• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proyek Akhir Perancangan Infrastruktur TL Kecamatan Gunung Putri

N/A
N/A
Ida Ayu Prabha Pradnya Kani

Academic year: 2024

Membagikan "Proyek Akhir Perancangan Infrastruktur TL Kecamatan Gunung Putri"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

Proyek Akhir Perancangan Infrastruktur TL

Kecamatan Gunung Putri

Kelompok 4 - TL 02

(2)

2006487396

Fathya Khalisa Manzis 2006522221

M. Reza Fernanda

2006579384 Aulia Tri Wardhani 2006579466

Anindya Prabaningrum T.

2006579346

Ida Ayu Prabha P. K.

2006485264 M. Rizky Ananda

ANGGOTA KELOMPOK

(3)

OUTLINE

01.

02.

PENDAHULUAN

DASAR PERENCANAAN

03. KONSEPTUALISASI DESAIN

04. PRELIMINARY DESAIN DAN DETAIL PERANCANGAN 05. PERHITUNGAN STRUKTUR

06. RENCANA ANGGARAN BIAYA

07. PENUTUP

(4)

01. PENDAHULUAN

(5)

LATAR BELAKANG

KONDISI SANITASI

JUMLAH PENDUDUK

PENGOLAHAN LUMPUR TINJA

Pada tahun 2022, masih terdapat 19,08% penduduk Indonesia yang belum memiliki akses sanitasi layak. Salah satu dari empat provinsi dengan persentase akses sanitasi layak terendah di Indonesia adalah Provinsi Jawa Barat yaitu sejumlah 74,02%

Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah terluas di Kabupaten Jawa Barat dengan 5.566.840 penduduk pada tahun 2022. Kecamatan kedua terpadat di Kabupaten Bogor adalah Kecamatan Gunung Putri dengan 291.673 penduduk

Kecamatan Gunung Putri sebagai salah satu kecamatan terpadat

belum memiliki instalasi untuk mengolah lumpur tinja. Berdasarkan

survei yang dilakukan masyarakat berharap terdapat penyediaan

infrastruktur pengolahan air limbah domestik yang terpusat

(6)

TUJUAN FUNGSI

Mengetahui kondisi dan permasalahan sistem pengelolaan air limbah eksisting

Mencari alternatif penyelesaian dari permasalahan sistem pengelolaan air limbah yang ada

Mengetahui dan menganalisis karakteristik lumpur tinja di Kecamatan Gunung Putri

Mengetahui teknologi yang tepat untuk mengolah efluen hasil pengolahan agar memenuhi regulasi Permen LHK No.

68 Tahun 2016 sehingga aman untuk dibuang ke badan air.

Mengetahui kebutuhan kapasitas IPLT di Kecamatan Gunung Putri sehingga dapat mendesain IPLT agar hasil olahan sesuai dengan baku mutu Permen LHK No. 68 Tahun

2016

Memberikan pelayanan pengelolaan lumpur tinja kepada seluruh masyarakat Kecamatan Gunung Putri. IPLT

menurunkan kadar pencemar hingga memenuhi baku mutu Permen LHK No. 68 Tahun 2016 pada parameter BOD,

COD, TSS, minyak dan lemak, amonia, total coliform

Memberikan rekomendasi pengolahan lumpur tinja di Kecamatan Gunung Putri

Sebagai bentuk penataan sanitasi, penyehatan lingkungan, dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat

TUJUAN & FUNGSI RANCANGAN

Permasalahan belum adanya IPLT di Kecamatan Gunung Putri

(7)

02. DASAR PERENCANAAN

(8)

DESKRIPSI OBJEK STUDI

Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor

Jumlah Penduduk Tahun 2022 sebanyak 291.673 penduduk

Terletak di bagian timur Kabupaten Bogor.

Luas Wilayah sebesar 56 km2 yang terdiri dari 10 desa.

Kondisi topografi berkisar antara 34-145 m dari permukaan air laut.

