• Tidak ada hasil yang ditemukan

RAYUAN PULAU KELAPA KARYA ISMAIL MARZUKI: DITINJAU DARI TEKNIK PERMAINAN PIANO OLEH ANANDA SUKARLAN

N/A
N/A
andre alfandi

Academic year: 2024

Membagikan " RAYUAN PULAU KELAPA KARYA ISMAIL MARZUKI: DITINJAU DARI TEKNIK PERMAINAN PIANO OLEH ANANDA SUKARLAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

RAYUAN PULAU KELAPA KARYA ISMAIL MARZUKI:

DITINJAU DARI TEKNIK PERMAINAN PIANO OLEH ANANDA SUKARLAN

Oleh :

Andre Alfandi Mendrofa Email : [email protected]

Program Studi Seni Musik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas HKBP Nommensen

Abstrak

Tulisan ini membahas tentang teknik permainan Piano Ananda Sukarlan pada lagu Rayuan Pulau Kelapa. Ananda Sukarlan seorang Pianis dan komponis yang terkenal di Indonesia yang menggunakan piano dengan identitas kebangsaan, dengan teknik permainan solo piano klasik. Lagu Rayuan Pulau Kelapa merupakan Karya dari Ismail Marzuki yang diciptakan pada tahun 1947. Lagu Rayuan Pulau Kelapa memiliki pengertian tentang pujian dan kecintaan kepada tanah air Indonesia yang kaya akan sumber daya alam. Lagu Rayuan Pulau Kelapa ini juga sering dibawakan di setiap akhir acara berita TVRI. Pendekatan metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan cara mengumpulkan data melalui observasi youtube (https://youtu.be/3ILlRW8KtCo), studi pustaka, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini meliputi, 1) Pertunjukan Ananda Sukarlan memainkan lagu Rayuan Pulau Kelapa dalam sebuah pertunjukan instrument Piano. 2) Menganalisis teknik yang digunakan Ananda Sukarlan dalam memainkan lagu tersebut. 3) Interpretasi penyajian teknik permainan piano Ananda Sukarlan

Kata kunci : Rayuan Pulau Kelapa, Ismail Marzuki, Ananda Sukarlan, analisis, Interpretasi

Abstract

This paper discusses Ananda Sukarlan's piano playing technique on the song Rayuan Pulau Kelapa. Ananda Sukarlan is a well-known pianist and composer in Indonesia who uses piano with a national identity, with classical piano solo playing techniques. The song Rayuan Pulau Kelapa is the work of Ismail Marzuki which was composed in 1947. The song Rayuan Pulau Kelapa has an understanding of praise and love for Indonesia's homeland which is rich in natural resources. The song Rayuan Pulau Kelapa is also often performed at the end of every TVRI news program. The method approach used is descriptive qualitative by collecting data through youtube observation (https://youtu.be/3ILRW8KtCo), literature study, and documentation. The results of this study include, 1) Ananda Sukarlan's performance playing the song Rayuan Pulau Kelapa in a piano instrument performance. 2) Analyze the technique used by Ananda Sukarlan in playing the song. 3) Interpretation of the presentation of Ananda Sukarlan's piano playing techniques

Keywords: Coconut Island Seduction, Ismail Marzuki, Ananda Sukarlan, analysis, interpretation

(2)

PENDAHULUAN

Musik merupakan cerahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama. Atau dengan kata lain, music merupakan suatu karya seni yang menjadi media untuk menggungkapkan perasaan seeorang dengan cara menuangkannya melalui alunan nada ataupun melodi, baik dalam bentuk vocal maupun instrumental. Musik juga sebagai media untuk menggambarkan atau mengungkapkan perasaan seseorang. Terkadang seseorang memiliki pikiran, gagasan, harapan, keinginan yang membutuhkan perwujudan, musik merupakan wahana yang tepat digunakan dari upaya pemunculan atau perwujudan hal itu.

