• Tidak ada hasil yang ditemukan

pt mutuagung lestari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "pt mutuagung lestari"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

RESUME HASIL PENILAIAN KINERJA PHPL (1) Identitas LPPHPL :

a. Nama Lembaga : PT. MUTUAGUNG LESTARI 

b. Nomor Akreditasi : LPPHPL-008-IDN dan LVLK-003-IDN

c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis – Depok 16953.

Website: www.mutucertification.com d. Nomor telepon/faks/E-mail : (021) 8740202 fax. (021) 87740745-46 Email: [email protected] e. Direktur Utama : Ir. H. Arifin Lambaga, MSc

f. Tim Audit : Ir. Deni A. Novendi (Lead Auditor/ Produksi) Ir. Rudy Setyawan (Auditor Prasyarat) Lusiana Nogo Ladjar (Auditor Ekologi) Hermanto Ray Efendi, S.P (Auditor Sosial)

Aep Sukendar (Auditor VLK)

g. Tim Pengambil Keputusan : Ir. Tony Arifiarachman, MM

Ir. Taufik Margani

Ir. Adjiputro S.W. 

(2) Identitas Auditee :

a. Nama Pemegang Izin/ : PT SINERGI HUTAN SEJATI Hak Pengelolaan

b. Nomor & Tanggal SK : SK.409/Menhut-II/2004

tanggal 18 Oktober 2004

c. Luas dan Lokasi : 68.980 Ha, Kab. Kapuas, Kab. Barito Utara dan Kab.

Barito Selatan

d. Alamat kantor : Jl. Pangrango No. 50, Palangka Raya Kalimantan Tengah e. Nomor telepon/faks/E-mail : (0536)-3225929

f. Pengurus : Sugiono (Komisaris Utama)

Nana Suparna (Komisaris)

Ir. Hartoyo Salim (Direktur)  (3) Ringkasan Tahapan :

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Audit Tahap I

27 April -3 Mei 2013 Di Kantor Pusat PT.

SHS dan PT.

Melakukan verifikasi dokumen

Mempelajari kondisi lapangan auditee Melakukan diskusi dengan auditee

(5)

Mutuagung Lestari untuk menentukan kesiapan audit tahap II

Mengumpulkan informasi penting terkait lingkup sertifikasi PHPL

Mengkaji alokasi sumberdaya untuk melaksanakan audit tahap II dan persetujuan auditee mengenai rincian audit tahap II

Audit Tahap II

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Provinsi

13 Mei 2013,

Dinas Kehutanan dan BP2HP Provinsi Kalimantan Tengah

Penyampaian rencana penilaian dan meminta informasi terkait dengan kondisi PT. Sinergi Hutan Sejati

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Kabupaten

13-14 Mei 2013 Kab. Kapuas, Kab.

Barito Utara, Kab.

Barito Selatan

Penyampaian rencana penilaian dan meminta informasi terkait dengan kondisi PT. Sinergi Hutan Sejati

Konsultasi Publik

15 Mei 2013 Desa Pepas, Kec.

Montallat, Kab. Barito Utara

Memperkenalkan anggota tim audit Penjelasan maksud dan tujuan kedatangan

Meminta masukan, informasi dan data- data terkait kegiatan pengusahaan hutan PT. Sinergi Hutan Sejati

Pertemuan Pembukaan

15 Mei 2013 Base Camp Km. 0, Kec.

Montallat, Kab. Barito Utara

a. Memperkenalkan anggota tim audit.

b. Konfirmasi tentang ruang lingkup pelaksanaan audit dan kriteria audit yang akan digunakan sesuai dengan aplikasi yang sudah disampaikan perusahaan kepada PT. Mutuagung Lestari.

c. Konfirmasi isi dari rencana audit yang sudah disampaikan kepada Auditee.

d. Menyampaikan metode

pelaksanaan audit.

e. Sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan audit.

f. Konfirmasi tentang seluruh ketersediaan data yang dibutuhkan oleh tim audit.

g. Konfirmasi tentang kebutuhan akan personil Auidtee yang akan mendampingi seluruh kegiatan

(6)

audit.

h. Meminta agar perusahaan dan tim auditor dapat melakukan koordinasi dan kerjasama yang baik guna memperlancar pelaksanaan audit.

i. Meminta agar manajemen menunjuk petugas berwenang yang akan dikonfirmasi berkaitan informasi yang dibutuhkan pada masing-masing indikator.

j. Status dan definisi dari temuan audit yang digunakan (Baik, sedang atau Buruk).

k. Penandatanganan Berita Acara Pembukaan. 

Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan

15 s/d 22 Mei 2013 Base Camp Km. 0 dan lapangan PT.

