Asisten Deputi Penguatan Daya Saing Kawasan +62 21 3456714
Rapat Koordinasi
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan
Pembangunan Kota Baru Sofifi dan Sorong
Jakarta,22 Februari 2023
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang
Pertumbuhan dan Kontribusi PDRB secara Spasial Tahun 2022
Tantangan Pengembangan Ekonomi Pada Masa Mendatang
(Kep. Maluku dan Papua)
Pengembangan Kota Baru
Kronologis Pembangunan Kota Baru Sofifi (1/2)
Tahun 1999
Terbitnya UU 46/1999 ttg Pembentukan Provinsi Maluku Utara, dg Sofifi sbg Ibu Kota Provinsi
11 Jan 2010
Gubernur melakukan pemindahan awal
aktifitas pemerintahan ke Sofifi
4 Agust 2010
Presiden SBY meresmikan Sofifi sbg Ibukota Prov Malutdan
memindahkan aktifitas pemerintahan ke Sofifi
Tahun 2015
▪ Sofifi ditetapkan
sebagai salah satu dari 11 kota baru publikpada RPJMN 2015-2019
▪ Penyusunangrand design dan masterplanoleh Bappenas
Tahun 2016
Penyusunan MPDP Kota Baru Sofifioleh BPIW Kementerian PUPR
Tahun 2017
✓ Inisiasi koordinasi kota baru untuk mengawal penyelesaian
debottlenecking dan
progres pembangunan oleh Kemenko Perekonomian
Tahun 2018
▪ Penyusunan materi teknis RDTR oleh Kementerian ATR/BPN
▪ Penetapan delineasi Kota Sofifi sebesar 2840,47 Ha melalui SK Walikota Tidore Kep. 109.1/2018
Tahun 2020
✓ Penetapan Kota Baru Sofifi sbg Major Project RPJMN 2020-2024
✓ Pembaharuan MPDP Kota Baru Sofifioleh BPIW Kementerian PUPR
Kronologis Pembangunan Kota Baru Sofifi (2/2)
Tahun 2021
• Terdapatarahan Presiden untuk percepatan pembangunan Sofifikpd Mendagri
• Mendagri menginisiasiRPP Pembentukan Kawasan Khusus Ibu Kota Prov. Malut, namun tidak dilanjutkanberdasarkan hasil rapat Setneg
• Mendagri menyiapkanPerpres Percepatan Pembangunan Kawasan Ibu Kota Prov Malut, namun belum pernah dikoordinasikan dg K/L terkait
• Penyusunan grand design infrastruktur pembangunan Sofifioleh Kementerian PUPR
Tahun 2021-2022
Koordinasi percepatan pembangunan Kota Baru Sofifi antara Kemenko Marves, Kemendagri, Bappenas dan Pemda
Tahun 2022
• Bantuan teknis penyusunan RDTR kawasan perkotaan Sofifi TA. 2022 oleh Kementerian ATR/BPN
• Perubahan luas delineasi Sofifi menjadi 3508,18 Ha yg terdiri dari 13 desa/kel terletak di Kec. Oba Utara Kota Tidore Kepulauan (berdasarkan SK
Walikota 99.1/2022)
Struktur dan Pola Ruang Kota Baru Sofifi
➢ Luas Delineasi Kawasan Kota Baru Sofifi sebesar 2840, 47 Ha (berdasarkan SK Walikota Tidore Kepulauan No.109.1 Tahun 2018)
➢ Terdapat perubahan luas delineasi menjadi sebesar 3508,18 Ha, terdiri dari 13 desa/kelurahan yg terletak di Kec. Oba Utara Kota Tidore Kepulauan (berdasarkan SK Walikota Tidore Kepulauan No.99.1 Tahun 2022).
