radius Edisi IX | November 2019
Maya Diah Nirwana dan Tim Jadi Juara Pertama Kompetisi Story Telling tentang Dragon Boat Festival
Reload
Data Prestasi Mahasiswa FISIP UB 2019
Reward
FISIP Gedung C
Reference
Active- Creative - Achieve
Mahasiswa Asing berbaur dalam PKKMABA FISIP UB
Record
Mahasiswa HI FISIP UB Wakili Kalimantan Utara dalam Ajang Putri Indonesia 2019
Reward
Arti Hari Pahlawan Saat Ini
Random
PAHLAWAN
DAFTAR ISI
Arti Hari Pahlawan Saat Ini (Hal.1) Fakta Unik Para Pejuang Kita (Hal. 2-3) Maya Diah Nirwana dan Tim Jadi Juara Pertama Kompetisi Story Telling tentang Dragon Boat Festival (Hal. 4-5)
Fisip UB Siap Kolaborasi untuk Juara PIMNAS 2020 (Hal. 6)
Dosen Ilmu Politik FISIP UB Raih Penghargaan
Data Prestasi Mahasiswa FISIP UB 2019 (Hal. 8-10) Mahasiswa HI FISIP UB Wakili Kalimantan Utara
Mahasiswa Asing Berbaur dalam PKKMABA FISIP UB (Hal. 12)
Harapan Mahasiswa Asing FISIP UB dalam Rangka Dies Natalis FISIP UB ke-16 (Hal. 13) Tidak hanya Isu Sosial, Mahasiswa FISIP UB Harus
Hayati Peran Mahasiswa Sebagai Agent of Change, Tim FISIP UB Sabet Gelar Ganda di PsychoFair 2019 (Hal. 18-19)
Aktif Organisasi, Mahasiswa FISIP UB Menjadi Tenaga Ahli DPR-RI (Hal. 20)
Mahasiswa FISIP UB Berhasil Raih Juara
FISIP Gedung C (Sarana Prasarana) (Hal. 22-23) Lembut Surgaku - Puisi (Hal. 24)
Cari Kata (Hal. 25)
Buku Terbaik Tahun 2019 (Hal. 7)
dalam Ajang Putri Indonesia 2019 (Hal. 11)
Peduli Isu Lingkungan (Hal. 14-17)
pada Festival Essay Nasional (Hal. 21)
Pelindung: Dekan FISIP UB
Pemimpin Redaksi: Ibnu Asqori Pohan Editor: Wifka Rahma Syauki
Reporter: Duitarama Ade Wijaya, Abdul Aziz, Alfian Fikri Fahrurroaizi, Althea Kireina Firmancahyani, Alya Safira Indra Putri, M. Yufirly Raizza Fadilah, Ubaid Faurizal, Zara Amanda Mutia
Desain & Layout: Zara Amanda Mutia Umum: Bayu Saputro
Kantor: Ruang Humas, Gedung A Lt. 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang 65145
TIM REDAKSI
Edisi kali ini, Radius berisi topik, berita, serta artikel- artikel yang berhubungan dengan pahlawan, dan dirangkum dengan sangat informatif serta sarat akan pengetahuan. Pahlawan memiliki makna berbeda bagi tiap orang. Genta Mahardhika M.A, Dosen Prodi Sosiologi memaknai bahwa pahlawan adalah mereka yang ada di sekitar kita. Menurutnya, banyak orang yang menetap dan silih berganti menemani untuk menjadikan kita sebagai manusia yang lebih baik di tiap waktu. Orang-orang yang menunggu kita pulang di rumah, para pendidik di sekolah, orang-orang di jalanan yang menyediakan kebaikan untuk kita, itulah Pahlawan. “Semua orang adalah pahlawan untuk saya”, ujar Genta. Senada dengan pernyataan tersebut menurut Nufian Febriani M.I.Kom, Dosen dari Prodi Ilmu Komunikasi menyebutkan bahwa Pahlawan adalah seseorang yang mempunyai kriteria ikhlas, tanggung jawab, berani, paham norma dan etika, serta jujur. Semua orang mempunyai kesempatan menjadi pahlawan dengan meningkatkan kapabilitas masing-masing. Menjadi pahlawan dalam segala bidang juga bukan hal yang tak terelakkan, melakukan perubahan dengan bijak menggunakan plastik juga wujud kita menjadi pahlawan lingkungan.
Radius kali ini berusaha menampilkan pahlawan dalam berbagai rubrik dan artikelnya. Melalui rubrik
"random" yang berisikan puisi, rubrik "reward" yang berisikan prestasi-prestasi dosen dan mahasiswa FISIP UB, serta "ranger" yang berisikan cerita dan kisah personil FISIP UB yang inspiratif, untuk mewujudkan menjadi pahlawan semua orang.
Terima Kasih Salam, Wifka
DARI REDAKSI
Indonesia sudah merdeka selama 74 tahun, namun masih banyak fakta yang seringkali luput dari pemberitaan, salah satunya seperti kenyataan bahwa Indonesia mendapatkan kemerdekaan secara "de jure"
dari Belanda dengan membayar kepada Belanda hingga tahun 2012. Agresi militer I dan II juga tidak diakui oleh Belanda dan hanya dinyatakan bukan sebagai tindakan militer yang melanggar hukum perang karena telah menyerang rakyat sipil tetapi hanya usaha negara penjajah mengkondusifkan negara jajahannya. Hal-hal tersebut tidak menjadi bahasan yang populer di Indonesia meskipun dampaknya besar di Indonesia sehingga penting bagi teman-teman FISIP UB sebagai civitas akademik untuk mengawal dan mendukung narasi yang menyatakan Belanda telah menjajah Indonesia karena di Belanda sendiri tidak diajarkan bahwa Belanda menjajah Indonesia merupakan hal yang keji namun hanyalah usaha Belanda untuk memberadabkan suatu bangsa yang tidak manusiawi dalam tindakannya.
Perjuangan di saat ini dan di masa lalu tentu berbeda. Masyarakat sipil tidak perlu lagi adu senjata melawan penjajah untuk memperjuangkan kemerdekaan namun bukan berarti perjuangan berhenti begitu saja.
