DOI: 10.30865/mib.v7i2.5897
Prototipe Sistem Monitoring Rumah Walet Berbasis IoT
Muhamad Ariandi*, Jerry Alvinser
Sains Teknologi, Teknik Elektro, Universitas Bina Darma, Palembang, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected]
Email PenulisKorespondensi: [email protected]
Abstrak−Sarang walet merupakan suatu bidang usaha yang dilakukan oleh warga daerah Tulung Selapan, dimana banyak warga daerah tersebut menjadikan rumah tinggal menjadi bagian dari rumah walet, sehingga menyatu rumah tempat tinggal warga dan rumah walet. Di rumah walet sering terjadi permasalahan yang menyebabkan rumah walet tersebut mengalami temperatur suhu yang tidak stabil, kualitas udara yang tidak bagus, dan suara speaker pemanggil burung walet yang sering mati tanpa tahu apa penyebabnya. Untukmelakukan pemeliharaan rumah walet tidak bisa dilakukan sembarang waktu, hanya waktu tertentu yang bisa dilakukan oleh pengusaha burung walet dalam mengecek rumah waletnya yaitu pada saat burung walet keluar. Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya, peneliti bertujuan untuk membuat alat prototipe monitoring rumah walet yang memiliki beberapa komponen seperti temperatur suhu agar kondisi rumah walet tetap terjaga pada suhu 260C – 290C dengan menggunakan sensor DHT22 dan mistmaker, sehingga heatersecara otomatis ON akan pada suhu di bawah 260C untuk menjaga pemanas rumah walet dan jika suhu di atas 290C mistmaker akan ON secara otomatis digunakan sebagai pendingin rumah walet. Kualitasudara rumah walet agar tetap terjaga menggunakan sensor MQ-2, dan memonitoring arus yang mengalir ke speaker pemanggil burung walet menggunakan sensor tegangan DC dengan bantuan Esp32 sebagai mikrokontroler. Dengan adanya alat prototipe rumah walet ini, burung walet akan merasa nyaman dan menghasilkan kualitas sarang walet yang baik untuk para pengusaha menjadi lebih mudah memonitoring burung walet di dalam rumah walet yang dimilikinya. Dari hasil pengukuran dan perhitungan persentase yang dilakukan pada setiap komponen sensor alat, tidak ada yang melebihi nilai toleransi dari 5% dan komponen yang digunakan pada alat ini dapat bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya.Alat prototipe sistem monitoring ini dapat membantu para pengusaha rumah walet menjadi lebih mudah untuk mengontrol kondisi rumah walet dan menghasilkan sarang walet yang berkualitas baik dari sebelumnya, sehingga memiliki nilai jual cukup mahal.
Kata Kunci: Sarang Walet; Sensor DHT22; Sensor MQ-2; Sensor Tegangan DC; ESP32
Abstract−Swallow's nest is one of the areas of business carried out by residents of the Tulung Selapan area, where many residents of the area make their houses part of the swallow's house, so that the houses where people live and the swallow's house merge. Problems often occur in swiftlet houses which cause unstable temperatures, poor air quality, and the sound of swallow call speakers that often turn off without a known cause. Where to carry out maintenance of the swallow house cannot be done at any time, only certain times that can be done by the swallow entrepreneur in checking the swallow house, namely when the swallow comes out. From these problems, the researcher aims to make a prototype of a swallow house monitoring tool which has several components such as temperature so that the condition of the swallow house is maintained at a temperature of 260C - 290C using a DHT22 sensor and a mistmaker. The heater automatically turns on at temperatures below 260C to keep the swiftlet house hot and if the temperature is above 290C a mistmaker is used as a cooler which will automatically turn ON.
