• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAMADHAN VIBES ON VIRTUAL

N/A
N/A
Khodijah Amanah

Academic year: 2023

Membagikan "RAMADHAN VIBES ON VIRTUAL "

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

RAMADHAN VIBES ON VIRTUAL : TREND FASTABIQUL KHAIRAT DI TENGAH PANDEMI

Oleh : Khodijah Amanah UIN Raden Intan Lampung

“Marhaban yaa Ramadhan”. itulah yang disebut hampir seluruh umat muslim ketika menyambut bulan Ramadhan, bulan yang mereka ‘rindukan’

setelah setahun lamanya dinantikan, bulan ampunan, bulannya Qur’an, bulannya malam seribu bulan. Bagi mereka yang betul-betul beriman, betapa merindunya pada ganjaran amalan yang dilipatgandakan, dan suasana berlomba-lomba dalam kebaikan. Ramadhan pun tak terlepas dari tradisi-tradisinya yang tak pernah terlewatkan, di samping ibadah-ibadah rutin yang dijalankan selama satu bulan lamanya. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa seperti dua tahun sebelumnya, Ramadhan 1443 H ini masih berbeda daripada Ramadhan sebelumnya. Ya, bukan tanpa alasan. Makhluk ciptaan Allah yang tak kasat mata telah berhasil

menggemparkan dunia, merubah seluruh tatanan rencana manusia, dan membuat pemimpin diuji akan kepemimpinannya.

Ramadhan dan Pandemi

Pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease) bukan hanya dipandang sebagai virus jenis baru yang membuat masyarakat global krisis kesehatan, tapi juga membuat perubahan besar hampir seluruh sektor kehidupan manusia. Sebut saja akibat pandemi ini, pemerintah di mayoritas negara terdampak menerapkan sistem lockdown atau work from home bagi rakyat di negaranya. Pendidikan,

perdagangan, peribadatan, sampai interaksi antar sesama manusia dibatasi.

Pendidikan dari sekolah dasar hingga universitas menjadi sistem online atau daring (dalam jaringan), perdagangan online atau e-merchant semakin

diandalkan, ibadah dianjurkan dirumah saja, dan interaksi sosial makin terbatas media sosial. Jika kita melihat fenomena ini, tak pernah terbayang jika momen ramadhan hanya di rumah saja, akan sulit melihat betapa khusyuknya orang-orang melakukan iktikaf di masjid, menghadiri kajian rutin di majelis, menghafal dan tadarus Qur’an bersama, tarawih berjamaah, buka puasa bersama, dan lain-lain.

(2)

Himbauan ibadah di rumah memang merupakan ikhtiar dalam ramadhan kali ini.

Sesuai dengan himbauan MUI juga protokol kesehatan tenaga medis agar penularan virus ini tidak terus melebar, dan pandemi corona ini akan secepatnya berakhir

Gagasan Penulis

Ibadah ‘di rumah saja’ seharusnya bukan menjadi alasan untuk merasa tidak sempurna dalam beribadah di bulan suci. Terlebih, pemerintah meniadakan kegiatan berbuka puasa bersama, tabligh yang menghadirkan massa dalam jumlah besar dan shalat Idul Fitri secara berjamaah. Kegiatan shalat Tarawih keliling, takbiran keliling, dan pesantren kilat pun diimbau untuk tidak dilakukan.

Pesantren kilat yang biasa dilakukan oleh siswa-siswa sekolah dapat dilakukan apabila disiarkan melalui media elektronik. Kecanggihan teknologi akibat globalisasi sekarang menuntut manusia untuk terus berpikir agar teknologi yang semakin terkini tidak sia-sia dan membuat lalai begitu saja, terlebih masa pandemi ini, yang mengharuskan segala hal dilakukan di rumah secara online. Hal inilah yang terus membuat orang-orang terus berlomba-lomba berbuat kebaikan, walaupun tidak secara langsung. Allah Swt. berfirman :

“...Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S. Al-Baqarah/2: 148)

Tepat pada Ramadhan di tengah pandemi ini, kajian-kajian agama virtual dengan berbagai tema aura ramadhan yang diisi oleh ustadz-ustadz kenamaan terus membanjiri beranda sosial media, dalil dan hadis keutamaan-keutamaan ramadhan terus bergilir nampak apik dengan desain poster yang menarik membuat yang melihatnya seakan diseru untuk berbuat kebaikan, ada pula mengadakan pelatihan tahsin dan tips menghafal Qur’an secara online, dan lain-lain. Inilah yang dapat kita sebut sebagai “Ramadhan Vibes on Virtual” yang tak dapat dipungkiri bahwa kegiatan secara online ini pun ampuh dalam mengisi waktu dan menambah ilmu di masa ramadhan pandemi ini layaknya menghadiri kajian di majelis ilmu secara langsung.

(3)

Selain menjadi peserta dalam sebuah kajian atau pelatihan online, seseorang juga bisa berbuat kebaikan secara virtual dengan berkreasi

menyampaikan sesuatu hal yang baik untuk saling mengingatkan dalam kebaikan dan ibadah, dapat berupa status, caption, ataupun poster. Terlihat ringan, karena hal tersebut mungkin hampir setiap hari kita kerjakan. Namun, Allah menilainya sebagai suatu kebaikan yang menghindarkan diri dari kerugian. Allah swt.

berfirman :

“Demi masa, . Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang- orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” (Al- Ashr/103:

1-3)

Masih banyak alasan untuk fastabiqul khairat, bukan? Jangan sia-siakan teknologi yang kita miliki, jangan hanya habiskan untuk stalking si doi ataupun melihat sesuatu yang sia-sia bagi diri. Jadikan trend Ramadhan Vibes on Virtual sebagai ajang untuk mengejar banyak kebaikan, terlebih sekarang sudah masuk hari ke-10 kedua bulan Ramadhan, dimana Rasulullah pun lebih menggiatkan ibadahnya, dan berdoa agar bertemu lagi pada Ramadhan berikutnya. Tetap semangat fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (Q.S Az-Zalzalah :7)

Referensi

Dokumen terkait