JIMP : Jurnal Informatika Merdeka Pasuruan Vol.7 No.3 Desember 2022, P-ISSN : 2502-5716, E-ISSN : 2503-1945 Terakreditasi Peringkat Sinta 4 berdasarkan Petikan dari Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 200/M/KPT/2020, masa berlaku mulai Vol.3 No.1 tahun 2018 s.d Vol.7 No.2 tahun 2022
115 DOI http://dx.doi.org/10.51213/jimp.v7i3.737
Rancang Bangun Sistem Presensi Siswa Menggunakan Sensor RFID dan Website Berbasis PHP & MYSQL
Fahrur Rozi1, Puji Restiawan 2, Farid Sukmana3
1,2 Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Sains dan TeknnologiUniversitas Bhinneka PGRI, Indonesia
3 Informatika, Universitas Muhammadiyah Gresik, Indonesia
Received: 31-10-2022; Accepted: 27-08-2023; Published: 12-09-2023
Abstrak—Pelaksanaan kegiatan dan pembelajaran sekolah menengah di Indonesia masih menggunakan sistem presensi manual sebagai media pencatatan kehadiran siswa di sekolah.
Presensi secara manual tentu dapat mengakibatkan adanya beberapa permasalahan seperti data presensi yang rawan hilang karena dicatat secara manual satu demi satu. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem presensi berbasis digital Adapun tujuan penelitian ini adalah membuat sistem presensi siswa berbasis RFID yang layak digunakan di sekolah dengan mengacu pada konsep fungsi yang diinginkan. Sistem ini dikembangkan dengan menggabungkan konsep kerja mikrokontroller dan Radio Frequency Identification (RFID) menjadi satu sistem. Data berupa nomor unik dari tag RFID digunakan sebagai Primary key data siwa. Saat tag RFID didekatkan pada alat pembaca, datanya akan secara otomatis diolah oleh sistem dan kemudian masuk kedalam database, kemudian buzzer akan berbunyi jika data berhasil terbaca dan nama siswa akan muncul pada halaman web jika presensi berhasil dilakukan. Dari beberapa pengujian yang sudah dilakukan, sensor RFID Reader MFRC522 dapat membaca tag RFID dengan baik pada jarak maksimum 3 cm dengan berbagai penghalang, kecuali penghalang dengan bahan alumunium.
Data kehadiran siswa dapat tercatat dengan baik dalam database dan kemudian ditampilkan ke halaman rekapitulasi yang dibuat dengan memadukan bahasa pemrograman php dan database MySql.
Kata kunci
—
Presensi, RFID, Web, MySql, PHPAbstract—The implementation of high school activities and learning in Indonesia still uses the manual attendance system as a medium for recording student attendance at school.
Presence manually can certainly lead to several problems, such as attendance data that is prone to loss because it is recorded manually one by one. For this reason, it is necessary to develop a digital-based attendance system. The purpose of this research is to create an RFID-based student attendance system that is suitable for use in schools by referring to the concept of the desired function. This system was developed by combining the working concepts of a microcontroller and Radio Frequency Identification (RFID) into one system. Data in the form of a unique number from tag RFID the primary key for student data.
When tag is brought near the reader, the data will be automatically processed by the system and then entered into the database, then buzzer will sound if the data is successfully read and the student's name will appear on the web page if the attendance is successful. From several tests that have been carried out, the RFID Reader MFRC522 sensor can read tags well at a maximum distance of 3 cm with various obstacles, except for the barrier with aluminum material. Student
attendance data can be recorded properly in the database and then displayed on the recapitulation page which is created by combining the PHP programming language and database MySql.
Kata kunci
—
Presence, RFID, Web, MySql , PHPI. PENDAHULUAN
Pesatnya perkembangan teknologi di dunia pada saat ini memaksa masyarakat untuk selalu hidup berdampingan dengan teknologi terlebih lagi pada lingkungan sekolah.