To maintain air quality using the MQ-2 sensor, and monitoring the current flowing to the swiftlet calling speaker using a DC voltage sensor with the help of Esp32 as a microcontroller. So with the existence of this swiftlet house prototype tool, swallows will feel comfortable and produce good quality swallow nests for entrepreneurs to make it easier to monitor swallows in their swallow houses. From the results of measurements and percentage calculations performed on each component of the tool sensor, nothing exceeds the tolerance value of 5% and the components used in this tool can work properly according to their functions. This monitoring system prototype tool can help swallow house entrepreneurs more easily control the condition of swallow houses and produce good quality swallow nests than before, so they have quite expensive selling prices.
Keywords: Swallow's Nest; DHT22 Sensors; MQ-2 Sensors; DC Voltage Sensors; ESP32
1. PENDAHULUAN
Sarang burung walet merupakan salah satu mata pencaharian dari sebagian masyarakat di Desa Tulung Selapan yang berada di daerah Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Di Desa Tulung Selapan, banyak beberapa bangunan tempat tinggal mereka dialih fungsikan menjadi rumah burung walet. Selain tempat tinggal warga, ada juga yang membangun bangunan rumah walet didekat daerah rawa atau perairan, danada pula yang berada di lahan gambut. Beranekaragam rumah walet yang dibangun oleh warga pengusaha sarangburungwalet banyak menggunakan berbagai cara untuk agar rumah burungwalet menghasilkan sarang burungwaletyang lebih mudah dan sarangburung walet yang diproduksi, banyakburungwaletmasuk ke dalam rumah walet yang telah dibuat, sesuaidengantingkatkebisingan, suhu dan kelembaban, serta faktor lingkungan[1]. Kondisi yang terjadi rumah sarang burungwalet terkadang jarang banyak dikunjungiburung walet, membuat pengusaha sarang burungwalet membutuhkan speaker burungberupa alat pengeras suara burung yaitu speaker untuk memikat burung walet masuk ke dalam rumah yang telah dibangun[2]. Selain suara burung walet, faktor suhu yang tidak stabil dapat mempengaruhi kondisi hasil sarang burung walet tersebut. Suhu yang layak berdasarkan tempat rumah walet yaitu berkisaran 260C-290C dengan kelembapan 80-95% dari dimensi rumah sarang walet, dan sedikit intensitas cahaya[1].
Melihat kondisi rumah walet, pengusahasarangburungwaletterkadang menghadapimasalah yang sulit untuk mengkendalikan mulai dari suara speaker, merasa suara tidak keluar tanpa diketahui hal apa penyebabnya,
dankemudian faktor suhu dan kelembapan yang tidak stabil mengakibatkan burung walet terkadang masuk ke dalam rumah sarang walet[3], dimana suhu menjadi bagian terpenting apabila suhu tidak mencapai 260C-290C burung walet pun tidak akan masuk ke dalam rumah sarang walet. Selain hal suara dan suhu kelembapan, faktor lingkungan yang terkadang diakibatkan oleh pembebasan lahan gambut oleh pihak tidak bertanggung jawab, sehingga menimbulkan kebakaran yang menyebabkan asap dari kebakaran tersebut menggangu rumah sarang walet. Pada umumnya di pedesaan listrik tidak selalustabil, dikarenakan pasokan cadangan listrik di daerah Tulung Selapan masih belum tersuplai secara merata, sehingga setiap rumah burung walet harus memasang aki sebagai sumber tenaga listrik cadangan pada saat listrik padam[4].
Melihat permasalahan yang terjadi tersebut, maka pada alat prototipe ini bertujuan untuk membantu dan mempermudah para pengusaha sarang walet agar rumah burung walet yang mereka miliki bisa memberikan kenyamanan untuk burung walet agar tidak stres, serta memberikan hasil sarang walet yang lebih baik. Fungsi sensor yang dimiliki pada alat tersebut benar-benar membantu dan memonitoring kondisi rumah walet, burung walet, dan sarang walet. Berdasarkan penelitian sebelumnya atas nama Rachmad Andri Atmoko pada tahun 2013 sebelumnya penelitian dirancang untuk sistem monitoring dan pengendalian suhu dan kelembapan rumah walet berbasis android, web, dan sms. Selanjutnya penelitian dari Poppy Tri Ningsih, Tadjuddin, Andi Wawan Indrawan pada tahun 2021 penelitian ini dirancang untuk membuat pengontrolan suhu dan kelembapan sarang burung walet berbasit IoT.
