• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU KUALITAS DAN POLUSI UDARA PM2.5 YANG TERINTEGRASI DENGAN PLATFORM IOT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU KUALITAS DAN POLUSI UDARA PM2.5 YANG TERINTEGRASI DENGAN PLATFORM IOT"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMANTAU KUALITAS DAN POLUSI UDARA PM2.5 YANG TERINTEGRASI DENGAN PLATFORM IOT

Rifa Aghorru1), Muhammad Koprawi*2)

1,2Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Amikom Yogyakarta Email: [email protected]1, [email protected]*2

Abstrak

Polusi udara adalah ancaman serius bagi kesehatan manusia dan penyebab kematian kedua terbesar di dunia setelah merokok, dengan 7 juta kematian setiap tahun. Penyebab utama peningkatan PM2,5 melibatkan faktor sosial seperti industri, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk. Perubahan lingkungan dan penggunaan lahan juga memengaruhi PM2,5 secara makroskopis. Salah satu upaya mitigasi polusi udara adalah deteksi dini tingkat pencemaran udara di sekitar. Dalam penelitian ini, dirancang sebuah alat terintegrasi dengan platform IoT untuk memantau kualitas dan tingkat polusi udara sebagai solusi untuk buruknya kualitas udara. Alat ini menggunakan dua sensor utama, yaitu sensor debu PM2.5 GP2Y1010AU0F dan sensor suhu dan kelembapan DHT22. Semua sensor dihubungkan ke platform IoT melalui mikrokontroler nodemcu dengan modul Wifi esp8266. Data dari sensor ditampilkan secara real- time pada platform dan dapat dipantau melalui smartphone atau perangkat desktop dengan koneksi internet yang memadai. Platform ini juga dapat mengirimkan notifikasi tentang kondisi udara di sekitar sesuai dengan nilai ambang batas PM2.5 BMKG. Pengujian alat menunjukkan bahwa sensor PM2.5 yang dirancang memiliki standar deviasi sebesar 22,1 dan rata-rata sebesar 47,0. Hal ini menunjukkan bahwa sensor PM2.5 memiliki presisi yang baik. Alat ini memiliki potensi sebagai deteksi dini tingkat pencemaran udara di sekitar dan dapat menjadi salah satu solusi mitigasi polusi udara.

Keywords: Polusi udara, PM2.5, IoT, Platform, Sensor

PENDAHULUAN

Polusi udara merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan manusia selain perubahan iklim. Polusi udara menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah merokok, dengan 7 juta kematian setiap tahun[1]. Penyebab utama peningkatan PM2,5 terkait dengan faktor-faktor sosial, seperti industri, urbanisasi, dan pertumbuhan penduduk. Selain itu penggunaan lahan atau perubahan lingkungan juga dapat memengaruhi PM2,5 pada tingkat makroskopis.

Dibutuhkan Peningkatan kesadaran masyarakat tentang dampak kesehatan PM2,5 untuk membantu mengurangi konsentrasi PM2,5 dengan mendorong tindakan pengurangan emisi[2].

Berdasarkan uraian di atas banyak solusi atas permasalahan yang bisa dilakukan, namun

peneliti di sini berfokus untuk meningkatkan kesadaran terhadap bahaya partikulat PM2,5.

Karena jenis partikulat ini sebagian besar dapat diserap melalui sistem pernapasan dan bisa menerobos ke alveoli paru-paru hingga masuk ke aliran darah, menurut data terbaru, partikulat PM2,5 bertanggung jawab atas jutaan kematian secara global akibat penyakit kardiopulmoner seperti penyakit jantung, infeksi pernapasan, penyakit paru-paru kronis, kanker, kelahiran prematur, dan penyakit lainnya[3]. Selain itu negara Indonesia menempati rangking ke-26 dari 131 negara paling tercemar berdasarkan konsentrasi PM2,5 rata-rata tahunan di dunia (data historis 2018-2022)[4], Melihat kondisi tersebut peneliti terdorong untuk melakukan penelitian ini.