SHS

Verifikasi dokumen dan observasi lapangan dilakukan di lokasi PT.

Sinergi Hutan Sejati

Pertemuan Penutupan

22 Mei 2013 Base Camp Km. 0 PT. SHS

a. Penyampaian ucapan terima kasih atas kerjasama perusahaan dalam pelaksanaan audit.

b. Penjelasan prosedur dan tata waktu proses penilaian kinerja PHPL baik jika hasil verifikasi menyatakan Baik, Sedang ataupun Buruk berdasarkan standar yang ditetapkan.

c. Pemaparan hasil penilaian sementara dan temuan di lapangan.

d. Penjelasan atas ketidaksesuaian terhadap standar yang diakibatkan belum lengkapnya materi audit,

serta batas waktu penyelesaiannya.

e. Tanggapan dari pihak manajemen PT. Sinergi Hutan Sejati

f. Penanda-tanganan Berita Acara Penutupan.

Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Provinsi dan Kabupaten

23-25 Mei 2013 Dinas Kehutanan ,BP2HP Provinsi Kalimantan Tengah, Kab. Kapuas, Kab.

Barito Utara, Kab.

Penyampaian informasi telah selesainya Kegiatan Penilaian Kinerja PHPL PT. SHS

(7)

Barito Selatan

Pengambilan Keputusan

5 Juni 2013 PT. Sinergi Hutan Sejati dinyatakan memperoleh nilai akhir kinerja dengan predikat “Sedang” dan layak diterbitkan S-PHPL

(4) Resume Hasil Penilaian :

Kriteria/Indikator Nilai Ringkasan Justifikasi A. Penilaian Kinerja PHPL

1. Prasyarat

1.1. Kepastian Kawasan Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

Baik  PT SHS telah memiliki sebagian kelengkapan dokumen legal dan administrasi tata batas sesuai dengan tingkat realisasi pelaksanaan tata batas areal yang telah dilakukan 

 PT. SHS telah merealisasikan tata batas 100% pembuatan batas di lapangan sudah temu gelang, namun legitimasinya belum lengkap sampai dengan Berita Acara Tata Batas (BATB), 

 PT SHS selama masa operasi telah menyelesaikan konflik batas dengan pengguna lahan lainnya, akan tetapi belum mempunyai perencanaan dan monitoring konflik batas 

 PT. SHS terdapat perubahan fungsi kawasan secara legal sedikit berdampak terhadap pengaturan kelestarian 

 PT. SHS terbukti telah mendata sebagian penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan & melaporkan penggunaan kawasan di luar sektor kehutanan 

1.2. Komitmen Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

Baik  PT. SHS telah memiliki dokumen visi dan misi tertulis, legal dan sesuai dengan kerangka PHL. 

 PT. SHS telah melakukan sosialisasi pada semua karyawan mulai dari level pemegang izin dan masyarakat setempat

(8)

yang disertai bukti pelaksanaan, namun demikian baru sebagian karyawan saja yang memahami visi dan misi dengan baik 

 PT. SHS sebagian implementasi PHL belum sesuai visi dan misi 

1.3. Jumlah dan kecukupan tenaga profesional terlatih dan tenaga teknis pada seluruh tingkatan untuk mendukung pemanfaatan implementasi penelitian,

pendidikan dan latihan

Baik  PT SHS baru memiliki sebagian tenaga profesional tenaga teknis kehutanan pada sebagian bidang

 PT SHS telah berupaya merealisasikan kompetensi SDM sebesar 133,33% untuk tahun 2011 dan 81,82% untuk tahun 2012.

 PT SHS telah memiliki dokumen ketenagakerjaan yang lengkap.

1.4. Kapasitas dan mekanisme untuk perencanaan pelaksanaan pemantauan periodik, evaluasi dan penyajian umpan balik mengenai kemajuan pencapaian (kegiatan) Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

Baik  SHS telah memiliki organisasi dan job description sesuai kerangka PHPL.

 PT. SHS baru dalam proses pengembangan SIM dan baru sebagian dari SIM yang telah berjalan dan tenaga pelaksana belum memadai

 Organisasi SPI/internal auditor tersedia, namun belum efektif dalam mengontrol seluruh tahapan kegiatan PHPL.

 tingkat keterlaksanaan sebagian tindakan koreksi manajemen berbasis hasil monitoring dan evaluasi kegiatan baru terlaksana sebagian.

1.5. Persetujuan tanpa paksaan berdasarkan informasi yang lengkap

Baik  Kegiatan RKT yang akan mempengaruhi kepentingan hak-hak masyarakat setempat telah dikonsultasikan atas dasar informasi awal yang memadai. 