Selain penelitian Rachmad dan Poppy, ada juga penelitian Efraim Sulistia Subandi yang merancang pengendalian suhu dan kelembaban menggunakan Arduino Nano menggunakan sensor DHT 22, dengan tingkat keberhasilan 97% dalam 30 percobaan. Kekurangan dari penelitian tersebut yang itu alat bekerja secara otomatis.
Jadi untuk pemeliharaanya alat dilakukan secara manual. Dan penelitian Suti Kurnia Dewi merancang sebuah Prototipe Sistem Kontrol suhu dan Kelembaban Gedung Walet dengan mikrokontroler Berbasis Mobile. Sensor yang digunakan DHT11 untuk suhu dan kelembaban, sensor kualitas udara MQ135.
Penelitian Usman Rancang Bangun Pengendalian Suhu Kelembaban dan cahaya Rumah Walet Berbasis Mikrokontroler Sensor yang digunakan DHT22 dan mengunakan mikrokontroler Arduino Uno R3 Atmega328.
Penelitian sebelumnya membahas tentang sensor yang digunakan untuk suhu dan kelembaban di rumah walet.
Penelitian ini memonitoring suhu dan kelembaban di rumah walet serta memonitoring jika ada asap dan memberitahu jika speaker di rumah walet ada yang mati. Sensor yang digunakan pada penelitian sebelumnya anatara lain: DHT11, MQ135. Penelitian ini mengunakan sensor DHT22 untuk mengukur suhu dan kelembaban serta didukung motor DC yaitu heater sebagai pemanas dan mistmaker sebagai pendingin yang bekerja secara otomatis yang di kontrol mikrokontroler EPS32[5]. Serta sensor MQ2 untuk mendeteksi jika ada asap di sekitar rumah walet, dan mengunakan sensor tegangan DC untuk memantau arus yang masuk ke speaker. Pemanfaatan IoT pada prototipe rumah walet tersebut dapat memberikan notifikasi bahwa jika ada asap di sekitar rumah walet, memonitoring dan menyalakan secara automatis atau secara manual dengan menekan tombol on off speaker yang mati, menampilkan heater dan mistmaker sesuai kondisi suhu di ruangan rumah walet, yang dapat membantu pengusaha sarang burung walet dalam memonitoring rumah walet dengan menggunakan aplikasi android yaitu blink agar pengusaha burung walet tanpa harus keluar masuk guna pemeliharaan rumah walet yang menyebabkan walet menjadi stress. Dan bisa menghasilkan kualitas sarang walet yang memiliki nilai jual tinggi[6].
2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 TahapanPenelitian
Penelitian ini dilakukanmulai dengan teknik analisis data sebelum melakukan ke tahapan-tahapan studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan perangkat dan pengujian perangkat dengan metode penelitian deskriptif [17].
Tahapan penelitian yang dilakukan tersebut pada prototipe sistem monitoring rumah walet berbasis IoT dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Alur penelitian
DOI: 10.30865/mib.v7i2.5897 2.2 Studi Literatur
Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan pemahaman dari kajian-kajian ilmiah tentang prototipe sistem monitoring rumah walet berbasis IoT. Beberapa penelitian yang sudah dilakukan banyak menggunakan jenis sensor dan perangkat pengontrolan yang berbeda, Sehingga dengan studi literatur ini akan ditentukan jenis sensor, perangkat keras, perancangan perangkat dan pengujian perangkat yang sesuai dengan kebutuhan pada penelitian ini[7].