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini sebagai berikut:

(2)

Understanding global PM2.5 concentrations and their drivers in recent decades (1998–2016)”

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami tren global konsentrasi PM2.5 dan faktor-faktor yang mempengaruhinya selama dua dekade terakhir. Peneliti menggunakan data dari 2.606 lokasi pengukuran udara di seluruh dunia untuk mengevaluasi tren konsentrasi PM2.5 pada tahun 1998 hingga 2016. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun beberapa daerah di seluruh dunia mengalami penurunan konsentrasi PM2.5 selama periode studi, namun rata-rata konsentrasi PM2.5 global meningkat.

Studi ini juga mengidentifikasi beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi PM2.5, termasuk aktivitas manusia seperti transportasi dan industri, serta kondisi cuaca dan iklim.

Kesimpulannya, upaya untuk mengurangi emisi polutan udara dari aktivitas manusia dan pengelolaan cuaca dan iklim dapat membantu mengurangi konsentrasi PM2.5 di seluruh dunia dan meningkatkan kualitas udara global [5].

“Rancang Bangun Alat Ukur Kualitas Udara (PM2.5, NO2, CO) Berbasis IoT Menggunakan Sim800l Dan Mikrokontroler Arduino Mega 2560 Di Kota Tasikmalaya” Membahas tentang pengembangan alat ukur kualitas udara berbasis IoT yang dapat mengukur konsentrasi PM2.5, NO2, dan CO di udara dan mengirimkan data hasil pengukuran secara real-time ke server. Alat yang dirancang terdiri dari komponen mikrokontroler Arduino Mega 2560 CH340 versi pro mini sebagai kontroler utama, modul SIM800L sebagai fungsi IoT yang akan mengirimkan data ke cloud Google Firebase, LED Matrix 3xP10 yang berfungsi sebagai display untuk menyampaikan informasi kualitas udara saat itu, sedangkan Sensor yang digunakan yaitu PMS5003 (PM2.5), MICS6814 (CO dan NO2), DHT22 (Suhu dan Kelembaban). Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan Research and Development, dalam tahapan penyelesaian masalah nya penelitian ini menggunakan menggunakan tahapan ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, dan Evaluate) [6]. “Internet of Things-Based Indoor Air Quality Monitoring System Design” Pada penelitian ini peneliti menekankan bahwa penggunaan teknologi IoT dalam pemantauan kualitas udara dalam ruangan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan

pentingnya udara bersih dalam ruangan dan mendorong adopsi tindakan untuk memperbaiki kualitas udara dalam ruangan, dalam penelitian ini peneliti merancang dari hardware mikrokontroler ESP-32 hingga design UI daahboard platform IoT. Metode yang digunakan untuk pengujian normalisasi data dari alat yang dirancang adalah shapiro-wilk dengan alat pembanding Haz Dust EPAM-5000 [7]. “Sistem Monitoring Kualitas Udara Pada Lingkungan Perumahan Berbasis IoT Dengan Nodemcu”

