• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Rancangan Kapal Puskesmas Keliling untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir Kabupaten Buton Dengan Menggunakan Lambung Katamaran

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisa Rancangan Kapal Puskesmas Keliling untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat Pesisir Kabupaten Buton Dengan Menggunakan Lambung Katamaran"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

133

ANALISA RANCANGAN KAPAL PUSKESMAS KELILING untuk PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR

KABUPATEN BUTON dengan MENGGUNAKAN LAMBUNG KATAMARAN

Samaluddin1, Azhar Aras Mubarak1, Rahmawati Djunuda1 , Waode Niarti1

1)Program Studi Teknik Perkapalan, Universitas Sembilanbelas November Kolaka Jl Pemuda, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia 93514

Email: samaluddin.sml09@gmail.com

Abstrak

Letak geografis Kabupaten Buton yang posisinya berada di Sulawesi Tenggara memiliki wilayah yang banyak dipisahkan oleh laut. Hal tersebut menyebabkan kesenjangan pelayanan fasilitas kesehatan bagi masyarakat yang tidak berbatasan langsung dengan darat. Lokasi yang jauh dan akses transportasi yang terbatas mengharuskan pemerintah untuk memberikan solusi alternatif pemecahan masalah pelayanan kesehatan. Diharapkan dengan adanya kapal tersebut mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan karena dapat memperbaiki akses dan kesenjangan infrastruktur antar wilayah di Indonesia khususnya kepulauan buton dan memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan medis yang sesuai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karaktersitik ukuran utama kapal yang sesuai dengan lokasi kajian beserta dengan spesifikasi kapal yang melayani masyarakat dibidang kesehatan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kapal puskesmas keliling tipe katamaran yang di rencanakan memiliki ukuran utama kapal yakni Panjang keseluruhan kapal adalah 15.00 m, Lebar kapal sepanjang 5 m, lebar lambung kapal sepanjang 3,2 m, tinggi kapal sepanjang 1.25 m, sarat kapal : 0,75m yang didesain dilengkapi dengan 4 kasur pasien, meja dokter, meja perawat, kursi tunggu, toilet dan gudang penyimpanan serbaguna. Daya mesin yang digunakan sebesar 15 HP yang digunakan untuk mobilisasi pasien, kegiatan sosial, P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan Fungsi SAR (Search and Rescue).

Kata Kunci: Kapal, Desain, Pelayanan Kesehatan, Lambung Katamaran, sea keeping

Abstract

The geographical location of Buton Regency, which is positioned in Southeast Sulawesi, has many areas separated by the sea. This causes a gap in health facility services for communities that are not directly adjacent to land. The remote location and limited transportation access require the government to provide alternative solutions to solve health service problems. It is hoped that the ship will be able to provide maximum service to people in need because it can improve access and infrastructure gaps between regions in Indonesia, especially the Buton Islands and allow people to get appropriate medical services. The purpose of this study was to determine the characteristics of the main size of the ship in accordance with the study location along with the specifications of the ship serving the community in the health sector. From the results of the study it can be concluded that the planned catamaran type mobile health center ship has the main size of the ship, namely the overall length of the ship is 15.00 m, the width of the ship is 5 m, the width of the hull is 3.2 m, the height of the ship is 1.25 m, the ship's laden : 0.75m which is designed to be equipped with 4 patient beds, a doctor's desk, a nurse's desk, a waiting chair, a toilet and a multipurpose storage warehouse. The engine power used is 15 HP which is used for patient mobilization, social activities, First Aid in Accidents and SAR (Search and Rescue) functions.

Keywords: Ship, Design, Healthcare, Catamaran hull, seakeeping

1. PENDAHULUAN

Kesehatan setiap manusia menjadi indikator utama dalam melaksanakan aktivitas setiap hari. Sebagai negara yang mempunyai basis kepulauan, Indonesia harus melakukan banyak hal untuk memberikan pelayanan medis sesuai amanat UUD yang menyatakan bahwa setiap warga negara Indonesia berhak memperoleh layanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Jumlah pulau kecil di Indonesia yang jumlahnya banyak belum diimbangi dengan jumlah fasilitas pelayanan

kesehatan yang memadai. Dengan lokasi jarak yang jauh, akses transportasi yang terbatas dan kurangnya informasi dan komunikasi menjadikan daerah tersebut memiliki masalah yang serius terkait pelayanan kesehatan [1].