Contohnya seperti mantan Presiden Indonesia ke 3 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng atau yang lebih dikenal dengan sebutan Habibie. Ia membuktikan bahwa cinta dan perjuangan kepada tanah air dapat pula diwujudkan dengan belajar di luar negeri dan kembali lagi ke Indonesia untuk membangun Indonesia agar menjadi lebih baik. Teman- teman FISIP UB mungkin belum dapat menorehkan sejarah seperti Habibie, tetapi sebagai mahasiswa teman-teman juga dapat berkontribusi dalam perjuangan negara dengan menggapai prestasi di kancah internasional baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
ARTI HARI PAHLAWAN
SAAT INI
Meskipun kemerdekaan Indonesia ternyata tidak sesederhana yang kita pelajari selama ini di sekolah, namun tidak bisa dipungkiri bahwa para pahlawan telah berjasa besar sehingga kita dapat menikmati kemerdekaan saat ini. Bung Karno juga pernah mengatakan Jas Merah yang berarti Jangan Sekali-Sekali Melupakan Sejarah. Tapi kenyataannya kita sering kali tidak mengenal para pejuang kita selain dari yang tertulis di buku sejarah pada saat sekolah. Berikut beberapa fakta mengenai para pejuang kita yang mungkin belum kalian ketahui!
HEROES ILLUSTRATION BY: ZARA AMANDA
#Random
OLEH: ALYA SAFIRA I.P*
(*Mahasiswa HI 2014)
Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Suatu hari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sedang menyetir mobil saat seorang ibu yang sedang membawa barang dagangannya ke pasar mencegat mobil beliau karena beliau dikira supir taksi. Sultan Hamengkubuwono pun mengantarkan ibu tersebut ke pasar bahkan beliau ikut membantu menurunkan sayurnya.
Saat ibu itu mau membayar beliau menolak dan pergi. Saat ibu itu bertanya ke polisi dan diberitahu bahwa orang yang dikiranya supir ternyata adalah sultan, ibu itu pun terkejut dan langsung pingsan. (www.merdeka.com)
MENGANTAR KE PASAR
Pict: jogja.tribunnews.com
FAKTA UNIK PARA PEJUANG KITA
PATUNG LILIN
Mungkin warga FISIP UB sudah tahu museum patung lilin Madame Tussauds yang isinya berbagai figur lilin tokoh-tokoh terkenal dari seluruh dunia seperti Mahatma Gandhi, Lady Diana, dan Jackie Chan. Ternyata di museum itu juga ada tokoh-tokoh dari Indonesia lho yakni patung lilin Ir. Soekarno, Jokowi, Anggun dan Rudy Hartono. Bahkan untuk patung lilin Ir. Soekarno diletakkan di ruangan paling depan di cabang Madame Tussauds di Thailand loh. (https://www.liputan6.com)
Pict: Indonesiadikuwait.com
NAMA PARA PAHLAWAN JADI NAMA JALAN
Di Indonesia banyak sekali nama jalan di Indonesia yang menggunakan nama para pahlawan. Tapi tahukah kalian bahwa di negara-negara lain juga ada jalan yang menggunakan nama para pahlawan kita. Kalau di Belanda ada Pattimura (Pattimurastraat), Martha Christina Tiahahu (Martha C. Tiahahustraat), R.A. Kartini (R.A. Kartinistraat dan Kartinistraat), Moh. Hatta (Mohammed Hattastraat), Sutan Sjahrir (Sjahrirstraat), dan Munir (Munirpad).
Kalau di Pakistan ada Soekarno Square Khyber Bazar dan di Maroko ada Ahmed Soekarno ST.
(https://www.merdeka.com)
Pict: Indonesiaone.org Pict: hai-online.com
FAKTA UNIK PARA PEJUANG KITA
FOTO BUNG TOMO
Saat berkunjung ke museum Sepuluh Nopember salah satu gambar ikonik adalah foto Bung Tomo di bawah bendera bergaris sambil mengacungkan jari telunjuk tangan kanannya. Namun ternyata foto tersebut tidak diabadikan saat pidatonya tanggal 10 November 1945 di Surabaya tetapi di lapangan Mojokerto tahun 1947 dalam rangka mengumpulkan pakaian bagi para pengungsi dari Perang Surabaya akibat Surabaya yang masih diduduki oleh Belanda (http://www.indonesiadikuwait.com)
Maya Diah
Nirwana dan Tim Jadi Juara
Pertama
Kompetisi Story Telling tentang Dragon Boat Festival
Dalam kompetisi story telling, Twinnie Hsu (dari Division of Personnel Affairs TIPC) memandu acara ini. Sebelum kompetisi, Maya memandu timnya untuk memenangkan kompetisi dengan membangun kekompakan tim terlebih dahulu. Kemudian Maya membagi tim membuat konsep cerita dragon boat festival.
Pertama, Maya akan menulis separuh dari poster ukuran besar yang diberikan panitia. “Saya menuliskan tentang kalimat-kalimat kunci dalam dragon boat festival. Setiap tahun terdapat kompetisi dragon boat di Sungai Love River Kaohsiung-Taiwan. Kedua, sebelum dragon boat festival yang jatuh pada tanggal 7 Juni 2019 untuk tahun ini, maka orang Taiwan makan rice dumplings.
Ketiga, daun bambu digunakan sebagai bungkus rice dumplings,” urai Maya.
Prestasi FISIP UB terus bertambah.
Kali ini, Maya Diah Nirwana, dosen Public Relations Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB dan tim menjadi juara pertama kompetisi story telling tentang Dragon Boat Festival yang diadakan oleh Port of Kaohsiung, Taiwan International Ports Corporation, Ltd (TIPC). Kegiatan bertema language exchange-culture experiencing workshop- Chinese Festival Food “Rice Dumpling” and Dragon Boat Festival diikuti para peserta asing dari berbagai negara. Workshop tersebut diselenggarakan pada 31 Mei 2019 di Kaohsiung City CianJhen Elementary School mulai pukul 08.50 hingga 13.00 waktu Taiwan.
Tujuan kegiatan ini adalah memper- kenalkan Bahasa Mandarin dan budaya yang terdapat dalam dragon boat festival, seperti makan rice dumpling, salam jari yang membentuk segitiga seperti bentuk rice dumpling, dan souvenir fragrance sachet (sangbao) yang bentuknya mirip rice dumpling-terbuat dari lemon grass yang juga berfungsi sebagai penangkal agar nyamuk tidak menggigit kulit kita.”