Interpretasi adalah sebuah kata yang sering kita dengar dalam dunia seni, tak terkecuali dalam seni musik. Interpretasi juga didekatkan pada aktivitas komponis, penyaji, dan para musikologi, misalnya; komponis dalam penyusunan sebuah karya tidak terlepas dari konteks sejarah, simbol yang digunakan dalam penulisan, dan bagaimana karya itu dipergelarkan. Demikian halnya dengan penyaji musik, mereka melibatkan interpretasi untuk dapat membawakan karya dengan baik, di mana karya itu dituliskan akan memberi banyak pengaruh bagi seorang penyaji untuk memutuskan gaya, teknik, dan karakter karya. Hal yang serupa juga dialami oleh para musikologi di mana aktivitas mereka dalam mengkaji karya tidak lepas dari tindakan interpretasi yang didukung oleh pengetahuan mereka terhadap sejarah, konsep pertunjukan, perkembangan notasi penulisan dalam musik, pemahaman pada bentuk dan struktur musik, harmoni, teori musik, dan gaya musik. Analisis merupakan tindakan performatif untuk “mementaskan” musik dengan cara yang berbeda dalam mencapai interpretasi. (77071-274377-2-PB%20(1).pdf)

Teknik adalah cara membuat sesuatu atau melakukan sesuatu yang berkenan dengan kesenian (KBBI, kemendikbud 2021:3180). Menurut Setyaningsih (2007: 19) juga menyatakan bahwa “teknik permainan merupakan gambaran mengenai pola yang dipakai dalam suatu karya seni musik berdasarkan cara memainkan instrumen beserta pengulangan dan perubahannya, sehingga menghasilkan suatu komposisi musik atau harmonisasi yang bermakna.

Teknik permainan pada alat musik memiliki bagian-bagian terpenting yang harus dikuasai, yaitu yang pertama sekali mengenai notasi baik itu berbentuk not angka ataupun not balok. Jika pola not angka atau not balok telah dikuasai dan dikembangkan, maka dapat melangkah pada latihan berikutnya yaitu fingering, touching, rhythm/tempo, harmony dan reading. Sehingga kita boleh menyimpulkan bahwa perwujudan petunjuk karya seni yang disajikan secara utuh dan benar dari awal sampai akhir. Penyajian mempunyai arti yaitu:

proses, metode, dan perilaku penyajian.

Ismail Marzuki adalah seorang seniman Indonesia berasal dari betawi yang sudah menciptakan karya-karya dan proses kreatifnya untuk kepentingan bangsa Indonesia. Ismail Marzuki (lahir di Kwitang, Senen, Batavia, 11 Mei 1914 – meninggal di Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta, 25 Mei 1958 pada umur 44 tahun) salah seorang komponis besar Indonesia. Ismail Marzuki adalah seniman yang berhasil menyatukan seluruh masyarakat Indonesia dengan karya-karya ciptaannya. Ismail Marzuki boleh dikatakan bermain, atau

(3)

berproses kreatif berkarya dalam tiga tahap, yaitu : di masa penjajan Belanda, Pendudukan Jepang, dan hingga Indonesia Merdeka. Dia terus-menerus berperan sebagai pemusik- pejuang. Artinya, Ismail Marzuki tetap menggeluti dunia musik, mencipta lagu, dan memainkan di dalam orkes studio dimasa proses kemerdekaan (Esha, 2005). Ismail Marzuki adalah komponis Indonesia yang terpandang, yang telah banyak mencipta dan menggubah lagu yang kemudian menjadi nyanyian bangsa Indonesia, seperti Indonesia Tanah Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, (Article%20Text-243-1-10-20201215.pdf)

