• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANGKUMAN PEMBEKALAN MAHASISWA MMD III: SINERGI PROGRAM MMD DENGAN KEMENTERIAN DAN PRIVATE SECTOR SENIN, 26 JUNI 2023

N/A
N/A
pow Po

Academic year: 2023

Membagikan "RANGKUMAN PEMBEKALAN MAHASISWA MMD III: SINERGI PROGRAM MMD DENGAN KEMENTERIAN DAN PRIVATE SECTOR SENIN, 26 JUNI 2023"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Arista Eta Maharani

NIM : 215030100111003

Fakultas : Ilmu Administrasi Kelompok MMD : 390

Desa MMD : Gandekan

DPL : EkaNurwahyuni S.Pt., M.P.

RANGKUMAN PEMBEKALAN MAHASISWA MMD III: SINERGI PROGRAM MMD DENGAN KEMENTERIAN DAN PRIVATE SECTOR

SENIN, 26 JUNI 2023

Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa menuju Desa Mandiri Berkelanjutan Menyongsong Indonesia Emas 2045.

Capaian output dana desa 2015 - 2022

- Menunjang aktivitas ekonomi masyarakat: jalan desa 311.656 km, jembatan 1.602.227 meter, pasar desa 12.297 unit, bumdes 42.370 kegiatan, tambahan perahu 7.420 unit, embung 5.413 unit, irigasi 572.812 unit, penahan tanah 249.415 unit.

- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa: sarana olahraga 29.430 unit, air bersih 1.502.631 unit, MCK 444.465 unit, polindes 14.462 unit, drainase 45.827.627 meter, paud 66.727 kegiatan, posyandu 42.388 unit, sumur 76.669 unit.

Sejak 2015, pemerintah telah menyalurkan Dana Desa sebesar Rp468 Triliun. Berkat dukungan Dana Desa, Desa di Indonesia telah mampu membangun infrastruktur dasar dalam jumlah yang sangat besar dan masif, yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar maupun meningkatkan kegiatan ekonomi.

Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023 untuk percepatan pencapaian aksi SDGs Desa

Pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa

a. Pendirian, pengembangan, dan peningkatan kapasitas pengelolaan badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa Bersama.

b. Pengembangan usaha ekonomi produktif yang diutamakan dikelola oleh badan usaha milik Desa/badan usaha milik Desa Bersama.

c. Pengembangan Desa wisata.

(2)

Mitigasi dan Penanganan Bencana Alam dan Non-Alam a. Mitigasi dan penanganan bencana alam

b. Mitigasi dan penanganan bencana non-alam.

Program prioritas nasional

a. Perbaikan dan konsolidasi data SDGs Desa dan pendataan perkembangan desa melalui IDM.

b. Ketahanan pangan nabati dan hewani.

c. Pencegahan dan penurunan stunting

d. Peningkatan kualitas sumber daya manusia warga desa.

e. Peningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa.

f. Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa.

g. Dana operasional pemerintah Desa paling banyak 3 % (tiga persen) dari pagu Dana Desa setiap Desa.

h. Penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem.

i. Bantuan Langsung Tunai Dana Desa untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem.

Perkembangan Kemandirian Desa

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2022, kemandirian desa terus meningkat, terjadi lompatan signifikan terhadap jumlah desa mandiri, desa maju, dan desa berkembang, serta penurunan tajam desa tertinggal dan sangat tertinggal di Indonesia.

- IDM mencakup: Indeks Ketahanan Sosial, Ekonomi dan Lingkungan yang berfungsi memberikan arah ketepatan intervensi kebijakan pembangunan Desa.

- Status perkembangan desa menurut IDM menjadi salah satu basis penentuan jumlah Dana Desa di suatu Desa.

- Mengacu pada indeks desa membangun (IDM), hanya ada 174 desa berstatus desa mandiri pada tahun 2015. Pada tahun 2022 jumlah desa mandiri meningkat tajam mencapai 6.238 dan melebihi target RPJMN tahun 2024 yaitu 5.000 desa mandiri.