#Reload
sumber foto: koleksi pribadi
Maya Diah Bersama Para Peserta Kompetisi Story Telling
Lebih lanjut, Maya menambahkan, hal yang perlu diketahui oleh publik lain adalah tentang resep membuat rice dumplings. Isi rice dumpling bisa sayuran untuk yang vegetarian maupun daging bagi yang bukan vegetarian.
Bisa dicampur juga dengan kacang, jamur, dan kuning telur bebek. Kampus Maya studi (NSYSU) juga memiliki dragon boat club yang cukup dikenal di Taiwan Keberhasilan tim ini adalah pada lengkapnya informasi yang diberikan tentang dragon boat festival dibanding tim lain.
Karena penasaran dengan kemenangan tim Maya, Twinnie, dari TIPC bertanya, “Maya kenapa bisa banyak tahu sejarah Taiwan?” Karena saya menekuni riset tentang manajemen bisnis dan pemasaran internasional terutama yang terkait dengan pariwisata. Keberhasilan Maya dan timnya membawa kesan mendalam bagi peserta lain. Debbie dari USA mengatakan kagum sama Maya yang memiliki kemampuan mengkonsep cerita yang baik tentang budaya negeri lain. “Saya bilang sama Debbie, karena saya banyak membaca sejarah dan warisan budaya sejak kecil, terlebih waktu remaja, saya juga pernah menjuarai lomba baca cerpen dan sering juara menulis dan membaca puisi. Saya juga senang dengan pekerjaan jurnalis”, Pungkas Maya sambil menggenggam souvenir dari TIPC sebagai hadiah untuknya memenangi lomba story telling. (Fariza/Humas FISIP)
#Reload
sumber foto: koleksi pribadi
FISIP UB SIAP KOLABORASI UNTUK JUARA PIMNAS 2020
Acara yang dibuka dengan kata sambutan dari Ketua Badan Riset Ilmu Sosial (BARIS) Erkim dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UB Akhmad Muwafik Saleh, S.Sos, M.Si ini mengajak mahasiswa untuk tidak hanya mengajukan proposal PKM namun juga untuk mengadakan kerjasama antar fakultas dan antara mahasiswa dan dosen agar PKM yang diajukan bisa lintas studi dan menjadi PKM yang menarik dan unik. “Universitas- universitas lain belajar dari UB agar bisa menjadi juara di Pimnas, sekarang waktunya UB merubah strategi agar UB bisa menjadi juara umum lagi”, kata Akhmad.
Dalam acara yang dilaksanakan di Auditorium Nuswantara FISIP UB ini turut mengundang alumni Pimnas dari tahun-tahun sebelumnya untuk menceritakan pengalaman mereka agar dapat menjadi juara di Pimnas sebelumnya. Musharoh, peraih medali perak di Pimnas ke 28, 29, dan 30, memaparkan pandangannya bahwa agar dapat menjadi juara di Pimnas selanjutnya diperlukan kolaborasi antar fakultas agar dapat mengatasi keterbatasan ilmu dari masing-masing ilmu dan agar menambah sudut pandang sehingga dapat muncul ide-ide yang inovatif dan luar biasa.
#Record
Universitas Brawijaya (UB) pernah menjadi juara umum tiga kali berturut-turut di Pimnas tahun 2015, 2016 dan 2017. Namun sayangnya dua tahun belakangan ini peringkat UB terus menurun. Bahkan pada Pimnas tahun 2019 di Universitas Udayana UB menduduki peringkat nomor 6. Maka Lingkar Riset UB mengadakan Launching Seribu Proposal PKM pada hari Jumat, 20 September 2019 untuk mengajak mahasiswa UB membuat proposal PKM untuk Pimnas 2020.
Alumni Pimnas selanjutnya adalah Fikri, peraih 3 medali emas dan 1 perunggu pada Pimnas 29, 30, dan 31. Beliau memaparkan cabang-cabang Pimnas yang dilombakan agar calon peserta Pimnas tahun depan tidak salah dalam menentukan bidang PKM yang dipilih serta contoh proposal yang menjadi juara di tahun-tahun sebelumnya.
Kegiatan terakhir dalam acara ini adalah talkshow dengan pemenang pada Pimnas ke 32 tahun 2019 yakni Fenisa Yosepi yang meraih medali emas dan Bimoaji Nugroho yang meraih medali perak. Mereka memaparkan kendala yang mereka hadapi dan cara mereka menyelesaikannya. Fenisa selalu berkumpul bersama teman setimnya selama beberapa bulan sebelum Pimnas dilaksanakan. Agar mereka tidak merasa bosan mereka terus mengganti tempat bertemu, bahkan mereka juga jalan-jalan bersama untuk membangun kekompakan. Sedangkan tim Bimoaji baru mendapatkan pengumuman bahwa mereka akan ikut Pimnas H-2 minggu sebelum acara dilaksanakan sehingga persiapan mereka lumayan terburu-buru. Namun akibat kekompakan dan kerjasama yang baik mereka dapat menampilkan hasil yang maksimal saat Pimnas.
(09/Fariza/Humas FISIP)
Sumber Foto:
HUMAS FISIP UB
M. Faishal Aminuddin, SS.,M.Si., dosen di Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) berhasil mendapatkan penghargaan buku terbaik tahun 2019 di Perpustakaan Nasional pada bulan September 2019 dengan bukunya yang berjudul “Demokrasi Elektoral Sistem dan Perbandingan Pemerintahan Bagian I dan Bagian II” yang ditulis bersama dengan Pipit R.
Kartawidjaja. Buku yang diterbitkan pada tahun 2014 dan 2015 ini merupakan hasil karya keduanya karena ketertarikan keduanya pada Pemilu dan partai politik. Pada Bagian I Faisha dan Pipit membahas tentang partai politik di Indonesia dan pada Bagian II membahas perbandingan sistem pemerintahan.