Alasan pemilihan lokasi: belum terdapat IPLT dan merupakan salah satu kecamatan dengan penduduk terpadat di Kabupaten Bogor

Batas Wilayah

Utara : Kota Bekasi

Timur : Kecamatan Cileungsi dan Kota Bekasi Selatan : Kecamatan Citeureup dan Kecamatan Klapanunggal

Barat : Kecamatan Cibinong, Kota Bekasi, dan Kota Depok

Sumber: (Kecamatan Gunung Putri Dalam Angka, 2022) dan (Kabupaten Bogor Dalam

Angka, 2023)

(9)

SPAL KABUPATEN BOGOR

KONDISI & PERMASALAHAN SPAL EKSISTING

IPLT KABUPATEN BOGOR

IPLT Cibinong dibangun tahun 2015 dan melayani 4 wilayah kecamatan dengan kapasitas 50 m3/hari. Luas wilayah layanan sebesar 250,4167 km2.

IPLT Cibinong berjarak 11 km dari Kecamatan Gunung Putri.

Permasalahan:

Truk tinja tidak dilengkapi penyaring pipa.

Tidak adanya bar screen pada bak penerima.

Sludge Drying Bed tidak berfungsi optimal sebagai pengering lumpur karena tersumbat.

Kabupaten Bogor menerapkan SPALD-S dengan penggunaan tangki septik yang nantinya akan

diangkut dan diolah di IPLT. Dengan komponen sub-sistem pengolahan setempat, sub-sistem

pengangkutan, sub-sistem pengolahan lumpur tinja.

(10)

Sumber: Google Earth, 2023

LOKASI IPLT RENCANA

Lahan berlokasi di Kelurahan Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Lahan kosong dengan peruntukkan sebagai perkebunan.

Jarak dengan badan air (Sungai Cikeas) ± 232 m.

Luas lahan kosong sangat besar, yaitu ± 187.000m2.

Elevasi tanah berkisar antara 64 - 78 m.

Sumber: Google Maps, 2023

(11)

BAKU MUTU AIR LIMBAH DOMESTIK KARAKTERISTIK LUMPUR TINJA

KARAKTERISTIK DAN BAKU MUTU

Sumber: PERMENLHK No. 68 Tahun 2016

*adanya keterbatasan data dari Kecamatan Gunung

Putri dan Kabupaten Bogor, sehingga kami

menggunakan asumsi berdasarkan benchmark.

(12)

ARITMATIKA

PROYEKSI PENDUDUK

(13)

KAPASITAS IPLT

Asumsi Frekuensi Penyedotan selama 50 minggu/tahun dengan 5 hari/minggu.

Persentase Kepemilikan Tangki Septik diperoleh dari hasil kuesioner, diasumsikan kenaikan 1% per tahun.

Persentase Pengurasan diperoleh dari hasil kuesioner masyarakat yang mau membayar retribusi, diasumsikan kenaikan 1% per tahun.

Sumber: Hasil Kuesioner, 2023

(14)

03. KONSEPTUALISASI DESAIN

(15)

FISHBONE ANALYSIS

Material

Man Money

Environment

Method Machine

Belum adanya jaringan distribusi air limbah

Rendahnya kesadaran masyarakat Tangki septik jarang

dikosongkan Tidak ada IPAL ataupun IPLT

di Kec. Gunung Putri

KURANG OPTIMALNYA PENGOLAHAN

LUMPUR TINJA Kemampuan ekonomi

masyarakat dalam mengakses layanan lumpur tinja Belum terdapat lahan yang

disediakan untuk IPAL/IPLT

Masysarakat pengguna tangki

septik masih sedikit Praktik BABs

(16)

FAKTOR NON-TEKNIS

SOSIAL

Komposisi penduduk didominasi oleh usia produktif (20-59 tahun), yakni sebanyak 177.358 jiwa atau mencapai 61,5% dari total penduduk.

EKONOMI

Pada tahun 2022, persentase pengangguran terbuka Kabupaten Bogor mencapai 8,22% dan penduduk miskin mencapai 7,73%.

UMR Kabupaten Bogor sebesar Rp.4.520.212,-

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No.28 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, besar tarif retribusi penyedotan kakus dengan jarak angkut 15 km dari konsumen hingga IPLT sebesar RP.

