• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT Bank BCA Syariah Kantor Pusat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PT Bank BCA Syariah Kantor Pusat "

Copied!
110
0
0

Teks penuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi, pelatihan dan motivasi terhadap kinerja pegawai Kantor Pusat PT Bank BCA Syariah. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 146 karyawan tetap Kantor Pusat PT Bank BCA Syariah.

Tabel 1. 1 Daftar Bank Umum Syariah
Tabel 1. 1 Daftar Bank Umum Syariah

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Ruang Lingkup Penelitian

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Sistematika Penulisan

LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

  • Manajemen Sumber Daya Manusia
  • Kinerja
  • Budaya Organisasi
  • Pelatihan
  • Motivasi

Perencanaan, perencanaan sumber daya manusia yang akan memenuhi kebutuhan perusahaan serta efektif dan efisien dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Menurut Mahardhika et al., (2013), motivasi adalah seperangkat sikap dan nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal tertentu sesuai dengan tujuan individu.

Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian secara simultan dan parsial menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kinerja pegawai. Secara parsial kepemimpinan, budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai, sedangkan motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian membuktikan bahwa variabel Pelatihan, Kompetensi dan Motivasi Kerja masing-masing berpengaruh positif signifikan secara parsial terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan (X1), kecerdasan emosional (X2) dan budaya organisasi (X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa on-the-job training, motivasi dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu (lanjutan)

Kerangka Pemikiran

Hasil penelitian Sahanggamu & Mandey (2014) menyatakan bahwa pelatihan mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian Dewi & Ariyanto (2016) yang menunjukkan bahwa pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan. Beberapa penelitian yang dilakukan oleh Sipahuntar et al., (2016), Saeed & Asghar (2012), Madjir & Yuniar (2013) dan Marga (2016), menyatakan bahwa temuan penelitian menunjukkan bahwa pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Motivasi merupakan daya penggerak yang menjadikan seorang anggota suatu organisasi siap dan bersedia mengerahkan kemampuannya berupa keahlian dalam kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya serta memenuhi kewajibannya guna mencapai tujuan dan mencapai berbagai tujuan. tujuan organisasi. telah ditetapkan (Subhan et al., 2012). Penting bagi setiap pegawai untuk memiliki motivasi kerja yang kuat, sehingga pegawai dapat memberikan kontribusi yang maksimal dalam pencapaian kinerja. Berbagai penelitian yang dilakukan oleh Sipahuntar et al., (2016), Saeed & Asghar (2012), Sahanggamu & Mandey (2014), Subhan et al., (2012), dan Kurniawan & Yuniati (2017) menyatakan bahwa temuan penelitian menunjukkan bahwa motivasi mempunyai dampak positif terhadap kinerja pegawai.

Model Penelitian dan Hipotesis

Objek yang diteliti dalam kajian Budaya Organisasi, Pelatihan dan Motivasi Kinerja Pegawai adalah pegawai tetap yang telah bekerja lebih dari satu tahun dan telah menjalani pelatihan.

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian
Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian

Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yaitu jenis desain penelitian tertutup dengan tujuan mengumpulkan data antar variabel untuk menggambarkan suatu populasi, peristiwa atau situasi. Metode yang digunakan adalah studi cross sectional dimana data dikumpulkan dalam satu periode untuk menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran &.

Populasi dan Sampel

Prosedur Pengumpulan Data

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah website perusahaan yang berisi laporan tahunan perusahaan dan jurnal-jurnal terdahulu yang mendukung penelitian ini.

Operasional Variabel

PE2: Saya mengikuti pelatihan karena pelatihan memberi saya keterampilan yang memungkinkan saya menjadi lebih efektif dalam bekerja. PE4: Saya mengikuti pelatihan karena ingin meningkatkan kesempatan kerja di luar perusahaan PE5: Saya sering mencoba peran pekerjaan tertentu hanya untuk menilai keterampilan dan kemampuan saya PE6: Dengan pelatihan yang diberikan perusahaan, saya memiliki strategi untuk mencapai karir saya sasaran. PE8: Atasan saya toleran terhadap perubahan yang saya mulai sebagai hasil pembelajaran keterampilan baru dalam Facteau dkk (1995) Pelatihan di Pandini (2017) Motivasi.