Faishal memberi pesan pada para akademisi untuk terus mempertahankan semangat dalam berkarya, karena untuk menulis seringkali sulit bagi dosen untuk meluangkan waktu khusus untuk menulis. Yang dosen dapat lakukan adalah mencuri waktu menulis di tengah- tengah kegiatannya. “Saya berharap para dosen yang lain juga akan menulis lebih banyak buku, karena kebanggaan seorang dosen itu dapat dilihat dari karyanya, bukan harta materiil”, tutup Faishal. (09/Rama/Humas FISIP)
DOSEN ILMU POLITIK FISIP UB RAIH PENGHARGAAN BUKU TERBAIK
TAHUN 2019
Faishal juga menjelaskan bahwa penghargaan yang ia dapatkan hanya bonus, bukan tujuan utama. Bahkan penghargaan yang Faishal dapatkan ini bukan Faishal sendiri yang mengirimkan ke panitia, namun panitia dari Perpustakaan Nasional yang menghubungi Faishal bahwa bukunya memenangkan penghargaan buku terbaik.Ia juga memberi tahu faktor penting dalam menetukan topik yang akan ditulis adalah menulis hal-hal yang disukai dan diminati oleh penulis.
#Reward
“Saya menulis buku karena menurut saya tugas sarjana adalah menulis, karena menulis merupakan salah satu cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan”, ujar Faishal.
Sumber Foto:
HUMAS FISIP UB
M. Faishal Aminuddin, SS.,M.Si.
JUARA 2 NATIONAL ESSAY COMPETITION 2019, POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
Nefa Wahyuning Anggraini (Sosiologi 2017) Dania Nur Shabrina (Sosiologi 2017)
JANUARI
GOLD MEDAL BANGKOK INTERNATIONAL INTELLECTUAL PROPERTY, INVENTION, INNOVATION AND TECHNOLOGY EXPOSITION AND SPECIAL AWARD FROM POLANDIA
Adama Hoppy Natalusfi (HI 2017) Rifqi Hanif Amir (HI 2016)
Shulhan Darajat (HI 2016) FEBRUARI
JUARA 2 KOMPETISI YUK NABUNG SAHAM JAWA TIMUR 2018 FULL PERIOD Satrio Dimas Mahendro (Ilmu Politik 2015)
JUARA 2 DEBAT DAN BEST SPEAKER STIE PENERBANGAN SURABAYA 2019 Putra Satria (Sosiologi 2018)
GOLD MEDAL FOR SOCIAL AND QUALITY OF LIFE AND SPECIAL AWAD FROM WORLD WOMEN INVENTORS AND ENTREPRENEUR ASSOCIATION (WWIEA)
Alifia Nirmala Putri (Psikologi 2016) Yasmin Zhafirah (Psikologi 2016)
MAHASISWA FISIP UB 2019
DATA PRESTASI
FEBRUARI
FEBRUARI FEBRUARI
JUARA 2 DEBAT STIE PENERBANGAN SURABAYA 2019 Ulul Azmi Septidian (Ilmu Politik 2018)
Fara Fazira Nooraini (Ilmu Politik 2018) FEBRUARI
#Reward
GOLD MEDAL NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF THAILAND 2019 Yasmin Zhafirah (Ilkom 2016)
Alifia Nirmala Putri (Psikologi 2016) FEBRUARI
JUARA II LOMBA CERPEN TINGKAT NASIONAL TAHUN 2019 DI PURWOKERTO 2019
Rizky Adha Mahendra (Sosiologi 2016) FEBRUARI
BRONZE MEDAL NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF THAILAND 2019 Rifqi Hanif Amir (HI 2016)
Shulhan Darajat (HI 2016)
Mu'ammar Haedar Hanif (Ilkom 2017) Adama Hoppy Natalusfi (HI 2017) FEBRUARI
SPECIAL AWARD 2019 BANGKOK INTERNATIONAL, INTELLECTUAL PROPERTY, INVENTION, INNOVATION AND TECHNOLOGY EXPOSITION ( IPITEX 2019 )
Yasmin Zhafirah (Ilkom 2016) Alifia Nirmala Putri (Psikologi 2016)
BRONZE MEDAL NATIONAL RESEARCH COUNCIL OF THAILAND 2019 Novita Kristiani (Ilmu Pemerintahan 2015)
Tuhfatul Maula (Ilmu Pemerintahan 2015) FEBRUARI
FEBRUARI
#Reward
MEDALI EMAS DI INTERNATIONAL STUDENT AFFAIRS INVENTION, INNOVATION, AND DESIGN COMPETITION 2019 (I-SAIID 2019) DI UNIVERSITI TEKNOLOGI MARA KEDAH, MALAYSIA
Fara Fazira Nooraini (Ilmu Politik 2018) Aza Nur Alisa (Ilmu Politik 2018)
MARET
BEST INCLUSIVE INNOVATION NIS 2019 PADA KEGIATAN IPDN EXPO 2019
Andre Dwi Prasaja (Ilmu Pemerintahan 2017) Nurul Aulia (Ilmu Politik 2018)
Andi Muhammad Risquillah (Ilmu Politik 2018) MARET
2ND IC COLORGUARD FEMALE Devi Romadhoni (HI 2017) MARET
GOLD MEDAL SHANGHAI INTERNATIONAL EXHIBITION OF INVENTION DI SHANGHAI, CHINA
Novita Kristiani (Ilmu Pemerintahan 2015) Rania Pramesthi Putri (Ilmu Politik 2017) APRIL
JUARA 3 DAN JUARA FAVORIT LOMBA DESAIN INTERVENSI DI PSYCHOFAIR 2019 UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA
MANDALA SURABAYA
Atika Meilani (Psikologi 2016)
Adilah Nahda Ilmiah (Psikologi 2016) Vini Febrian Atika Meilani (Psikologi 2016) APRIL
GOLD MEDAL FROM CHINA (SHANGHAI) INTERNATIONAL
EXHIBITION OF INVENTIONS DAN SPECIAL AWARD FROM MACAU INNOVATION AND INVENTION ASSOCIATION
Rania Pramesthi Putri (Ilmu Politik 2017)
#Reward
APRIL
JUARA 1 DEBAT NASIONAL PENDIDIKAN 2019 DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Ersa Rizky Riyani (Psikologi 2015)
BEST PRESENTATION DALAM LOMBA PAPER FITION 2019 SE-INDONESIA DI PEKANBARU UNIVERSITAS RIAU
Devy Ramdhan Trianawati (Ilmu Pemerintahan 2018) Adelia Maharani (Ilmu Pemerintahan 2018)
APRIL
MEI
JUARA 1 LOMBA KARYA TULIS ILMIAH TINGKAT NASIONAL DI PONPES EDI MANCORO SEMARANG & JUARA 1 LOMBA ESAI RAMADHAN NASIONAL DI ITS 2019
Andi Muhfi Zandi M (Ilmu Politik 2016)
JUARA 2 LOMBA ESAI GEBYAR PEMIMPIN MUDA TINGKAT NASIONAL 2019 DISELENGGARAKAN OLEH RUMAH KEPEMIMPINAN JAKARTA Ayu Imtyas Rusdiansyah (Sosiologi 2017)
MEI
MEI
3RD WORLD YOUNG INVENTORS EXHIBITION 2019 DI KUALA LUMPUR MALAYSIA
Arini Dina Yasmin (Ilkom 2015) MEI
JUARA 3 LOMBA ESSAY NASIONAL PEKAN GEMBIRA
KEPENDUDUKAN 2019 DI AULA LP3M UNIVERSITAS JEMBER Ayu Imtyas Rusdiansyah (Sosiologi 2017)
JUNI
TERBAIK KEDUA CABANG DEBAT ILMIAH KANDUNGAN ALQURAN BAHASA INGGRIS 2019 DI KAMPUS UNIVERSITAS SYIAH KUALA, DARUSSALAM BANDA ACEH
Ayeshia Dinar Nurharisa (HI 2018) AGUSTUS
JUARA 3 NATIONAL EQUILIBRIUM CONFERENCE DI UNIVERSITAS UDAYANA BALI 2019
Nefa Wahyuning Anggraini (Sosiologi 2017) AGUSTUS
Mahasisw HI FISIP UB Wakil Kalimanta Utar dala Ajan Putr Indonesi 2019
Adani Ladita Ramadhan, mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional 2015, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) harumkan institusi di ajang Nasional. Lala, panggilan akrabnya, terpilih menjadi Putri Kalimantan Utara dalam ajang Putri Indonesia 2019.
