• Tidak ada hasil yang ditemukan

Q&A PTSL HITS

N/A
N/A
survei tematik

Academic year: 2025

Membagikan "Q&A PTSL HITS"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Ijin bpak/ibu mau bertanya

Bagaimana mekanisme terhadap bidang K.3 backlok yang pindah desa oleh karena terjadinya perubahan batas desa.

Mohon arahanyaπŸ™πŸ™

jika k3 hanya dapat NIB, apakah prosedur pindah desa bisa dilakukan? Mohon info para admin kkp disini.

Kecuali K3 yg akan diproses didorong dulu sampe dapat no.hak, setelahnya, diproses lewat prosedur pindah desa berdasar surat ket pemekaran desa atau sejenisnya.

Ini pernah kami laksanakan dikantor kami melalui menu alat penyesuaian, kemudian di pilih menu editor berkas untuk mencari berkas fisiknya kemudian pilih pindah desa ke desa yang baru πŸ™ Selamat siang.. Ijin bertanya, jika ada produk bidang K3 PTSL tahun2 sebelumnya(biaya fisik dicairkan), dan setelah disurvei kembali pada saat ini ternyata bidang tanah tersebut sudah dibagi/dipecah dan dialihkan kepihak lain menjadi 3 bidang.

Apa yg harus dilakukan? apakah kita menghapus NIB lama dan mengambil NIB baru untuk 3 bidang atau seperti apa.. mohon petunjuknya..

Terimakasih..πŸ™πŸ™

Kalo menurut saya bisa. Dasarkan Permen 16 / 2021. Karena perubahan data fisik. Yang nggak bisa adanya pencairan lagi, karena dulu sudah dicairkan, jangan double account.

Tinggal di KKP nya yg hrs dikonsultasikan dgn pusdatin. Menambah NIB butuh mekanisme.

πŸ™πŸ™πŸ™

Urun rembug :

Dahulu 1 bidang 1 nib.

Skrg jadi 3 bidang.

Yg 1 pake nib lama. Tdk boleh pencairan lg.

Yg 2 pake nib baru.

Yg menjadi pertimbangan juga pak.. dahulu pencairannya dengan biaya satuan bidang.. sedangkan PTSL sekarang satuan biaya fisiknya luasan..☺️

Sekali lg trimakasih masukannya..

Nambahi mumet ni lokasi tersebut jadi penlok apa backlok dan apakah udah keluar NDL kalau jadi penlok berarti masih bisa di keluarkan NIB tapi kalau Backlok NiB dari mana yang mau diambil

Mohon masukannya lagi pak, ini terkait temuan dilapangan.

(2)

Ada beberapa Produk bidang K2 PTSL tahun2 sebelumnya (Anggaran fisik dicairkan, namun Anggaran Yuridis Tidak dicairkan). Pada saat itu Buku Tanah telah dicetak namun Subyek Hak masih

dikosongkan.

Setelah beberapa waktu kemudian Putusan pengadilan keluar, dan dimenangkan oleh pihak yang menguasai secara fisik bidang tanah dilapangan. Sertipikat masih belum diserahkan karena masih proses pencetakan Subyek Hak.

Setelah dilakukan survei kembali pada saat ini karena merupakan Penlok PTSL 2023, ternyata bidang tanah K2 tersebut ada yang sudah dialihkan ke pihak lain (Fisik tidak berubah, namun Subyek Hak telah berubah) dan ada juga yang sudah dibagi/dipecah menjadi beberapa bidang serta dialihkan kepihak lain (Fisik bidang tanah Berubah dan Subyek Hak juga Berubah).

Apa yg harus dilakukan?

Apakah boleh kita menghapus/membatalkan Hak Atas Tanahnya? dengan pertimbangan karena Anggaran Yuridis pada saat proses K2 tersebut tidak dicairkan dengan mekanisme sebelum dihapuskan/dibatalkan Hak Atas Tanahnya, kita unlink terlebih dahulu NIB dengan No. HAT nya.

Dan kita terbitkan kembali Hak Atas Tanahnya melalui kegiatan PTSL tahun 2023 dengan tidak merubah NIB karena anggaran fisik telah dicairkan pada saat proses K2..

Mohon petunjuknya.. Terimakasih..πŸ™πŸ™

Ijin memperjelas pak, K2 disini antara Masyarakat (ratusan bidang) dengan ahli waris pemilik bekas Hak Pakai seluas puluhan hektar..πŸ™

Terhadap pertanggungjawaban yuridis, sudah dipastikan kembali dengan bendahara pada saat itu bahwa benar tidak dicairkan pak..πŸ™

Terimakasih masukan2nya pak..πŸ™

Eehm..ini riil permasalahan komprehensif di PTSL ya.

Perlu saran/masukan temanΒ² Bidang PHP dan Bidang V sama BpkΒ² Kakantah yg sdh kenyang pengalamannya.

Ijin urun rembug sbg saran/pendapat pribadi n silahkan dilengkapi/dikoreksi shgg menjadi solusi.