Peneliti melalui penelitian ini membawa tujuan untuk membantu meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kualitas udara yang baik dan level kewaspadaan jika terjadi pencemaran yang disebabkan oleh gas maupun zat lainnya yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Alat yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari mikrokontroler nodemcu dan menggunakan 2 sensor yaitu MQ-2 dan DHT11, beberapa metode yang digunakan antara lain, observasi dengan cara mengumpulkan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian secara langsung, wawancara tatap muka dan tanya jawab langsung dengan sumber-sumber data atau pihak- pihak yang berhubungan dengan penelitian, studi pustaka dari buku-buku yang sesuai dengan tema permasalahan, dan studi dokumentasi dari literatur-literatur dan dokumentasi dari jurnal, artikel, media masa, majalah, internet, diktat dan sumber informasi lain [8]. “Pembangunan Sistem Monitoring Kualitas Udara dan Gas dalam Ruangan dengan Platform IoT dan Notifikasi via Android” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu memantau kualitas udara dan gas dalam ruangan secara real-time dan memberikan notifikasi kepada pengguna jika terdapat perubahan kualitas udara dan gas yang tidak aman. Sistem ini terdiri dari beberapa sensor yang dipasang di dalam ruangan untuk mengukur parameter kualitas udara dan gas, seperti suhu, kelembaban, karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), dan konsentrasi gas LPG. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan nodemcu ESP8266 sebagai mikrokontroler utama, sensor yang digunakan adalah sensor MQ-2, MQ-7, PZEM-004t dan ZH03A. Metode pengujian yang digunakan adalah analisis delay berdasarkan standarisasi ITU-T delay [9]. “Internet of Things Pada Sistem Monitoring Kualitas Udara

(3)

Menggunakan Web Server” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sebuah sistem yang dapat memonitor kualitas udara secara real-time, mengumpulkan data kualitas udara, dan menyajikan data tersebut ke pengguna melalui web server. Sistem ini terdiri dari beberapa sensor yang dipasang di berbagai lokasi untuk mengukur parameter kualitas udara seperti suhu, kelembaban, dan konsentrasi gas CO2 dan CO. Menggunakan mikrokontroler AVR tipe ATmega328p dan ESP8266 sebagai pusat kontrol, dan sensor yang digunakan antara lain MQ-7, MQ-135, dust densor, BMP180, GPS tracker. Metode analisa pengujian dengan cara membandingkan hasil pembacaan untuk mengukur kualitas udara berdasarkan tabel parameter dari "BADAN PENGENDALI DAMPAK LINGKUNGAN 1998” [10].

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan model ADDIE (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate) dengan detail tahapan:

Analisys, studi literatur yang berkaitan dengan proyek skripsi.

Design, merancang wiring diagram untuk alat yang akan dikembangkan.

Develop, perakitan alat sesuai wiring diagram dan konfigurasi coding melalui Arduino IDE.

Implement, menjalankan alat dan uji coba pengambilan data di lapangan.

Evaluate, memproses data dan membuat laporan.

Data dalam satuan mikrogram per meter kubik (µg/m³) untuk indikator PM2.5, derajat celcius (°C) untuk indikator suhu dan persen (%) untuk indikator kelembapan. Data diambil dengan cara meletakkan alat selama beberapa jam pada lokasi yang berdekatan dengan jalan raya yang padat dilewati oleh kendaraan bermotor, kemudian data konsentrasi PM2.5 akan dianalisa dan dihitung nilai presisinya menggunakan rumus standar deviasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Kerja Alat

Dalam penelitian rancang bangun sistem pemantau kualitas dan polusi udara PM2.5 yang terintegrasi dengan platform IoT ini, melibatkan dua unsur utama, yaitu hardware dan software.

Konsep ini akan menjadi acuan untuk rancangan dan desain pada penelitian ini. Hardware yang digunakan dalam penelitian ini yaitu nodemcu sebagai mikrokontroler utama pusat kendali untuk sensor yang digunakan, nodemcu didalamnya terdapat modul WiFi ESP8266, sehingga bisa terhubung dengam platformmelalui internet dan output data dari sensor bisa ditampilkan pada platformblynk hingga mengirimkan notifikasi pada mobile app.

Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari tahapan design, develop, implement, dan evaluate berdasarkan hasil analisys, baik itu merupakan perangkat lunak maupun perangkat keras. Pada tahap implementasi ini dilakukan pengujian terhadap rancangan yang telah dibuat, sehingga dapat diketahui sejauh mana rancangan tersebut berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Setelah proses pengujian selesai dilakukan, maka hasil dari rancangan tersebut kemudian dapat dievaluasi.