150.000,- per ritase LINGKUNGAN

Kabupaten Bogor merupakan daerah rawan bencana, terutama banjir, angin kencang dan tanah longsor.

Berdasarkan Perda Kabupaten Bogor No.11 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dinas Daerah:

pengelolaan, pemanfaatan, pengawasan, dan

pemeliharaan IPLT dilaksanakan oleh Seksi

Pengelolaan Sampah Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Bogor.

(17)

ALTERNATIF SISTEM

PENGOLAHAN

(18)

ANALISIS ALTERNATIF

TEKNOLOGI

(19)

SISTEM TERPILIH

ALTERNATIF 2

(20)

CAIRAN

EFISIENSI ALTERNATIF 2

PADATAN

(21)

04. PRELIMINARY DESIGN

(22)

GPSX

SIMULASI SOFTWARE

Kesimpulan:

TSS telah memenuhi baku mutu,, yakni < 100 mg/L

COD telah memenuhi baku mutu,

yakni < 100 mg/L

(23)

NERACA MASSA

NERACA

(24)

KRITERIA DESAIN ASUMSI YANG DIGUNAKAN

PERHITUNGAN DIMENSI BAR SCREEN

(25)

Komponen Perhitungan Hasil Satuan

Luas Bukaan Saringan (A bukaan) 0.133 m2

Lebar bukaan saringan yang dibutuhkan ( W bukaan) 1,333 m

Jumlah Bukaan Saringan (N bukaan) 45 bukaan

Jumlah Batang (N batang) 44 batang

Lebar Saluran = Lebar Saringan (W) 1,8 m

Tinggi Batang Saringan (T batang) 1,5 m

PERHITUNGAN DIMENSI SARINGAN

PERHITUNGAN DIMENSI BAR SCREEN

(26)

Komponen Perhitungan Hasil Satuan

Luas Penampang

Basah (A) 0,18 m2

Panjang Penampang

Basah (P) 2 m

Rerata Radius

Hidraulik (R) 0,09 m

Kemiringan Energi

(S) 0,0003 m/m

Kecepatan Aliran Setelah Melewati

Saringan (V2) 0,222 m/s

PERHITUNGAN KECEPATAN ALIRAN

Komponen Perhitungan Hasil Satuan

Rasio Batang dan

Bukaan (w/b) 0,326 -

Velocity Head (hv) 0.005 m/s

Headloss (hL) saat

Tidak Tersumbat 2,15 mm

Kecepatan Aliran saat Bar Screen Tersumbat 45% (v')

0.667 m/detik

Headloss saat Bar Screen Tersumbat 45% (hL')

25,8 mm

PERHITUNGAN DIMENSI

MENGHITUNG HEADLOSS

BAR SCREEN

(27)

Komponen Perhitungan Hasil Satuan

Kapasitas bak 12 m3

Kedalaman Bak Awal 1 meter

Luas Bak Penerima 12 m2

Lebar Bak 1,8 m

Panjang Bak

6,7 m

Kedalaman Bak Akhir 1,67 m

DIMENSI BAK PENERIMA

PERHITUNGAN DIMENSI BAR SCREEN

(28)

BAR SCREEN

POTONGAN A-A

GAMBAR DESAIN

POTONGAN B-B

DENAH

(29)

SOLID SEPARATION CHAMBER

KRITERIA DESAIN

KRITERIA DESAIN USED DATA PERENCANAAN

KRITERIA DESAIN

Sumber: (Cipta Karya, 2017) Jenis/varian teknologi: Konvensional

Geometri bak: Trapesium Debit: 120 m3/hari

Jumlah bak: 4 unit

Karakteristik Influen:

BOD inf: 993,73 mg/L COD inf: 4679,13 mg/L TSS inf: 968,50 mg/L

IPLT Batu Putih

Lokasi: Kabupaten Sumbawa Barat

(30)

SOLID SEPARATION CHAMBER SKEMA PENGISIAN LUMPUR TINJA

PERHITUNGAN LUAS LAHAN & DIMENSI

PERHITUNGAN DIMENSI

Direncanakan pembangunan 4 bak dalam 1 unit SSC

(31)

SOLID SEPARATION CHAMBER

GAMBAR DESAIN

(32)

