• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nabila Akhiris Rakhmania Pengaruh Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi terhadap Perubahan Kualitas Lingkungan : Analisis Environmental Kuznets Curve(Studi Kasus Negara-Negara Anggota Regional Comprehensive Economic Partnership Tahun 1999-2014)

N/A
N/A
Arie Fidhiyanthie Rajo

Academic year: 2023

Membagikan "Nabila Akhiris Rakhmania Pengaruh Pertumbuhan dan Keterbukaan Ekonomi terhadap Perubahan Kualitas Lingkungan : Analisis Environmental Kuznets Curve(Studi Kasus Negara-Negara Anggota Regional Comprehensive Economic Partnership Tahun 1999-2014)"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Oleh karena itu, dari sudut pandang ekonomi, kita harus menyadari bahwa emisi gas rumah kaca merupakan penyebab utama perubahan kualitas lingkungan yang selalu didorong oleh pertumbuhan ekonomi (Dösch, 2010). Hubungan antara perubahan kualitas lingkungan dan pertumbuhan ekonomi telah lama menjadi dilema. Oleh karena itu, peningkatan aktivitas perekonomian yang terjadi dengan model pertumbuhan berkelanjutan akan mendorong perbaikan kualitas lingkungan hidup (Was'an, 2012).

Grafik di atas menunjukkan bahwa tren tingkat pertumbuhan ekonomi yang digambarkan oleh PDB per kapita dari tiga belas negara di kawasan RCEP mengalami peningkatan antara tahun 1998 hingga 2014. Jika dibandingkan, Gambar 1.2 dan 1.3 menunjukkan trennya. pertumbuhan ekonomi beberapa negara di kawasan RCEP semakin meningkat, namun di sisi lain tren tingkat emisi karbon dioksida (CO2) juga semakin meningkat yang menunjukkan bahwa perubahan kualitas lingkungan hidup semakin menurun, di Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonomi, maka semakin tinggi pula tingkat emisi karbon dioksida (CO2) di negara tersebut.

Gambar  1.1:  Total  Emisi  Gas  Rumah  Kaca  Dunia  berdasarkan  Jenis  Gas  Tahun  1970-2010
Gambar 1.1: Total Emisi Gas Rumah Kaca Dunia berdasarkan Jenis Gas Tahun 1970-2010

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

  • Kerangka Teori
    • Hubungan Pertumbuhan Ekonomi dengan Perubahan
    • Hubungan Perubahan Kualitas Lingkungan dengan
    • Hubungan Perdagangan Bebas dengan Perubahan
    • Hubungan Penanaman Modal Asing dengan Perubahan
    • Hubungan Krisis Ekonomi dengan Perubahan Kualitas
  • Penelitian Terdahulu
  • Kerangka Pikir
  • Hipotesis

Pada fase ini terdapat korelasi positif antara perubahan kualitas lingkungan akibat tingginya kadar polutan di udara dengan pertumbuhan ekonomi (Spilkerdkk, 2017). Beberapa peneliti menemukan pengaruh positif keterbukaan ekonomi dalam menjelaskan hubungan pertumbuhan ekonomi dengan perubahan kualitas lingkungan. Spilker dkk (2017) menjelaskan hubungan globalisasi baik perdagangan bebas maupun penanaman modal asing (PMA) dengan perubahan kualitas lingkungan hidup melalui dua dampak yaitu dampak langsung dan dampak tidak langsung.

Penelitian ini akan menganalisis hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan perubahan kualitas lingkungan melalui variabel gas CO2. Berbagai penelitian telah dilakukan mengenai hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan perubahan kualitas lingkungan, dengan hasil yang beragam.

Gambar 2.1  : Hipotesis Environmental Kuznets Curve
Gambar 2.1 : Hipotesis Environmental Kuznets Curve

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian

Lingkup dan Objek Penelitian

Alasan pemilihan jangka waktu ini karena jangka waktu yang diperlukan untuk penelitian ini memerlukan jangka waktu yang lama sesuai dengan kebutuhan metode penelitian.