Hal ini terjadi seiring dengan adanya kebijakan Dana Desa sejak 2015, yang dimanfaatkan oleh pemerintah desa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pemberdayaan masyarakat desa.

(3)

Sinergitas dalam Percepatan Kemandirian Desa

1. Pembangunan desa adalah pembangunan setiap elemen yang ada di desa, untuk itu seluruh warga Desa harus terlibat aktif dalam rangka pengawalan pelaksanaan pembangunannya.

2. Pembangunan Desa perlu inovasi secara nyata, untuk itu Desa perlu data yang akurat dan detail terkait kondisi aktual desanya dan mengambil tindakan untuk menjawab kebutuhan tersebut.

3. Perlunya mengembangkan iklim transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Dana Desa oleh pemerintah desa, sehingga diharapkan akan mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat secara aktif dalam pembangunan Desa.

4. Perlunya menghargai potensi lokal desa, baik dari aspek ketersediaan SDM, SDA, kelestarian lingkungan, maupun potensi sosial ekonomi lainnya, dalam rangka pembangunan Desa secara berkelanjutan.

Persoalan Perekonomian Pedesaan.

1. Persoalan struktural di sektor Pertanian (Hulu)

2. Terbatasnya sarana produksi dan pengolahan pasca panen 3. Terbatasnya jaringan bisnis atau konektivitas

4. Posisi tawar petani lemah 5. Lemahnya inklusi keuangan

6. Rendahnya kualitas SDM Perdesaan

7. Ekonomi biaya tinggi (High Cost Economy)

Peluang dan Tantangan Konektivitas Desa

Desa masih menghadapi masalah konektivitas, antara lain:

- Hampir keseluruhan desa dapat didatangi dari darat, namun ada yang hanya bisa didatangi dari perairan dan udara

- Infrastruktur jalan desa dengan kualitas baik mencapai 88,10% desa

- Meskipun jalan desa membaik, namun hanya 27,62% desa yang dilewati angkutan umum

- Meskipun jasa logistik meningkat, namun baru mencapai 7.255 desa (9,68% desa) Peningkatan konektivitas ke desa dapat meningkatkan laju pembangunan desa lebih cepat 2 kali lipat.

(4)

Proses Transformasi Penguatan Pembangunan Desa

- Regulasi yang semakin memudahkan dan saling mendukung antar instansi.

- Penguatan basis data sebagai sistem acuan pembangunan Desa.

- Penguatan dan Percepatan dalam berbagai aspek pembangunan Desa.

- Pemanfaatan Teknologi Informasi Digital yang tepat guna.

- Peran aktif berbagai pihak dalam memberikan dukungan sesuai tugas pokok dan fungsi masing masing.

Perencanaan pembangunan Desa yang partisipatif berbasis datu serta kelembagaan Desa yang semakin dinamis dan budaya adaptif menjadi dasar dan pondasi penting dalam penguatan Desa.

Tahapan Pembentukan Ekosistem Bisnis Pedesaan

berbasis potensi unggulan lokal yang terintegrasi dari hulu ke hilir yang meliputi:

1. Penetapan produk unggulan desa dan inisiasi kelembagaan. ONE VILLAGE ONE PRODUCT

2. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan/ pendampingan. ONE VILLAGE ONE PRODUCT

3. Pengembangan produk, perbaikan mutu dan peningkatan nilai tambah. ONE VILLAGE ONE INNOVATION

4. Adopsi inovasi, teknologi tepat guna, dan fasilitas mesin/peralatan. ONE VILLAGE ONE INNOVATION

5. Branding, digital marketing, fasilitasi ekspor dan fasilitasi akses keuangan. ONE VILLAGE ONE EXPORTER

Jenis-Jenis Kegiatan Usaha Bumdes

- Pengelolaan sumber daya pertanian, kehutanan, peternakan, pertambangan dan perikanan laut dan darat.