Lahir di Tarakan, Kalimantan Utara, Lala berhasil mewakili tanah kelahirannya di ajang bergengsi ini setelah mengikuti beberapa tahapan. “Bulan Desember saya masukkan formulir, dan tanggal 4 Januari 2019 audisi di Jakarta. Alhamdulillah lolos dan langsung tanda tangan kontrak mewakili Kalimantan Utara,” jelasnya.
Seperti slogan Putri Indonesia ‘Brain, Beauty, Behaviour’, proses audisi ini tidak hanya fokus kepada penampilan luar, tetapi juga kecerdasan serta perilaku. Peserta audisi dituntut menunjukkan transkrip nilai selama menempuh pendidikan, serta dapat menunjukkan kontribusi kepada masyarakat selama ini.
Persyaratan yang diminta dapat dipenuhi Lala dengan mudah. Mengingat dia memiliki nilai akademik yang baik, serta aktif berorganisasi. Lala merupakan bagian dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP UB pada tahun 2015-2016, dan merupakan anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP UB pada tahun 2017. Lala juga merupakan mahasiswa peraih juara 3 dalam Model United Nation (MUN) di Singapura pada tahun 2017, dan membawa piala MUN pertama untuk FISIP UB.
“Sebelumnya belum pernah ikut kontes kecantikan. Alhamdulillah waktu ikut audisi ini bisa langsung lolos,” ungkap Lala menunjukkan ketidakpercayaannya.
Setelah lolos audisi, Lala akan melewati tahap karantina pada tanggal 27 Februari sampai 8 Maret 2019. Puncak pemilihan Putri Indonesia 2019 sendiri akan digelar pada tanggal 8 Maret 2019.
Dalam kesempatan ini, Lala tidak lupa berpesan untuk teman-teman serta adik tingkat yang ingin mencoba sesuatu yang baru. “Untuk teman-teman dan adik tingkat harus semangat terus. Karena saya juga tidak menyangka, yang dulu aktif berorganisasi dan hanya fokus ke pendidikan, bisa mewakili tanah kelahiran saya di ajang Putri Indonesia 2019,”
tutupnya. (01/Fariza/Humas FISIP)
#Reward
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) yang resmi dibuka pada 14 Agustus 2019 lebih berwarna dengan hadirnya mahasiswa asing (international student) sebagai peserta. Naw Eh Wai Htoo dari Myanmar dengan antusias mengikuti rangkaian kegiatan PKKMABA FISIP UB bersama mahasiswa baru FISIP UB yang mencapai jumlah 1149 mahasiswa. Perempuan yang akrab dipanggil Eh Wai ini mengambil studi di S1 Jurusan Ilmu Komunikasi dalam program Kelas Inggris. “Saya berharap dengan menjadi Mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat membuat saya lebih gemar menulis dan membaca, serta berkomunikasi dengan benar.” ujar Eh Wai.
Mahasiswa Asing berbaur dalam PKKMABA FISIP UB
Naw Eh Wai Htoo Mahasiswa Asing dari Myanmar
Selain Eh Wei, FISIP UB juga menyambut Maria Galkina dari Rusia yang menjadi mahasiswa baru di S1 Jurusan Hubungan Internasional dan Magomed dari Rusia di Program Studi Magister Ilmu Sosial. Pada tahun sebelumnya FISIP UB menerima mahasiswa asing dari Jepang. Hal tersebut menjadi bagian upaya berkesinambungan kerjasama FISIP UB dengan berbagai institusi diantaranya melalui program joint research, visiting professor, lectures and staff.
Ke depannya, kerja sama juga akan dilaksanakan dengan program international mobility student untuk mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Komunikasi.
Dekan FISIP UB dalam sambutannya berpesan pada para Kesatria FISIP, sebutan untuk mahasiswa baru, untuk menguatkan diri dengan menjadi pribadi yang utuh. Selain itu, Unti juga berharap mahasiswa FISIP peduli dan peka terhadap lingkungannya, khususnya kehidupan sosial. “Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kesehatan jiwa dan raga agar dapat menyelesaikan perkuliahan dengan baik,” ujar Unti.