Sampai saat ini pelaksanaan kegiatan dan pembelajaran sekolah menengah di Indonesia masih menggunakan sistem presensi manual sebagai media pencatatan kehadiran siswa . Secara garis besar, presensi pada umumnya merupakan kumpulan data kehadiran, bagian dari laporan kegiatan suatu lembaga, dan termasuk data kehadiran yang disusun sedemikian rupa sehingga nantinya dapat ditemukan dengan mudah kapanpun ketika dibutuhkan [1]. Salah satu sekolah di tulungagung yang masih menggunakan metode presensi manual untuk siswanya adalah SMP Negeri 1 Sendang. Presensi juga dapat berkaitan dengan penerapan kedisiplinan yang ditentukan oleh suatu institusi atau lembaga [2]. Presensi secara manual dapat mengakibatkan permasalahan yang cukup fatal seperti data presensi yang bisa hilang karena dicatat secara manual satu demi satu dan juga rawannya manipulasi data karena dapat diubah dengan hanya menggunakan pena [3]. Untuk itu, perlu dikembangkan sistem presensi berbasis digital terlebih lagi belum banyak sekolah yang menggunakannya.
Penelitian tentang sistem presensi digital telah dilakukan oleh beberapa peneliti. Sistem presensi digital juga dikembangkan oleh Sabil menggunakan RFID yang terintegrasi dengan database, software Visual Studio, Microsoft Access dan Microsoft Excel. Alat yang sudah dirancang ini belum mampu membatasi keterlambatan mahasiswa. Penelitian yang hampir sama juga telah dilakukan oleh Sukowati pada tahun 2017, dimana datanya terintegrasi langsung dengan Sistem Informasi Akademik (SIA) dan menggunakan software Visual Basic dan database MySQL. Kelemahan dari penelitian ini adalah penggunaan SIA yang hanya bisa diakses oleh pihak tertentu saja dan membutuhkan koneksi internet [4][5].
116 DOI http://dx.doi.org/10.51213/jimp.v7i3.737 Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk merancang
sebuah alat yang dapat meminimalisir kesalahan serta kehilangan data presensi yang bisa dibilang cukup penting dalam dunia pendidikan . Alat ini dirancang dengan menggunakan mikrokontroller nodemcu esp8266 dan sensor rfid dengan buzzer sebagai indikator terbaca atau tidaknya rfid yang kemudian diintegrasikan dengan sebuah web guna untuk melihat hasil dari presensi siswa.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Terdapat beberapa prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini, adapun prosedur tersebut dapat dilihat pada gambar 1 [5].
Gambar. 1 Prosedur Penelitian
1) Studi Literatur
Peneliti melakukan pengamatan dan studi litertur guna mendapatkan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan selama perancangan alat dan web, baik itu website, jurnal, atau media lain yang relevan [6]
2) Desain Web dan Perancangan Alat a. Desain Web
Peneliti membuat desain sebuah web yang sederhana, berbekal ilmu yang didapat selama duduk dibangku kuliah serta referensi dari beberapa sumber yang relevan. Web ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP &
MySQL sebagai tempat penampungan data para siswa.
Tampilan halaman awal dari prototype sistem dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar. 2 Tampilan halaman awal prototype website
b. Desain Alat
Peneliti perlu memperhatikan datasheet alat yang diperlukan, penempatan yang rapi akan memudahkan proses perancangan alat tersebut. Pada tahap ini, desain dibuat dengan menggunakan bantuan aplikasi fritzing.
Fritzing merupakan sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuat desain dan simulasi berbagai alat elektronik [7].
Desain perangkat dapat dilihat pada gambar 3.
Gambar. 3 Desain perangkat
c. Perancangan software
Alat yang sudah dirancang tidak mungkin bisa berjalan dengan sendirinya, perlu sebuah perintah atau program yang harus ditulis didalamnya, pada tahap perancangan alat ini tidak bisa lepas dari perancangan software, software sendiri merupakan sistem yang akan menjalankan hardware (alat) [7]. Sistem yang berjalan didalam NodeMCU berfungsi mengolah data yang didapat dari sensor kemudian meneruskannya ke interface (user).
Sistem sendiri bisa diartikan sebagai sekumpulan subsistem, komponen yang saling bekerja sama dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan output yang sudah ditentukan sebelumnya [8]. Flowchart sistem dapat dilhat pada gambar 4.
