JZ04PWR
IV. Tata Cara Berkomunikasi dengan Perangkat KRAP
A. Kelengkapan Perangkat dan Persiapan Berkomunikasi
Hal yang harus diperhatikan, antara lain :
❑ Memiliki IKRAP, KTA, Nama Panggilan (Callsign / 10–28).
Stasiun Tetap (Base Station) memasang Papan Nama, sedangkan untuk Stasiun Bergerak
❑
(Mobile Station) memasang sticker / badge.
❑ Siapkan sarana pendukung : Catatan, Call Book, Log Book, Form Berita, Jam, Referensi lainnya dan Surat Izin.
Aktifkan perangkat Radio diawali memeriksa kesempurnaan Catu Daya, Power Supply, Pemancar,
❑
Penerima, Antena dsb.
❑ Tune Pemancaran pada Frekuensi kosong.
❑ Pilihlah Kanal (Frekuensi) aktif, atau bila siap, pilih Kanal kosong untuk membuka Kanal.
Usahakan pada Kanal Lokal / Wilayah (Frekuensi Kerja).
Monitor sejenak Kanal /Frekuensi sebelum memutuskan untuk bekerja pada Kanal Frekuensi tersebut
❑
JZ04ZZD
B. TATA CARA POKOK BERKOMUNIKASI
1. Setiap pemegang IKRAP sebelum melakukan Komunikasi Radio diharuskan memantau Kanal / Frekuensi terlebih dahulu, untuk mengetahui Stasiun Radio lain yang sedang berkomunikasi.
2. Pada awal akan mengadakan hubungan Komunikasi, wajib menyebutkan Nama Panggilan (10-28 / callsign) yang sah sesuai dengan IKRAP yang dimilikinya serta menyampaikan informasi tentang lokasi berada (10-20).
3. Memprioritaskan penyampaian berita-berita yang berkaitan dengan Keamanan Umum, Ketertiban Masyarakat, Kesalamat Jiwa Manusia dan Harta Benda.
4. Pembicaraan berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menjaga sopan santun.
5. Pada kegiatan Komunikasi, untuk mempersingkat pembicaraan dengan menggunakan Kode 10 (Ten Code), sebaiknya lakukan Pencatatan pada Log Book saat berkomunikasi, tentang : Tanggal, Jam dan Kanal Frekuensi berlangsungnya Komunikasi, Nama Panggilan (10-28) lawan bicara, Alamat (lokasi) Lawan Bicara (10-85) dan Laporan Kekuatan Sinyal dan Modulasi.
Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020
JZ04PWR
C. LAPORAN SINYAL DAN MODULASI
Laporan Sinyal (Signal Report) adalah Tingkat Kekuatan Sinyal (Strength Signal)
yang terlihat pada S (Signal) meter, pada perangkat KRAP :◼ Satu (1) Sinyal sayup sayup.
Dua (2) Sinyal sangat lemah.
◼
Tiga (3) Sinyal lemah.
◼
Empat (4) Sinyal hampir cukup.
◼
Lima (5) Sinyal cukup.
◼
Enam (6) Sinyal baik.
◼
Tujuh (7) Sinyal mendekati kuat.
◼
Delapan (8) Sinyal kuat.
◼
Sembilan (9) Sinyal sangat kuat (full signal).
◼
Untuk Tingkat Laporan Kekuatan Modulasi, sebagai berikut :
Satu (1) Sama sekali tidak jelas terdengar.
❑
Dua (2) Kadang terdengar, kadang tidak.
❑
Tiga (3) Terdengar dengan kesulitan.
❑
Empat (4) Terdengar tanpa kesulitan.
❑
Lima (5) Terdengar jelas dan sempurna.
❑
JZ04ZZD
D. BERGABUNG PADA SUATU KANAL / FREKUENSI
1. Monitor dahulu perhatikan siapa saja yang berkomunikasi
3. Bila ingin berkomunikasi dengan seseorang, maka awali ucapan dengan menyebut
Callsign lawan bicara, contoh JZ 04 BMS memanggil JZ 04 BBC, maka pada interval, JZ 04 BMS masuk dengan mengatakan “JZ 04 BBC disini JZ 04 BMS 10-25”
5. Prioritas kepada penyampai berita penting, dan memberi kesempatan pada Stasiun Bergerak / perangkat terbatas.
2. Masuk pada interval (spasi) pembicaraan dengan menyebut Callsign (tidak perlu menggunakan kata “break” atau “contact”)
4. Berkomunikasi dengan kata-kata yang jelas, tidak cepat dan biasakan mengucap kata
“ganti” diakhir pembicaraan.
Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020
JZ04PWR
8. Kata “interupsi”, apabila ingin menyela pembicaraan disebabkan sesuatu informasi yang penting, gunakan saat jeda spasi Komunikasi. Contoh ucapan “JZ 04 NUR
interupsi”.
9. Setelah selesai kepentingan, kembalikan pada pengguna sebelumnya dengan mengucapkan “Terima Kasih”.
10. Kata “break” atau “contact” sebaiknya tidak dipakai untuk menyela pembicaraan atau ingin bergabung dalam pembicaraan / komunikasi.
11. Jika tidak ada kepentingan dan hanya ingin bergabung, maka saat interval cukup menyebut Callsign sendiri, contoh ucapan “JZ 04 NUR ”.
12. Apabila mengetahui (mendengar) ada yang mau bergabung, pengguna sebelumnya juga merespon, contoh ucapan “JZ 04 NUR terdengar, mohon bersabar satu dua
kesempatan”.
JZ04ZZD
E. LARANGAN DAN SAKSI
1. Larangan
Setiap Stasiun KRAP dilarang untuk :
4. Memancarkan berita tidak benar (hoax), Musik, Pidato, Menyanyi, Dongeng, Pembicaraan Asusila.
5. Pemilik KRAP tidak diperkenankan meminjamkan perangkat KRAPnya kepada yang tidak memiliki Izin.
6. Tidak mengudara, bila Pemerintah melarang mengudara pada kepentingan tertentu (Radio Silent, 10-50).
1. Memancarkan pembicaraan yang bersifat Politik, SARA, Gangguan Keamanan, Komersil, Sandi selain Kode-10.
2. Berkomunikasi dengan KRAP yang tidak ber-izin.
3. Disambung dengan Jaringan Telekomunikasi lain.
Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020
JZ04PWR
2. Sanksi
Barangsiapa yang memakai atau yang memiliki Stasiun KRAP tanpa Izin yang sah, dapat dituntut dengan Undang-Undang nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pada pasal 53, dengan ancaman hukuman penjara selama-lamanya 4 (empat) tahun atau denda setinggi-tingginya Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah).
Pelanggaran yang dilakukan oleh Anggota RAPI dapat dikenakan Sanksi, sebagai berikut : 1. Pencabutan izin akan dilakukan apabila Pemegang Izin melanggar dan melakukan
penyimpangan atas izin yang dikeluarkan.
2. Pencabutan Izin KRAP, akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan atas nama Dirjen Postel.
3. Sanksi juga akan diberlakukan oleh RAPI sesuai dengan aturan yang berlaku bagi para
Pelanggar Anggota RAPI yang terbukti melanggar ketentuan yang telah ditetapkan, baik oleh Pemerintah maupun oleh Organisasi.
JZ04ZZD Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020
F. Kode Sepuluh (Ten Code)
JZ04PWR
JZ04ZZD
G. Alfabetis Internasional dan Nasional
Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020
JZ04PWR
JZ04ZZD Sei.Buluh-Singingi Hilir, Minggu 01 Maret 2020