• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUISI MAULID

N/A
N/A
NINA CAHYANI

Academic year: 2024

Membagikan "PUISI MAULID"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Sajadah Panjang karya Taufik Ismail Ada sajadah panjang terbentang

Dari kaki buaian

Sampai ke tepi kuburan hamba Kuburan hamba bila mati

Ada sajadah panjang terbentang Hamba tunduk dan sujud

Di atas sajadah yang panjang ini Diselingi sekedar interupsi Mencari rezeki, mencari ilmu Mengukur jalanan seharian Begitu terdengar suara azan Kembali tersungkur hamba Ada sajadah panjang terbentang Hamba tunduk dan rukuk

Hamba sujud dan tak lepas kening hamba Mengingat Dikau Sepenuhnya.

Tuhan, Kita Begitu Dekat karya Abdul Hadi WM Tuhan Kita begitu dekat

Sebagai api dengan panas Aku panas dalam apimu Tuhan Kita begitu dekat Seperti kain dengan kapas Aku kapas dalam kainmu Tuhan Kita begitu dekat Seperti angin dengan arahnya Kita begitu dekat

Dalam gelap Kini aku nyala

Pada lampu padammu

Ketika Engkau Bersembahyang karya Emha Ainun Najib

(2)

Ketika engkau bersembahyang Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan Partikel udara dan ruang hampa bergetar Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah Membuat kegelapan terbuka matanya Setiap doa dan pernyataan pasrah Membentangkan jembatan cahaya Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi

Ruku’ lam badanmu memandangi asal-usul diri Kemudian mim sujudmu menangis Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup Ilmu dan peradaban takkan sampai Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang Dadamu mencakrawala, seluas ‘arasy sembilan puluh sembilan. (*)

 Rasulullah Menyuruh Kita     Karya: Taufik Ismail

Rasul   menyuruh kita mencintai orang lapar

Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas

Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan

Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka.

Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta Gemetar kami dalam zikir

Gagap kami menyanyikan shalawat Tiada cukup butir tasbih

Tiada memada kosa kata

(3)

Dalam membalas cintanya

Secara sederhana

Referensi

Dokumen terkait