Rancangan Perangkat Keras

Gambar 1. Wiring Diagram

Perancangan dimulai dari membuat design wiring diagram yang berfungsi untuk menggambarkan secara detail bagaimana sistem ini diatur dan dihubungkan antara satu komponen dengan komponen lain, hasil desain dapat dilihat pada Gambar 1. Wiring diagram.

(4)

Konfigurasi platform blynk

Gambar 2. Dashboard blynk desktop Setelah dilakukan tahap konfigurasi coding, selanjutnya dilakukan konfigurasi pada platform blynk agar alat dapat terkoneksi dengan internet dan output data dapat dipantau melalui smartphone dan desktop.

Pada tahapan ini yang pertama kali perlu dilakukan agar platform dapat berjalan adalah mengatur virtual pin pada blynk yang berfungsi untuk pertukaran data antara perangkat keras (nodemcu) dengan aplikasi blynk, konfigurasi virtual pin blynk, data sensor debu PM2.5 dihubungkan dengan virtual pin V1 dengan satuan mikrogram per meter kubik (µg/m³), data sensor kelembapan dihubungkan dengan virtual pin V2 dengan satuan persen (%) dan data sensor suhu dihubungkan dengan virtual pin V2 dengan satuan derajat celcius (ºC).

Gambar 3. Dashboard blynk mobile Setelah semua virtual pin berhasil dihubungkan dengan coding pada arduino IDE langkah selanjutnya mengkonfigurasikan

dashboard agar output data dapat dibaca dengan mudah, tampilan dashboard blynk dapat dilihat pada Gambar 7. Dashboard blynk desktop dan Gambar 8. Dashboard blynk mobile, pada dashboard desktop warna indikator data PM2.5 berubah seiring meningkatnya tingkat konsentrasi dengan gradasi warna hijau-merah.

Setelah data dapat ditampilkan pada dashboard desktop dan mobile langkah terakhir konfigurasi pada blynk adalah mengatur otomatisasi push notification agar ada notifikasi peringatan jika konsentrasi PM2.5 dalam kondisi sehat hingga berbahaya, notifikasi ini diatur sesuai panduan nilai ambang batas PM2.5 dari BMKG (Tabel 1. Nilai ambang batas PM2.5 BMKG)[11].

Tabel 1. Nilai ambang batas PM2.5 BMKG 0-15,5 µg/m³ Baik

15,6-55,4 µg/m³ Sedang 55,5-150,4 µg/m³ Tidak Sehat 150,5-250,4 µg/m³ Sangat Tidak Sehat

>250,4 µg/m³ Berbahaya

Tabel 2. Pengujian push notification blynk

No. PM2.5 (µg/m³)

Notifikasi

Baik Sedang Tidak sehat

Sangat tidak sehat

Berbahaya

1 10 Aktif Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak Aktif

2 22 Tidak

Aktif Aktif Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak Aktif

3 73 Tidak

Aktif

Tidak

Aktif Aktif Tidak Aktif

Tidak Aktif

4 129 Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak

Aktif Aktif Tidak Aktif

(5)

5 301 Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak Aktif

Tidak

Aktif Aktif

Setelah otomatisasi push notification berhasil di konfigurasi, dilakukan pengujian untuk melihat apakah push notification dapat bekerja dengan baik, pengujian dilakukan 5 kali dengan cara mendekatkan sensor ke rokok yang menyala dengan jarak yang bervariasi, didapatkan hasil yang sesuai dengan harapan yaitu notifikasi berhasil ditampilkan sesuai nilai PM2.5 yang terdeteksi, adapun hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2. Pengujian push notification blynk.

Hasil implementasi rancangan

Gambar 4. Hasil rancangan alat

Hasil akhir dari perancangan sistem pemantau kualitas dan polusi udara PM2.5 yang terintegrasi dengan platform IoT, menggunakan PCB sebagai wadah semua komponen yang terdiri dari mikrokontroler nodemcu, dust sensor GP2Y1010AU0F, sensor suhu dan kelembapan DHT22 dan I2C OLED Display yang terhubung dengan platform IoT Blynk seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8. Hasil rancangan alat.