ANAEROBIC BAFFLED REACTOR GEOMETRI, DEBIT, JUMLAH BAK

DATA PERENCANAAN

Sumber: (Umwelt-ProjektManagement GmbH, 2021)

Persegi Panjang Debit 120 m3/hari Jumlah bak 1 unit

Keterangan Nilai Satuan

Kecepatan upflow 0.4 m/jam

Jumlah kompartemen 4 buah

Rasio area upflow : downflow 3:1

Rasio lebar : panjang 4:1

Kedalaman Air 2 m

Sumber: (Tilly, et al., 2014) dalam Buku A PUPR

Sumber: (Sasse, 1998) Buku Decentralised Wastewater Treatment in Developing Countries

KRITERIA DESAIN

DATA DIGUNAKAN

(33)

ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

No. Komponen Satuan Perhitungan Hasil

1 Kedalaman (H) m H = Kedalaman Aktif + Freeboard = 2 m + 0.5 m 2.5

2 Luas 1 kompartemen upflow (A) m2 12.50

3 Panjang upflow 1 kompartemen (P) m 1.56

4 Lebar upflow 1 kompartemen (L) m 6.25

5 Luas dibangun 1 kompartemen upflow (A) m 9.77

6 Luas area downflow (A) m2 3.26

7 Panjang area downflow (P) m 0.52

8 Total volume aktif (V) m3 98.13

9 HRT jam 19.63

10 Cek kecepatan upflow m/jam 0.512

PERHITUNGAN BAFFLED AREA (AREA SEKAT)

PERHITUNGAN DIMENSI

(34)

No. Komponen Satuan Perhitungan Hasil

1 Volume aktif ABR m3 148.53

2 Periksa HRT jam 29.71

3 Total luas lahan dibutuhkan m2 59.22

DIMENSI ABR

PERHITUNGAN SETTLING TANK (TANGKI PENGENDAPAN)

No. Komponen Satuan Perhitungan Hasil

1 HRT area pengendapan hari Asumsi 10 jam 0.42

3 Panjang tangki pengendapan (P) m 3.23

4 Volume settling tank m3 50.4

5 HRT pengendapan aktual jam 10.08

(35)

ANAEROBIC BAFFLED REACTOR

GAMBAR DESAIN

POTONGAN A-A DENAH

POTONGAN B-B

(36)

KOLAM FAKULTATIF

KRITERIA DESAIN

DATA DAN ASUMSI

PERHITUNGAN DIMENSI

Sumber: (Cipta Karya, 2017)

PERHITUNGAN

(37)

TAMPAK ATAS

GAMBAR UNIT KOLAM FAKULTATIF

(38)

POTONGAN A-A

POTONGAN B-B

GAMBAR UNIT KOLAM FAKULTATIF

(39)

SOP OPERASIONAL KOLAM FAKULTATIF

(40)

KOLAM FAKULTATIF

SOP PEMELIHARAAN

(41)

CONSTRUCTED WETLAND

KRITERIA DESAIN

DATA DAN ASUMSI

PERHITUNGAN DIMENSI

Sumber: (Cipta Karya, 2017)

(42)

DENAH

GAMBAR UNIT CONSTRUCTED WETLAND POTONGAN A-A

POTONGAN B-B

(43)

BAK DESINFEKSI

PERHITUNGAN DIMENSI

Struktur Influen

A pipa = Q avg x v efluen

A pipa = 0,026 m3/s x 0,5 m/s A pipa = 0,052 m2

D pipa = √((4 x A pipa)/3,14) D pipa = √((4 x 0,052 m2)3,14) D pipa = 0,26 m

Struktur Enfluen

A pipa = Q avg / v efluen = 0,026 m3/s / 1 m/s = 0,026 m2 P = √0,026 m2 / 2 = 0,11 m

H = 0,11 m

hL = 0,36 m

(44)

