Salah satu ketentuan penting bagi penyelenggara pemerintahan desa adalah untuk memenuhi kebutuhan akan peraturan tentang pengelolaan dana desa, yang berarti transfer dana dari pemerintah pusat (Kementerian Keuangan) kepada pemerintahan desa melalui kewenangan daerah, yang akan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugasnya. UU no. 9 Tahun 2020 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2021 harus ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengelolaan Dana Desa; Peraturan Pemerintah no. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Berasal Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Berasal dari APBN (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864);
PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 229/PMK.01/2019 sehubungan dengan perubahan kedua atas Peraturan Menteri Keuangan No. 217 /PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019, No. 1745). Dana transfer ke daerah dan desa yang selanjutnya disingkat TKDD adalah bagian dari belanja negara yang dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara daerah dan desa untuk membiayai pelaksanaan urusan yang dipercayakan kepada daerah dan desa. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan, pengelolaan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
READING
Pemerintah provinsi adalah kepala provinsi sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang mengarahkan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsi otonom. Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan negara dan kepentingan masyarakat setempat atas prakarsa sendiri, berdasarkan keinginan masyarakat dalam sistem pemerintahan. negara kesatuan republik indonesia. Kepala daerah adalah gubernur untuk provinsi atau bupati untuk kabupaten atau walikota untuk wilayah kota.
Badan desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu oleh perangkat desa sebagai bagian dari perangkat desa. Desa adalah desa adat dan desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum dengan batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Alokasi Dasar adalah alokasi yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari anggaran dana desa yang dibagikan secara merata ke setiap desa berdasarkan gugus.
COPY
Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat PA BUN adalah Menteri Keuangan sebagai pejabat yang diserahi tugas untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara. Badan Anggaran Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BA BUN adalah bagian anggaran yang tidak dikelompokkan dalam bagian anggaran kementerian negara. Surat Kuasa Pengguna Anggaran Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat KPA BUN adalah satuan kerja untuk.
Daftar Barang Pelaksanaan Anggaran dari Bendahara yang selanjutnya disingkat DIPA BUN adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh PPA BUN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang selanjutnya disingkat APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintah negara bagian yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA PENGELOLAAN DANA DESA
Sekretaris Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan sebagai pelaksana tugas KPA BUN Pengelolaan Dana Transfer Umum.
PENGANGGARAN
Indikasi kebutuhan Dana Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 digunakan sebagai dasar penganggaran Dana Desa dan penyusunan kebijakan dan alokasi Dana Desa dalam nota keuangan dan rancangan APBN.
PENGALOKASIAN
Undang-undang tentang APBN dan hasil pembahasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menetapkan alokasi dana desa untuk setiap kabupaten/kota. 3) Berdasarkan alokasi Landsbyfonden oleh bupati/daerah. Penghargaan kinerja untuk setiap desa; dan D. 1) Besaran alokasi dasar untuk setiap desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat besarnya alokasi dasar untuk setiap desa berdasarkan kelompok penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada bupati/walikota.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan menyampaikan kepada Bupati/Walikota daftar desa penerima manfaat dan besaran alokasi penegasan untuk setiap desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1). Kabupaten/Kota AF = Penetapan Formula untuk masing-masing Kabupaten/Wilayah. 3) Tingkat kemiskinan desa dan tingkat kesulitan geografis desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing ditunjukkan oleh jumlah penduduk miskin desa dan IKG desa.
PENyALuRAN
40% (empat puluh persen) dari pagu dana desa untuk setiap desa dikurangi kebutuhan dana desa untuk BLT desa bulan pertama sampai dengan bulan kelima paling cepat bulan Januari; Dan. 40% (empat puluh persen) dari pagu dana desa untuk setiap desa dikurangi kebutuhan dana desa untuk BLT desa paling cepat bulan keenam sampai dengan bulan kesepuluh; Dan. 60% (enam puluh persen) dari pagu dana desa untuk setiap desa dikurangi kebutuhan dana desa untuk BLT desa bulan pertama sampai dengan bulan ketujuh, paling cepat bulan Januari; Dan.
Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedua sampai dengan bulan kelima setiap bulan dibayarkan setelah Bupati/Walikota mencatat realisasi jumlah keluarga penerima manfaat bulan sebelumnya. Dana Desa untuk BLT Desa bulan kedua sampai dengan bulan ketujuh dibayarkan setiap bulan setelah bupati/walikota mencatat realisasi jumlah keluarga penerima manfaat pada bulan sebelumnya. Penyaluran dana desa BLT Desa bulan kedua sampai dengan bulan ketujuh dilakukan setelah kepala desa menyampaikan kepada Bupati/Walikota data aktual jumlah keluarga penerima manfaat pada bulan sebelumnya.
PENATAuSAHAAN, PERTANGGuNGJAWABAN, DAN PELAPORAN
Sebagai bagian dari pelaporan kinerja penyaluran dana desa, KPA penyaluran dana talangan khusus dan dana desa mengisi dan menyampaikan capaian kinerja dana desa melalui penerapan sistem terpadu untuk memantau dan mengevaluasi kinerja Bendahara Umum Negara (SMART BUN) paling lambat pada tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya. Dalam rangka sinkronisasi penyajian laporan realisasi anggaran TKDD, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Publik dan koordinator KPA untuk penyaluran dana alokasi fisik khusus dan dana desa dapat mengkoordinasikan data realisasi penyaluran dana desa dengan KPA untuk penyaluran dana fisik alokasi khusus dan dana desa dan pemerintah daerah.