 Terdapat persetujuan dalam proses pembuatan AMDAL dari seluruh pihak.

verifier ini TIDAK BISA DITERAPKAN (Not Applicable). 

 Terdapat sebagian persetujuan dalam proses tata batas dari para pihak. 

 PT. SHS belum memiliki program CSR/CD yang perlu dimintakan persetujuan dari masyarakat sekitar hutan, namun pada dasarnya CSR/CD dilakukan secara

(9)

insidental sesuai dengan permintaan masyarakat. 

 PT. SHS telah mendapat sebagian besar persetujuan para pihak dalam proses tata batas kawasan lindungnya.  

2. Produksi

2.1. Penataan areal kerja jangka panjang dalam pengelolaan hutan lestari

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki dokumen rencana jangka panjang berbasis IHMB, berupa RKUPHHK-HA 2012-2021 yang telah disetujui Menteri Kehutanan Nomor SK.45/BUHA-2/2012 tanggal 28 Mei 2012, namun tidak cukup bukti telah menggunakan data hasil IHMB yang realistis melalui pelaksanaan IHMB secara benar 

 penataan areal kerja di lapangan (RKTUPHHK-HA, KPPN, PUP) telah memiliki kesesuaian dengan RKUPHHK-HA 2012- 2021 yang telah disetujui Menteri Kehutanan Nomor SK.45/BUHA-2/2012 tanggal 28 Mei 2012. 

 sebagian tanda-tanda batas blok dan petak tebangan ditemukan dalam kondisi yang tidak terpelihara, kondisi cat telah pudar dan rintis batas telah tertutup semak dan permudaan tingkat pancang. 

  2.2. Tingkat pemanenan lestari untuk

setiap jenis hasil hutan kayu utama dan nir kayu pada setiap tipe ekosistem

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki dokumen dan peta potensi tegakan per tipe ekosistem hasil IHMB dan hasil ITSP 2010-2012 namun tidak seluruhnya didukung oleh peta pohon. 

 PT Sinergi Hutan Sejati baru memiliki data dari satu seri hasil pengukuran riap tegakan dan belum dievaluasi. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah menunjukan bukti upaya menyediakan data potensi berbasis IHMB dan riap tegakan dan memanfaatkan hasilnya untuk menyusun perhitungan JTT. 

(10)

2.3. Pelaksanaan penerapan tahapan sistem silvikultur untuk

menjamin regenerasi hutan

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki sebagian besar SOP tahapan system silvikultur (sesuai Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan Nomor P.9/VI-BPHA/2009). Substansi dari sebagian SOP masih bersifat normatif, belum secara spesifik menjelaskan ketentuan teknis yang sesuai dengan kondisi ril areal kerja. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah mengimplementasikan sebagian dari SOP tahapan kegiatan system silvikultur. 

 PT Sinergi Hutan Sejati terdapat sediaan jumlah pohon inti dan pohon yang ditinggalkan > 25 batang/ha (54,63 batang/ha pohon inti dan 22,89 batang/ha pohon yang ditinggalkan), namun belum dapat dipastikan mampu menjamin kelestarian hasil pada rotasi ke-2 karena PT Sinergi Hutan Sejati belum memiliki data riap tegakan setempat. 

 PT Sinergi Hutan Sejati memiliki data sediaan jumlah permudaan tingkat tiang sebanyak 161,68 batang/ha (> 100 batang tiang/ha), namun hal ini belum dapat dipastikan bisa menjamin kelestarian hasil pemanenan pada rotasi ke-3 karena belum tersedia data aktual riap pertumbuhan tegakan setempat. 

2.4. Ketersediaan dan penerapan teknologi tepat guna untuk pemanfaatan hutan

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki SOP Pemanfaatan Hutan Ramah Lingkungan, namun prosedur belum secara spesifik menjelaskan ambang batas kerusakan maksimum yang diperkenankan dengan mempertimbangkan kondisi fisik lapangan, dan mengacu pada peraturan yang berlaku terkait pengelolaan kerusakan tegakan akibat penebangan, pengelolaan kualitas air, dan pengelolaan kerusakan tanah. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah menerapkan 2 (dua) tahapan Pembalakan Ramah

(11)

Lingkungan (SOP PRO-SHS/31/2012) yaitu: menyediakan dokumen LHC dan peta sebaran pohon hasil ITSP yang dilengkapi dengan contour skala 1:1000. 

 PT Sinergi Hutan Sejati adalah 23,4%

(16%-30%), dan data analisis yang digunakan belum cukup mewakili keseluruhan areal eks blok tebangan (baru mewakili satu petak tebangan). 

 besarnya faktor eksploitasi PT Sinergi Hutan Sejati adalah 81,57% (> 70%). 