PERHITUNGAN DIMENSI

Waktu Kontak

T = 10 menit = 600 detik Volume

V unit = Q unit x Waktu Kontak

V unit = 0,013 m3/s x 600 s = 7,8 m3 Luas

A unit = V unit x Kedalaman

A unit = 7,8 m3 x 0,5 m = 15,6 m2 Dimensi

P:l = 1:10 P = 12,5 m l = 1,25 m

Segmen

L segmen = lebar / n segmen L segmen = 1,25m / 5 = 0,25m Kecepatan Aliran

v = (Q avg x 60 ) / (Kedalaman x lebar) v = (0,026 m3/s x 60) / (0,5m x 1,25m) v = 2,5 m/menit (sesuai)

Kebutuhan Klorin

Keb. Klorin = Q unit x Data klorin (s/hari) x Data Klorin (g/m3) x Data Klorin (kg/g)

Keb. Klorin = 0,013 m3/s x 86400 s hari x 8 g/m3 x 0,001 kg/g = 8,99 kg/hari

BAK DESINFEKSI

Kebutuhan Kaporit

Keb. kaporit = Keb. Klorin / (Kadar Klorin x ϒ) Keb. kaporit = 8,99 kg/hari / (60% x 0,86 kg/L) Keb. Kaporit = 17,41 L/hari

Tangki Penyimpanan Kaporit

Kapasitas = Durasi Penyimpanan x Keb. Kaporit = 121,9 L Diameter Tangki = √(4 x (Kapasitas /1000)/3,14 x 1 ) = 0,39 m

V tangki = ((3,14 x (D Tangki x xD Tangki)/4) x Kedalaman = 0,006

m3 = 60,95 L

(45)

Gambar Teknis

Tampak Atas Unit

BAK DESINFEKSI

Potongan A-A Unit

Potongan B-B Unit

(46)

PERHITUNGAN

PERHITUNGAN DIMENSI SLUDGE DRYING BED

KRITERIA DESAIN

DATA DAN ASUMSI

Sumber: (Cipta Karya, 2017)

(47)

DENAH

SLUDGE DRYING BED

GAMBAR UNIT

(48)

POTONGAN A-A

GAMBAR UNIT SLUDGE DRYING BED

POTONGAN B-B

(49)

LAYOUT

Luas lahan yang tersedia untuk lokasi rencana IPLT seluas

190.115 m2. Lahan yang digunakan hanya 10.000 m2.

(50)

PROFIL HIDROLIS

Profil Hidrolis digambar

berdasarkan rangkuman hasil

perhitungan headloss:

(51)

05. PERHITUNGAN STRUKTUR

(52)

PEMBEBANAN 1 : AKIBAT AIR TEKANAN HDROSTATIS DI DASAR TANGKI

SHEAR COEFFICIENTS (CS)

GAYA GESER ULTIMATE

PERHITUNGAN STRUKTUR

KAPASITAS GESER BETON

(53)

PEMBEBANAN 1 : AKIBAT AIR LONG WALL

KOEFISIEN MOMEN MOMEN ULTIMATE

PERHITUNGAN STRUKTUR

(54)

PEMBEBANAN 1 : AKIBAT AIR LONG WALL

TULANGAN VERTIKAL (X) TULANGAN HORIZONTAL (Y)

PERHITUNGAN STRUKTUR

Maka Kebutuhan desain tulangan untuk tebal dinding sisi panjang 250 mm adalah D19-300

(55)

PEMBEBANAN 1 : AKIBAT AIR

SHORT WALL

KOEFISIEN MOMEN MOMEN ULTIMATE

PERHITUNGAN STRUKTUR

(56)

PEMBEBANAN 1 : AKIBAT AIR SHORT WALL

TULANGAN VERTIKAL (X) TULANGAN HORIZONTAL (Y)

PERHITUNGAN STRUKTUR

Maka Kebutuhan desain tulangan untuk tebal dinding sisi pendek 250 mm adalah D19-300

(57)

STRUKTUR DINDING TEKANAN AT REST TANAH

TEKANAN AKTIF TANAH

PERHITUNGAN STRUKTUR PEMBEBANAN 2 : AKIBAT TANAH KOEFISIEN GESER (Cs)

GAYA GESER ULTIMATE

(58)

KAPASITAS GESER BETON

MOMEN ULTIMATE KOEFISIEN Mx DAN My

KEBUTUHAN TULANGAN VERTIKAL

KEBUTUHAN TULANGAN HORIZONTAL

(59)

