• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TEGAL TAHUN 2022-2042

N/A
N/A
Tigoh Mursa

Academic year: 2024

Membagikan "RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TEGAL TAHUN 2022-2042 "

Copied!
83
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

IDENTIFIKASI MASALAH

MAKSUD DAN TUJUAN

  • Maksud
  • Tujuan

METODE

  • Dasar Hukum
  • Prosedur Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIK EMPIRIS

KAJIAN TEORITIS; PERENCANAAN TATA RUANG SEBAGAI PROSES

  • Pengertian dan Kedudukan RTRW Kabupaten
  • Fungsi dan Manfaat RTRW Kabupaten
  • Muatan RTRW Kabupaten

Mengacu pada rencana struktur tata ruang wilayah nasional (RTRW nasional dan rencana detail), rencana struktur tata ruang provinsi (RTRW provinsi dan rencana detail), serta memperhatikan rencana struktur tata ruang kabupaten/kota perbatasan; Sumber daya air yang bersangkutan yang berada dalam wilayah kabupaten, bila diperlukan dapat dicantumkan pada peta rencana tata ruang wilayah kabupaten. Mengacu pada rencana model tata ruang wilayah nasional (RTRW nasional dan rencana rinci), rencana model tata ruang wilayah provinsi (RTRW provinsi dan rencana rinci), serta memperhatikan rencana model tata ruang kabupaten/kota perbatasan;

Gambar 2.1 Siklus Penataan Ruang
Gambar 2.1 Siklus Penataan Ruang

AZAZ

34 (5) Apabila batas waktu tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pelaku pelanggaran, maka pejabat yang berwenang akan melakukan tindakan pemulihan fungsi ruang secara paksa; Dan. 6) apabila pelaku pelanggaran dinilai tidak mampu membiayai kegiatan pemulihan fungsi ruang, maka pemerintah daerah dapat mengajukan keputusan peraturan agar pemulihan dilakukan oleh pemerintah daerah atas biaya orang yang melanggar. melakukan pelanggaran di kemudian hari. i) denda administratif dapat dikenakan secara terpisah atau bersamaan dengan sanksi administratif lainnya. 35 Penataan ruang dilaksanakan berdasarkan undang-undang/ketentuan peraturan perundang-undangan dan penataan ruang dilaksanakan dengan memperhatikan rasa keadilan masyarakat serta melindungi hak dan kewajiban semua pihak secara adil dengan jaminan kepastian hukum.

PRAKTIK EMPRIS

Perangkat insentif adalah pengaturan yang dimaksudkan untuk merangsang kegiatan yang konsisten dengan tujuan rencana fisik. Di bidang fisik melalui pembangunan sarana dan prasarana seperti jalan, listrik, air minum, telepon, dan lain sebagainya untuk melayani pembangunan wilayah sesuai dengan rencana fisik. Teknologi dapat digunakan untuk mengidentifikasi bagian-bagian wilayah perencanaan yang sensitif dan memerlukan perlindungan untuk diakomodasi dalam rencana fisik.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, penataan ruang hendaknya mempertimbangkan aspek ketersediaan dan penguasaan teknologi yang dapat digunakan, termasuk teknologi pemanfaatan ruang. Berbagai uraian di atas memberikan gambaran bahwa visi keberlanjutan ekologi sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru dalam penataan ruang. Kurangnya pemahaman para pemangku kepentingan tentang pentingnya aspek kelestarian lingkungan hidup, khususnya pada tahap pelaksanaan penataan ruang.

Lemahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran penataan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang disebabkan oleh tidak adanya pengaturan sanksi yang tegas dalam Undang-Undang Penataan Ruang. Pengembangan insentif dan disinsentif yang secara efektif dapat mendorong pemanfaatan ruang yang sesuai dengan penataan ruang sekaligus mencegah dan mengurangi pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan penataan ruang.

EVALUASI DAN ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT 38

  • Undang-Undang No. 26 Tahun 2007
  • Undang-Undang No. 25 Tahun 2004
  • KETERKAITAN RANPERDA RTRW DENGA PERATURAN
  • HARMONISASI SECARA VERTIKAL DAN HORIZONTAL

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103); Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat dalam Penataan Ruang (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118);

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Penataan Ruang Daerah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 tentang Bentuk dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160); Penataan Ruang merupakan sistem proses penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Penyelenggaraan penataan ruang adalah upaya mencapai tujuan penataan ruang melalui penyelenggaraan penataan ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pengendalian penataan ruang merupakan upaya untuk menjamin agar penataan ruang dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Arah penyusunan RTRW Kabupaten Tegal tertuang dalam Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Tegal.