Jenis Data

Sumber Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis menggunakan regresi data panel. Jika data panel mempunyai jumlah time series (T) lebih besar dibandingkan jumlah cross-section (N), maka model fixed effect merupakan model terbaik untuk digunakan. Jika data panel mempunyai jumlah cross section (N) lebih besar dari jumlah time series (T), maka random effect model merupakan model terbaik untuk digunakan.

Berdasarkan metode pemilihan model regresi data panel, model fixed effect merupakan model terbaik untuk digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu fokus penelitiannya adalah pada analisis hasil regresi data panel dengan menggunakan metode fixed effect. Mengacu pada hasil regresi data panel di atas, maka dapat diperoleh model penelitian sebagai berikut.

Uji signifikansi parsial hasil regresi data panel dengan menggunakan fixed effect di atas juga memberikan hasil yang baik, dimana nilai probabilitas seluruh variabel independen signifikan pada α sebesar 5% (0,05). Berdasarkan hasil regresi data panel pada tabel 4.2 dengan p-value sebesar 0,000 dan lebih kecil dari α maka dapat disimpulkan bahwa variabel PDB per kapita mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel CO2 Per Kapita. Berdasarkan hasil regresi data panel diatas terlihat p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α sebesar 5% (0,05), sehingga variabel kuadrat PDB per kapita berpengaruh negatif dan signifikan terhadap CO2. Per Kapita -variabel Jadi, apabila terjadi peningkatan sebesar 1 satuan faktor sumber daya manusia suatu negara dalam periode tertentu, maka akan menyebabkan penurunan CO2 Per Kapita sebesar 2,48E-09.

Hasil regresi data panel di atas menghasilkan p-value sebesar 0,000 dan kurang dari α sebesar 5% (0,05). Berdasarkan hasil regresi data panel di atas terlihat p-value sebesar 0,000 kurang dari α sebesar 5% (0,05). Nilai Durbin Watson berdasarkan hasil regresi data panel dengan metode fixed effect dapat dijelaskan pada Tabel 4.16.

Hasil regresi data panel dengan metode fixed effect memberikan hasil yang sesuai dengan hipotesis dan berdasarkan teori yang relevan. Oleh karena itu, diperlukan pembahasan lebih lanjut berupa implikasi penelitian hasil regresi data panel dengan teori yang relevan. Berdasarkan hasil analisis regresi data panel dengan metode fixed effect diperoleh hasil bahwa keterbukaan perdagangan atau perdagangan bebas suatu negara dan jangka waktu tertentu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap emisi karbon dioksida sebesar 0,007296.

Berdasarkan analisis statistik hasil regresi data panel dengan fixed effect model diperoleh hasil bahwa variabel independen Foreign Direct Investment (FDI) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan sebesar 0,006609.

Gambar 4.1 Perkembangan GDP di Negara RCEP
Gambar 4.1 Perkembangan GDP di Negara RCEP

Defenisi Operasional

Analisa Data

  • Metode Regresi Panel
  • Kriteria Statistik
  • Pengujian Asumsi Klasik

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Perekonomiannegara – negara RCEP

Analisis Statistik

  • Hasil Pengujian Regresi Panel
  • Hasil Pengujian Kriteria Statistik
  • Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil uji Chow di atas dapat disimpulkan bahwa model yang paling baik digunakan adalah model fixed effect. Hal ini terlihat dari F-statistik p-value yang lebih kecil dari signifikansi α sebesar 5% (0,05) yang menunjukkan bahwa model fixed-effect merupakan model terbaik untuk digunakan. Uji Hausman dapat memberikan gambaran pemilihan model terbaik antara model fixed-effect dan model random-effect.

Menurut Ariefant (2012), terdapat cara selain melakukan uji Hausman untuk menentukan pilihan model antara common effect model dan fixed effect model yang telah disesuaikan dengan pendekatan matematis. Berdasarkan hasil uji Hasuman di atas diperoleh statistik chi-square sebesar 71,357915 dengan p-value sebesar 0,000 lebih kecil dari α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan model terbaik untuk yang digunakan adalah model efek tetap versus model efek acak. Hasil uji Hausman sebelumnya menunjukkan bahwa model fixed-effect merupakan model terbaik untuk digunakan pada penelitian selanjutnya.

