• Tidak ada hasil yang ditemukan

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar"

Copied!
257
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Materi Pembelajaran 1: Model dan Perangkat Pembelajaran

Konsep Model Pembelajaran

Dengan demikian, model pembelajaran dapat diartikan sebagai rencana yang berisi urutan yang dirancang untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kemp (1995) menjelaskan bahwa model pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Sedangkan pendekatan yang berpusat pada siswa mereduksi baik model pembelajaran discovery maupun inquiry dan pembelajaran induktif.

Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa suatu model pembelajaran yang digunakan oleh guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan; sedangkan cara menjalankan model dapat ditentukan dengan metode pembelajaran yang berbeda. Sebelum memutuskan model pembelajaran mana yang dapat digunakan, maka ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.

Model Pembelajaran Ekspositori

Sebelum menerapkan model pembelajaran ini, guru terlebih dahulu harus merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan terukur. Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang mengacu pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan).Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang ditata dan disusun menurut tujuan tertentu yang ingin dicapai Dalam proses komunikasi, guru berfungsi sebagai sumber pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan. Hakikat dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merespon dengan cepat setiap stimulus ketika ia sudah siap.

Yang dapat kita tarik dari hukum pengajaran ini adalah agar siswa dapat menerima informasi sebagai stimulus yang kita berikan, terlebih dahulu kita harus menempatkan mereka dalam keadaan kesiapan fisik dan psikis untuk mengikuti pelajaran. Terima ini. Sebelum menjelaskan tahapan penggunaan model ekspositori, setiap guru yang akan menggunakan model ini harus memahami beberapa hal: 1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai.

Model Pembelajaran Inkuiri

Ketiga, tujuan penggunaan model pembelajaran inkuiri adalah untuk mengembangkan kemampuan berpikir sistematis, logis dan kritis, atau pengembangan keterampilan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Model pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pembelajar (learner-centered approach). Atas dasar itu, dalam menggunakan model pembelajaran inkuiri ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh setiap guru.

Keberhasilan model pembelajaran berbasis inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk secara aktif menggunakan kemampuan pemecahan masalahnya. Dalam model pembelajaran inkuiri, pengumpulan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam perkembangan intelektual.

Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pengujian hipotesis adalah proses penentuan jawaban mana yang dianggap dapat diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Hal terpenting saat menguji hipotesis adalah menemukan tingkat kepercayaan diri siswa terhadap jawaban atas jawaban yang diberikan. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan tidak hanya berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung dengan data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Uji Hipotesis, yaitu langkah-langkah yang diambil siswa atau merumuskan kesimpulan sesuai dengan penerimaan dan penolakan hipotesis yang diajukan. Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah, yaitu langkah-langkah siswa menguraikan rekomendasi yang dapat dilakukan sesuai dengan rumusan hasil pengajuan hipotesis dan rumusan kesimpulan.

Model Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berfikir

Ketiga, tujuan akhir MPPKB adalah kemampuan anak dalam memecahkan masalah sosial sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Tingkat pelacakan merupakan tingkat eksploratif untuk memahami pengalaman dan keterampilan dasar siswa dalam kaitannya dengan topik atau materi yang sedang dibahas. Tingkat konfrontasi adalah tingkat penyajian masalah yang akan dipecahkan sesuai dengan tingkat kemampuan dan pengalaman siswa.

Soal-soal yang diberikan sesuai dengan topik atau tema, tentunya soal-soal yang sesuai dengan kemampuan atau pengalaman dasar siswa, seperti yang telah diperolehnya pada tingkat kedua. Pada tahap ini, siswa harus mampu menemukan kata kunci sesuai dengan topik atau topik kajian.

Model Pembelajaran Kooperatif

Oleh karena itu, pada tahap ini guru harus memberikan ruang dan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan ide dalam memecahkan masalah. Pada fase ini, melalui dialog, guru membimbing siswa agar mereka dapat menyimpulkan apa yang mereka temukan dan pahami tentang topik yang ditanyakan. Fase akomodasi juga dapat dikatakan sebagai fase penguatan hasil belajar, karena pada fase ini siswa diarahkan untuk dapat menemukan kembali diskusi-diskusi yang dianggap penting dalam proses pembelajaran.

