Tugas Ujian Akhir Semester Psikologi Komunikasi Analisis Pesan Komunikasi Massa dari Iklan Layanan Masyarakat Menggunakan Pendekatan Efek Komunikasi
Massa
Dosen pengampu: Aam Minudin, S.Sos, MM
Disusun oleh:
Nama : Maria Angela Bernadeta Lourdes NIM : 44211478
Kelas : 44.2E.37
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BAHASA UNIVERSITAS BINA SARANA INFORMATIKA
2022
Menurut John R Bittner, komunikasi massa merupakan pesan yang dapat dikomunikasikan atau disampaikan melalui media massa kepada sejumlah besar orang secara sekaligus.
Komunikasi massa secara tidak langsung berkaitan dengan psikologi, karena komunikasi massa memiliki fumgsi untuk mengubah pola pikir dan prilaku khalayak. Hubungan komunikasi dan psikologi ini melahirkan teori baru yang disebut sebagai psikologi komunikasi.
Terdapat 3 efek komunikasi massa yang utama, yaitu afektif, behavioral, dan kognitif. Efek afektif berkaitan dengan perasaan atau emosi. Komunikasi massa menimbulkan efek efektif, ketika pesan yang disampaikan komunikator menimbulkan perasaan tertentu, atau merubah perasaan komunikan. Misalnya publik menjadi merasa iba dan tergerak untuk menolong korban, ketika melihat liputan mengenai korban bencana alam yang terjadi di suatu daerah.
Efek behavioral berkaitan dengan prilaku atau tindakan komunikan yang terlibat dalam komunikasi massa. Efek behavioral yang terjadi pada tiap individu akan berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan efek yang ditimbulkan pada khalayak yang menonton tayangan berita di televisi ini dapat terjadi karena seseorang belajr bukan hanya dari pengalaman langsung, tapi juga hasil meniru prilaku yang diamatinya. Seseorang akan melakukan suatu tindakan yang memiliki jalinan positif antara kejadian yang diamati dengan karakteristik dirinya.
Komunikasi massa memberikan efek kognitif, sebab pesan yang disampaikan melalui komunikasi tersebut memberikan informasi baru bagi penerimanya.
Informasi tersebut bisa berupa data atau gambaran mengenai suatu benda, seseorang, media, ataupun tempat yang sebelumnya belum pernah dikunjungi secara langsung oleh komunikan.
ISI
Menganalisis Pesan Komunikasi Massa Terhadap Iklan Layanan Masyarakat
1. Efek Behavioral
Efek behavioral adalah efek komunikasi yang berhubungan dengan perilaku atau sering disebut juga sebagai efek konatif. Efek behavioral ini cenderung memberikan gambaran bagaimana khalayak meniru apa yang telah ia saksikan di televisi atau media massa lainnya. Salah satu efek behavioral dalam komunikasi adalah efek prososial behavioral.
Setelah melihat poster iklan di bawah ini pasti akan timbul kekhawatiran dalam hati setiap orang tua yang anaknya belum menikah, terlebih anak- anak yang masih remaja karena cenderung penasaran dan suka sekali mencoba sesuatu hal guna menyembuhkan rasa penasarannya.
Mengingat banyaknya remaja Indonesia yang sudah melakukan hubungan seks pra nikah. Fenomena tersebut terajadi karena adanya pengaruh globalisasi, sehingga budaya timur Indonesia tegeser dan didominasi oleh budaya kebarat-baratan, dimana mereka menerapkan prinsip liberalisme.
Ditambahnya kemudahan mengakses informasi di internet, baik yang bersifat positif seperti ilmu pengetahuan, dan juga negatif seperti situs- situs dewasa yang menampilkan foto-foto maupun adegan tak pantas.
Kebanyakan remaja seringkali mengunjungi situs tersebut karena rasa penasaran. Lalu karena hormon para renaja sedang naik-naiknya, maka terjadilan seks pra nikah. Yang tak jarang mengakibatkan kehamilan di luar nikah, dan yang paling ditakutkan untuk terjadi adalah terinfeksi virus HIV/AIDS.
sedari dini. Orang tua akan mulai membatasi jam keluar anaknya, memeriksa gawai yang dipakai anak mereka dan membatasi aksesnya, juga memberikan pengetahuan seputar seks agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Efek Afektif
Efek afektif adalah saat komunikan mendapatkan efek emosional dari informasi yang disampaikan. Terdapat 7 efek afektif dalam komunikasi massa, yaitu menimbulkan rasa senang, menimbulkan rasa marah, menimbulkan semangat, sedih, menduga-duga, khawatir, dan takut.
Melalui poster iklan “SAVE OUR GENERATION FROM FREE SEX”
tentunya orang tua akan merasakan perasaan yang campur aduk. Bisa jadi merasa senang karena adanya poster tersebut bisa lebih meningkatkan kesadaran diri terhadap seks pra nikah, lalu akan menyebarkan poster tersebut kepada anak-anak mereka, keluarga, kerbatan, teman, dan lain- lain sehingga akan mengurangi bahaya seks pra nikah.
Namun disisi lain para orang tua juga akan merasa khawatir kemudian mulai menduga-duga, apakah anak mereka termasuk salah satu orang yang melakukan seks pra nikah dan merahasiakan hal tersebut dari orang tuanya? Pertanyaan tersebut akan menimbulkan emosi yang lain yaitu takut sekaligus marah.
3. Efek Kognitif
Efek kognitif merupakan akibat yang timbul pada komunikan yang bersifat informatif bagi dirinya. Media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat melalui efek kognitif ini.
Dalam poster “SAVE OUR GENERATION FROM FREE SEX” para orang tua akan mulai mencari tau bahaya dan tanda-tanda anak yang sudah melakukan seks pra nikah. Juga mengenali potensi penyebab terjadinya seks pra nikah, seperti kurangnya perhatian orang tua, kurangnya edukasi seputar seks, dan lain-lain.
Kesimpulan dari poster iklan “SAVE OUR GENERATION FROM FREE SEX”
adalah orang tua harus selalu memperhatikan dan mengontrol prilaku anak-anak mereka dari kegiatan negatif seperti seks pra nikah. Hal tersebut harus dilakukan sedini mungkin, karena apabila dilakukan ketika anak sudah menginjak remaja, sepertinya akan sulit untuk dicegah karena remaja yang sudah memasuki pubertas pasti memiliki ego yang tinggi sehingga jarang mendengarkan orang tua.
Himbauan yang terdapat pada poster iklan diatas diharapkan menyadarkan orang tua bahwa di kota-kota besar banyak sekali remaja yang sudah hamil di luar nikah karena seks pra nikah, bahkan tak jarang ada remaja yang masih duduk dibangku sekolah menengah yang harus menjadi ibu muda karena kurangnya pengawasan orang tua dan juga edukasi seputar seks. Dan adapula yang tega melakukan aborsi karena belum siap untuk mengurus anak dan menikah. Itulah mengapa peran orang tua untuk mengawasi pergaulan anaknya sangat penting demi mencegah seks pra nikah. Juga kesadaran diri dari para remaja akan bahaya yang ditimbulkan karena melakukan perbuatan tak pantas di umur belia.