Isu Permasalahan Pembangunan Kota Baru Sofifi
▪ Belum optimalnya pengembangan sektor penggerak ekonomi
▪ Masih terdapat dispute terkait pendanaan on top kegiatan prioritas pembangunan Sofifi
▪ Rendahnya konektivitas dan integrasi antar moda transportasi
▪ Tingginya potensi bencana alam dan belum optimalnya efisiensi sumber daya lahan
▪ Masih rendahnya ketersediaan, kualitas, dan sebaran sarana prasarana serta tenaga pendukung kesehatan dan pendidikan
▪ Kurangnya kualitas dan kuantitas layanan dasar (perumahan-permukiman, pengairan, energi dan tenaga listrik serta telekomunikasi
Penggerak ekonomi &
layanan dasar
Tata
pemerintahan &
kebijakan insentif
▪ Diperlukan kesepakatan terkait pemindahan instansi vertikal dan penyediaan lahan
▪ Belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Baru Sofifi
▪ Tidak terpeliharanya gedung perkantoran pemerintahan
▪ Diperlukan market sounding penawaran insentif perpajakan untuk menarik minat investor
▪ Diperlukan paket kebijakan pemanfaatan lahan mixed use (misal : sebagian lahan untuk perumahan bisa juga digunakan untuk pembangunan mall/hotel)
▪ Pengaturan skema CSR para pelaku usaha agar mendukung percepatan pembangunan Sofifi
▪ Penyiapan kajian untuk mengukur LVC dari percepatan pembangunan yg dilakukan
Sumber : Dit. Pembangunan Daerah, Dit. Regional 3 Kementerian PPN/Bappenas
Debottlenecking terkait Pembiayaan Pembangunan Kota Baru Sofifi
Sumber: Dit. Regional 3 Kementerian PPN/Bappenas
Berdasarkan hasil Rakor Menko Marves tgl 8 September 2022, terdapat 54 indikasi kegiatan prioritas pembangunan Kota Baru Sofifi yg akan dilakukan tahun 2023-2024 dengan indikasi kebutuhan anggaran sebesar Rp. 3.494.592.640.000, yg meliputi :
• Kebutuhan anggaran tahun 2023 sebesar Rp. 835.273.400.000;
• Kebutuhan anggaran tahun 2024 sebesar Rp. 2.659.319.240.000.
Deputi Bidang Pengembangan Regional Bappenas telah mengajukan permohonan dukungan percepatan pembangunan Kota Baru Sofifi kepada Dirjen Anggaran Kemenkeu melalui Surat tertgl 5 Oktober 2022, namun hingga saat ini belum memperoleh tanggapan dari Kemenkeu.
Permohonan tsb dimaksudkan agar Kemenkeu dapat memprioritaskan pendanaan bagi kegiatan pembangunan Sofifi oleh K/L yg telah diidentifikasi melalui mekanisme on top khususnya T.A 2023.
Pembiayaan Pembangunan Kota Baru Sofifi T.A. 2023-2024
Sumber: Dit. Regional 3 Kementerian PPN/Bappenas
SUMBER ANGGARAN 2023 2024 Total Total Kegiatan
APBD Kota Tidore Kepulauan 7.500.000.000 2.000.000.000 9.500.000.000
3 kegiatan APBD Provinsi Maluku Utara1 19.050.000.000 147.637.000.000 166.687.000.000 22 kegiatan APBN (Belanja K/L)2 807.523.400.000 2.379.682.240.000 3.187.205.640.000 26 kegiatan
Transfer Ke Daerah (DAK) -
130.000.000.000 130.000.000.000 2 kegiatan
Swasta/KPBU 1.200.000.000 -
1.200.000.000 1 kegiatan Total 835.273.400.000 2.659.319.240.000 3.494.592.640.000
54 Kegiatan
Konstelasi Kota Baru Sofifi
Delineasi Kawasan Kota Baru Sorong
Dalam Dokumen Strategi Implementasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR dan NonPUPR Kota Baru Sorong 2019, wilayah perencanaan mencakup delineasi dalam MPDP 2017 (termasuk luasan perencanaan dalam RDTR Kementerian ATR/BPN), wilayah Kabupaten Sorong, KEK Sorong dan kawasan sekitar KEK Sorong, sehingga diperoleh total luasan sebesar 24.819,657 Ha.