MO5: Saya akan bekerja lembur untuk menyelesaikan tugas dan menghindari beban kerja yang berat Chintallo & Mahadeo (2013). Kinerja adalah hasil kerja kualitatif dan kuantitatif yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya sesuai dengan standar atau kriteria yang telah ditentukan. K1 : Saya selalu melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas perusahaan KK2 : Saya selalu melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar kinerja perusahaan KK3 : Saya selalu bertanggung jawab atas pekerjaan yang saya lakukan.

Tabel 3. 1 Operasional Variabel
Tabel 3. 1 Operasional Variabel

Metode Analisis

  • Uji Instrumen
  • Uji Asumsi Klasik
  • Analisis Regresi

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi menemukan adanya korelasi antar variabel bebas (bebas). Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat korelasi antara confounding error pada periode t dengan confounding error pada periode t-1 (sebelumnya) (Ghozali, 2013, p. 107). Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat ketimpangan variance residual dari observasi yang satu ke observasi yang lain (Sarjono & Julianita, 2013).

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Nilai R2 yang mendekati nol berarti variabel independen secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel independen secara keseluruhan dapat menjelaskan variabel dependen dan semakin baik pula hasil model regresinya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Objek Penelitian

BCAS menjalankan usahanya di industri perbankan syariah berdasarkan Anggaran Dasar Asosiasi dan Keputusan Gubernur BI No. Hingga tahun 2017, BCAS telah melayani 45.151 nasabah melalui jaringan 57 cabang yang terdiri dari 11 Cabang (DK), 9 Cabang Pembantu (KCP), 6 Kantor Fungsional (KF) BUR dan 31 Unit Layanan Syariah (ULS). menyebar ke DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Medan dan Palembang.

Profil Responden

  • Jenis Kelamin Responden
  • Usia Responden
  • Pendidikan Terakhir Responden
  • Lama Bekerja Responden

Berdasarkan Gambar 4.3, dari total 146 responden, 20 responden (14%) mempunyai tingkat pendidikan tertinggi Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK), 21 responden (14%) mempunyai tingkat pendidikan terakhir D1. -D3, kemudian sebanyak 75 responden (51%) mempunyai gelar sarjana, disusul 30 responden (21%) yang mempunyai gelar master atau magister. Dapat disimpulkan bahwa pegawai Kantor Pusat PT Bank BCA Syariah mayoritas bergelar sarjana atau sarjana. Dilihat dari karakteristik responden berdasarkan masa kerja pada Gambar 4.4 diatas, maka dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden merupakan pegawai yang telah bekerja 2-3 tahun yaitu sebanyak 75 responden (51%), disusul 20 responden (14) . %) yang bekerja selama 1 -2 tahun, sisanya 30 responden (21%) bekerja selama 3-4 tahun dan 21 responden (14%) bekerja lebih dari 5 tahun.

Gambar 4. 2 Usia Responden
Gambar 4. 2 Usia Responden

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Uji Instrumen

  • Uji validitas
  • Uji Reliabilitas

Dari tabel 4.1 diatas, hasil uji validitas penelitian menunjukkan bahwa indikator setiap variabel yang terdapat pada instrumen penelitian ini valid atau dapat digunakan untuk mengukur seluruh variabel yang akan diteliti. Hasil uji validitas menunjukkan seluruh indikator variabel Kinerja, Budaya Organisasi, Pelatihan, Motivasi masing-masing mempunyai skor korelasi Pearson lebih besar dari r tabel (0,162) sehingga dinyatakan valid. Uji reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah suatu instrumen dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, minimal oleh responden yang sama, maka hasilnya akan cenderung konstan dan stabil.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas terlihat seluruh variabel penelitian adalah kinerja pegawai, budaya organisasi, pelatihan dan.

