RANGKUMAN MATERI SESUAI KISI-KISI PAS IPA KELAS 8
No 1: Komponen optik dan mekanik pada mikroskop A. Bagian optik
Bagian mikroskop yang termasuk ke bagian optik, antara lain lensa okuler, lensa obyektif, diafragma, dan cermin. Berikut masing-masing fungsinya.
1. Lensa okuler
Lensa okuler merupakan lensa yang melakukan kontak langsung dengan mata kita. Fungsi lensa okuler ini untuk memperbesar bayangan objek (benda).
2. Lensa objektif
Sementara itu, lensa obyektif adalah lensa yang posisinya ada di dekat objek untuk memperbesar bayangan objek (benda) tersebut bersama lensa okuler.
3. Diafragma
Diafragma berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang akan masuk ke lensa obyektif.
Dengan kata lain, banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk ke mikroskop itu diatur oleh lensa obyektif ini.
4. Cermin
cermin ini berfungsi untuk menyalurkan cahaya yang sudah masuk lewat diafragma. Cerminnya juga terdiri dari 2 jenis, yaitu cermin datar dan cermin cekung.
B. Bagian Mekanik
1. Tabung Mikroskop
Tabung mikroskop ini berfungsi untuk menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif, supaya kamu bisa melihat objeknya dengan jelas.
2. Revolver
revolver fungsinya untuk mengatur besar kecilnya lensa obyektif
3. Meja Preparat
meja preparat ini fungsinya untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
4. Penjepit preparat
Kemudian objek tersebut bisa dijepit dengan penjepit preparat supaya nggak geser-geser selama kamu amati.
5. Lengan mikroskop (pegangan)
Kalau lengan mikroskop fungsinya apa? Buat digandeng? Hahaha bukan buat digandeng, ya. Tapi buat dijadikan pegangan ketika kamu membawa atau memindahkan mikroskopnya.
6. Mikrometer
Bagian selanjutnya bernama mikrometer. Mikrometer ini bisa dikenal juga dengan sebutan pemutar halus. Mikrometer berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tabung mikroskop dengan tempo yang lambat. Bentuknya mikrometer ini juga lebih kecil dibandingkan dengan makrometer.
7. Makrometer
Kalau makrometer ini fungsinya untuk menggerakan tabung mikroskop dengan cepat. Ukurannya juga lebih besar dari mikrometer
8. Kondensor
Bagian selanjutnya bernama kondensor. Fungsi kondensor ini untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.
9. Sekrup (sendi inklinasi)
Lalu ada juga yang namanya sekrup atau bisa disebut juga sebagai sendi inklinasi. Fungsinya untuk mengatur sudutnya mikroskop ini.
10. Kaki mikroskop
Bagian terakhirnya mikroskop ini namanya kaki mikroskop. Sesuai dengan namanya, kaki mikroskop ini untuk menyangga atau menopang mikroskop supaya nggak jatuh
No 2: Organel yang terdapat pada sel tumbuhan dan hewan No 3 & 6: Fungsi salah satu organel sel
No 4: Teori Sel
Teori sel menurut para ahli:
Sel adalah satuan unit dan fungsi terkecil dalam makhluk hidup. Berikut definisi sel:
1. Robert Hooke (1665) - Sel menurutnya berupa ruangan kecil (rongga-rongga) yang tersusun berderet.
2. Felix Dujardin (1835) -bagian teroenting dalam sel adalah protoplasma
3. Mathias Scleiden dan Theodor Schwann (1839) - Makhluk hidup tersusun atas organ, organ tersusun atas jaringan, dan jaringan tersusun atas sel (sel struktur terkecil).
4. Rudolf Virchow (1855) - Sel yang ada sekarang itu berasal dari sel yang telah ada sebelumnya (hasil reproduksi yang berasal dari sel sebelumnya).
5. Edmund B Wilson (1983) - Sel adalah kesatuan hereditas yang dimana kromosom yang terdapat di dalam inti sel dan di dalam kromosom terdapat sifat keturunan.