Isu Permasalahan Pembangunan Kota Baru Sorong
• Belum optimalnya pengembangansektor penggerak ekonomi
• Tingkat pengangguran tinggi
• Integrasi dengan KEK Sorong
• Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan sektor perikanan dan pariwisata belum optimal
• Perlu peningkatan produktivitas tenaga kerja
Ekonomi
• Kondisi topografi yang beragam
• Tingginya potensi bencana alam
• Sistem informasi peringatan dini bencana perlu dikembangkan
Fisik Dasar
• Kepadatan penduduk yang tinggi(1.375,46 jiwa/km2)
• Ketersediaan tenaga pendukung di bidang kesehatan dan pendidikan masih rendah
Ke- pendudukan
•Perumahan
•Pengairan
•Energi dan ketenagalistrikan
•Telekomunikasi
•Fasilitas sarana dan prasarana perkantoran
Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur
Rendah
•Progress penyusunan RDTR masih di Pemda, pending pada tim penyusun KLHS
Regulasi
•Pengembangan infrastrutur transportasi belum optimal
•Konektivitas dan integrasi antar moda
•Fungsi pelayanan sebagai simpul transportasi PKN belum optimal
•Perlu dukungan dalam pengembangan pelabuhan
Transportasi
Skema Pembiayaan Pembangunan Kota Baru Sorong
Kegiatan Pembangunan
Belanja K/L
Dapat diusulkan oleh Daerah dalam forum
pembangunan (Rakortekrenbang,
Musrenbang)
Transfer ke Daerah
Dana Bagi Hasil (DBH),
Dana Alokasi Umum (DAU),
Dana Alokasi Khusus (DAK),
Dana Otonomi Khusus,
Dana Desa
APBD
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD)
Pendanaan Alternatif
Pinjaman Daerah
Obligasi Daerah
KPBU
Dana Filantropi
Dana Corporate Social Responsibility
Alternatif sumber pendanaan APBD yang digunakan untuk menutup defisit APBD, pengeluaran pembiayaan, dan/atau kekurangan kas. Pinjaman Daerah bisa bersumber dari Pemerintah Pusat, Pemerintah daerah lain, Lembaga Keuangan Bank,
Lembaga Keuangan Bukan Bank, ataupun dari masyarakat
• Surat utang yang diterbitkan oleh Pemda yang ditawarkan kepada publik di pasar modal.
• Investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan bermanfaat bagi masyarakat.
• Di Indonesia hanya memberlakukanrevenue bond dan double-barreled bond.
Kerjasama antara Pemerintah dan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur dan/atau layanannya untuk kepentingan umum mengacu pada spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah, yang sebagian atau seluruhnya menggunakan sumber daya badan usaha dengan
memperhatikan pembagian risiko di antara para pihak
Berbagi dukungan dan sumber daya secara sukarela kepada sesama dan bertujuan untuk mengatasi masalah sosial kemanusiaan serta memajukan kepentingan umum dan berkelanjutan
Komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.
Konstelasi Kota Baru Sorong
• Kota Sorong merupakan gerbang untuk Raja Ampat, penunjang dari Raja Ampat dan perbatasan dengan negara luar.
• Delineasi Kota Baru Sorong terpacu pada penggerak ekonomi yang berada di sekitar KEK Sorong yang pusatnya adalah Distrik Aimas.
• BPIW sudah menyusun MPDP Sorong dengan fokus pembangunan awal pada KEK di sekitar kota Sorong.
• Ditjen Cipta Karya sudah menyusun
RPIP (Rencana
Pembangunan Infrastruktur Permukiman) Kota Baru Sorong.
POTENSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KOTA BARU SORONG (1)
1. Sebagai pendukungKawasan Ekonomi Khusus Sorong
PROFIL KEK Sorong
Critical Point Pengembangan KEK Sorong :
• Pengembangan Pelabuhan Arar;
• Kepastian investasi dari anchor investor (PT GAG Nikel) INFRASTRUKTUR PENDUKUNG KEK Sorong
Status Kemajuan : Perhatian Khusus
Kondisi Eksisting Pelabuhan Arar :
• Alur Sempit dan Kolam Dangkal
• Kekuatan Struktur Dermaga tidak dapat menunjang kegiatan Ka pal Petikemas (Butuh Restrenghtening/ Dermaga Baru)
• Terdapat karang yang yarus dipindahkan dalam kondisi hidup un tuk menambah kedalaman kolam pelabuhan
• Kendala tersebut menyebabkan Berth Occupancy Ratio (BOR) dan Yard Occupancy Ratio (YOR) rendah
Pengembangan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pelabuhan Sorong:
• Saat ini pengembangan pelabuhan Sorong dalam proses konstruksi yang masih terkendala isu
kepemilikan lahan;
• BOR dan YOR masih rendah;
• Pengembangan masih terkendala lelang bertahap yang dilakukan Pelindo akibat belum ada tenant
Lahan yang terkendala isu kepemilikan (claim dari masyarakat)
POTENSI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KOTA BARU SORONG (2)
2. Sebagai PendukungKawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Raja Ampat
Raja Ampat termasuk kedalam 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional (Major Project RPJMN 2020- 2024)
Sumber : BPIW Regional III, PUPR
Revisi Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014-2034
Lesson Learned Pembangunan KBM Tanjung Selor (Inpres 9/2018)
Meskipun telah diperkuat dgn Inpres, pembangunan KBM Tanjung Selor belum bisa diselesaikan sesuai dgn target yg telah
ditetapkan sehingga diharapkan seluruh K/L bersama pemda berkomitmen penuh
dan menjaga sinergi untuk terus melanjutkan kegiatan pembangunan secara konsisten dan berkesinambungan.
Pada saat menyusunperencanaan pembangunan harus dibarengi dengan
rencana ketersediaan anggaran pembangunan (termasuk alternatif pendanaan/pembiayaan
pembangunan).
Tahapan/proses pengadaan lahan harus clear and clear, dan instansi penanggung jawabnya harus jelas.
Prioritasi kegiatan pembangunan harus jelas dan sedapat mungkin mencakup rencana kegiatan pembangunan di dalam
kawasan maupun di luar kawasan sbg penunjangnya.
Pembagian tugas dan wewenang K/L terkait dalam mendukung pembangunan kota baru harus jelas dan disiapkan juga
kemungkinan diskresi guna mengatasi konflik kewenangan yg muncul dalam
pelaksanaan pembangunan.
Hal-hal tersebut di atas diharapkan bisa menjadi pembelajaran bersama dan tidak terjadi kembali pada rencana pembangunan maupun pelaksanaan pembangunan Kota Baru Sofifi dan Sorong serta dapat meminimalisir
resiko/dampak negatif yg mungkin muncul ke depannya.
Agenda Rapat
Update Progres dan Kendala Pembangunan Kota Baru Sofifi
Update Progres dan Kendala Pembangunan Kota Baru Sorong
Penyelesaian Debottlenecking Pembangunan Kota Baru Sofifi dan Sorong
L A M P I R A N
PUPR
• Terkait kepastian luas lahan(deliniasi)
ATR/BPN
• Kondisi eksisting area terbangin di kawasan peruntukan hutan
• Pertimbangan Kota Baru Sorong sebagai Ibukota Provinsi
• Kriteria yang belum dipenuhi untuk menjadi kota
Dagri
• Terkait proses pemekaran dan P3D (personil, pembiayaan, saranaprasarana dan dokumen) Prov. Papua Barat Daya
Sumber: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Oktober 2022
RTRWP Pulau Papua
• Peraturan Presiden Nomor 57 tahun 2014 tentang RTR Pulau Papua
RTRWP Papua Barat
• Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2022 tentang RTRW Provinsi Papua Barat tahun 2022-2041
RTRW Kota Sorong
• Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2014 tentang RTRW Kota Sorong tahun 2014 –2034
• Status : Sedang proses Revisi
• Target : Pertemuan Lintas Sektor September 2022, Persetujuan Substansi Oktober 2022
RDTR Perkotaan Sorong
• Progres: Sedang proses penyusunan RDTR oleh Pemerintah Kota Sorong
• Target : Target Pertemuan Lintas Sektor Tahun 2022
Sumber: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Oktober 2022