K2 adalah klust Bid Tanah yg Dasik dan Dadisnya

memenuhi syarat diterbitkan SHAT namun tdpt Perkara di Pengadilan dan atau sengketa. Dari aspek biaya, Dasik full s.d PBT dan Dadis sampai Penerbitan

(3)

SK/Pengesahan Dasik dan Dadis. So atiΒ² bila dibilang Dadis nya blm ada pembayaran tahapan utk check dan recheck lagi. Semoga sdh pasti tdk dilakukan pencairan Dadisnya ya Pak.

Dlm Juknis PTSL, pembukuan HAT nya dilakukan dg cara:

Mengosongkan nama pemegang haknya;

Mencatat Nomor perkara dan peradilan yg menanganinya.

Silahkan lbh detil dibaca Juknis PTSL nya.

Dengan demikian, bila Suby yg dinyatakan menang oleh pengadilan, maka K2nya kalau based on Juknis lgs di bukukan dlm BT nya. Namun setelah dilakukan survei kembali ternyata Bid tsb sdh dialihkan ke Pihak yl, silahkan dipanggil Suby yg dinyatakan menang oleh

pengadilan dan dimintakan keterangan terjadinya peralihan tsb harusnya dilakukan setelah diterbitkan SHAT nya baik Fisik yg tdk berubah maupun yg telah berubah. Bila

Penjelasan Subyek cukup meyakinkan sptnya tdk ada masalah utk pembatalannya dan diback up dibuatkan BA nya.

Baiknya Ketua Ajudikasi membahas BerkasΒ² yg masuk kategori permasalahan ini didiskusikan dg Waka Fisik/Waka Yuridis n sekalian dg Kasi 1,2,5 dan Kasubag TU.

Demikian sbg ikut urun rembugnya di sore ini.

Mangga/Monggo silahkan diberikan masukan/saran/koreksi utk saling melengkapi.πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™πŸ™

mungkin bisa diteliti dahulu kesesuaian antara putusan pengadilan dengan bidang K2 tersebut.

sebaiknya tim ptsl berkoordinasi dengan seksi sengketa dan seksi survei dan seksi pendaftaran hak.

Sepemahaman kami untuk K2 seharusnya pertanggungjawaban yuridis sudah dilakukan.

(4)

Mohon maaf pak/ibu izin pertanyaan dari kami yg awam πŸ™πŸ™

Kebetulan di kantor kami ada permasalahan di PTSL di desa pecahan Transmigrasi bahwa garapan Lahan Perumahan tidak sesuai posisi penggarapan dengan di peta, sehingga bagaimana proses kami melaksanakan landing kw456 ?

Apakah di landingkan berdasarkan peta, atau berdasarkan penguasaan?

Jika berdasarkan penguasaan, sudah ada sertipikat trans yang lainnya namun subjek dan fisik sertipikat tidak tahu keberadaannya..

Bagaimana sebaiknya solusi utk kami, apakah dilandingkan sesuai peta atau dimasukkan ke daftar bidang tanah tidak dapat dipetakan? Atau di masukkan di bidang tanah tumpang tindih?

πŸ™πŸ™

Menurut pendapat saya untuk K4 seperti ini untuk pemetaannya harus disesuaikan dengan letak pada GU/SU yang ada. Selnjutnya dalam BA data yuridis dicatat penguasaannya dan dipakai untuk blokir/pencatatan di KKP. Karena K4 lebih ke pemposisian sesuai data yang ada di warkah. Untuk tindak lanjut sesudahnya bang @~Nurhidayat Agam bisa memberi petunjuk apakah sudah ada Juknis untuk kejadian seperti ini sy juga ingin belajar πŸ™Terakhir, pak Dirjen SPPR menyamapikan pada Kamis webinar PPSDM, sekitar 2 minggu lalu. Konstruksinya Ini masuk kluster 4.2… Sedang dalam proses pembuatan regulasi…

Mohon ijin bertanya para suhu....

Terhadap bbrp bid k3.3 yg nasuk dalam areal permohonan HGU solusinya gmn? Apakah NIB bid k3.3 tsb langsung dimatikan berdasarkan BA hasil kajian seksi SP dan Kakan pada saat didaftarkan atau bgmn mekanismenya? πŸ™πŸ™

Kami cb diskusi aj., boleh pak klo ada kajian dari Kakan/seksi SP., lebih bagus lg pd saat ekspose hasil pengukuran jg di uraikan dlm BA hasil pengukuran bahwa memang penguasaan areal itu misal pemohon HGU sesuai dg ilok dan perolehan lahan sehingga nib k3 bisa di matikan, atau pilihan lain utk kedepan bidang tsb dpt menjadi nib pemohon HGU krn kode nib kedepan mrupakan id spasial saja jd tdk terikat pd kode desa (HM) atau kode kab HGU.

Harusnya g ribet ini pakπŸ™πŸ™

Referensi

Dokumen terkait