Ananda Sukarlan lahir pada tanggal 10 Juni 1968 di Jakarta. Ia adalah anak dari pasangan Sukarlan dan Poppy Kumudastuti. Ananda merupakan seorang pianis Indonesia yang terkenal di Eropa. Ananda Sukarlan pertama kali mengenal piano pada usia lima tahun melalui kakaknya, Martani Widjayanti. Minatnya pada piano ini kemudian dikembangkan oleh kedua orang tuanya dengan mengikut sertakan Ananda dalam kursus piano yang dibimbing oleh Soetarno Soetikno dan Rudy Laban. Setelah lulus dari SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan menerima tawaran beasiswa Piano Petrof dari University of Hadford, Connecticut, Amerika Serikat pada tahun 1986. Ia kemudian pergi ke Eropa ketika berusia 17 tahun. Disana ia memperdalam ilmunya dalam bermain piano di Koninklijk Conservatorium Den Haag. Ia pun mampu lulus dengan predikat summa cum laude pada tahun 1993 di bawah bimbingan Naum Grubert, seorang pianis handal yang sering menyabet gelar internasional. Dari sinilah namanya kemudian mulai dikenal dunia. Ananda yang sering berkiprah di Eropa juga sering mengisi acara-acara resmi kenegaraan. Seperti pada tahun 2000, ia sempat diundang Ratu Sofia dari Spanyol untuk mengisi acara konser pada Malam Gala Queen Sofia Prize di Madrid. Ia juga pernah tampil di hadapan Presiden Abdurrahman Wahid di Istana Merdeka pada acara konser resital esklusif yang diselenggarakan pada 19 Agustus 2000. Pada tahun 2002, ia mencapai puncak dana dengan kontrak untuk berkolaborasi dengan komponis besar Perancis Pierre Boulez pada tur konser ke 11 kota di antaranya Helsinkski, Oslo, Santiago, dan Paris. (https://www.merdeka.com/ananda- sukarlan/profil)

Penelitian ini membahas teknik permainan piano Ananda Sukarlan pada lagu

Rayuan Pulau Kelapa”. Teknik permainan ialah wawasan terkait pola yang digunakan pada sebuah karya seni musik. Karya yang diciptakan komponis adalah perwujudan ekspresi yang paling baik, dan kemudian ketika memainkan komposisi, pemain haruslah mengetahui maksud serta pikiran komponis itu. Hal tersebut memiliki tujuan supaya informasi yang diberikan oleh komponis dapat tersampaikan pada pendengarnya, baik melalui individu lain yang memainkannya ataupun dia sendiri yang memainkan.

METODOLOGI

Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan mengetahui teknik permainan piano Ananda Sukarlan dalam lagu Rayuan Pulau Kelapa yang akan dikaji lebih dalam, utamanya untuk menemukan bentuk dan makna. Data ditemukan dengan metode studi pustaka (buku-buku, jurnal, dll), Hasil kajian data ini dianalisis dengan metode deskriptif yang menjelaskan latar belakang historisnya dan karaktersitik karya lagu tersebut

Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadikan acuan tindakan dari subjek. Dalam hal ini, objek merupakan data, kebiasaan, ilmu, sebagai tindakan. Objek penelitian ini adalah

(4)

lagu “Rayuan Pulau Kelapa” dengan fokus yang dibahas adalah interpretasi dan teknik permainan piano Ananda Sukarlan.

Subjek penelitian ini, melakukan penelitian berbagai sumber yakni: observasi youtube dalam lagu “Rayuan Pulau Kelapa”.

Lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di kediaman peneliti. Tempat penelitian ini di sesuaikan dengan kondisi lingkungan pada saat ini, Karena penelitian ini lebih banyak menganalisis teknik permainan piano pada lagu “Rayuan Pulau Kelapa” oleh Ananda Sukarlan. Dikarenakan jarak yang sangat jauh, peneliti tidak bisa bertemu secara langsung dengan narasumber sehingga solusinya adalah peneliti hanya bisa memanfaatkan berbabagi sumber seperti youtube, referensi artikel jurnal, dan lain sebagianya. Adapun alasan peneliti memilih sumber youtube, referensi artikel jurnal, yaitu menambah wawasan untuk proses penelitian ini.

Dalam penelitian sumber data yang diperoleh harus sesuai dengan objek penelitian, agar dapat mempermudah proses dan langkah penelitian yang dilakukan, dengan tujuan agar hasil dari penelitian tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Pada penelitian Data yang digunakan oleh peniliti yaitu obeservasi youtube, artikel, jurnal, buku-buku yang memuat tentang teknik permainan piano yang dijelaskan secara deskriptif.