Pemanfaatan ruang sesuai dengan ketentuan peraturan daerah ini, sehingga dipercepat memperoleh izin yang diperlukan.

LANDASAN FILOSOFIS, SOSIOLOGI, DAN YURIDIS

LANDASAN FILOSOFIS

Landasan filosofis adalah suatu pertimbangan atau alasan yang menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk memperhatikan pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum yang memuat suasana spiritual dan falsafah bangsa Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Indonesia Ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesatuan wilayah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi, serta sebagai kekayaan alam, merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia yang patut disyukuri, dilindungi, dan dikelola secara berkelanjutan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Hal ini sejalan dengan Pasal 33 UUD 1945 yang menyatakan bahwa “Bumi dan air serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.

Pasal UUD 1945 tersebut di atas dimasukkan dalam pasal 2 dan 3 UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Pasal 2 menyatakan bahwa penataan ruang dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan asas keterpaduan; harmoni, keselarasan dan keseimbangan; kontinuitas; ..efisiensi dan efektivitas; keterbukaan; koneksi dan kemitraan; .. perlindungan kepentingan umum; kepastian hukum dan keadilan; dan tanggung jawab.

LANDASAN SOSIOLOGIS

57 Negara menyelenggarakan penataan ruang, yang pelaksanaan kekuasaannya dilaksanakan oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan tetap menghormati hak setiap orang. Hal ini dimaksudkan agar peraturan perundang-undangan yang dibuat dapat diterima secara wajar oleh masyarakat dan efektif. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh negara diharapkan dapat diterima dan ditaati secara sadar oleh seluruh masyarakat tanpa terkecuali.

Harapan ini membawa konsekuensi bahwa setiap peraturan perundang-undangan harus lebih memperhatikan seluruh fenomena sosial yang ada di masyarakat berkembang.

LANDASAN YURIDIS

58 Memberikan persetujuan substantif dalam rangka penetapan peraturan daerah yang berkaitan dengan rencana tata ruang provinsi dan rencana tata ruang kabupaten/kota.

KETENTUAN UMUM (RUMUSAN ISTILAH DAN PENGERTIAN DALAM RANPERDA

Peraturan tata ruang merupakan upaya untuk memberikan landasan hukum bagi pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Pembangunan penataan ruang merupakan upaya untuk meningkatkan efektivitas penataan ruang yang dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penataan ruang. Pusat kegiatan regional (RPC) merupakan kawasan perkotaan yang melayani kegiatan pada tingkat provinsi atau multi kabupaten/kota.

Local Activity Center (LACs) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan skala kabupaten atau berbagai kecamatan. Jalan arteri primer adalah jalan yang secara efisien menghubungkan pusat-pusat kegiatan nasional atau antara pusat kegiatan nasional dan pusat kegiatan daerah. Rekomendasi kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang adalah dokumen yang menunjukkan kesesuaian Rencana Kegiatan Pemanfaatan Ruang yang didasarkan pada kebijakan strategis nasional dan tidak diatur dalam RTR dengan memperhatikan asas dan tujuan Penyelenggaraan Penataan Ruang.

Masyarakat adalah perseorangan, sekelompok orang, termasuk masyarakat hukum adat, korporasi, dan/atau pemangku kepentingan non-pemerintah lainnya dalam penyelenggaraan penataan ruang. Stakeholder adalah orang-orang atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap penyelenggaraan penataan ruang, antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah Kabupaten, dan Masyarakat.

AZAS PENATAAN RUANG KABUPATEN TEGAL

Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang merupakan dokumen yang menunjukkan kesesuaian antara Rencana Kegiatan Pemanfaatan Ruang dengan RTR selain RDTR. Peran Masyarakat adalah peran serta aktif Masyarakat dalam Penataan Ruang, Pemanfaatan Ruang, dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang. Forum Penataan Ruang merupakan forum di tingkat pusat dan daerah yang bertugas membantu Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam memberikan pertimbangan dalam Penyelenggaraan Penataan Ruang.