Pengujian alat dan pengolahan data

Setelah semua tahapan implementasi tuntas dan alat dapat berjalan dengan baik maka perlu dilakukan tahap berikutnya yaitu pengujian alat, pada tahap ini peneliti mengambil data di luar

ruangan di dekat Jalan Nusa Indah Condongcatur dengan waktu yang berbeda-beda pagi, siang, sore dan malam dilokasi yang sama untuk mengetahui apakah alat dan platform blynk mampu berjalan sesuai harapan. Pengujian pagi, siang, sore dan malam hari dengan cuaca cerah selama 60 menit kemudian diproses menjadi nilai rata-rata dengan jarak interval 5 menit antar tiap data dan hasilnya didapatkan masing-masing 13 data.

Tabel 3. Data PM2.5 pagi hari PM2.5 PAGI

No. Waktu PM2.5 (µg/m³)

Suhu (ºC)

Kelembapan (%)

1 07:30 47,6 27 78

2 07:35 75,6 27 78

3 07:40 75,2 27,6 77,6 4 07:45 34,6 28 78,2 5 07:50 67,8 28 78,6 6 07:55 42,2 28,2 78 7 08:00 40,2 28,2 77,8 8 08:05 67,8 29 76,6 9 08:10 58,2 29 76,8 10 08:15 53,2 29 75,8

11 08:20 61 29 73

12 08:25 55,6 29,8 74 13 08:30 40,6 29,8 74

Pengujian pertama dilakukan pagi hari dengan kondisi yang cukup padat kendaraan bermotor, diperoleh data PM2.5 dengan nilai rata- rata 55,4 µg/m³, dan rentang 34,6 -75,6 µg/m³, suhu dan kelembapan yang relatif stabil yaitu di rentang 27-29,8 ºC dan 73-78,6 % seperti yang terlihat pada Tabel 3. Data PM2.5 pagi hari.

(6)

Tabel 4. Data PM2.5 siang hari DATA SIANG

No. Waktu PM2.5 (µg/m³)

Suhu (ºC)

Kelembapan (%)

1 11:00 37 32 68

2 11:05 42 32 68

3 11:10 34,6 32 68 4 11:15 60,8 32 68 5 11:20 44 32,2 68 6 11:25 47,4 33 68,2 7 11:30 39,4 33 69 8 11:35 51,2 33,4 68,2 9 11:40 58,6 34 67 10 11:45 40,8 33,8 66,6 11 11:50 41,4 33 65,4 12 11:55 43,6 33 65 13 12:00 47,2 33,8 64,2

Pengujian kedua siang hari dengan kondisi yang tidak sepadat saat pagi hari, diperoleh data PM2.5 dengan rata-rata 45,2 µg/m³ dan rentang 34,6-60,8 µg/m³, suhu dan kelembapan yang relatif stabil yaitu di rentang 32-34 ºC dan 64,2-69 % seperti yang terlihat pada Tabel 4. Data PM2.5 siang hari.

Tabel 5. Data PM2.5 sore hari PM2.5 SORE

No. Waktu PM2.5 (µg/m³)

Suhu (ºC)

Kelembapan (%)

1 15:30 36,8 31 66,6 2 15:35 37,4 31 68,4

3 15:40 52,2 31 69,8 4 15:45 48,8 30,6 69,2 5 15:50 73,2 30,2 71 6 15:55 96 30,6 70,8 7 16:00 48,6 30 72 8 16:05 41,8 30 72 9 16:10 82,6 30 72,4

10 16:15 97 30 72,2

11 16:20 48,6 29,4 73,6 12 16:25 56,2 29,8 73,8 13 16:30 44,8 29 75

Pengujian ketiga sore hari dengan kondisi jalan yang padat kendaraan bermotor, diperoleh data PM2.5 dengan rata-rata 58,8 µg/m³ dan rentang 36,8-97 µg/m³, suhu dan kelembapan yang relatif stabil yaitu di rentang 29-31 ºC dan 68,4-75 % seperti yang terlihat pada Tabel 5. Data PM2.5 sore hari.