EVALUASI TEKANAN TANAH DI BAWAH PONDASI

PERHITUNGAN STRUKTUR

(60)

PEMBEBANAN 1 : UPLIFT

BASE SLAB

BEBAN STRUKTUR

BEBAN UPLIFT

KEBUTUHAN TULANGAN UTAMA SAFETY FACTOR UPLIFT

PERHITUNGAN STRUKTUR

BASE SLAB

BEBAN TERFAKTOR

MOMEN ULTIMATE

KEBUTUHAN TULANGAN UTAMA

KEBUTUHAN TULANGAN SUSUT

PEMBEBANAN 2 : TANPA UPLIFT

(61)

REKAPITULASI PERHITUNGAN STRUKTUR

(62)

GAMBAR DETAIL STRUKTUR

(63)

GAMBAR DETAIL STRUKTUR

(64)

GAMBAR 3D

(65)

06. RENCANA ANGGARAN BIAYA

(66)

WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

(67)

PEKERJAAN PERSIAPAN

METODE KONSTRUKSI

Investigasi lapangan, pemasangan papan nama proyek, pemagaran daerah kerja, pembersihan dan pengukuran lahan, pembuatan direksi keet, serta mobilisasi.

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

Penggalian tanah sesuai dengan gambar dan spesifikasi. Terdiri dari pengurugan kembali dengan material yang telah disetujui oleh Pengawas Kontruksi dan pembuangan bahan-bahan sisa.

Pengurugan dengan bahan urugan yang memenuhi persyaratan.

Langkah-langkah pekerjaan pondasi:

menentukan jumlah beban efektif -->

menentukan nilai kapasitas dukung izin - ->

menghitung momen lentur dan geser

PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

Pembesian

Tahapan: penyimpanan, pemotongan dan pembengkokan, pemasangan besi beton.

Spesifikasi baja tulangan harus sesuai dengan yang ada di SNI 2052-2017.

Pembetonan

Sudah dilakukan slump test dahulu.

Pengecoran dengan menggunakan concrete pump/bucket.

SMK3L

Membuat prosedur dan instruksi kerja.

Menyiapkan RKK, RKKPL, dan RMLLP.

Membuat Kartu Identitas Pekerja.

Melakukan kegiatan pelatihan keselamatan konstruksi.

Memasang spanduk.

Menyediakan perlengkapan keselamatan bencana, APD, peralatan P3K, rambu- rambu K3., APAR.

PEKERJAAN ARSITEKTUR

Pekerjaan Plesteran dan Pengacian:

Terdiri dari tahap pembasahan bata, plesteran, pengeringan, dan pengacian.

Pekerjaan Waterproofing atau Coating:

Memanfaatkan bahan slurry atau liquid untuk meningkatkan ketahanan konstruksi.

PEKERJAAN MEP

Pekerjaan Mekanikal: Pemasangan pompa sesuai dengan yang ada di Badan Standardisasi Nasional

Pekerjaan Elektrikal: Pemasangan instalasi listrik sesuai dengan yang ada di Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2011.

Pekerjaan Perpipaan: Terdiri atas tahap

pekerjaan pendahuluan, pemasangan,

dan pengujian pipa

(68)

PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

AHSP

COMMISSIONING

KOLAM FAKULTATIF

Memastikan kolam fakultatif berjalan sesuai dengan perencanaan. Parameter yang diukur antara lain

humidity, ash content, densitas di raw sediment, sand content di wet cake, dan distribusi laju aliran di

kolam fakultatif.

(69)

BILL OF QUANTITY (BoQ) RANCANGAN ANGGARAN BIAYA

(70)

DESKRIPSI IPLT

BIAYA IPLT

IPLT KABUPATEN JEMBER

BENCHMARKING PEMBIAYAAN IPLT

IPLT Kabupaten Jember terletak di Kelurahan Tegal, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Rencana kapasitas IPLT 60 m3/hari. Unit yang digunakan adalah SSC, ABR, Kolam Fakultatif, Kolam Maturasi, Kolam Wetland, SDB, Kolam Desinfektan, Bak Kontrol.

