Karakteristik Ruang Karakteristik Ruang 13 Ruang tunggu umum Intensitas sirkulasi tinggi 14 Ruang ME pribadi Intensitas sirkulasi rendah 15 Ruang AHU pribadi Intensitas sirkulasi rendah 16 Ruang generator pribadi Intensitas sirkulasi rendah 27 Ruang pemadam kebakaran.
Struktur Ruang
Alur Sirkulasi
Hubungan antar ruang di terminal untuk menentukan karakteristik dan sebagai rencana zonasi tata ruang di terminal.
Pemilihan Tapak
Dengan ciri khas bangunan disekitarnya, banyak dipenuhi rumah susun di bagian barat bangunan, yang bisa dikatakan sedikit bobrok dibandingkan rumah-rumah pada umumnya, dan dikelilingi oleh kantor-kantor otoritas bangunan atau pengelola gedung. jalan di kawasan pelabuhan sendiri merupakan jalan kolektor (jalan dengan luas permukaan >7 m dengan kecepatan >40 km/jam) dan merupakan salah satu jalan tersibuk di kota Jayapura dengan intensitas tinggi yang disebabkan oleh lalu lintas masyarakat. transportasi dan kendaraan operasi besar. di dalam dan di luar kawasan pelabuhan, iklim saat hujan berintensitas tinggi sehingga sering menimbulkan genangan air dengan kontur di kawasan pelabuhan cukup datar namun lebih rendah dari ketinggian Jl. Jarak Koti dari pelabuhan Depapre ke pelabuhan Jayapura, waktu tempuh kurang lebih 2 jam dengan jarak tempuh 60,7 km.
Analisis Tapak a. Kawasan Depapre
Jalan menuju lokasi belum ramai dan sangat cocok untuk kendaraan angkutan besar, lebar jalan mencukupi. Transportasi Transportasi yang ada sudah mencukupi yaitu berupa angkutan umum, bus, taksi dan ojek, namun transportasi online belum tersedia. Biayanya terbilang sangat mahal karena jaraknya yang cukup jauh dari pusat kota Jayapura. Topografi. Area situs yang memadai.
Kondisi situs dinilai sangat baik karena telah diatur oleh pemerintah setempat dengan melakukan reklamasi lahan dengan kemiringan lahan yang rata, namun masih minim vegetasi di lokasi situs, dimana lokasi tersebut berada. Lokasinya hanya berupa ladang tanpa vegetasi atau tumbuh-tumbuhan apa pun, menjadikan kawasan ini sangat ramping dan intensitas panasnya tinggi. Akses menuju lokasi cukup baik walaupun masih sebatas jalan berkerikil dan berbatu serta sedang dilakukan perbaikan jalan, juga jalan ini terhubung langsung dengan pusat kegiatan Kabupaten Depapre, jalan yang langsung menghubungkan dengan kota sehingga orang dapat dengan mudah mengakses port ini. Akses menuju pelabuhan ini sendiri dinilai sangat memadai karena terhubung langsung dengan pusat kota Depapre dengan 1 jalur utama yang memiliki grade/kerataan yang cukup tinggi dan dibelah oleh 2 jalur tambahan di kawasan pelabuhan.
Pelebaran jalan utama menuju kota ini karena pengguna pelabuhan adalah truk-truk besar. Dengan menggunakan data BMKG Kabupaten Jayapura maka diperoleh data sebagai berikut: Rata-rata kelembaban udara sebesar 81%. Variasi kelembaban 73%-91% dengan rata-rata aliran udara minimal 23,0 sehingga hal ini akan mempengaruhi desain bangunan. Jalan menuju terminal penumpang: Jalan menuju area peti kemas: Jalan Kota-Pelabuhan Utama.
Keterangan: Kisaran harian suhu yang dilaporkan (batang abu-abu) dan suhu tertinggi dalam 24 jam (tanda centang merah) dan suhu terendah (tanda centang biru), ditumpangkan pada rata-rata suhu tertinggi harian (garis merah samar) dan suhu terendah (garis biru samar), dengan suhu dari 25 hingga 75 dan pita persentil ke-10 hingga ke-90. Dengan analisa surya, bukaan yang memadai dapat dihitung dan mempunyai garis naik dan turun dari kiri bangunan ke kanan bangunan. Dari bawah ke atas, garis hitamnya adalah matahari tengah malam sebelumnya, matahari terbit, matahari tengah hari, matahari terbenam, dan matahari tengah malam berikutnya.