Berdasarkan hasil regresi data panel pada Tabel 4.2.3, dapat dijelaskan beberapa analisis statistik terkait tingkat signifikansi variabel secara simultan dan parsial, serta nilai R2 dari hasil regresi yang menggambarkan kemampuan variabel. independen untuk menjelaskan variabel dependen Analisis statistik ini berguna untuk mengukur kesesuaian statistik suatu model. Oleh karena itu variabel penanaman modal asing mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel CO2 per kapita, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa peningkatan penanaman modal asing dari negara i sebesar 1 satuan pada periode t akan menurunkan CO2 per kapita sebesar 0.006609. Oleh karena itu variabel efisiensi energi mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel CO2 per kapita, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa ketika efisiensi energi negara i meningkat sebesar 1 unit pada periode t maka akan mengakibatkan penurunan CO2 per kapita. kapita sebesar 0,210964.

Oleh karena itu variabel Krisis Ekonomi (DCR) mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap variabel CO2 Per Kapita, sehingga dapat disimpulkan juga bahwa ketika Krisis Ekonomi (DCR) terjadi di negara i pada periode t maka CO2 Per Kapita akan menurun. pada 0,240866. Berdasarkan penjelasan uji signifikansi parsial masing-masing variabel, terbukti bahwa hipotesis yang dirumuskan berdasarkan teori dan penelitian terdahulu pada bab sebelumnya adalah benar dan sesuai dengan bukti empiris dari hasil regresi data panel dengan menggunakan metode efek tetap. Untuk menganalisis adanya autokorelasi dalam suatu regresi dapat dilakukan dengan menganalisis nilai Durbin Watson dari hasil regresi.

Tabel 4.2.3 :Hasil Uji Regresi Data Panel dengan Metode Fixed Effect SUR  Variabel Dependen : CO2C (1999-2014)
Tabel 4.2.3 :Hasil Uji Regresi Data Panel dengan Metode Fixed Effect SUR Variabel Dependen : CO2C (1999-2014)

Implikasi Penelitian

  • Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap Perubahan
    • Pengaruh Populasi Penduduk terhadap Perubahan
    • Pengaruh Perdagangan Bebas terhadap Perubahan
    • Pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA) terhadap
    • Pengaruh Efisiensi Energi terhadap Perubahan
    • Pengaruh Krisis Ekonomi terhadap Perubahan

Dampak pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan kualitas lingkungan hidup dan implikasinya terhadap analisis kuznets lingkungan hidup serta implikasinya terhadap analisis kurva kuznets lingkungan hidup. Teori ini didasari oleh adanya tuntutan terhadap kualitas lingkungan hidup yang meningkatkan kontrol sosial dan peraturan pemerintah agar masyarakat lebih sejahtera. Dengan meningkatnya pendapatan masyarakat, dominasi sektor industri akan beralih ke sektor jasa, yang diiringi dengan penggunaan teknologi yang canggih dan ramah lingkungan, sehingga meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

Hal ini mempunyai implikasi kebijakan yang penting, yaitu pertumbuhan ekonomi dapat berjalan selaras dengan peningkatan kualitas lingkungan hidup, artinya mengutamakan pertumbuhan ekonomi dengan memperhatikan aspek lingkungan hidup yang didukung oleh kebijakan pembangunan berkelanjutan justru dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup itu sendiri. Ketika pendapatan meningkat, masyarakat menginginkan standar hidup yang lebih tinggi dan lebih peduli terhadap kualitas lingkungan. Mirip dengan hubungan perdagangan bebas dengan perubahan kualitas lingkungan, Spilker dkk (2017) menjelaskan bahwa hubungan antara globalisasi, baik perdagangan bebas maupun penanaman modal asing (PMA) dengan perubahan kualitas lingkungan, melalui dua dampak yaitu efek langsung. dan dampak tidak langsung.