2.3 Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan ini didapatkan setelah melakukan studi literatur. Analisis dilakukan untuk menentukan komponen-komponen yang akan dipakai oleh sistem, dapat berupa hardware maupun software. Analisis ini meliputi kebutuhan perangkat input, perangkat proses dan perangkat output. Perangkat input yang dibutuhkan yaitu sensor DHT22 yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban di rumah walet, sensor Tegangan DC yang digunakan untuk mengukur arus yang masuk ke speaker pemanggil burung walet, sensor MQ2 yang digunakan untuk mendeteksi jika ada asap. Perangkat proses yang dibutuhkan terdiri dari mikrokontroler ESP32 untuk komikasi antara masing-masing sensor. Perangkat output terdiri dari speaker untuk pemanggil burung walet, heater untuk menaikan suhu di rumah walet jika kurang dari suhu ideal, mistmaker untuk menurunkan suhu di rumah walet jika melebihi suhu ideal, modul relay untuk memutus sumber tegangan apabila ada konsleting atau kebakaran maupun ada kerusakanpada piranti elektronik sehingga perangkat elektronik tersebut tidak rusak secara langsung[8].
2.4 Perancangan Perangkat
2.4.1 Perancangan Hardware
Perencanaan hardware ialah alat yang akan dibuat yang diawali dengan membuat blok diagram rancangan secara keseluruhan. Perencanaan ini mencakup pada pemilihan komponen yang akan dipakai, pembuatan rangkaian skematik atau layout komponen, pemasangan komponen dan tahap yang terakhir yaitu finishing. Hardware yang digunakan adalah komponen yang digunakan dalam perancangan ini yaitu sensor-sensor, mikrokontroller ESP32 dan Modul Relay beserta motor dc sebagai pendingin (mistmaker), dan untuk pemanasnya (heater)[9].
2.4.2 Perancangan Alat
Pada tahap perancangan alat ini memiliki tujuan agar pada saat proses pembuatan alat bisa berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan sampai akhir hingga alat tersebut bisa digunakan secara sempurna sesuai dengan keinginan. Hal yang dilakukan saat ini yaitu membuat desain alat yang bertujuan untuk menentukan tata letak komponen, agar komponen dapat dipasang secara benar dan teratur. Selanjutnya, untuk membuat suatu rancang bangun alat ini maka dibutuhkan diagram alir (flowchart). Flowchart ini bertujuan untuk merancang proses langkah-langkah dari alat ini agar bisa menghasilkan hasil yang sesuai dengan keinginan[10].
Gambar 2. Flowchart Rangkaian Alat
Flowchart pada gambar 2 merupakan rangkaian cara kerja alat rumah walet berbasis IoT mulai dari cara kerja sensor yang terpasang seperti pembacaan data sensor tegangan pada speaker apabila tidak tegangan arus yang dilewatin, maka akan bernilai 0 kemudian mengirim notifikasi ke aplikasi blynk. Sensor MQ-2 akan membaca jika ada asap di sekitar rumah sarang walet dengan cara memberikan notifikasi ke aplikasi blynk. Dan jika suhu pada
rumah walet kurang dari 260C heater akan menyala untuk memberikan penghangat, sebaliknya jika suhu lebih dari 290C mistmaker menyala untuk mendinginkan kondisi rumah walet agar tetap stabil.
2.4.3 Cara Kerja Alat
Pada “Prototipe Sistem Monitoring Rumah Walet berbasis IoT” ini menggunakan sensor tegangan, sensor DHT22 dan sensor MQ-2. Untuk sumber utamanya yaitu menggunakan catu daya. Cara kerja alat sebagai berikut:
1. Pada saat alat dinyalakan listrik dari PLN ataupun aki (sebagai power cadangan), kemudian akan masuk ke catu daya alat tersebut, dan menunggu beberapa detik untuk sensor membaca data yang terbaca dan menunggu sensor siap bekerja[11].
