereg, ada tiga macam wawancara yaitu:
wawancara terstruktur, wawancara semi terstruktur, dan wawancara tidak terstruktur.71 Dalam wawancara ini peneliti menggunakan wawancara tidak terstruktur atau wawancara bebas. Maksudnya, dalam melakukan wawancara peneliti bebas menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan
69 Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif, (Bandung: Pustaka Setia, 2002) hlm.130.
70 H. Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Interdispliner, (Yogyakarta: Paradigma, 2012) hlm.119.
71 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2014) hlm.232.