6. Max Schultze (1861) - Sel terdiri atas protoplasma dan inti sel yang dimana di dalam protoplasma terjadi proses kehidupan.
7. Alexander Braun (1845) - Sel adalah unit dasar dalam kehidupan.
8. Rene Dutrochet (1824) - Semua jaringan hewan dan tumbuhan tersusun atas sel-sel.
9. Robert Brown (1831) - Sel dibatasi oleh membran dan ada cairan yang bernama protoplasma.
Cairannya terdapat sitoplasma dan inti sel.
10. Rudolf von Klliker (1862) - Di dalam sel terdapat bagian yang terpisah dari nukleus yang bernama sitoplasma (berupa material sel).
11. Felix Fontana (1781) - Sel tersusun atas inti sel (nukleus) serta anak inti sel (nukleolus).
No 5: Jaringan pada tumbuhan
1. Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung pada tumbuhan tersusun atas jaringan epidermis dan jaringan gabus. Fungsi dari jaringan pelindung yaitu melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.
2. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis yaitu jaringan terluar dan menyelubungi permukaan tubuh tumbuhan. Jaringan epidermis mempunyai fungsi sebagai pelindung bagian atau jaringan dalam tubuh tumbuhan dari pengaruh buruk lingkungan atau patogen, penyerap air dan mineral (terutama daerah akar dan daun), menyekresi lapisan lilin atau kutikula yang dapat mencegah evaporasi (pada batang dan daun).
3. Jaringan Gabus
Jika batang sudah besar, epidermis menjadi terhimpit dan akhirnya pecah dan rusak. Kemudian, epidermis tidak aktif lagi dan fungsinya tergantikan oleh jaringan gabus. Jaringan gabus dibagi
menjadi 3 macam yaitu Eksodermis, Endodermis, dan Peridermis. Di bagian peridermis ada felem, felogen dan feloderm.
4. Jaringan Dasar (parenkim)
fungsinya memproduksi zat makanan melewati proses fotosintesis karena mengandung klorofil, sebagai penyimpan makanan cadanga berupa gula, tepung, lemak dan protein, menyimpan air, dan sebagai penyimpan udara.
5. Jaringan Penguat
Jaringan penguat atau jaringan mekanik di tumbuhan mempunyai fungsi sebagai pengokoh tubuh tumbuhan.
6. Jaringan Sklerenkim
Sebagai berkas pengangkut pada tumbuhan yang tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan lagi.
7. Jaringan pengangkut
Xilem atau disebut juga pembuluh kayu mempunyai fungsi sebagai pengangkut air dan unsur hara dari akar menuju daun. Floem atau disebut juga pembuluh tapis mempunyai fungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan dari hasil fotosintesis dari daun menuju semua bagian tumbuhan.
No 7: Urutan peredaran darah
Aliran darah pada peredaran darah kecil melalui jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Secara detail, urutan peredaran darah dimulai dari jantung (bilik kanan) - pembuluh nadi paru-paru - paru-paru - pembuluh balik paru-paru - jantung (serambi kiri).
Urutan peredaran darah besar yang benar adalah berlangsung dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke jantung. Secara detail, jantung (bilik kiri) - aorta - pembuluh nadi - pembuluh kapiler - pembuluh balik atas dan pembuluh balik bawah - jantung (serambi kanan).
No 8: Ruang jantung
- Atrium (serambi) kanan: menerima darah kotor (kaya CO2) dari tubuh - Atrium (serambi) kiri: menerima darah bersih (kaya O2) dari paru-paru
- Ventrikel (bilik) kanan: memompa darah kotor (kaya CO2) dari jantung ke paru-paru - Ventrikel (bilik) kiri: memompa darah bersih (kaya O2) dari jantung ke seluruh tubuh No 9: Nama katup pada jantung
Di dalam jantung, terdapat katup-katup jantung. Di antara serambi dan bilik jantung, terdapat katup atrioventrikuler yang berfungsi mencegah aliran darah dari bilik kembali ke serambi selama sistole. Katup
atrioventrikuler terdiri atas valvula trikuspidalis dan valvula bikuspidalis. Valvula trikuspidalis (ditunjukkan oleh nomor ) yang memiliki tiga daun katup merupakan katup di sekat serambi kanan dan bilik kanan. Adapun valvula bikuspidalis (katup mitral) (ditunjukkan oleh nomor 3) yang memiliki dua daun katup merupakan katup di sekat serambi kiri dan bilik kiri. Jantung juga memiliki valvula semilunaris (katup aorta dan katup pulmonalis) (ditunjukkan oleh nomor 2 dan 4) yang mencegah aIiran darah dari aorta dan arteri pulmonalis kembali ke bilik selama diastole.