2. Pada saat sensor ready maka sensor DHT22 akan membaca suhu yang ada di ruangan dan jika suhu yang terbaca tidak sesuai yang diinginkan yakni 260C-290C, maka heater akan menyala untuk menstabilkan suhu yang ada di rumah walet[12].
3. Sensor tegangan akan mengecek speaker pada rumah wallet berfungsi dengan baik atau tidak, jika sensor tegangan yang mendeteksi tegangan ke speaker 0V, maka adanya kendala pada speaker dan mengirim notifikasi ke pengguna melalui aplikasi android untuk speaker yang bermasalah tersebut.
4. Sensor mq-2 berfungsi untuk mendeteksi adanya asap yang ada disekitar rumah walet dan jika terdeteksi adanya asap maka akan mengirim notifikasi ke pengguna melalui aplikasi android.
2.4.4 Blok Diagram
Pada gambar 3 berikut, merupakan blok diagram alat yang di rancang.
Gambar 3. Blok Diagram
Blok diagram gambar 3 pada rangkaian input, terdapat catu daya yang merupakan sebagai sumber (power) yang mengalirkan ke modul ATS, dari modul ATS daya akan menjadi sumber heater (sebuah alat untuk menaikan suhu)dan juga daya mengalir ke modul stepdown. Arus daya 5 Vdari modul stepdowntersebut menjadi sumber untuk sensor DHT22 (sensor pendeteksi suhu dan kelembapan), sensor tegangan (mendeteksi apabila tidak terdapat tegangan atau 0 volt, maka akan terdeteksi mati), sensor MQ-2 (sensor pendeteksi asap), mistmaker (sebuah alat untuk menurunkan suhu dengan mengubah air menjadi kabut asap).
2.5 Pengujian Perangkat
Pengujian dilakukan untuk memastikan apakah perangkat yang dibuat sesuai dengan fungsi masing-masing sensor pada alat prototipe rumah walet berdasarkan hasil yang diinginkan dan untuk mengetahui berfungsi atau tidaknya perangkat secara fungsional[13]. Hasil pengujian yang dilakukan terhadap sensor yang ada pada alat rumah walet berbasis IoT dengan nilai toleransi dibawah 5%. Pengujian Pengujian yang dilakukan diantaranya adalah;
pengujian aplikasi, sensor MQ2, sensor DHT22, sensor tegangan DC. Alat prototipe rumah walet berbasis IoT ini dapat membantu pengusaha rumah walet mengkontrol dari sisi kondisi rumah walet, burung walet, dan sarang walet yaang dihasilkan oleh burung walet dari kondisi rumah walet tersebut.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil perancangan perangkat prototipe sistem monitoring rumah walet berbasis IoT berbentuk kotak hitam yang dibuat agar mirip rumah walet. Perangkat sensor tegangan, sensor MQ-2, DHT22, mistmaker, heater dapat dilihat seperti pada Gambar 4.
DOI: 10.30865/mib.v7i2.5897
Gambar 4. Prototipe monitoring rumah walet berbasis IoT 3.1 Pengujian Sensor Tegangan ke Speaker
Pengujian sensor pada penelitian ini yaitu Sensor tegangan akan mengecek speaker pada rumah wallet berfungsi dengan baik atau tidak, jika sensor tegangan yang mendeteksi tegangan ke speaker 0V, maka adanya kendala pada speaker dan mengirim notifikasi ke pengguna melalui aplikasi android speaker yang bermasalah tersebut. Di aplikasi tanda speaker aktif atau hidup diberi tanda warna, jika warna di speaker tersebut hilang itu menandakan tegangan hilang dan spaeker mati. Pengujian sensor tegangan untuk notifikasi speaker mati dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5. Pengujian sensor Tegangan DC
Pengujian sensor tegangan dengan multimeter untuk mengetahui seberapa akurat sensor tegangan mengukur arus yang masuk ke speaker. hasil pengujian sensor tengan ke speaker dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Pengujian Sensor Tegangan DC No Speaker ke- Data yang Terukur
Selisih Sensor Tegangan DC Multimeter
1 1 3,2 3,22 0,02
2 2 3,15 3,15 0
3 3 3,18 3,2 0,02
4 4 3,2 3,2 0
Hasil Pengujian sensor tegangan ini dapat disimpulkan bahwa hasil dari perbanding antara pengukuran sensor tegangan dengan multimeter cukup akurat karena memiliki rasio pengukuran dengan selisih error0% - 0,02%.