Pembukaan PKKMABA FISIP UB 2019 juga diisi oleh penampilan seni berupa tari tradisional oleh Lembaga Semi Otonom (LSO) Gendhis dari FISIP UB. (Rama/Humas FISIP UB)
1
#Record
Sumber Foto: HUMAS FISIP UB
Sumber Foto: HUMAS FISIP UB
Harapan Mahasiswa Asing FISIP UB dalam Rangka Dies Natalis FISIP UB ke-16
Dalam rangka Dies Natalis FISIP UB yang ke-16 pada 13 November 2019, momentum ini salah satunya akan menjadi wadah refleksi untuk seluruh civitas akademika FISIP demi menciptakan lingkungan belajar dan mengajar yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya. Para Mahasiswa Asing FISIP UB sudah menjalani pendidikan di FISIP selama kurang lebih 4 bulan, dalam kurun waktu tersebut pasti mereka sudah mempergunakan berbagai fasilitas, baik yang berupa sarana prasarana, maupun merasakan dididik oleh tenaga-tenaga pengajar profesional yang ada di FISIP. Lalu, bagaimana pendapat mereka mengenai fasilitas-fasilitas tersebut? Apakah sudah memenuhi ekspektasi? dan apa saja harapan untuk FISIP kedepannya? Jadi, yuk kita simak hasil wawancara kami dengan para mahasiswa asing berikut!
#Record
“Saya merasa fasilitas di FISIP UB sudah cukup lengkap, saya senang mengerjakan tugas di Gazebo FISIP sambil menggunakan WIFI-nya. Selain itu, menurut saya tenaga pengajar di sini juga sudah bagus, apalagi mereka tepat waktu dan mengajar sesuai dengan harapan saya. Saran dari saya, apabila banyak dosen yang bisa berbahasa Inggris akan lebih bagus. Saya suka banget waktu di FISIP ada seminar dan kuliah tamu dari luar negeri maupun dalam negeri. Harapan saya untuk FISIP semoga fakultas kita jadi paling sukses dan paling maju di UB”
Magomed Magomedov - Rusia
Elvia Gama De Brito - Timor Leste
(S2 Ilmu Sosial)
(S1 ilmu komunikasi)
Naw Eh Wai Htoo - Myanmar
(S1 ilmu komunikasi)
“Menurut saya fasilitas di FISIP UB berbeda dengan fasilitas di universitas- universitas di negara saya karena disini ada WIFI, gazebo dan lift. Di Timor Leste masih belum ada sistem seperti SIAM, WIFI dan tidak banyak organisasi karena perkembangan universitas di Timor Leste masih belum sepesat Indonesia.
Berdasarkan pengalaman saya belajar di kelas internasional saya sangat suka cara mengajar di kelas karena sebelum belajar sudah diberikan silabus sehingga kita sudah tau topik apa yang akan dosen ajarkan. Kedepannya semoga FISIP bisa meningkatkan lagi kerjasama internalnya agar makin kompak dan terus maju.”
"In my opinion, the facilities and lectures from the lecturers are far better than I expected. But sometimes it can be hard, I'm afaraid when some lecturers cannot speak in English very well. I also just lowkey hope that there is at least one water dispenser in each floor. Every single student should be honored of being able to go to UB and I hope UB keeps improving in every aspects even if UB is already one of the greatest universities; I wish nothing but the best to UB; to each faculty, to each community, to each organization, to each lecturer, to each staff and student.."
Oleh: Zara, Alya, Abdul
Sumber Foto: HUMAS FISIP UB
Tidak Hanya Isu Sosial, Mahasiswa FISIP UB Harus Peduli Isu Lingkungan
Kita sebagai mahasiswa atau "agent of change", selain peka terhadap isu sosial juga harus peka terhadap isu lingkungan. Tidak hanya sekedar partisipasi dan simpati terhadap isu apa yang sedang terjadi, namun juga berperilaku hidup bersih dan bijak dalam penggunaan sesuatu yang berakhir di tong sampah, Bayangkan, jika kamu seorang mahasiswa yang berpendidikan, lalu bersih, sehat, dan wangi, siapa yang tidak jatuh cinta? Benar tidak nih, kawan jingga?
Di FISIP tersedia tempat sampah di setiap sudut gazebo, ruang sekretariat LKM, kamar mandi, dan depan lift
Di FISIP tersedia tempat sampah khusus puntung rokok loh kawan jingga, namun tempat sampah khusus puntung rokok ini tersedia hanya di gazebo belakang FISIP yang memang area diperbolehkan untuk merokok
Setelah makan, jangan diletakkan begitu saja ya kawan jingga, selain jadi bau, kotor, mengundang hewan, juga kalau pecah apa tidak kasihan dengan pejuang pencari sesuap nasi yang berjualan di kantin?
#Rule
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
Membuang sampah pada tempatnya ya kawan jingga!
Setelah merokok, puntungnya dibuang ke tempat sampah khusus puntung rokok ya!
Berikut hal yang kamu harus lakukan dan fasilitas di FISIP UB yang bisa kamu manfaatkan:
Setelah makan di kantin, jangan lupa mengembalikan piring ya!
Oleh: Althea Kireina F*
Untuk hidup sehat, hal kecil untuk memulainya adalah dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan aktivitas apapun, jika sehat wajah segar, kulit mulus dan bisa ke kampus tiap hari nih buat ketemu.... ketemu dosen maksudnya!
Di FISIP, wastafel tersedia di gazebo belakang, kantin, dan setiap kamar mandi ya kawan jingga.
Inginnya sih praktis, tapi tahukah kamu styrofoam butuh 500 tahun untuk dapat terurai? Jangan khawatir, setiap kantin di FISIP menyediakan piring kok! Mau dibawa pulang? Bawa tempat makan saja!
Sudah tahu kan kalau sampah plastik membutuhkan waktu puluhan tahun agar dapat terurai secara alami? Untuk itu yuk batasi penggunaan plastikmu dari sekarang dan bawa botol tumblermu ya kawan jingga!
#Rule
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
Katakan tidak pada styrofoam!
Cuci tangan sebelum dan setelah melakukan aktivitas!
Katakan tidak pada gelas atau
botol plastik dan tunjukkan botol tumblermu!
INFOGRAPHIC BY:
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
"Perubahan kecil berdampak besar, jika bukan sekarang kapan lagi, dan jika bukan dimulai dari kita siapa lagi?"
Berbicara tentang kapan dimulainya dan siapa yang memulainya, mahasiswa FISIP UB yang tergabung dalam Kementerian Lingkungan Hidup (LH) BEM FISIP UB dan LSO pecinta alam yaitu Kompas Outdoor Activity and Environmental Studies (OA ES) menjadi garda terdepan sebagai mahasiswa FISIP UB yang sadar dan peduli terhadap lingkungan.