PENGGuNAAN
PEMANTAuAN DAN EVALuASI
Pengelolaan bagian Landsbymidler 2 huruf a dilakukan untuk menghindari keterlambatan penyaluran Dana Desa Tahap I 2) Dalam hal terjadi keterlambatan penetapan peraturan bupati/walikota sebagaimana dimaksud pada ayat , Kepala KPPN selaku KPA penyaluran dana alokasi fisik khusus dan dana desa meminta bupati/walikota untuk mempercepat penetapan peraturan bupati/walikota mengenai tata cara penyaluran dan penetapan rincian dana desa untuk masing-masing desa. . Pemantauan penyaluran Dana Desa dari RKUN ke RKD melalui RKUD sebagaimana dimaksud pada § 43 subbab Penatausahaan dana desa, subbab (4) setelah menerima data hasil rekonsiliasi sisa dana desa dalam RKUD antara pemerintah daerah dengan KPA untuk penyaluran dana alokasi fisik khusus dan dana desa dari koordinator KPA untuk penyaluran dana alokasi fisik khusus dan Dana Desa.
SANKSI
KETENTuAN LAIN-LAI N
Ketentuan mengenai
Ketentuan mengenai pengelolaan Dana Desa dalam peraturan menteri ini tetap berlaku sepanjang diamanatkan dan tidak bertentangan dengan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
KETENTuAN PENuTuP
PEDOMAN DAN CONTOH PENGHITUNGAN PEMBAGIAN DANA DESA KE SETIAP DESA
- DASAR PENGHITUNGAN
- TATA CARA PENGHITUNGAN
PETUNJUK PENGISIAN DAFTAR REKENING UANG DESA ANGKA ISU NOMOR ISU (1) Masukkan nomor urut (11). Pengelolaan Dana Desa C. FORMAT REALISASI LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DAN OUTPUT CAPAIAN DANA DESA LAPORAN REALISASI PENYERAPAN DAN CAPAIAN OUTPUT DANA DESA TAHAP. Pengelolaan dana desa 10 0541 Biaya tidak terduga 10 05410 1 Biaya tidak terduga 1. Sterilisasi fasilitas umum dan sosial desa *) 2. Penyediaan obat-obatan *) 3. Penetapan area isolasi mandiri/karantina mandiri.
10 Kolom 10, 11 dan 12 dalam rangka pelaksanaan program kerja tunai yang hanya diisi untuk kegiatan Dana Desa pada Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa.
FORMAT SuRAT PENGANTAR PENyAMPAIAN DOKuMEN PERSyARATAN
FORMAT LEMBAR KONFIRMASI PENERIMAAN PENyALuRAN DANA DESA DI REKENING KAS DESA
FORMAT DERITA ACARA KONFIRMASI DAN REKONSILIASI SISA DANA DESA DI REKENING
8a) Pembayaran Dana Desa bulan pertama BLT Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat disalurkan bersamaan dengan pembayaran Dana Desa Tahap I sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4) huruf a angka 1 sepanjang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1. Pengelolaan Dana Desa sampai dengan bulan keduabelas tetap dibayarkan setiap bulan sesuai dengan kebutuhan BLT Desa. Dana Desa untuk mendukung 8% penanggulangan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). delapan persen) sebagaimana dimaksud pada ayat 1 telah dibayarkan berdasarkan pagu Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat 3; Dan.
READING 2021
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69/PMK.07/2021 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI. Mulai bekerja di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan, Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan pada Februari 1983, perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat dan BPKP Pusat.
Tahun 2005 sampai dengan 2013, membantu di Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri sebagai Auditor Ahli Madya serta berbagai jabatan struktural yaitu Kepala Bagian Tata Usaha dan Tata Usaha Pengaduan, Kepala Bagian Umum, Kepala Pelaporan Hasil Penilaian dan Pengawasan dan terakhir sebagai PNS eselon IIa menjadi inspektur daerah III. Beliau juga diperbantukan di Yayasan Purna Bakti sebagai Staf Ahli dan Direktur Umum di PT. Sejak tahun 2007 sampai sekarang, guru/widyaiswara tidak tetap di Diklat/Balai Pengembangan SDM Kemendagri.
Sejak Agustus 2013 hingga sekarang menjadi dosen tetap di IPDN dengan spesifikasi bidang keuangan, audit dan akuntansi untuk pemerintahan daerah. Aktif sebagai pembicara dan pakar pada pelatihan, seminar dan lokakarya nasional dan daerah yang berkaitan dengan pemerintahan daerah. Sejak 2003 hingga sekarang, ia sering menjadi ahli di Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi Tipikor, serta Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
Buku-Buku yang Telah Dipublikasikan
READING 2016
READING 2020
Publikasi Jurnal Internasional yang Ditulis
The capacity of the Autonomous Region (DOB) in increasing economic growth and eradicating the poor.
Publikasi Prosiding yang Ditulis
Publikasi Artikel Nasional