No 10: Gambar sel darah (fungsi)
Sel Darah Merah (eritrosit)
Sel darah merah merupakan sel darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen ke seluruh jaringan tubuh melalui darah, terutama pada hewan bertulang belakang (verterbrata). Sel darah merah memiliki struktur yang disebut hemoglobin, merupakan biomolekul yang mempunyai fungsi untuk mengangkut oksigen. Hemoglobin mengambil oksigen dari paru-paru atau insang, kemudian melepaskannya pada saat sel darah merah melewati pembuluh darah kapiler. Warna merah pada sel darah berasal dari hemoglobin yang tersusun dari zat besi. Jumlah normal sel darah merah umumnya berkisar antara 4-5 juta sel/ml darah.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih merupakan sel darah memiliki fungsi dalam sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih membentuk komponen darah yang membantu tubuh dalam melawan infeksi. Sel darah putih bersifat tidak berwarna, memiliki inti sel, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat pula menembus dinding kapiler.
Berdasarkan bentuknya, sel darah putih terbagi menjadi 5 yaitu: Neutrofil, sel darah putih ini berfungsi sebagai fagositosis. Fungsi fagosit yaitu melindungi tubuh dengan cara melakukan endositosis terhadap partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Eosinofil, memiliki bintik berwarna merah. Jumlah eusinofil akan meningkat apabila di dalam tubuh terdapat parasit. Basofil memiliki granula berwarna biru. Basofil berperan dalam proses reaksi alergi dengan membentuk sel mast. Monosit, mempunyai inti sel yang besar serta berbentuk bulat atau bulat panjang. Monosit memiliki fungsi untuk melindungi tubuh dengan cara endositosis. Limfosit, sebagai pembentukan antibodi
Darah (Trombosit)
Keping darah (trombosit) adalah sel anuclear nulliploid (sel yang tidak memiliki nukleus pada DNA nya).
Keping darah adalah fragmen sel-sel yang diproduksi oleh sel-sel besar dalam sumsum tulang. Keping darah mengalir dalam darah yang berperan dalam proses pembekuan darah dengan membentuk darah beku.
Keping darah berbentuk tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, ukurannya lebih kecil dari eritrosit dan leukosit. Keping darah juga mudah pecah bila tersentuh benda kasar. Jumlah normal keping darah adalah berkisar antara 200.000-400.000 sel/ml darah.
No 11: Diagram proses pembekuan darah
No 12-16: Sistem Pencernaan
Kelenjar Pencernaan
1. Kelenjar Ludah: fungsi utama dari kelenjar ludah adalah untuk menghasilkan air liur dan enzim pencernaan.
2. Kelenjar Pangkreas: berfungsi memproduksi dan menghasilkan enzim untuk menghancurkan makanan di dalam perut. Adapun enzim yang diproduksi pankreas yaitu enzim lipase, proteasse, dan amilase.