Total biaya yang diperlukan untuk pembangunan adalah sebesar Rp9.096.127.574 atau sekitar 9 miliar dengan sumber pendanaan dari APBN 2020. Perkiraan biaya pembangunan IPLT untuk tiap m3 sebesar Rp150.000.000/m3.

Sumber: (Kementerian PUPR Kab. Jember, 2019)

(71)

KESIMPULAN

Kapasitas IPLT yang dibutuhkan masyarakat Kecamatan Gunung Putri untuk 20 tahun ke depan sebesar 240 m³/hari. Rencana pembangunan IPLT ini akan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pertama pada tahun 2023 – 2032 dan tahap kedua

Pengolahan lumpur tinja di IPLT Kecamatan Gunung Putri menggunakan unit bar screen, SSC, ABR, kolam fakultatif, constructed wetland, desinfeksi, dan SDB.

pada tahun 2033 – 2043 dengan kapasitas tiap pentahapan sebesar 120 m³/hari.

Biaya yang diiperlukan untuk membangun satu unit kolam fakultatif IPLT Kecamatan Gunung Putri sebesar Rp711.677.213.

SARAN

Laporan yang disusun oleh penulis dapat dijadikan sebagai referensi untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi eksisting terkait pengolahan lumpur tinja di Kecamatan Gunung Putri hingga 20 tahun kedepan.

Pemilihan unit IPLT harus disesuaikan dengan karakteristik lumpur tinja untuk mencapai target baku mutu yang diinginkan.

Operator dari IPLT perlu menjalankan operasional dan pemeliharaan unit IPLT sesuai dengan SOP yang telah

ditetapkan agar unit dapat beroperasi secara maksimal dalam jangka waktu yang lama.

(72)

REFERENSI

Abfertiawan, M. S., Bao, P. N., Pahilda, W. R., & Hakim, M. F. (2019). Studi Kondisi Eksisting Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat di Kota Denpasar. Jurnal Ilmu Lingkungan Volume 17 Issue 13, 443-451.

Adioetomo, S. M., & Samosir, O. B. (2010). Dasar-Dasar Demografi. Salemba Empat.

Analisis Penulis. (2023).

Badan Standardisasi Nasional. (2017). SNI 8455:2017 Tentang Perencanaan Pengolahan Air Limbah Rumah Tangga dengan Sistem Reaktor Anaerobik Bersekat (SRAB). Standar Nasional Indonesia.

BNPB. (2022). Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) Tahun 2022. IRBI Volume 01 Nomor 01.

BPS. (2022). Persentase Rumah Tangga Menurut Provinsi dan Memiliki Akses Terhadap Sanitasi Layak (Persen), 2020-2022. Retrieved from https://www.bps.go.id/indicator/29/847/1/persentase-rumah-tangga-menurut- provinsi-dan-memiliki-akses-terhadap-sanitasi-layak.html

BPS Kabupaten Bogor. (2021). Kecamatan Gunung Putri Dalam Angka 2021.

BPS Kabupaten Bogor. (2022). Kabupaten Bogor Dalam Angka 2023. Retrieved from https://bogorkab.bps.go.id/publication/2023/02/28/ecc46f13dd34e43cfc1ffbdc/kabupaten-bogor-dalam-angka-2023.html Cipta Karya. (2017). Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Dian, G., & Herumurti, W. (2016). Evaluasi Kinerja Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Keputih, Surabaya. Jurnal Teknik ITS.

Gawatre, D. W., Kandgule, M. H., & Kharat, S. D. (2016). Comparative Study of Population Forecasting Methods. IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering, 16-19.

Hidayat, H., Sasmita, A., & Reza, M. (2017). Perencanaan Pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jom FTEKNIK, 4(1), 1-7.

Imamuddin, M. (2018). Analisis Dewatering Pada Basement (Studi Kasus Proyek Gedung Jakarta Garden City Jakarta Timur.

IPLT Cibinong. (2017). Laporan Draft Penyempurnaan IPLT Cibinong.

Kementerian Lingkungan Hidup RI. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik. Peraturan Perundang-Undangan.