2.5. Realisasi penebangan sesuai dengan rencana kerja penebangan/pemanenan/

pemanfaatan pada areal kerjanya

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki dokumen RKTUPHHK-HA 2010, 2011 dan 2012 yang disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan, namun terdapat sebagian isi RKTUPHHK-HA 2012 (target tebangan dan tata waktu kegiatan TPTI) yang belum mengacu pada RKUPHHK-HA yang berlaku.

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki peta kerja yang menggambarkan blok-blok tebangan, kawasan lindung, dan kawasan penggunaan khusus sesuai RKTUPHHK-HA yang disahkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah mengimplementasikan alokasi penggunaan areal sesuai dengan peta kerja, antara lain: 3 blok tebangan dan 951,9 ha (64,31%) kawasan lindung 

 sejak beroperasi pada tahun RKTUPHHK- HA 2010, PT Sinergi Hutan Sejati dapat merealisasikan volume tebangan sebanyak 32.690,42 m3 (66%) dari rencana tebangan tahunan (49.850 m3) pada lokasi yang sesuai dengan RKTUPHHK-HA. 

2.6. Tingkat investasi dan reinvestasi yang memadai dan memenuhi kebutuhan dalam pengelolaan hutan, administrasi, penelitian dan pengembangan, serta peningkatan kemampuan

Sedang  selama tahun kegiatan 2011 dan 2012, PT Sinergi Hutan Sejati merealisasikan dana pengelolaan hutan rata-rata sebesar 69%

(60-75%) dari rencana. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah mengalokasikan dana untuk setiap bidang

(12)

sumber daya manusia kegiatan secara proporsional sesuai dengan volume kegiatannya, namun masih terdapat kegiatan yang tidak dapat sepenuhnya direalisasikan, antara lain ITSP blok 2013 (1.740 ha) dan penataan batas kawasan lindung yang baru mencapai 64%. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah menyediakan dana yang cukup untuk merealisasikan seluruh kegiatan teknis kehutanan namun tidak sesuai dengan tata waktu yang telah ditetapkan. Sampai dengan Desember 2012, realisasi kegiatan ITSP hanya mencapai 49%, pembibitan hanya mencapai 38%, dan pengadaan sarana perlindungan hutan mencapai 50%. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah menunjukan bukti-bukti upaya untuk menanamkan kembali modal ke hutan melalui realisasi kegiatan pembinaan hutan, perlindungan hutan, dan penanaman tanah kosong, namun belum semuanya dapat direalisasikan karena masih terkendala masalah lapangan dan revisi/penyesuaian rencana kerja. 

 PT Sinergi Hutan Sejati baru dapat menunjukan realisasi fisik pembinaan hutan, yaitu pengadaan bibit hanya mencapai 38% dari kewajibannya di tahun RKTUPHHK 2012 dan 69% pada RKT 2012.

Kewajiban fisik lainnya (tanaman pengayaan) telah dituangkan di dalam RO TPTI akan diimplementasikan pada bulan Agustus-November 2013.  

3. Ekologi

3.1. Keberadaan, kemantapan dan kondisi kawasan dilindungi pada setiap tipe hutan

Baik  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah mencadangkan areal kerja yang dimiliki untuk alokasi luas kawasan lindung yang ada pada dokumen perencanaan RKU (periode 2012-2021) Dan kondisi biofisik kawasan lindung yang ada di lapangan

(13)

berupa; Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah, Sempadan Sungai dan Daerah Perlintasan Satwaliar keberadaannya telah sesuai. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki persentase kawasan lindung yang direncanakan seluas 1.480 Ha dan telah direalisasikan seluas 951.8 Ha atau sekitar 64,31%. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI memiliki kondisi kawasan lindung yang masih berhutan persentase luasannya mencakup sekitar 71,1% atau 51 – 79%. 

 Tidak semua pihak mengakui keberadaan kawasan lindung PT SINERGI HUTAN SEJATI. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI sudah memiliki dokumen laporan pelaksanaan penetapan dan pengelolaan Kawasan Lindung (Sempadan Sungai Hyang, Daerah Perlintasan Satwaliar, Kawasan Pelestarian Plasma Nutfah, Sempadan Rawa, dan Mata Air). Laporan tersebut sebagian telah sesuai dengan tata ruang areal yang telah direncanakan. 