Bagi mereka yang tinggal di wilayah pesisir yang hidup dalam jerat kemiskinan kadang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak karena kurangnya sarana kesehatan di tempat tersebut dan jauhnya akses kesehatan ke kota -kota besar yang menyediakan sarana kesehatan [2].

(2)

134 Kabupaten Buton yang posisinya berada di Sulawesi Tenggara saat ini memiliki wilayah pesisir yang banyak dipisahkan oleh laut. Lokasi yang jauh dan akses transportasi yang terbatas mengharuskan pemerintah untuk memberikan solusi alternatif pemecahan masalah pelayanan kesehatan.

Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan kapal puskesmas keliling untuk mendatangi langsung ke lokasi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Diharapkan dengan adanya kapal tersebut mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang membutuhkan.

Kapal Puskesmas keliling dapat memperbaiki akses dan kesenjangan infrastruktur antar wilayah di Indonesia dan memungkinkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan medis yang sesuai. Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di pulau-pulau terpencil dan terluar hanya dapat dilakukan secara efektif jika akses yang menuju ke wilayah tersebut dapat dibuka selebar-lebarnya yaitu melalui adanya puskesmas keliling dengan basis kendaraan berupa perahu atau kapal motor [3]. Penelitian ini menggunakan model lambung kapal model katamaran. Hal ini disebabkan karan lambung katamaran memiliki luas geladak yang lebih luas disbanding kapal monohull serta memiliki stabilitas yang lebih baik [4]. Dengan pemodelan kapal yang baik, maka akan menghasilkan desain yang baik pula.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dirumuskan rumusan masalah yang hendak diteliti yakni : (1) bagaimana bentuk dan ukuran utama kapal puskesmas keliling yang sesuai dengan karakterisistik lokasi penelitian, (2) Bagaimana besaran data analisis hidrostatik, lines plan, general arrangement, serat olah gerak kapal yang digunakan dalam merencanakan kapal puskesmas keliling dipesisir Kabupaten Buton: (3) Bagaimana penentuan penggunaan mesin kapal yang optimal untuk kapal puskesmas keliling dengan munggunakan lambung katamaran, (4) Bagaimana fungsi dan spesifikasi desain kapal yang direncanakan sehingga dapat

melayani masyarakat Kabupaten Buton Provinsi Sulawesi Tenggara.

2. METODE

Penelitian ini akan dilaksanakan di Wilayah administratif Kabupaten Buton tengah dengan tujuan untuk memahami karakteristik wilayah dan kebutuhan masyarakat setempat terkait akses pelayanan kesehatan. Penelitian ini terbagi menjadi 2 tahapan utama yang terdiri dari; Tahap 1, Melakukan survey dan observasi pada lokasi penelitian. Pada tahap ini kita akan mengumpulkan data primer maupun data sekunder dari objek kajian penelitian. Data yang diambil berupa data geografis wilayah, fasilitas kesehatan yang ada pada wilayah pesisir serta akses yang digunakan selama ini untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kemudian Tahap 2, Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, kemudian mendesain kapal berdasarkan masukan-masukan yang ada sehingga dapat diterima masyarakat.

Penggambaran model kapal menggunakan software AutoCAD untuk memudahkan desain. AutoCAD merupakan program yang digunakan untuk membuat sebuah gambar rancangan baik 2 dimensi maupun sebuah model 3 dimensi yang dibutuhkan ketepatan dan ketelitian tinggi [5]. Pada tahap ini dilakukan penentuan ukuran utama kapal serta penggambaran general arrangement yang sesuai. Maxsurf merupakan aplikasi yang relative mudah digunakan untuk melakukan pemodelan lambung kapal [6]. Hasil pemodelan kita dapat mengetahui karakteristik hidrostatik kapal didalam air, stabilitas kapal, besaran hambatan kapal yang ada, analisa olah gerak kapal di atas air, seakeeping kapal serta penentuan daya mesin kapal yang digunakan dalam desain.