Kementerian LH BEM FISIP UB dan Kompas OA ES mengajak mahasiswa FISIP UB untuk tidak hanya peduli dengan isu sosial maupun politik, juga sadar dan peduli tentang isu lingkungan yang direalisasikan dalam bentuk program kerjanya. Dalam program kerjanya, Kompas OA ES berupaya untuk menjawab tantangan dan menciptakan solusi dari permasalahan yang ada di FISIP UB. Sedangkan, Kementerian LH BEM FISIP UB memberikan edukasi kepada seluruh civitas akademika FISIP UB untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian tidak hanya tentang isu sosial namun juga isu lingkungan.
Dalam program kerjanya, Kompas OA ES berupaya untuk menjawab tantangan dan menciptakan solusi dari permasalahan yang ada di FISIP UB. Sedangkan, Kementerian LH BEM FISIP UB memberikan edukasi kepada seluruh civitas akademika FISIP UB untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian tidak hanya tentang isu sosial namun juga isu lingkungan.
#Rule Bentuk kampanye tentang
lingkungan dari Kompas OA ES
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
Salah satu program dari Kompas OA ES yang berhasil dilaksanakan dan sangat disambut baik oleh mahasiswa FISIP UB yaitu saat Kompas OA ES mengadakan
giveaway 200 tumblr gratis kepada mahasiswa FISIP UB hanya dengan menukarkan sampah yang berserakan dan tidak pada tempatnya di lingkungan FISIPUB.
Giveaway ini disambut sangat baik oleh mahasiswa FISIP UB. Namun kekurangannya menurut Dika Surya selaku anggota Environmental studies, mahasiswa yang telah mendapatkan tumblr ini belum memanfaatkan tumblr nya dengan baik, yaitu masih memilih membeli minuman dalam kemasan daripada mengisi minuman dengan tumblr yang sudah mereka peroleh. Hal ini belum 100% dari target yang menjadi tujuan dibalik pembagian tumblr. Kompas OA ES berharap bahwa mahasiswa FISIP UB lebih peka lagi tentang lingkungan.
Tidak hanya itu, kontribusi Kompas OA ES dalam lingkungan di FISIP UB yaitu menyediakan fasilitas air minum isi ulang agar mahasiswa FISIP UB semangat membawa tumblr dan mengurangi sampah plastik yang ada di FISIP UB. Selain itu juga mereka mempunyai produk yaitu pupuk yang dipanen setiap 3 hari sekali, dan kampanye lingkungan lainnya.
Tidak kalah dengan Kompas OA ES, Kementerian LH BEM FISIP UB juga memberikan informasi yang bersifat edukasi tentang lingkungan untuk membantu
mahasiswa sadar akan pentingnya investasi lingkungan.
Menurut Rois selaku menteri LH BEM FISIP UB, ia dan seluruh jajaran kementeriannya sudah menyiapkan program kerja yang strategis untuk mahasiswa FISIP UB. Edukasi itu selain berupa materi melalui
Environmental Info (ENFO), juga direalisasikan salah satunya dengan adanya FISIP Menanam dan Ekspedisi Jingga yang terdiri dari beberapa kelas dan diakhiri oleh kegiatan pendakian oleh seluruh mahasiswa FISIP UB yang sudah mendaftarkan dirinya untuk berpartisipasi.
#Rule Kompos hasil produksi dari Kompas OA ES.
Kompos ini dapat dipanen 3 hari sekali
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
Bentuk kampanye tentang lingkungan dari Kompas OA ES
(*Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2016)
PHOTO BY: HUMAS FISIP UB
HAYATI PERAN MAHASISWA SEBAGAI AGENT OF CHANGE, TIM FISIP UB SABET GELAR GANDA DI PSYCHOFAIR 2019
FISIP BERPRESTASI
Kabar membanggakan datang lagi dari mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB). Tiga mahasiswi Jurusan Psikologi FISIP UB angkatan 2016 (Adilah Nahda Ilmiah, Atika Meilani, dan Vini Febriani) berhasil menyabet juara 3 sekaligus juara favorit dalam ajang Desain Intervensi Psychology Fair (PsychoFair) 2019.
Dalam ajang kompetisi yang diadakan oleh Universitas Widya Mandala Surabaya ini, tim dari FISIP UB mengangkat tema “Create Your Own Opportunity”
yang dihubungkan dengan revolusi industri 4.0 dengan membuat program bagi universitas dalam menanggapi dunia karier. “Kelompok kami memilih revolusi industri 4.0 karena Indonesia sebagai negara yang terus mengikuti perubahan perubahan kini juga sedang melakukan berbagai tindakan dalam menyongsong revolusi industri 4.0. Hal ini terbukti dari pemanfaatan teknologi yang masif sehingga memunculkan beberapa industri kreatif seperti ojek online,” papar Vini.
#Reward
sumber foto: koleksi pribadi
| FISIP BERPRESTASI PSYCHOLOGY FAIR
Where we are
TODAY
“ C R E A T E Y O U R O W N
O P P O R T U N I T Y ”
Tema Penelitian
Tim mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam mengikuti kompetisi ini. Tetap konsisten dan selalu menyempatkan waktu untuk berdiskusi ditengah tugas kuliah yang padat, merupakan kunci yang dipegang tim selama menjalani masa persiapan lomba.
“Kalau menurut saya, diskusi itu sangat penting karena kita juga perlu banyak informasi mengenai dunia kerja dan personality dari generasi milenial serta perkembangan teknologi di era 4.0. Diskusi benar-benar memperkaya pengetahuan kami dan meningkatkan semangat kami untuk terus mengusahakan yang terbaik bagi karya kami,”
terang Adila.
Tim berharap, prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa FISIP UB lainnya.
Mahasiswa sebagai agent of change harus peka dan bergerak cepat, serta mampu menyumbangkan hasil karya intelektual dalam membantu menangani permasalahan yang ada di masyarakat. “Apalah arti sebuah ilmu jika tanpa manfaat,” tutup Vini. (07/Rama/Humas FISIP)
#Reward
juara 3 + juara favorit Desain Intervensi PsychoFair 2019
di Universitas Widya Mandala
sumber foto: koleksi pribadi sumber foto: koleksi pribadi
Maket yang dibuat oleh Tim
AKTIF ORGANISASI, MAHASISWA FISIP UB MENJADI TENAGA AHLI DPR-RI
Robertus Wijaya
FISIP BERPRESTASI
Sosok mahasiswa Ilmu Politik FISIP UB angkatan 2015 ini, semasa aktif perkuliahannya memang sudah dikenal aktif mengikuti organisasi.