Tabel 6. Data PM2.5 malam hari DATA MALAM

No. Waktu PM2.5 (µg/m³)

Suhu (ºC)

Kelembapan (%)

1 20:00 28 28 81

2 20:05 28,8 28 81 3 20:10 26,4 27,4 81,8 4 20:15 19,2 28 81,4 5 20:20 40,4 27 82,2 6 20:25 28,6 27 82,2 7 20:30 29,6 26,6 83,4 8 20:35 25,8 26 84

(7)

9 20:40 25,8 26 84,4 10 20:45 23 26,4 85 11 20:50 38,6 27 86 12 20:55 38,8 27 86

13 21:00 20 26 87

Pengujian terakhir malam hari dengan kondisi jalan yang tidak terlalu padat kendaraan bermotor, diperoleh data PM2.5 dengan rata-rata 28,7 µg/m³ dan rentang 19,2-40,4 µg/m³, suhu dan kelembapan yang relatif stabil yaitu di rentang 26-28 ºC dan 81-87 % seperti yang terlihat pada Tabel 6. Data PM2.5 malam hari.

Gambar 5. Grafik data PM2.5 pagi, siang, sore dan malam

Didapatkan temuan bahwa tingkat konsentrasi PM2.5 dengan fluktuasi yang paling tinggi adalah pada waktu sore hari yaitu dengan nilai rata-rata 58,8 µg/m³ dan terendah pada malam hari dengan nilai rata-rata 28,7 µg/m³ seperti yang terlihat pada grafik Gambar 5. Grafik data PM2.5 pagi, siang, sore dan malam.

Gambar 6. Scatter plot keseluruhan data

Berdasarkan hasil data pengujian yang telah dilakukan didapati bahwa nilai indikator suhu dan kelembapan memiliki tingkat korelasi yang rendah terhadap nilai konsentrasi PM2.5 seperti yang terlihat pada grafik Gambar 6. Scatter plot keseluruhan data.

Tabel 7. Hasil perhitungan seluruh data PM2.5 Standar deviasi 22,1

Rata-Rata 47,0

Pada Tabel Tabel 7. Hasil perhitungan seluruh data PM2.5 berisi nilai standar deviasi dan rata-rata nilai indikator PM2.5, pada tabel ini diperoleh nilai standar deviasi sebesar 22,1 dan rata-rata sebesar 47,0 yang mana ini termasuk nilai standar deviasi yang baik, karena lebih kecil dibandingkan nilai rata-rata data, jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sensor PM2.5 yang dirancang memiliki tingkat konsistensi dan presisi yang baik dalam mengukur tingkat konsentrasi PM2.5 yang ada pada udara, semua data hasil pengujian diolah menggunakan aplikasi MS Excel.

Dengan merancang sistem pemantau kualitas dan polusi udara PM2.5 yang terintegrasi dengan platform IoT diharapkan bisa menjadi deteksi awal mengenai kualitas dan level pencemaran udara di lingkungan sekitar yang berbahaya bagi kesehatan, sehingga bisa segera dilakukan tindak lanjut yang diperlukan. Sistem yang dibangun diharapkan dalam implementasinya dapat menjadi peringatan dini terhadap pencemaran udara pada lingkungan sekitar di dalam maupun luar ruangan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian pada skripsi ini yaitu rancangan sistem pemantau kualitas dan polusi udara PM2.5 maka dapat disimpulkan bahwa alat dan sistem dapat terhubung dengan platform dan berjalan dengan baik hingga output data berupa nilai tingkat polusi udara PM2.5, suhu dan kelembapan dapat ditampilkan pada perangkat mobile maupun desktop dashboard platform blynk dan push notification dapat dikirimkan ke perangkat