Metode pengumpulan merupakan pemilihan data mana yang paling tepat sehingga didapatkan data yang paling valid dan reliabel (Sugiyono, 2015 : 285). Agar mendapatkan hasil yang maksimal dibutuhkan teknik pengambilan data yang baik dan tepat. Data sebagai bahan referensi yaitu memiliki peranan yang penting dalam sebuah pelitian. Adapun langkah yang menjadi acuan dalam penelitian adalah Observasi youtube dan artikel jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini

Menurut Sugiyono (2010: 336) analisis dalam penelitian kualitatif dilakukan sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai lapangan. Bogdan (dalam Sugiyono, 2005:89) menjelaskan tentang pengertian analisis data sebagai proses mencari dan menyusun data secara sistematis. Dalam melakukan analisis data, peneliti menggunakan tiga komponen yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penyimpulan (conclusion drawing/verification).

Berdasarkan beberapa pendapat tentang bentuk penyajian, maka dapat dikatakan bahwa bentuk adalah suatu wujud dari tata hubungan faktor- faktor yang mendukungnya dan saling tergantung serta terkait satu sama lain, dapat ditangkap oleh indera sebagai media untuk menyampaikan arti yang ingin disampaikan. Apabila kata bentuk digunakan dalam pengertian bentuk penyajian, maka dapat dikatakan bahwa bentuk penyajian dalam pertunjukan musik adalah segala sesuatu yang disajikan atau ditampilkan dari awal sampai akhir untuk dapat dinikmati atau dilihat yang di dalamnya mengandung unsur nilai-nilai keindahan yang disampaikan oleh pencipta kepada penikmat.

Menurut Djelantik (1999: 73), penyajian yaitu bagaimana kesenian itu disugukan kepada yang menyaksikan, penonton, para pengamat, pembaca, pendengar, khalayak pada umumnya. Pendapat ini sejalan dengan Sedyawaty (1981: 61) bahwa seni pertunjukan itu pada pertamanya menyangkut suatu kerja kelompok dan keduanya ia membutuhkan hadirnya dua pihak, yaitu penyaji dan penerima. Sementara itu menurut Purwadarminto (1985: 862), penyajian diartikan sebagai cara menyampaikan, menghidangkan,

(5)

menyajikan atau dengan kata lain pengaturan penampilan. Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan pengertian bentuk penyajian adalah unsur dasar dalam pertunjukan yang meliputi seniman, alat musik kostum,dan rias, lagu yang disajikan , waktu dan tempat pertunjukan yang disuguhkan kepada penonton, para pengamat, pendengar, khalayak ramai pada umumnya.

Penyajian musik dapat dikategorikan dalam tiga bagian, antara lain:

a) Solo adalah suatu pertunjukan musik, baik vocal maupun instrumental yang hanya dimainkan oleh satu orang vocalis atau satu orang pemain instrumen saja.

b) Ansambel adalah permainan musik secara bersama-sama dengan jumlah pemain lebih dari satu orang.contoh ansambel antara lain ansambel string, ansambel gitar dan lain- lain.

c) Orkes adalah pagelaran yang terdiri dari sekelompok orang yang tergabung dengan alat musik yang berbeda. Jumlah instrumen tergantung pada posisi (Kodijat, 2004: 70).

Jumlah pemain dalam orkes cendrung lebih banyak dibandingkan dengan jumlah pemain dalam pagelaran ansambel. Orkestra terdiri dari beberapa bagian besar instrumen musik, antara lain instrumen gesek, tiup, perkusi dan sebagainya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Di lagu “Rayuan Pulau Kelapa” terdapat beberapa teknik permainan dimainkan oleh Ananda Sukarlan teknik permainan yang digunakan yaitu teknik dinamika fortissimo, pianossimo, pianississimo mezzoforte, mezzo piano, legato, staccato, dan penggunaan sustain. Berikut masing-masing penulis akan jabarkan mengenai berbagai teknik permainan piano lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” Teknik Permainan berdasarkan KBBI teknik merupakan cara membuat suatu hal ataupun melaksanakan suatu hal yang berkenaan pada kesenian.

 Staccato adalah teknik yang dimainkan secara pendek-pendek atau patah-patah, cara memainkan staccato yaitu dengan cara mengikuti setiap tanda titik yang diletakkan dibawah atau diatas kepala notasi balok.