Salah satunya menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik FISIP UB periode 2017, kemudian menjadi Kepala Hubungan Masyarakat di Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik Indonesia periode 2017 - 2018.
Prestasi-prestasi dalam organisasi inilah yang mengantarkan Robertus mempunyai relasi dan mengenal orang secara lebih luas di dalam dunia perpolitikan Indonesia.
Robertus Wijaya, mahasiswa Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) ini memberikan inspirasi bagi mahasiswa FISIP UB dengan prestasi yang ia capai yaitu menjadi tenaga ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI).
Momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lalu juga tak dilewatkan Robertus Wijaya untuk belajar dan melatih kemampuannya di bidang politik. Ia sempat diamanahi Ibu Meutya Hafid yang saat itu mencalonkan kembali sebagai DPR-RI sebagai bagian dari tim pemenangannya. Dari kerja kerasnya pada saat Pemilu itulah yang mengantarkan Robertus dilihat dan diangkat sebagai tenaga ahli DPR-RI.
Meskipun telah mencapai prestasi yang gemilang di usia muda, namun Robertus tidak sombong dengan pencapaiannya ini. “Banyak yang lebih hebat dan pintar di FISIP tentang politik dibandingin aku, bahkan banyak yang lebih berpengalaman. Kuncinya, pinter ngelihat momentum dan peluang, sama modal nekat dan muka tembok aja. Sisanya ya ngelakuin apapun itu dengan totalitas dan tulus,”
tutur Robertus Wijaya.
(05/Rama/Humas FISIP)
#Ranger
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
Sumber Foto: Koleksi Pribadi
MAHASISWA FISIP UB BERHASIL RAIH JUARA 1 PADA FESTIVAL ESSAY NASIONAL
Adama Hoppy Natalusfi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) patut berbangga. Pasalnya, bulan April yang lalu salah satu mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional FISIP UB, Adama Hoppy Natalusfi berhasil menyandang gelar Juara I pada Festival Essay Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya.
Mengangkat salah satu topik dari tema besar “Inovasi Teknologi Untuk Indonesia yang Gemilang”, Adama mengaku dirinya harus melakukan riset mengenai permasalahan yang ada disekitar kemudian memberikan solusi dalam bentuk teknologi. Tak hanya berhenti disitu, Adama harus menuangkan idenya dalam bentuk tulisan dan desain rancangan inovasi.
Dalam penulisan esai, Adama menyatakan bahwa dirinya memiliki beberapa strategi yang digunakan agar esai yang dihasilkan bisa menarik perhatian juri. “Kita harus memberikan desain yang menarik tentang inovasi kita. Juri akan lebih tertarik dengan esai yang ada ilustrasinya. Judul dan diksi modern juga perlu diperhatikan agar esai lebih menarik,” paparnya. Namun, Adama juga menjelaskan bahwa strategi apapun tidak akan berguna apabila tidak dibarengi dengan latihan terus menerus.
Terinspirasi dari kalimat salah seorang kakak tingkat,
Adama meyakini bahwa menulis itu dipelajari bukan diajari. Oleh karena itu, Adama percaya bahwa sering menulis dan berlatih dapat meningkatkan kualitas tulisan yang dihasilkan.
Adama juga mengatakan bahwa UB punya berbagai sumber daya untuk memberikan support mahasiswanya untuk berprestasi. Terbukti banyaknya fasilitas yang mendukung untuk berprestasi seperti reward dan pendanaan untuk mahasiswa yang berpretasi. Oleh karena itu, Adama merasa kesempatan ini sangat sayang untuk disia-siakan dan tidak dipergunakan sebaik-baiknya dalam rangka meraih prestasi sebanyak- banyaknya. “Segera cari lingkungan yang punya iklim lomba dan kelilingi diri sendiri dengan orang yang punya semangat lomba agar terus terjaga dan diupgrade, kalau bisa juga cari mentor lomba dengan kakak tingkat yang berpengalaman,” tutupnya.
(07/Rama/Humas FISIP) FISIP BERPRESTASI
#Reward
sumber foto: koleksi pribadi
FISIP
GEDUNG C
Fasilitas | Sarana Prasarana
S U M B ER F O TO : H U M A S F IS IP U B
#Reference
Lantai 1:
Ruang Pusat Sistem Informasi, Infrastruktur Teknologi Informasi dan Kehumasan (PSIK)
Lantai 2 sampai 7:
Ruang Jurusan
SARANA PRASARANA
Lantai 1 dan 2:
Parkir untuk karyawan dan dosen
Lantai 3:
Hall untuk kemahasiswaan
Lantai 4:
Ruang Kelas untuk S1 dan S2
Lantai 5:
Pascasarjana
Lantai 6:
Ruang untuk staf akademik, kemahasiswaan, umum, perlengkapan, dan keuangan
Lantai 7:
Dekanat Lantai 8:
Hall
Apabila Gedung C sudah selesai dibangun, maka Gedung A juga akan beralih fungsi. Berikut adalah pembagiannya:
23
SUMBER FOTO: HUMAS FISIP UB
Peluh keringat deras Aromanya yang khas Linangan air mata emas Yang senantiasa tinggalkan bekas
Kemanaku melangkah Bayangmu menghampiriku gagah Tanpa resah, tanpa gelisah Musnahkan diri dalam keluh kesah
Langkah kaki getarkan hati Rasakan raga yang kian mati Secangkir kopi dan sepotong roti menanti Temani dalam detik detik menanti
Kau sosok wanita perkasa Menandingi alam dan angkasa Tinggalkan asa dan rasa Mampu binasakan rasa dan kuasa
Ketika tangan tak lagi kekar Wajah kian memudar Usapan tangan kian kasar Sulit kugapai bak sukar
Ketika kain putih membungkusmu paksa Seketika pula langit membisu pilu murka Air air mata deraskan sangkakala kematian Inginku hujat alam dan isinya
Maafkan segala lumuran dosanya Lapangkan segalanya untuknya Sayangi dan jagalah ia untukku Semoga ku bisa bersamamu di surga nanti
Lembut Surgaku
Puisi Oleh: Sinta Ayudiya Ariani (Komunikasi, 2019)
24
Pict: lialip.com