- Pengelolaan dan pelestarian budaya.

- Penyebarluasan pengetahuan dan keterampilan.

- Industri pengolahan/ peningkatan nilai tambah berbasis sumber daya lokal.

- Distribusi dan perdagangan.

- Layanan jasa keuangan mikro.

- Pelayanan kebutuhan dasar pangan, elektrifikasi, sanitasi, kesehatan dan pemukiman.

- Pengelolaan internet.

(5)

- Keperantaraan barang, jasa dan keagenan.

CATATAN PENTING!

● Kegiatan usaha BUM Desa tidak boleh bersaing dengan usaha-usaha masyarakat, khususnya usaha skala individu dan rumah tangga sehingga dapat mematikan usaha- usaha masyarakat dimaksud.

● Sebaliknya kegiatan BUMDes harus dapat memicu pertumbuhan usaha ekonomi masyarakat.

Upaya Pendampingan Penguatan Ekonomi di Pedesaan

- Pendamping: Asistensi penguatan identifikasi potensi sumberdaya, penyusunan dokumen perencanaan, tata kelola kelembagaan, menumbuhkan motivasi kelompok, membangun komitmen, pengembangan kompetensi, kewirausahaan, dan kelembagaan dapat dilakukan oleh berbagai pihak (K/L, Pendamping., Pertides, BUMN/Swasta dan yang lain).

- Pelatihan: Peningkatan pengetahuan, sikap. keterampilan, perilaku masyarakat, sehingga mampu memberdayakan serta membangun diri dan lingkungan kegiatan baik secara online maupun offline ini dapat dilakukan Balai Latihan Masyarakat (BLM), K/L terkait, perguruan tinggi dan lain-lain.

- Stimulan Usaha: Program pengembangan (hulu -hilir) yang dikelola oleh manajemen kelembagaan seperti Bumdes, Bumdes bersama yang dapat pendanaannya dapat bersumber dari APBN, APBD, Dana Desa, Mitra Swasta dll.

Peningkatan SDM dan Kapasitas Pengelolaan Desa yang Efektif dan Optimal Berkelanjutan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045.

Substansi pedoman pengembangan kapasitas SDM aparatur desa

- Pendahuluan: latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, dasar hukum, ruang lingkup, pembiayaan.

- Penyelenggaraan kegiatan pengembangan kapasitas SDM aparatur desa: pelatihan dalam kelas, bimbingan teknis, lokakarya/workshop, pelatihan online/sistem daring, instansi/lembaga penyelenggara persyaratan penyelenggara, mekanisme penyelenggara, pelaporan penyelenggara, sertifikasi penyelenggara.

- Monitoring dan evaluasi: monitoring kegiatan, evaluasi kegiatan, hasil monev.

- Penutup.

(6)

Arah kebijakan peningkatan kapasitas pengelolaan desa

- Penguatan kapasitas aparatur/pengurus kelembagaan desa sehingga memiliki kompetensi dalam tata kelola pemerintahan desa

- Penguatan kelembagaan desa dalam tata kelola pemerintahan desa.

- Penataan sistem pelayanan administrasi pemerintah desa dalam tata kelola pemerintahan desa.

- Penyediaan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi dalam pelaksanaan pembinaan tata kelola pemerintahan desa.

- Penguatan peran pemerintahan dan kelembagaan desa dalam mendukung pelaksanaan pemilu dan pilkada serentak tahun 2024.

- Peningkatan peranan PKK sebagai gerakan peningkatan kesejahteraan masyarakat di tingkat desa.

- Percepatan pelaksanaan program penguatan pemerintahan dan pembangunan desa.