 Legato adalah teknik yang menghasilkan suara yang menyambung dan tidak terpatah- patah seperti staccato. Sehingga untuk mendapatkan kualitas permainan legato yang baik, dapat dilakukan dengan cara saat jari yang satu menekan tuts piano, maka jari yang lain harus segera menyusul diturunkan dengan seksama dan presisi, sehingga pada saat jari yang kedua turun, jari yang pertama sudah dinaikkan.

 Sustain Sustain adalah teknik yang menggunakan pedal damper (sebelah kanan) merupakan teknik penundaan perpanjangan nada yang menciptakan penundaan nada dan akhirnya tetap berdengung ketika nada yang lain dimainkan.

 Piano (p) suara yang dihasilkan lembut

 Mezzo forte (mf) suara yang dihasilkan agak nyaring

 Forte (f) suara yang dihasilkan nyaring

 Fortissimo (ff) suara yang dihasilkan sangat nyaring

Dinamika adalah unsur yang perlu diperhatikan ketika membahas lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” Yang dimainkan oleh Ananda Sukarlan selain untuk membedakan keras dan lembutnya suara yang di hasilkan, tanda dinamika juga dapat membantu pendengar untuk menginterpretasi.

(6)

Berikut penjabaran penulisan Teknik permainan piano pada lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” oleh Ananda Sukarlan :

a) Pada bagian A bagian introduksi pada birama 1, dimulai dengan dinamika p (piano) yang artinya adalah lembut yang memeberikan kesan suara yang di hasilkan yang hening dan mendayu dayu, dan menggunakan pedal sustain;

b) pada bagian ini atau putaran kedua digunakan teknik Staccato yang dimainkan secara pendek-pendek atau patah-patah, cara memainkan staccato yaitu dengan cara mengikuti setiap tanda titik yang diletakkan dibawah atau diatas kepala notasi balok ;

c) pada bagian ini putaran ketiga kembali menggunakan p (piano) dan mezzo forte dan penggunaal sustain yang artinya suara yang lembut dan berubah jadi nyaring, dan ada perubahan nada yang menggambarkan suasana mencekam.;

d) pada bagian yang keempat ini dimulai dengan ff (fortissimo) yaitu memberikan suara yang agak nyaring dengan hasilkan suasana yang semangat;

e) bagian kelima ini kembali seperti awal dimulai dengan dinamika p (piano) dan sustain yang artinya adalah lembut yang memeberikan kesan suara yang di hasilkan yang hening dan mendayu dayu;

f) bagian yang terakhir ini yaitu menggunakan ff (fortissimo) yaitu memberikan suara yang agak nyaring dengan hasilkan suasana yang semangat, dan dimainkan sampai akhir.

Dengan demikian dapat simpulkan bahwa lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” Yang dimainkan oleh Ananda Sukarlan tanda dinamika pada ini sangat membangun apabila menjadi sebuah ilustrasi seperti halnya seorang yang lagi merasakan awalnya keterpurukan kemudian mengalami berbagai tantangan rintangan, dan pada akhirnya kembali Semangat setelah melalui seluruh proses hidupnya.

PEMBAHASAN

Melalui data penelitian yang telah dikumpulkan melalui observasi, penulis menemukan bahwa komponis-komponis piano Indonesia menyadari bahwa dirinya sebagai komponis yang tidak terlepas dari pengaruh komponis lainnya saat menyusun karya.

Pengaruh dalam berkarya juga dipengaruhi oleh musisi, tokoh dan aspek non-musik (seni rupa, novel, dan sastra). Secara umum banyak karya komponis yang kemudian memberikan inspirasi bagi komponis Indonesia dalam menyusun karya.

Ananda Sukarlan juga mengakui keberadaan komponis dan tokoh seni lainnya ikut memberi inspirasi dalam berkarya dengan mengatakan Banyak komponis lain yang telah menginspirasi saya dalam berkomposisi, utamanya adalah Bach, Schostakovich, Ferruccio Busoni dan Stravinsky.