(8)

mobile ketika indikator PM2.5 yang terdeteksi termasuk nilai ambang batas yang sudah ditentukan.Berdasarkan perhitungan data pada pengujian menunjukkan bahwa sensor PM2.5 yang dirancang memiliki nilai standar deviasi 22,1 dan rata rata 47,0, hasil ini menunjukkan bahwa sensor PM2.5 memiliki nilai presisi yang baik karena nilai standar deviasinya lebih kecil dibanding nilai rata-rata.

REFERENSI

[1] “New WHO Global Air Quality Guidelines aim to save millions of lives

from air pollution.”

https://www.who.int/news/item/22-09- 2021-new-who-global-air-quality- guidelines-aim-to-save-millions-of-lives- from-air-pollution (accessed Sep. 22, 2022).

[2] C. H. Lim, J. Ryu, Y. Choi, S. W. Jeon, and W. K. Lee, “Understanding global PM2.5 concentrations and their drivers in recent decades (1998–2016),” Environ Int, vol. 144, p. 106011, Nov. 2020, doi:

10.1016/J.ENVINT.2020.106011.

[3] P. Thangavel, D. Park, and Y. C. Lee,

“Recent Insights into Particulate Matter (PM2.5)-Mediated Toxicity in Humans:

An Overview,” International Journal of Environmental Research and Public Health 2022, Vol. 19, Page 7511, vol. 19, no. 12, p. 7511, Jun. 2022, doi:

10.3390/IJERPH19127511.

[4] “World’s Most Polluted Countries in 2022 - PM2.5 Ranking | IQAir.”

https://www.iqair.com/world-most- polluted-countries (accessed Sep. 22, 2022).

[5] C. H. Lim, J. Ryu, Y. Choi, S. W. Jeon, and W. K. Lee, “Understanding global PM2.5 concentrations and their drivers in recent decades (1998–2016),” Environ

Int, vol. 144, Nov. 2020, doi:

10.1016/j.envint.2020.106011.

[6] S. Anwar, A. Yuliat, and R. Y. Manova,

“Rancang Bangun Alat Ukur Kualitas Udara (PM2.5, NO2, CO) Berbasis Iot

Menggunakan Sim800l Dan

Mikrokontroler Arduino Mega 2560 Di Kota Tasikmalaya,” pp. 36–43, 2022.

[7] V. C. P. A. M. R. Grace C. Rumampuk,

“Internet of Things-Based Indoor Air Quality Monitoring System Design,”

Jurnal Teknik Informatika vol.17 no. 1 January – March 2021, vol. 17, pp. 11–

18, 2021.

[8] T. Rachman, I. I. Purnomo, and I. I. Ridho,

“SISTEM MONITORING KUALITAS

UDARA PADA LINGKUNGAN

PERUMAHAN BERBASIS IOT

DENGAN NODEMCU,” 2021.

[9] I. Fadli and E. Safrianti, “Pembangunan Sistem Monitoring Kualitas Udara dan Gas dalam Ruangan dengan Platform IoT dan Notifikasi via Android,” 2020.

[10] S. Sadi, S. Mulyati, and P. B. Setiawan,

“Internet of Things Pada Sistem Monitoring Kualitas Udara Menggunakan Web Server,” Formosa Journal of Multidisciplinary Research (FJMR), vol.

1, no. 4, pp. 1085–1094, 2022, doi:

10.55927.

[11] “Informasi Konsentrasi Partikulat

(PM2.5) | BMKG.”

https://www.bmkg.go.id/kualitas- udara/informasi-partikulat-pm25.bmkg (accessed May 25, 2023).

Referensi

Dokumen terkait

12/12/22, 7:53 PM Merit List সরকাির িবদ ালয় - Directorate of Secondary and Higher Education