Kementerian PUPR. (2017). Pedoman Perencanaan Teknik Terinci Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja: Buku A Panduan Perhitungan Bangunan Pengolahan Lumpur Tinja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman.

Kementerian PUPR. (2018). Buku 3: SOP Aset Operasi Pedoman Standar Operasional Prosedur (SOP) UPTD Pengelola Air Limbah Domestik. Jakarta Selatan: Sub Direktorat Standardisasi dan Kelembagaan.

Koraia, M. D. (2011). Pengujian Pemadatan Lumpur Sawit dari Sisa Pengolahan Crude Palm Oil (CPO).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik.

Munshi, J. A. (1998). Rectangular Concrete Tanks Revised Fifth Edition . New Jersey: Portland Cement Association.

Nafsiah, L. H. (2021, Oktober 21). Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Melalui Peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. (Ali, Interviewer)

Pemerintah Kabupaten Bogor . (2016). Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Bogor Nomor 11 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor Tahun 2016-2036.

Pemerintah Kabupaten Bogor. (2021). Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2018-2023.

Pemerintah Kabupeten Bogor . (2020). Peraturan Bupati Bogor Nomor 77 Tahun 2020 tentang Masterplan Smart City Kabupeten Bogor.

Pemerintah Kecamatan Gunung Putri. (2021). Kecamatan Gunungputri dalam Angka 2021.

Penulis. (2023).

Pokja AMPL-BM Kabupaten Bogor. (2015). Laporan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kabupaten Bogor.

Qasim, S. R., Motley, E. M., & Zhu, G. (2002). Water Works Engineering; Planing, Design, and Operation. New Delhi: Prentice Hall of India.

Ronoatmojo, I. S., Wijaya, B., Pratiwi, R., Satiawira, B., & Subandrio. (2021). Penerapan Penyediaan Air Bersih dari Air Sungai Cikeas untuk Perumahan Citra Gran, Kelurahan Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi.

Laporan Program Kemitraan Masyarakat Universitas Trisakti.

Rumetna, M. S., Sediyono, E., & Hartomo, K. D. (2017). Analisis Perubahan Tata Guna Lahan di Kabupaten Bantul Menggunakan Metode Global Moran’s I.

Sasse, L. (1998). Decentralised Wastewater Treatment in Developing Countries (DEWATS). Germany: Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA).

Sauddin. (2014). Pengenalan R Programming Bagian I. Jurnal MSA.

Schmidt, & Ferguson. (1951). Rainfall Types Based On Wet and Dry Period Rations for Indonesia With Western New Guinea.

Siregar, M. H. (2017). Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Cibinong di Kabupaten Bogor.

Siregar, M. H. (2017). Perancangan Ulang Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Cibinong di Kabupaten Bogor. Proposal Tugas Akhir Program Studi Rekayasa Infrastruktur Lingkungan Institut Teknologi Bandung.

Tazkiaturrizki, Winarni, & Adriany, R. (2020). Multi-Criteria Analysis In Selecting Coagulation And Flocculation Of Bojong Renged Water Treatment Plant, Tangerang. INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC &

TECHNOLOGY RESEARCH, 9(1).

Tchobanoglous,, G., Burton, F. L., & Stensel, H. D. (2003). Wastewater Engineering Treatment and Reuse. Hong Kong: Metcalf & Eddy Inc.

Tidri, Q. L. (2018). Sistem Penyaluran dan Pengolahan Air Limbah Domestik Kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi. Surabaya: Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Tilley, E., Ulrich, L., Luthi, C., Reymond, P., & Zurbrugg, C. (2014). Compendium of Sanitation System and Technologies 2nd Revised Edition. Switzerland.

Tilley, E., Ulrich, L., Lüthi, C., Reymond, P., Schertenleib, R., & Zurbrügg, C. (2014). Compendium of Sanitation Systems and Technologies. Swiss Federal Institute of Aquatic Science and Technology (Eawag).

(73)

TERIMA TERIMA

KASIH

KASIH

Gambar

GAMBAR DESAIN
GAMBAR DESAIN
GAMBAR DESAIN
GAMBAR UNIT KOLAM FAKULTATIF
+7

Referensi

Dokumen terkait