3.2 Pengujian Sensor MQ-2
Pengujian sensor MQ-2 ini dengan cara menampilkan notifikasi ke aplikasi android secara real-time. Jika ada asap di sekitar sensor MQ-2 maka akan secara otomatis muncul pemberitahuan di aplikasi dengan lebel merah dan jika tidak ada lebel tersebut berwarna hitam[14]. Hasil pengujian sensor MQ-2 dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 6. Pengujian Sensor MQ-2 Pada pengujian sensor MQ-2 hasil pengukuran dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Pengujian Sensor MQ-2
No. Kondisi udara
Konsentrasi Sensor (ppm)
Tegangan Output (Volt)
1 Normal 0 - 85 ppm 5 – 4,5 V
2 Sedikit asp 86 – 105 ppm 4,46 – 4,07 V 3 Sedang 106 – 116 ppm 4,6 – 3,3 V 4 Pekat 117 – 130 ppm 3,2 – 1,2 V
Hasil pengujian Tabel 2 dengan 4 kondisi udara dengan nilai minimum 0 ppm hingga 130 ppm pada keadaan asap yang pekat dengan tegangan 5 V.
3.3 Pengujian Sensor DHT22
Pengujian sensor ini untuk mendeteksi suhu, jika suhu di rumah walet tidak ideal yaitu antara 260C – 290C maka sensor DHT22 mengirimkan perintah ke ESP32 agar mengaktifkan motor dc yaitu antara mistmaker atau heater.
Untuk mistmakermenggunakan kotak kecil sebagai penampungan air untuk pengembunan, untuk Heater yang digunakan untuk pemanas[15]. Baik heater ataupun mistmaker diletakan tidak jauh dari sensor DHT22 yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 7. Pengujian sensor DHT22
Pada pengujian sensor DHT22 hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.
DOI: 10.30865/mib.v7i2.5897
Tabel 3. Pengujian suhu oleh sensor DHT22
Waktu Suhu pada sensor DHT22 Mistmaker Heater
07.00 - 07.30 240C OFF ON
08.00 – 09.00 270C OFF OFF
12.00 – 12.30 300C ON OFF
15.30 - 14.00 280 C OFF OFF
20.00 – 21.00 250 C OFF ON
Hasil dari pengujian tabel 3. pada waktu pagi sekitar jam 7 dibawah suhu ideal, maka heater ON dan pada waktu sekitar jam 9 suhu ideal maka kedua motor DC tersebut OFF, Pada waktu siang sekitar jam 12 suhu diatas ideal, maka mistmaker ON untuk menstabilkannya dan seterusnya. Pengujian ini dapat disimpulkan bawah alat berkerja cukup baik[16]. Padasaat sensor DHT22 mengukur suhu di bawah ataupun diatas suhu ideal makan baik heater ataupun mistmaker akan otomatis ON/OFF.
Pada penelitan yang telah dilakukan oleh Hamdi dan rekan-rekan terkait sistem monitoring burung walet dari sisi kelembapan suhu, intensitas cahaya, kelembaban udara dan speaker yang dikontrol melalui sebuah website dengan tingkat nilai toleransi sebesar 2,55% dan jumlah cahaya sebesar 1,73%. Sedangkan hasil yang dilakukan peneliti untuk mengontrol suhu, pemantau jika ada asap dan speaker on off jika ingin dinyalakan walaupun mampu mendeteksi speaker yang tidak menyala disebakan oleh putus kabel dan melebihi standar decibel yaitu lebih standar 40-50dB, semua dilakukan menggunakan suatu aplikasi blink. Tingkat toleransi pada sensor yang dilakukan peneliti sendiri ada pada angka tidak lebih dari 5%.