3. Hati: berfungsi mengolah semua makanan dan minuman yang sudah dicerna menjadi beragam zat yang diperlukan tubuh.
4. Kelenjar Empedu: Kelenjar empedu mengeluarkan hormon yang berguna untuk membantu proses pengenceran lemak di makanan.
Enzim Pencernaan
Jenis Pencernaan
Gangguan Sistem Pencernaan
Penyerapan Nutrisi Makanan
Penyerapan makanan umumnya terjadi dalam usus halus jejunum dan ileum. Di sana terdapat banyak lipatan atau disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili memiliki fungsi memperluas permukaan penyerapan, sehingga makanan dapat terserap dengan lebih efisien. Selama proses penyerapan, molekul makanan akan memasuki aliran darah melalui dinding usus. Pembuluh darah mikroskopik atau kapiler dalam vili akan menyerap hasil pencernaan yang berupa protein dan karbohidrat, sedangkan pembuluh getah bening dalam vili akan menyerap lemak.
Perhitungan Kalori
Contoh: Nisa mengkonsumsi karbohidrat 10 gram, protein 15 gram, dan lemak 10 gram. Hitung kalori yang masuk ke tubuh nisa!
Karbo: 10 X 4 = 40 kalori Protein: 15 X 4 = 60 kalori Lemak: 10 X 4 = 40 kalori
Jadi total: 40 kal + 60 kal + 40 kal= 140 kalori
No 17: Urutan Saluran Pernapasan
Urutan organ pernafasan manusia :
Hidung - Faring – Laring – Trakea – Bronkus – Bronkiolus – Alveolus – paru-paru
No 18: Fungsi Bagian-bagian Pernapasan
No 19: Mekanisme Pernapasan
Pernafasan dada:
1. Pada saat proses inspirasi, otot antar tulang rusuk berkontraksi dan terangkat sehingga volume rongga dada bertambah besar, sedangkan tekanan rongga dada menjadi lebih kecil dari tekanan udara luar. Sehingga udara mengalir dari luar ke dalam paru-paru.
2. Sedangkan pada proses ekspirasi, otot antar tulang rusuk akan berelaksasi, sehingga
volume rongga dada akan mengecil, sedangkan tekanan rongga dada akan lebih besar yang mengakibatkan udara dalam paru-paru terdorong ke luar.
Pernafasan perut:
1. Inspirasi terjadi saat otot diafragma berkontraksi. Diafragma masuk mengakibatkan volume rongga dada membesar, sehingga tekanan udaranya mengecil. Hal ini diikuti oleh paru-paru yang mengembang dan mengakibatkan tekanan udara lebih kecil dari tekanan udara
atmosfer. Udara pun bisa masuk.
2. Ekspirasi bermula dari otot diafragma yang berelaksasi dan otot dinding perut berkontraksi.
Ini menyebabkan diafragma terangkat dan melengkung menekan rongga dada. Hal ini
menyebabkan volume rongga dada mengecil dan tekanannya meningkat, sehingga udara dalam paru-paru keluar.
No 20: Frekuensi Pernapasan
Frekuensi pernapasan (kecepatan pernapasan) adalah intensitas memasukkan atau mengeluarkan udara per menit dari dalam ke luar tubuh atau dari luar ke dalam tubuh. Orang normal bernapas 12-15 kali per menit. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu jenis kelamin, umur, aktivitas yang dilakukan, suhu dan posisi tubuh.
No 21: Kapasistas Paru-paru
Volume udara yang digunakan dalam proses pernapasan ada beberapa macam antara lain:
a. Volume tidal, yaitu volume udara yang keluar masuk paru-paru saat tubuh melakukan inspirasi atau ekspirasi biasa (normal), volumenya sekitar 500 mL.
b. Volume cadangan ekspirasi, merupakan volume udara yang masih dapat dikeluarkan secara
maksimal dari paru-paru setelah melakukan ekspirasi biasa. Volume cadangan ekspirasi sekitar 500 mL.
c. Volume cadangan inspirasi, yaitu volume udara yang masih dapat dimasukkan ke dalam paru-paru setelah melakukan inspirasi secara biasa. Volume cadangan inspirasi sekitar 1.500 mL.
d. Volume residu, yaitu volume udara yang masih tersisa di dalam paru-paru meskipun telah melakukan ekspirasi secara maksimal, volumenya sekitar 1.000 mL.
e. Kapasitas vital paru-paru, yaitu total dari volume tidal + volume cadangan ekspirasi + volume cadangan inspirasi. Kapasitas vital paru-paru sekitar 3.500 mL.
f. Kapasitas total paru-paru, yaitu volume udara yang dapat ditampung secara maksimal dalam paru-paru. Volume kapasitas total paru-paru yaitu volume kapasitas vital paru-paru + volume residu, volumenya sekitar 4.500 mL.