3.2. Perlindungan dan pengamanan hutan

Sedang  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki dokumen SOP Perlindungan dan Pengamanan Hutan yang mencakup jenis- jenis gangguan yang ada pada areal kerja. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI memiliki sarana prasarana perlindungan dan pengamanan hutan namun jenis dan jumlah sarana prasarana yang tersedia kurang sesuai tetapi fungsinya sesuai. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki kualifikasi personil yang cukup baik namun jumlah SDM kurang sesuai dengan pelaksanaan kegiatan. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah melakukan implementasi kegiatan perlindungan hutan melalui tindakan

(14)

(preemtif (penyuluhan)/preventif (pencegahan)/represif (penindakan)).

Kegiatan sosialisasi sebagian telah diimplementasikan namun pelaksanaan kegiatan perlindungan hutan belum mempertimbangkan jenis-jenis gangguan yang ada. 

  3.3. Pengelolaan dan pemantauan

dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan

Baik  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki prosedur Pengelolaan dan Pemantauan Dampak Terhadap Tanah dan Air yang meliputi; SOP Pemantauan, Pengukuran dan Pengolahan Data Erosi Tanah, SOP Pemantauan Kualitas Air, SOP Konservasi Tanah dan Air (Jalan Hutan, TPK dan Tpn) dan SOP Konservasi Tebing Sungai.

Namun SOP yang tersedia tidak mencakup pengelolaan dampak terhadap tanah dan air akibat pemanfaatan hutan untuk kondisi hutan rawa. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI memiliki jumlah sarana pengelolaan dan pemantauan yang kurang sesuai dengan kebutuhan kegiatan pengelolaan dan pemantauan dampak terhadap tanah dan air tetapi sarana yang ada berfungsi dengan baik. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI memiliki jumlah dan kualifikasi personil yang memadai sesuai dengan ketentuan dimana tersedia GANIS PHPL Kelola Lingkungan yang bertanggungjawab untuk menangani masalah pengelolaan dan pemantauan dampak tanah dan air secara khusus berada dibawah unit kerja Bina Hutan dan Kelola Sosial. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki dokumen perencanaan pengelolaan dampak terhadap tanah dan air dan diimplementasikan sesuai dengan ketentuan yang direncanakan. 

(15)

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki dokumen perencanaan pemantauan dampak terhadap tanah dan air tetapi hanya sebagian yang diimplementasikan dilapangan. 

 areal kerja PT SINERGI HUTAN SEJATI terdapat indikasi terjadinya dampak yang besar dan penting terhadap tanah dan air, tetapi ada upaya pengelolaan dampak sesuai ketentuan yang telah direncanakan  3.4. Identifikasi spesies flora dan

fauna yang dilindungi dan/atau langka (endangered), jarang (rare), terancam punah (threatened) dan endemik

Baik  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki prosedur identifikasi flora-fauna untuk seluruh spesies dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang terdapat di areal pemegang izin. Dokumen prosedur yang tersedia telah merujuk pada peraturan perundangan yang berlaku. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki perencanaan, SOP, SDM, peralatan identifikasi yang memadai serta telah melakukan implementasi identifikasi flora dan fauna dilindungi dan/atau langka, jarang, terancam punah dan endemik yang merujuk pada dokumen RKU 2012-2021.

Dari data tersebut diatas diketahui bahwa hasil implementasi identifikasi flora dan fauna yang telah dilakukan belum mencakup seluruh spesies yang seharusnya dilindungi yang berada pada areal kerja PT SINERGI HUTAN SEJATI. 

3.5. Pengelolaan flora untuk : a.

Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak.

b. Perlindungan terhadap species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik

Baik  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki prosedur pengelolaan flora dan pemantauan vegetasi namun dokumen SOP yang tersedia belum mencakup perlindungan untuk seluruh spesies flora yang seharusnya dilindungi pada areal pemegang izin. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah melakukan implementasi pengelolaan flora pada kawasan lindung KPPN dan sebagian luasan tertentu dari hutan produksi yang

(16)

tidak terganggu, namun pelaksanaan kegiatan belum meliputi seluruh spesies flora yang seharusnya dilindungi yang berada pada areal pemegang izin. 

 masih terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species flora dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik PT SINERGI HUTAN SEJATI namun telah ada upaya penanggulangan terhadap gangguan yang ada dengan pemasangan papan himbauan di dalam areal kerja PT SINERGI HUTAN SEJATI. 

3.6. Pengelolaan fauna untuk : a.

Luasan tertentu dari hutan produksi yang tidak terganggu, dan bagian yang tidak rusak. b.

Perlindungan terhadap species fauna dilidungi dan/atau jarang, langka, terancam punah dan endemik

Baik  PT SINERGI HUTAN SEJATI telah memiliki prosedur pengelolaan fauna namun dokumen SOP yang tersedia belum mencakup perlindungan untuk seluruh spesies fauna yang seharusnya dilindungi pada areal pemegang izin. 