Tabel 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas
Tabel 4. 2 Hasil Uji Reliabilitas

Uji Asumsi Klasik

  • Uji Normalitas
  • Uji Multikolinieritas
  • Uji Autokorelasi
  • Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yaitu kinerja pegawai, budaya organisasi, pelatihan dan motivasi berdistribusi normal. Uji multikolinearitas menentukan apakah terdapat korelasi yang kuat antar variabel independen dalam model regresi. Tujuan dari uji autokorelasi adalah untuk menguji apakah terdapat korelasi pada model regresi linier berganda antara kesalahan disruptif pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi terdapat ketidaksamaan varians dari residu observasi yang satu dengan observasi yang lain. Dari gambar di atas diketahui titik-titik data tidak membentuk pola tersendiri (bergelombang, menyebar kemudian menyempit) dan menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga pola regresi yang terbentuk teridentifikasi tidak mengalami heteroskedastisitas. . Secara keseluruhan pada penelitian ini tidak terdapat gejala heteroskedastisitas pada setiap variabel karena semua variabel mempunyai nilai Sig.

Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolinieritas
Tabel 4. 4 Hasil Uji Multikolinieritas

Analisis Regresi

  • Pembahasan Model Regresi

Artinya apabila variabel Budaya Organisasi (X1) dinaikkan sebesar satu satuan dengan asumsi nilai variabel lain tetap maka variabel Kinerja Pegawai (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,121 dan Budaya Organisasi akan berpengaruh positif terhadap Pegawai. Kinerja Karyawan. . Artinya jika variabel Pelatihan (X2) meningkat sebesar satu satuan, dengan asumsi nilai variabel konstan maka variabel Kinerja Pegawai (Y) meningkat sebesar 0,169 dan Pelatihan berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai. Artinya jika variabel Motivasi (X3) mengalami kenaikan sebesar satu satuan, dengan asumsi nilai variabel tetap maka variabel Kinerja Pegawai (Y) mengalami kenaikan sebesar 0,358 dan Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Pegawai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi terbukti mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya, Kurniawan dan Yuniati (2017) Budaya Organisasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya, Kurniawan dan Yuniati (2017) Motivasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Uji Hipotesis

  • Uji t
  • Uji F
  • Analisis Koefisien Determinasi (R 2 )

Hasil analisis data menunjukkan bahwa Budaya Organisasi, Pelatihan dan Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara budaya organisasi terhadap kinerja pegawai. Pengujian hipotesis yang dilakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pelatihan terhadap kinerja karyawan.

Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan rendahnya pendidikan maka akan berdampak pada menurunnya kinerja pegawai dan sebaliknya. Uji hipotesis yang telah dilakukan membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi dan kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan rendahnya motivasi maka akan berdampak pada menurunnya kinerja pegawai dan sebaliknya.

Tabel 4. 8 Hasil Uji t
Tabel 4. 8 Hasil Uji t

Simpulan

Keterbatasan Penelitian

Saran

  • Saran-Saran Untuk PT Bank BCA Syariah Kantor Pusat
  • Saran- Saran Untuk Penelitian Lanjutan

Penelitian ini dapat dilakukan kembali dengan menambahkan variabel-variabel yang secara teori dimungkinkan mendukung variabel terikat Kinerja Karyawan. Penelitian selanjutnya yang masih menggunakan variabel kinerja karyawan sebaiknya mencari lebih banyak sumber referensi dari buku atau jurnal yang membahas variabel tersebut. Analisis pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan (Survei pada karyawan sales PT. Perindustrian Bapak Djenggot Bergas, Semarang).

Pengaruh Kompetensi, Pelatihan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Cabang Syariah Bank SUMSEL BABEL Palembang. Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Survei Karyawan Pada Kantor Penjualan PT. Axa Financial Indonesia Malang). Pengaruh kompensasi finansial, pelatihan dan motivasi terhadap kinerja karyawan (studi pada karyawan kontrak PT. Xacti), 1–15.

Analisis pengaruh budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi untuk meningkatkan kinerja karyawan (studi pada PT. Sido Muncul Kaligawe Semarang). Saat ini saya sedang melakukan penelitian untuk tugas akhir saya yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi, Pelatihan dan Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Kantor Pusat PT Bank BCA Syariah”.

Referensi

Dokumen terkait