No 22: Gangguan pada Sistem Pernapasan
Penyakit Deskripsi
Asfiksi Gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan atau sel-sel tubuh karena penyumbatan saluran pernafasan
Asidosis Gangguan pernapasan akibat meningkatnya kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah
Asma Kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran pernapasan dan alergi terhadap kondisi lingkungan tertentu
Bronkitis Peradangan pada lapisan dinding bronkus atau bronkiolus (percabangan paru-
paru)
Difteri Penyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri (Corynebacterium diphtheriae).
Emfisema Pembengkakan alveolus karena jumlah udara yang berlebih di dalam paru-paru Laringitis Peradangan pada laring yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan pada pita
suara
Influenza Penyakit saluran pernapasan karena adanya infeksi virus, sehingga menyebabkan demam, sakit kepala, kelelahan otot, hidung tersumbat, kadang disertai dengan bersin dan batuk, serta radang tenggorokan.
Pleuritis Peradangan pada pleura (selaput pembungkus paru-paru) karena adanya infeksi bakteri atau virus
Pneumonia Peradangan pada paru-paru akibat adanya infeksi mikroorganisme pada alveolus, sehingga alveolus akan dipenuhi oleh lendir, nanah, dan cairan lainnya.
TBC Penyakit pada paru-paru dimana muncul bintil-bintil kecil pada alveolus karena adanya infeksi bakteri (Mycobacterium tuberculosis).
No 23-26: Sistem Eksresi
No. Organ Yang dieksresi
1. Ginjal Urine
2. Paru-paru Karbondioksida (CO2) dan uap air (H2O)
3. Kulit Air (keringat) dan minyak
4. Hati Cairan empedu
Gangguan Sistem Eksresi
Organ Penyakit Deskripsi
Ginjal
Batu ginjal Pengendapatan garam kalsium di dalam ginjal sehingga terbentuk seperti batu kristal
Hidronefrosis Membesesarnya salah satu ginjal karena urine tidak mengalir keluar
Nefritis Kerusakan bagian glomelurus akibat kuman
Albuminuria Adanya molekul albumin dan protein lain dalam urine Hematuria Adanya sel darah merah dalam urine
Gagal ginjal Ketidakfungsian salah satu ginjal
Paru-paru
Asma Penyempitan saluran pernafasan utama pada paru-paru
TBC Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycrobacterium tuberculosis
Pneumonia Peradangan pada paru-paru akibat adanya infeksi mikroorganisme pada alveolus, sehingga alveolus akan dipenuhi oleh lendir, nanah, dan cairan lainnya.
Emfisema Hilangnya elastisitas paru-paru
Bronkitis Peradangan ada percabangan paru-paru (bronkus) Sinusitis Infeksi rongga sinus
Pleuritis Peradangan pleura
Kanker Pertumbuhan sel kanker di paru-paru
Hati
Hepatitis Peradangan hati oleh virus Penyakit
kuning
Tersumbatnya saluran empedu
Sirosis hati Ketidakberfungsian hati karena banyak jaringan ikat
Perlemakan hati
Timbunan lemak dalam hati
Kanker Pertumbuhan sel kanker dalam hati
Kulit Scabies Penyakit kulit menular dengan gejala gatal pada malam hari
Kurap Infeksi jamur yang menyebabkan ada lingkaran kecil yang kasar dan dikelilingin lingkaran merah muda
Panu Infeksi jamur yang menyebabkan bercak putih dan rasa gatal pada saat berkeringat
Biduran Disebabkan udara dingin alergi makanan dan alergi bahan kimia Ringworm Infeksi kulit karena jamur
No 27-40: Fisika (USAHA, ENEGI, PESAWAT SEDERHANA)