 PT SINERGI HUTAN SEJATI telah melakukan sebagian realiasi kegiatan pengelolaan fauna namun implementasi yang dilakukan belum mencakup seluruh spesies fauna yang seharusnya dilindungi pada areal pemegang izin. 

 masih terdapat gangguan terhadap kondisi sebagian species fauna dilindungi dan/atau jarang, langka dan terancam punah dan endemik PT SINERGI HUTAN SEJATI namun telah ada upaya penanggulangan terhadap gangguan yang ada dengan pemasangan papan himbauan dan rambu- rambu larangan berburu di dalam areal kerja PT SINERGI HUTAN SEJATI. 

4. Sosial

4.1. Kejelasan deliniasi kawasan operasional perusahaan/unit manajemen dengan kawasan masyarakat hukum adat

dan/atau masyarakat setempat

Baik  PT. Sinergi Hutan Sejati terdapat dokumen/laporan mengenai rencana pemanfaatan SDH oleh pemegang izin dalam bentuk buku RKUPHHK periode Tahun 2012-2021 . 

 PT. Sinergi Hutan Sejati sudah dapat memenuhi kelengkapan alat bukti sebagai

(17)

verifikator dari verifier 4.1.2., yang disesuaikan dengan masa operasi pemegang izin yang sudah > 5 (lima) tahun. Sedangkan dokumen SOP yang tersedia, meskipun berkaitan dengan persoalan konflik sosial, namun secara eksplisit belum menyebutkan penyelesaian konflik tata batas kawasan yang terjadi. 

 PT. Sinergi Hutan Sejati telahmemenuhi kelengkapan alat bukti utama sebagai verifikator dari verifier 4.1.3., yaitu SOP Mekanisme Perencanaan Pemanfaatan SDH dan SOP tentang Mekanisme Implementasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat dalam Perencanaan Pemanfaatan SDH secara kolaboratif.

Sedangkan SOP Identifikasi Hak-Hak Tradisional Masyarakat yang telah tersedia perluselalu direvisi dengan dinamika yang berkembang. 

 PT. Sinergi Hutan Sejati justru belum secara optimal memanfaatkan kegiatan penataan batas areal kerjanya dengan penataan batas partisipatif. Namun sebagian dari implementasi SOP penataan batas partisipatif telah diikuti dan dilaksanakan. 

 PT. Sinergi Hutan Sejati telah memiliki persetujuan dari sebagian para pemangku kepentingan (stakeholders) dan masih menyimpan potensi konflik laten berkaitan dengan batas-batas areal kerjanya. 

  4.2. Implementasi tanggungjawab

sosial perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

Baik  Terdapatnya sebagian dokumen/laporan mengenai tanggung jawab sosial pemegang izin sesuai peraturan perundangan yang relevan. 

 apa yang sudah dilakukan selama ini oleh unit manajemen IUPHHK-HA PT. Sinergi Hutan Sejati, dalam konteks ketersediaan mekanisme pemenuhan kewajiban sosial

(18)

perusahaan cukup terpenuhi. 

 Terdapat bukti pelaksanaan kegiatan sosialisasi mengenai hak dan kewajiban pemegang izin terhadap masyarakat dalam mengelola SDH namun hanya sebagian. 

 Realisasi pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (lebih dikenal sebagai CSR) telah dilakukan oleh unit manajemen IUPHHK-HA PT. Sinergi Hutan Sejati.

Meskipun masih nampak secara kasat mata “bolong-bolong” disana-sini. 

 tersedia laporan atau dokumen terkait dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial pemegang izin kepada masyarakat setempat tetapi belum lengkap, sistematis dan akuntabel. 

4.3. Ketersediaan mekanisme dan implementasi distribusi manfaat yang adil antar para pihak

Baik  PT. Sinergi Hutan Sejati belum memenuhi sebagian data dan informasi terbaru yang lengkap dan jelas tentang masyarakat hukum adat dan/atau masyarakat setempat yang terlibat, tergantung, terpengaruh oleh aktivitas pengelolaan SDH

 apa yang sudah dilakukan oleh unit manajemen IUPHHK-HA PT. Sinergi Hutan Sejati, dalam konteks ketersediaan mekanisme peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat cukup memenuhi. 

 PT.Sinergi Hutan Sejati memiliki sebagian dokumen terkait rencana pemegang izin mengenai kegiatan peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat, yang lengkap dan jelas. 

 realisasi peningkatan peran serta dan aktivitas ekonomi masyarakat telah dilakukan oleh unit manajemen IUPHHK- HA PT. Sinergi Hutan Sejati walaupun belum sepenuhnya memenuhi. 

