PUTUSAN PERKARA
PERDATA
Oleh : Erna Yuliandari
Definisi Putusan
• Putusan Hakim adalah suatu pernyataan yg o/ hakim, sbg pejabat negara yg diberi wewenang u/ itu, diucapkan di persidangan &
bertujuan u/ mengakhiri atau menyelesaikan suatu perkara atau sengketa antara para pihak. (Sudikno Mertokusumo)
• Putusan ≠ Penetapan
Putusan penyelesaian perkara dalam peradilan contentius Penetapan penyelesaian perkara dalam peradilan voluntair
2
Jenis – jenis Putusan
• Ps. 185 ayat 1 HIR (Ps. 196 ayat 1 Rbg), jenis – jenis putusan :
1. Putusan akhir adalah putusan yg mengakhiri suatu sengketa atau perkara dalam suatu tingkatan peradilan ttt.
2. Putusan yg bukan putusan akhir/putusan sela/putusan antara adalah putusan yg fungsinya tdk lain u/ memperlancar
pemeriksaan perkara.
Putusan Akhir
• Jenis – jenisnya :
1. Putusan Condemnatoir adalah putusan yg bersifat menghukum pihak yg dikalahkan u/ memenuhi prestasi.
2. Putusan Constitutif adalah putusan yg meniadakan atau menciptakan suatu kedaan hukum, misal : pemutusan perkawinan, pengangkatan wali, pemberian pengampuan, pernyataan pailit, pemutusan perjanjian, dsb.
3. Putusan Declaratoir adalah putusan yg isinya bersifat menerangkan atau menyatakan apa yg sah, misal : putusan dalam sengketa mengenai anak sah.
• Pd hakekatnya semua putusan baik condemnatoir maupun constitutif bersifat declaratoir.
4
Putusan yg Bukan Putusan Akhir/Putusan Sela/Putusan Antara
• Putusan sela tetap harus diucapkan di dalam persidangan tdk dibuat scr terpisah, tetapi ditulis dlm berita acara persidangan.
(Ps. 185 ayat 1 HIR; Ps. 196 ayat 1 Rbg)
• Putusan sela hanya dapat dimintakan banding bersama-sama dengan permintaan banding thd putusan akhir.
(Ps. 190 ayat 1 HIR; Ps. 201 ayat 1 Rbg)
Lanjutan ….. Putusan yg Bukan Putusan Akhir/Putusan Sela/Putusan Antara
• Jenis – jenis Putusan Sela/Putusan Antara :
1.
Putusan Praeparatoir adalah putusan sbg persiapan putusanakhir, tanpa mempunyai pengaruh a/ pokok perkara atau putusan akhir, misal : putusan u/ menggabungkan 2 perkara, putusan u/
menolak diundurkannya pemeriksaan saksi.
2.
Putusan Interlocutoir adalah putusan yg isinya memerintahkan pembuktian, misal : putusan ini dpt mempengaruhi putusan akhir, misal : putusan u/ dilaksanakannya pemeriksaan saksi ataupemeriksaan setempat (rekonstruksi).
3.
Putusan Insidentil adalah putusan yg berhubungan dgn insident, yaitu peristiwa yg menghentikan prosedur peradilan biasa.Putusan ini belum berhubungan dgn pokok perkara.
4.
Putusan Provisionil adalah putusan yg menjawab tuntutanprovisionil, yaitu permintaan pihak ybs agar sementara diadakan tindakan pendahuluan guna kepentingan salah 1 pihak, sebelum putusan akhir dijatuhkan.
6
PELAKSANAAN PUTUSAN
PELAKSANAAN PUTUSAN
8
Hakekat Pelaksanaan Putusan
•
Pelaksanaan Putusan/Eksekusi pd hakekatnya adalah realisasi drpd kewajiban pihak ybs u/ memenuhi prestasi yg tercantum dlm putusan tsb.•
Putusan hakim mempunyai kekuatan eksekutorial, yaitu kekuatan u/dilaksanakan apa yg ditetapkan dalam putusan itu secara paksa o/ alat2 negara.
“Demi Keadilan berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa”
•
Hanya putusan Condemnatoir sj yg dapat dilaksanakan scr paksa o/ pengadilan.Putusan declaratoir & constitutif tdk memerlukan sarana pemaksa dlm melaksanakannya, krn tdk memuat hak a/ suatu prestasi.
Jenis – jenis Pelaksanaan Putusan
1.
Eksekusi putusan yg menghukum pihak yg dikalahkan u/ membayar sejumlah uang. (Ps. 196 HIR; Ps. 208 Rbg)2.
Eksekusi putusan yg menghukum orang u/ melakukan suatu perbuatan. Orang tdk dpt dipaksakan u/ memenuhi prestasi yg brp perbuatan. Akan tetapi pihak yg dimenangkan dpt meminta kpd hakim agar kepentingan yg akandiperolehnya dinilai dgn uang. (Ps. 225 HIR; Ps. 259 Rbg)
3.
Eksekusi Riil, mrpk pelaksanaan prestasi yg dibebankan kpd debitur o/ putusan hakim scr langsung. (Ps. 1033 RV; Ps. 200 ayat 11 HIR; Ps. 218 ayat 2 Rbg)4.
Eksekusi langsung (Parate Executie), tjd apabila seorang kreditur menjual barang2 ttt milik debitur tanpa mempunyai titel eksekutorial (Ps. 1155. 1175 ayat 2 KUHPerdata)10
UPAYA HUKUM
TERHADAP PUTUSAN
• Upaya hukum adalah upaya atau alat u/
mencegah atau memperbaiki kekeliruan dlm suatu putusan.
12
UPAYA HUKUM
ISTIMEWA BIASA
KASASI BANDING PERLAWANAN /
VERZET
PENINJAUAN KEMBALI / REQUEST CIVIL
PERLAWANAN PIHAK KE-3 / DERDENVERZET
PERLAWANAN / VERZET
• Dasar hukum : Ps. 125 ayat 3 jo. 129 HIR; Ps. 149 ayat 3 jo. 153 Rbg.
• Perlawanan mrpk upaya hukum thd putusan yg dijatuhkan di luar hadirnya tergugat (putusan verstek). Perlawanan pd asanya disediakan bg pihak tergugat yg umumnya
dikalahkan.
BANDING
• Terhadap putusan pengadilan tingkat pertama dapat
dimintakan banding kepada pengadilan tinggi oleh pihak- pihak yang bersangkutan, kecuali undang-undang
menentukan lain.
14
KASASI
• Terhadap putusan pengadilan dalam tingkat banding
dapat dimintakan kasasi kepada Mahkamah Agung oleh
pihak-pihak yang bersangkutan, kecuali undang-undang
menentukan lain.
PENINJAUAN KEMBALI / REQUEST CIVIL
• Terhadap putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, pihakpihak yang bersangkutan dapat mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung, apabila terdapat hal atau keadaan tertentu yang ditentukan dalam undangundang.
• Yang dimaksud dengan ”hal atau keadaan tertentu” dalam ketentuan ini antara lain adalah ditemukannya bukti baru
(novum) dan/atau adanya kekhilafan/kekeliruan hakim dalam menerapkan hukumnya.
16