Perhitungan stabilitas kapal menggunakan prinsip kesetimbangan gaya dan momen.

Ketika kapal mengapung di atas permukaan air, bekerja dua jenis gaya yang sama besar yaitu: gaya berat (G) yang arahnya ke bawah dan gaya apung (B) yang arahnya ke atas.

(3)

135 Ketika kapal berlayar, kapal akan menerima gaya dari luar berupa angin dan gelombang, yang akan membuat kapal oleng [7].

Sedangkan seakeeping adalah gerakan kapal yang dipengaruhi oleh gaya-gaya dari luar yang disebabkan oleh kondisi air laut. Ada enam macam gerakan kapal di laut yaitu tiga gerakan translasi (surging, swaying, heaving) dan tiga gerakan rotasi (rolling, pitching yawing) [8]. Lebih lanjut, perhitungan tahan kapal menggunakan 2 metode yakni metode numerik dan metode empirik [9]. Metode numerik dengan menggunakan software maxsurf untuk mengetahui besar tahanan yang dihasilkan kapal desain, kemudian metode empirik menggunakan metode perghitungan manual savitsky dengan menggunakan fomula berikut

𝐢𝑣 = 𝑣

βˆšπ‘”π‘ (1)

Dimana Cv adalah koefisien kecepatan, V adalah kecepatan kapal (m/s), g adalah percepatan gravitasi (9,81 m/s2) dan b adalah maximum beam over chine (m). Selanjutnya perhitungan froud number dengan rumus:

𝐹𝑛= 𝑣

3βˆšπ‘” (2)

dimana Fn adalah bilangan Froude, V adalah kecepatan kapal (m/s), g adalah percepatan gravitasi (9,81 m/s). Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan tekanan hidrostatis yang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan [10]:

𝑃 = 𝜌 𝑔 𝐻 (3)

Dalam persamaan ini P adalah besarnya tekanan hidrostatis (Pa), ρ adalah massa jenis air 1000 kg/m3, g adalah besarnya percepatan gravitasi yaitu 9,81 m/s. Selanjutnya adalah penentuan fasilitas dan perlengkapan medis yang didesain di atas kapal untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat yang membutuhkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Kapal Rancangan

Data kapal rancangan dibuat dengan menggunakan metode trial and error dipadukan dengan hasil wawancara dengan stakeholder setempat. Adapun ukuran kapal utama yang didapatkan dapat kita lihat pada tabel 1.

Tabel 1. Data kapal Rancangan Parameter Nilai Satuan

Panjang (LoA) 15 m

Lebar Kapal 5 m

Lebar Lambung 3,2 m

Tinggi (H) 1,25 m

Sarat(D) 0,75 m

Kecepatan (v) 12 knot

Setelah ukuran utama diketahui, maka dilanjutkan dengan melakukan penggambaran model pada software Autocad. Software ini digunakan karena sangat memudahkan dalam menggambar general arrangement serta gambar detail kapal. Pada rancangan ini menggunakan Software Autocad 2020 dalam melakukan desain awal rencana umum kapal.

Adapun hasil penggambaran desain dapat kita lihat pada gambar 1.

(4)

136

Gambar 1. Penggambaran General Arrangement Kapal Menggunakan Software Autocad

Dari gambar 1 dapat kita lihat pembagian ruangan yang ada diatas kapal. Dapat kita lihat ruangan pelayanan, bangku atau fasilitas yang ada diatas kapal. Desain rancangan kapal memiliki 2 deck yang memiliki fungsi yang berbeda. Pada bagian deck I mempunyai fungsi sebagai pelayanan pasien yang dilengkapi dengan 4 kasur pasien, meja dokter, meja perawat, kursi tunggu, toilet dan gudang penyimpanan serbaguna. Sedangkan pada deck II diperuntukkan sebagai ruang kontrol, kemudi serta disediakan temapt duduk untuk penumpang.