 Seluruh Dokumen/Laporan mengenai pelaksanaan distribusi manfaat kepada

(19)

para pihak tersedia walaupun belum memenuhi secara periodik, lengkap, jelas, dan diarsipkan (dengan lampiran Berita Acara Penyerahan, Kesepakan Bersama, dokumentasi Visual, dan Daftar Hadir). 

  4.4. Keberadaan mekanisme resolusi

konflik yang handal

Baik  PT Sinergi Hutan Sejati secara minimalis telah berupaya untuk menemukan resolusi konflik yang mungkin ditemui dalam operasionalisasinya. Meskipun, upaya yang dilakukan tersebut masih bersifat sporadis atau dapat difrasekan sebagai “pemadam kebakaran” 

 Terdapat konflik dan tersedia peta konflik namun belum lengkap. 

 PT Sinergi Hutan Sejati dikatakan barulah memiliki sumber daya pendanaan dan sumber daya manusia untuk mengelola konflik, meskipun masih sangat terbatas. 

 Tersedia dokumen/laporan mengenai penanganan konflik,namun upaya/proses penanganan konfliknya masih terbatas, belum lengkap dan kurang jelas”. 

  4.5. Perlindungan, pengembangan

dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

Baik  PT. Sinergi Hutan Sejati telah merealisasikan seluruh hubungan industrial dengan seluruh karyawan, tetapi belum sepenuhnya telah terpenuhi. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah merealisasikan sebagian besar rencana pengembangan kompetensi karyawannya yang berbasis pada pendekatan model input.. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah mereali- sasikan sebagian dari dokumen standar jenjang karir, seperti struktur organisasi yang berjenjang, struktur penggajian dari setiap hierarki tersebut, dan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi dari setiap karyawan. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah

(20)

merealisasikan sebagian dari dokumen tunjangan kesejahteraan karyawan, seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), tunjangan hari raya keagamaan, dan lainnya. 

B. Verifikasi Legalitas Kayu

1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi

 

1.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK)

 PT Sinergi Hutan Sejati memiliki izin yang sah, dibuktikan dengan keberadaan, kelengkapan dan keabsahan dokumen perizinan (SK IUPHHK-HA beserta peta lampirannya). Areal kerja PT Sinergi Hutan Sejati berada pada kawasan HP dan HPK sesuai dengan Peta Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Serta Wilayah Tertentu Yang Ditunjuk Sebagai Sebagai Kawasan Hutan di Provinsi Kalimantan Tengah. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah melunasi Iuran IUPHHK sesuai dengan SPP yang diterbitkan dan telah dilengkapi dengan bukti setor melalui Bank Rakyat Indonesia. 

2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki rencana penebangan pada areal

tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang

2.1.1. RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki dokumen RKUPHHK-HA periode 2012 s/d 2021 dan RKTUPHHK-HA Tahun 2011 dan 2012 serta lampiran petanya. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah membuat Peta RKTUPHHK-HA, Peta Tata Ruang dan Pengelolaan Kawasan Dilindungi dan Peta Sempadan Sungai yang menggambarkan areal yang boleh ditebang dan areal yang tidak boleh ditebang dan terdapat bukti implementasi lapangan berupa tanda dengan cat warna putih pada jalur rintisan dan patok yang dicat warna putih. 

(21)

 Petak-petak pada Peta RKTUPHHK Tahun 2011 dan RKTUPHHK Tahun 2012 telah disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah serta posisi blok tebangan di lapangan sesuai dengan peta rencana blok tebangan RKT Tahun 2012. 

2.2. Adanya Rencana Kerja yang sah 2.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku

 Dokumen RKUPHHK PT Sinergi Hutan Sejati Periode Tahun 2012 – 2021 telah disusun sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku dan telah mendapat persetujuan Direktur Bina Usaha Hutan Alam atas nama Menteri Kehutanan dengan Keputusan Nomor : SK.45/BUHA- 2/2012 tanggal 28 Mei 2012. 

2.2.2. Seluruh peralatan yg dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan

 PT Sinergi Hutan Sejati mempunyai peralatan yang digunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki kesesuaian antar fisik di lapangan dengan izin yang berikan. 

3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah

3.1.1. Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang

dipanen/dimanfaatkan telah di– LHP-kan

 Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di–

LHP-kan oleh Petugas Pembuat LHP-KB yang ditunjuk berdasakan SK Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan Pengesahannya dilakukan oleh Pejabat Pengesah Laporan Hasil Produksi (P2LHP) yang ditunjuk berdasarkan SK Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah.