Cara kerja dari sistem yaitu dimulai dengan NodeMCU yang masuk ke jaringan wifi yang sama dengan perangkat user dan sistem mengecek apakah ip addressnya sudah sesuai dengan perangkat user, setelah itu siswa menempelkan tag RFID ke sensor, kemudian sensor akan mengirimkan data ke mikrokontroller untuk diteruskan ke database, kemudian sistem website akan melihat apakah data yang dikirimkan sudah ada atau belum, jika belum maka harus menginputkan kembali data, tetapi jika sudah bisa langsung melakukan presensi, kemudian disini dicek lagi oleh sistem website apakah pada hari tersebut data ini sudah presensi atau belum, jika sudah presensi maka data tidak akan terbaca dan harus melakukan presensi keesokan harinya lagi, tetapi jika belum presensi maka data presensi akan langsung masuk ke database
117 DOI http://dx.doi.org/10.51213/jimp.v7i3.737 Gambar 4. Flowchart sistem
3) Pengujian a. Pengujian Alat
Alat yang sudah dirancang akan diuji pada tahap ini, tujuannya adalah untuk mendapatkan data respon yang dikeluarkan oleh alat yang sudah dibuat. Sensor akan dilakukan 3 pengujian yakni uji respon sensor, uji delay sensor, dan uji penghalang [9].
b. Pengujian Web
Website yang sudah selesai dibuat kemudian harus diuji terlebih dahulu kelayakannya, tujuannya adalah untuk melihat apakah fitur yang ada diwebsite ini sudah sesuai dengan harapan atau tidak. Prosedur pengujian yang diterapkan untuk website ini adalah dengan menggunakan teknik uji coba black box testing dimana pengujian ini fokus pada keperluan fungsional dari system [10].
4) Hasil dan Pembahasan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian sistem presensi siswa menggunakan sensor RFID dan website, Pada tahap ini hasil serta pembahasannya dapat dipaparkan ketika penelitian sudah terselesaikan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Hasil perancangan a. Hasil Rancangan Mekanik
Perangkat mekanik yang sudah dirancang dengan sesuai akan memudahkan hardware dan software melakukan tugasnya dengan baik adapun perangkat mekanik yang dimaksud dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Hasil rancangan mekanik
Perangkat tersebut memiliki panjang 15 cm dan tinggi 5 cm dengan lebar 9,5 cm. Perangkat tersebut terdiri dari 1 buah sensor RFID dengan frekuensi 13,56 MHz, 1 buah buzzer pasif, dan 1 buah mikrokontroller nodemcu esp8226.
Perangkat ini membutuhkan daya sebesar 5v yang dialirkan melalui slot micro usb yang tersedia pada mikrokontroller.
Perangkat ini juga bisa menggunakan daya yang ada pada powerbank sehingga bisa diletakkan dimana saja asalkan tetap tersambung dengan jaringan wifi yang sama dengan komputer, hal ini juga memungkinkan perangkat tetap bisa beroperasi meski ada pemadaman listrik, sedangkan untuk jaringan wifi nantinya bisa diganti dengan memanfaatkan hotspot selluler dari handphone.
Peneliti merekomendasikan penggunaan tag RFID berbentuk stiker dibandingkan dengan bentuk kartu, alasannya karena tag berbentuk stiker ini memiliki harga yang lebih terjangkau serta lebih fleksibel karena bisa ditempelkan dimana saja agar tidak tertinggal ketika berangkat ke sekolah seperti tas, kotak pensil, dll. Contoh bentuk RFID dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6. Tag rfid stiker dan kartu
Dari segi penampilan memang terlihat berbeda, stiker memiliki semacam garis-garis berwarna silver dan dapat ditempelkan pada benda, sedangkan kartu berwarna putih polos dan memiliki bahan yang lebih solid karena terbuat dari plastik, meskipun berbeda penampilan tetapi kedua tag ini mampu terbaca dengan baik oleh sensor.
2) Hasil Perancangan Website
118 DOI http://dx.doi.org/10.51213/jimp.v7i3.737 Website dengan desain yang simple dan sederhana dapat
memudahkan pengguna untuk memahami informasi yang ada didalamnya, tampilan yang sederhana dan tidak memainkan banyak warna terkadang membuat website tersebut terlihat lebih friendly. Adapun tampilan website yang sudah dibuat dapat dilihat pada gambar 7.
Gambar 7. Halaman awal website
Gambar 7 merupakan halaman pertama dari website, ketika pertama kali membuka website maka akan langsung dihadapkan dengan halaman ini, disini user perlu memasukkan pertemuan berupa angka sesuai dengan hari ke berapa pembelajaran sudah berjalan.
