RANCANG BANGUN DETECTOR KEBAKARAN PADA RUMAH MENGGUNAKAN PANEL LISTRIK BERBASIS MICKROCONTROLLER ATMEGA 328
KOLIKIUM
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas dan Memenuhi Syarat Mata Kuliah Seminar Fisika
Dibuat oleh :
Nama : Gita Erlina
Nomor Induk Mahasiswa : 190407012
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SAMUDRA 2022
RANCANG BANGUN DETECTOR KEBAKARAN PADA RUMAH MENGGUNAKAN PANEL LISTRIK BERBASIS MICKROCONTROLLER ATMEGA 328
Telah di seminarkan pada tanggal 12 Desember 2022 dihadapan penguji :
Oleh :
Nama : Gita Erlina
Nomor Induk Mahasiswa : 190407012 Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Akademik Dosen Penguji
Rizky Nafaida 198703062022032004
Mentari Darma Putri NIP.
199210082020122025
Mengetahui
koordinator Program studi Pendidikan Fisika
Dona Mustika, S.Pd., M.PFis NIP. 199001182019032011
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas berkah, rahmat, hidayah dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan seminar fisika yang berjudul “ RANCANG BANGUN DETECTOR KEBAKARAN PADA RUMAH MENGGUNAKAN PANEL LISTRIK BERBASIS MICKROCONTROLLER ATMEGA 328” shalawat dan salam senantiasa
tercurshkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan sehingga proposal dapat terselesaikan dengan baik. Kolikium ini diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat mata kuliah Seminar Fisika.
Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih dan rasa hormat tiada henti kepada kedua orang tua penulis. Terimkasih atas segala doa, motivasi dan materi yang telah di berikan kepada penulis. Selama penyusunan proposal ini banyak hambatan yang penulis hadapi, namun semuanya dapat di lalui berkat pertolongan dari Allah SWT serta bantuan dari berbagai pihak, baik secara langung maupun tidak langsung yang selalu memberikan doa, semangat dan motivasi bagi penulis dengan rasa penuh keikhlasan dan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada:
1. Ibu Dona Mustika S.Pd., M.PFis selaku koordinator Program Studi Pendidikan Fisika yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan kolokium.
2. Ibu Rizky Nafaida selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah banyak
meluangkan waktu, membimbing, memberikan arahan memberikan masukan, motivasi dan sarang yang sangat bermanfaat dalam penyusunan kolikium.
3. Ibu Mentari Darma Putri S.Pd., M.Pd selaku Dosen Penguji saya Mata Kuliah Kerja Mandiri yang telah banyak memberikan saran kepada saya
4. Ibu Nur Azizah Lubis S.Pd., M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Kerja Mandiri yang telah membantu, mengerahkan untuk menyelesaikan laporan kolikium.
5. Seluruh dosen Pendidikan Fisika yang telah membimbing, mendidik dan memberikan pengetahuan pada penulis
6. Teman – teman satu Angkatan dari Program Pendidikan Fisika yang telah memberikan bantuan dan dorongan dalam penyelesaian kolikium ini.
Saya menyatakan bahwasanya dalm pembuatan laporan kolikium ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena adanya keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaannya. Semoga laporan kolikium ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Langsa, Desember 2022 Penulis
Gita Erlina 190407012
DAFTAR ISI Lembar Pengesahan
Abstrak
Kata Pengantar Daftar Isi
Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan
1.4 Manfaat Penelitian Bab II Landasan Teori
BAB Ⅰ PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kebakaran adalah hal yang sangat berbahaya jika terjadi di dalam sekitar kita, kebakaran juga besar terjadinya dalam segala sector kehidupan manusia. kebakaran sendiri lebih banyak menimpulkan kerugian daripada keuntungan bahkan terkadang yang terjadi kebakaran lebih banyak merugikannya dalam aspek manusia. karena itu usaha dan upaya terus dilakukan untuk mengurangi akan terjadi kebakaran yang ada dengan cara mendetekasi penyebab – penyabab kebakaran kecil yang dimana salah satunya adalah dengan
menggunakan detector kebakaran ( Marselinus et al, 2012 ).
Kebakaran yang sering kali kita dengar melalui media tv dan sosmed adalah
terjadinya kebocoran arus listrik yang terjadi di dalam rumah – rumah warga, arus pendek dan isolasi kabel pada rumah yang terkelupas. Dalam kehidupan sehari – hari kita tidak lepas dalam menggunakan listrik selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu.
Penyebab terjadinya kebocoran listrik tersebut dapat diketahui ketika bargainser atau yang lebih di kenal meteran listrik, terus mendeteksi adanya listrik yang mengalir walaupun tidak adanya penggunaan elektronik. Hal itu disebabkan oleh adanya kebocoran listrik yang tidak kita ketahui, penyebab kebocoran listrik karena terjadinya arus listrik yang mengalir dari kawat fasa ( yang bertegangan ) ke tanah mengakibatkan adanya kebocoran isolasi yang disebabkan oleh pengkabelann yang tidak bagus atau alat yang digunakan tidak layak pakai yang menyebabkan timbulnya percikan api yang dapat merusak instansi listrik. ( Burhan, 2018 )
Arduino adalah kit elektronik atau board rangkaian elektronik open source yang di dalamnya terdapat komponen utama, yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan jenis AVR ( Alf and Vegard’s Risc Processor ) ( Lulu F., et al 2008 dan setyowinoto et al, 2017 ).