3.2 Perhitungan Daya Mesin dan Tahanan Kapal.

Setelah penggambaran general arrangement, dilanjutkan dengan perhitungan tahanan dan daya mesin kapal menggunakan software maxsurf. Dalam penelitian ini dipakai 3 metode yaitu Metode Holtrop, Metode Van Oortmerssen, dan Metode Fung.

Untuk perhitungan tersebut, sebelumnya dilakukan pemodelan kapal pada Software maxsurf sehingga memudahkan dalam perhitungan. Adapun penampakan kapal pada Software maxsurf dapat kita lihat pada gambar 2.

(a)

(b)

(c)

Gambar 2. (a) Penampakan Kapal bagian bawah pada Software Maxsurf. (b) Penampakan Kapal bagian depan pada Software Maxsurf. (c) Penampakan Kapal

bagian bawah pada Software Maxsurf

Dari gambar 2 dapat kita lihat karakteristik hidrostatik kapal yang muncul di permukaan air. Dari desain kapal diatas kita dapat mengetahui bentuk badan kapal dibawah permukaan air. Setelah itu, kita dapat mengetahui besaran tahanan kapal yang dihasilkan oleh kapal serta mengetahui daya mesin yang dibutuhkan agar kapal dapat berjalan dengan optimal. Pada penelitian ini, peneliti membandingkan 3 metode yang biasa digunakan dalam menghitung tahanan kapal yakni metode van oortmerssen, metode compton serta metode fung. Dari ketiga metode yang digunakan dalam menghitung tahanan kapal terdapat kecenderungan grafik

(5)

137 yang sama. Setiap pertambahan kecepatan yang dimasukkan akan berbanding lurus dengan besaran hambatan yang dihasilkan.

Adapun perbandingan grafik ketiga metode yaknik metode compton, metode van oortmerssen dan metode fung dapat kita lihat pada gambar 3.

Gambar 3. Grafik perbandingan tahanan dengan kecepatan pada berbagai metode

Dari gambar 3 dapat kita lihat bahwa kecenderungan terjadi peningkatan tahanan seiring dengan meningkatnya kecepatan. Pada metode compton dan metode fung terjadi peningkatan kecepatan yang relatif stabil dibandingkan dengan metode van oortmerssen. Begitu pula terjadi pada power kapal yang cenderung meningkat sejalan dengan kenaikan kecepatan kapal. Metode compton dan metode fung mengalami kenaikan yang relatif stabil dibandingkan dengan metode van oortmerssen. Adapun perbandingan antara Power dan Kecepatan dapat kita lihat pada gambar 4.

Gambar 4. Grafik perbandingan power dan kecepatan dengan berbagai metode

Adapun spesifikasi mesin yang digunakan sebagai tenaga penggerak kapal adalah sebagi berikut:

Tabel 2. Spesifikasi Mesin Parameter Keterangan

Desain Tipe HD15FHL

Daya Mesin 15 HP

Max Output 11 KW

Tipe Mesin Water Cooled

Cylinder 2

Bore x Stroke 56 x 50

Kapasitas Silinder 246 cc

Dimensi 140 x 85 x 60 cm

Starting system manual

Berat 40 kg

3.3 Analisis Kebutuhan Kapal

Desain kapal rancangan dibuat sesuai dengan kebutuhan kapal. Pada kasus kapal puskesmas yang didesain mampu untuk melayani daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh transportasi lain diharapkan mampu membantu peran dari fasilitas kesehatan terdekat. Berikut fungsi kapal puskesmas keliling hasil desain.

a. Mobilisasi (mengantar pasien dari pulau ke Rumah Sakit rujukan melalui jalur laut)

b. Kegiatan sosial (sunat, cek mata, cek kesehatan umum, 3T, dan lain-lain) c. P3K

d. Fungsi SAR

(6)

138 Dengan target Pulau Perairan Sulawesi Tenggara, khususnya Kepulauan Buton.

Kapal tersebut memiliki spesifikasi umum, yakni :

a. Jumlah tenaga medis: 2 orang

b. Jumlah pasien yang bisa di tampung:

4 orang

c. Standar mobil ambulance

d. Kebutuhan kecepatan/mesin: bisa digunakan untuk emergency

e. Peralatan medis: bed, lemari, oksigen (standar mobil ambulance)

4. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Kapal puskesmas keliling tipe katamaran yang di rencanakan memiliki ukuran utama kapal yakni Panjang keseluruhan kapal adalah 15.00 m, Lebar kapal sepanjang 5 m, lebar lambung kapal sepanjang 3,2 m, tinggi kapal sepanjang 1.25 m, sarat kapal: 0,75m yang didesain dilengkapi dengan 4 kasur pasien, meja dokter, meja perawat, kursi tunggu, toilet dan gudang penyimpanan serbaguna. Daya mesin yang digunakan sebesar 15 HP yang digunakan untuk mobilisasi pasien, kegiatan social, P3K dan Fungsi SAR

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi dengan adanya pendanaan Hibah Penelitian Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP) Tahun 2023. Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Rektor Universitas Sembilanbelas November Kolaka dan Kepala LPPM sehingga penelitian ini terlaksana sesuai dengan yang kita harapkan..

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdillah H N, Masroeri A A, Artana K B, Edfi R D. Hospital Ship Design

For Public Health Service in the Foremost, Outermost, and Remote (FOR) Areas in Indonesia. Maritime Safety International Conference. 2020.

doi:10.1088/17551315/557/1/012011 [2] Purwonugraho Waziz. Desain

Hospital Ship (Kapal Rumah Sakit) Untuk Perairan Indonesia. 2015.

Institut Teknologi Sepuluh November [3] Djunaidi Ahmad. Desain Kabin Puskesmas Keliling Wilayah Perairan dan Kepulauan Indonesia Dengan Konsep Mudah di Konfigurasi Berbasis Kapal LCT 15 Meter. 2014.

Institut Teknologi Sepuluh November [4] Rizaldy Chairul, Chrismianto Deddy,

Amiruddin Wilma. Studi Perancangan Kapal Rumah Sakit Tipe Katamaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Wilayah Pesisir Di Provinsi Papua Barat Dan Papua.

Jurnal Teknik Perkapalan. 2015. Vol.

3, No.4. ISSN 2338-0322

[5] Akhmadi A N, Hendrawan A B.

Desain Gambar Alat Pelepas Ban Sepeda Motor Dengan Software Autocad. Jurnal Ilmiah teknik Mesin.

2019. ISSN: 2088-9038, eISSN: 2549- 9645

[6] Anugrah R A, Al-fath M P A.

Simulasi Numerik Kapal Katamaran Pendeteksi Kedalaman Banjir Menggunakan Software Maxsurf untuk Mencari Resistance. Quantum Teknika. 2022. Vol. 3 No.2 Hal 65- 70.

[7] Rozi M T A, Ariani Betty, Wahyudi Dedy. Analisis Numerik Pengaruh Kecepatan Terhadap Seakeeping Kapal Patroli Pada Daerah Pelayaran Seastate 7. Seminar Nasional Archipelago Engineering. 2021. p- ISSN 2620-3995e-ISSN 2798-7310 [8] Amir Fahrizal, Arswendo Berlian, Iqbal Muhammad. Analisa Optimasi Lambung Demihull Katamaran Menggunakan Response Surface Methode Pada Motion Sickness

(7)

139 Incidence. Jurnal Teknik Perkapalan. 2018. Vol. 6, No.1.

ISSN 2338-0322

[9] Alfanda B D, Santoso Budhi. Analisa Tahanan Kapal Personal Boat Di Selat Bengkalis Dengan Metode Numerik Dan Pendekatan Empirik.

Jurnal Inovtek Politeknik Bengkalis.

2020. Vol.10,No.1.ISSN 2088-6225 E-ISSN 2580-2798

[10] Akhyar Musthofainal, Zakki A F, Santosa A W B. Perancangan Kapal Katamaran dengan Material Unplastizied Poly Vinyl Chloride (UPVC) untuk Menunjang Pariwisata di Danau Toba. Jurnal Teknik Perkapalan. 2021. Vol. 9, No.4

Referensi

Dokumen terkait