Gambar 8. Halaman data siswa
Gambar 8 merupakan halaman yang berisi data siswa, pada halaman ini user bisa menambahkan, mengedit, dan menghapus data siswa. Data siswa harus dimasukkan terlebih dahulu agar nantinya siswa dapat melakukan presensi, jika ada data siswa yang belum ditambahkan ke halaman ini maka siswa tersebut tidak dapat melakukan presensi
Gambar 9. Halaman rekapitulasi kehadiran
Gambar 9 merupakan halaman yang berisi hasil rekapitulasi kehadiran siswa, jumlah hadir, sakit, izin, dan alpa dapat dilihat dengan jelas pada halaman ini, persentase kehadiran dari siswa juga bisa dilihat pada halaman ini.
3) Pengujian
a. Pengujian Perangkat
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui berapa jarak maksimal sensor dalam mendeteksi tag RFID.
TABEL I UJI RESPON SENSOR
Jarak Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5
1 cm Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca 2 cm Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca 3 cm Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca Terbaca 4 cm Tidak
Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca 5 cm Tidak
Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca
Tidak Terbaca
Tabel 1 menjelaskan bahwa pengujian dilakukan dengan 5 jarak yang berbeda untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada tiap jarak yang diuji, penguji membatasi pengujian hanya sampai 5 cm dikarenakan mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa rata-rata jarak yang mampu dibaca oleh sensor hanya 3-4 cm, hasil dari pengujian ini menunjukkan bahwa jarak maksimal yang bisa dibaca sensor adalah 3 cm, hal ini dikarenakan sensor RFID yang digunakan memiliki catu daya yang kecil sehingga gelombang radio yang dipancarkan juga relatif dekat.
TABEL II UJI DELAY SENSOR
Jarak Uji 1 Uji 2 Uji 3 Uji 4 Uji 5
1 cm 0,120 0,153 0,064 0,145 0,060
2 cm 0,146 0,027 0,030 0,206 0,232
3 cm 0,256 0,175 0,167 0,068 0,166
4 cm x x x x x
5 cm x x x x x
Tabel 2 menjelaskan bahwa terdapat perbedaan waktu dalam pengiriman data dari sensor menuju web. Pada jarak 1 cm rata-rata waktu delay berada pada angka 0,108 detik, sedangkan pada jarak 2cm rata-rata waktu delay berada pada angka 0,128 detik, dan pada jarak 3 cm rata-rata waktu delay berada pada angka 0,166 detik. hal ini bisa dilihat pada tabel bahwa jarak dapat mempengaruhi perbedaan waktu pengiriman data, sedangkan pada jarak 4 cm dan 5 cm tidak terdapat rekaman data karena pada jarak tersebut sensor tidak dapat membaca tag RFID.
TABEL III
HASIL UJI RESPON SENSOR TERHADAP PENGHALANG
Jenis Penghalang Terdeteksi
Plastik
Kertas
Karet
Kayu
Aluminium x
Pada tabel 3 menjelaskan bahwa sensor diuji dengan menggunakan 5 penghalang yang berbeda, hasilnya dapat dilihat bahwa penghalang berbahan plastik, kertas, karet, dan kayu tidak dapat menghalangi sensor dalam mendeteksi tag RFID, sedangkan aluminium dapat menghalangi sensor dan menyebabkan sensor tidak bisa membaca tag.
b. Pengujian Website
Pada pengujian ini, peneliti menggunakan metode uji black box guna untuk mengetahui apakah funsionalitas dari sistem sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan atau belum.
119 DOI http://dx.doi.org/10.51213/jimp.v7i3.737 TABEL IV
HASIL UJI WEBSITE
NO Skenario Pengujian
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Kesimpulan 1 Menambah
data siswa
Dapat menyimpan id kartu, nis, nama, jenis kelamin, kelas, dan alamat
Sistem dapat menyimpan id kartu nis, nama, jenis kelamin, kelas, dan alamat
Valid
2 Mengubah data siswa
Dapat mengubah data siswa baik itu id kartu, nis, nama, jenis kelamin, kelas, dan alamat
Data siswa dapat diubah
Valid
3 Menghapus data siswa
Dapat menghapus data siswa yang sudah tidak diperlukan lagi
Data siswa yang sudah tidak diperlukan dapat dihapus
Valid
4 Melakukan proses presensi
Dapat melakukan proses presensi dan menyimpan data presensi ke dalam database kemudian ditampilkan pada menu rekapitulasi
Presensi dapat berjalan dengan baik
Valid
5 Menampilkan persentase kehadiran siswa
Dapat menampilkan persentase kehadiran siswa berdasarkan jumlah hadir, sakit, izin dan alpa.