4. KESIMPULAN
Perangkat rumah walet yang dibuat dapat berfungsi dengan baik, sehingga dapat membantu pengusaha sarang burung walet memantau rumah walet tanpa harus keluar ataupun masuk rumah walet yang dapat mengakibatkan burung walet menjadi stres. Aplikasi berbasis IoT ini dapat monitoring rumah walet dan membantu pengusaha burung walet dengan tingkat nilai toleransi tidak melebihi dari 5%, alat prototipe rumah walet menggunakan beberapa sensor yang terpasang pada alat prototipe rumah walet seperti sensor DHT22, sensor MQ-2, sensor Tegangan DC, Heater, dan Mistmaker berfungsi dengan baik, dengan memberikan notifikasi jika terdapat permasalahan pada alat tersebut. Tetap stabil suhu kondisi dengan udara agar tetap terjaga. Pendeteksisuhu diaplikasi hanya menampilkan keadaan suhu di rumah walet jadi jika di alat mistmaker kehabisan air untuk pengembunannya, maka alat tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pengusaha harus rutin minimal 2 atau 3 hari mengecek air dipenampungan mistmaker. Sehingga dengan adanya alat prototipe rumah walet ini, burung walet akan merasa nyaman dan menghasilkan kualitas sarang walet yang baik untuk para pengusaha menjadi lebih mudah memonitoring burung walet di dalam rumah walet yang dimilikinya. Dapat membantu para pengusaha rumah walet menjadi lebih mudah untuk mengontrol kondisi rumah walet dan menghasilkan sarang walet yang berkualitas baik dari sebelumnya, sehingga memiliki nilai jual cukup mahal.untuk notifikasi semua alat tersebut tidak ada batasan selama alatnya terhubung ke internet. Penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan tidak hanya untuk notifikasi tetapi dapat di tanggulangi melalui aplikasi.
REFERENCES
[1] P. T. Ningsih, Tadjuddin, and A. W. Indrawan, “Rancang Bangun Sistem Kontrol Suhu dan Kelembaban Sarang Burung Walet Berbasis Internet Of Things,” Pros. Semin. Nas. Tek. Elektro dan Inform. 2021, no. September, pp. 251–257, 2021, [Online]. Available: http://jurnal.poliupg.ac.id/index.php/sntei/article/view/2864/2526
[2] S. Harlina and A. Rizaldy, “Rancangan Bangunan Sistem Pengendali Suhu Kelembaban Dan Cahaya Pada Rumah Walet Berbasis Microkontroler,” e-Jurnal JUSITI (Jurnal Sist. Inf. dan Teknol. Informasi), vol. 82, no. 2, pp. 131–140, 2019, doi: 10.36774/jusiti.v8i2.614.
[3] F. Koresi, Y. Hara, T. P. Daru, and D. F. Ardhani, “Pengaruh Suhu Dan Kelembaban Terhadap Produksi Sarang Burung Walet Di Kampung Engkuni Pasek Kabupaten Kutai Barat (The Effect Of Temperature And Humidity On Swallow’s Nest Production In Engkuni Pasek Village, West Kutai Regency),” vol. 4, no. 2, pp. 24–37, 2021.
[4] J. T. E. Uniba, “Menggunakan Arduino Nano,” vol. 3, no. 2, 2019.
[5] I. Ruslianto, J. Rekayasa Sistem Komputer, and F. H. MIPA Universitas Tanjungpura Jalan Hadari Nawawi Pontianak Telp, “Coding : Jurnal Komputer dan Aplikasi Sistem Pemantauan Dan Pengontrolan Pada Rumah Budi Daya Burung Walet Berbasis Internet Of Things,” vol. 10, no. 02, pp. 320–331, 2022.