Fase transfer dimaksudkan agar siswa dapat mentransfer keterampilan berpikir masing-masing siswa untuk memecahkan masalah baru. Ketergantungan seperti inilah yang pada gilirannya akan menimbulkan tanggung jawab individu terhadap kelompok dan keterampilan interpersonal setiap anggota kelompok. Setiap individu akan saling membantu, mereka akan memiliki motivasi untuk keberhasilan kelompok, sehingga setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi bagi keberhasilan kelompok.

Model Pembelajaran Kontekstual

Guru menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi dan sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran, situasi, dan siswa. Artinya, penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pengajaran bagi guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil kerja siswa, dan (3) profil perkembangan siswa.

Penilaian kelas menghasilkan informasi tentang kinerja keterampilan siswa yang dapat digunakan antara lain: (1) siswa (remedial atau pengayaan); Tujuan pembelajaran adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap yang ditunjukkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran (Bloom, et al.). Materi pelajaran adalah isi atau isi pelajaran yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran/kompetensi yang dicapai siswa.

Dengan demikian, isi pelajaran disusun menurut tingkatannya sesuai dengan perkembangan dan kesiapan siswa serta berkelanjutan. Prinsip reaksi adalah cara pandang siswa terhadap siswa berupa tingkah laku sesuai dengan keluarga belajar yang digunakan; Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus diselesaikan siswa secara berurutan untuk mencapai suatu kompetensi dasar.

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar. Penilaian dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa untuk mengukur tingkat pemenuhan kompetensi siswa (tujuan pembelajaran).

Gambar Langkah Model Pembelajaran PAKEM
Gambar Langkah Model Pembelajaran PAKEM

Model Pembelajaran PAKEM

Lesson Study

Alasan Lesson Study menjadi populer di Jepang adalah karena Lesson Study sangat membantu para guru. Lesson study berkembang di Indonesia melalui IMSTEP (Proyek Pendidikan Guru Matematika dan Sains Indonesia), yang telah dilaksanakan sejak Oktober 1998 di tiga IKIP, yaitu IKIP Bandung (sekarang disebut Universitas Pendidikan Indonesia, UPI), IKIP Yogyakarta (sekarang disebut Universitas Negeri Yogyakarta). UNY), dan IKIP Malang (sekarang bernama Universitas Negeri Malang UM) bekerjasama dengan JICA (Japan International Cooperation Agency). Peserta pelatihan yang berkontribusi dalam pengembangan Lesson Study di Indonesia antara lain Riandi (UPI), Rahayu (UM), Sumar Hendayana (UPI), Harun Imansyah (UPI), Sukirman (UNY), Muchtar A.

Kegiatan pembelajaran di MGMP mendapat respon yang baik dari para guru, khususnya guru teladan. Ajakan pengurus FPMIPA UPI untuk tetap berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan Lesson Study di sekolah percontohan disambut baik. Pembahasan kelanjutan program keikutsertaan dalam kegiatan Lesson Study juga dilakukan dengan pimpinan MGMP MIPA SMP Bandung.

Lesson Study dilakukan dalam tiga tahap yaitu Plan (merencanakan), Do (melaksanakan) dan See (merefleksikan) secara terus menerus. Dengan kata lain, Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tidak pernah berakhir (continuous improvement). Langkah kedua dalam Lesson Study adalah pelaksanaan (Do) pembelajaran dengan menerapkan desain pembelajaran yang telah dirumuskan dalam perencanaan.

Pada pertemuan ini, setelah kepala sekolah menjelaskan secara umum kegiatan lesson study yang akan dilakukan, barulah guru. Misalnya, seorang guru yang terlibat dalam observasi suatu lesson study berhasil menemukan beberapa hal penting terkait model pembelajaran yang dikembangkan. Banyak guru lain yang baru melihat kegiatan Lesson Study tertarik untuk mencobanya.