Persentase kehadiran siswa dapat dilihat dengan jelas.
Valid
Pada tabel 4 menjelaskan bahwa website sudah dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan, hal tersebut dapat dilihat dari kesimpulan pengujian yang menunjukkan bahwa semua pengujiannya valid. Beberapa skenario pengujian diatas mengacu pada kelemahan dari sistem presensi konvensional, seperti persentase dan jumlah kehadiran yang bisa langsung dilihat pada halaman rekapitulasi siswa.
IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah sistem yang dibuat dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan, Perangkat mampu merekam data kehadiran dan dapat terintegrasi dengan database yang berbasis web menggunakan jaringan wifi lokal sebagai sarana pengiriman data dari alat menuju website. Hasil perekaman kehadiran siswa dapat dilihat langsung pada halaman rekapitulasi siswa
REFERENSI
[1] F. Ayu and A. Mustofa, “Sistem Aplikasi Absensi Menggunakan Teknologi Barcode Scanner Berbasis Android,” IT J. Res. Dev., 2019, doi: 10.25299/itjrd.2020.vol4(2).3642.
[2] P. Kenda, “SISTEM PRESENSI BERBASIS WAJAH DENGAN METODE HAAR CASCADE,” KONSTELASI Konvergensi Teknol. dan Sist. Inf., 2021, doi:
10.24002/konstelasi.v1i2.4305.
[3] Arsito Ari Kuncoro and Muhamad Zaenudin, “Sistem Informasi Penggajian dengan Pencatatan Presensi Menggunakan Fingerprint Pada MTS Nu Jogoloyo Berbasis Multiuser,” E- Bisnis J. Ilm. Ekon. dan Bisnis, 2021, doi: 10.51903/e- bisnis.v14i2.510.
[4] R. Andarsyah and M. H. K Saputra, “Perancangan Aplikasi Digital Untuk Mencatat Data Tamu Menggunakan Arduino Uno Dan Near Field Communication (Nfc) (Studi Kasus Humas &
Rekrutmen Politeknik Pos Indonesia),” Competitive, 2020, doi:
10.36618/competitive.v15i1.685.
[5] R. Kurniawati, A. A. Rizky, and A. Hermawan, “Implementasi Smart Device untuk Sistem Presensi Perkuliahan,” J. Manaj.
Inform., 2020, doi: 10.34010/jamika.v10i1.2262.
[6] F. Rozi and A. Kristari, “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN GAME EDUKASI BERBASIS ANDROID PADA MATA PELAJARAN FISIKA UNTUK SISWA KELAS XI DI SMAN 1 TULUNGAGUNG,” JIPI (Jurnal Ilm. Penelit.
dan Pembelajaran Inform., 2020, doi: 10.29100/jipi.v5i1.1561.
[7] F. Sukmana and F. Rozi, “Decision support system on computer maintenance management system using Association Rule and Fisher Exact test One Side P-Value,” Telkomnika (Telecommunication Comput. Electron. Control., vol. 15, no. 4, 2017, doi: 10.12928/TELKOMNIKA.v15i4.5880.
[8] A. Motroni, A. Buffi, and P. Nepa, “A Survey on Indoor Vehicle Localization through RFID Technology,” IEEE Access, 2021, doi: 10.1109/ACCESS.2021.3052316.
[9] K. P. Aji, U. Darusalam, and N. D. Nathasia, “Perancangan Sistem Presensi Untuk Pegawai Dengan RFID Berbasis IoT Menggunakan NodeMCU ESP8266,” JOINTECS (Journal Inf.
Technol. Comput. Sci., 2020, doi: 10.31328/jointecs.v5i1.1222.
[10] T. M. Tamtelahitu, “PERANCANGAN SISTEM ABSENSI PINTAR MAHASISWA MENGGUNAKAN TEKNIK QR CODE DAN GEOLOCATION,” JIPI (Jurnal Ilm. Penelit. dan Pembelajaran Inform., 2021, doi: 10.29100/jipi.v6i1.1894.
This is an open access article under the CC–BY-SA license.