Variasi adalah bentuk komposisi paling dasar yang ditemukan dalam musik. Sebuah lagu atau melodi yang dimainkan secara berulang dan kemudian pada setiap ulangan dilakukan perubahan-perubahan. Aktivitas ini merupakan kecenderungan yang melekat (inheren) dimiliki manusia untuk memodifikasi pengulangan lagu atau melodi yang identik.

Berdasarkan analisis pada beberapa karya piano komponis Indonesia yang dibangun dengan konsep variasi, penulis menemukan beberapa hal yang berbeda akibat dari penyesuaian yang dilakukan oleh komponis, seperti; (a) jumlah birama antara tema dan variasi tidak harus persis serupa; (b) harmoni dan variasi cenderung tidak mengikuti pola harmoni sebagaimana terdapat pada bagian tema; (c) mempertahankan beberapa pola melodi, harmonik, ritmis, atau struktur dalam penyusunan karya; (d) motif ritme atau melodi tertentu yang diturunkan dari

(7)

bagian tema dikembangkan secara berbeda; dan (5) warna suara atau timbre dan ritme memiliki peran penting pada karya piano Indonesia.

Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” karya Ananda Sukarlan merupakan komposisi yang disusun dengan pendekatan baru. Variasi Rayuan Pulau Kelapa adalah serangkaian variasi pada aspek melodi. Ananda Sukarlan membagi tema lagu “Rayuan Pulau Kelapa” menjadi dua bagian dikarenakan melodi aslinya yang panjang, yaitu: bagian “utama” dan bagian

“refrain”. Panjang tema lagu yang diambil ternyata memberikan konsekuensi terhadap kerja kreatif komponis. Komponis mengalami kesulitan dan jalan berliku untuk dapat menyelesaikan karya ini sebagaimana dinyatakan oleh Ananda Sukarlan: Variasi Rayuan Pulau Kelapa disusun dalam lima variasi ditambah satu selingan pendek yang mungkin tidak dapat disebut sebagai variasi (sebelum masuk variasi terakhir). Seperti yang Anda ketahui, semakin banyak tema yang dielaborasi, semakin sedikit kita bisa mengembangkannya.

(Sukarlan, 2014: iii)

Sebelum memainkan lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” para pianis di wajibkan untuk menganalisa terlebih dahulu tentang ornamen dan teknik yang akan dimainkan, guna menentukan interpretasinya. Pada subbab ini peneliti menghubungkan atau mengorelasikan antara teknik permainan yang ada di lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” oleh Ananda Sukarlan yang mendukung pencapaian interpretasi yang di inginkan di setiap bagian partitur. Dimana sebagian terdapat teknik permainan Staccato yang mana bertujuan untuk menyampaikan suatu ketegasan dan mewujudkan dari interpretasi rancak Allegro, sehingga interpretasi pada bagian B dapat terwujud karena didukung dengan teknik yang sesuai yaitu Staccato.

Pada bagian awal yaitu pada setiap birama terdapat teknik permainan legato yang mana teknik ini di dukung dengan tempo Andante. Dengan demikian, teknik legato pada lagu

Rayuan Pulau Kelapa.” mendukung dalam mewujudkan suasana keindahan alam dan tempo Andante juga mendukung untuk menciptakan interpretasi suasana yang indah yang tentram.

KESIMPULAN

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan pengertian bentuk penyajian adalah unsur dasar dalam pertunjukan yang meliputi seniman, alat musik kostum,dan rias, lagu yang disajikan , waktu dan tempat pertunjukan yang disuguhkan kepada penonton, para pengamat, pendengar, khalayak ramai pada umumnya. Di lagu “Rayuan Pulau Kelapa”

terdapat beberapa teknik permainan dimainkan oleh Ananda Sukarlan teknik permainan yang digunakan yaitu teknik dinamika fortissimo, pianossimo, pianississimo mezzoforte, mezzo piano, legato, staccato, dan penggunaan sustain, dan juga beberapa metode guna mengatasi bagian yang dirasa sulit untuk dimainkan. Sehingga untuk mendapatkan kualitas permainan legato yang baik, dapat dilakukan dengan cara saat jari yang satu menekan tuts piano, maka jari yang lain harus segera menyusul diturunkan dengan seksama dan presisi, sehingga pada saat jari yang kedua turun, jari yang pertama sudah dinaikkan.