[6] R. N. Dasmen and R. Akbar, “Air Quality Monitoring System And Air Neutralizer In Hotel Rooms With Notification Via Telegram,” TECH-E, vol. 6, no. 2, pp. 17–24, Feb. 2023. doi: https://doi.org/10.31253/te.v6i2.
[7] A. Jahir, K. Indartono, B. A. Kusuma, and A. Ghofur, “Monitoring Banjir Berbasis Wireless Sensor Network,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 6, no. 1, p. 347, 2022, doi: 10.30865/mib.v6i1.3470.
[8] S. K. Dewi, R. D. Nyoto, and E. D. Marindani, “Perancangan Prototype Sistem Kontrol Kualitas Udara pada Sarang Burung Walet,” J. Edukasi dan Penelit. Inform., vol. 4, no. 1, pp. 36–42, 2018.
[9] E. Simanungkalit, M. . Husna, J. S. . Tarigan, and S. Suriyadi, “Smart Farming On IoT-Based Aeroponik Systems”, SinkrOn, vol. 8, no. 1, pp. 505-511, Jan. 2023.
[10] T. Akhir and A. Akbar, “Prototype Sistem Pengendali Suhu Dan Kelembaban Pada Budidaya Burung Walet Berbasis
Mikrokontroler ATMEGA 2560,” 2019.
[11] Ahmad Zamahuri, M. Nanak Zakaria, Hadiwiyatno, “Sistem pengendalian otomatis pada budidaya sarang burung walet menggunakan internet of things 1,2,3),” J. JARTEL, vol. 9, no. 4, pp. 431–435, 2019.
[12] M. T. R. I. Pamungkas, P. Studi, T. Elektro, F. Teknik, and U. M. Surakarta, “Prototipe alat pengatur kelembaban otomatis ruang sarang burung walet berbasis iot,” 2022.
[13] A. Syarif, K. Kusrini, and E. Pramono, “Sistem Pengendalian Suhu Serta Kelembaban Ruang Sarang Walet Menggunakan Fuzzy Berbasis Mikrokontroler,” Creat. Inf. Technol. J., vol. 6, no. 2, p. 132, 2021, doi:
10.24076/citec.2019v6i2.240.
[14] A. K. Z. . Arif, Rancang Bangun Sistem Keamanan Dapur Berbasis Mikrokontroler ATMEGA32 Menggunakan Flame Sensor, MQ2 dan MQ6. 2019.
[15] Marwan Rinaldi, Skripsi Rancang Bangun Sistem Monitoring Dan Kontrol Pada Rumah Walet Berbasis Internet Of Things (IoT). 2022.
[16] A. Ibrahim, P. Studi, T. Elektro, F. Tenkik, and U. Muhammadiyah, “Desain dan implementasi alat pengendali suhu secara otomatis pada rumah burung walet,” 2020.
[17] F. Purwaningtias, M. Ariandi, and M. Ulfa, “Visualisasi Data Kriminal Wilayah Polres Musi Banyuasin,” Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 10, no. 1, pp. 193–202, Apr 2023.
[18] I. N. Marcheriz and E. Fitriani, “Design of IoT-Based Tomato Plant Growth Monitoring System in The Yard”, SinkrOn, vol. 8, no. 2, pp. 762-770, Apr. 2023.
[19] N. Paramytha and M. Fauzan, “Internet of Things-based Automatic Medicine Consumption Reminder Box,” SITEKIN:
Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, vol. 20, no. 2, pp. 744–751, 2023.
[20] N. Paramytha and A. Mazhari, “Design a Visually Impaired Walker Using an Internet of Thing-Based Smart Bracelet,”
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri, vol. 20, no. 2, pp. 736–743, 2023.