67 Kebijakan Penataan Ruang Daerah Kabupaten Tegal merupakan tindakan yang harus ditetapkan untuk mencapai tujuan Penataan Ruang Kabupaten Tegal. Strategi penataan ruang daerah merupakan penjabaran kebijakan penataan ruang daerah ke dalam langkah-langkah operasional untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

PENGATURAN HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKAT DALAM

70 gram. tuntutan ganti rugi terhadap pemerintah dan/atau pemegang izin apabila kegiatan pembangunan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang menimbulkan kerugian. Dalam memanfaatkan ruang, setiap orang wajib: . A. mematuhi rencana tata ruang yang telah ditetapkan; . B. ruang yang dimanfaatkan sesuai izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; ..C. mematuhi ketentuan yang diatur dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang; dan D. memberikan akses terhadap kawasan yang dinyatakan sebagai milik umum menurut ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal penyelesaian sengketa, apabila tercapai kesepakatan, para pihak dapat melakukan upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan atau di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Selain Penyidik ​​Kepolisian Negara Republik Indonesia, pejabat tertentu di lingkungan pemerintah daerah diberi kewenangan khusus sebagai penyidik ​​untuk melakukan penyidikan tindak pidana atas pelanggaran peraturan daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Acara Pidana. Penyidik ​​dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya berada di bawah koordinasi dan pengawasan penyidik ​​Kepolisian Negara Republik Indonesia. Penyidik ​​mengumumkan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui penyidik ​​Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Hukum Acara Pidana.

Apabila pelaksanaan kewenangan memerlukan penangkapan dan penahanan, penyidik ​​PNS berkoordinasi dengan pejabat. Penunjukan pejabat penyidik ​​sipil serta tata cara dan proses penyidikan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

SANKSI

73 6) Jika pelanggarannya mengakibatkan hilangnya harta benda atau kerusakan harta benda, pelaku dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak satu miliar rupiah (lima ratus juta rupiah). Selain sanksi pidana dimaksud, pelaku dapat dikenakan hukuman tambahan berupa pemberhentian tidak hormat dari jabatannya. Kelompok yang termasuk sebagai penyidik ​​adalah Kepolisian Negara Republik Indonesia dan pejabat tertentu pada instansi pemerintah yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang tata kota dan sebagai penyidik ​​diberi wewenang khusus untuk melakukan penyidikan terhadap penyidik ​​Kepolisian Negara. untuk membantu Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam KUHP.

Apabila dalam pelaksanaan kewenangannya memerlukan penangkapan dan penahanan, penyidik ​​pegawai negeri sipil bekerjasama dengan penyidik ​​Kepolisian Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PENYELESAIAN SENGKETA

KETENTUAN LAIN-LAIN

KETENTUAN PERALIHAN

Selain itu penataan ruang wilayah Kabupaten Tegal merupakan salah satu upaya pemerintah Kabupaten Tegal dalam melaksanakan pembangunan dalam pelaksanaan pembangunan untuk mencapai kondisi ideal tata ruang wilayah Kabupaten Tegal yang diharapkan; Orientasi tersebut diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan dan perkembangan kegiatan di wilayah Kabupaten Tegal yang lebih seimbang dan proporsional tanpa mengganggu kelestarian lingkungan hidup; Dan. Dalam pengelolaan dan pengawasannya, kami berharap Pemerintah Kabupaten Tegal, pihak swasta dan masyarakat dapat berperan aktif dan menjaga segala sesuatu yang dimilikinya, baik sumber daya alam maupun sumber daya buatan, sehingga dapat tercipta lingkungan yang baik dan kesejahteraan masyarakat. bagus sekali.

PENUTUP

KESIMPULAN

SARAN

Gambar

Gambar 2.1 Siklus Penataan Ruang
Gambar 2.2 Proses Penataan Ruang
Gambar 2.3 Kedudukan RTRW Kabupaten Dalam Sistem Penataan Ruang

Referensi

Dokumen terkait

Arahan pemberian insentif dan disinsentif merupakan acuan bagi pemerintah dalam pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang. Insentif diberikan apabila pemanfaatan

bahwa berdasarkan ketentuan pasal 26 ayat (4) Undang- Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, jangka waktu rencana tata ruang wilayah Kabupaten adalah 20 tahun,

Ketentuan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 ayat (2) huruf d berupa RTH pada kawasan perkotaan diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang dan

Peraturan Daerah Kabupaten Pringsewu Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pringsewu Tahun 2011 – 2031 mengatur mengenai Arahan Pengendalian Pemanfaatan

Pola ruang wilayah kabupaten merupakan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kabupaten, baik untuk pemanfaatan yang berfungsi lindung maupun budidaya yang belum

Sebagai bentuk pengawasan penataan ruang maka ditetapkan pengenaan sanksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 huruf d merupakan tindakan penertiban pemanfaatan ruang yang tidak

Ketentuan umum peraturan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 90 huruf c berupa RTH pada kawasan perkotaan yang diatur sesuai dengan rencana detail

Ketentuan umum peraturan zonasi RTH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 huruf d berupa RTH pada kawasan perkotaan yang diatur sesuai dengan rencana detail tata ruang