Dinamika adalah unsur yang perlu diperhatikan ketika membahas lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” Yang dimainkan oleh Ananda Sukarlan selain untuk membedakan keras dan lembutnya suara yang di hasilkan, tanda dinamika juga dapat membantu pendengar untuk menginterpretasi.

Berikut penjabaran penulisan dinamika pada lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” oleh Ananda Sukarlan : a) Pada bagian A bagian introduksi pada birama 1, dimulai dengan dinamika p

(8)

(piano) yang artinya adalah lembut yang memeberikan kesan suara yang di hasilkan yang hening dan mendayu dayu, dan menggunakan pedal sustain; b) pada bagian ini atau putaran kedua digunakan teknik Staccato yang dimainkan secara pendek-pendek atau patah-patah, cara memainkan staccato yaitu dengan cara mengikuti setiap tanda titik yang diletakkan dibawah atau diatas kepala notasi balok ; c) pada bagian ini putaran ketiga kembali menggunakan p (piano) dan mezzo forte dan penggunaal sustain yang artinya suara yang lembut dan berubah jadi nyaring, dan ada perubahan nada yang menggambarkan suasana mencekam.; d) pada bagian yang keempat ini dimulai dengan ff (fortissimo) yaitu memberikan suara yang agak nyaring dengan hasilkan suasana yang semangat; e) bagian kelima ini kembali seperti awal dimulai dengan dinamika p (piano) dan sustain yang artinya adalah lembut yang memeberikan kesan suara yang di hasilkan yang hening dan mendayu dayu; f) bagian yang terakhir ini yaitu menggunakan ff (fortissimo) yaitu memberikan suara yang agak nyaring dengan hasilkan suasana yang semangat, dan dimainkan sampai akhir.

Berdasarkan analisis pada beberapa karya piano komponis Indonesia yang dibangun dengan konsep variasi, penulis menemukan beberapa hal yang berbeda akibat dari penyesuaian yang dilakukan oleh komponis, seperti; (a) jumlah birama antara tema dan variasi tidak harus persis serupa; (b) harmoni dan variasi cenderung tidak mengikuti pola harmoni sebagaimana terdapat pada bagian tema; (c) mempertahankan beberapa pola melodi, harmonik, ritmis, atau struktur dalam penyusunan karya; (d) motif ritme atau melodi tertentu yang diturunkan dari bagian tema dikembangkan secara berbeda; dan (5) warna suara atau timbre dan ritme memiliki peran penting pada karya piano Indonesia. Pada subbab ini peneliti menghubungkan atau mengorelasikan antara teknik permainan yang ada di lagu “Rayuan Pulau Kelapa.” oleh Ananda Sukarlan yang mendukung pencapaian interpretasi yang di inginkan di setiap bagian partitur.

DAFTAR PUSTAKA Djelantik, A. A. (2004).

Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Esha, T. (2005). Ismail Marzuki:

Musik, Tanah Air, dan Cinta. Universitas Michigan: LP3ES, 2005.

Sugiyono (2010: 336)

analisis dalam penelitian kualitatif TIORIA, M. (2020).

TEKNIK PERMAINAN TANGAN KIRI PADA PIANO DALAM LAGU RAPSODIA NUSANTARA NO. 15 KARYA ANANDA SUKARLAN (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA).

“Kajian Tekstual The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan”.

Jurnal Kajian Seni, Vol. 2, No. 1, (2015): 78-94. https://doi. org/10.22146/art.11651 Sukarlan, Ananda. “Kerja Kreatif Komponis dan inspirasi”.

Komunikasi pribadi, 10 Oktober 2020.

Kristiana, Nirai Nathalia Deasy.

“Kajian Tekstual “The Drupadi Trilogy Karya Ananda Sukarlan”. Universitas Gajah Madja-Yogyakarta. Tesis untuk mendapatkan derajat sarjana S-2 pada Program Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2014.

(https://youtu.be/3ILlRW8KtCo)

(Article%20Text-243-1-10-20201215.pdf) (https://www.merdeka.com/anandasukarln/profil

(9)

)

Referensi

Dokumen terkait