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusa masalah dari latar belakang ini adalah 1. bagaimana cara untuk mencegah terjadi nya kebakaran
2. bagaimana cara merancang dan membuat alat pendeteksi kebakaran dari sensor suhu dan sensor api
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya kebakaran yang ada di rumah dan untuk mendeteksi sebelum terjadinyakebakaran atau kebocoran yang akan menyebabkan bahaya dan kerugian bagi kehidupan.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. sebagai tanda peringatan sebelum terjadinya kebakaran
2. untuk menambah pengetahuan tentang cara kerja alarm kebakaran berbasis arduino
BAB Ⅱ
LANDASAN TEORI 2.1 Penjelasan Sistem
Fire alarm Sistem adalah alat untuk memberi tanda akan terjadinya keebakaran di suatu tempat. Alat ini menggunakan alat yang bernama sensor untuk mengetahui indicator – indicator akan terjadinya kebakaran dan alarm adalah salah satu Contoh tandanya. Biasanya alat seperti ini berada di instansi – instansi seperti, rumah sakit, perkantoran, SPBU dan juga pada kapal dan tidak memungkin pula alaram ini di pasang di rumah sebagai tanda jika terjadinya kebocoran pada arus listrik yang ada di rumah.
Beberapa penyebab terjadinya kebakaran adalah timbulnya asap dan perubahan suhu yang terjadi. Jika suatu daerah terjadi nya kebakaran dengan cara tiba – tiba maka dapat di katakan didaerah tersebut mengalami kenaikan suhu yang sangat tinggi dan terdapat asap. Di perlukan suatu sensor untuk mendeteksi adanya perubahan suhu dan asap akibat kebakaran.
Menurut Drs. Zulkifli Alamsyah, MLS ( 2003 ), sistem adalah elemn – elemen yang saling berhubungan membentuk suatu kesatuan atau organisasi. Sedangkan menurut Al -bahra bin ladjamudin ( 2005 ), berpendapat bahwa ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pasa kompenen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang menerapkan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersam – sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran. Sedangkan pendekatan sistem yang menekankan komponen atau elemennya mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen yang bekerja dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Maka dari definisi di atas dapat di simpulkan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen dan prosedur – prosedur yang berkaitan untuk mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
2.2 Arduino
“Arduino adalah kit elektronika atau papan rangkaian elektronika open source yang di dalamnya terdapat komponen utama adalah sebuah chip mickrokontroler dengan jenis AVR dari perusahaan atmel” ( Muhammad Syahwil, 2013: 60 ).
Mikrokontroler adalah sebuah chip atau IC ( Integred Circuit ) yang bisa di program melalui computer. Arduino Uno memiliki 14 pin digital ( 6 pin dapat digunakan sebagai output PMW ), 6 input analog, 16MHz osilator kristal, koneksi USB , konektor sumber tegangan, header ICSP dan tombol reset. Arduino uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukung seuah mikrokontroler. Hanya dengan cara menghubungkannya dengan USB atau memberikan tegangan DC dari batrai adaptor AC ke DC Arduino sudah bisa bekerja. ( juandi, 2011 ).
2.3 Light Emiting Diode ( LED )
Light emiting diode ( LED ) merupakan suatu komponen yang dapat mengeluarkan cahaya.
LED merupakan produk temuan lain setelah dioda. Untuk mendapatkan pancaran cahaya dari semikonduktor, doping yang digunakan adalah gallium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda maka akan menghasilkan warna yang berbeda pula. LED memiliki dua kaki yang berbeda katoda yang bermuatan negative dan anoda yang bermuatan positife seperti pada gambar di bawah.
Gambar 1.1 LED 2.4 Alarm / Buzzer
Buzzer adalah alat pembangkit suara. Buzzer akan membawa sinyal elektrik dan
mengubahnya Kembali menjadi getaran untuk mengubahnya menjadi gelombang suara. Dalam sistem penghasil suara, penentuan kualitas suara terbaik tergantung dari buzzer yang di gunakan.
Sistem komponen yang ada pada buzzer adalah suatu komponen yang membawa sinyal kepada elektronik lalu meyimpannya ke dalam CD, tapes dan DVD, lalu akan Kembali lagi pada bentuk suara yang asli yang akan dapat kita dengar.
Gambar 1.2 Buzzer 2.5 Sensor Api ( sensor Infra Red )
Sensor ini bisa mendeteksi cahaya tampak, sinar infra merah dan sinar ultraviolet. Sensor ini memiliki karakteristik tegangan keluaran tinggi saat tidak ada api dan keluaran rendah saat ada api dengan Panjang gekombang rendah. Sensor ini dapat mendeteksi gelombang infra merah yang dipancarkan oleh api, sehingga sensor tersebur dapat digunakan sebagai pendeteksi
kebakaran. Lampu indicator LED mati atau low ( 0 ) jika tidak mendeteksi api, sedangkan jika sensor mendeteksi api lampu indicator menyala atau high ( I ). ( Mujawar 2015 ).
Gambar 1.3 sensor api 2.6 Sensor Asap
Sensor asap yang di gunakan adalah sensor untuk mendeteksi kadar gas, sensor yang tepat di gunakan untuk mendetksi suatu kebocoran gas dan asap dalam suatu ruangan. Karena sensor ini mampu mengukur konsentrasi gas mudah terbakar dimulai dari angka terendah 300ppm sampai dengan 10.000ppm ( Stefani, 2015 ).
Gambar 1.4 sensor asap
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan tempat
Penelitian di lakukan di meurandeh pada tanggal 10 Desember 2022 sampai selesai.
3.2 Alat dan Bahan 1. Arduino uno 2. Sensor api 3. Sensor asap 4. Buzzer 5. Jumper 6. Led
7. Papan board 8. Papan asben 9. Lem tembah 10. Pisau
3.3 Metode Penelitian