4 Pilar menuju Indonesia Emas 2045

1. Manusia Indonesia yang unggul, berbudaya, serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

2. Ekonomi yang maju dan berkelanjutan.

3. Pembangunan yang merata dan inklusif.

4. Ketahanan Nasional dan Tata Kelola Pemerintahan.

Bimtek Pembuatan Berita & Sosial Media Web : prasetya.ub.id

Dalam berita

Paragraf 1: terkandung 5w + 1h

Paragraf selanjutnya: penjelasan dari paragraf 1

Sumber materi: hasil wawancara, kiriman berita, press release, pengumuman Jenis konten: foto, video, infografis

RULES!

- Semua konten akan diberi watermark resmi MMD (lambang Pemprov Jatim, Lambang UB dan logo MMD)

- Akan ada penandaan (tagging) akun MMD - Dimohon melampirkan logo kelompok MMD

(7)

- Voice over dikirimkan terpisah dari video, tapi harus sesuai dengan berita yang akan dipublikasikan

Kontak:

WA : 08113716113 E-mail : [email protected]

Sosialisasi SOP bidang keamanan pelaksanaan MMD Persoalan yang sering terjadi

- Kendala kondisi akses jalan.

- Konflik di masyarakat (momen pilkades dan pemilu tahun depan).

- Konflik di internal masing-masing kelompok (bisa saja terjadi).

- Kondisi di desa, support dari masyarakat desa atau adanya mahasiswa kkn dari kampus lain di desa yang sama.

- Pemahaman mahasiswa terkait kondisi sosial budaya masyarakat (hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, mungkin beberapa desa memiliki kearifan lokal khusus yang harus mampu dipahami oleh mahasiswa).

- Gangguan keamanan dan ketertiban lain.

Langkah Antisipasi

- Membuat daftar list contact person per-desa dan per-kecamatan (nomor hp kades, babinsa, babinkamtibmas, camat, kapolsek dan danramil) disampaikan melalui google form paling lambat 3 hari pertama.

- Kordes melaporkan melalui google form terkait dengan kondisi gambaran umum situasi keamanan dan kerawanan di desa (yang apabila rawan akan menjadi atensi untuk kewaspadaan) maksimal 7 hari setelah kedatangan di lokasi MMD.

- Mahasiswa/per individu secara rutin (seminggu sekali) melaporkan melalui google form terhadap kondisi dan situasi yang dialami saat MMD.

- Tabulasi rutin tingkat kerawanan dan laporan rutin mahasiswa.

Langkah Penanganan/Pendampingan

- Menerima laporan mahasiswa via dpl atau via hotline.

- Menganalisa dan memvalidasi laporan mahasiswa (persoalan hukum atau non hukum) maksimal 3 jam.

(8)

- Apabila persoalan hukum, tim berkomunikasi dengan kordes kades babinsa-dan babinkamtibmas untuk mempertimbangkan langkah evakuasi ke kantor camat/mapolsek/koramil maksimal 3 jam.

- Apabila kasus tidak berat dan dapat diatasi oleh kordes, maksimal 3x24 jam tim hukum menuju lokasi MMD, berdasarkan prioritas, untuk memastikan keamanan dan keselamatan mahasiswa dan kejadian yang sama tidak terjadi lagi.

- Apabila kasus berat tim hukum menuju lokasi desa maksimal 24 jam setelah koordinasi dengan perangkat setempat.

- Pertimbangan berat dan tidak berat indikatornya adalah apakah sampai pada tahap membahayakan keselamatan mahasiswa (diputuskan bersama di panitia).

- Selama tim hukum dalam perjalanan apabila kasus berat (yang mengancam keamanan dan keselamatan mahasiswa) mahasiswa tetap berada di kantor camat/mapolsek/koramil sebagai titik evakuasi didampingi sementara oleh alumni (berkoordinasi dengan korwil terkait dengan CP alumni masing- masing kabupaten).

- Proses pendampingan/penanganan dilakukan maksimal 12 jam setelah kedatangan tim.

- Evakuasi permanen (mahasiswa dipulangkan)/mahasiswa kembali ke lokasi MMD.

Referensi

Dokumen terkait