(22)

3.1.2. Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan

 dokumen angkutan dari TPK Hutan ke TPK Antara Pepas dan ke tujuan industri/pembeli menunjukkan bahwa seluruh kayu yang diangkut telah disertai surat keterangan sahnya hasil hutan berupa SKSKB dan FAKB. SKSKB dan FA- KB yang diterbitkan dilengkapi Daftar Kayu Bulat yang tertelusur ke dokuman LHP-KB- nya dan dokumen lainnya yang menjadi persyaratannya. 

3.1.3. Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang Izin/Hak Pengelolaan

IUPHHKHA/IUPHHK-HT/IUPHHK-RE/Hak Pengelolaan

 seluruh kayu bulat yang dihasilkan dari Blok RKT UPHHK Tahun 2011 dan 2012 telah diberi nomor sesuai PUHH yang di atur di dalam Permenhut Nomor P.55/Menhut-II/2006 dan telah dilakukan penandaan pada bontos kayu berupa platik warna merah dan cat putih.

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memberi nomor identitas pada bontos kayu berupa label plastik merah dan cat putih dan dapat dibaca dengan mudah dan jelas pada seluruh bontos kayu bulat hasil produksi, penomoran tersebut diterapkan secara konsisten sehingga dapat menjamin ketelusuran identitas kayunya.

3.1.4. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK

 PT Sinergi Hutan Sejati mampu menunjukan kelengkapan dan keabsahan arsip skshh dan lampiran DHH. 

  3.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah

melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu

 

3.2.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH)

 PT Sinergi Hutan Sejati telah membayar lunas PSDH dan DR sesuai dengan SPP. 

 Jumlah yang dibayarkan telah sesuai dengan kelompok jenis kayu menurut SPP dan tarif PSDH dan DR berdasarkan kelompok jenis kayu. 

 PT Sinergi Hutan Sejati dalam melakukan pembayaran DR dan/atau PSDH telah sesuai dengan tarif yang telah ditentukan. 

(23)

3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau

 

3.3.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT).

 PT Sinergi Hutan Sejati telah diakui sebagai PKAPT dan hal ini dibuktikan dengan telah dipunyainya dokumen PKAPT. 

  3.3.2. Pengangkutan kayu bulat yang

menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah

 PT Sinergi Hutan Sejati menggunakan alat angkut kapal laut berbendera Indonesia yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran nasional. 

4.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki AMDAL/DPPL/UKL dan UPL &

melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut

4.1.1. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan telah memiliki dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi ANDAL, RKL dan RPL yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya

 Dokumen AMDAL IUPHHK-HA PT Sinergi Hutan Sejati terdiri dari Laporan Utama ANDAL, Ringkasan Eksekutif AMDAL, Rencana Kelola Lingkungan Hidup (RKL), Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) dan Ringkasan Eksekutif dan telah mengikuti prosedur yang benar serta telah mendapat Pengesahan dari Badan Pengelola dan Pelestarian Lingkungan Hidup Daerah No.660/113/BPPLHD/2004. 

4.1.2. Pemegang Izin/Hak Pengelolaan memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial

 PT Sinergi Hutan Sejati memiliki Laporan Pelaksanaan RKL-RPL secara periodik dan telah mengacu pada pengelolaan dan pemantauan dampak penting didalam dokumen AMDAL/RKL/RPL tahun 2004.

 kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang berhubungan dengan dampak fisika-biologi-kimia dan masyarakat sekitar telah dilaksanakan oleh IUPHHK-HA PT Sinergi Hutan Sejati dan telah dilaksanakan dan dalam tahap penyempurnaan.

5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

 

(24)

5.1.1. Prosedur dan Implementasi K3  PT Sinergi Hutan Sejati telah membuat beberapa SOP untuk K3 serta implementasinya. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki peralatan K3 yang cukup sesuai kondisi di base camp serta dapat berfungsi dengan baik. 

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki cacatan kecelakaan kerja dan terdapat upaya untuk menekan angka kecelakaan kerja setiap tahunnya. 

5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja

5.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja  PT Sinergi Hutan Sejati belum memiliki serikat pekerja tetapi telah mempunyai kebijakan perusahaan secara tertulis yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. 

5.2.2. Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP)

 PT Sinergi Hutan Sejati telah memiliki dokumen Peraturan Perusahaan periode (2011-2013) yang disepakati Pengusaha dan disosialisasikan kepada seluruh karyawan serta telah mendapat pengesahan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah Kabupaten Barito Utara. 

5.2.3. Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur

 PT Sinergi Hutan Sejati tidak mempekerjakan tenaga kerja dibawah umur berdasarkan data identitas dan data karyawan. 

(25)
(26)

Referensi

Dokumen terkait