Hubungan antara pertumbuhan ekonomi per kapita dan perubahan kualitas lingkungan, yang diukur dengan emisi CO2 di wilayah RECP, mengikuti pola hubungan hipotetis kurva U terbalik, Kurva Kuznets Lingkungan (EKC) dengan breakpoint sebesar $35,236.60. Konsekuensinya, pertumbuhan ekonomi pada mulanya akan menurunkan kualitas lingkungan hidup, dan kemudian meningkatkan kualitas lingkungan hidup sepanjang jalur pembangunan negara. Populasi mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap perubahan kualitas lingkungan, yang diukur dengan emisi CO2, dan oleh karena itu jumlahnya terus meningkat.

Melalui perdagangan akan memungkinkan negara-negara untuk melakukan spesialisasi pada perdagangan atau industri yang mereka miliki melalui keunggulan komparatif sehingga pendapatan meningkat, sehingga mendorong transformasi struktural serta peningkatan teknologi yang seiring dengan keinginan masyarakat akan standar hidup yang lebih tinggi dan kepedulian yang lebih besar terhadap kualitas produk. lingkungan. Investasi asing mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap perubahan kualitas lingkungan, yang diukur dengan emisi CO2. Efisiensi energi mempunyai dampak negatif yang signifikan terhadap perubahan kualitas lingkungan, yang diukur dengan emisi CO2. Jadi semakin tinggi perkembangan teknologi yang diukur dengan efisiensi energi, maka semakin banyak pula emisi CO2 yang dapat dikurangi pada suatu negara dalam jangka waktu tertentu dan sebaliknya.

Gambar 4.7. Kurva EKC dan Titik Balik
Gambar 4.7. Kurva EKC dan Titik Balik

KESIMPULAN

Kesimpulan

Peningkatan jumlah penduduk tentunya akan meningkatkan kebutuhan energi untuk menjalankan aktivitas sehari-hari, apalagi jika struktur bauran energi masih mengandalkan energi fosil maka emisi CO2 yang dihasilkan tentunya akan sangat besar. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk mengatasi pertumbuhan penduduk agar sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, hubungan perdagangan yang lebih terbuka dapat menurunkan emisi CO2 suatu negara pada periode tertentu dan sebaliknya.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan regulasi perdagangan yang tepat agar sejalan dengan pembangunan berkelanjutan. Jadi, semakin terbukanya aliran Foreign Direct Investment (FDI) dapat menurunkan emisi CO2 suatu negara dalam jangka waktu tertentu dan sebaliknya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat terhadap regulasi penanaman modal asing (FDI) agar dapat selaras dengan pembangunan berkelanjutan.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk mendukung percepatan perkembangan teknologi agar selaras dengan pembangunan berkelanjutan. Misalnya terjadinya krisis ekonomi dapat menurunkan emisi CO2 suatu negara dalam jangka waktu tertentu dan sebaliknya. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk menjadikan krisis ekonomi sebagai momentum mendukung pembangunan berkelanjutan.

Krisis ekonomi tidak boleh dijadikan pedoman bagi pengambil kebijakan, namun harus dijadikan momentum bagi pengambil kebijakan untuk memulai kebijakan pertumbuhan berkelanjutan. Bel & Joseph (2015) Pengurangan emisi: Mengungkap dampak EU ETS dan krisis ekonomi. Faktor pendorong emisi karbon dioksida dan dampak Protokol Kyoto. Kertas kerja Cesifo no.

Gambar

Gambar  1.1:  Total  Emisi  Gas  Rumah  Kaca  Dunia  berdasarkan  Jenis  Gas  Tahun  1970-2010
Gambar 1.3 : Grafik Tingkat Emisi Karbondioksida per kapita negara-negara  di RCEP Tahun 1998-2014
Gambar 2.1  : Hipotesis Environmental Kuznets Curve
Gambar 2.2 : Kerangka Pikir
+7

Referensi

Dokumen terkait