Gambar Kegiatan Lesson Study di Jepang
Gambar Kegiatan Lesson Study di Jepang

Pengembangan Silabus dan RPP

Hierarki tujuan pembelajaran (Perceival dan Ellington) atau tujuan kinerja (Bullard) diklasifikasikan menjadi dua, yaitu tujuan umum (ultimate objective/goal) dan tujuan khusus (enabling objective). Pembelajaran adalah suatu proses usaha siswa untuk mencapai tujuan/kompetensi belajar yang telah ditentukan atau kegiatan untuk memfasilitasi interaksi siswa dengan lingkungannya guna memperoleh pengalaman belajar. Sintaksis adalah urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kelompok belajar dan hasil belajar yang ingin dicapai;

Pada kegiatan pendahuluan, guru menjelaskan secara singkat seluruh isi materi pelajaran, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (kompetensi dasar dan indikator) serta mekanisme pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan penjelasan di atas, evaluasi pembelajaran adalah suatu proses kegiatan mengukur dan menentukan derajat pencapaian kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Jenis penilaian yang akan diberikan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, baik berbasis tes maupun non tes.

Sebagai suatu sistem pembelajaran, bahan ajar yang akan dikembangkan saling berhubungan dengan komponen lainnya dalam proses pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Kompetensi tersebut dituangkan dalam rumusan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK/TIK) yang meliputi unsur target (audience), perilaku (behaviour), keadaan (state) dan level (skala). Dengan demikian guru harus memperhatikan komponen tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran dan evaluasi kurikulum dan RPP yang telah dibuat.

Media pembelajaran dapat dipilih oleh guru sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat digunakan di dalam maupun di luar kelas sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan oleh siswa. Pertimbangan pedagogik adalah pertimbangan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi ilmiah yang akan disampaikan dan dipelajari siswa. Artinya, perangkat penilaian yang disiapkan oleh guru harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Dengan kata lain, pada tahap ini tujuan pembelajaran harus diidentifikasi yang akan diukur dengan tes atau non tes. Untuk memudahkan kegiatan langkah ini, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi hasil belajar yang akan diuji berdasarkan taksonomi tujuan pembelajaran yang biasa dikenal dengan taksonomi Bloom yang dikemukakan oleh Benjamin S Bloom.

Gambar Interaksi Sistem Pembelajaran di Kelas
Gambar Interaksi Sistem Pembelajaran di Kelas

Materi Pembelajaran 2: Bahasa Jerman

Lesen Sie daher die folgenden Seiten sorgfältig durch, achten Sie besonders auf die Tipps und bearbeiten Sie die Aufgaben und Übungen. Je nach Aufgabenstellung müssen Sie die Texte mehr oder weniger intensiv lesen, da in der Prüfung dafür nur begrenzte Zeit zur Verfügung steht. Auf den folgenden Seiten erfahren Sie, wie Sie die Bedeutung unbekannter Wörter selbst herausfinden.

nur die kurzen Texte „überfliegen“; Schauen Sie sich Bilder, Schlagzeilen und einzelne Wörter an, um das Thema herauszufinden. Wenn die Aussage in der Überschrift mit dem Inhalt des Textes übereinstimmt, haben Sie die Lösung gefunden. Lesen Sie die Passage sorgfältig durch, um zu entscheiden, welcher Satz der Aufgabe den Inhalt genau wiederholt.

Hören Sie mehrmals am Tag die Nachrichten oder zeichnen Sie die Sendungen auf. Überprüfen Sie die Verbposition in den Hauptsätzen (=Verb an 2. Stelle/ an 2. Stelle und am Ende) und Nebensätzen (=Verb am Ende). Sowohl Kollegen als auch weniger enge Freunde oder Bekannte sind möglich (Sie oder Sie), auch wenn Sie die Person mit dem Vornamen ansprechen.

Bringen Sie die vier Punkte in eine sinnvolle Reihenfolge und finden Sie einen passenden Anfangs- und Schlusssatz. Auf der nächsten Seite finden Sie ein Negativbeispiel, d. h. lesen Sie den Brief und schreiben Sie ihn um, indem Sie die Sätze mit den Elementen auf der rechten Seite verbinden. Bringen Sie die Punkte in eine logische Reihenfolge und schreiben Sie einen passenden Anfangs- und Schlusssatz.

Gambar

Gambar Langkah Model Pembelajaran PAKEM
Tabel Keberagaman Karakteristik Siswa
Tabel Umpan Bailk Guru terhadap Perilaku Siswa
Gambar Langkah Pembelajaran PAKEM  1.  Modeling PAKEM ( 30 menit)
+7

Referensi

Dokumen terkait

In the current work we tried to investigate some new biochemical markers in the urine of kidney patients, kidney transplant recipients and control subjects of the Saudi population, such