Program Tapak
Kebutuhan Ruang Luar a. Kebutuhan Parkir
Kebutuhan Parkir Pengguna
Kebutuhan Parkir Pengelola
Analisis Struktur dan Sistem Bangunan .1 Struktur dan Konstruksi
Pondasi ini cocok untuk kondisi tanah di mana bangunan terminal atau bangunan besar dibangun. Pada bagian bawah pondasi ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran dan ketebalan tertentu, berfungsi sebagai tempat penyaluran beban yang disalurkan dari atas. Sedangkan kolom berbentuk persegi panjang biasanya ditempatkan di bawah kolom tepi atau samping bangunan agar lebih stabil, karena tekanan di atasnya dikompensasi oleh pelat beton persegi panjang.
Dan merupakan bangunan yang ramah lingkungan karena limbah dari sistem struktur ini relatif sedikit sehingga tidak membahayakan lingkungan sekitar. Dinding lantai dasar bangunan tidak digunakan, karena semua ruang operasi rata-rata berada di lantai 2, dan untuk lantai 2, dindingnya menggunakan batu bata, fiberglass dan kaca, sehingga mampu memaksimalkan pemanfaatan alam. lampu. Pada perancangan bangunan terminal ini, bagian struktur untuk atap struktur bentang lebar adalah atap Space Frame dan atap non beton pada beberapa area bangunan.
Sistem Bangunan
- Sistem Penyediaan Air Bersih
Sistem Sambungan Langsung
Air awalnya ditampung pada tangki di bawah kemudian dialirkan melalui pompa ke tangki di bagian atas gedung dan kemudian air didistribusikan ke seluruh gedung.
Sistem Tangki Tekan
Sistem Tanpa Tangki (Booster System)
Sistem Pembuangan Air Kotor (SPAK)
Sistem pembuangan air campuran, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan ke dalam satu saluran / pipa yang sama
Sistem pembuangan air terpisah, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas masing-masing dialirkan secara terpisah menggunakan pipa yang
Sistem pembuangan tak langsung, yaitu sistem pembuangan dimana air buangan digabung menjadi satu sebelum dibuang secara bersamaan
Sistem Gravitasi, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas dialirkan dari tempat tinggi ke saluran umum yang lebih rendah
Sistem Bertekanan, yaitu sistem pembuangan dimana air kotor dan air bekas di alirkan ke saluran umum yang lebih tinggi dengan pompa keluar
Sistem Pembuangan Gedung, yaitu sistem pembuangan yang berada di dalam gedung dialirkan menuju keluar gedung dengan menggunakan pipa
Sistem Pembuangan Luar, yaitu sistem yang berada di luar gedung, yang mana air buangan pada luar gedung yang memiliki intensitas lebih rendah
- Sistem Listrik
- Sistem Keamanan
- Sistem Penanggulangan Kebakaran
- Sistem Penghawaan
- Analisis Lingkungan Buatan
- Analisis Bangunan dan Sekitarnya
- Analisis Transportasi -Bus
- Analisis Lingkungan Alami .1 Analisis Klimatik
- Matahari
- Angin
- Pantai
Sistem pembuangan limbah eksternal, yaitu fasilitas yang terletak di luar gedung, dimana air limbah di luar gedung memiliki intensitas yang lebih rendah. Letak hidran kebakaran harus jelas, mudah dijangkau, mudah dibuka dan tidak terhalang benda lain. Hidran kebakaran di halaman harus menggunakan bukaan katup dengan diameter 4" untuk 2 kopling, 6" untuk 3 kopling dengan kemampuan mengalirkan air sekitar 250 galon/menit atau 950 liter/menit per mencengkeram.
Menurunkan suhu dan kelembaban relatif udara dalam ruangan agar mencapai standar suhu ruangan dan memenuhi kebutuhan. Sesuaikan aliran dengan sistem ventilasi mekanis agar pertukaran udara dalam ruangan tetap memenuhi syarat. Atur jika terjadi kebakaran agar tangga/jalur keluar bebas asap rokok dengan sistem pra bedah.
Ventilasi alami menyesuaikan dengan kondisi sekitar, sehingga berlaku pada beberapa titik dalam sistem ventilasi. Penempatan bukaan yang dapat meningkatkan penggunaan penghawaan alami tergantung arah angin dan arah bukaan. Sistem penghawaan alami paling optimal digunakan pada area yang memiliki banyak pengguna atau area yang membutuhkan ventilasi teratur seperti ruang tunggu, area perbelanjaan, dan lain-lain, sehingga fokus utama ventilasi buatan hanya pada area perkantoran atau administrasi.
Memberikan jalan bagi angin untuk masuk ke dalam bangunan dengan cara membentuk suatu bangunan dan juga menggunakan lapisan sekunder yang juga dapat menjadi jalur bagi arus angin 5. Bangunan-bangunan yang ada disekitar area tapak hanyalah beberapa bangunan perkantoran sederhana dan juga bangunan sederhana untuk pelabuhan pengelola untuk melakukan patroli dan sebagainya secara merata - Rata-rata bangunan hanya berupa bangunan tanpa “finishing” dan beratap bertingkat.